BAB II
LANDASAN TEORI
internal. Pada waktu itu sebagian besar ukuran dan konstruksi peti kemas
digunakan oleh perusahaan pelayaran Amerika sendiri yaitu Atlantic Gulf
and West Indies Lines ( AGWI ) dengan tujuan perdagangan ke Porto
Rico.Hingga tahun 1955, Mr Maccolm Mc Lean menjual pengetahuan
perusahaan pengangkutannya kepada pihak ” Waterman Steam Ship
Coorporation ”, yang digunakan untuk mengoperasikan pelayaran ” Sea land
Service ”. Pada tahun 1957 Kapal generasi pertama dengan sistim full
container adalah ” Gate Way City ” dengan jalur pelayaran antara Houston
dan New York.Perkembangan tersebut berjalan pesat, hingga tahun 1972
telah dibuka jalur pelayaran peti kemas ke benua Eropa, Jepang,
Australia.Sampai tahun 1977, telah berdiri sekitar 38 perusahaan khusus
pelayanan peti kemas yang melayani hingga Afrika.
Perkembangan pasar juga meningkat, mulai dari 2,3 % pada tahun 1970
menjadi 30 % di tahun 1982, hingga sekarang peti kemas sudah menjadi
sistim penting dalam transportasi dunia. Meningkatnya perkembangan pasar
peti kemas memberikan feed back yang positif terhadap perkembangan kapal
– kapal yang melayani peti kemas tersebut. Perusahaan pembuatan kapal
berlomba mencari bentuk tehnis yang dapat melayani kegiatan peti kemas.
Penempatan posisi peti kemas yang selama ini berada di geladak kapal telah
di tambah dengan cara mengkonversi kapal – kapal tanker dan kapal – kapal
curah kering. Perkembangan pangsa pasar peti kemas yang cukup pesat
disebabkan :
2.1.2.1 Keamanan barang lebih terjamin.
2.1.2.2 Kecilnya resiko dan kerusakan barang.
2.1.2.3 Biaya lebih murah.
2.1.2.4 Proses pelayanan lebih cepat.
2.1.2.5 Kapasitas angkut lebih besar.
2.1.2.6 Dan yang utama adalah peti kemas merupakan multi modal
transport.
Peti kemas secara defenisinya menurut ISO adalah peti atau kotak yang
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International Organization for
Standardization (ISO) sebagai alat atau perangkat pengangkutan barang yang
bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk peti
kemas, kereta api dan kapal petikemas laut.Berat maksimum peti kemas
untuk 20” dalam keadaan isi adalah 24 ton dan untuk 40” adalah 30,48 ton.
Untuk berat muatan yang bisa di bawa adalah 21,8 ton untuk 20” dan 26,68
ton untuk 40 ”(Kolengan, 2008, p.14)
(
https://dimensipelaut.blogspot.com/2019/02/jenis-jenis-kontainer-petikemas.html)
Daftar Gambar 2.1 Ukuran Standar Kontainer
dimensi
Lebar 7′ 8 19/32″ 2,352 m 7′ 8 19/32″ 2,352 m 7′ 8 19/32″ 2,352 m
dalam
Volume 1,169 ft³ 33,1 m³ 2,385 ft³ 67,5 m³ 3,040 ft³ 86,1 m³
10.580
berat kosong 4.850 pon 2.200 kg 8.380 pon 3.800 kg 4.800 kg
pon
Sumber : D.A Lasse, Manajemen Bisnis Transportasi Laut Carter, dan Klaim, 2015, p 176
Tabel 2.1 Ukuran Standar Kontainer
Sumber : (https://dimensipelaut.blogspot.com/2019/02/jenis-jenis-kontainer-petikemas.html)
2.1.8.1 Stevedoring adalah gerakan kontainer dari palka keatas chasis diatas
dermaga dengan menggunakan gantry crane / port crane / ship crane
atau kegiatan sebaliknya.
2.1.8.2 Haulage adalah kegiatan kontainer dari lambung kapal ke CY atau
ke Container Freight Station (CFS) dengan mengguanakan chasis
dan head truck/trailer atau kegiatan sebaliknya.
2.1.8.3 Lift On adalah gerakkan menaikkan kontainer ke atas chasis dengan
menggunakan transtainer / top loader/ super stacker/ forklift / crane.
Kegiatan ini dikerjakan di CY atau dilapangan CFS.
2.1.8.4 Lift Off adalah gerakkan menurunkan kontainer dari chasis dengan
menggunakan transtainer / top loader / super stacker / forklift /
crane. Kegiatan ini dikerjakan di CY atau dilapangan CFS.
2.1.8.5 Stripping adalah kegiatan mengosongkan atau mengeluarkan isi
kontainer dengan menggunakan tenaga buruh atau alat forklift.
2.1.8.6 Stuffing adalah kegiatan mengisi atau memasukan barang kedalam
container dengan mengguanakan tenaga buruh atau alat forklift.
2.1.8.7 Angsur adalah gerakan memindahkan kontainer di lapangan CFS
dengan tidak menggunakan trailer, kegiatan angsur terjadi pada
container CFS.
Himbauan
IDI
Instruksi
Covid - 19 Presiden No
Lockdown PSBB PPKM
6 Thn 2020
Maklumat
Mendagri No
15 Thn 2021
Sumber : Penulis
Gambar 2.6 Kerangka pikir penulis tentang PPKM
2.4 E-Logistik
Kegiatan pergerakan barang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang memerlukan mobilisasi baik dari jalur darat,
laut, dan udara disebut logistik. Seiring perkembangan teknologi sistem manajemen
logistik ini ikut mengalami kemajuan dari segi pelayanan dan akomodasinya yaitu
dari logistik menjadi e-logistik. Berikut ini definisi dari logistik dan e-logistik :
2.4.1 Definisi Logistik
Secara umum atau definisi logistik adalah sebuah ilmu yang mencakup
beberapa hal seperti penyimpanan, pemeliharaan, penyaluran dan juga
penghapusan pada laat dan barang tertentu. Selain itu juga terdapat juga
penghapusan barang atau jasa yang sudah tidak layak guna. Secara umum
logistik ini memiliki tujuan untuk membuat pengiriman barang menjadi lebih
efektif.
menurut model ini bergerak dari ujung satu ke ujung lainnya dan mereka
akan bersandar (Call) pada setiap pelabuhan yang terdapat dalam rentang
ayunan pendulum / bandul. Biasanya ada tiga hingga lima pelabuhan (De
Kerchove, 1961).
2.4.7 Hasil penelitian terdahulu yang relevan
Berikut ini adalah hasil penelitian terdahulu yang relevan dari penelitian ini,
yaitu sebagai berikut :
JRB-Jurnal Riset
Bisnis 3 (2), 106-
111, 2020
Herayati, Fitri,
Drs. Agus Achyari,
Mba
2002 | Tesis |
Magister
Manajemen
Yicheng Logistics
3.pertumbuhan
Ardian Tri
perusahan
Bawono
Freddy J
RumambiInstitut
Bisnis dan
Multimedia asmi
Vol 5 No 2 (2019):
SEPTEMBER
2019 /
E-Logistik :
Ketersediaan Kontainer
Sumber : Penulis yang diolah dengan Ms. Word 2010 (Aminul Hujaifa, 2021)
Gambar 2.7 Kerangka Teori Penelitian