Anda di halaman 1dari 22

.

Pengertian petikemas

Petikemas adalah suatu peti empat persegi panjang, tahan cuaca, digunakan

untuk mengangkut dan menyimpan sejumlah muatan kemasan dan barang-b

curah yang melindungi isinya dari kehilangan dan kerusakan, dapat dipisah

dari alat transportasi, diperlakukan sebagai satuan muat dan jika pindah k

tanpa harus dibongkar isinya.

Petikemas (container) adalah suatu kemasan yang dirancang secara khusus

dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan u

menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada di dalamnya (Suy

R.P, 2003:179).

2. Ukuran petikemas

Sesuai dengan International Standard Organitation (ISO) telah menetapkan

ukuran-ukuran dari petikemas sebagai berikut :

a. Container 20’ Dry Freight (20 feet)

Ukuran luar : 20’ (p) x 8’ (l) x 8’6”(l) atau

: 6.058 x 2.438 x 2.591 m

Ukuran dalam : 5.919 x 2.340 x 2.380 m

Kapasitas : Cubic Capacity : 33 Cbm

Pay load : 22,1 ton

b. Container 40’ Dry Freight (40 feet)

Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (l) x 8’6”(l) atau

Ukuran dalam : 12.192 x 2.438 x 2.591 m

Kapasitas : Cubic
12.045Capacity
commit
x 2.309
to user
x 2.379 m Cbm
: 67,3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id15

Pay load : 27,396 ton

c. Container 40’ High Cube Dry

Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (l) x 9’6”(l) atau

: 12.192 x 2.438 x 2.926 m

Ukuran dalam : 12.056 x 2.347 x 2.684 m

Kapasitas : Cubic Capacity : 76 Cbm

Pay load : 29,6 ton

Ukuran muatan dalam pembongkaran/pemuatankapal petikemas

dinyatakan dalam TEU (Twenty Footer Equivalent Unit) dan FEU (Forty Footer

Equivalent Unit). Oleh karena itu, ukuran standar dari petikemas dimulai d

panjang 20 feet, untuk satu petikemas 20 feet dinyatakan sebagai 1 TEU (Twe

Footer Equivalent Unit) dan petikemas 40 feet dinyatakan dengan 2 TEU (Twen

Footer Equivalent Unit) atau 1 FEU (Forty Footer Equivalent Unit).

Sesuai dengan International Standard Organitation (ISO) memberikan

ketentuan mengenai petikemas (freight container) sebagai berikut :

b. Berbentuk tetap, cukup kuat untuk dipakai berkali-kali.

c. Dibuat khusus untuk mengangkut barang melalui berbagai cara m

transportasi, dengan baik mengisi diantaranya.

d. Dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah diisi dan dikosongkan.

e. Dilengkapi dengan perlengkapan operasional untuk segera dipakai terut

untuk memindahkan dari moda transportasi yang satu ke moda transportas

yang lain.

3
f. Mempunyai isi bagian dalam 1m (35,8 cu.ft) atau lebih.
commit to user
E. Jenis Jenis Petikemas

Petikemas dapat dibagi dalam enam kelompok, yaitu:

1. General Cargo

General cargo container adalah petikemas yang dipakai untuk mengangkut


muatan umum (general cargo), misal : kayu, kain, rotan, marmer, gerab

handicraft, dll. Petikemas yang termasuk dalam general cargo adalah :

a. General purpose container

Merupakan petikemas yang digunakan untuk mengangkut barang-

barang atau muatan umum (general cargo), barang yang tidak p

penanganan khusus dalam pengiriman.

b. Open-side container

Merupakan petikemas yang bagian sampingnya terdapat pintu yang

dapat dibuka untuk memasukkan dan mengeluarkan barang yang ka

ukuran atau beratnya lebih mudah dimasukkan atau dikeluarkan mel

samping petikemas.

c. Open-top container

Merupakan petikemas yang bagian atasnya dapat dibuka agar bar

commit to user
dapat dimasukkan dan dikeluarkan lewat atas. Tipe petikemas ini diperluk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id17

menggunakan derek (crane).

untuk mengangkut barang berat yang hanya dimasukkan lewat atas dengan

d. Ventilated container

Merupakan petikemas yang memiliki ventilasi agar terjadi sirkulasi

udara dalam petikemas yang diperlukan oleh muatan tertentu, khusu

muatan yang mengandung kadar air tinggi.

2. Thermal

Thermal container adalah petikemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu


untuk muatan tertentu. Petikemas yang termasuk kelompok thermal adalah :

a. Insulated container

Merupakan petikemas yang dinding bagian dalamnya diberi isolasi

agar udara dingin dalam petikemas tidak merembes keluar, misal : minum

dingin.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id18

b. Reefre container

Merupakan petikemas yang dilengkapi mesin pendingin untuk

mendinginkan udara dalam petikemas sesuai dengan suhu yang diperlu

bagi barang yang mudah busuk, misal : buah-buahan, sayuran, daging.

c. Heated container

Merupakan petikemas yang dilengkapi dengan pemanas agar udara di

dalam petikemas dapat diatur pada suhu panas yang di inginkan, misal : he

dan makanan kering.

3. Tank

Tank container adalah tangki yang ditempatkan dalam kerangka petikemas


yang digunakan untuk muatan cair (bulk liquid) maupun gas (bulk gas), mis

minyak dan gas bumi.

4. Dry bulk

Dry bulk adalah general purpose container yang dipergunakan khu

untuk mengangkut muatan curah. Untuk memasukkan muatan melalui lub


commitmengeluarkan
bagian atas petikemas sedangkan to user muatan melalui lubang atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id19

di bagian bawah petikemas, misal : beras, biji gandum, pupuk urea, gula pa

bahan baku plastik, kedelai.

5. Platform

Platform container adalah petikemas yang terdiri dari lantai dasar.


Petikemas yang termasuk jenis platform adalah :

a. Flat rack container

Flat rack container adalah petikemas yang terdiri dari lantai dasar
dengan dinding pada ujungnya. Flat rack container dapat dibagi dua, yaitu

1) Fixed and type : dinding pada ujungnya tidak dapat dibuka atau dilipat

2) Collapsible type : dinding pada ujungnya dapat dilipat agar menghe

ruangan saat diangkut dalam keadaan kosong.

b. Platform based container

Platform based container atau juga disebut artificial tween deck adalah
petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar saja dan apabila diperlu

dapat dipasang dinding.commit


Biasanyato digunakan
user untuk muatan yang mempu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id20

lebar dan tinggi yang melebihi petikemas yang standar International Stand

Organitation (ISO), misal : alat-alat pengecoran mesin.

6. Specials

Specials container adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan


tertentu, seperti petikemas untuk muatan ternak (cattle container) atau mu

kendaraan (auto container).

F. Status Petikemas

Dalam pengangkutan petikemas dari suatu negara satu ke negara lainnya,

petikemas mempunyai dua status (Suyono, 2003:188) yaitu :

1. Full Container Load (FCL)

FCL adalah shipper menggunakan satu atau lebih petikemas untuk

digunakan mengirim barangnya sendiri. Status ini mempunyai ciri-ciri seba

berikut :

a. Petikemas berisi muatan dari satu shipper dan dikirim untuk satu consigne

b. melalui perantara
Petikemas forwarder
diisi (stuffing ) olehdan petikemas
shipper yang
(shipper sudah
load and diisi
count)diserahkan
atau da
commit toyard
container user(CY) pelabuhan muat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id21

c. Di pelabuhan bongkar petikemas di ambil oleh consignee di container y

(CY) dan di un-stuffing oleh consignee.

d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehila

barang yang ada dalam petikemas.

Gambar 2.1
Status Petikemas FCL

FCL/FCL

MODA
SHIPPER CONSIGNEE
FCL FCL
ANGKUTAN

CY CFS

Sumber : (Suyono, 2003:189)

Alur dari perjalanan petikemas status FCL/FCL (House to House) dari

gambar diatas sebagai berikut :

a. Perusahaan pelayaran bertanggung jawab hingga container yard di pelabuh

b. Kewajiban dari shipper di pelabuhan muat adalah mengambil (pick

petikemas kosong, stuffing dan haulage container yang sudah berisi ke CY di

pelabuhan.

c. Kewajiban dari consignee di pelabuhan bongkar adalah mengambil petike

dari CY di pelabuhan, haulage dan un-stuffing di tempatnyadi CFS dan

reposition MT container ke depot.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id22

2. Less Than Container Load (LCL)

LCL adalah shipper mengkonsolidasi/mencampur barangnya dengan

barang shipper lain dalam satu petikemas. Status ini mempunyai ciri-ciri seba

berikut:

a. Petikemas berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan kepada bebe

consignee.

b. Muatan diterima dalam keadaan breakbulk (kosong) dan diisi (stuffing

container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran.

c. Di pelabuhan bongkar, petikemas di un-stuffing di CFS oleh perusah

pelayaran dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam keada

breakbulk.

d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehila

barang yang ada dalam petikemas.

Gambar 2.2
Status Petikemas LCL

FCL/LCL

MODA CONSIGNEE
SHIPPER CONSIGNEE
FCL LCL
ANGKUTAN CONSIGNEE
CY CFS

LCL/FCL

SHIPPER
SHIPPER MODA
CONSIGN
SHIPPER LCL commit to user FCL
CY ANGKUTAN CFS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id23

LCL/LCL

SHIPPER CONSIGNEE
MODA
SHIPPER LCL CONSIGNEE
LCL
ANGKUTAN
SHIPPER CONSIGNEE
CY CFS

Sumber : (Suyono, 2003:189)

Alur dari perjalanan petikemas status LCL/LCL (Pier to Pier) dari gambar

di atas sebagai berikut:

a. Perusahaan pelayaran bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipp

CFS di pelabuhan muat sampai barang diserahkan ke consignee di CFS dari

pelabuhan bongkar.

b. Terdapat beberapa kombinasi dari FCL dan LCL dari pengiriman d

penerimaan barang seperti FCL/LCL atau sebaliknya LCL/FCL.

G. Tanda Pengenal Petikemas

Tanda pengenal petikemas untuk mengenali sebuah yang dinyatakan di dalam

B/L dan semua dokumen-dokumen dipakai pengenal yang terdiri dari huruf dan a

yang disebut marking code. Pengaturan marking code ditentukan oleh Internat

Standard Organitation (ISO) sebagai berikut (Suyono, 2003:190) :

Kode pemilik (owner code) : 4 huruf

Nomor seri (serial number) : 6 angka

Nomor periksa (check number) : 1 angka

Kode negara (country code) : 3 huruf

Ukuran dan tipe (size and type) commit to: 4user


angka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id24

Contoh nomor petikemas.

DLCU 167435 – 3

(1) (2) (3)

RIX 2 3 1 5

(4) (5) (6)

Keterangan:

1) Kode pemilik : petikemas Djakarta Lloyd

2) Nomor seri : 16 : ukuran petikemas

1 : kode closed container

6 : kode petikemas 20 feet

7435 : nomor petikemas

3) Nomor pemilik :3

Dipergunakan untuk memeriksa kebenaran nomor ser

4) Kode negara : RIX = Indonesia

5) Ukuran petikemas :2 3

2 : kode petikemas 20 feet

3 : kode tinggi petikemas 8’6”

6) Tipe Petikemas :1 5

1 : kode untuk closed ventilated container

5 : kode untuk mechanical ventilated

Angka digit petikemas dari tipe petikemas:

0 – closed container

1 – closed container, ventilated

3 –– insulated
2 container
refrigerated container commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id25

4 – refrigerated container, removable equipment

5 – open top container

6 – platform

7 – tank container

8 – bulk container, cattle container, etc.

9 – air container

H. Packing

Packing merupakan kegiatan membungkus barang ekspor dengan

menggunakan berbagai jenis alat bungkus sesuai dengan kebutuhan keamanan b

(Suyono, 2003:162). Syarat pembungkusan barang harus memenuhi 3K y

keamanan, keaslian, kepuasan.

Jenis bungkusan yang diperlukan untuk membungkus barang yang d

merupakan kesatuan atau dalam jumlah yang banyak tergantung dari :

1. Sifat dan jenis dari barang

2. Volume

3. Berat

4. Jumlah barang

5. Jenis barang

6. Cara pengiriman

7. Tujuan terakhir barang yang diangkut

commit to user
digilib.uns.ac.id26
perpustakaan.uns.ac.id

Secara umum, jenis bungkusan yang diperlukan dalam berbagai muatan adalah

sebagai berikut :

1. Karung

Bahan karung dapat menekan isi yang dalam tetapi tidak melindu

kerusakan yang datang dari luar. Bahan karung dapatdigunakan untuk muatan

misal : pupuk, beras, jagung, gula, kopra, kopi, dan sebagainya.

2. Fiber dan karton

Bahan fiber dan karton dapat menahan tekanan dan bantingan secara

umum akan terjadi dalam pengangkutan. Bahan fiber dan karton relatif murah

ekonomis. Sesuai dari sifat isi barang yang di dalamnya, bahan kar

disesuaikan dengan kekuatan dan ukuran yang dipakai.

3. Peti kayu

Peti kayu merupakan bahan bungkus yang paling baik dengan dinding-

dindingnya cukup kuat untuk menahan isi maupun tekanan dari luar. Peti k

paling sesuai untuk pengangkutan barang secara konvensional, tahan terh

panas atau kelembaban. Barang di dalamnya dapat terlindungi dengan lap

lapisan pelindung, seperti : lapisan plastik, kertas minyak, dan sebagainya.

I. Shipping Mark

Shipping mark merupakan tanda pengenal barang ekspor (Suyono, 2003:163).


Dalam pemberian shipping mark harus diperhatikan letak dari merk barang dan se

keterangan yang sesuai keadaan barang dan perlu ditulis secara berurut, se

contoh:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id27

1. Initial atau kependekan : RPS

2. Nomor Referensi : A. 427295

3. Tujuan : JAKARTA

4. Nomor Pembungkus : 1/25

Gambar 2.3

Shipping Mark

CargoHandling marks Standard shipping marks

R.P.S
A.427295
JAKARTA
1/25

225 kg
Made in japan

Information marks

Sumber : (Suyono, 2003:163)

Gambar 2.4

Beberapa handling symbol dalam shipping mark

Sumber : posting internet commit to user


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id28

Tujuan dari shipping mark adalah agar barang lebih mudah dikenal untuk

cepat mengenal barang dan karena itu dapat cepat sampai ke tempat tujuan. D

demikian tulisan pada pembungkus harus jelas, karena pembungkus seolah berfu

sebagai dokumen:

1) Muatan curah, peralatan berat, mesin-mesin, dll.

2) Barang bernilai tinggi

3) Barang mudah rusak

4) Barang yang memerlukan pendinginan

5) Binatang ternak hidup

6) Muatan berbahaya

J. Stuffing

Stuffing merupakan proses penataan barang yang sudah di packing ke dalam


container dengan memberikan kode-kode yang sudah ditentukan dalam shipping

dan dihitung untuk dasar pembuatan packing list dan invoce. Ada beberapa

stuffing container (Suyono, 2003:198) :

1. Peti karton

Bila berat peti/karton tidak sama, maka peti/karton yang lebih berat

diletakkan dan disusun di bawah. Bila susunan peti kartonnya seragam, m

tumpukan pertama disusun dari kanan ke kiri dan tumpukan dua dari kir

kanan.

2. Muatan karung yang tidak dapat di palet

Susunlah karung pada tumpukan pertama dengan baris melin

petikemas dan paling ujung


commit
membujur
to user
petikemas. Selanjutnya, pada tumpu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id29

kedua, dua baris melintang dimulai dari atas yang membujur dan yang pa

ujung disusun membujur.

3. Muatan drum/barrels

Drum atau barrel harus selalu disusun berdiri, selang satu baris

dipergunakan dunnage, mulai dari kiri ke kanan atau dari depan ke belaka

Pergunakan dunnage diatas tumpukan/susunan pertama untuk mulai

tumpukan/susunan kadua. Untuk mengurangi broken space, gunakan alas papa

pada baris urutan ganjal agar benjolan drum tidak saling bersentuhan.

4. Muatan yang dipalet

Muatan diatas palet harus diikat kuat menggunakan ban, ikatan baja atau

plastik, dan diikat pada palet. Bila petikemas hanya diisi dengan satu atau dua

palet saja maka letakkan susunan palet di tengah-tengah petikemas dan diperkua

letaknya dengan ganjal (chocking) agar muatan palet tidak bergoyang.

5. Muatan long length cargo

Muatan ini lebih baik menggunakan petikemas jenis flat-rack atau open-

top untuk memudahkan pemuatan dan pembongkarannya. Pasang chockin

ujung-ujung petikemas. Agar mudah mengeluarkan muatan, gunakan dun

agar sling dapat mudah dimasukkan atau di-presling dahulu.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id30

BAB III

DESKIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Umum Perusahaan

CV. Manggala merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Manufak

Furniture (Meubel). CV. Manggala juga merupakan perusahaan keluarga , pend


sekaligus pimpinan adalah Bapak Wiyadi Wangso Manggolo. Berawal dari usa

perdagangan komoditi hasil pertanian, batik, dan kayu gelondongan u

kebutuhan pasar lokal. Karier dimulai tahun 1981 ketika mendapat kesempa

untuk memasok kusen, daun pintu dan jendela ke sebuah perusahaan deve

yang terbiasa membuat rumah mewah untuk para pejabat khususnya di

Tengah. Pada tahun 1985 perusahaan ini mendirikan workshop pekerjaan k

untuk keperluan bangunan di Jatirejo dan depo penjualan kayu (seka

Manggala Java Art) di Jl. Klaten-Solo Km 3. Pada awal berdirinya CV. Manggala

memasok kebutuhan tersebut mencakup wilayah Klaten, Solo, Yogyakarta d


CV. Manggala setelah beberapa tahun ini mengalami perkembangan, hal
Semarang dengan merk dagang “Manggala Jati”.
ini terbukti dengan bertambahnya produk-produk furniture yang dihasilkan

order semakin meningkat. Pada tahun 1995 CV. Manggala mendirikan pab

meubel yang pertama di Klaten dengan nama “Manggala Jati” seluas 10.000

dengan sistem terintegrasi mulai dari pengelolaan bahan baku, pengeringan k

untuk menghasilkan furniture ycommitang bertokuuseralitas standar ekspor d

tahun ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id31

juga CV. Manggala mendapatkan pesanan order dari mancanegara yaitu Austr

dan Belanda untuk Garden Teak Furniture dan Colonial Antique Furnitur

Seiring dengan perkembangan unit usaha furniture pada tahun 1998

Manggala mendirikan pabrik kedua di wilayah Jatirejo untuk dapat le

maksimal dalam menangani order yang telah berkembang ke beberapa n

lainnya seperti di Amerika, Australia, Turky, Timur Tengah, Korea, Spanyol

Perancis, Singapore, Jerman, Italy, Carebian , Belanda, dan Polandia.

CV. Manggala untuk mendapatkan peluang-peluang baru yang ada dalam

kegiatan bisnisnya, dimana Klaten telah menjadi daerah tujuan bu

mancanegara untuk produk-produk Indonesia furniture khususnya, maka di ta

2001 CV. Manggala mendirikan unit usaha baru “Manggala Trade Center” ya

dikelola dibawah badan hukum “Manggala Java Art” dengan mendiri

2
showroom seluas 1.000 m di Jl. Klaten-Solo Km 3 Central Java, No Telp / Fax
+62-0272-325096, Email : info@manggalajavaart.com atau teak@manggala.b

Website : www.manggalajavaart.com. “Manggala Trade Center” adalah pas

global di era globalisasi ini yang berfungsi sebagai pintu gerbang perdaga

bebas di wilayah Klaten dan sekitarnya.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Maksud dan tujuan didirikan perusahaan ini, selain untuk mencari

keuntungan juga diantaranya, adalah :

a. Menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran.


d. Memasarkan dan mengenalcommitkan hasitol inuserdustri meubel ke luar
b. Mengembangkan kebutuhan konsumen.
negeri.
c.
e. Mengembangkan bakat
Menjadi perusahaan dan kreativitas.
furniture yang terpercaya dengan kualitas yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id32

3. Stuktur Organisasi CV. Manggala Java Art

Struktur organisasi yang baik bertujuan untuk memudahkan mekanisme

kerja dan mencapai efektifitas serta efisiensi kerja. Struktur organisasi merupak

wewenang dan tanggung jawab dari organisasi yang mengadakan kerja

untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun struktur organisasi pada CV. Mang

Java Art adalah sebagai berikut:

2) Direktur Utama

a. Bertanggung jawab terhadap dalam kelangsungan hidup perusahaan.

b. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

c. Memimpin perusahaan agar dapat berjalan lancar.

d. Bertanggung jawab terhadap manajemen perusahaan.

3) Sekretaris Umum

a. Bertanggung jawab kepada direktur utama.

b. Membuat surat-surat keadministrasian perusahaan.

c. Membuat laporan kemajuan perusahaan.

d. Mencatat hasil laporan meeting atau pertemuan direksi.

4) Sekretaris Gudang

a. Membuat laporan stock barang bahan dan barang jadi tiap akhir bulan

setiap dibutuhkan.

b. Mencatat transaksi pembelian ke dalam buku harian pembelian bahan.

c. Membuat tanda terima pembelian bahan dan dilampiri dengan surat

dari supplier.

d. Mencatat surat masuk atau telephon yang berkenaan dengan pema

konsumen.
e. Menyerahkan laporancommit to user
pemesanan kepada menajer produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id33

5) Keuangan Umum dan Personalia

a. Mencatat setiap transaksi kas di perusahaan ke dalam buku harian kas.

b. Melaksanakan pengganjian karyawan.

c. Menyusun neraca dan laporan rugi laba atas kemajuan perusahaan.

d. Membantu absensi harian karyawan dengan memperhatikan surat ijin y

bersangkutan.

e. Memantau surat keluar masuk perusahaan.

6) Manajer Produksi

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi dari great u

menentukan kelas kayu sampai barang masuk ke dalam container.

b. Bertanggung jawab terhadap keoptimalan kinerja perusahaan.

c. Merencanakan dan melaksanakan strategi produksi dalam ran

memenuhi pemesanan konsumen.

d. Melakukan evaluasi hasil produksi.

e. Menangani permasalahan yang dapat menghambat produksi.

7) Manajer Barang Antic

a. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan mutu atau kua

produk barang antic.

8) Garden Furniture

a. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan mutu atau kua

produk garden furniture.

9) Manajer Pemasaran

a. Bertanggung jawab terhadap pemasaran hasil produksi, mempromos

serta mendistribusikan
b. Bertanggung jawabproduk.
commit
untuk to userrelasi perusahaan.
menjaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id34

c. Bertanggung jawab mengembangkan merek.

10) Bagian Proses Produksi

a. Mengawasi dan mengontrol proses produksi.

b. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi.

c. Menangani permasalahan yang dapat menghambat proses produksi.

11) Bagian Teknisi Permesinan

a. Mengawasi dan mengontrol mesin-mesin produksi.

b. Membagi pekerjaan sesuai dengan ukuran kebutuhan mesin den

memperhatikan keefisienan.

c. Meminimalisir kecelakaan kerja akibat pekerjaan permesinan.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai