Disusun Oleh:
Kurniawan
17114025
NAMA : KURNIAWAN
NIM : 17114025
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
Program Studi D3 Teknologi Transfusi Darah Politeknik Kesehatan Bhakti
Setya Indonesia Yogyakarta.
Disetujui Oleh:
Mengetahui
Nama : Kurniawan
Nim : 17114025
Yang Menyatakan
(Kurniawan)
17114025
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan YME yang telah melimpahkan berkat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah dengan
judul “Perbandingan Pemberian Antikoagulan EDTA Serbuk Dan EDTA Cair
Terhadap Nilai Hematokrit Mikro Calon Pendonor Di Utd Pmi Kota
Yogyakarta Tahun 2020.” Di dalam penulisan proposal karya tulis ilmiah tersebut
penulis menyadari bahwa semuanya tidak terlepas dari bantuan baik dari segi
moril, materil, dan spiritual dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Yuli Puspito Rini, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan Bhakti
Setya Indonesia Yogyakarta.
2. Ibu Windadari Murni Hartini., S.Km., M.Ph selaku Ketua program studi D3
Teknologi Transfusi Darah Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia
Yogyakarta.
3. Ibu Resmi Aini, M.Sc selaku dosen pembimbing I (satu) yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan arahan,
bimbingan, dan motivasi dengan sabar kepada penulis.
4. Ibu Shinta, S.Pd., M.Si., M.A. selaku dosen pembimbing II (dua) yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan arahan,
bimbingan, dan motivasi dengan sabar kepada penulis.
5. Semua Pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan
proposal karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari berbagi pihak.
Penulis
BAB I
sampel, karena setiap satu jenis antikoagulansia berbeda perbandingannya Commented [ASUS6]: Penatalaksanaan pemeriksaan
yang berkaitan dengan variabel bebas dan terikat
dengan antikoagulansia yang lain. Pada pemeriksaan karya tulis ini, penulis
menggunakan antikoagulansia EDTA, dimana perbandingan EDTA dengan
darah adalah 1 mg EDTA : 1 ml darah. Maka dalam kesempatan ini, penulis
berkeinginan untuk meneliti apakah ada perbedaan hasil antara pemeriksaan
hematokrit mikro pada darah yang mengandung antikoagulansia EDTA serbuk
dengan darah yang mengandung antikoagulansia EDTA cair. Commented [ASUS7]: 600 kata dibagi 3 spasi
Spasi pertama topiknya kegawatdaruratannya dan data
yang mendukung
Spasi kedua penatalaksanaan yang terkait dengan variabel
bebas dan terikat. Serta hasil penelitian yang mendukung
B. Rumusan Masalah Spasi ketiga alasan memilih judul
Commented [ASUS8]: Alasan melakukan penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
dikaji dalam penelitian ini adalaha apakah ada perbedaan nilai hematokrit
pada antikoagulan EDTA cair dan EDTA serbuk terhadap nilai hematokrit
mikro calon pendonor di UTD PMI Kota Yogyakarta.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Apakah ada perbedaan nilai hematokrit dengan antikoagulan EDTA
serbuk dan EDTA cair di UTD PMI Kota Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengukur mengukur rata-rata hasil pemeriksaan nilai
hematokrit pada pemberian antikoagulan EDTA cair pada calon
pendonor di UTD PMI Kota Yogyakarta..
b. Untuk mengukur rata-rata hasil pemeriksaan nilai hematokrit pada
pemberian antikoagulan EDTA serbuk pada calon pendonor di
UTD PMI Kota Yogyakarta.
c. Untuk mengukur rata-rata perbandingan hasil pemeriksaan nilai
hematokrit pada pemberian EDTA cair dan EDTA serbuk pada
calon pendonor di UTD PMI Kota Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, proposal karya tulis ilmiah ini dapat menambah
wawasan keilmuan teknologi laboratorium tentang perbandingan yang
bermakna atau tidak dari nilai hematokrit dengan antikoagulan EDTA
serbuk dan EDTA cair.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan wawasan dan sebagai bentuk aplikasi ilmu yang
diperoleh dari penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan
pendidikan di Program studi D3 Teknologi Transfusi Darah
Poltekkes BSI Yogyakarta.
b. Bagi Institusi
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penunjang pembelajaran
dalam bentuk praktikum Hematologi mengenai perbandingan
Pemberian antikoagulan EDTA cair dan EDTA serbuk dalam
pemeriksaan nilai Hematokrit.
c. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan betapa pentingnya pemeriksaan sel
darah merah untuk pemeriksaan rutin dan untuk pemeriksaan
pendahuluan sebelum mendonorkan darah karena berkaitan
dengan hematokrit.
E. Keaslian Penelitian
A. Hematokrit
1. Pengertian Hematokrit
Hematkrit adalah presentase volume eritrosit yang ada dalam
darah dan diambil dalam volume eritrosit yang di pisahkan dari plasma
dengan cara memutarnya didalam tabung khusus dalam waktu dan
kecepatan tertentu yang nilainya dalam persen(%), nilai untuk pria 40-48
volume % dan untuk wanita 37-43 volome % (Sadikin, M. 2008).
Nilai Hematokrit dapat digunakan sebagai tes skrining
sederhana untuk anemia , sebagai referensi kalibrasi untuk metode
otomatis hitung sel darah, dan secara kasar untuk membimbing
keakuratan pengukuran Hemoglobin. Nilai hematokrit yang dinyatakan
g/L adalah sekitar tiga kali kadar hemoglobin (Kiswari, 2014).
Nilai hematokrit dari sampel adalah perbandingan antara volume
eritrosit dengan volume darah secara keseluruhan. Nilai Hematokrit dapat
dinyatakan sebagai presentase (konvensional) atau sebagai pecahan
desimal (unit S1) atau liter/liter (L/L). Asam heparin kering dan etilen
diamin tetra asetat (EDTA) adalah antikoagulan yang memuaskan untuk
tujuan tes ini (Kiswari, 2014).
2. Sintesis Hematokrit
Penentuan hematokrit dilakukan dengan sentrifugasi. Tinggi dari
kolom eritrosit, buffy coat, dan kolom plasma harus diperhatikan. Buffy
coat adalah lapisan merah keabu–abuan antara eritrosit dengan plasma.
Dalam buffy coat terdiri dari trombosit dan leukosit. Plasma berwarna
oranye atau hijau, yang menunjukkan peningkatan terjadinya
hemoglobinemia akibat spesimen mengalami hemolisis.
3. Fungsi Hematokrit
Hematokrit digunakan untuk mengukur derajat anemi dan
polisetemia. Untuk mengetahui adanya ikterus yang dapat diamati dari
warna plasma. Di mana plasma terbentuk warna kuning atau kuning tua
(Gandasoebrata, 2008).
B. Metode Pemeriksaan Hematokrit
C. Antikoagulan
E. Kerangka Teori
Donor apheresis
Pemeriksaan
Pengambilan Hematokrit
Darah Donor
Nilai Hematokrit
Tahap
Pemulihan
F. Kerangka Konsep
EDTA Cair
Nilai Hematokrit
EDTA Serbuk
G. Hipotesis
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah true experiment. Dikatakan penelitian
true experiment karena dalam penelitian ini peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen (Sugiono,
2016). Variabel yang di maksud adalah ketidakseimbangan dalam
pengenceran, human error, lisisnya sampel, gelembung udara pada
pengenceran dan alat sudah dikalibrasi atau belum.
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini memiliki rencana penelitian kuantitatif karena hasil
dari penelitian ini diperoleh data-data berupa angka. Rancangan penelitian
ini yaitu post test only control design karena adanya dua kelompok masing-
masing dipilih secara acak (Sugiono, 2016).
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hematologi Poltekkes BSI
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan di lakukan pada bulan Mei 2020.
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang digunakan adalah darah sampel calon
pendonor yang diambil dari pada mahasiswa DIII Teknologi Transfusi
Darah Poltekkes BSI Yogyakarta dengan antikoagulan EDTA cair dan
EDTA serbuk yang sudah di homogenkan.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang terdapat pada penelitian ini adalah
mengukur nilai hematokrit pada calon pendonor pada mahasiswa DIII
Teknologi Transfusi Darah Poltekkes BSI Yogyakarta dengan
menggunakan metode microtube.
1. Populasi
Populasi dari obyek penelitian ini adalah pendonor pada
mahasiswa DIII Teknologi Transfusi Darah Poltekkes BSI Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pendonor dari pada
mahasiswa DIII Teknologi Transfusi Darah Poltekkes BSI Yogyakarta yang
berjumlah 16 responden.
Kriteria sampel:
a. Usia lebih dari 17 tahun.
b. Tidak sedang menstruasi bagi wanita
c. Cukup makan dan istirahat
(t-1)(r-1)=15
(t-1)(r-1) ≥ 15
(2-1)(r-1) ≥15
1 (r-1)≥15
r = 15 + 1 = 16
E. Variabel Penelitian
G. Instrumen Penelitian
H. Jalannya Penelitian
H. Analisis Data
Fatima Lutfi Syafa’ati, dkk. 2017. Perbedaan Hasil Kadar Hematokrit Metode
Mikrohematokrit Dengan Antikoagulan EDTA Cair Dan Serbuk. Karya
Tulis Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Santosa, Budi, 2005. Perbedaan Hasil Pengukuran Hematokrit Metode Mikro pada
Darah yang Menggunakan Antikoagulan EDTA 10 μl dan 50 μl
padaKonsentrasi 10%.