Tabea ......
I. GAMBARAN UMUM
Pembentukan Kabupaten Kepulauan Aru berdasarkan undang-undang nomor 40 Tahun 2003 tentang
pembentukan Kabupaten Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, dan Kabupaten Kepulauan Aru di
wilayah Provinsi Maluku.
Jumlah Kecamatan : 10
Jumlah Desa : 117
Jumlah Kelurahan : 2
Jumlah Anak Desa : 11
Sasaran Sekolah yang akan terlibat dalam Revitalisasi Bahasa Tarangan yaitu
Sekolah Dasa : 20 Sekolah
Sekolah Sekolah Menegah Pertama : 10 Sekolah
Yang tersebar di19 Desa
Misi :
1. Meningkatkan pemberdayaan manusia yang sehat, cerdas dan berkarakter
2. Terwujudnya tatakelola pemerintahan daerah yang transparan, bersih, berwibawah, dan melayani
3. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat dan aman, tertib, adil, demokratis dan bermartabat
berdasarkan pada nilai-nilai agama, budaya dan kearifan lokal
4. Mewujudkan tata kehidupan ekonomi masyarakat Kepulauan Aru yang bertumpuh pada
pemanfaatan potensi dan pelestarian sumber daya alam dan pengembangan kelautan dan
perikanan sebagai sektor andalan serta pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai
sektor pendukung.
1. Bahasa- Bahasa di Aru Merupakan nilai-nilai kearifan lokal yang diturunkan dari generasi ke
generasi oleh para leluhur
2. Bahasa lokal Aru dalam suatu kominitas tertentu dapat berbeda dialeg antar satu desa dengan desa
lainnya
3. Pemetaan bahasa menurut Yayasan Pengembagan Sar Abil (YPSA) ada 15 (Lima Belas) Bahasa Lokal
yaitu : Ujir, Kola, Kompane, Batuley, Mariri, Lola, DObel, Barakai, Tarangan Timur, Tarangan Barat,
Maekor, Manumbai, Lorang,Koba
4. Ada Beberapa Desa yang sudah punah/hilang Bahasa Daerahnya yaitu Desa Durjela,Desa
Wangel,,Desa Samang, Desa Wokam, ini terjadi karena sangat dekat dengan kota kabupaten
sehingga mempengaruh budaya luar terhadap bahsa lokal di desa-desa tersebut ( Rumpun Bahsa
Tarangan)
5. Untuk Bahasa Tarang di Pulau Tarangan, Tingkat penggunaan Bahasa daerah (Bahas Ibu) sudah
mulai berkurang dalam komunitas
Tantangan
1. Kecenderungan anak usia dini dan remaja terutama anak usia sekolah saait ini lebih banyak
terpengaruh dengan bahasa2 moderen dan bahasa asing
2. Memiliki rasa minder atau gengsi dalam pergaulan untuk menggunakan bahasa daerah
3. Lierasi dalam bahasa daerah masih minim
4. Pengaruh teknologi dan informasi digital membuat anak-anak lebih cenderung belajar bahasa asing
daripada bahasa daerah
5. Asimilasi budaya dalam hal ini perkawinan campur mempengaruhi proses komunikasi dalam bahasa
daerah
Harapannya
1. Adanya kerjasama atar stakholder baik dari Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Pusat, Lembaga dan Yayasan Kebuyaan, Pemerhati Budaya, Lembaga adat,
Tokoh Pemuda, dalam memberikan pemahaman dan penguatan tentang pentingnya melestrikan
Budaya dalam hal ini Bahasa Daerah
2. Dengan adanyan Program Refitalisasi Bahasa Daerah (Bahasa Ibu) yang diselenggarakan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Badan Bahasa yang dilaksanakan
oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku dapat memberikan suatu dampak yang sangat besar bagi
generasi sekarang dalam kesadaran untuk peduli untuk melestarikan Bahasa Daerah ( Bahasa Ibu)
3. Terima kasih Kepada Kantor Bahasa Maluku yang sudah memilih salah satu Bahasa di Kabupaten
Kepulauan Aru yaitu Bahasa Tarangan untuk menjadi sasaran Revitalisasi Bahasa Daerah
4. Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru menerima dan mendukung Program Refitalisasi
Bahasa Daerah (Bahasa Ibu) yaitu bahasa Tarangan di Kabupaten Kepulauan Aru, lewat Bidang
Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan meneruskan program Revitalisasi Bahasa
Daerah sebagai Program wajib yang akan dilaksanakan berkelanjutan