PULAU MARITIM
D111 22 1089
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2023
KATA PENG ANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini secara
lengkap. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses
Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Orang tua penulis yang telah
mendukung dan memberikan dorongan, baik secara moral maupun materi. Semua pihak
terkait yang mendukung penyelesaian tugas ini. Penulis menyadari bahwa laporan praktikum
ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis meminta kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar kami lebih teliti dalam melakukan penulisan selanjutnya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan dan tugas ini. Sebagai pemula tentunya masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam laporan lengkap ini. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran agar tugas lengkap ini bisa menjadi lebih baik kedepannya
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Nias adalah pulau impian. Pada tahun 2016 pemerintah daerah bersama
lebih 80 jenis destinasi wisata dan memiliki juga berbagai kebudayaan. Pulau Nias
tidak hanya kaya akan destinasi wisata juga dengan budaya masyarakat dan adat
istiadat yang telah terpatri sejak ribuan tahun lamanya.1 Nias adalah kepulauan
yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera, Indonesia, dan secara administratif
berada dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara yang sekarang telah menjadi empat
Kabupaten dan satu Kota (Kota Gunungsitoli, Kab. Nias, Nias Barat, Nias Utara dan
Nias Selatan). Pulau ini merupakan pulau terbesar dan paling maju di antara jejeran
Daerah ini memiliki objek wisata penting seperti selancar (surfing), rumah
tradisional, penyelaman, Sebutan Nias sebagai pulau impian, tidak serta merta semua
F.Rio Girsang, di balik Kekayaan budaya Ono Niha (orang Nias) yang terkenal,
Pulau Nias merupakan salah satu dalam rangkaian pulau yang berjajar secara
paralel di lepas Pantai Barat Sumatera. Nias merupakan pulau yang terbesar di antara
Lintang Utara dan 97º-98º Bujur Timur (BT) di wilayah Pantai Barat Sumatera dengan
ketinggian 0-800 m di atas permukaan laut. Batas-batas wilayah Kabupaten Nias yaitu
pemekaran pada tahun 2003, menjadi dua kabupaten yaitu: Nias Utara dengan
ibukota Gunung Sitoli dan Nias Selatan dengan ibukota Teluk Dalam.1 Kabupaten Nias
terdiri dari 32 kecamatan, 4 kelurahan dan 439 desa. Jumlah penduduk Kabupaten
Nias Utara pasca gempa dan tsunami berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2005 mencapai 441.733 jiwa, meliputi 81.242
Kepala Keluarga (KK), dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata sebesar 126
jiwa/km². Berdasarkan data tahun 2006, laju pertambahan penduduk mencapai 1,36
persen per tahun. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Gunung Sitoli yang
Pulau Nias tidak serta merta menyebabkan tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini
juga tinggi.
Pulau Nias dikenal baik dalam negri maupun luar negri sebagai suatu pulau
yang menarik. Pulau Nias memiliki berbagai potensi yang menarik baik dari sumber
daya alamnya, kependudukannya, kehidupan sosialnya, dan juga sejarah dan adat
istiadatnya serta kebudayaanya. Dunia luar mengenal Pulau Nias adalah pulau yang
dihuni oleh penduduk yang memiliki budaya yang unik dan menarik terutama bagi
Pulau Nias yang berada di lingkaran terluar wilayah negara Republik Indonesia
ternyata merupakan salah satu pulau dengan peradaban tertua di Indonesia yang
dibuktikan dengan situs megalitik dan peninggalan bersejarah yang tersisa dari
megalitik, namun hingga saat ini yang bertahan tinggal sedikit.Keunikan yang terlihat
dari peninggalan budaya yang diwarisi oleh Ono Niha (sebutan untuk orang Nias)
adalah bahwa ciri khas budaya, bahasa, dan rasnya yang sangat jauh berbeda dengan
kalah menariknya dengan daerah lain, misalnya dalam bidang pertanian terdapat
perkebunan karet, kakao, dan nilam. Dalam bidang wisatabudayaada lompat batu
yang sudah menjadi simbol keperkasaan warga Nias dan bisa ditemui hampir di
Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki masyarakat Pulau Nias ternyata tidak
diharapkan peran serta pemerintah dan juga partisipasi segenap lapisan masyarakat.
suatu negara merupakan sebuah hal yang sangat penting sebagai faktor yang
teknologi informasi menjadi sebuah tolak ukur yang penting dalam kemajuan daerah
tersebut.
dimana komunikasi antar wilayah memerlukan biaya yang sangat tinggi, maka dapat
dirumuskan suatu gagasan tentang penerapan VoIP (Voice Over Internet Protocol) di
Indonesia khususnya daerah seperti Pulau Nias. Ide dari penerapan VoIP ini pada
lebih efektif dan efisien. Penerapan VoIP disini diperuntukkan pada instansi
pemerintah yang tentunya memerlukan intensitas yang sangat tinggi dalam hal
komunikasi dengan instansi pemerintah lainnya yang berlokasi di wilayah lain, entah
itu komunikasi dalam bentuk suara, data, maupun gambar. Dan tentunya dengan
adanya koordinasi yang baik antar lembaga pemerintah maka akan tercipta suatu
terakhir, pencapaian kesehatan di Pulau Nias masih tertinggal dari rata-rata provinsi
dan nasional. Pulau Nias memiliki angka kematian bayi yang jauh lebih tinggi di
Indonesia secara keseluruhan. Presentase jumlah balita yang mengalami gizi buruk
jauh lebih tinggi dari angka rata-rata provinsi dan nasional. Serta tingkat cakupan
imunisasi secara signifikan lebih rendah di pulau ini. Ibu-ibu hamil sangat
lengkap, bahkan banyak diantara mereka yang sama sekali tidak mendapat imunisasi
selama kehamilan. Begitu juga setelah lahir harusnya si bayi juga mendapat imunisasi
lengkap, namun hingga beranjak balita dan anak-anak mereka masih juga belum
mendapatkan imunisasi.5
yang merinci situasi kesehatan sampai tingkat kabupaten dan kota. Saat ini terdapat
10 provinsi yang memiliki lebih dari 50 persen kabupaten atau kota dengan kriteria
daerah bermasalah kesehatan, yaitu Aceh, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Papua, dan Papua Barat.6 Program
berbagai unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatan dan tenaga ahli dari
Dilihat dari segi infrastrukturdasar, seperti air bersih, sanitasi, dan listrik di Pulau Nias
masih sangattertinggal. Akses jalan sangat terbatas di daerah pedesaan dan pembangunan
jalan baru maupun pemeliharaan atas jalan yang sudah ada sangat mahal dan memakan
waktu lama karena kurangnya peralatan mesin dan sebagian besar material harus
menyebabkan potensi yang ada di Pulau Nias tidak dapat dikembangkan secara maksimal.
Berbagai produk perkebunan dan pertanian tidak dapat dipasarkan ke luar daerah sehingga
tidak memiliki nilai jual yang dapat menguntungkan warga Nias.Untuk masalah yang ini sangat
Pulau Nias sejatinya mempunyai banyak potensi yang bisa menarik wisatawan datang
berkunjung. Potensi alam yang mengagumkan seperti pantai yang indah berpasir putih,
ombak besar untuk surfing, air terjun yang alami, goa dan bukit berbatu, hutan-hutan yang
masih asli. Selain itu ada potensi lain yang layak untuk dikembangkan dan menjadi daya tarik
wisatawan, yaitu potensi budaya. Kebudayaan Pulau Nias yang unik dengan peninggalan-
peninggalan budayanya seperti batu megalit, rumah adat Nias yang mempunyai nilai
arsitektural yang tinggi, adat istiadat suku Nias yang penuh makna dan bernilai tinggi,
kesenian tradisional seperti tari, lompat batu, lagu-lagu daerah, dan hasil kerajinan tangan
seperti patung dari batu dan kayu, serta masih banyak hal-hal lainnya yang dapat menarik
wisatawan berkunjung ke Pulau Nias. Seperti pesta budaya Nias (Pesta Ya’ahowu) yang
biasanya dilakukan sekali setahun, dimana dalam acara ini tiap-tiap kecamatan se-Kabupaten
Nias menampilkan atraksi budaya, pameran, dan juga mengikuti lomba atau festival.8
Kepulauan Nias merupakan pulau yang sangat indah dan merupakan salah satu pulau
yang menjadi andalan Sumatera Utara. Selain itu Pulau Nias yang telah menjadi empat
kabupaten dan satu kota diyakini kaya akan potensi wisata dan budayanya. Kekayaan alam
yang terdapat di Pulau Nias selama ini belum banyak tersentuh apalagi dimanfaatkan secara
memanfaatkannya sebagai sumber pertumbuhan ekonomi masih dibilang relatif kecil. Di era
otonomi daerah sekarang ini Pulau Nias sebagai sebuah kabupaten juga dituntut untuk
bisa mandiri dan juga lebih kreatif dalam mengelola Pulau Nias dengan segala potensi
Pulau Nias disegala bidang. Salah satu potensi besar yang dimiliki oleh Pulau Nias
adalah dalam bidang pariwisata. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa Pulau Nias telah
dikenal oleh dunia luar jauh sebelum Negara Indonesia terbentuk, maka bisa dikatakan hal
ini dapat dijadikan satu poin penting dalam memajukan Pulau Nias.
Misalnya seperti yang dilaksanakan bersama Museum Yayasan Pusaka Nias (MYPN), Badan
Pemberdayaan dan Warisan Nias (BPWN) dan Yayasan Bamper Madani, PNPM R2PN,yaitu
melaksanakan program pelestarian pusaka budaya Nias yang ditujukan untuk para guru dan
Nias di berbagai aspek salah satunya dalam aspek seni dan budaya adalah kurangnya
melestarikan nilai-nilai budaya. Maka dengan berbagai pelatihan pendidikan budaya untuk
guru dan murid, kunjungan murid ke desa tradisional serta penyusunan modul pendidikan
meningkatkan apresiasi dan kepedulian terhadap pelestarian budaya Nias kepada generasi
mudanya.
Tahap lain yang bisa dilakukan pemerintah daerah dengan memfokuskan pembenahan
objek pariwisata yang meliputi fasilitas produk dan pariwisata, aksesbilitas, dan
pengembangan masyarakat, dimana memiliki daya tarik tersendiri, yang kemudian dijadikan
Suksesnya pembangunan dalam suatu daerah tidak terlepas dari salah satunya faktor
budaya daerah itu sendiri, karena budaya sangat berpengaruh dalam melakukan
masyarakat Pulau Nias, jika dilestarikan hal ini dapat mengundang masyarakat dalam dan luar
negri untuk dapat berkunjung ke Pulau Nias, sehingga perputaran uang dan tingkat
Mencari solusi dengan instant dari berbagai masalah di Pulau Nias bukanlah hal
mudah, meskipun kajian dasar sudah dilakukan, karena banyaknya faktor-faktor yang perlu
diperhatikan. Misalnya kesiapan institusi daerah, sub-kutlur masyarakat, dan hal-hal lainnya.
Tetapi kita bisa memulai dari hal-hal yang sederhana misalnya mentransformasi nilai-nilai
universal hak-hak dalam masyarkat melalui institusi pendidikan, institusi agama dan institusi
keluarga. Dalam jangka panjang perlu disiapkan regulasi daerah untuk menjawab berbagai
persoalan dan mengacu pada kebijakan nasional. Sehingga semua komponen masyarakat dan
Untuk kedepannya diharapkan Pulau Nias menjadi surga bagi wisatawan, serta dapat
menjadi jendela harapan Indonesia. Harapan itu akan terwujud, ketika adanya sinergisitas
antara kabupaten atau kota yang ada di Pulau Nias ini dan dukungan dari stakeholders serta
seluruh lapisan masyarakat. Dengan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah daerah,
masyarakat, dan pengusaha, maka surga pariwisata akan kembali hadir di Pulau Nias, dan