Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PEMBELAJARAN PKN DI SD

Tutor : Zulfainudin, S.Pd., M.Pd

:
Oleh

Nama : Wella Hijriyani

Nim : 856477404

Prodi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar : KUANSING

UNIVERSITAS TERBUKA
2022
1. elaskanklah kasus diatas dalam hubungannya dengan hakikat, fungsi, dan tujuan PKn! 50
Jawaban :
Hakikat Pendidikn Kewernegaraan di sekolah dasar adalah sebagai program pendidikan
yang berdasarkan nilai-nilai pancasila untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang diharapkan menjadi jati diri yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari hari. Pendidikan Kewarganegaran
(PKn) memiliki fungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara
Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan untuk peserta didik
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berfungsi untuk memberikan proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sepanjang masa, untuk memberikan keteladanan, pembangunan
kemauan, dan pengembangan kreatifitas dalam proses pembelajaran. Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan wawasan, sikap, keterampilan hidup dan
berkehidupan yang demokratis. Sesuai dengan konsep “Learning democracy, in democracy,
and for democracy”- belajar tentang demokrasi, dalam situasi yang demokratis, dan untuk
membangun kehidupan demokratis dengan PKn sebagai wahana kurikuler yang utama.
Zuriah (2011:1) menyatakan bahwa PKn menjadi instrumen fundamental dalam bingkai
pendidikan nasional sebagai media pembentukan karakterbangsa. Urgensi pembentukan
pengetahuan, keterampilan, dan watak/perilaku antikorupsi sebagai pilar dalam pendidikan
karakter bangsa karena upaya dilakukan pemerintah Indonesia dalam pemberantasan korupsi,
mulai dari pembuatan berbagai peraturan, pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), dan penegakan hukum belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Mengajak
siswa secara sadar membangun mental bahwa korupsi adalah penyakit yang merugikan diri
sendiri, masyarakat serta masa depan bangsa (Darmawan,2010:3). PAK di sekolah tidak
diarahkan pada upaya untuk melakukan gerakan praktis pemberantasan korupsi sebagaimana
dilakukan oleh aparat penegak hukum, tetapi lebih menitikberatkan pada penanaman
pengetahuan dasar tentang korupsi dan antikorupsi, sikap, dan nilai-nilai seperti kejujuran,
tanggung jawab, disiplin, ketaatan terhadap peraturan sekolah, adil, kerja keras, sederhana,
dan lain-lain.
Upaya preventif tersebut bisa dilakukan melalui proses pendidikan, yang pada hakikatnya
bertujuan dalam membentuk warga negara Indonesia yang Pancasilais. Pendidikan merupakan
usaha sadar terencana dalam membentuk manusia Indonesia yang memiliki kecakapan
mumpuni, agar mampu menjadi warga negara yang bisa diandalkan oleh negara.Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran wajib yang dilindungi oleh konstitusi negara.
Khususnya oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pada Pasal 37 Ayat 1, yang menegaskan dalam kurikulum pendidikan dasar,
menengah, bahkan tinggi, wajib memuat mata pelajaran dan mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, sebagai fokus keilmuan yang menjadi garda terdepan dalam membentuk
karakter peserta didik yang pancasilais.
Lembaga pendidikan adalah tempat pengembangan pendidikan karakter yang aplikatif.
Namun, faktanya memang kebanyakan peserta didik masih menjadi karakter sebagai hafalan
materi pendidikan, bukan dilakukan secara implementatif. Nilai karakter yang sudah dipahami
semestinya terbentuk secara nyata dalam tindakan seseorang, bukan sebatas materi
pembelajaran yang hanya dihafal tanpa ada pelaksanaan secara nyata. Mengajarkan anak
untuk tidak korupsi sejak dini perlu dilakukan dengan tindakan dan contoh nyata perbuatan,
tidak lagi melalui teori-teori pembelajaran. Guru maupun tenaga pengajar serta pengelola
lembaga pendidikan penting memahami jika untuk mendidikan anak tidak korupsi harus
didahului contoh dari orang-orang tua yang ada di lembaga pendidikan terkait.

2. Jelaskanlah bagaimana pendapat saudara pada kasus diatas dengan kaitannya terhadap
karakteristik PKn sebagai pendidikan nilai dan moral!

Jawaban :

PKN adalah sebuah bentuk pendidikan yang memilikitujuan untuk membawa sebuah
misi dari pendidikan moral bangsa, melakukan pembentukan dari warga negara yang cerdas,
demokratis hingga memiliki sebuah akhlak yang dimana baik yang dalam hal ini bertujuan
utnuk melakukan pelestarian dan juga melkaukan pengembangan dari cita-cita demokrasi dan
juga melakukan pembangunan dari karakter bangsa. Perilaku korupsi merupakan perbuatan
yang bertentangan dengan nilai- nilai moralitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, karena korupsi berarti mengambil / mengurangi sesuatu yang menjadi hak orang
lain atau tidak menjalankan tugasnya sebagaimana yang dibebankan kepada dirinya, bahkan
beban tugas itu.

Dihidupkannya kembali pengembangan pendidikan budi pekerti (moral dan karakteristik)


di tiap sekolah secara tidak langsung memberikan anggapan bahwa pendidikan
kewarganegaraan (PKN) yang berfungsi sebagai pendidikan moral yang berlangsung selama
ini dianggap gagal dalam menciptakan manusia yang berkarakter dan bermoral seperti pada
misinya. Mengutip dari Machful Indra Kurniawan, 2013 “ Pendidikan budi pekerti
mempunyai esensi dan makna yang sama dengan pendidikan karakter, yaitu membentuk
pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang
baik, sehingga mampu mengantisipasi gejalakrisis moral dan berperan dalam rangka
pembinaan generasi muda.”. selain itu, Menteri Pendidikan Nasional dalam pertemuan dengan
pimpinan Pascasarjana Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) se-Indonesia di
Auditorium Universitas Negeri Medan megatakan "Pendidikan karakter harus dimulai dari SD
karena jika karakter tidak terbentuk sejak dini maka akan susah untuk merubah karakter
seseorang.

Anda mungkin juga menyukai