Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

ASIP4316 KAJIAN SOFTWARE

Nama : Antonius Yulianus Moat Peta


NIM : 042313584
Kelas : 21

Jawaban
1. Uraikan apa yang disebut dengan normalisasi kaitannya dengan basis data?
Normalisasi adalah proses mengatur tabel dalam basis data agar sesuai dengan aturan-
aturan tertentu yang ditetapkan, dengan tujuan menghindari data redundansi dan
meningkatkan efisiensi. Normalisasi database melibatkan pembagian data ke dalam
beberapa tabel, dengan setiap tabel hanya berisi informasi yang berkaitan dengan subjek
tertentu. Hal ini membantu menghindari duplikasi data dan memudahkan pengelolaan data
yang berkaitan dengan subjek tersebut.
Tujuan utama normalisasi adalah menghilangkan ketergantungan yang tidak perlu antara
atribut-atribut dalam sebuah tabel basis data. Dengan melakukan normalisasi, kita dapat
mengurangi redundansi dan ambiguitas dalam penyimpanan data, sehingga meningkatkan
efisiensi, konsistensi, dan integritas basis data.
Normalisasi dilakukan melalui serangkaian aturan atau bentuk normal. Beberapa bentuk
normal yang umum digunakan dalam normalisasi basis data adalah sebagai berikut :
• First Normal Form (1NF): Persyaratan dasar 1NF adalah setiap sel di dalam tabel
harus berisi nilai atomik (tidak dapat diuraikan lagi). Jika sebuah tabel mengandung
kolom dengan nilai yang dapat diuraikan menjadi beberapa bagian, maka tabel
tersebut harus dinormalisasi.
• Second Normal Form (2NF): Persyaratan 2NF adalah tabel harus memenuhi
persyaratan 1NF dan setiap atribut non-kunci (atribut yang bukan merupakan
bagian dari kunci utama) harus sepenuhnya bergantung pada kunci utama tabel
tersebut. Jika ada atribut yang hanya bergantung sebagian pada kunci utama, maka
tabel tersebut harus dibagi menjadi dua atau lebih tabel terpisah.
• Third Normal Form (3NF): Persyaratan 3NF adalah tabel harus memenuhi
persyaratan 2NF dan setiap atribut non-kunci tidak boleh memiliki dependensi
transitif pada kunci utama. Dependensi transitif terjadi ketika sebuah atribut
bergantung pada atribut non-kunci melalui atribut lain dalam tabel. Jika ada
dependensi transitif, tabel harus dinormalisasi lebih lanjut.
Selain 1NF, 2NF, dan 3NF, ada juga bentuk normalisasi yang lebih tinggi, seperti Bentuk
Normal Keempat (4NF), Bentuk Normal Kelima (5NF), dan seterusnya. Bentuk normal
yang lebih tinggi ini digunakan untuk mengatasi dependensi khusus yang mungkin terjadi
dalam situasi yang kompleks.
Dalam prakteknya, normalisasi basis data adalah proses iteratif di mana desainer basis data
menerapkan aturan normalisasi secara bertahap hingga mencapai tingkat normalisasi yang
diinginkan. Tujuannya adalah untuk mencapai desain basis data yang optimal yang
mengurangi redundansi, menghindari anomali data, dan memungkinkan manipulasi dan
pengambilan data dengan sangat efisien.

2. Uraikan syarat bentuk normalisasi tahap pertama (1NF) ?


Dalam normalisasi, ada beberapa tahapan yang sering dilakukan untuk mencapai bentuk
normal. Salah satunya adalah bentuk normal tahap pertama ( 1NF ), syarat bentuk normal
tahap pertama ini adalah sebagai berikut :
• Tiap Atribut hanya diperbolehkan memiliki 1 pengertian saja.
• Tiap Atribut haruslah tidak memiliki nilai ganda dan atau berulang ( multivaluated
attribute ) : Setiap nilai dalam tabel harus bersifat indivisible atau tidak dapat
diuraikan lebih lanjut. Artinya, tidak boleh ada kolom yang berisi multiple values
atau daftar nilai. Setiap kolom harus berisi hanya satu nilai.
• Kolom harus memiliki nama yang unik.
Setiap kolom dalam tabel harus memiliki nama yang unik untuk
mengidentifikasinya. Nama kolom harus membedakan satu kolom dari kolom
lainnya yang ada dalam tabel.
Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, sebuah tabel dapat memenuhi bentuk normal
pertama (1NF). Normalisasi ke tahap pertama ini merupakan langkah awal dalam proses
normalisasi

3. Uraikan alasan mengapa DBMS merupakan komponen penting dalam basis data?
DBMS (Database Management System) adalah software yang digunakan untuk mengelola
database, atau kumpulan data yang saling terhubung satu sama lain. Salah satu fungsi
mendasar DBMS adalah untuk menyimpan, memperbarui, atau menghapus data dengan
lebih mudah. Hal ini dapat terjadi karena adanya interface visual yang dapat membantu
user untuk memanipulasi data tanpa perlu mengakses sumber informasinya.
DBMS juga memiliki kemampuan untuk membangun database sebagai tempat untuk
menyimpan dan mengolah data, mendefinisikan data sehingga data tersebut bisa ditaruh di
database yang sesuai, dan memanfaatkan data sesuai kehendak dari penggunanya. Dengan
kata lain, DBMS memudahkan pekerjaan dalam mengelola database dan data di dalamnya.
Beberapa alasan yang menyatakan bahwa DMS adalah komponen dalam sebuah sistem
basis data, ialah sebagai berikut :
• DBMS dapat menjadi solusi dari sebuah manajemen data dengan lebih efektif.
• Bahasa query nya lebih banyak didukung oleh berbagai aplikasi, sehingga sangat
cepat dalam hal akses data.
• Sangat membantu end-user dalam hal akses data yang sudah terorganisasi.
• Mampu memperlihatkan jangkauan gambaran yang lebih luas serta terintegrasi
dengan sistem operasi sebuah orgnisasi.
• Merupakan solusi terbaik untuk mengurangi tidak konsistennya sebuah data.
Ada beberapa perangkat lunak DBMS yang saat ini paling sering digunakan, seperti :
❖ MySQL
❖ PostgreSQL

❖ Oracle Database

❖ Microsoft Access

Dan masih banyak software atau perangkat lunak DBMS lainnya, yang bisa dengan
mudah kita dapatkan.

4. Uraikan siklus hidup pengembangan sistem menurut Efraim Turban ?


Menurut Efraim Turban (2003), System Development Life Cycle (SDLC) atau Siklus
Hidup Pengembangan Sistem adalah metode pengembangan sistem tradisional yang
digunakan sebagian besar organisasi saat ini. SDLC adalah kerangka kerja (framework)
yang terstruktur yang berisi proses-proses sekuensial di mana sistem informasi
dikembangkan.
Berikut adalah penjelasan mengenai setiap tahap dalam siklus hidup pengembangan
sistem menurut Efraim Turban :
1) Perencanaan (Planning).
Tahapan ini berfokus pada pengumpulan informasi awal dan penentuan arah
proyek pengembangan sistem. Pada tahap ini, dilakukan analisis kebutuhan dan
pengumpulan data yang akan menjadi dasar dalam merencanakan pengembangan
sistem. Tujuan dari tahap ini adalah menghasilkan dokumen rencana proyek,
termasuk definisi masalah, tujuan, ruang lingkup, sumber daya yang dibutuhkan,
jadwal, dan anggaran.
2) Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Tahap ini berfokus pada pengumpulan, analisis, dan dokumentasi kebutuhan
sistem dari perspektif pengguna dan pemilik bisnis. Tujuan dari tahap ini adalah
untuk memahami kebutuhan pengguna dan kebutuhan bisnis yang akan menjadi
dasar dalam merancang sistem. Pada tahap ini juga dibuat spesifikasi kebutuhan
dan dokumen kebutuhan fungsional dan non-fungsional.
3) Desain (Design)
Tahap ini berfokus pada merancang solusi sistem yang memenuhi spesifikasi
kebutuhan. Tahap desain memecahkan masalah yang diidentifikasi pada tahap
analisis kebutuhan dan merancang sistem yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada tahap ini, dibuat rancangan sistem secara detail yang mencakup arsitektur
sistem, rancangan database, antarmuka pengguna, dan fitur sistem.
4) Implementasi (Implementation)
Tahap ini berfokus pada pengembangan sistem berdasarkan rancangan yang telah
dibuat pada tahap desain. Pada tahap ini, dilakukan coding, testing, dan
debugging sistem. Tujuan dari tahap ini adalah mengembangkan sistem yang
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan spesifikasi yang telah dibuat pada tahap
sebelumnya.
5) Pengujian dan Integrasi (Testing and Integration)
Tahap ini berfokus pada pengujian dan integrasi modul-modul sistem yang telah
dibuat pada tahap implementasi. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan
bahwa sistem berfungsi dengan baik, terintegrasi dengan baik, dan memenuhi
spesifikasi yang telah dibuat. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan
teknik yang berbeda, seperti pengujian fungsional, pengujian integrasi, pengujian
performa, dan pengujian keamanan.
6) Operasi dan Pemeliharaan (Operations and Maintenance)
Tahap ini berfokus pada pengoperasian sistem yang telah dibuat pada tahap
sebelumnya dan pemeliharaannya seiring waktu. Pada tahap ini, dilakukan
pemeliharaan sistem yang mencakup perbaikan bug, perbaikan keamanan,
pembaruan sistem, dan pengaturan performa. Tujuan dari tahap ini adalah
menjaga kinerja sistem dan memastikan bahwa sistem selalu siap digunakan oleh
pengguna.

Sekian & Terima kasih


Daftar Pustaka

Kusmayadi, Eka. (2018). Kajian Software. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka.


Normalisasi Database: Pengertian, Tahapan dan Contoh.
https://dosenit.com/software/normalisasi-database
Normalisasi Basis Data Bentuk Normal Pertama (1NF).
https://www.bakhel.com/2020/11/normalisasi-basis-data-bentuk-normal-pertama-1NF.html.
Mengapa Dibutuhkan Basis Data Dan Dbms Dalam Sistem Basis Data?.
https://tendikpedia.com/faq/mengapa-dibutuhkan-basis-data-dan-dbms-dalam-sistem-basis-
data.html.
Pengertian System Development Life Cycle (SDLC) Menurut Para Ahli.
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-system-development-life.html.
https://www.nesabamedia.com/contoh-aplikasi-dbms/

Anda mungkin juga menyukai