Laporan hasil kuliah kerja nyata (KKN) didesa mertak tombok kecamatan praya
kabupaten Lombok tengah yang berjudul “Sosialisasi Penyakit Asam Urat dengan
Swamedikasi’’di Dusun Mertak Tombok Desa Mertak Tombok kecamatan praya
kabupaten Lombok tengah telah diperiksa dan disahkan pada … September 2019
Kepala,
LEMBAR PERSETUJUAN
1
SOSIALISASI PENYAKIT ASAM URAT DENGAN SWAMEDIKASI DI
DUSUN MERTAK TOMBOK DESA MERTAK TOMBOK KECAMATAN
PRAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
YOLANDA HIDAYANA
NIM : 1608060020
Fakultas Kesehatan
Menyetujui .
NIDN.0817068603
Mengetahui,
Kepala,
Mukminah. M.Pd
NIB. 19871229 201501 2 095
KATA PENGANTAR
2
Puji dan syukur saya panjatkan khadirat allah SWT yang telanh
melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Inayah-nya, Sehingga pada kesempatan ini saya
bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Mertak
Tombok Desa Mertak Tombok Kecamatan Prayaa.Kuliah Kerja Nyata (KKN)
adalah kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi salah satu syarat guna
memperoleh Gelar sarjana Program Studi S1 Farmasi.dengan laporan individu
saya yang berjudul“Sosialisasi Penyakit Asam Urat dengan Swamedikasi’’ di
Dusun Mertak tombok Desa Mertak Tombok kecamatan praya kabupaten
Lombok tengah ini dapat terselesaikan dengan baik.
1. Mulai dari dukungan Orang Tua saya yang telah memberikan motivasi
dan dukungannya kepada saya selama proses KKN sehingga saya dapat
menyelesaikan program KKN ini dengan tepat waktu
3
6. Bapak Kepala Kepala dusun dusun mertak tombok dan masyarakat yang
menyempatkan waktunya untuk menghadiri acara ini.dan Semua pihak
yang ikut membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
Yolanda Hidayana
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………….iii
DAFTAR TABEL............................................................................................6
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN
A. Permasalahan......................................................................................8
B. Pendekatan yang Digunakan..............................................................9
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Monografi Desa……………………………………………………..11
B. Kondisi Masyarakat Sasaran………………………………………..15
BAB III PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahap Pengabdian Kepada Masyarakat…………………..…………17
B. Partisipasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat…………………….18
C. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat………………………………18
D. Faktor Pendukung dan Penghambat…………………………………18
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..20
B. Rekomendasi…………………………………………………………21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
DAFTAR TABEL
6
DA FTAR GA MBAR
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin yang dapat mengendap
dalam jaringan dan bisa menyebabkan peradangan yang dikenal dengan gout.
Gout merupakan salah satu penyakit metabolik yang terjadi akibat tingginya kadar
asam urat dalam darah. Kadar asam urat sangat erat kaitannya dengan pola hidup
yang dijalani, pola konsumsi makanan yang salah, serta penyalahgunaan alkohol
yang terjadi di masyarakat secara meluas (Simon et al., 2001). Dari waktu ke
waktu jumlah penderita asam urat cenderung meningkat. Berdasarkan data dari
Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo menunjukkan terjadi
kenaikan penderita sekitar 9 orang dari tahun 1993 sampai 1994 dan sekitar 19
orang dari 1994 sampai 1995 (Utami, 2003). Pada tahun 2007, menurut data
pasien yang berobat di klinik RS Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta,
penderita asam urat sekitar 7% dari keseluruhan pasien yang menderita penyakit
rematik (Anonim a, 2010). Kelebihan asam urat dalam darah ini menjadi masalah
yang cukup serius, terutama bagi orang yang berusia 40 tahun keatas. Kadar asam
urat darah yang berlebihan bisa menyebabkan timbulnya suatu penyakit yang
disebut dengan artritis gout. Penyakit ini memang tidak mematikan, namun
menyebabkan nyeri luar biasa serta menurunkan kualitas hidup (Chairul, 2001).
Pengobatan asam urat dapat dilakukan dengan jalan menghambat sintetis xanthine
oxydase sehingga hipoxanhtin dan xanthine diekskresi lebih banyak dala urin dan
kadar asam urat dalam darah serta urin menurun. Salah satu tanaman potensial
yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan asam urat adalah daun
salam, Pada penelitian sebelumnya dengan menggunakan fraksi air ekstrak etanol
daun salam dosis dosis 210 mg/kg BB dan 420 mg/kg BB (Utami, 2008), infusa
daun Salam dosis 2,5 g/kg BB (Ariyanti, 2007) memiliki efek penurunan kadar
asam urat yang setara dengan allopurinol 10 mg/kg BB. Selain itu pengobatan
asam urat dapat dilakukan dengan meningkatkan ekskresi asam urat melalui
kemih atau dengan konversi xanthine dan hipoxanthin menjadi asam urat
8
(Katzung dan Trevor, 1994). Daun tempuyung banyak dimanfaatkan sebagai
antiradang, memperkuat dinding kapiler, diuretika, melarutkan batu ginjal dan
mengobati kelebihan asam urat (Widisih, 2004), pada penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tempuyung dosis 300 mg/kg BB
mempunyai daya diuretika sedikit lebih kuat dibandingkan dengan furosemida
dosis 0,72 mg/kg BB (Imelda et al., 2009), sedangkan infusa akar tempuyung
dosis 5g/kg BB mempunyai efek penurunan kadar asam urat yang setara dengan
allopurinol dosis 18 mg/kg BB (Retnowati, 2009). Tanaman lain yang
dimanfaatkan dalam pengobatan asam urat adalah meniran, di Amerika selatan
meniran digunakan untuk mengatasi udema, kelebihan asam urat, pengobatan batu
ginjal, batu empedu, diuretik, infeksi saluran kemih, flu dan demam (Jaka et all.,
2004). Pada penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ekstrak etanol herba
meniran dosis 3,33 g/kgBB mempunyai efek penurunan kadar asam urat yang
setara dengan allopurinol dosis 10 mg/kgBB (Widayati, 2008). Efek
Antihiperurisemia ini terjadi melalui mekanisme penghambatan terhadap xantin
Masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini, menurut beberapa pakar,
sudah mencapai titik yang mengkhawatirkan.Bukan hanya di kalangan remaja di
perkotaan, bahkan sudah menjalar ke kalangan anak-anak di daerah pedesaan.
9
Pendekatan ini ditujukan pada pengembangan interpersonal dan sosial
dengan meningkatkan:
1. Pengertian tentang Penyakit Asam Urat,nilai normal kadar asam
urat,bagaimana pencegahannyatanda dan gejalanya,dan kegiatan ini di
lakukan dengan cara sosialisasi.
2. Pendekatan alternatif
Pendekatan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam tim juga
meningkatkan kerjasama dan peningkatan rasa percaya diri melalui
berbagai kegiatan .
Ada 2 kegiatan pada pendekatan ini yaitu :
1. Mendukung orang tua untuk mengikuti kegiatan yang positif
2. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan inisiatif sendiri untuk
beraktifitas ,Pendekatan ini memperkenalkan cara mencegah penyakit
asam urat.
Tujuan pendekatan ini adalah :
1. Meningkatkan keterampilan diri untuk mencegah terjadi penyakit asam
urat dengan cara tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung
banyak zat purin.
2. Mampu menyatakan keinginan dengan cara yang baik dan dapat diterima
3. Mampu membina komunikasi yang lebih efektif sesama masayarakat.
4. Pendekatan peningkatan kemampuan pendekatan ini dipusatkan pada
interaksi diantara individu yang bersangkutan dan lingkungannya dengan
menakankan pada pengembangan serta penggunaan keterampilan dalam
bersosialisasi.
10
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Monografi Desa
1. Jumlah Penduduk berdsarkan Jenis Kelamin
Penduduk merupakan sejumlah orang yang mendiami suatu daerah
tertentu.Apabila di daerah didiami oleh banyak orang dan menetap di sana, maka
itu bisa diartikan sebagai penduduk terlepas warga negara atau pun bukan.
1. Petani 770 -
7. Pedagang keliling 20 25
8. Peternak 182 50
9. Nelayan - -
11
10. Montir 82 -
12 Bidan Swasta - 98
15. TNI 91 -
19. Notaris 4 2
24. Arsitektur - -
12
dengan pergaulan manusia serta lingkungannya. Mayoritas agama dari masyarakat
desa mertak tombok yaitu beragama islam.
2. Kristen - -
3. Hindu - -
4. Budha - -
5. Khonghucu - -
Sekolah Islam
13
terakreditasi ada
1. Taman Kanak-kanak 14 89
7. Tamat SLB A 2 4
14
yang terdiri dari delapan dusun merupakan sasaran Sosialisasi terkait Penyakit
Asam Urat di dusun mertak tombok desa mertak tombok. sosialisasi tentang
penyakit asam urat di adakan di DI DUSUN MERTAK TOMBOK di lihat dari
pengetahuan masyarakat yang kurang faham atau belum banyak yang mengetahui
tentang penyakit asam urat dan gejala apa saja yang bisa menyebabkan asam urat
atau kadar asam urat itu bisa meningkat, oleh sebab itu masyarakat harus menjaga
makanan yang mereka konsumsi setiap hari tersebut.karena masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui tentang penyakit asam urat itu sendiri, maka
dari itu saya memberikan Sosialisasi Penyakit Asam Urat dengan Swamedikasi di
masyarakat dusun mertak tombok.Masyarakat disana juga belum mengetahui cara
menjaga pola makan mereka sehari-hari supaya untuk mencegah terjadi penyakit
asam urat meningkat, dan mereka juga belum tau apa saja tanda dan gejala
penyakit asam urat tersebut, karena jika mereka terlalu sering mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat purin tersebut maka dapat meningkatkan kadar
asam urat.
Namun dari delapan ini tentu ada yang berbeda dari masing-masing dusunnya ,
Mulai dari dusun terdekat yaitu dusun Ujan rintis,yang kondisi masyarakatnya
dari segi ekonomi memiliki urutan tersendiri mulai dari kelas atas,menengah,dan
bawah , masyarakat desa mertak tombok juga terkenal agamais artinya mereka
benar-benar mengutamakan agama.Ini terlihat dari beberapa pondok pesantren
seperti nurul ulum dan nurul qur”an,serta pendok pesantren yang lainnya.Selain
itu ada beberapa yayasan yang salah satu nya yayasan raudatul husna di dusun
kepok.Ada yang unik juga dari masyarakat desa mertak tombok,dusun kepok yang
satu ini sudah di daulat menjadi kampung ramadhan.Inilah ciri khas desa ini yang
membuat semua orang terkesima dan terkesan.
Dari satu dusun kedusun yang lain hampir semua masyarakatnya ramah
tamah ,jalan atau infrastuktur nya yang masih belum tertata. Sebagai contoh dusun
mertak umbak yang berada jauh dari desa dan melewati jalan setapak melaui
persawahan yang cukup luas.Dimana masyarakat yang ada di dusun ini harus
menempuh perjalanan yang cukup lama untuk ke desa.begitu juga yang di dusun
15
aik goak dan yang lain nya. Kondisi hampir semua dusun di satu desa ini
sama,mulai dari keadaan geografis nya , hingga kesehatan nya.
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
16
masyarakat secara meluas.Tahapan yang dilakukan pertama sebelum
melaksanakan sebuah program adalah mencari permasalahan sosial masyarakat,
terutama yang berkaitan dengan disiplin ilmu kesehatan khususnya di bidang
kefarmasian. Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah merumuskan masalah
untuk ditentukan solusi yang bisa ditawarkan. Solusi yang dapat ditawarkan
adalah Sosialisasi tentang Penyakit Asam Urat dengan Swamwdikasi. Untuk
menjalankan program yang di maksud tentu membutuhkan partisipasi masyarakat
yang di sasar ,untuk tercapainya tujuan dari pelaksanaan program tersebut. , untuk
menjalankan program ini di butuhkan beberapa komponen seperti , peserta
sosialisasi , pemateri , tempat , dan keuangan sebagai penunjang Peserta
Sosialisasi adalah Masyarakat DUSUN MERTAK TOMBOK.
17
1. Penyuluhan dan sosialisasi Penyakit Asam Urat dengan Swamedikasi :
a. Peserta dapat mengetahui apa itu Penyakit Asam Urat
b. Mengetahui kadar normal Asam Urat
c. Mengetahui tanda dan gejala Asam Urat
d. Mengetahui penyebab penyakit Asam Urat tinggi
e. Mengetahui bagaimana cara pencegahannya
D. Faktor pendukung dan penghambat
Dalam melaksanakan kegiatan tentu saja ada faktor-faktor yang dapat
mendukung terlaksananya kegiatan dan ada juga faktor – faktor yang menghambat
terlaksananya kegiatan , berikut ini adalah beberapa faktor yang mendukung
terlaksananya kegiatan Sosialisasi Penyakit Asam Urat di DUSUN MERTAK
TOMBOK :Tingginya antusiasme masyarakat untuk mengetahui hal – hal
mengenai penyakit asam urat, Adanya dukungan dari bapak kepala Dusun
MERTAK TOMBOK.
Faktor pendukung terlaksananya kegiatan Sosialisasi Penyakit Asam Urat ini
adalah dukungan dari Bapak kepala dusun serta partisipasi aktif dari masyarakat
yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan.Selain itu, kegiatan ini didukung
secara penuh oleh Bapak kepala dusun dan Ibu kader dan semua masyarakat
sekitar sehingga memudahkan terlaksananya kegiatan ini. Sedangkan faktor yang
menghambat terlaksananya kegiatan sosialisasi ini adalah keterbatasan waktu
karena dilihat dari tempat sosialisasinya yaitu Dusun mertak tombok.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Asam Urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin.
Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA. Asam urat
dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal
tidak mampu mengelurkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat
dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita
terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin.
Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Gejala asam urat seperti kesemutan dan
linu, nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi yang
terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada
malam hari dan pagi. Solusi mengatasi asam urat : melakukan pengobatan hingga
kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2,4 hingga 6 untuk
wanita dan 3,0 hingga 7 untuk pria, control makanan yang dikonsumsi dan banyak
minum air putih.
19
Prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat :
B. Rekomendasi (saran)
1. Bagi Kepala Dusun dan Perangkat Dusun
Memberikan pemantauan pembangunan dan peningkatan taraf kehidupan
Dusun.Menyempurnakan program kerja KKN yang telah dilaksanakan dengan
mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpastisipasi aktif.Hendaknya
pemerintah dan lembaga tinggi dapat bekerja sama dalam menyusun konsep
kegiatan KKN yang lebih sesuai dengan wacana masyarakat untuk mewujudkan
terbentuknya masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat lebih proaktif dalam memberikan saran kepada mahasiswa KKN agar
program yang akan dilaksanakan dapat direncanakan dengan baik dan tepat
sasasaran.Masyarakat juga aktif dalam mengikuti program kerja yang telah
disusun oleh Tim KKN.
3. Untuk Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat(LP2M)
Diharapkan pihak LP2M tidak hanya melepas mahasiswa KKN di lapangan,
karena apa yang telah terjadi nampaknya adalah kurangnya komunikasi antara
pihak penyenggalara dan perangkat Dusun terkait penempatan mahasiswa LP2M.
20
Diharapkan agar pihak LP2M lebih memperhatikan keluhan-keluhan yang
disampaikan oleh peserta KKN dan menindaklanjuti secara langsung
permasalahan-permasalahan yang dihadapi apabila masalah tersebut dirasa cukup
berat bagi peserta KKN.Koordinasi yang baik dengan pihak fakultas/jurusan dan
pihak yang bersangkutan hendaknnya ditingkatkan.
4. Untuk Mahasiswa KKN Periode Mendatang
Melaksankan survey lapangan secara maksimal, baik dari segi sosial maupun
geografis demi terwujudnya program kerja yang memuaskan meskiupun dalam
waktu terbatas. Dan dalam pelaksanaan setiap program, baik program kelompok
maupun program kelompok haruslah dilakukan perencanaan yang matang dan
sering-seringlah melakukan koordinasi antar sesama mahasiswa dengan warga
atau aparat pemerintah setempat.
DAFTAR PUSTAKA
21
BIODATA PENULIS
TENGAH
22
LAMPIRAN
DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN KKN
23
Gambar 2: Sesi acara foto bersama dengan masyarakat yang telah
berpartisipasi dalam kegiatan Sosialisasi Penyakit Asam Urat dengan
Swamedikasi.
Gambar 3: Acara foto bersama bapak kepala dusun mertak tombok dan ibu
kader beserta teman-teman yang telah membantu kegiatan Sosialisasi
Penyakit asam urat dengan swamedikasi.
24
25