Anda di halaman 1dari 56

BAB III : SHIPPING AND

INTERNATIONAL LINER (KAPAL DAN


PELAYARAN INTERNATIONAL)

manajemen freight 1
manajemen freight 2
Mekanisme Pengiriman Kapal Laut

• Keterangan gambar :
1. Gudang pengiriman (shipper consignee)
2. EMKL/pengangkutan (forwarder)
3. Kantor perusahaan pelayaran (shipping
company)
4. Gudang (warehouse)
5. Pebean (customs)
6. Jasa bongkar/muat (slave doring company)
7. Kapal laut pengangkutan (carrier)

manajemen freight 3
Jenis Layanan Kapal Laut
– Conference Line, yaitu jenis pelayanan kapal yang memiliki jadwal
tetap berdasarkan persetujuan di antara anggota perusahaan
pelayaran dan adanya kesamaan dalam penentuan tarif B/L (Bill of
Lading).
– Non Conference Line, yaitu perusahaan pelayaran yang tidak ikut
bergabung dalam kelompok perusahaan pelayaran, dan adapun
tarif ditentukan berdasarkan harga pasar.
– NVOCC (Non Vesell Operating Common Carrier), yaitu
perusahaan yang tidak memiliki armada pelayaran, namun
menyediakan jasa pengurusan transportasi. Adapun jenis layanan
seperti ini, maka tarif yang dibayarkan kepada eksportir lebih
murah atau rendah, karena perusahaan biasanya mendapatkan
potongan harga dari perusahaan pelayaran apabila dapat
menjamin banyaknya barang yang dapat diangkut oleh perusahaan
pelayaran tersebut dalam satu tahun.
– Tramper Service, yaitu pelayaran kapal carter atau sewa untuk
melayani pengiriman barang dalam jumlah besar dan homogen.
manajemen freight 4
JENIS KAPAL
Berdasarkan rutenya,
Kapal dagang dibagai atas dua bagian rute
yaitu : TRAMPER dan LINER.
• TRAMPER adalah kapal dagang yang tidak
mempunyai rute, tujuan tertentu dan tidak
mempunyai jadwal tertentu.
• LINER adalah kapal dagang yang
mempunyai rute, tujuan dan jadwal
pelayaran tetap.

manajemen freight 5
MOTHER VESSEL

manajemen freight 6
MOTHER VESSEL / HENRY 2

manajemen freight 7
LYKES DISCOVER
(MHOTHER VESSEL)

manajemen freight 8
MOTHER VESSEL

manajemen freight 9
JENIS KAPAL : Convensional Liner
Vessel (Kapal barang biasa)
• Kapal jenis ini melakukan pelayaran dengan jadwal tetap
dan rute tetap dan biasanya membawa muatan umum
(general cargo) atau barang dengan partai yang tidak
begitu besar. jenis kapal pengangkut yang belum
menggunakan container

manajemen freight 10
JENIS KAPAL : Semi Container Pallet
Vessel
• Jenis kapal ini mengangkut muatan secara
breakbulk, pre-slung, atau unit-unit pre-pallet.
kapal ini juga dapat mengangkut peti kemas
dalam palkanya yang terbuka dan diatas dek.

manajemen freight 11
JENIS KAPAL :Full Container Vessel
(Kapal peti kemas)
• Kapal ini dibuat khusus untuk mengangkut peti
kemas(Container). Oleh karena itu, kapal ini juga
memiliki peralatan bongkar muat sendiri dan dapat juga
memakai shore crane dan gentry crane dari darat untuk
memuat dan membongkar peti kemas.

manajemen freight 12
JENIS KAPAL : General Cargo Breakbulk Vessel
• Menurut sejarahnya, mula-mula kapal ini beroperasi sebagai kapal
angkut serba guna, sebelum ada kapal petikemas atau kapal
lainnya yang memang dibuat demi efisiensi. Kapal general cargo
tidak memerlukan terminal khusus untuk bongkar/muat barang.
Oleh karena itu jenis kapal ini masih sering dipakai. Kapal ini
banyak berfungsi sebagai Tramper karena harganya murah dan
dapat mengangkut muatan ke seluruh dunia.

manajemen freight 13
JENIS KAPAL :RoRo (Roll-on, Roll-off)
• Roro adalah kapal yang
didisain untuk muat
bongkar barang ke kapal
diatas kendaraan roda.
Kapal yang termaksud
jenis kapal roro adalah
Kapal Ferry, Kapal
pengangkut mobil, Kapal
General Cargo yang
berfungsi sebagai kapal
RoRo

manajemen freight 14
JENIS KAPAL : Lighter Carrier (Pengangkut tongkang)
• Kapal pengangkut tongkang adalah variasi dari kapal pengangkut
peti kemas, dimana sebagai pengganti petikemas, kapal ini
mengangkut tongkang bermuatan. Kapal ini tidak memerlukan
terminal khusus seperti kapal petikemas dan secara teori kapal ini
juga tidak memerlukan pelabuhan dan tempat sandar. Ada
beberapa jenis kapal pengangkut tongkang antara lain :
– Lash (Lighter Aboard Ship) =Muat 80 tongkang, kapasitas 400 ton
– Sea Bees = Muat 38 buah tongkang, kapasitas 1000 ton
– Bacat (Barge Aboard Catamaran) =muat 10 buah tongkang, 3 Lash
– Flash (Feeder Vessel For Lash Barge)
– Splash (Self Propelled Lighter Aboard Ship)

manajemen freight 15
JENIS KAPAL : Bulk Carrier (Pengangkut muatan
curah)
• Kapal Bulk Carrier adalah kapal besar hanya dengan
satu dek yang mengangkut muatan yang tidak
dibungkus atau curah (bulk).

manajemen freight 16
JENIS KAPAL : Passenger Ship (Kapal penumpang)

• Diperairan indonesia, dengan banyaknya pulau maka


kapal penumpang untuk angkutan antar pulau sangat
dibutuhkan. Sejak dahulu pengangkutan di Indonesia
didominasi oleh PT. PELNI (Pelayaran Nasional
Indonesia).

SEKOCI
PENYELAMAT

manajemen freight 17
JENIS KAPAL : Tug Boat (Kapal tunda).
• Kapal Tunda dibuat agar dapat menarik atau mendorong
kapal atau segala sesuatu yang mengapung. Tugas lain
adalah menolong kapal dalam bahaya, memadamkan
kebakaran dilaut, memerangi polusi/pencemaran, dan
lain-lain.

TUG BOAT

manajemen freight 18
TUGBOAT PENARIK TONGKANG

manajemen freight 19
KAPAL TUG BOAT
DALAM UPAYA
MEMATIKAN API PADA
KEBAKARAN KAPAL
RORO LEVANA I DI
KEPULAUAN SERIBU /
TELUK JAKARTA
TANGGAL 22 Februari
2007

manajemen freight 20
Kapal Tunda (TUG BOAT)
sedang menarik bangkai KM
Levana I menuju pelabuhan
sebelum tenggelam tanggal 25
Februari 2007

manajemen freight 21
TUG BOAT

manajemen freight 22
Kapal Tunda

manajemen freight 23
TUG BOAT

manajemen freight 24
TUG BOAT
PERSIAPAN MENARIK
KAPAL KONTAINER

manajemen freight 25
JENIS KAPAL : Fishing Vessel (Kapal Ikan)
• Kapal yang dibuat untuk menangkap ikan dengan
berbagai cara, Seperti purse-seining, long-lining, beam
trawling dan stern-trawling.

manajemen freight 26
JENIS KAPAL : Tanker

• Kapal tanker dengan sebuah geladak dimana


terdapat tanki-tanki- yang tersusun secara
integral maupun terpisahyang digunakan untuk
mengangkut minyak curah.

manajemen freight 27
KAPAL ANGKUT SERBAGUNA

manajemen freight 28
KAPAL PENGANGKUT HEWAN HIDUP

manajemen freight 29
manajemen freight 30
LANDING SHIP TANK (LST)

manajemen freight 31
BARGAS SEJENIS LST

manajemen freight 32
manajemen freight 33
KARAKTERISTIK KAPAL
Karekteristik Kapal akan menentukan :
• Daerah yang diperlukan untuk
pelabuhan
• Kedalaman dan lebar alur pelayaran
• Luas kolam pelabuhan dan panjang
dermaga
• Fasilitas – fasilitas Pelabuhan di laut
maupun di darat
manajemen freight 34
Untuk keperluan perencanaan pelabuhan,
diberikan karakteristik kapal secara umum,
sebagai berikut :
Panjang Lebar Draft Panjang Lebar Draft
Bobot Bobot
Loa ( m ) (m) (m) Loa ( m ) (m) (m)
Kapal Penumpang ( GRT ) Kapal barang Curah ( DWT )
500 51 10.2 2.9 10.000 140 18.7 8.1
1.000 68 11.9 3.6 15.000 157 21.5 9.0
2.000 88 13.2 4.0 20.000 170 23.7 9.8
3.000 99 14.7 4.5 30.000 192 27.3 10.6
5.000 120 16.9 5.2 40.000 208 31.2 11.4
8.000 142 19.7 5.8 50.000 222 32.6 11.9
10.000 154 20.9 6.2 70.000 244 37.8 13.3
15.000 179 22.8 6.8 90.000 250 38.5 14.5
20.000 198 24.7 7.5 100.000 275 42.0 16.1
30.000 230 27.5 8.5 150.000 313 44.5 18.0
Kapal barang ( DWT ) Kapal peti Kemas ( DWT )
700 58 9.7 3.7 20.000 201 27.1 10.6
1.000 64 10.4 4.2 30.000 237 30.7 11.6
2.000 81 12.7 4.9 40.000 263 33.5 12.4
3.000 92 14.2 5.7 50.000 280 35.8 13.0
5.000 109 16.4 6.8
8.000 126 18.7 8.0
10.000 137 19.9 8.5
15.000 153 22.3 9.3
20.000 177 23.4 10.0
30.000 186 27.1 10.9
40.000 201 29.4 11.7
50.000 216 31.5
manajemen freight
12.4
35
ISTILAH – ISTILAH YANG DIGUNAKAN
DALAM PRAKTEK DI LAPANGAN
Displacement Tonnnage, (Ukuran Isi Tolak)
adalah volume air yang dipindahkan oleh
kapal, atau sama dengan berat kapal.

Deadweight Tonnage (DWT), Bobot mati


Yaitu berat total muatan yang dapat diangkut
kapal dalam keadaan pelayaran optimal (
draft kapal ).

Gross register tons (GRT), Ukuran isi kotor


adalah volume keseluruhan ruangan kapal (1
GRT = 100 ft3 = 2,83 m3)
manajemen freight 36
ISTILAH – ISTILAH YANG DIGUNAKAN
DALAM PRAKTEK DI LAPANGAN
Draft, Sarat
adalah bagian kapal yang terendam air pada keadaan
muatan maksimum, atau jarak antara garis air pada
beban yang direncanakan (design load water line)
dengan titik terendah kapal

Length overall, Loa ( Panjang total )


adalah panjang kapal dihiting dari ujung depan ( haluan
) sampai ujung belakang (buritan )

Length between perpendiculars, LPP ( panjang garis air )


adalah panjang antara kedua ujung design load water
line.

manajemen freight 37
UKURAN KAPAL
• Length Over All (LOA) adalah ukuran panjang kapal secara
keseluruhan yang diukur mulai dari bagian paling ujung dari
linggi-linggi sampai bagian paling belakang dari buritan.

• Displacement, adalah jumlah berat air yang dipindahkan


oleh kapal, atau berat under water volume yang sama
beratnya dengan kapal. Displacement dinyatakan dalam
long ton ( 1 long ton = 35 Cft berat air laut).

• Displacement dibagi atas dua bagian yaitu :


- Loaded displacement adlah berat kapal beserta
muatannya pada sarat kapal (draft) maksimum yang
diperkenankan oleh peraturan.
- Light displacement adalah berat kapal dalam keadaan
kosong.
manajemen freight 38
MUATAN KAPAL
Muatan kapal berkaitan erat dengan daya angkut kapal, ada beberapa
istilah dalam muatan kapal antara lain :
Deadweight ton (DWT), adalah daya angkut kapal, termasuk
didalamnya muatan/ penumpang, bahan bakar, air, perbekalan, dan
sparepart pada sarat maksimum yang dinyatakan dlam long ton
(2.240 lbs) atau ama dengan perbedaan antara loaded dan light
displacement.
• Cargo capacity adalah daya angkut kapal membawa muatan (DWT)
dikurangi bunker, air, perbekalan, dan spareparts. Cargo
capacity juga dinamakan cargo deadweight (bobot mati muatan)
• Stowage factor (SF) vulome yang diperlukan untuk satu ton barang
 1 ton barang = mengambil tempat 40 cft  SF 40 berarti
bahwa 1 ton barang mengambil tempat 40 cft = 1 meter kubik.
• Bale space (BS) adalah ruangan didalam palka yang disediakan
untuk muatan umum (general cargo), ruangan dihitung mulai dari
lantai dasar dek sampai langit-langit dek.
• Grain Space (GS) adalah ruangan dalam palka yang disediakan
untuk muatan curah (bulk), dihitung mulai dari bagian dalam
dinding kapal mulai dari latai bawah sampai atap.
• Jumlah keseluruhan dari bale space + grain space : cargo
deadweight ton adalah stowage factor dari sebuah kapal
barang. manajemen freight 39
OVER LOADED CONTAINER

manajemen freight 40
KELAIKAN KAPAL
• Laik jalan atau kelayakan kapal dalam suatu pelayaran
sangat penting, dinegara maritim pada umumnya harus
mempunyai suatu biro klasifikasi yang mengawasi
kekuatan dan kelayakan kapal dagang yang
diasuransikan.

• Biro klasifikasi adalah badan yang mengawasi kapal-


kapal dagang agar kapal-kapal tersebut dalam kontruksi
dan operasinya dapat memenuhi syarat dan standar
kelayakan laut (seaworthness) dan keamanan kapal.

• Agar kapal tetap laik laut maka dilakukan survey secara


berkala atau sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
pada umumnya kapal di survei setiap 30 bulan sekali
untuk naik dok, atau 2 kali survei untuk waktu selama 5
tahun
manajemen freight 41
SURVEY …..
KELAIKAN KAPAL SURVEY KELAIKAN KAPAL

Building survey, adalah


survey yang dilakukan oleh
badan terkait pada saat kapal
sedang dibangun.

Intermediate survey, adalah


survey yang dilakukan pada saat
kapal sedang beroperasi ,.dapat
dilakukan pada saat kapal sedang
mengapung di laut

Docking survey adalah


survey kapal pada saat kapal naik
dok/ galangan untuk parbaikan.
manajemen freight 42
Docking kapal

manajemen freight 43
SEAWORTHNESS (LAIK LAUT)

Kapal layak laut :


• kapal layak untuk menghadapi berbagai resiko dan
kejadian secara wajar dalam pelayaranan.
• kapal layak untuk menerima muatan dan mengangkutnya
serta melindungi keselamatan muatan dan ABK-nya.
• kapal tidak mencemari lingkungan.

Sedangkan kelayakan kapal mensyaratkan :


• bangunan kapal dan kondisi mesin dalam keadaan baik.
• nakhoda dan ABK yang berpengalaman dan bersertifikat.
• perlengkapan, store dan bunker, serta alat-alat
keamanan memadai dan memenuhi syarat.
• kapal tidak mencemari lingkungan.
manajemen freight 44
KEUNTUNGAN ARMADA KAPAL
pada umumnya KAPAL didaftarkan dengan memakai bendera
asal negara perusahaan pelataran yang didaftarkan. Oleh
karena itu secara nasional, suatu negara harus mempunyai
armada kapal sendiri yang mengibarkan benderanya sebagai
kebanggaan nasional.

Mengapa suatu negara mempunyai suatu armada kapal


nasional ?
1. Menghasilkan valuta asing, terutama untuk negara sedang
berkembang.
2. Menghemat valuta asing, terutama negara yang
perdagangannya luas dan jauh seperti Indonesia dan
Jepang.
3. Tidak tergantung kepada negara lain dalam pengangkutan
dan perdagangan.
4. Dapat segera bertindak dalam rangkaian Hankamnas.
manajemen freight 45
KEUNTUNGAN ARMADA KAPAL
Keuntungan mempunyai armada angkutan atau flags of
convenience adalah :
• Bebas pajak, karena hanya membayar uang
pendaftaran saja.
• Lebih bebas beroperasi, dan dalam keadaan darurat
atau perang tidak ada kewajiban terhadap negara asal.
• Lebih murah beroperasi karena memakai ABK
sesukanya, tidak perlu mengikuti negara asal.
• Terhindar kerugian bila beroperasi dengan bendera dari
negara asal.

Kerugian flags of convinience, adalah bahwa ia


harus bertanggung jawab terhadap ABK yang
dipekerjakannya, bahkan itu dari berbagai negara.
manajemen freight 46
PEMILIHAN KAPAL
Jika pengirim barang (shipper) hendak mengirim barang, maka dalam
pemilihan kapal hendaknya mereka harus memilih kapal dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

• Jadwal yang tetap, gunakan jasa liner, sehingga ketepatan


sampainya barang ketujuan dengan tariff yang tetap.
• Ketepatan pengangkutan, ada perjanjian yang dibuat oleh shipper
dan consignee dalam kirim dan terima barang karena berkaitan
dengan waktu.
• Kepercayaan terhadap pelayanan, cari informasi yang sebanyak
mungkin tentang kehandalan suatu perusahaan shipment.
• Biaya transportasi, pemilihan biaya atau ongkos yang lebih rendah
dan memadai dalam pengangkutan barang.
• Status perusahaan palayaran, Pengumpulan informasi yang akurat
juga harus dilakukan terhadap operator atau pemilik kapal sebelum
melakukan perjanjian karena ada kemungkinan bahwa :
1. Pemilik kapal memang secara resmi adalah pemiliknya, namun
ada kemungkinan perusahaannya dijaminkan kepada Bank.
2. Operasional kapal mungkin digunakan dengan time charter dan
dibawah perjanjian sewa.
manajemen freight 47
OPERASIONALISASI KAPAL
a. Uang Tambang (Freight).
• Adalah uang yang diminta oleh perusahaan pelayaran untuk kompensasi
biaya atas jasa mengangkut barang. Uang tambang didasarkan pada jenis
barang sebagai berikut
• Revenue based (berdasarkan pendapatan), uang tambang yang dihitung
sebanyak x persen dari harga barang (ad valoerem), misalnya 2% dari ad
valorem.
• Cost based (berdasarkan biaya), biaya dikeluarkan sudah diperhitungkan,
misalnya biaya harian kapal, biaya operasional, biaya tak langsung dna
asuransi, serta biaya lain untuk pengoperasian kapal.

b. Uang surcharge atau biaya tambahan :


• Advance freight, adalah uang tambang yang diminta di muka.
• Freight collect, payable at destination, freight forward atau destination freight
adalah uang tambang yang dibayar bilamana barang akan diserahkan.
• Dead freight, adalah uang tambang yang dapat diminta kembali bila terjadi
pembatalan charter.
• Back freight, uang tambang untuk muatan berlebih (overcarried cargo) yang
dapat dibongkar di tempat tujuan.
• Freight all kinds, uang tambang yang tariff atau besarnya sama yang
dikenakan untuk setiap peti kemas yang diangkut untuk jarak dekat.
manajemen freight 48
CARA PERHITUNGAN UANG TAMBANG
Agar kapal tetap survive, maka perusahaan pelayaran harus dapat
meningkatkat profit melaui pengurangan revenue dengan cost,
cara menghitung uang tambang kapal sebagai berikut :

F – [(Cs Ts + Cp Tp + Pc + Cs Tnc) + (Ac + D) (Ts + Tp +Tnc)]

Keterangan :
– F = freight.
– Cs = biaya satu hari dilaut.
– Ts = lama waktu di laut.
– Cp = biya satu hari di pelabuhan.
– Tp = lama waktu di pelabuhan.
– Pc = biaya pelabuhan.
– Tnc = lama waktu untuk muatan berikut.
– Ac = biaya administrasi per hari.
– D = depresiasi perhari.

manajemen freight 49
KEPUTUSAN DIREKSI PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA II

NOMOR: HK. 56 / 2 / 2 / PI.II-2000

TENTANG

TARIF PELAYANAN JASA KAPAL


DI LINGKUNGAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA II

DITETAPKAN DI : JAKARTA
PADA TANGGAL : 31 MEI 2000
DIREKSI PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA II
DIREKTUR UTAMA

HERMAN PRAYITNO
NIPP. 247091665

manajemen freight 50
MEMBUAT JADWAL KAPAL
• Jadwal pelayaran yang dibuat untuk kepentingan
eksternal hanya menyajikan Port of Call dan tanggal
lamanya di pelabuhan dan laut. Sementara untuk
kepentingan intern perusahaan masih ditambah dengan
data lainnya yaitu :
– jumlah muatan yang dimuat (loading) atau yang dibongkar
(discharging).
– Tarif uang tambang muatan rata-rata per ton atau per teu
(average freight rate)
– Tota freight sama dengan jumlah ton muatan (loading) dikalikan
average freight rate.
– Sering dilengkapi dengan perkiraan perhitungan hasil/laba
usaha per-voyage.

manajemen freight 51
MEMBUAT JADWAL KAPAL
• KM sejahtera pada voyage 3 OB/2007 dalam rute Eropa, menyinggahi pelabuhan-
pelabuhan dan membawa muatan sebagai berikut :
• misalnya voyage dimulai pada tanggal 5 Maret 2007 dari Surabaya dengan muatan
6.000 ton break bulk cargo. Muatan yang 4.000 ton dengan freight rate US $ 85/ton
untuk dibongkar di Rotterdam sedangkan yang 2.000 ton dengan freight rate US $
25/ton untuk dibongkar di Singapura.
• Selanjutnya dari Jakarta memuat 7.000 ton, yang 2.000 ton untuk dibongkar di
Rotterdam dan 5.000 ton untuk dibongkar di Hamburg dengan freight rate masing-
masing US$ 80/ton
• Kemudian di Singapura memuat 3.000 ton dengan freight rate US$ 70/ton untuk
dibongkar di Hamburg.
• Sesuai penjelasan di atas, maka bongkat muatan akan dilakukan di :
– Singapura : 2.000 ton ex Surabaya.
– Rotterdam : 4.000 ton ex Surabaya + 2.000 ton ex Jakarta.
– Hamburg : 5.000 ton ex Jakarta + 3.000 ton ex Singapura.
– Jarak berlayar dari Surabaya – Jakarta = 379 Sea miles
– Jarak berlayar dari Jakarta – Singapura = 469 Sea miles
– Jarak berlayar dari Singapura – Rotterdam = 8.250 Sea miles (melalui terusan suez)
– Jarak berlayar dari Rotterdam – Hamburg = 307 Sea miles.

manajemen freight 52
MEMBUAT JADWAL KAPAL
Cara Perhitungan hari pelabuhan :

Jumlah ton muatan


Hari pelabuhan = ----------------------------
TGH x JK/hari x BAB

Keterangan :
TGH : Ton Gang Hour (Kapasitas bongkar.muat) dalam ton per jam kerja
JK/hari : Jumlah jam kerja bongkar muat per hari.
BAB : Banyaknya alat bongkar/muat atau gang yang digunakan dalam
kegiatan/muat selama di pelabuhan.

Data KM Sejahtera dari Kapten Kapal :

Pelabuhan Jumlah Muatan (ton) TGH JK/hari BAB


Muat Bongkar
Surabaya 6.000 - 18 12 7 (31/2 palka)
Jakarta 7.000 - 18 12 8 (4 palka)
Singapura 3.000 - 19 15 5 (21/2 palka)
Rotterdam - 2.000 20 16 6 (3 palka)
Hamburg - 8.000 20 16 6 (3 palka)

manajemen freight 53
MEMBUAT JADWAL KAPAL
Cara Perhitungan hari pelabuhan (port time) :

Jumlah ton muatan


Hari pelabuhan = ----------------------------
TGH x JK/hari x BAB

Keterangan :
TGH : Ton Gang Hour (Kapasitas bongkar.muat) dalam ton per jam kerja
JK/hari : Jumlah jam kerja bongkar muat per hari.
BAB : Banyaknya alat bongkar/muat atau gang yang digunakan dalam
kegiatan/muat selama di pelabuhan.

Menghitung hari di Pelabuhan (Operation days in port) :


6.000
Surabaya = ---------------- = 3,97 atau 4 hari
18 x 12 x 7
7.000
Jakarta = ----------------- = 4,05 atau 4 hari
18 x 12 x 8
5.000
Singapura = ----------------- = 3,5
19 x 15 x 5
6.000
Roteterdam = ----------------- = 3,12 atau 3 hari
20 x 16 x 6
8.000
Hamburg = ----------------- = 4,16 atau 4 hari
20 x 16 x 6 manajemen freight 54
Menghitung hari di laut Sailling time :

Jarak tempuh Sea miles


Hari di laut = --------------------------------------------------------
24 x kecepatan (speed) kapal dalam knots

Misalnya speed kapal rata-rata 18 knots, maka jumlah hari di laut (operation days at sea)

379
Surabaya - Jakarta = ---------------- = 0,875 atau 1 hari
24 x 18
469
Jakarta - Singapura = ----------------- = 1,08 atau 1,5 hari
24 x 18
8250
Singapura – Rotterdam = ----------------- = 19,08 atau 19 hari
24 x 18
307
Roteterdam – Hamburg = ----------------- = 0,708 atau 1 hari
24 x 18

manajemen freight 55
MEMBUAT JADWAL KAPAL
JADWAL PELAYARAN
Vessel : MV Sejahtera, Voyage : 3 OB/2007
DWT : 19.834 tons
Bale Space : 916.401 Cu ft.
Speed : 18 Knots Master : Capt. SUNTORO

No. Port of Call Distance Operation Days ETA ETD Loading R. Disch R. Average Total Freight
Sea Miles ton Ton Freight Rate (US$)
In Port At Sea 2007 2007

1. Surabaya - 4.0 - 5/3 9/3 4.000 - 85 340.000


379 - 1.0 2.000 25 50.000

2. Jakarta - 4.0 - 10/3 14/3 7.000 - 80 560.000


469 - 1,5

3. Singapura - 3,5 - 16/3 19/3 3.000 2.000 70 210.000


8250 - 19

4. Rotterdam - 3.0 - 7/4 10/4 - 6.000 -

307 - 1,0

5. Hamburg - 4.0 - 11/4 15/4 - 8.000 -

Total 9.045 18,5 22,5 16.000 16.000 1.160.000

Penjelasan :
- pembulatan-pembulatan ke atas dianggap sebagai tambahan keluar/masuk pelabuhan. Antara Singapura-Rotterdam 19 hari ditambah di Terusan Suez 1 hari = 20
hari.
- setelah diketahui jumlah hari di pelabhan dan hari di laut, maka tanggal kedatangan dan keberangkatan dari tiap pelabuhan dapat ditetapkan. Dengan kata lain
jadwal atau scheduling kapal dapat tersusun seperti ETA, ETD diatas. manajemen freight 56

Anda mungkin juga menyukai