DISUSUN OLEH:
FAKULTAS PSIKOLOGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah Budaya
Melayu ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Budaya Melayu ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis masih memiliki banyak kekurangan, baik dari
segi teknik penulisan maupun materi yang disampaikan, mengingat kemampuan yang
dimiliki penulis masih belum cukup.
Tak lupa pula penulis ingin menyampaikan ribuan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah khususnya pada :
1. Bapak Ir. Fakhrunnas Ma Jabbar, M.I.Kom selaku dosen mata kuliah Budaya
Melayu
Penulis merasa masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, karena
pengalaman penulis masih belum cukup untuk menyempurnakan hasil makalah ini. Oleh
karena itu, penulis harapkan kepada para pembaca untuk bersedia memberikan masukan-
masukan kepada penulis agar penulis bisa memperbaiki ataupun menyempurnakan makalah
selanjutnya.
Penulis
PENDAHULUAN
Dari hasil survei dapat disimpulkan bahwa kebudayaan Riau perlu adanya cara baru
dalam memperkenalkan dan melestarikannya. Hal yang menjadi sorotan saat ini yakni
munculnya virus covid-19 pada tahun 2020 yang membuat banyak hal terhambat
termasuk pengembangan budaya melayu Riau, karena adanya pandemic dunia. Penularan
melalui kontak antar manusia menjadikan alasan dilaksanakannya pembatasan aktivitas
diluar rumah. Sehingga, proses pengenalan budaya yang biasanya dilakukan melalui
program program perlombaan sementara waktu ditiadakan.
Melalui platform media sosial kita bisa melakukan putaran otak untuk mengenalkan
beragam kebudayaan kita kepada khalayak nasional bahkan internasional. Aplikasi yang
sedang diminati, seperti Tiktok dapat menjadi salah satu alternatif mengenalkan budaya
melayu Riau. Misalnya putra-putri membuat konten berupa tari daerah, menyanyikan lagu
daerah dan masih banyak lagi. Di adakannya perlombaan secara online via zoom meeting
atau aplikasi lainnya juga bisa menjadi alternatif yang solutif bagi perkembangan
kebudayaan melayu ini.
Namun dengan banyaknya aplikasi permainan yang saat ini beredar, tidak menutup
masih sedikitnya aplikasi permainan yang memiliki unsur edukasi. Apalagi aplikasi
permainan yang dapat memupuk rasa cinta tanah air Indonesia kepada penggunanya.
Aplikasi permainan merupakan sarana hiburan bagi pecinta game, terutama game yang
terdapat di perangkat bergerak. Karena game menjadi lebih praktis dan mudah untuk
dimainkan. Game yang sederhana namun tidak membosankan, menjadikan salah satu
faktor banyaknya pecinta game. Oleh karena itu, dibutuhkan sesuatu yang berbeda dari
penyajian aplikasi permainan yang menarik dan memiliki nilai edukasi kebudayaan Riau.
Sehingga dapat dengan mudah diterima oleh semua kalangan khususnya kalangan muda.
Unsur edukasi yang ditanamkan di dalamnya akan menjadi nilai tambah dalam sebuah
aplikasi permainan. Sebagai contoh adalah konsep story , penemuan senjata adat dan
pakaian adat, serta rumah adat sehingga memupuk kembali wawasan cinta budaya Riau.
Dengan dibuatnya aplikasi permainan ini diharapkan kalangan muda khususnya putra
putri daerah Riau dapat lebih mengerti, memahami dan melestarikan kebudayaan yang
menjadi ciri khas dan jati diri daerah.
1.1 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja hambatan dan juga
tantangan tentang adanya keberadaan Budaya Melayu di masa sekarang.
PEMBAHASAN
HAMBATAN DAN TANTANGAN KEBERADAAN BUDAYA
Pada masa pandemi ini, pemerintah didorong untuk melakukan berbagai perubahan
dan inovasi sebagai model pendekatan baru dalam memperbaiki kualitas pelayanan sektor
publik. Hal ini dilakukan sebagai respon berbagai keluhan masyarakat atas kebijakan publik
yang lambat dan kurang terstruktur. Inovasi ini telah dilakukan sejak tahun 2014 dengan
diterbitkannya Top 99 inovasi dua tahun berikutnya (Taufik, 2020). Namun hal ini adalah
masalah yang kompleks untuk diaplikasikan di lapangan, hal ini diperparah dengan adanya
hambatan masa pandemi yang belum menunjukan penurunan pada kurva kasus yang
terkonfirmasi. Pandemi ini telah membawa dampak yang sangat luas terhadap berbagai sektor
kehidupan dan pelayanan publik. Pada sektor ekonomi, terdapat penurunan drastis pada
kegiatan produksi barang dan jasa, pemutusan hubungan kerja secara massal dan sulitnya
mendapat pekerjaan. Seluruh masalah ini tentu sangat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Sektor publik pada organisasi pusat dan daerah termasuk perusahaan yang terlibat dan berada
dibawah pemerintah secara langsung dihadapkan pada masalah yang kompleks sebagai
dampak dari pandemi dan era New Normal, sehingga fungsi pelayanan yang meliputi
kegiatan administrasi, ketertiban, pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya mengalami
gangguan (Syamsul Bahri, 2020). Pada sektor pendidikan misalnya, proses pembelajaran
seluruh jenjang mengalami masalah serius, hal ini karena sektor pendidikan melayani sekitar
45,3 Juta jiwa, dan terpaksa harus menerapkan sistem daring. Permasalahan ini menjadi luas
karena wilayah Indonesia belum seluruhnya menerapkan pembelajaran berbasis teknologi
dalam prosesnya. Permasalahan tersebut antara lain: (1) Akses peserta didik yang terbatas
dan infrastruktur yang belum merata; (2) Penguasaan teknologi yang terbatas dialami oleh
murid dan guru; (3)
Kemampuan masyarakat untuk mengakses data dan jaringan yang terbatas; (4)
Anggaran yang terbatas dari pemerintah karena distribusi yang kurang maksimal; dan (5)
Mental masyarakat yang belum siap menerima pembelajaran daring tersebut (Yulianto,
2020). Sektor pelayanan lain juga memiliki kendala yang sama, karena model pelayanan yang
digunakan terpaksa harus dirubah mengikuti model pelayanan pada era New Normal lainnya.
Banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk merespon keadaan pandemi,
diantaranya:
Kemunculan tatanan kehidupan yang baru mencakup sosial dan ekonomi masyarakat
sangat berpengaruh terhdap pola pergaulan yang terjadi. Pola budaya baru dalam New
Normal mengedepankan model komunikasi jarak jauh dalam berbagai aktifitasnya, dan
administrasi publik menjadi bagain di dalamnya (Sejati, 2020). Dengan kondisi demikian,
inovasi dan perubahan menjadi hal yang wajar dan dituntut untuk segera dilakukan sebagai
alternatif dan respon keadaan tersebut. Pada hakikatnya, konsep tersebut selalu terhubung
dengan setiap perkembangan yang menjadi paradiga administrasi publik dari masa ke masa,
seperti:
Kebudayaan Indonesia adalah seluruh kebudayaan lokal yang ada disetiap daerah di
Indonesia. Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-
puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan
makin dimantapkan, sehingga ketunggallikaan makin lebih dirasakan daripada
kebhinekaan.Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta
bahasa nasional. Kebudayaan Indonesia dari zaman ke zaman selalu mengalami perubahan,
perubahan ini terjadi karena faktor masyarakat yang memang menginginkan perubahan dan
perubahan kebudayaan terjadi sangat pesat yaitu karena masuknya unsur-unsur globalisasi ke
dalam kebudayaan Indonesia. Unsur globalisasi masuk tak terkendali merasuki kebudayaan
nasional yang merupakan jelmaan dari kebudayaan lokal yang ada disetiap daerah dari
Sabang sampai Merauke ( Tobroni: 2012 : 123).
Budaya Melayu Siak yaitu keseluruhan gagasan, perilaku dan hasil karya masyarakat
Melayu Siak yang bersifat fisik maupun non fisik yang diperoleh melalui proses belajar dan
beradaptasi terhadap lingkungannya. Budaya Melayu Siak merupakan salah satu ciri dan jati
diri yang menjadi kebanggaan masyarakat Melayu Siak. Banyaknya peninggalan budaya
Melayu Siak baik yang bersifat nyata maupun tidak nyata yang dikhawatirkan akan
mengalami kepunahan dan kerusakan yang diakibatkan oleh manusia atau proses alam
sehingga perlu dilestarikan. Perlunya melestarikan budaya Melayu di Siak dikarenakan
kekhawatiran kepunahan dan kerusakannya. Selain itu, untuk menghindari pengklaiman
budaya oleh daerah lain ataupun negara lain sebagai sumber ekonomi. Salah satu contoh
pengklaiman budaya Indonesia, yaitu salah satunya kasus yang pernah terjadi, yaitu
munculnya tari pendet asal Bali dalam iklan Enigmatic Malaysia di Discovery Channel.
Ke dua hal tersebut bisa dilakukan secara daring mengingat zaman sekarang masih
adanya pandemic.
Budaya daerah merupakan kekayaan bangsa yang perlu diperhatikan dan ditangani
secara serius, terutama dalam memasuki otonomi daerah dan era globalisasi. Percaya atau
tidak, pentingnya keberadaan budaya daerah, karena budaya ini dalam kenyataannya
memberi andil yang sangat besar bagi pembentukan jati diri bangsa, dan juga bagi proses
regenerasi bangsa kita. Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung nilai-nilai
penting dan fundamental yang diwariskan dari generasi ke generasi. Warisan tersebut harus
dijaga agar tidak luntur atau hilang sehingga dapat dipelajari dan dilestarikan oleh generasi
berikutnya.
Corak Budaya Melayu Riau ditentukan oleh sifat, ciri, dan penampilan orang Melayu
itu sendiri. Oleh karena itu pembicaraan corak budaya itu tidak terlepas dari sifa, ciri, dan
penapilan orang Melayu itu sendiri.Salah satu sifat orang Melayu Riau adalah pemalu. UU.
Hamidy mengatakan “Orang Melayu Tradisional punya penampian pemalu. Malu dipandang
sebagai harga diri, kalau malu sudah hilang hidup bisa seperti binatang” Sifat pemalu
menghasilkan tingkah laku yang terpelihara. Tingkah laku yang terpelihara yang dimiliki
orang Melayu menunjukkan bahwa orang itu tidak mau berbuat semena-mena karena
maksudnya kalau dia berkuasa, dia malu korupsi, malu kolusi, malu nepotisme dalam
berbagai situasi. Dengan kata lain orang pemalu tidak akan pernah KKN.
Wujud Kebudayaan di Provinsi Riau
3.1. KESIMPULAN
Upaya-upaya dalam Melestarikan Budaya Indonesia Pelestarian sebagai kegiatan atau
yang dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan
tertentu yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis,
luwes, dan selektif. Pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai
seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis,
luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah
dan berkembang. Widjaja (1986) mengartikan pelestarian sebagai kegiatan atau yang
dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu
yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes dan
selektif (Widjaja dalam Ranjabar, 2006:56).
Budaya daerah merupakan kekayaan bangsa yang perlu diperhatikan dan ditangani
secara serius, terutama dalam memasuki otonomi daerah dan era globalisasi. Percaya atau
tidak, pentingnya keberadaan budaya daerah, karena budaya ini dalam kenyataannya
memberi andil yang sangat besar bagi pembentukan jati diri bangsa, dan juga bagi proses
regenerasi bangsa kita. Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung nilai-nilai
penting dan fundamental yang diwariskan dari generasi ke generasi. Warisan tersebut
harus dijaga agar tidak luntur atau hilang sehingga dapat dipelajari dan dilestarikan oleh
generasi berikutnya. Corak Budaya Melayu Riau ditentukan oleh sifat, ciri, dan
penampilan orang Melayu itu sendiri. Oleh karena itu pembicaraan corak budaya itu tidak
terlepas dari sifa, ciri, dan penapilan orang Melayu itu sendiri.Salah satu sifat orang
Melayu Riau adalah pemalu. UU. Hamidy mengatakan “Orang Melayu Tradisional punya
penampian pemalu. Malu dipandang sebagai harga diri, kalau malu sudah hilang hidup
bisa seperti binatang” Sifat pemalu menghasilkan tingkah laku yang terpelihara.
Pada masa pandemi ini, pemerintah didorong untuk melakukan berbagai perubahan
dan inovasi sebagai model pendekatan baru dalam memperbaiki kualitas pelayanan sektor
publik. Hal ini dilakukan sebagai respon berbagai keluhan masyarakat atas kebijakan
publik yang lambat dan kurang terstruktur. Inovasi ini telah dilakukan sejak tahun 2014
dengan diterbitkannya Top 99 inovasi dua tahun berikutnya (Taufik, 2020). Namun hal
ini adalah masalah yang kompleks untuk diaplikasikan di lapangan, hal ini diperparah
dengan adanya hambatan masa pandemi yang belum menunjukan penurunan pada kurva
kasus yang terkonfirmasi. Pandemi ini telah membawa dampak yang sangat luas terhadap
berbagai sektor kehidupan dan pelayanan publik. Pada sektor ekonomi, terdapat
penurunan drastis pada kegiatan produksi barang dan jasa, pemutusan hubungan kerja
secara massal dan sulitnya mendapat pekerjaan. Seluruh masalah ini tentu sangat
menghambat pertumbuhan ekonomi. Sektor publik pada organisasi pusat dan daerah
termasuk perusahaan yang terlibat dan berada dibawah pemerintah secara langsung
dihadapkan pada masalah yang kompleks sebagai dampak dari pandemi dan era New
Normal, sehingga fungsi pelayanan yang meliputi kegiatan administrasi, ketertiban,
pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya mengalami gangguan (Syamsul Bahri, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Caraka, Y., Devi, N., & Fauzi, A. H. (2019). Aplikasi Permainan Untuk Melestarikan Budaya
Riau. EProceedings of Applied Science, 5(3).
Diana, L., & Tiaraputri, A. (2020, November). Melestarikan Warisan Budaya di Kabupaten
Siak Provinsi Riau. In: National Conference on Law Studies (NCOLS) (Vol. 2, No. 1,
pp. 1273-1283)