Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kesehatan
Pada Program Studi D-III Teknologi Bank Darah
RISNAWATI
NIM. 2018011040RB
A. Latar belakang
Bank Darah Rumah Sakit didirikan dan dikelola oleh Rumah Sakit yang
berkewajiban menyimpan darah yang telah diuji saring oleh UTD PMI dan
melakukan uji cocok serasi berdasarkan perjanjian kerjasama antara UDD PMI dan
Rumah Sakit. Bank Darah Rumah Sakit berfungsi menyimpan darah dan
mengeluarkannya bagi pasien yang memerlukan darah di rumah sakit yang
bersangkutan.
Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) bertanggung jawab atas tersedianya darah
yang aman, berkualitas dan memiliki ketersediaan yang cukup untuk mendukung
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam ketersediaan darah ditentukan oleh
partisipasi masyarakat, selain itu ditunjang dengan fasilitas, sarana dan prasarana
yang dapat menjamin ketersediaan darah yang cukup, aman dan berkualitas.
C.Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum :
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui analisa kebutuhan darah dan
komponen darah di BDRS R Syamsudin SH Kota Sukabumi Tahun 2020.
b. Tujuan Khusus
Menganalisa kebutuhan transfusi darah berdasarkan masing masing
jenis komponen darah seperti kebutuhan WB, PRC, TC dan LP di BDRS R
Syamsudin SH Kota Sukabumi Tahun 2020.
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh
pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai analisa kebutuhan
darah dan komponen darah sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat
menjadi referensi tambahan untuk pengembangan maupun penelitian
selanjutnya mengenai analisa kebutuhan darah dan komponen darah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tanggal 27 Pebruari 1937 dijual kepada P. Guliek bernama Rumah Sakit St.
Lidwina, atau dikenal juga dengan nama Rumah Sakit Bunut. Tahun 1943,
dikenal sebagai rumah sakit umum di Jawa Barat yang dijadikan sebagai salah
sebagai rumah sakit uji coba Swadana Daerah. Kemudian S.K. Menteri
Kesehatan R.I. nomor 494 tanggal 30 Mei 1994 menetapkan RSUD R.
Syamsudin, S.H. sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan
Akreditasi Rumah Sakit dengan Status Akreditasi Penuh untuk 5 (lima) Standar
sakit dari Swadana menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pada
meliputi :
1) Telah menambah gedung baru yaitu membangn Gedung VIP Ruang
9.504.472.000.
Pada tahun 2016 RSUD R. Syamsudin, S.H Kota Sukabumi telah resmi
lulus Akreditasi PARIPURNA dan pada tahun 2018 RSUD R. Syamsudin, S.H
B.Bank Darah
Bank Darah Rumah Sakit atau BDRS merupakan unit yang memiliki
kewajiban untuk memenuhi kebutuhan darah secara aman, efisien dan traceable.
harus dilakukan untuk menjamin pelayanan darah yang optimal di rumah sakit
Bank Darah Rumah Sakit didirikan dan dikelola oleh Rumah Sakit yang
melakukan uji cocok serasi berdasarkan perjanjian kerjasama antara UDD PMI
dan Rumah Sakit. Bank Darah Rumah Sakit berfungsi menyimpan darah dan
1. Menerima darah yang sudah diuji saring dari UTDC PMI terdekat
secara teratur.
2. Menyimpan darah.
tersebut.
darah yang aman, berkualitas dan memiliki ketersediaan yang cukup untuk
sarana dan prasarana yang dapat menjamin ketersediaan darah yang cukup, aman
tersedianya darah untuk transfusi yang aman, bermutu, dan dalam jumlah yang
darah atau komponen darah siap pakai dan sudah dilakukan uji saring IMLTD
C. Transfusi Darah
seseorang (donor) kepada orang lain (resipien), dengan tujuan mengganti darah
yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan mempertahankan
daya tahan tubuh terhadap infeksi. Proses transfusi darah harus memenuhi
persyaratan yaitu aman bagi penyumbang darah dan bersifat pengobatan bagi
darah dilakukan untuk mengganti volume yang hilang sedangkan untuk resipien
yang memiliki penyakit autoimun atau rusaknya sel darah merah karena
dan tidak untuk tujuan komersial. Pelayanan transfusi darah sebagai salah satu
jawab atas pelaksanaan pelayanan transfusi darah yang aman, bermanfaat, mudah
produk darah harus dapat dijamin. Terkait dengan hal tersebut, sesuai dengan
darah dan produk darah (self sufficiency in the supply of blood and blood
fisik atau mekanik tanpa menambahkan bahan kimia kedalamnya yaitu dengan
komponen darah yang siap pakai. Dalam proses tersebut aspek kualitas dan
Satu unit darah terdiri dari elemen-elemen selular dan non selular yang
dengan cara aseptik, menggunakan kantong darah ganda, kantong darah tunggal
perbedaan terapi pasien yaitu eritrosit, protein plasma dan trombosit. Tujuan
untuk mencegah perubahan yang terjadi pada darah atau kontaminasi bakteri
1. Whole Blood
macam sel darah yang bergabung dengan cairan kekuningan yang disebat
plasma. Sel darah ini terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan trombosit. Satu unit darah lengkap mengandung sekitar 450 mL
Jenis darah whole blood ini bila memakai antikoagulan CPDA yang
mempunyai masa simpan selama 35 hari. Suhu simpan antara 20 sampai 60C
(Renmaur, 2012).
Menurut masa simpan invitro, ada dua macam WB yaitu darah segar dan
darah baru. Darah segar yaitu darah yang baru diambil dari donor sampai 6
pembekuannya masih lengkap termasuk faktor labil (V dan VIII) dan fungsi
eritrosit masih relatif baik. Sedangkan darah baru yaitu darah yang disimpan
antara 6 jam sampai 6 hari sesudah diambil dari donor. Faktor pembekuan
disini sudah hampir habis, dan juga dapat terjadi peningkatan kadar kalium,
primer yaitu pasien dengan pendarahan aktif yang telah kehilangan 25% dari
untuk memisahkan plasma dan sel darah merah sehingga menghasilkan PRC
sel. PRC disimpan pada suhu 2-6°C selama 21–42 hari tergantung larutan
perdarahan kronis yang ada tanda “oksigen need” (rasa sesak, mata
FFP adalah plasma segar yang dibekukan dan disimpan pada suhu
minimal -20°C selama 1 tahun. FFP berisi plasma, semua faktor pembekuan
stabil dan labil, komplemen dari protein plasma. Volume FFP sekitar 200 ml.
pembekuan sebesar 2-3% pada orang dewasa. FFP dapat disimpan dalam
keadaan cair pada suhu 2o–6oC. FFP yang sudah dicairkan harus segera
Isi utama FFP adalah plasma dan faktor pembekuan labil. Volume FFP
berkisar antara 150 sampai 220 mL. FFP berguna untuk meningkatkan faktor
Pelayanan untuk FFP adalah cocok untuk golongan darah ABO dengan
cair dari unit darah lengkap yang diambil dan dibekukan dalam 6 sampai 8
jam dan disimpan pada temperature -18oC. Karena diproses sedemikian cepat,
plasma beku segar juga mengandung faktor koagulasi labil (VIII,V), semua
faktor pembekuan lainnya, dan protein plasma (Maharani dan Noviar, 2018).
Indikasi utama pemakaian plasma beku segar adalah pada defisiensi
diketahui faktor pembekuan apa yang menjadi penyebab atau terjadi defisiensi
persiapan komponen dan sering lebih murah daripada FFP. Kadar faktor-
faktor koagulasi yang labil lebih bervariasi daripada FFP, tetapi produk ini
memiliki kadar faktor koagulasi stabil, albumin, zat bakterisidal, opsonin dan
konstituen lain yang sama dengan FFP (Maharani dan Noviar, 2018).
mencairkan FFP pada suhu 40C selama 12–14 jam atau pada circulating
XIII, faktor von willebrand dan fibrinogen. Temperature simpan -18oC atau
lebih rendah dan lama simpan selama 1 tahun. Kriopresipitat berguna untuk
sampai 100 IU faktor VII, vWF dan sekitar 250 mg fibrinogen (minimum 150
mengancam nyawa atau untuk prosedur bedah, lebih baik digunakan beberapa
kriopresipitat juga merupakan sumber terbaik untuk vWF, yang tinggi terdapat
kantong trombosit pekat yang berasal dari 450 ml darah lengkap dari seorang
donor berisi kira-kira 5,5 x 1010 trombosit dengan volume 50 ml. Satu kantong
darah berisi sekitar 3x1011 trombosit, setara dengan 6 kantong trombosit yang
berasal dari donor darah biasa. Tergantung dari jenis mesin yang dipakai,
volume berkisar antara 150 – 400 ml. Suhu simpan trombosit concentrate dan
mL, temperatur simpan berkisar antara 20±2 oC dan lama simpan 3 hari tanpa
dewasa, rata-rata 5000-10000/ μL. Efek samping yang mungkin timbul setelah
Masa hidup trombosit yang lebih singkat daripada sel darah merah,
2018).
satu jam dan 24 jam setelah transfusi. Indikasi utama terapi trombosit adalah
untuk individu dengan trombositopenia simptomatik (Maharani dan Noviar,
2018).
6. Liquid Plasma
pembekuan stabil dan protein plasma, volume pada kantong darah 150 – 220
lebih dianjurkan.
Maharani, Eva Ayu dan Noviar Ganjar. 2018. “Imunohematologi Dan Bank Darah”.
Bahan Ajar. Teknologi Laboratorium Medik.
Renamur, E.D. 2012, Pengaruh Lama Penyimpanan Darah Terhadap Jumlah Leukosit
dan Jumlah Trombosit Pada Darah Donor, Skripsi, Universitas Hasanudin,
Makasar.
Saragih P, 2019. Pengaruh waktu simpan Packed Red Cells (PRC) terhadap
perubahan kadar hemoglobin, hematokrit, dan glukosa plasma di RSUP H.
Adam Malik, Medan, Indonesia. Tesis, Magister Kedokteran Klinik Fakultas
Kedokteran UNSUT, Medan.