Anda di halaman 1dari 20

METODE PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER

(NHT)

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah


Strategi Pembelajaran PAI

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 10

FEBRI ADRIAN ( 1811170032 )

ROSMIATI (1811170046)

DOSEN PENGAMPU : SUPARDI RITONGA, MA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
BENGKALIS
T.A.2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil a’lamin, dengan menyebut nama Allah SWT yang

maha pengasih lagi maha penyayang, segala puji hanya milik Allah karena

dengan izin dan rahmat–Nya kita dapat merasakan indahnya dunia dan isinya,

dan karena Allah lah penulis mampu menyelesaikan salah satu makalah

Strategi Pembelajaran PAI dengan judul makalah yaitu “Metode

Pembelajaran Number Head Together‘’

Shalawat dan salam atas junjungan alam, Nabi yang paling mulia Nabi

kita Muhammad SAW yang dengan kesabaran dan risalah yang rasul bawa,

kita mampu mengetahui yang hak dan yang bathil.

Sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih atas segala peran

dan partisipasi yang telah diberikan. Semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Saya juga menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. untuk itu

kami berharap kritik dan saran untuk kesempurnaan penyusunan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Bengkalis, 20 November 2019

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 4

A. Pengertian Model Pembelajaran Number Head Together ................. 4


B. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Number Head Together .......................................................................... 6
C. Manfaat Model Pembelajaran Number Head Together...................... 7
D. Tujuan Model Pembelajaran Number Head Together ....................... 8
E. Langkah Dan Pelaksanaan Dalam Pembelajaran
Number Head Together .......................................................................... 9
F. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran
Number Head Together .......................................................................... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14

A. Kesimpulan ............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting


bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang
mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya
manusia yang berkualitas.

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia saat ini memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas, tentunya harus dilakukan suatu usaha untuk
meningkatkan mutu dan kualitas sistem pendidikan secara menyeluruh.
Dalam dunia pendidikan saat ini jarang digunakan model-model
pembelajaran, oleh karena itu kami bermaksud mengingatkan para guru pada
model pembelajaran Number Head Together (NHT) agar mereka mengetahui
dan mengaplikasikan dalam mengajar. Model pembelajaran merupakan salah
satu konsep mengajar.

Dimana konsep mengajar merupakan suatu proses kompleks, tidak


hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru pada siswa, banyak
kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan
hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa, oleh karena rumusan yang
dapat meliputi seluruh kegiatan dan tindakan dalam pembuatan mengajar itu
sendiri.

Model pembelajaran juga merupakan landasan praktik pembelajaran


berdasarkan hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang
dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
impikasinya pada tingkat opersional dikelas. Maka berbagai model
pembelajaran yang banyak dirancang oleh para guru untuk dapat membantu

1
peserta didik dalam mendapatkan informasi, ide-ide, keterampilan, cara
berpikir dan mengekspresikan ide.

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang


mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran kooperatif
yaitu tipe NHT (Numbered Heads Together). Model ini adalah model yang
mudah atau bisa dibilang cukup mudah , namun banyak orang mengetahui
pertama kalinya adalah dengan nama Numbered Heads Together atau
disingkat (NHT), tidak hanya itu saja, NHT juga banyak sekali digunakan
sebagai bahan penelitian tindakan kelas (PTK).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Model Pembelajaran Number Head Together ( NHT ) ?
2. Karakteristik model pembelajaran kooperatif Number Head Togerher
(NHT) ?
3. Apa saja Manfaat Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) ?
4. Bagaimana Tujuan Metode Pembelajaran Number Head Together (NHT) ?
5. Bagaimana Langkah-langkah dan pelaksanaan dalam pembelajaran ?
6. Apa saja Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Number Head
Together ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Model Pembelajaran Number Head
Together ( NHT)
2. Untuk Mengetahui Karakteristik model pembelajaran kooperatif Number
Head Togerher (NHT)
3. Untuk mengetahui Manfaat Model Pembelajaran Number Head Together
(NHT)
4. Untuk mengetahui Tujuan Metode Pembelajaran Number Head
Together (NHT

2
5. Untuk mengetahui Langkah-langkah dan pelaksanaan dalam
pembelajaran
6. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran
Number Head Together

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Number Head Together ( NHT )

Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih


mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas (Rahayu, 2006). NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer
Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran
kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan
menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-
kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai
bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan
terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab
pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan
kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti (Tryana, 2008).

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang


mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-
kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah
ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk
memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam
proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian
besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi
pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah

4
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan
untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh
Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam
menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Menurut Kagan (2007) model pembelajaran NHT ini secara tidak


langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan
dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa
lebih produktif dalam pembelajaran

Suprijono (2015) mengatakan pembelajaran dengan menggunakan


metode number head together di awali dengan numbering. Guru membagi
kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaikanya di
pertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Jika jumlah peserta didik
dalam suatu kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5 kelompok
berdasarkan jumlah konsep yang dipelajari, maka tiap kelompok terdiri 8
orang. Tiap-tiap orang diberi nomor 1-8. Setelah kelompok terbentuk guru
mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap kelompok.
Beri kesempatan kepada tiap-tiap kelompok menyatukan kepala “Head
Together” memikirkan jawaban atas pertanyaan dari guru. Dan langkah
berikutnya guru memanggil peserta didik yang memilik nomer yang sama
dari tiap tiap kelompok untuk mempertasikan jawabanya.

Teknik belajar mengajar Kepala Bernomor (Numbered Heads)


dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Tehnik ini memberikan
kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, tehnik ini juga
mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Tehnik

5
ini bisa digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan
usia anak didik.

B. Karakteristik Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads


Together

Karakteristik pembelajaran Number Head Together menurut Rusman


(2012) yaitu antara lain:1

1. Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran


dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap
anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif mempunyai tiga fungsi yaitu :
a. Fungsi manajemen sebagai perencanaan Pelaksanaan menunjukkan
bahwa pelaksanaan menunujukkan bahwa pembelajaran kooperatif
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah
pembelajaran yang sudah ditentukan.
b. Fungsi manajemen sebagai organisasi Menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar
proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
c. Fungsi manajemen sebagai controlU Menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik
melalui bentuk tes maupun non tes.
3. Kemauan untuk bekerjasama Keberhasilan pembelajaran kooperatif
ditentukan oleH keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip
kebersamaan atau kerjasama perlu ditentukan dalam pembelajaran
kooperatif. Tanpa kerjasama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak
akan mencapai hasil yang optimal.

1
Rusman(2012) model-model pembelajran ( mengembangkan profesionalisme guru
)rajawali pers:jakarta, hal 206

6
4. Ketrampilan bekerjasama Kemampuan bekerjasama dipraktikan melalui
aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan
demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan
berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.

Adapun menurut Bannet dalam Isjoni (2013) menyatakan ada lima


karakteristik Metode Numbered Heads Together (NHT) adalah sebagai
berikut:

1. Positive Interdependence.
2. Interaction Face to face.
3. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam
anggota kelompok.
4. Membutuhkan keluwesan.
5. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan
masalah (proses kelompok).

Dalam karakteristik model pembelajaraan kooperatif tipe NHT yaitu


adanya pendapat yang baik dan rasa tanggung jawan pribadi mengenai materi
pelajaran yang didukung kelewesan untuk mengemukakan pendapat dalam
meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam kelompok.

C. Manfaat Model Pembelajaran Number Head Together (NHT)

Manfaat Model Pembelajaran NHT dalam Menceritakan Kembali


Cerita yang dipelajarinya. Number Head Together dalam menceritakan
kembali cerita yang dipelajari yaitu merupakan model pembelajaran atau
teknik yang berkaitan dengan kegiatan mengajar, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk menceritakan kembali cerita yang
dipelajarinya. Materi yang diberikan kepada siswa sekolah dasar harus
disesuaikan dengan usia dan karakteristik siswa yang bersangkutan.

7
Maksudnya adalah materi yang diberikan kepada siswa harus disesuaikan
dengan tingkah laku, sehingga penguasaan pemahaman pengetahuan tentang
Number Head Together dapat bermanfaat bagi para siswa.

Menurut Lundgren dalam Ibrahim, ada beberapa manfaat pada model


pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa antara lain adalah :

1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.


2. Memperbaiki kehadiran.
3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.
4. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil.
5. Konflik antara pribadi berkurang.
6. Pemahaman yang lebih mendalam.
7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
8. Hasil belajar lebih tinggi.

D. Tujuan Metode Pembelajaran Number Head Together (NHT)

Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam


pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :

1. Hasil belajar akademik stuktural : Bertujuan untuk meningkatkan kinerja


siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman: Bertujuan agar siswa dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social : Bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain
berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau
menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

Dengan model NHT diharapkan dapat membangkitkan minat siswa


dalam mengungkakan pendapat dalam bentuk rangkaian kata dan kalimat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan

8
merangkai kata secara runtut sangat diperlukan sekali guna membantu
mengembangkan hasanah Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
sebagai alat komunikasi atau meningkatkan rasa nasionalisme.

Sintak model pembelajaran metode Number Head Together (NHT)

Fase Sintak NHT Kegiatan dalam model pembelajaran kooperatif


tipe NHT dengan handout dan lks
1 Penomoran 1.Guru menyampaikan materi secara garis besar
2. Siswa dibagi dalam kelompok 3-5 orang
3. Setiap siswa dalam kelompok mendapatkan
Nomor
2 Mengajukan 4. Guru menggunakan handout dalam
pertanyaan menyampaikan materi pembelajaran
5. Guru memberikan tugas LKK (lembar kerja
kelompok) yang diberikan kepada masing-
masing kelompok
3 Berfikir bersama 6. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar
dan memastikan setiap anggota kelompok
mengetahui jawabannya
4 Menjawab 7. Guru memanggil salah satu nomor dan nomor
yang dipanggil mempresentasikan hasil diskusi
dan kelompok yang lain memberikan tanggapan
8. Guru menunjuk nomor yang lain

E. Langkah-langkah dan pelaksanaan dalam pembelajaran

9
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep
Kagen dalam Ibrahim dengan tiga langkah yaitu :2

a. Pembentukan kelompok;
b. Diskusi masalah;
c. Tukar jawaban antar kelompok.

Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan menjadi enam


langkah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penelitian ini. enam langkah
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan


membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Pembentukan kelompok

Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model


pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4-6 orang siswa. Setiap anggota kelompok
diberi nomor 1-6 dan diberi nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang
dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras,
suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan
kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan
masing-masing kelompok.

3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

2
Ibrahim, M. dkk, 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya hal,29

10
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku
paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS
atau masalah yang diberikan oleh guru.

4. Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa


sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa
berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang
mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau
pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi,
dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban.

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan
jawaban kepada siswa di kelas.

6. Memberi kesimpulan

Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua


pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan dalam
kelompok.3

F. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Number Head


Together

a. Kelebihan model pembelajaran Number Head Together (NHT)

3
Anita lee (2008) cooperativelearning, mempratekkan cooperative learrning di ruang-
ruang kelas,jakarta : Grasindo,hal60

11
Ada beberapa kelebihan pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Linda
Lundgren dalam Ibrahim antara lain adalah :

1. Siswa lebih aktif, kreatif terhadap proses belajarnya.


2. Melibatkan semua siswa sehingga tanggung jawab individu dalam
kelompok meningkat.
3. Siswa siap semua untuk menjawab pertanyaan dari guru sehingga
setiap siswa berusaha memperdalam dan memahami materi.
4. Siswa pandai dapat menjelaskan/ mengajari siswa yang kurang
pandai.
5. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.
6. Meminimalisir kegaduhan dikelas.
7. Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa.
8. Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
9. Konflik antara pribadi berkurang.
10. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, memberi
kesempatan kepada siswa untuk membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang palin tepat.
11. Hasil belajar lebih tinggi.

b. Kelemahan model pembelajaran Number Head Together

Ada beberapa kelebihan pada model pembelajaran kooperatif tipe


NHT antara lain adalah :

1. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.


2. Kemungkinan nomor yang sama dapat terpanggil kembali.
3. Memerlukan kekreatifan guru sehingga membutuhkan guru yang
mampu berkomunikasi dengan baik.

12
4. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga
dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.
5. Waktu yang dibutuhkan banyak.
6. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk
yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.4

4
(http://ayuulss.blogspot.com/2013/12/model-pembelajaran-number-head-together.html).

13
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT)


merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.Unsur-unsur
model pembelajaran NHT, yaitu Sintakmatik, Sistem sosial, Sistem
pendukung, dampak instruksional dan dampak pengiring.

Dalam sintakmatik menurut Ibrahim (2000: 29) terdapat 6 langkah yaitu


persiapan, pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket
atau buku panduan, diskusi masalah, mengambil nomor anggotas dan
memberi kesimpulan. Sistem sosial dalam model NHT yaitu aturan
pembentukan kelompok berdasarkan kesepakatan guru dengan peserta didik.
Prinsip reaksi dimana dalam kegiatan diskusi guru berkeliling dan memberi
bantuan kepada kelompok dalam menyatukan berbagai pendapat. Sistem
pendukungnya meliputi bahan ajar dan media ajar yang dapat dikembangkan
sendiri oleh guru. Dampak instruksional dan dampak pengiring merupakan
hasil yang akan dicapai oleh siswa.

Manfaat Model pembelajaran NHT bagi siswa yaitu rasa harga diri
menjadi lebih tinggi, memperbaiki kehadiran, penerimaan terhadap individu
menjadi lebih besar, perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, konflik antara
pribadi berkurang, pemahaman yang lebih mendalam, meningkatkan kebaikan
budi, kepekaan dan toleransi, dan hasil belajar lebih tinggi. Tujuan Model
Pembelajaran NHT menurut Ibrahim dan Herdian (2009:7) yaitu, hasil belajar
akademik struktural, pengakuan adanya keragaman dan pengembangan
keterampilan sosial.

14
Kelebihan model pembelajaran Number Head Together (NHT)

Ada beberapa kelebihan pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT


terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Linda
Lundgren dalam Ibrahim antara lain adalah :

 Siswa lebih aktif, kreatif terhadap proses belajarnya.


 Melibatkan semua siswa sehingga tanggung jawab individu dalam
kelompok meningkat.
 Siswa siap semua untuk menjawab pertanyaan dari guru sehingga
setiap siswa berusaha memperdalam dan memahami materi.
 Siswa pandai dapat menjelaskan/ mengajari siswa yang kurang
pandai.
 Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.
 Meminimalisir kegaduhan dikelas.
 Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa.
 Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
 Konflik antara pribadi berkurang.
 Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, memberi
kesempatan kepada siswa untuk membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang palin tepat.
 Hasil belajar lebih tinggi.

Kelemahan model pembelajaran Number Head Together

Ada beberapa kelebihan pada model pembelajaran kooperatif tipe


NHT antara lain adalah :

 Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.


 Kemungkinan nomor yang sama dapat terpanggil kembali.
 Memerlukan kekreatifan guru sehingga membutuhkan guru yang
mampu berkomunikasi dengan baik.

15
 Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga
dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.
 Waktu yang dibutuhkan banyak.
 Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang
berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anita lee (2008) cooperativelearning, mempratekkan cooperative learrning di ruang-


ruang kelas,jakarta : Grasindo

Ibrahim, M. dkk, 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri


Surabaya

Ysh, A.Y Soegeng. 2012. Pengembangan Sistem Pembelajaran. Semarang: IKIP


PGRI Semarang Press.

Rusman(2012) model-model pembelajran ( mengembangkan profesionalisme guru


)rajawali pers:jakarta

(http://ayuulss.blogspot.com/2013/12/model-pembelajaran-number-head
together.html).

Anda mungkin juga menyukai