Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KASUS
ENSEFALITIS
KELOMPOK 2

•ANISA LAILA ISNAINI


•ANJELINA PUTRI
•DELLA SYAHPUTRI
•DESTI DARLIA
•DEVI FITRIA
•DIAN EKA LESTARI
•DINA YULIANA
•ERVIA YONINDA
•FEBY ATIKA PUTRI AMIRA
•KUSRINI
•LOVI MARTINI
•MARNIS INDAH
•MAWADDA UMI

DOSEN PEMBIMBING : SAPONDRA WIJAYA, S.Kep.Ns.M.Kep


Etiologi

Bakteria
Virus

Jamur Protozoa

Cacing
Apa Yang Dimaksud
Ensefalitis?

Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang

disebabkan oleh infeksi virus.

Te r k a d a n g e n s e f a l i t i s d a p a t d i s e b a b k a n o l e h

infeksi bakteri, seperti meningitis, atau

komplikasi dari penyakit lain seperti rabies

(disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan

oleh bakteri).
Klasifikasi Encephalitis
Berdasarkan Jenis Virus

Infeksi Virus Yang Encephalitis Pasca-


Bersifat Endemik infeksi

A. Golongan Pa s c a - m o r b i l i , Pa s c a -
Enterovirus : va r i s e l a , Pa s c a - r u b e l a ,
Po l i o m y e l i t i s , v i r u s Infeksi Virus Yang Pa s c a - va k s i n i a , Pa s c a -
C o x s a c k i e , v i r u s E C H O. Bersifat Sporadik mononukleosis
B. Golongan Virus Rabies, Herpes Infeksius, Dan Jenis-
Arbo : Western equine s i m p l e k s , H e r p e s z o s t e r, j e n i s L a i n
e n c e p h a l i t i s , St . L o u i s Limfogranuloma,
encephalitis M u m p s , Ly m p h o c y t i c
choriomeningitis, dan
jenis lain
Patofisiologi

Virus atau agen penyebab lainnya masuk ke susunan saraf pusat


melalui peredaran darah, saraf perifer atau saraf kranial, menetap dan
berkembang biak menimbulkan proses peradangan. Kerusakan pada
myelin pada akson dan white matter dapat pula terjadi Reaksi peradangan
juga mengakibatkan perdarahan , edema, nekrosis yang selanjutnya dapat
terjadi peningkatan tekanan intracranial. Kematian dapat terjadi karena
adanya herniasi dan peningkatan tekanan intracranial. (Tarwoto Wartonah,
2007).
Manifestasi
klinis
Meskipun penyebabnya berbeda-beda, gejala klinis ensefalitis lebih kurang
sama dan khas
Menurut (Hassan, 1997) Adapun Tanda Dan
Gejala Ensefalitis Sebagai Berikut

Suhu yang Kesadaran


Paralisis
mendadak naik cepat menurun

Kejang-kejang
Muntah bersifat umum
Inti Dari Sindrom Ensefalitis

adanya demam akut, demam kombinasi tanda


dan gejala : kejang, delirium, bingung, stupor
atau koma, aphasia hemiparesis dengan asimetri
refleks tendon dan tanda babinski, gerakan
infolunter, ataxia, nystagmus, kelemahan otot-
otot wajah.
Klasifikasi
Ensefalitis di klasifikasikan menjadi 5
1. Ensefalitis Supurativa 2. Ensefalitis Siphylis
•Patogenesis •Patogenesis
Peradangan dapat menjalar ke jaringan Disebabkan oleh Treponema pallidum.
otak dari otitis media, mastoiditis, Infeksi terjadi melalui permukaan tubuh
sinusitis, atau dari piema yang berasal umumnya sewaktu kontak seksual.
dari radang, abses di dalam paru, Setelah penetrasi melalui epithelium yang
bronkiektasi, empiema, osteomeylitis terluka, kuman tiba di sistem limfatik,
cranium, fraktur terbuka, trauma yang melalui kelenjar limfe kuman diserap
menembus ke dalam otak dan darah sehingga terjadi spiroketemia
tromboflebitis.
3. Ensefalitis Virus
4. Ensefalitis Karena parasit

5. Ensefalitis Karena Fungus


Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan Diagnostik menurut (Victor, 2001)yaitu :
Dari darah
Dari feses
Dari swap hidung dan tenggorokan, akan didapat hasil kultur positif.
Pemeriksaan serologis : uji fiksasi komplemen, uji inhibisi hemaglutinasi dan
uji neutralisasi.
Pemeriksaan darah : terjadi peningkatan angka leukosit.
EEG/ Electroencephalography EEG sering menunjukkan aktifitas listrik yang
merendah sesuai dengan kesadaran yang menurun.
CT scan Pemeriksaan CT scan otak seringkali didapat hasil normal, tetapi bisa
pula didapat hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus
seperti Ensefalitis herpes simplex, ada kerusakan selektif pada lobus
inferomedial temporal dan lobus frontal
Asuhan Keperawatan Teoritis
Pengkajian
Biodata : identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah
sakit, nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis.

Keluhan utama
Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk RS.keluhan utama pada penderita encephalitis
yaitu sakit kepala, kaku kuduk, gangguan kesadaran (kesadaran menurun), demam dan kejang

Riwayat penyakit sekarang.


Merupakan riwayat klien saat ini yang meliputi keluhan, sifat dan hebatnya keluhan, mulai timbul atau
kekambuhan dari penyakit yang pernah dialami sebelumnya.

•Riwayat penyakit yang lalu.


Kontak atau hubungan dengan kasus-kasus meningitis akan meningkatkan kemungkinan terjdinya peradangan
atau infeksi pada jaringan otak (J.G. Chusid, 1993).
Riwayat kesehatan keluarga.
Merupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya dengan penyakit yang
dideritanya.

•Pemeriksaan fisik.
Pada klien ensephalistis pemeriksaan fisik lebih difokuskan pada pemeriksaan neurologis.
•Keadaan umum.
Penderita biasanya keadaan umumnya lemah karena mengalami perubahan atau penurunan
tingkat kesadaran

•Gangguan sistem pernafasan.


Perubahan-perubahan akibat peningkatan tekanan intra cranial menyebabakan kompresi pada
batang otak yang menyebabkan pernafasan tidak teratur
•Gangguan system gastrointestinal.
Penderita akan merasa mual dan muntah karena peningkatan tekanan intrakranial
yang menstimulasi hipotalamus anterior dan nervus vagus sehingga meningkatkan
sekresi asam lambung

•Gangguan system kardiovaskuler.


Adanya kompresi pada pusat vasomotor menyebabkan terjadi iskemik pada daerah
tersebut, hal ini akan merangsaang vasokonstriktor dan menyebabkan tekanan darah
meningkat.
Diagnosa

Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d


disfungsi neuromuskuler
Nyeri akut b.d agen pencidera fisiologis
Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan
neuromuskuler
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi
keperawatan
1) Bersihan jalan Setelah dilakukan Siki: manajemen jalan nafas - Memantau ada atau
nafas tidak tindakan keperawatan Observasi: tidaknya perubahan
efektif b.d diharapkan bersihan - Monitor pola nafas pada pernafasan,
disfungsi jalan nafas membaik Terapeutik : adanya ronki,
neuromuskuler Dengan criteria hasil: - Posisikan semi powler menggi, diduga
1. Dispnea - Berikan O2, bila perlu adanya retensi
2. Pola nafas secret
3. Frekuensi nafas - Meningkatkan
rasanyaman pasien
- Memenuhi
kebutuhan oksigen
SLKI: tingkat nyeri SIKI : manajemen nyeri - Selang dimasukkan
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Observasi pada pembedahan
pencidera fisiologis keperawatan diharapkan - Identifikasi lokasi, dijahit, awalnya selang
tingkat nyeri menurun karakteristik, durasi, digabungkan dengan
dengan criteria hasil frekuensi, kualitas, intensitas - penghisap untuk
1. Keluhan nyeri dan skala nyeri menurunkan mual dan
2. Meringis Terapeutik muntah
3. Sikap protektif - Kontrolingkungan yang - Membantu meningkatan
4. Gelisah memperberat rasa nyeri keberhasilan nutrisi dan
5. Sulit tidur Edukasi mempertahankan
- Anjurkan memonitor nyeri kemandirian
secara mandiri - Macam-macam jenis
Kolaborasi makanan dapat dibuat
- Pemberian analgetik untuk tambahan atau
batasan faktor tertentu.
Gangguan mobilitas SLKI : mobilitas fisik SIKI : dukungan mobilisasi - mengetahui adanya
fisik b.d gangguan Setelah dilakukan Observasi keluhan pusing
neuromuskuler tindakan keperawatan - Identifikasi adanya nyeri - mengurangi resiko
diharapkan mobilitas fisik atau keluahan pusing pasien jatuh
meningkat dengan lainya
criteria hasil Terapeutik
1. Nyeri - fasilitasi aktifitas
2. Gerakan terbatas mobilisasi dengan alat
3. Kelemahan fisik bantu, misal pagar
4. Rentang gerak ROM tempat tidur
Implementasi
Dx 1 :
•Mengawasi frekuensi atau kedalaman pernafasan
•Meninggikan kepala 30-45
•Memberikan humidifikasi tambahan
Dx 2 :
•Mengidentifikasi nyeri
•Mengidentifikasi faktor penyebab nyeri
•Menganjurkan pasien memonitor nyeri secara mandiri
•Berkolaborasi pemberian analgetik pada tenaga kesehatan lainnya.
Dx 3 :
•Mengidentifikasi adanya keluhan nyeri dan pusing
•Memfasilitasi aktifitas mobilitas dengan memasang pagar tempat tidur
•Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana
tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (Lynda Juall Capenito, 1999:28)
Evaluasi pada pasien dengan masalah ensefalitis adalah :
•Pemenuhan nutrisi pasien adekuat.
•Melaporkan nyeri hilang/ terkontrol.
•Tidak mengalami kejang atau cedera lainnya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai