kepada
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
SKRIPSI
kepada
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
ii
SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hj. Haliah, SE, M.Si, Ak, CA Drs. M. Christian Mangiwa, CAM.Si, Ak
NIP 196507311991032002 NIP 195811101987101001
iii
SKRIPSI
Menyetujui,
Panitia Penguji
No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : A31110115
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam
naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan
terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Materai
Rp6.000
v
PRAKATA
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya
Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak terhadap Tingkat
Kepatuhan Formal Wajib Pajak. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti
1. Kedua orang tua saya yang sangat saya sayangi, Bapak Dr. Ir.
Marjani Sultan, M.Si dan Ibu Dra. Hj. Asniar Asiz, yang selalu
2. Ibu Dr. Hj. Haliah, SE, M.Si, Ak, CA, dan Bapak Drs. M. Christian
3. Tim penguji peneliti, Bapak Dr. Yohanis Rura, SE, M.SA. Ak, CA,
Bapak Drs. Deng Siraja, M.Si, Ak, CA, dan Bapak Drs. Herial, M.Si,
vi
4. Kakak Riska Rahmayani Marjan, S.Ip, Adik Nurfitriyah Marjan dan
Kak Tyo, kak Ida, dan seluruh petugas pajak yang telah memberikan
10. Seluruh rekan yang turut serta dalam penyelesaian skripsi ini yang
Skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan
dari berbagai pihak. Mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan atau
kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran peneliti terima dengan
Peneliti
vii
ABSTRAK
Pada tahun 2010-2012, terjadi penurunan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (WPOP) di KPP Pratama Makassar Selatan. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak,
pelayanan fiskus, dan sanksi pajak terhadap tingkat kepatuhan formal wajib
pajak. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey terhadap wajib pajak orang
pribadi di KPP Pratama Makassar Selatan. Sampel diperoleh secara random
sampling. Metode pengumpulan data melalui kuesioner, dan selanjutnya data
dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini
adalah kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap tingkat kepatuhan formal wajib pajak secara
parsial dan simultan. Variabel pelayanan fiskus memberikan pengaruh paling
besar terhadap kepatuhan formal wajib pajak. Variabel kesadaran wajib pajak,
pelayanan fiskus dan sanksi pajak dapat digunakan untuk menjelaskan
kepatuhan formal wajib pajak sebesar 54,8%.
Kata kunci: kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, sanksi pajak, kepatuhan
formal wajib pajak.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL . i
HALAMAN JUDUL . ii
HALAMAN PERSETUJUAN .... iii
HALAMAN PENGESAHAN .. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN . v
PRAKATA ... vi
ABSTRAK .. viii
DAFTAR ISI .... ix
DAFTAR TABEL . xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
ix
3.5 Teknik Pengumpulan Data 51
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional . 52
3.7 Instrumen Penelitian ... 55
3.8 Analisis Data .... 55
3.8.1 Uji Kualitas Data .. 56
3.8.2 Asumsi Klasik .. 57
3.8.3 Pengujian Hipotesis 58
BAB V PENUTUP .. 80
5.1 Kesimpulan .. 80
5.2 Saran . 81
LAMPIRAN .. 85
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Pajak 68
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.2 Scatterplot . 73
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Biodata 86
2. Kuesioner 87
5. Data Tabulasi .. 98
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
negara disektor pajak terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagai upaya
bangsa kita untuk melepaskan diri dari ketergantungan kepada bantuan luar.
Tata Cara Perpajakan, bahwa kebijakan pokok di bidang pajak ditujukan untuk
yang telah diperoleh dari beberapa sektor penerimaan APBN akan digunakan
1
2
APBN berasal dari penerimaan pajak yang masih potensial untuk terus
dalam mengelola sumber dana yang telah diperoleh dari sektor pajak agar
penyalahgunaan.
fiskal 1984.
besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak (WP) (Tarjo dan Kusumawati,
2006 dalam Santi, 2012). Kelebihan dari sistem ini adalah segala risiko pajak
yang akan timbul menjadi tanggung jawab fiskus, seperti terlambat membayar
pajak terutang yang harus dibayar oleh WP. Kelemahan dari sistem ini adalah
fiskus.
seluruh pajak yang menjadi kewajibannya (Tarjo dan Kusumawati, 2006, dalam
Santi 2012). Dengan kata lain, wajib pajak menentukan sendiri besarnya pajak
yang terutang. Kelebihan dari sistem self assesment ini adalah WP diberi
3
pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Fungsi
dari sistem ini adalah segala risiko pajak yang nantinya akan timbul menjadi
pajak adalah kepatuhan wajib pajak (tax compliance). Kepatuhan wajib pajak
dapat didefinisikan sebagai suatu sikap atau perilaku seorang wajib pajak yang
Agar target pajak tercapai, perlu ditumbuhkan secara terus menerus kesadaran
perpajakan timbul dari dalam diri wajib pajak sendiri, tanpa memperhatikan
2006). Penelitian yang dilakukan oleh Muliari dan Setiawan (2010) dan Santi
merugikannya (Jatmiko, 2006). Hasil penelitian Muliari dan Setiawan (2010) dan
Santi (2012) menemukan bahwa sanksi pajak memeiliki pengaruh positif pada
kepatuhan wajib pajak. Berikut disajikan tabel yang menjelaskan tentang tingkat
kepatuhan pajak di Kantor Pajak Pratama Makassar Selatan dari tahun 2011
hingga 2013.
Tabel 1.1
Tingkat Kepatuhan Pajak di Kantor Pajak Pratama Makassar Selatan Tahun
2010-2012
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas maka dapat dilihat bahwa dari tahun 2010
hingga 2012, tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama
Makassar Selatan semakin menurun. Hal ini tentu membutuhkan suatu kajian
agar hal tersebut tidak terjadi berlarut-larut. Oleh karena itu, kondisi tersebut
Makassar Selatan.
Kepatuhan Wajib Pajak Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP
Pratama Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah WPOP yang ada di
Kota Semarang sebanyak 34.183 Wajib Pajak Orang Pribadi efektif dan sampel
5
pertanyaan dalam kuesioner yang dibuat dan diberikan langsung oleh peneliti.
menggunakan tiga variabel bebas yaitu kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus
dan sanksi pajak. Objek dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi
wajib pajak?
pajak?
pajak?
wajib pajak.
formal wajib pajak yang dalam penelitian ini adalah kesadaran wajib
pajak, pelayanan fiskus dan sanksi pajak, terutama bagi daerah lokasi
penelitian.
penulisan.
7
menganalisis permasalahan yang ada. Pada bagian ini berisi landasan teori,
tempat dan waktu, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik
penentuan range, analisis deskriptif dan perhitungan skor variabel x dan y, uji
kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis.
TINJAUAN PUSATAKA
1988. Ajzen (1988) menambahkan sebuah konstruk yang belum ada di TRA.
lanjut dari theory of reasoned action (TRA). Sedangkan munculnya niat untuk
1. behavioral beliefs
2. normative beliefs
3. control beliefs
8
9
pajak, yaitu ketika sebelum individu melakukan sesuatu, individu tersebut akan
normatif dari orang lain dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut dan
dengan adanya pelayanan yang baik dari petugas pajak, sistem perpajakan yang
motivasi kepada wajib pajak agar taat pajak, akan membuat wajib pajak memiliki
keyakinan atau memilih perilaku taat pajak. Control beliefs berkaitan dengan
sanksi pajak yaitu dibuat untuk mendukung agar wajib pajak mematuhi peraturan
wajib pajak tentang seberapa kuat sanksi pajak mampu mendukung perilaku
pelayanan fiskus, dan sanksi pajak dapat menjadi faktor yang menentukan
perilaku patuh formal pajak. Setelah wajib pajak memiliki kesadaran untuk
10
membayar pajak, termotivasi oleh fiskus dan sanksi pajak, maka wajib pajak
akan memiliki niat untuk membayar pajak dan kemudian merealisasikan niat
tersebut.
Teori atribusi pertama kali ditemukan oleh Heider pada tahun 1958 dan
yang mungkin satu atau lebih atribut menyebabkan perilaku itu. Weiner (1974)
2. maka orang harus percaya bahwa perilaku itu sngaja dilakukan, dan
3. maka orang harus menentukan apakah mereka percaya yang orang lain
Kepatuhan formal wajib pajak terkait dengan sikap wajib pajak dalam
membuat penilaian terhadap pajak itu sendiri. Santi (2012) menjelaskan teori
membayar pajak dilihat dari kondisi internal maupun ekternalnya, begitu pula
sebaliknya.
Teori belajar sosial dikenalkan oleh Bandura pada tahun 1986. Konsep
dari teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan
evaluasi. Bandura (1986) mengatakan bahwa faktor sosial dan kognitif serta
Proses perhatian yaitu orang hanya akan belajar dari seseorang atau
model, jika mereka telah mengenal dan menaruh perhatian pada orang
perbuatan.
model.
membayar pajak. Seseorang akan taat membayar pajak tepat pada waktunya,
jika lewat pengamatan dan pengalaman langsungnya, hasil pungutan pajak itu
juga akan taat membayar pajak apabila telah menaruh perhatian terhadap
pelayanan pajak, baik fiskus maupun sistem pelayanan pajaknya. Terkait dengan
12
2.1.3 Pajak
UndangUndang No.6 Tahun 1983 tentang Kententuan Umum dan Tata Cara
pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum
(Undang-Undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat
ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditujukkan dan yang
pengeluaran-pengeluaran.
2. fungsi mengatur
Contoh:
13
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini
perekonomian masyarakat.
14
Contoh:
pajak, dan tarif tetap yaitu tarif berupa jumlah yang tetap (sama)
yaitu 10%.
keuangan negara dan pengantar ilmu hukum pajak terhadap perbedaan dan
pajak, apakah beban pajak dapat dilimpahkan kepada pihak lain, siapa yang
memungut, serta sifat-sifat yang melekat pada pajak yang bersangkutan. Berikut
1. Menurut Golongannya
2. Menurut Sifatnya
menentukan objeknya.
menentukan subjeknya.
1. stelsel pajak
diketahui).
c. stelsel campuran
b. Asas Sumber
wajib pajak.
c. Asas Kebangsaan
negara.
18
Ciri-cirinya:
pada fiskus,
Ciri-cirinya:
ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak.
patuh pada ajaran atau aturan. Eliyani (1989) dalam Jatmiko 2006 menyatakan
jumlah pajak yang terutang, dan membayar pajak pada waktunya tanpa tindakan
yaitu sesuai isi dan jiwa Undang-Undang Pajak, kepatuhan material juga
dapat meliputi kepatuhan formal. Misalnya wajib pajak yang telah mengisi
yaitu:
b. penyampaian SPT Masa yang terlambat dalam tahun terakhir untuk Masa
Pajak Januari sampai dengan November tidak lebih dari 3 (tiga) masa
disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian SPT Masa masa
pajak berikutnya;
d. tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah
sebagai Wajib Pajak Patuh dan tidak termasuk utang pajak yang belum
rekonsiliasi laba rugi komersial dan fiskal bagi Wajib Pajak yang wajib
(sebelumnya 10 tahun).
21
yang ditimbulkan dari individu yang termasuk dalam kategori wajib pajak dalam
kepatuhan formal.
sebagai berikut:
dan Setiawan (2010), dan Santi (2012) mengenai kesadaran wajib pajak
kepatuhan wajib pajak. Semakin tinggi kesadaran wajib pajak, maka akan
semakin patuh membayar pajak. Oleh sebab itu, kesadaran Wajib Pajak diduga
petugas pajak. Dengan demikian pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara
yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada wajib pajak untuk
yaitu:
d. penyuluhan perpajakan;
f. pelaksanaan ekstensifikasi;
k. pelaksanaan intensifikasi;
m. pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas
wajib pajak, diperlukan juga pemahaman mengenai hak dan kewajiban sebagai
Penyitaan,
dan Setiawan (2010), dan Santi (2012) mengenai pelayanan fiskus menunjukkan
Apabila pelayanan yang diberikan oleh aparat pajak tidak memenuhi atau
melebihi harapan wajib pajak, berarti pelayanan yang diberikan tidak berkualitas.
diberikan oleh aparat pajak diduga akan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
kepuasan kepada wajib pajak sehingga akan menjadi patuh dalam memenuhi
aparat pajak maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak. Oleh sebab itu,
wajib pajak.
harus dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Dalam Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Tabel 2.1
Sanksi Administrasi Berupa Denda
6 Keberatan Wajib Pajak ditolak atau Pasal 25 50% dari jumlah pajak
dikabulkan sebagian ayat (9) berdasarkan keputusan
UU KUP keberatan dikurangi
dengan pajak yang telah
dibayar sebelum
mengajukan keberatan.
Sanksi administrasi
berupa denda 50%
tersebut tidak dikenakan
dalam hal Wajib Pajak
mengajukan banding
diterima dibayarkan.
Tabel 2.2
Sanksi Administrasi Berupa Bunga
Sanksi ini bisa jadi sanksi yang paling ditakuti oleh Wajib
Pajak. Hal ini karena bila dikenakan sanksi tersebut, jumlah pajak
Tabel 2.3
Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan
a. pidana kurungan
b. pidana penjara
wajib pajak. Semakin tinggi atau beratnya sanksi, maka akan semakin merugikan
wajib pajak. Oleh sebab itu, sanksi perpajakan diduga akan berpengaruh
pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, dan pemungut
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
wajib pajak wajib mendaftarkan diri pada Direktorat Jenderal Pajak yang
terutang dilakukan di kas negara melalui kantor pos dan/atau Bank Badan
Usaha Milik Negara atau Bank Badan Usaha Milik Daerah atau tempat
Bagi Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
Terhadap Wajib Pajak yang diperiksa, sesuai ketentuan Pasal 29 ayat (3)
pemeriksaan pajak.
Kewajiban ini dilakukan Wajib pajak terhadap pihak lain dalam rangka
Pasal 23, Pasal 26, dan ketentuan Undang-Undang PPN. Pajak yang
melalui bank.
Setiap Pengusaha Kena Pajak (PKP) wajib membuat Faktur Pajak untuk
setiap penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, sesuai
Faktur Pajak tersebut bisa berbentuk Faktur Pajak Standar yang isi dan
wesel, promes, aksep, dan cek yang harga nominalnya lebih dari
Rp1.000.000 (satu juta rupiah); efek dalam nama dan dalam bentuk
rupiah).
Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang KUP menegaskan bahwa
batas waktu penyampaian SPT masa paling lama 20 (dua puluh) hari
setelah akhir masa pajak dan untuk SPT tahunan paling lambat 3 (tiga)
Undang KUP.
5. mengajukan keberatan
Apabila Wajib Pajak merasa tidak puas atas ketetapan pajak yang
jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat, tanggal pemotongan atau
6. mengajukan banding
KUP.
39
setiap pejabat baik petugas pajak maupun mereka yang melakukan tugas
pajak
Dalam hal-hal tertentu, ada kalanya Wajib Pajak tidak dapat melunasi
baik dan tetap dapat menjalankan usahanya sesuai kondisi nyata Wajib
ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; Keputusan pembetulan
banding yang sedang dilakukan Wajib Pajak. Pasal 43 ayat (2) Undang-
dalam Undang-Undang.
15. mengurangi penghasilan kena pajak dengan biaya yang telah dikeluarkan
(khususnya Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap) dapat
Hak ini diberikan kepada Wajib Pajak yang mempunyai peredaran bruto
usaha dalam satu tahun kurang dari Rp600 juta dengan syarat
kepada pihak lain) maka atas Pajak Masukan tersebut dapat di kreditkan
Lingkungan, Sanksi Denda dan Sikap Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
rasional, lingkungan, sanksi denda, dan sikap fiskus berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepatuhan pajak, baik secara parsial dan simultan. Variabel
sikap fiskus memberikan pengaruh yang paling besar terhadap kepatuhan pajak
karena memiliki nilai beta 0,284, sedangkan variabel sikap rasional memberikan
pengaruh yang paling kecil terhadap kepatuhan pajak karena memiliki nilai beta
0,162 dan (2) penelitian ini juga mengungkapkan bahwa variabel kesadaran
perpajakan, sikap rasional, lingkungan, sanksi denda dan sikap fiskus dapat
sisanya sebesar 42,8% dijelaskan oleh faktor lain di luar model persamaan
regresi.
analisis regresi linear berganda. Variabel bebas yang digunakan adalah persepsi
tentang sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak. Variabel terikat yang
penelitian Muliari dan Setiawan (2010) adalah bahwa persepsi wajib pajak
tentang sanksi perpajakan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan pada
kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. Begitu juga dengan kesadaran
wajib pajak secara parsial berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan
Amos 5. Model yang dibangun dalam penelitian ini melibatkan 9 variabel laten
terhadap ketidakpatuhan pajak, (2) norma subyektif, (3) kewajiban moral, (4)
(6) persepsi tentang fasilitas perusahaan, (7) persepsi tentang iklim organisasi,
(8) niat tax professional untuk berperilaku tidak patuh, dan (9) ketidakpatuhan
pajak badan. Hasil penelitian Mustikasari (2007) tersebut adalah: (1) tax
mempengaruhi nilai tax professional untuk berperilaku patuh, (3) tax professional
yang memiliki kewajiban moral yang tinggi, niat ketidakpatuhan pajaknya rendah
atau sebaliknya, (4) semakin rendah persepsi tax professional atas kontrol yang
dimilikinya akan mendorong tax professional berniat patuh, (5) semakin rendah
persepsi atas kontrol yang dimiliki tax professional maka akan mendorong tax
professional tidak patuh, (6) tax professional yang memiliki niat ketidakpatuhan
professional akan patuh, (8) jika tax professional mempunyai persepsi bahwa
(9) persepsi iklim keorganisasian yang positif berpengaruh terhadap pajak badan.
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu sikap wajib pajak terhadap sanksi denda,
sikap wajib pajak terhadap pelayanan fiskus, dan sikap wajib pajak terhadap
kesadaran pajak. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan wajib
pajak orang pribadi. Hasil penelitian Agus Nugroho Jatmiko (2006) adalah sikap
wajib pajak terhadap pelaksanaan sanksi denda, sikap wajib pajak terhadap
pelayanan fiskus dan sikap wajib pajak terhadap kesadaran perpajakan memeiliki
berbeda dengan variabel yang digunakan oleh Santi (2012). Variabel bebas yang
digunakan pada penelitian ini yaitu kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan
wajib pajak, maka sasaran pada penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi
yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan dan lokasi
pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan formal wajib
pajak. Kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak diduga akan
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoretis
Kesadaran Wajib
Pajak
Sanksi Pajak
Wajib Pajak
tahun 1988. Ajzen (1988) menambahkan sebuah konstruk yang belum ada di
TRA. Konstruk ini disebut dengan control perilaku persepsian. Konstruk ini
Teori belajar sosial dikenalkan oleh Bandura pada tahun 1986. Konsep
dari teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman
46
dan evaluasi. Bandura (1986) mengatakan bahwa faktor sosial dan kognitif
bahwa semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak maka pamahaman dan
Hasil penelitian Jatmiko (2006), Muliari dan Setiawan (2010), dan Santi
Pajak
Teori belajar sosial dikenalkan oleh Bandura pada tahun 1986. Konsep
dari teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman
dan evaluasi. Bandura (1986) mengatakan bahwa faktor sosial dan kognitif
sosial menjelaskan bahwa seseorang juga akan taat membayar pajak apabila
tahun 1988. Ajzen (1988) menambahkan sebuah konstruk yang belum ada di
TRA. Konstruk ini disebut dengan control perilaku persepsian. Konstruk ini
tentang harapan normatif dari orang lain dan motivasi untuk memenuhi
harapan tersebut dan dengan adanya pelayanan yang baik dari petugas
penyuluhan pajak yang memberikan motivasi kepada wajib pajak agar taat
pajak, akan membuat wajib pajak memiliki keyakinan atau memilih perilaku
taat pajak.
Hasil penelitian Jatmiko (2006), Muliari dan Setiawan (2010), dan Santi
Teori atribusi pertama kali ditemukan oleh Heider pada tahun 1958
dan kemudian dikembangkan oleh Weiner pada tahun 1974. Teori atribusi
sesuatu yang mungkin satu atau lebih atribut menyebabkan perilaku itu.
tahun 1988. Ajzen (1988) menambahkan sebuah konstruk yang belum ada di
TRA. Konstruk ini disebut dengan control perilaku persepsian. Konstruk ini
satu faktornya, yaitu control beliefs berkaitan dengan sanksi pajak yaitu
tentang seberapa kuat sanksi pajak mampu mendukung perilaku wajib pajak
Teori belajar sosial dikenalkan oleh Bandura, konsep dari teori ini
Pada teori pembelajaran sosial juga dijelaskan bahwa salah satu prosesnya,
wajib pajak
BAB III
METODE PENELITIAN
menganalisis kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus dan sanksi pajak terhadap
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi
penelitian ini yaitu 59.179 wajib pajak orang pribadi. Guna efisiensi waktu dan
biaya, maka tidak semua wajib pajak tersebut menjadi objek dalam penelitian ini.
49
50
=
1 + ()2
n = jumlah sampel
N = populasi
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, dalam penelitian ini adalah
0,1
Berdasarkan data dari KPP Makassar Selatan hingga awal tahun 2014,
tercatat sebanyak 59.179 wajib pajak orang pribadi. Oleh karena itu, jumlah
59.179
=
1 + 59.179(0,1)2
= 99,8
= 100
dalam penelitian ini adalah sebanyak 99,8 yang dibulatkan menjadi 100 wajib
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data
permasalahan yang diteliti. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh
langsung dari para wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama
51
Makassar Selatan. Data ini berupa kuesioner yang telah diisi oleh para wajib
pajak yang menjadi responden terpilih dalam penelitian ini. Data sekunder yaitu
data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
digunakan skala Likert lima angka yaitu mulai dari angka 5 untuk
pendapat sangat setuju (SS) dan angka 1 untuk pendapat sangat tidak
masalah yang diteliti Penulis pada buku-buku, makalah, dan jurnal guna
pembahasan.
sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kesadaran wajib pajak,
dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib
dan Setiawan, 2010). Wajib pajak akan memenuhi pembayaran pajak bila
Tabel 3.1
Definisi Operasional
menghimpun data. Data yang diharapkan dalam penelitian ini bersumber dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penelitian
lapangan yang berasal dari responden yang termasuk dalam sampel penelitian.
data sekunder diperoleh dari buku-buku maupun karya tulis ilmiah lainnya.
berganda untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan untuk
menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis regresi berganda dipilih untuk
variabel terikat dengan beberapa variabel bebas. Fleksibilitas dan adaptifitas dari
metode ini mempermudah peneliti untuk melihat suatu keterkaitan dari beberapa
prediksi dari serangkaian variabel bebas terhadap variabel terikat. Sementara itu,
Keterangan :
: Konstanta
1, 2, 3 : Koefisien regresi
e : Residual
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ukurnya (Azwar, 1997 dalam Santi, 2012). Dengan demikian suatu tes
Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan kriteria yang digunakan
2. Reliabilitas
perhitungan dengan teknik ini akan memberikan harga yang lebih kecil
ini akan lebih cermat karena dapat mendeteksi hasil yang sebenarnya.
agar hasil analisis regresi memenuhi kriteria BLUE (Best, Linear, Unbiased
Estimator). Uji asumsi klasik ini terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas
1. normalitas
P-Plot. Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai p dari One Sample
2. multikolinieritas
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk
nilai Varians Inflation Factor (VIF). Bila angka VIF ada yang melebihi 10
3. heteroskedastisitas
uji t. Pada uji t dilakukan dengan cara berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 5 % maka hipotesis yang diajukan diterima
atau dikatakan signifikan. Sedangkan jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05
atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan.
Sementara itu, uji F dilakukan berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikan
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan dari
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang
HASIL PENELITIAN
Responden dalam penelitian ini yaitu wajib pajak orang pribadi yang
orang. 100 eksamplar kuesioner yang diberikan kepada responden telah diisi
secara lengkap dan benar sehingga layak untuk dianalisis lebih lanjut untuk
Tabel 4.1
Presentase Usia Responden
Usia Frekuensi (Orang) Persentase (%)
< 20 tahun 0 0%
21-30 tahun 47 47%
31-40 tahun 16 16%
41-50 tahun 20 20%
> 51 tahun 17 17%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah (2014)
59
60
besar wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Makassar Selatan
Tabel 4.2
Presentase Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Persentase (%)
Laki-laki 39 39%
Perempuan 61 61%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah (2014)
Tabel 4.3
Presentase Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frekuensi (Orang) Persentase (%)
Pegawai Negeri 42 42%
Karyawan Swasta 52 52%
Pegawai BUMN 1 1%
Pengusaha 1 1%
Lain-lain 4 4%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah (2014)
bekerja sebagai pengusaha dan BUMN yaitu sebanyak 1 orang atau 1%.
61
Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wajib pajak orang pribadi
karyawan swasta.
Tabel 4.4
Presentase Pengalaman Kerja Responden
Lama Kerja Frekuensi (Orang) Persentase (%)
< 5 tahun 42 42%
6-10 tahun 16 16%
11-15 tahun 8 8%
16-20 tahun 8 8%
>20 tahun 26 26%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah (2014)
tahun dan 16-20 tahun yaitu masing-masing sebanyak 8 orang atau 8%.
Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wajib pajak orang pribadi
Tabel 4.5
Presentase Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir Frekuensi (Orang) Persentase (%)
SMA/SMK 7 7%
D3 7 7%
Sarjana 80 80%
Pascasarjana 6 6%
Lain-lain 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah (2014)
62
besar wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Makassar Selatan
adalah sarjana.
Tabel 4.6
Presentase Pengisian SPT Responden
Pengisian SPT Frekuensi (Orang) Persentase (%)
Sendiri 87 87%
Konsultan 2 2%
Tenaga Ahli 11 11%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah (2014)
besar wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Makassar Selatan
Tabel 4.7
Presentase Pendidikan Pajak Responden
Penyuluhan 24 24%
Belajar Sendiri 67 67%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah (2014)
kursus yaitu sebanyak 1 orang atau 1%. Maka dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Makassar
belajar sendiri.
Pada survey ini menggunakan skala Likert dengan bobot tertinggi di tiap
range skor:
181-260 = rendah
261-340 = cukup
341-420 = tinggi
jawaban responden untuk variabel kesadaran wajib pajak dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Kesadaran Wajib Pajak (X1)
Skor
Pernyataan/indikator STS TS N S SS Total
F % F % F % F % F %
1. Pajak adalah iuran
rakyat untuk dana 1 1 17 17 32 32 43 43 7 7 338
pembangunan
2. Pajak adalah iuran
rakyat untuk dana
pengeluaran umum 1 1 9 9 21 21 51 51 18 18 376
pelaksanaan fungsi
pemerintahan
3. Pajak merupakan
sumber
2 2 8 8 23 23 53 53 14 14 363
penerimaan negara
yang terbesar
4. Pajak harus saya
bayar karena pajak
merupakan
2 2 8 8 15 15 49 49 26 26 389
kewajiban kita
sebagai warga
Negara
Rata-rata 366.5
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
indikator dari pajak harus saya bayar karena pajak merupakan kewajiban kita
sebagai warga negara berada pada range keempat, yaitu tinggi dengan skor 389.
Pernyataan atau indikator pajak adalah iuran rakyat untuk dana pengeluaran
tinggi dengan skor 376. Pernyataan atau indikator pajak merupakan sumber
penerimaan negara yang terbesar berada pada range keempat, yaitu tinggi
dengan skor 363, dan pernyataan atau indikator pajak adalah iuran rakyat untuk
dana pembangunan berada pada range ketiga, yaitu cukup, dengan skor 338.
responden untuk variabel pelayanan fiskus dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Fiskus (X2)
Skor
Pernyataan/indikator STS TS N S SS Total
F % F % F % F % F %
1. Petugas pajak telah
memberikan
2 2 1 1 5 5 33 33 59 59 446
pelayanan pajak
dengan baik
2. Bapak/Ibu merasa
bahwa penyuluhan
yang dilakukan oleh
petugas pajak dapat
membantu
2 2 3 3 15 15 45 45 35 35 408
pemahaman
Bapak/ibu mengenai
hak dan kewajiban
Bapak/Ibu selaku
wajib pajak
3. Petugas pajak
senantiasa
memperhatikan
2 2 6 6 11 11 30 30 51 51 422
keberatan wajib pajak
atas pajak yang
dikenakan
4. Cara membayar pajak
2 2 2 2 8 8 32 32 56 56 438
adalah mudah/efisien
Rata-rata 428.5
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
66
indikator dari petugas pajak telah memberikan pelayanan pajak dengan baik
berada pada range kelima, yaitu sangat tinggi dengan skor 446. Pernyataan atau
indikator cara membayar pajak adalah mudah/efisien berada pada range kelima,
yaitu sangat tinggi dengan skor 438. Pernyataan atau indikator petugas pajak
berada pada range kelima, yaitu sangat tinggi dengan skor 422, dan pernyataan
atau indikator Bapak/Ibu merasa bahwa penyuluhan yang dilakukan oleh petugas
Bapak/Ibu selaku wajib pajak berada pada range keempat, yaitu tinggi, dengan
skor 408.
responden untuk variabel sanksi pajak dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.10
Tanggapan Responden Mengenai Sanksi Pajak (X3)
Skor
Pertanyaan/indikator STS TS N S SS Total
F % F % F % F % F %
1. Sanksi pajak sangat
diperlukan agar
tercipta kedisiplinan
wajib pajak dalam 3 3 16 16 35 35 36 36 10 10 334
memenuhi
kewajiban
perpajakan
67
2. Pengenaan sanksi
harus dilaksanakan
dengan tegas
kepada semua wajib 3 3 16 16 25 25 47 47 12 12 358
pajak yang
melakukan
pelanggaran
3. Sanksi yang
diberikan kepada
wajib pajak harus
sesuai dengan besar 2 2 16 16 38 38 36 36 8 8 332
kecilnya
pelanggaran yang
sudah dilakukan
4. Penerapan sanksi
pajak harus sesuai
1 1 10 10 35 35 37 37 17 17 359
dengan ketentuan
yang berlaku
Rata-rata 345.7
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
indikator dari penerapan sanksi pajak harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku berada pada range keempat, yaitu tinggi dengan skor 359. Pernyataan
semua wajib pajak yang melakukan pelanggaran berada pada range keempat,
yaitu tinggi dengan skor 358. Pernyataan atau indikator sanksi pajak sangat
perpajakan berada pada range ketiga, yaitu cukup dengan skor 334, dan
pernyataan atau indikator sanksi yang diberikan kepada wajib pajak harus sesuai
dengan besar kecilnya pelanggaran yang sudah dilakukan berada pada range
seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Variasi
68
jawaban responden untuk variabel kepatuhan formal wajib pajak dapat dilihat
Tabel 4.11
Tanggapan Responden Mengenai Kepatuhan Formal Wajib Pajak (Y)
Skor
Pertanyaan/indikator STS TS N S SS Total
F % F % F % F % F %
1. Secara umum dapat
dikatakan bahwa
2 2 6 6 14 14 45 45 33 33 401
Bapak/Ibu paham UU
Perpajakan
2. Bapak/Ibu selalu
mengisi formulir pajak 1 1 2 2 16 16 35 35 46 46 424
dengan benar
3. Bapak/ibu selalu
menghitung pajak
1 1 3 3 16 16 44 44 36 36 411
dengan jumlah yang
benar
4. Bapak/Ibu selalu
membayar pajak tepat 2 2 0 0 12 12 41 41 45 45 427
pada waktunya
Rata-rata 415.7
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
indikator dari Bapak/Ibu selalu membayar pajak tepat pada waktunya berada
pada range kelima, yaitu sangat tinggi dengan skor 427. Pernyataan atau
indikator Bapak/Ibu selalu mengisi formulir pajak dengan benar berada pada
range kelima, yaitu sangat tinggi dengan skor 424. Pernyataan atau indikator
Bapak/ibu selalu menghitung pajak dengan jumlah yang benar berada pada
range keempat, yaitu tinggi dengan skor 411, dan pernyataan atau indikator
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang diharapkan dapat
untuk menyatakan suatu instrumen dianggap valid atau layak digunakan dalam
0,30. Hasil uji validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas
Corrected
Variabel Item Item- Total Ket.
Correlation
X1.1 0.628 Valid
Kesadaran Wajib Pajak X1.2 0.764 Valid
(X1) X1.3 0.821 Valid
X1.4 0.67 Valid
X2.1 0.891 Valid
X2.2 0.734 Valid
Pelayanan Fiskus (X2)
X2.3 0.833 Valid
X2.4 0.887 Valid
X3.1 0.662 Valid
X3.2 0.605 Valid
Sanksi Pajak (X3)
X3.3 0.798 Valid
X3.4 0.489 Valid
Y1.1 0.893 Valid
Kepatuhan Formal Wajib Y1.2 0.849 Valid
Pajak (Y) Y1.3 0.861 Valid
Y1.4 0.895 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid, hal ini
bisa dilihat dari nilai masing-masing item pertanyaan memiliki nilai Corrected
2. Uji Reliabilitas
nilai Alpha dengan standarnya, reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik
jika memiliki nilai Cronbachs Alpha yang lebih besar dari 0,60. Hasil uji
reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini.
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's
Variabel Ket.
Alpha
X1 0.868 Reliabel
X2 0.928 Reliabel
X3 0.814 Reliabel
Y 0.946 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
karena keseluruhan variabel memiliki nilai Cronbachs Alpha yang lebih besar
dari 0,60 sehingga layak digunakan untuk menjadi alat ukur instrumen kuesioner
1. Uji Normalitas
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
71
tidak. Metode yang dipakai untuk mengetahui kenormalan model regresi adalah
dinyatakan normal apabila nilai p dari One Sample Kolmogorov-Smirnov Test >
Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1
Normal P-plot
bahwa pola grafik normal terlihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis
Normal P-plot, menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian
2. Uji Multikolinearitas
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada
atau tidaknya multikolinieritas maka dapat dilihat dari nilai Varians Inflation Factor
(VIF). Bila angka VIF ada yang melebihi 10 berarti terjadinya multikolinieritas.
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Tolerance VIF
X1 .575 1.738
1 X2 .640 1.562
X3 .618 1.618
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
ketiga variabel independen berada di atas 0.10 dan VIF kurang dari 10. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat
3. Uji Heterokesdastisitas
Model regresi yang baik tidak terjadi adanya heteroskedastisitas. Cara yang
Glejser. Uji Glejser adalah meregresikan antara variabel bebas dengan variabel
Gambar 4.2
Scatterplot
menyebar secara merata di atas dan di bawah garis nol, tidak berkumpul di satu
tempat , serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa
lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Hasil uji regresi
pajak, pelayanan fiskus dan sanksi pajak dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini.
74
Tabel 4.15
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
adalah nilai dalam kolom B, baris pertama menunjukkan konstanta (a) dan baris
Nilai konstanta dengan koefisien regresi pada tabel 4.15 dapat dijelaskan
sebagai berikut.
2. Koefisien variabel kesadaran wajib pajak (x1) sebesar 0,278 berarti setiap
1. Uji t
individu terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini hipotesis 1 sampai dengan
hipotesis 3 diuji dengan menggunakan uji t. Pada uji t dilakukan dengan cara
berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 5 %
maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Sedangkan jika
nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak
atau dikatakan tidak signifikan. Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 4.16
Hasil Uji t
Coefficientsa
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
kesadaran wajib pajak (x1), pelayanan fiskus (x2), dan sanksi pajak (x3)
terhadap kepatuhan formal wajib pajak (y) dilihat dari tingkat signifikan
(probabilitas), arah tanda variabel kesadaran wajib pajak (x1), pelayanan fiskus
76
(x2), dan sanksi pajak (x3) mempunyai arah yang positif. Ketiga variabel
karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Dengan melihat tabel 4.16 di atas,
perubahan yang terjadi pada rasio kesadaran wajib pajak akan berpengaruh
pajak mengalami kenaikan maka angka kepatuhan formal wajib pajak akan
positif terhadap tingkat kepatuhan formal wajib pajak, dapat diterima. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Jatmiko (2006) yang
positif dan signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dengan nilai
parsial terhadap kepatuhan formal wajib pajak, karena nilai signifikansi lebih
kecil daripada 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi
regresi sebesar 4,784, hal ini menunjukkan bahwa rasio pelayanan fiskus
positif terhadap tingkat kepatuhan formal wajib pajak, dapat diterima. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Santi (2012) yang
signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dengan nilai signifikan lebih
parsial terhadap kepatuhan formal wajib pajak, karena nilai signifikansi lebih
kecil daripada 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi
regresi sebesar 2,739, hal ini menunjukkan bahwa rasio sanksi pajak memiliki
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Muliari dan Setiawan (2010)
dan signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dengan nilai signifikan
2. Uji F
probabilitas. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada
Sedangkan jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel
dependen. Hasil uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini.
Tabel 4.17
Hasil Uji F
ANOVAa
Total 989.560 99
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai
tersebut lebih kecil daripada 0,05, sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa
79
Artinya, setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen yaitu kesadaran
wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak secara bersama-sama akan
Selatan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak
terhadap kepatuhan formal wajib pajak orang pribadi maka dapat diberikan
tinggi kesadaran wajib pajak, maka kepatuhan formal wajib pajak pun
akan tinggi.
tinggi pelayanan fiskus, maka kepatuhan formal wajib pajak pun akan
tinggi.
tinggi sanksi pajak, maka kepatuhan formal wajib pajak pun akan
tinggi.
80
81
5.2 Saran
1. Sanksi pajak harus disosialisasikan dengan baik kepada para wajib pajak
sanksi pajak terhadap wajib pajak. Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan
memberikan penyuluhan secara gratis bagi para wajib pajak baru atau
sanksi pajak.
fiskus kepada wajib pajak. Fiskus juga diseleksi dengan ketat sesuai
Sosialisasi ini dapat melalui iklan di televisi, radio maupun surat kabar
Devano, S. dan Rahayu, S. K. 2006. Perpajakan Konsep, Teori dan Isu. Jakarta:
Prenada Media
Erwis, N.A. 2012. Efektivitas Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran dan Surat
Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Makassar Selatan. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Program
Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
Ilyas, W. B. dan Burton, R. 2008. Hukum Pajak (Edisi 4). Jakarta: Salemba
Empat.
Jatmiko, A.N. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi
Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak Orang
Pribadi di Kota Semarang), (Online), (http://
eprints.undip.ac.id/15261/1/Agus_Nugroho_Jatmiko.pdf/, diakses 16
November 2013).
82
83
Priantara, Diaz. 2012. Perpajakan Indonesia (Edisi 2). Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Sekaran, U. dan Bougie, R. 2009. Research Methods for Business (5th ed.).
Wiley.
85
86
LAMPIRAN 1
BIODATA
Identitas Diri
Nama : Restu Mutmainnah Marjan
Tempat, Tanggal Lahir : Ujungpandang, 29 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Jalan Sukaria 1 no 33 A
Telpon Rumah dan HP : 085342436637
Alamat E-mail : Restumarjan@gmail.com
IPK : 3,64
Riwayat Pendidikan
- Pendidikan Formal
1. 1997 - 1998 : TK Politani Mandalle
2. 1998 - 1999 : SD Negeri Tamamaung 1 Makassar
3. 2004 - 2007 : SMP Negeri 8 Makassar
4. 2007 - 2010 : SMA Negeri 17 Makassar
5. 2010 2014 : S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin (Akuntansi)
- Pendidikan Nonformal/Training/Seminar
1. Pelatihan Basic Study Skill, Hasanuddin University (2010)
2. Library Orientation/Tour, Hasanuddin University (2010)
3. Latihan Kepemimpinan Tingkat Pertama (LK1), IMA FEB-UH (2011)
4. Seminar Nasional 5th Hasanuddin Accounting Days How Important
IFRS To Be Adopted Into Private Sector, IMA FEB-UH (2011)
5. Seminar Nasional Sinergitas Kebijakan Ekonomi Nasional dan
Regional Dalam Rangka Mendukung Percepatan Pembangunan di
Kawasan Indonesia Timur, Badan Supervisi Bank Indonesia (2012)
6. Seminar Internasional 6th Hasanuddin Accounting Days Sharia
Accounting In The Current Global Economic Trend, IMA FEB-UH
(2012)
Pengalaman
- Organisasi
1. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), SMP Negeri 8 Makassar
2. Palang Merah Remaja (PMR), SMP Negeri 8 Makassar
3. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), SMA Negeri 17 Makassar
4. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), SMA Negeri 17 Makassar
5. Keluarga Mahasiswa Ikatan Mahasiswa Akuntansi (IMA) FEB-UH
LAMPIRAN 2
Kepada Yth
Bapak/Ibu Wajib Pajak Orang Pribadi
Di
Makassar
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan maksud untuk menyusun skripsi yang berjudul
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak
terhadap Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak, maka diperlukan data
penelitian sesuai dengan judul tersebut.
Identitas peneliti:
Nama/NIM : Restu Mutmainnah Marjan/A31110115
Program Studi/Fakultas : Akuntansi/Ekonomi
Peneliti menyadari sepenuhnya, kuesioner ini sedikit meminta waktu
aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala
kerendahan hati peneliti memohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner ini. Kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu sepenuhnya
dijamin dan jawaban tersebut semata-mata hanya diperlukan untuk kepentingan
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.
Atas perhatian serta kerjasama Bapak/Ibu, Peneliti ucapkan Terima
Kasih.
Hormat saya,
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS X1
N %
Valid 30 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
.868 .868 4
Item-Total Statistics
N %
Valid 30 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
.928 .931 4
Item-Total Statistics
N %
Valid 30 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
.814 .813 4
95
Item-Total Statistics
Coefficientsa
a. Dependent Variable: y
Model Summaryb
b. Dependent Variable: y
96
UJI F
ANOVAa
Total 989.560 99
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
UJI t
Coefficientsa
a. Dependent Variable: y
UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Tolerance VIF
X1 .575 1.738
1 X2 .640 1.562
X3 .618 1.618
a. Dependent Variable: Y
97
UJI NORMALITAS
UJI HETEROSKEDASTISITAS
98
LAMPIRAN 5
TABEL TABULASI
x1 x2 x3 y
No Total Total Total Total
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 4 4 4 4 16 5 4 5 5 19 5 4 3 3 15 5 5 5 5 20
2 3 4 4 4 15 5 5 5 5 20 3 4 3 2 12 4 5 5 5 19
3 3 4 3 3 13 5 3 3 4 15 3 2 3 4 12 3 4 2 4 13
4 4 4 3 3 14 3 3 5 3 14 4 3 3 5 15 3 3 4 4 14
5 5 4 4 5 18 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 2 4 5 4 15
6 2 2 3 3 10 4 4 5 4 17 4 4 4 3 15 3 3 2 3 11
7 3 4 4 4 15 4 4 5 4 17 2 2 2 3 9 3 4 4 4 15
8 3 4 4 4 15 5 2 5 5 17 3 4 4 3 14 5 5 5 5 20
9 3 5 5 4 17 5 2 5 5 17 3 4 5 3 15 5 5 5 5 20
10 2 2 3 5 12 5 5 4 5 19 2 4 4 3 13 4 5 4 4 17
11 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
12 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
13 2 1 1 1 5 1 1 1 1 4 1 1 1 2 5 1 3 1 1 6
14 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
15 3 4 4 4 15 5 5 5 5 20 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16
16 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 1 4 4 4 13 5 5 5 4 19
17 5 4 4 5 18 4 4 4 5 17 4 5 4 4 17 5 5 5 5 20
18 2 3 1 1 7 1 1 1 1 4 1 3 1 1 6 1 1 2 1 5
19 2 3 4 4 13 4 3 4 4 15 3 3 3 4 13 5 5 5 5 20
20 3 3 3 4 13 5 5 5 5 20 3 2 3 5 13 5 5 5 5 20
21 4 3 3 3 13 3 3 3 4 13 4 3 3 3 13 5 5 5 5 20
99
22 4 4 4 3 15 4 4 5 5 18 3 5 4 4 16 5 4 5 5 19
23 4 3 4 4 15 5 5 5 4 19 4 4 4 3 15 4 4 4 5 17
24 5 5 5 4 19 4 3 4 4 15 4 4 4 3 15 4 4 4 5 17
25 4 4 5 3 16 5 4 5 4 18 3 4 3 3 13 4 3 4 4 15
26 4 5 4 5 18 5 4 5 5 19 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20
27 3 4 4 4 15 5 4 4 5 18 4 3 4 4 15 3 4 4 4 15
28 4 5 5 5 19 5 3 5 5 18 4 4 4 4 16 5 5 5 4 19
29 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
30 4 5 4 5 18 5 5 5 5 20 3 3 3 3 12 5 5 5 5 20
31 4 4 5 4 17 4 3 3 4 14 3 3 4 4 14 4 4 4 4 16
32 3 4 4 4 15 4 2 4 5 15 4 4 4 4 16 5 5 4 5 19
33 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16
34 3 4 4 4 15 3 3 3 4 13 3 4 4 3 14 4 4 4 4 16
35 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
36 3 4 4 4 15 5 5 5 5 20 3 3 4 3 13 5 5 5 5 20
37 3 5 5 5 18 4 4 5 4 17 3 3 2 3 11 5 5 4 5 19
38 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 3 3 3 3 12 5 5 5 5 20
39 2 2 4 4 12 5 5 5 5 20 3 4 3 4 14 4 4 4 4 16
40 4 3 4 5 16 4 3 2 4 13 2 3 2 4 11 4 5 4 5 18
41 2 4 5 5 16 5 5 4 5 19 4 5 3 4 16 5 5 5 5 20
42 2 2 2 2 8 4 4 2 2 12 2 2 2 3 9 2 3 3 3 11
43 3 4 3 3 13 4 4 4 4 16 2 4 2 2 10 4 3 3 4 14
44 3 3 3 3 12 4 4 3 3 14 2 2 2 2 8 3 3 3 3 12
45 4 3 3 3 13 5 4 2 3 14 2 2 2 3 9 2 2 3 3 10
46 2 3 3 2 10 4 4 3 2 13 2 2 2 2 8 2 2 3 3 10
100
47 2 2 2 2 8 5 4 4 4 17 2 2 2 3 9 2 3 3 3 11
48 2 3 2 2 9 4 4 2 3 13 3 3 2 2 10 3 3 4 4 14
49 2 2 2 2 8 4 4 3 3 14 3 3 3 3 12 3 4 4 4 15
50 4 4 4 3 15 5 5 5 5 20 3 3 3 4 13 4 4 4 4 16
51 5 5 4 4 18 5 5 4 4 18 3 4 3 3 13 4 4 4 4 16
52 4 4 2 2 12 5 4 2 4 15 2 3 2 3 10 4 4 4 5 17
53 4 4 3 3 14 5 5 4 4 18 3 4 3 2 12 4 4 4 4 16
54 3 4 5 5 17 5 5 4 4 18 3 4 2 2 11 4 4 4 4 16
55 2 2 2 2 8 5 4 2 3 14 2 2 2 3 9 2 3 3 3 11
56 3 3 3 3 12 4 4 3 4 15 2 3 3 3 11 4 4 4 4 16
57 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16 2 2 2 2 8 4 4 3 3 14
58 4 3 3 3 13 4 4 3 4 15 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16
59 3 3 3 3 12 4 4 4 5 17 3 2 2 3 10 4 4 4 4 16
60 2 2 4 5 13 5 5 5 5 20 2 2 3 3 10 5 5 5 5 20
61 3 5 3 5 16 5 5 5 5 20 4 4 4 3 15 5 5 5 5 20
62 4 4 4 4 16 4 4 5 4 17 4 3 3 5 15 4 5 5 5 19
63 3 4 3 4 14 4 3 4 5 16 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16
64 3 4 4 4 15 5 5 5 5 20 4 5 3 4 16 4 4 4 4 16
65 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 5 5 19
66 4 4 4 4 16 4 4 5 4 17 3 3 3 3 12 3 3 3 4 13
67 4 4 4 4 16 2 3 4 3 12 3 3 3 4 13 3 3 3 3 12
68 4 5 4 5 18 5 4 5 5 19 5 4 5 5 19 5 5 4 4 18
69 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
70 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 4 3 3 3 13 3 3 3 3 12
71 3 5 4 5 17 5 4 5 5 19 4 4 5 4 17 4 4 5 4 17
101
72 4 4 3 4 15 5 3 5 4 17 5 5 4 5 19 5 5 5 5 20
73 3 3 3 4 13 5 3 5 5 18 3 5 3 5 16 3 5 3 3 14
74 2 5 4 4 15 4 4 3 5 16 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17
75 4 5 4 5 18 5 5 4 5 19 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17
76 3 4 4 5 16 4 4 4 5 17 3 4 3 4 14 4 4 4 5 17
77 4 4 4 4 16 5 4 4 5 18 4 5 4 4 17 4 4 5 5 18
78 3 3 2 4 12 5 4 4 5 18 5 3 4 3 15 4 5 4 5 18
79 4 3 3 4 14 5 4 5 5 19 4 4 4 5 17 4 5 4 4 17
80 4 3 3 4 14 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 5 4 4 17
81 4 3 3 4 14 5 4 5 5 19 4 4 4 5 17 4 5 5 5 19
82 4 4 4 4 16 5 4 5 4 18 5 4 5 5 19 5 5 5 5 20
83 4 4 4 4 16 5 5 4 5 19 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
84 3 3 3 4 13 3 4 4 4 15 4 4 3 4 15 4 3 3 3 13
85 3 4 4 5 16 5 5 3 5 18 5 4 3 4 16 5 4 5 5 19
86 4 4 4 5 17 5 4 5 5 19 5 4 4 5 18 5 5 4 5 19
87 3 4 4 4 15 5 5 5 4 19 3 4 3 3 13 4 4 4 4 16
88 4 4 4 4 16 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16 5 4 5 4 18
89 2 4 4 5 15 4 5 4 4 17 4 4 3 4 15 4 5 3 5 17
90 3 3 4 4 14 5 3 5 5 18 4 5 4 5 18 3 5 4 4 16
91 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 3 4 3 4 14 5 5 4 5 19
92 4 2 2 4 12 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20
93 3 4 4 4 15 4 4 5 3 16 3 3 4 3 13 4 5 5 5 19
94 5 5 5 5 20 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 5 5 5 5 20
95 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 3 4 3 5 15 4 4 4 5 17
96 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 3 4 3 4 14 4 4 4 5 17
102
97 3 4 4 4 15 3 3 4 5 15 4 4 3 4 15 3 3 3 4 13
98 3 4 4 2 13 5 5 5 5 20 2 1 3 2 8 4 5 4 5 18
99 1 4 5 5 15 5 4 5 5 19 3 1 4 3 11 4 3 3 4 14
100 2 5 4 5 16 5 5 5 5 20 2 2 2 4 10 4 4 4 4 16