RISNAWATI
NIM. 2018011040RB
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Risnawati
NIM. 2018011040RB
Karya Tulis Ilmiah Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti
Seminar Proposal Penelitan Program Studi D-III Teknologi Bank Darah Akademi
Bakti Kemanusiaan PMI pada
Pembimbing
Karya Tulis Ilmiah
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari serangkaian kegiatan mulai dari pengerahan dan pelestarian donor, pengambilan,
(Depkes RI, 2008). Pelayanan transfusi darah sebagai salah satu upaya kesehatan
ketersediaan darah atau komponen darah yang cukup, aman, mudah diakses dan
transfusi darah yang aman, bermanfaat, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan World Health assembly (WHA) 63.12 on
mencukupi kebutuhan atas darah dan produk darah (self sufficiency in the supply of
blood and blood products) dan jaminan keamanannya merupakan salah satu tujuan
Darah dan Bank Darah Rumah Sakit. UTD merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
1
2
Bank Darah Rumah Sakit adalah suatu unit pelayanan di rumah sakit yang
bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi yang aman, berkualitas, dan
dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pelayanan darah di Bank Darah Rumah Sakit
(BDRS) bertujuan untuk menjamin tersedianya darah untuk transfusi yang aman,
bermutu dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit. BDRS menerima darah atau komponen darah siap pakai dan sudah
dilakukan uji saring IMLTD serta pengujian konfirmasi golongan darah dari UTD di
wilayahnya sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh BDRS (Permenkes 91,
2015).
Pelayanan darah yang berkualitas, aman, tersedia tepat waktu, dapat dicapai
apabila pelayanan berjalan dengan sistem tertutup, dimana rumah sakit tidak lagi
menyerahkan upaya memperoleh darah transfusi kepada keluarga pasien, tapi seluruh
Sakit merupakan salah satu standar pelayanan minimal Rumah Sakit yang berarti
setiap Rumah Sakit harus memiliki stock darah aman 24 jam di Bank Darah Rumah
Sakit serta manajemen pelayanan transfusi darah agar BDRS dapat berjalan dengan
baik dan berstandar maka dibutuhkan pedoman pelaksanaan yang dipakai sebagai
acuan bagi seluruh Rumah Sakit dalam melaksanakan pelayanan darah yang
kebutuhan darah yang akan dimintakan ke UTD dan disimpan di BDRS untuk
Perhitungan dan perencanaan kebututuhan darah ini dapat di dasarkan pada jumlah
tempat tidur kasus gawat darurat di RS, kasus penyakit yang membutuhkan darah dan
darah dan komponen darah adalah dengan melihat penggunaan darah pada kurun
waktu sebelumnya. Hasil perkiraan kebutuhan darah dan komponen darah tersebut
dianggap sebagai stok darah minimal. Stok darah minimal perlu ditambahkan dengan
jumlah darah dan komponen darah untuk kebutuhan kasus gawat darurat sehingga
2019.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut “Bagaimana analisa kebutuhan darah dan komponen darah di BDRS
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
tanggal 27 Pebruari 1937 dijual kepada P. Guliek bernama Rumah Sakit St.
Lidwina, atau dikenal juga dengan nama Rumah Sakit Bunut. Tahun 1943,
dikenal sebagai rumah sakit umum di Jawa Barat yang dijadikan sebagai salah
5
6
sebagai rumah sakit uji coba Swadana Daerah. Kemudian S.K. Menteri
Syamsudin, S.H. sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan
Akreditasi Rumah Sakit dengan Status Akreditasi Penuh untuk 5 (lima) Standar
sakit dari Swadana menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pada
meliputi :
7
9.504.472.000.
Pada tahun 2016 RSUD R. Syamsudin, S.H Kota Sukabumi telah resmi
lulus Akreditasi PARIPURNA dan pada tahun 2018 RSUD R. Syamsudin, S.H
Bank Darah Rumah Sakit atau BDRS merupakan unit yang memiliki
kewajiban untuk memenuhi kebutuhan darah secara aman, efisien dan traceable.
harus dilakukan untuk menjamin pelayanan darah yang optimal di rumah sakit
Bank Darah Rumah Sakit didirikan dan dikelola oleh Rumah Sakit yang
melakukan uji cocok serasi berdasarkan perjanjian kerjasama antara UDD PMI
dan Rumah Sakit. Bank Darah Rumah Sakit berfungsi menyimpan darah dan
1. Menerima darah yang sudah diuji saring dari UTDC PMI terdekat
secara teratur.
2. Menyimpan darah.
tersebut.
darah yang aman, berkualitas dan memiliki ketersediaan yang cukup untuk
sarana dan prasarana yang dapat menjamin ketersediaan darah yang cukup, aman
tersedianya darah untuk transfusi yang aman, bermutu, dan dalam jumlah yang
darah atau komponen darah siap pakai dan sudah dilakukan uji saring IMLTD
C. Transfusi Darah
seseorang (donor) kepada orang lain (resipien), dengan tujuan mengganti darah
yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan mempertahankan
daya tahan tubuh terhadap infeksi. Proses transfusi darah harus memenuhi
persyaratan yaitu aman bagi penyumbang darah dan bersifat pengobatan bagi
yang mengalami pendarahan atau trauma dalam jumlah yang besar transfusi
darah dilakukan untuk mengganti volume yang hilang sedangkan untuk resipien
yang memiliki penyakit autoimun atau rusaknya sel darah merah karena
D. Komponen darah
fisik atau mekanik tanpa menambahkan bahan kimia ke dalamnya yaitu dengan
komponen darah yang siap pakai. Dalam proses tersebut aspek kualitas dan
Satu unit darah terdiri dari elemen-elemen selular dan non selular yang
dengan cara aseptik, menggunakan kantong darah ganda, kantong darah tunggal
perbedaan terapi pasien yaitu eritrosit, protein plasma dan trombosit. Tujuan
untuk mencegah perubahan yang terjadi pada darah atau kontaminasi bakteri
1. Whole Blood
macam sel darah yang bergabung dengan cairan kekuningan yang disebat
plasma. Sel darah ini terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan trombosit. Satu unit darah lengkap mengandung sekitar 450 mL
Jenis darah whole blood ini bila memakai antikoagulan CPDA yang
mempunyai masa simpan selama 35 hari. Suhu simpan antara 20 sampai 60C
(Renmaur, 2012).
Menurut masa simpan invitro, ada dua macam WB yaitu darah segar dan
darah baru. Darah segar yaitu darah yang baru diambil dari donor sampai 6
pembekuannya masih lengkap termasuk faktor labil (V dan VIII) dan fungsi
eritrosit masih relatif baik. Sedangkan darah baru yaitu darah yang disimpan
antara 6 jam sampai 6 hari sesudah diambil dari donor. Faktor pembekuan
disini sudah hampir habis, dan juga dapat terjadi peningkatan kadar kalium,
primer yaitu pasien dengan pendarahan aktif yang telah kehilangan 25% dari
Packed Red Cell (PRC) merupakan komponen darah yang diperoleh dari
untuk memisahkan plasma dan sel darah merah sehingga menghasilkan PRC
sel. PRC disimpan pada suhu 2-6°C selama 21–42 hari tergantung larutan
perdarahan kronis yang ada tanda “oksigen need” (rasa sesak, mata
faktor yaitu konsentrasi Hb, saturasi Hb, afinitas Hb untuk oksigen, dengan
FFP adalah plasma segar yang dibekukan dan disimpan pada suhu
minimal -20°C selama 1 tahun. FFP berisi plasma, semua faktor pembekuan
stabil dan labil, komplemen dari protein plasma. Volume FFP sekitar 200 ml.
pembekuan sebesar 2-3% pada orang dewasa. FFP dapat disimpan dalam
keadaan cair pada suhu 2o–6oC. FFP yang sudah dicairkan harus segera
Isi utama FFP adalah plasma dan faktor pembekuan labil. Volume FFP
berkisar antara 150 sampai 220 mL. FFP berguna untuk meningkatkan faktor
Pelayanan untuk FFP adalah cocok untuk golongan darah ABO dengan
cair dari unit darah lengkap yang diambil dan dibekukan dalam 6 sampai 8
jam dan disimpan pada temperature -18oC. Karena diproses sedemikian cepat,
plasma beku segar juga mengandung faktor koagulasi labil (VIII,V), semua
faktor pembekuan lainnya, dan protein plasma (Maharani dan Noviar, 2018).
diketahui faktor pembekuan apa yang menjadi penyebab atau terjadi defisiensi
persiapan komponen dan sering lebih murah daripada FFP. Kadar faktor-
faktor koagulasi yang labil lebih bervariasi daripada FFP, tetapi produk ini
memiliki kadar faktor koagulasi stabil, albumin, zat bakterisidal, opsonin dan
konstituen lain yang sama dengan FFP (Maharani dan Noviar, 2018).
mencairkan FFP pada suhu 40C selama 12–14 jam atau pada circulating
XIII, faktor von willebrand dan fibrinogen. Temperature simpan -18oC atau
15
lebih rendah dan lama simpan selama 1 tahun. Kriopresipitat berguna untuk
plasma yang dingin dan tidak larut yang diproses dari FFP. Kriopresipitat
sampai 100 IU faktor VII, vWF dan sekitar 250 mg fibrinogen (minimum 150
mengancam nyawa atau untuk prosedur bedah, lebih baik digunakan beberapa
kriopresipitat juga merupakan sumber terbaik untuk vWF, yang tinggi terdapat
kantong trombosit pekat yang berasal dari 450 ml darah lengkap dari seorang
donor berisi kira-kira 5,5 x 1010 trombosit dengan volume 50 ml. Satu kantong
darah berisi sekitar 3x1011 trombosit, setara dengan 6 kantong trombosit yang
berasal dari donor darah biasa. Tergantung dari jenis mesin yang dipakai,
volume berkisar antara 150 – 400 ml. Suhu simpan trombosit concentrate dan
mL, temperatur simpan berkisar antara 20±2 oC dan lama simpan 3 hari tanpa
dewasa, rata-rata 5000-10000/ μL. Efek samping yang mungkin timbul setelah
Masa hidup trombosit yang lebih singkat daripada sel darah merah,
2018).
17
satu jam dan 24 jam setelah transfusi. Indikasi utama terapi trombosit adalah
2018).
6. Liquid Plasma
pembekuan stabil dan protein plasma, volume pada kantong darah 150 – 220
lebih dianjurkan.
XI]
E. Kerangka Teori
Pendistribusi darah
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pada tahun 2019 dan data penerimaan darah (Dropping) dari UTD Kota
Populasi dalam penelitian ini adalah stock darah yang ada di Bank Darah
UTD kota Sukabumi pada tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah darah
yang lulus uji pra transfusi yang dinyatakan kompatibel dan diberikan kepada
pasien atau dititip di bank darah. Sampel darah yang diambil yaitu pemakaian
darah dan komponen darah adalah dengan melihat penggunaan darah dan
komponen darah pada kurun waktu sebelumnya. Hasil perkiraan kebutuhan darah
dan komponen darah tersebut dianggap sebagai stok darah minimal. Stok darah
minimal perlu ditambahkan dengan jumlah darah dan komponen darah untuk
minggu
minggu
darah dalam jangka waktu lama. Langkah- langkah nya antara lain :
tersebut
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling yaitu
Kriteria inklusi pada penelitian ini ialah darah yang lulus uji pra transfusi (Hasil
crossmatch nya compatible). Sedangkan kriteria ekslusi pada penelitian ini ialah
darah yang tidak lulus uji pra transfusi ( Hasil crossmatch nya incompatibel ).
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah kebutuhan darah, darah
E. Definisi Operasional
No. Nama Definisi Cara Ukur Alat Skala Hasil
Variabel Ukur Ukur
1. Kebutuhan Perencanaan Melihat - Interval Per
darah memenuhi persediaan penggunaan kantong
darah darah pada
kurun waktu
sebelumnya
2.. Darah titip Darah yang sudah Memberi - Rasio perkanto
dilakukan batasan ng
pemeriksaan pra waktu darah
transfusi namun boleh
belum didistribusikan dititipkan
ke pasien
Maharani, Eva Ayu dan Noviar Ganjar. 2018. “Imunohematologi Dan Bank Darah”.
Bahan Ajar. Teknologi Laboratorium Medik.
Renamur, E.D. 2012, Pengaruh Lama Penyimpanan Darah Terhadap Jumlah Leukosit
dan Jumlah Trombosit Pada Darah Donor, Skripsi, Universitas Hasanudin,
Makasar.
Saragih P, 2019. Pengaruh waktu simpan Packed Red Cells (PRC) terhadap
perubahan kadar hemoglobin, hematokrit, dan glukosa plasma di RSUP H.
Adam Malik, Medan, Indonesia. Tesis, Magister Kedokteran Klinik Fakultas
Kedokteran UNSUT, Medan.
24