Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PERMINTAAN DARAH PRC BERDASARKAN


GOLONGAN DARAH DAN PERBAGIAN RUMAH SAKIT
DI UDD PMI DKI JAKARTA BARAT TAHUN 2019-2021

YOSEP SONI MOAN BLEBU


NIM. 2021011097RPL

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI BANK DARAH


AKADEMI BAKTI KEMANUSIAAN
PALANG MERAH INDONESIA
JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang
meliputi perencanaan, pengerahan dan pelestarian pendonor darah,
penyediaan darah, pendistribusian darah, dan tindakan medis pemberian
darah kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan transfusi darah sangat membutuhkan ketersediaan
darah atau komponen darah yang cukup, aman, mudah diakses dan
terjangkau oleh masyarakat (Permenkes, 2015).
Kebutuhan pelayanan darah yang berkualitas semakin dituntut untuk
mendukung pencapaian sasaran pembangunan kesehatan nasional.
Pelayanan darah yang berkualitas diharapkan dapat mengurangi kematian
akibat perdarahan dan dapat menunjang penanganan kelainan darah yang
membutuhkan transfusi darah. Pelayanan penyediaan darah di Indonesia
dilaksanakan oleh Unit Transfusi Darah (UTD) yang merupakan pelayanan
kesehatan yang berperan dalam menyelenggarakan donor darah, penyediaan
darah, dan pendistribusian darah (Profita et al., 2017). Berdasarkan Pusat
Data dan Informasi Kementerian Kesehatan sesuai dengan panduan WHO
ketersediaan darah minimal adalah 2% dari jumlah penduduk. Menurut
World Bank jumlah penduduk Indonesia tahun 2016 adalah 261.115.456
jiwa, maka idealnya dibutuhkan 5.222.309 kantong darah. Pada tahun 2016,
jumlah total UTD (Unit Transfusi Darah) hanya sanggup menghasilkan
4.201.578 kantong darah. Berdasarkan data tersebut artinya Indonesia
mengalami kekurangan stok darah sebesar 1.020.731 kantong darah atau
19,54%. Oleh karena itu, terjadi kekurangan persediaan darah di UTD PMI,
dan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan permitaan darah yang ada
di Rumah Sakit (Fauzi & Senator Nur Bahagia, 2019).
Packed Red Cell (PRC) adalah komponen darah terbanyak yang
digunakan dalam transfusi darah. Packed Red Cell (PRC) merupakan
komponen darah berasal dari Whole blood yang diendapkan dan diputar
dengan sentrifugasi untuk memisahkan plasma dan eritrosit sehingga
menghasilkan Packed Red Cell dengan kadar hematokrit 70%- 80%,
volume plasma sebanyak 15 Mililiter- 25 Mililiter, dan volume
antikoagulan 10 Mililiter -15 Mililiter (Maharani dan Noviar, 2018).
Packed Red Cell disimpan pada suhu 2°C -6°C dan masa simpan selama
21 hari – 42 hari tergantung larutan antikoagulan yang digunakan
(Wahidiyat dan Adnani, 2016). Tujuan transfusi PRC adalah untuk
menaikkan kadar hemoglobin pasien dan mengembalikan kemampuan
oksigenisasi atau meningkatkan suplai O2 ke seluruh tubuh (Sepvianti et
al., 2019).
Permintaan darah dilakukan harus dengan surat rekomendasi dari
dokter dengan menuliskan minimal berisi tanggal meminta darah, asal
rumah sakit, diagnosis pasien, komponen apa yang dibutuhkan pasien dan
berapa jumlah banyak kantong dengan menyesuaikan kebutuhan pasien
tersebut, serta nama beserta tanda tangan dokter yang meminta dan
bertanggung jawab. Apabila surat permintaan darah tersebut tidak
lengkap, permintaan ditolak dan dikembalikan untuk dilengkapi dahulu.
Permintaan darah ke UDD dilakukan oleh petugas Rumah Sakit ataupun
bila tidak ada petugas Rumah Sakit, bisa dilakukan oleh keluarga pasien
dengan syarat harus bisa menjaga rantai dingin darah. Adapun faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi total banyaknya permintaan produk
darah adalah wabah penyakit, keadaan lingkungan, dan perbedaan imun
tubuh dari setiap golongan darah (Nasyika et al., 2018).
UDD dituntut untuk memprediksi permintaan darah dan
menyediakan stok darah untuk memenuhi kebutuhan darah agar tidak
terjadi kekurangan stok darah yang dapat berakibat fatal untuk pasien dan
juga dapat meminimalisir terjadinya pembuangan darah. Peningkatan
stok darah sampai habis masa simpannya yaitu 35 hari juga tidak boleh
terjadi di UDD/UTD karena pendonor hanya bisa mendonorkan darahnya
setiap 2 bulan sekali. Hal ini harus membutuhkan rencana agar tidak
terjadi pembuangan stok darah dan permintaan darah dapat terpenuhi
(Nasyika et al., 2018). Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai gambaran permintaan darah PRC
berdasarkan golongan darah dan perbagian Rumah Sakit di UDD PMI
DKI Jakarta Barat tahun 2019-2021.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dari
penelitian ini adalah: “bagaimana gambaran permintaan darah PRC
berdasarkan golongan darah dan perbagian Rumah Sakit di UDD PMI DKI
Jakarta Barat tahun 2019-2021?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran permintaan darah PRC
berdasarkan golongan darah dan perbagian Rumah Sakit di UDD
PMI DKI Jakarta Barat tahun 2019-2021.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran permintaan darah PRC
berdasarkan golongan darah dan perbagian ruangan Rumah
Sakit di UDD PMI DKI Jakarta Barat tahun 2019.
b. Untuk mengetahui gambaran permintaan darah PRC
berdasarkan golongan darah dan perbagian ruangan Rumah
Sakit di UDD PMI DKI Jakarta Barat tahun 2020.
c. Untuk mengetahui gambaran permintaan darah PRC
berdasarkan golongan darah dan perbagian ruangan Rumah
Sakit di UDD PMI DKI Jakarta Barat tahun 2021.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan menambah
informasi mengenai permintaan transfusi PRC.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Unit Donor Darah

Memberikan informasi permintaan darah dari Rumah


Sakit sehingga dapat menyediakan stok darah yang cukup
dan efisien untuk Rumah Sakit.
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini di harapkan sebagai sumber informasi
mengenai permintaan transfusi PRC.
c. Bagi ABK PMI Jakarta

Penelitian ini diharapkan sebagai refrensi penelitian


selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam pengujian
lainnya khususnya mengenai permintaan darah dari Rumah
Sakit

Anda mungkin juga menyukai