Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH GURU PROFESIONAL

DOSEN PENGAMPU

Ernawati M. Pd.

Mata Kuliah : Etika Profesi Keguruan

Disusun oleh :

1. Choirunisa Angelita Sari (22108820006)


2. Sesilia Febrianti (22108820016)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Etika
Profesi Keguruan dengan judul "GURU PROFESIONAL". Sholawat dan salam
kami limpah curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa islam dari zaman kegelapan hingga masa modern saat ini.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu
Ernawati selaku dosen mata kuliah Etika Profesi Keguruan. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk membantu kami untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman terkait dengan apa itu guru profesional.
Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan
pengetahuan dan pemahaman kita jadi lebih luas. Kami menyadari kalau
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh sebab itu,
kritik serta saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini. Apabila ada kesalahan baik kata
maupun penulisan, kami minta maaf. Semoga makalah ini mampu memberi
manfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Blitar, 20 Oktober 2022

Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu,
membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu,
mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang
diajarkannya tersebut. Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi
juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Maka dari
itu dapat disimpulkan bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi
penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.

Sedangkan Profesional itu sendiri adalah istilah bagi seseorang yang harus mampu
menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidangnya. Harus mampu menunjukkan kualitas yang tinggi
dalam pekerjaanya. Jadi Guru Profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik
serta memiliki pengalaman di bidangnya. Untuk menjadi seorang Guru Profesional haruslah
memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan
tugas dan fungisnya sebagai guru secara maksimal.

Maka, guru harus mengembangkan profesionalitas dirinya sesuai perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru
sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangkan nilai-
nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai
pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan menerapakannya dalam kehidupan demi
masa depan anak didik. Oleh karena itu, guru profesional dalam mendidik sangat berperan
penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Guru Profesional?


2. Apa syarat-syarat menjadi Guru Profesional?
3. Kompetensi apa saja yang wajib dimiliki oleh Guru Profesional?
4. Kewajiban, hak, dan kode apa saja dalam Etik Guru?
5. Usaha apa saja yang meningkatkan Profesionalisme Guru?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengerti definis Guru Profesional


2. Untuk mengetahui syarat-syarat menjadi Guru Profesional
3. Untuk mengetahui kompetensi yang wajib dimiliki Guru Profesional
4. Untuk mengetahui kewajiban Etik Guru
5. Untuk mengetahui hak Etik Guru
6. Untuk mengetahui kode Etik Guru
7. Untuk mengetahui cara meningkatkan Profesionalisme Guru

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Guru Profesional

Jadi Guru Profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki
pengalaman di bidangnya. Untuk menjadi seorang Guru Profesional haruslah memiliki
kemampuan dan keahlian dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan
fungisnya sebagai guru secara maksimal. Menjadi guru profesional tidak mudah tapi harus
senantiasa mengupdate diri dan keilmuannya disesuaikan dengan kemajuan jaman. Selain itu
agar lebih mantap keprofesionalannya guru dituntut untuk bisa menggunakan tehnologi.

Guru yang profesional adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dijadikan syarat dalam bentuk
penguasaan pengetahuan dan berperilaku layaknya seorang guru untuk menduduki jabatan
fungsional sesuai bidang tugas kualifikasi dan jenjang pendidikan. Dikatakan guru profesional
harus memiliki minimal 4 kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional,
kompetensi sosial.

2.2 Syarat-syarat menjadi Guru Profesional

1. Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang keguruan yang
menjadi tanggung jawabnya.
2. Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif dalam batas
tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses pengembangan pendidikan setempat.
3. Menikmati teknis kepemimpinan dan dukungan pengelolaan yang efektif dan efisien
dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari.
4. Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan
prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdiannya.
5. Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi profesionalnya secara individual
maupun secara institusional.
Kriteria atau syarat juga menjadi Guru Profesional :
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Takwa kepada Allah Swt
c. Berlaku adil
d. Berwibawa
e. Mempu dalam merencanakan dan melaksanaka evaluasi pembelajaran
f. Menguasai bidang yang ditekuni

2.3 Kompetensi yang wajib dimiliki oleh Guru Profesional

Kompetensi yang wajib dimiliki oleh Guru Profesional ada 4 kompetensi, yaitu :

1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk menjadikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

3. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

2.4 Kewajiban, hak, dan kode Etik Guru

a. Kewajiban Etik Guru


UU GD Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 20 adalah :
1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelaminn,
agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru
serta nilai-nilai agama dan etika dan memelihara dan memupuk persatuan dan
kesatuan bangsa
b. Hak Etik Guru
UU GD Nomor 14 Tahun 2005, Pasal 14 Ayat (1) menegaskan : Bahwa dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:
1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalan
6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan,penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan
kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
8. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
9. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.
10. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi
akademik dan kompetensi.
11. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
c. Kode Etik Guru
Kode etik merupakan sesuatu yang sangat penting. Sebab, kode etik adalah aturan-
aturan untuk bertingkah laku sehingga pada profesi apapun tentu memiliki kode
etiknya masing-masing. Apalagi kode etik merupakan salah satu syarat untuk sesuatu
pekerjaan dapat dikatakan sebagai profesi. Kode etik juga yang akan menjadi salah
satu panduan bagaimana tingkah laku pelaku profesi tersebut. Kode etik seorang guru
yaitu:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang


berhasilnya proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan bertanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dam martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian.
2.5 Usaha yang meningkatkan Profesionalisme Guru

Peningkatan profesionalisme guru pada akhirnya terpulang dan ditentukan oleh para guru.
Upaya apa sajakah yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan profesionalismenya?
Menurut Purwanto (2002), guru harus selalu berusaha untuk melakukan hal-hal sebagai
berikut:

a. Memahami tuntutan standar profesi yang ada.


b. Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan.
c. Membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas termasuk lewat organisasi
profesi.
d. Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan pelayanan
bermutu tinggi kepada konstituen.
e. Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreatifitas dalam pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi mutakhir agar senantiasa tidak ketinggalan dalam
kemampuannya mengelola pembelajaran.
f. Mengadakan pengawasan dan kedisiplinan. Pengawasan dan kedisiplinan sangat
penting untuk membina pertumbuhan jabatan guru, dengan adanya pengawasan dan
kedisiplinan yang sangat baik dari kepala sekolah maka guru akan lebih berhati-hati
dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan kepadanya.
g. Penyediaan sarana yang memadai maka guru akan dapat melaksanakan tugasnya
secara efektif dan efisien sehingga dapat membantu menunjang keberhasilan yang
dimaksud.
h. Mengadakan rapat membahas kesulitan dan masalah-masalah yang dihadapi
sehubungan dengan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, secara bersama-sama
dengan seluruh peserta rapat.
i. Pengarahan ilmu pengetahuan dan kemampuan guru agar berkembang, dan
selanjutnya ia dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efesien.
j. Seminar bentuk pengembangan profesi yang terkadang pembahasannya secara ilmiah
yang berkaitan dengan kehidupan dan tugas kewajiban guru-guru dengan perbaikan
belajar mengajar.
k. Kegiatan workshop, ini guru diharapkan dapat belajar sesuatu, memperoleh
pengalaman belajar dengan jalan bekerja sama saling memberi dan menerima secara
gotong royong serta bertanggung jawab bersama dalam suatu kelompok atau orgnisasi
kerja yang lebih bersifat fleksibel.
l. Mengadakan kunjungan guru-guru antar sekolah. Kegiatan ini dapat dilakukan diantara
sekolah yang lebih tinggi kualitas prestasinya dengan sekolah perintis atau yang baru
berkembang dengan tujuan untuk mengadakan perbandingan dengan jalan mengambil
hal-hal yang lebih baik dan positif dari sekolah tersebut, kemudian untuk diterapkan di
sekolah yang lain.
m. Mengadakan percobaan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang berkaitan
dengan pendidikan dan pengajaran. Guru sebagai pendidik yang tiap hari berhadapan
dengan siswa mempunyai kesempatan yang baik untuk melakukan riset atau penelitian
dalam rangka meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai