Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN

“ KOMPOTENSI PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN


MUTU PENDIDIK ”

Dosen Pengampu :
Dr. Hj. St. Rodliyah, M.Pd.

Disusun Oleh:

TAUFIQURRAHMAN

PROGRAM PASCASARJANA
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI JEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah swt yang telah memberikan kita semua
kesehatan sehingga kita semua dapat beraktifitas sebagaimana biasanya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang mulia dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………….. i


Daftar Isi ………………………………………………………………………… ii
BAB I :PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. 1


b. Rumusan Masalah ……………………………………………………….. 2
c. Tujuan Penulisan ……………………………………………………….... 2

BAB II : PEMBAHASAN

a. Pengertian pengawas dan kompotensi pengawas sekolah ………………. 3


b. Tujuan dan Fungsi Pengawas …………………………………………… 8
c. Tugas Pokok Pengawas Sekolah ………………………………………. 10

BAB III : PENUTUP

a. Kesimpulan ……………………………………………………………… 12

Daftar Pustaka ………………………………………………………………… 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah, orang
tua, serta masyarakat. Karena pendidikan kalau tidak ditangani atau tidak ada
yang bertanggung jawab maka dikhawatirkan kedepan pedidikan kita akan
semakin tidak jelas. Oleh karena itu perlu perhatian yang sangat serius dari
pemerintah , orang tua dan masyarakat. Disisi lain kemajuan sebuah pendidikan (
sekolah ) diperlukan sebuah tata kelola ( manajemen ) yang bagus, karena ketika
sebuah lembaga pendidikan dapat dipimpin oleh orang yang memang ahlinya (
kepala sekolah ) maka akan tercipta sebuah pendidikan yang berkualitas.

Namun demikian peran supervisor ( pengawas sekolah ) sangat mendukung,


karena tanpa adanya pengawas yang ahli ( professional ) maka tidak mungkin juga
sebuah sekolah/ madrasah akan berjalan baik dan bermutu. Salah satu mutu
pendidikan ( sekolah ) sangat ditentukan oleh pengawas yang professional, kepala
sekolah/ madrasah yang professional, juga guru yang professional ( berkualitas)
hal ini akan tercipta sebuah pendidikan yang bermutu baik.

Kalau kita analisa bersama kenyataannya dilapangan masih perlu dibenahi


dalam hal supervisi pendidikan yang dilakukan oleh para pengawas. Cukup
banyak para pengawas kita dalam menjalankan tugasnya belum maksimal
memberikan pelayanan dan bimbingan kepada guru disekolah, dikarenakan
keahlian dan keterampilan pengawas tersebut masih pas-pasan, hal inilah yang
sering dikeluhkan oleh para dewan guru

Namun kenyataannya masih ada pengawas yang belum begitu terampil,


meskipun ada juga yang sudah terampil hal ini masih belum memadai.
Permasalahan yang kita hadapi sekarang adalah kurangnya pembinaan terhadap
guru disekolah. Untuk meningkatkan mutu pendidikan diharapkan adanya
rekruetmen para calon pengawas yang memang masih muda, kaya pengalaman,

1
serta lemahnya keterampilan pengawas dalam pembimbingan terhadap guru perlu
ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, workshop, simpusiom.
Solusi yang perlu kita lakukan adalah pengawas sekolah harus benar- benar orang
yang ahli dalam bidang kepengawasan kalau hal demikian adanya maka kita
yakini bersama kualitas ( mutu ) pendidikan semakin lebih baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah


dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian pengawas sekolah dan apa saja kompetensi pengawas


sekolah ?

1. Apa tujuan dan fungsi pengawas sekolah ?

2. Apa tugas pokok pengawas sekolah ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
2. Untuk memahami pengertian pengawas sekolah dan apa saja kompetensi
pengawas sekolah.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pengawas sekolah.
4. Untuk mengetahui tugas pokok pengawas sekolah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pengawas dan kompotensi pengawas sekolah


1. Pengertian pengawas (Superivisi)

Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang
mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik danmenilai dari
atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktifitas, kreativitas dan
kinerja bawahan.

Terdapat beberapa istilah yang hamper sama dengan supervise, bahkan


dalam pelaksanaannya istilah-istilah tersebut sering digunakan secara
bergantian. Istilah-istilah tersebut, antara lain, pengawasan, pemeriksaan, dan
inspeksi. Pengawasan mengandung arti suatu keiatan untuk melakukan
pengamatan agar pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan. Pemeriksaan
dimaksudkan untuk melihat bagaimana kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan. Inpeksi dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-
kekurangan atau kesalahan yang perlu diperbaiki dalam suatu pekerjaan1.

Pengawasan dapat diartikan sebagai proses kegiatan monitoring untuk


meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi terlaksana seperti yang
direncanakan dan sekaligus juga merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan
memperbaiki bila ditemukan adanya penyimpangan yang akan mengganggu
pencapaian tujuan (Robbins dalam Sudjana (2006:5).

Selanjutnya Burhanuddin (2004:284) mengartikan pengawasan atau


supervisi pendidikan tidak lain dari usaha memberikan layanan kepada
stakeholder pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik secara individu
maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil
pembelajaran.2

1
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 154
2
Daryanto, H.M. Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) hal. 170
3
2. Kompetensi Pengawas Sekolah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang


Standar Pengawas Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang pengawas
harus memiliki 6 (enam) kompetensi minimal, yaitu kompetensi kepribadian,
supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan
pengembangan serta kompetensi sosial. Kondisi di lapangan saat ini tentu saja
masih banyak pengawas sekolah/ madrasah yang belum menguasai keenam
dimensi kompetensi tersebut dengan baik. Survei yang dilakukan oleh
Direktorat Tenaga Kependidikan pada Tahun 2008 terhadap para pengawas di
suatu kabupaten (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2008: 6) menunjukkan
bahwa para pengawas memiliki kelemahan dalam kompetensi supervisi
akademik, evaluasi pendidikan, dan penelitian dan pengembangan. Sosialisasi
dan pelatihan yang selama ini biasa dilaksanakan dipandang kurang memadai
untuk menjangkau keseluruhan pengawas dalam waktu yang relatif singkat.
Selain itu, karena terbatasnya waktu maka intensitas dan kedalaman
penguasaan materi kurang dapat dicapai dengan kedua strategi ini.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka upaya untuk meningkatkan


kompetensi pengawas harus dilakukan melalui berbagai strategi. Salah satu
strategi yang dapat ditempuh untuk menjangkau keseluruhan pengawas
dengan waktu yang cukup singkat adalah memanfaatkan forum Kelompok
Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah
(MKPS) sebagai wahana belajar bersama. Dalam suasana kesejawatan yang
akrab, para pengawas dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman guna
bersama-sama meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka.Forum tersebut
akan berjalan efektif apabila terdapat panduan, bahan kajian serta target
pencapaian. Dalam konteks inilah Bahan Belajar Mandiri.

Cakupan dimensi kompetensi pengawas yang terdapat dalam Peraturan


Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah. Dalam peraturan tersebut terdapat enam
dimensi kompetensi, yaitu: kompetensi kepribadian, supervisi manajerial,
supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan
4
kompetensi sosial. Setiap dimensi kompetensi memiliki sub-sub sebagai
kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang pengawas. Secara rinci
kompetensi-kompetensi dasar tersebut adalah sebagai berikut.

1. Dimensi Kompetensi Kepribadian

a. Memiliki tanggungjawab sebagai pengawas satuan pendidikan.


b. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan
kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas jabatannya.
c. Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal yang baru tentang pendidikan
dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas
pokok dan tanggung jawabnya.
d. Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada stakeholder
pendidikan.
2. Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial

a. Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka


meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
b. Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan dan
program pendidikan di sekolah.
c. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melak-
sanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah.
d. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya
untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah.
e. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan
pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di
sekolah.
f. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan
konseling di sekolah.
g. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil- hasil
yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam
melaksanakan tugas pokoknya di sekolah.

5
h. Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan
memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam
mempersiapkan akreditasi sekolah.
3. Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik

a. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan


kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan di TK/RA
atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
b. Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
sekolah/madrasah.
c. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah
berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar,
dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
d. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/
teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai
potensi siswa melalui bidang pengembangan di TK/RA atau mata
pelajaran di sekolah/madrasah.
e. Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan di TK/RA atau
mata pelajaran di sekolah/madrasah.
f. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/
bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk
mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang pengembangan di
TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
g. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan
menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/ bimbingan
tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
sekolah/madrasah.

6
h. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk
pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau
matapelajaran di sekolah/madrasah.
4. Kompetensi Evaluasi Pendidikan

a. Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dalam


bidang pengembangan di TK/RA dan pembelajaran/bimbingan di
sekolah/madrasah.
b. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting
dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di
TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
c. Menilai kinerja kepala sekolah, guru, dan staf sekolah dalam
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah.
d. Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar
siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau
mata pelajaran di sekolah/ madrasah.
e. Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
f. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala seko-
lah/madrasah, kinerja guru, dan staf sekolah/madrasah.
5. Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan

a. Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam


pendidikan.
b. Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk
keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya
sebagai pengawas.
c. Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian
kualitatif maupun penelitian kuantitatif.

7
d. Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah
pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat
bagi tugas pokok tanggung jawabnya.
e. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data
kualitatif maupun data kuantitatif.
f. Menulis karya tulis ilmiah (PTS) dalam bidang pendidikan dan atau
bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu
pendidikan.
g. Menyusun pedoman/panduan dan/atau buku/modul yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah/madrasah.
h. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas,
baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah/madrasah.
6. Dimensi Kompetensi Sosial

a. Bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan


kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan atau forum
komunikasi pengawas.3

B. Tujuan dan Fungsi Pengawas


Berdasarkan beberapa kajian terhadap pengertian dan hakikat supervisi di
atas dapat disimpulkan bahwa supervisi bertujuan memgembangkan iklim
yang kondusif dan lebih baik dalam kegiatan belajar-mengajar, melalui
pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Dengan kata lain, tujuan
supervisi pengajaran adalah membantu dan memberikan dan kemudahan
kepada pada guru untuk belajar bagaimana meningkatkan kemampuan mereka
guna mewujudkan tujuan belajar peserta didik.
Secara khusus, Ametembun (1981) mengupas tujuan supervisi pendidikan
sebagai berikut:

a. Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih memahami tujaun


pendidikan yang sebenarnya dan peranan sekolah dalam merealisasikan

3
http://tgkkia.blogspot.com/2016/04/kompetensi-pengawas-sekolah.html
8
tujuan tersebut.

b. Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk


mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang lebih
efektif.

c. Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosis secara kritis


terhadap aktifitas-aktifitasnya dan kesulitan-kesulitan belajar-mengajar,
serta menolong mereka merencanakan perbaikan-perbaikan.

d. Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga


sekolah lain terhadap cara kerja yang demokratis dan komprehensif, serta
memperbesar kesediaan untuk tolong menolong.

e. Memperbesar semangat guru-guru dan meningkatkan motivasi berprestrasi


yntuk mengoptimalkan kinerja secara maksimal dalam profesinya.

f. Membantu kepala sekolah untuk mempopulerkan pengembangan program


pendidikan di sekolah kepada masyarakat.

g. Melindungi orang-orang yang disupervisi terhadap tuntunan-


tuntunanyang tidak wajar dan kritik-kritik yang tidak sehat dari
masyarakat.

h. Membantu kepala sekolah dan guru-guru dalam mengevaluasi aktifitasnya


untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.
i. Mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan (kolegiatas) di antara guru.
Setiap supervisor pendidikan harus memahami dan mampu melaksanakan
supervisi sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya, baik yang menyangkut
penelitian, penilaian, perbaikan maupun pengembangan.4

4
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 157
9
C. Tugas Pokok Pengawas Sekolah
Tugas pokok pengawas sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan
penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik
supervisi akademik maupun supervisi manajerial.5

Menurut Sudjana maka kegiatan yang dilakukan oleh pengawas antara lain:

a. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap


tahunnya pada sekolah yang dibinanya.
b. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil
belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru.
c. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses
pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap
perkembangan hasil belajar/bimbingan siswa.
d. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber
daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.
e. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses
pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses
dan hasil belajar/ bimbingan siswa.
f. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan di
sekolah binaannya.
g. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan
melaporkannya kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan
stakeholder lainnya.
h. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan
kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.
i. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi
sekolah.

5
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/08/tugas-pokok-fungsi-hak-dan-wewenang-
pengawas-sekolahsatuan-pendidikan/
10
j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan
penyelenggaraan Pendidikan.

Dari uraian diatas, dapat digambarkan dengan jelas bahwa kegiatan-


kegiatan tersebut mencerminkan bentuk kerja pengawas yang diwujudkan oleh
pengawas dalam bentuk kinerja pengawas meliputi, perencanan program
pengawas, pelakasanaan progran kerja pengawas, melaksanakan evalusi, dan
pelaporan hasil kerja pengawas, maka kinerja pengawas dapat diidentikkan
dengan perwujudan dari tugas-tugas pengawas.6

Dalam hal ini, Sudjana mejelaskan bahwa berdasarkan uraian di atas maka
kinerja pengawas dapat dijabarkan dalam bentuk tugas-tugas pengawas
meliputi: “(1) inspecting (mensupervisi), (2) advising (memberi advis atau
nasehat), (3) monitoring (memantau), (4) reporting (membuat laporan), (5)
coordinating (mengkoordinir) dan (6) performing leadership dalam arti
memimpin dalam melaksanakan kelima tugas pokok tersebut”. Dalam
penelitian ini, penulis mengkhususkan pada tugas pokok yang behubungan
dengan pembinaan terhadap guru, yaitu tugas akademik.

6
Nana Sudjana, Standart Mutu, Rosdakarya, Bandung, 1995. Hal 17
11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Pengawasan atau supervisi erat kaitanya dengan kegiatan membimbing,


membina, memonitoring dan memberi pelayanan dalam membantu guru
terhadap kegiatan proses pembelajaran agar tetap berjalan seperti yang
diharapkan.

2. Tugas pokok pengawas sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan


penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi,
baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial, mencakup kegiatan
inspecting, advising, monitoring, coordinating dan reporting.

3. Peran pengawas sekolah adalah menjaga dan membimbing guru agar tetap
berada dalam professional, meliputi supervisi akademik dan supervisi
manajerial.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dr. E. Mulyasa, 2002, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung, PT. Remaja


Rosdakarya.
Daryanto, H.M. 2008, Administrasi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta.

http://tgkkia.blogspot.com/2016/04/kompetensi-pengawas-sekolah.html

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/08/tugas-pokok-fungsi-hak-dan-
wewenang-pengawas-sekolahsatuan-pendidikan/

Nana Sudjana, 1995. Standart Mutu, Bandung, PT. Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai