Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SARANA PENDIDIKAN DAN PENELITIAN DI PULAU TIDUNG BESAR,


KEPULAUAN SERIBU

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil

Disusun Oleh :

Muhammad Nadhif Faustasakti

3211419062

Dosen Pengampu :

1. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si.


2. Dr. Rahma Hayati, M.Si.

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkat Rahmat
dan Inayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah ini dengan
judul “Sarana Pendidikan dan Penelitian di Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu”.

Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit saya mengalami hambatan dan kesulitan, namun
berkat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak serta kerja keras,
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Atas bantuan, bimbingan serta dukungannya, saya ucapkan terimakasih kepada Dosen Mata
Kuliah Perencanaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Orangtua, serta teman-teman
seperjuangan yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Saya juga menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam segi isi
maupun penulisan. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif dan
bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Dan saya juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bekasi, Maret 2022

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3

C. Tujuan Penelitian............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4

A. Sarana Pendidikan...........................................................................................................4

B. Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan.......................................................................6

BAB III PENUTUP....................................................................................................................7

A. Kesimpulan.....................................................................................................................7

B. Saran................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau yang berada di sebelah Utara Provinsi
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 17
tahun 2007 Kepulauan Seribu memiliki luas wilayah sebesar 8.700 km2 dan memiliki 110
pulau. Sesudah statusnya diangkat menjadi kabupaten administrasi, Kepulauan Seribu
mengalami pemekaran kecamatan yang awalnya hanya satu menjadi dua, yaitu Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, serta memiliki enam
kelurahan, yaitu Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan, Kelurahan Pulau
Panggang, Kelurahan Pulau Pari, Kelurahan Pulau Untung Jawa, dan Kelurahan Pulau
Tidung (Badan Pusat Statistik, 2020).

Pulau Tidung Besar merupakan pulau yang terletak di wilayah Kepulauan Seribu.
Secara administratif, Pulau Tidung Besar terletak di Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI
Jakarta. Pulau Tidung Besar merupakan pulau terbesar dalam kelurahan Pulau Tidung.
Pulau ini memiliki luas 50,13 ha dengan populasi sekitar 4.391 jiwa

Secara geografis, kedudukan Pulau Tidung Besar cukup menguntungkan, karena


letaknya yang tidak terlalu jauh dari Ibukota DKI Jakarta. Pulau Tidung Besar dapat
dicapai dari Jakarta dalam waktu sekitar 3 jam dari Marina atau Muara Angke, dengan
menggunakan perahu motor. Letak Pulau Tidung Besar yang berada di bagian tengah
gugus pulau pemukiman dan pariwisata di Kepulauan Seribu, memudahkan koordinasi
dengan pulau-pulau lainnya.

Terumbu karang menjadi destinasi utama di Pulau Tidung Besar. Terumbu karang
memiliki peran yang sangat penting bagi keseimbangan ekosistem, namun tingginya
aktivitas manusia dapat mengganggu dan mengancam keberadaanya. Pulau Tidung
sebagai kawasan pulau wisata dan salah satu pulau dengan jumlah penduduk yang cukup
padat, tidak menutup kemungkinan kondisi terumbu karang di pulau ini akan mengalami
peningkatan gangguan dan ancaman seiring bertambahnya jumlah penduduk yang ada.
Berdasarkan pernyataan Lamb, dkk (1998) dalam Mutahari, dkk (2019) bahwa, kawasan
pariwisata memiliki tingkat ancaman kerusakan lingkungan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kawasan non pariwisata, khususnya pada kondisi terumbu karang.
Moll dan Suharsono
1
(1986) juga menyatakan semakin jauh jaraknya dari Jakarta, semakin bagus kualitas
perairan dan semakin tinggi tutupan karang hidupnya. Karena terdapat potensi terumbu
karang dan ancamannya, banyak peneliti yang tertarik meneliti terumbu karang di Pulau
Tidung Besar yang nantinya dapat dijadikan masukan terhadap pihak yang berwenang
untuk mengelola terumbu karang agar tetap terjaga.

Pulau Tidung merupakan salah satu pulau yang terletak di wilayah Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan. Pulau Tidung terbagi menjadi dua pulau, yaitu Pulau Tidung
Besar dan Pulau Tidung Kecil, dimana Pulau Tidung Besar dipergunakan masyarakat
setempat untuk wilayah pemukiman, sedangkan Pulau Tidung Kecil dimanfaatkan untuk
kawasan konservasi (Badan Pusat Statistik, 2018). Masyarakat Pulau Tidung telah lama
memanfaatkan sumber daya bahari yang ada, termasuk terumbu karang untuk berbagai
keperluan, namun masih mengesampingkan kelestariannya (Perdana, dkk. 2019)

Karena diperuntukkan sebagai permukiman, infrastruktur di Pulau Tidung Besar


cukup memadai karena banyaknya penduduk yang tinggal di Pulau Tidung Besar. Dengan
demikian, Pulau Tidung Besar menjadi salah satu destinasi wisata utama di Kepulauan
Seribu karena tersedia akomodasi dan fasilitas penunjang lainnya.

Banyaknya penduduk membutuhkan sarana pendidikan yang memadai.


Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan memiliki 8 Sekolah Dasar (SD) Negeri, 5 Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri, 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan 1 SMA swasta, serta
1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri. Adapun di Pulau Tidung Besar memiliki 5
SD Negeri, 2 SMP Negeri 1 Madrasah Aliyah (MA) Swasta, dan 1 SMK Negeri.

Pulau Tidung Besar tidak memiliki SMA baik negeri maupun swasta, sehingga
penduduk yang ingin bersekolah di SMA, hanya tersedia 1 SMA yang terletak di Pulau
Pramuka. Sehingga pelajar harus menggunakan kapal motor untuk menuju Pulau Pramuka.
Opsi lain yaitu penduduk pulau tidung bersekolah SMA yang berada di Kota-Kota DKI
Jakarta. Nantinya, penduduk yang bersekolah di Kota Jakarta, akan tinggal di indekos
mengingat jarak dan waktu tempuh yang jauh.

Sarana pendidikan yang menunjang penting bagi masyarakat Pulau Tidung Besar.
Sarana pendidikan yang memadai akan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dan
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sehingga kualitas masyarakat akan
meningkat.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sarana pendidikan untuk menunjang pendidikan di Pulau Tidung
Besar?
2. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat Pulau Tidung Besar dalam pendidikan?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sarana transportasi penunjang pendidikan di Pulau Tidung Besar
2. Mengetahui tingkat partisipasi masyarakat Pulau Tidung Besar dalam pendidikan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sarana Pendidikan
Pulau Tidung Besar memiliki 5 SD Negeri, 2 SMP Negeri, 1 SMK Negeri, dan 1
Madrasah Aliyah Swasta. Tidak adanya SMA di Pulau Tidung Besar berdampak kepada
penduduk yang ingin bersekolah di SMA. SMA di Kepulauan Seribu hanya terdapat di
Pulau Pramuka yaitu SMAN 69 Jakarta yang mana berjarak 15 km dari Pulau Tidung
Besar dan hanya dapat ditempuh menggunakan kapal motor dengan waktu kurang lebih 1
jam perjalanan.

Berikut ini adalah daftar sekolah yang terletak di Pulau Tidung Besar:

SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat


SD Negeri Pulau Tidung 01 SMP Negeri 241 Jakarta SMK Negeri 61 Jakarta
Pagi
SD Negeri Pulau Tidung 02 Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah (MA)
Pagi (MTS) Negeri 26 Jakarta PKU
SD Negeri Pulau Tidung 03 - -
Pagi
SD Negeri Pulau Tidung 04 - -
Pagi
Madrasah Ibtidaiyah (MI) - -
Negeri 17 Jakarta

Selain tidak adanya SMA, SMK di Pulau Tidung Besar hanya memiliki beberapa
jurusan yang kebanyakan berhubungan dengan kelautan. SMKN 61 Jakarta hanya
memiliki 6 jurusan yaitu :

1. Akuntansi dan Keuangan Lembaga


2. Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
3. Nautika Kapal Penangkap Ikan
4. Agribisnis Perikanan Air Laut dan Payau
5. Teknika Kapal Niaga
6. Tata boga

Bagi masyarakat yang menginginkan jurusan selain dari yang disebutkan di atas,
mereka terpaksa bersekolah di Pusat DKI Jakarta, sehingga memaksa mereka untuk
indekos bagi yang tidak punya saudara atau kerabat di Pusat DKI Jakarta.

4
Masyarakat Pulau Tidung Besar yang bersekolah di SMAN 69 Jakarta, seringkali
terlambat hadir karena jarak yang jauh dan waktu tempuh cukup lama. Belum lagi jika
cuaca sedang buruk, mereka terpaksa membolos demi keselamatan. Berdasarkan hal itu,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keistimewaan kepada pelajar di Kepulauan
Seribu. Pemprov DKI Jakarta memberikan 3 unit kapal sekolah berjenis motorboat yang
selalu siap pada jam berangkat dan pulang sekolah denganrute Pulau Pari – Pulau Tidung -
Pulau Panggang – Pulau Pramuka. Setiap kapal dapat mengangkut sedikitnya 50 pelajar.
Waktu operasional kapal sekolah tersebut dimulai dari pukul 05.30 – 17.00 WIB. Khusus
pelajar mereka tidak dikenakan biaya.

Kapal sekolah merupakan program dari Provinsi DKI Jakarta tahun 2016. Sebelum
ada kapal sekolah, para pelajar mengguanakan kapal tradisional dan kapal nelayan. Kapal
tersebut hanya bisa digunakan jika cuaca baik, jika cuaca buruk para pelajar terpaksa
membolos demi keselamatan mereka (Suherman, 2017).

Selain pemberian kapal sekolah, Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan
PT. XL Axiata Tbk (XL) untuk menyalurkan donasi akses internet cepat pada 9 sekolah di
Kepulauan Seribu, berikut ini adalah sekolah penerima bantuan internet cepat dari
provider XL :

1. SMPN 133 Jakarta dan SMAN 69 Jakarta (Pulau Pramuka)


2. SMPN 241 Jakarta dan SMKN 61 Jakarta (Pulau Tidung Besar)
3. SMPN 260 Jakarta (Pulau Harapan)
4. SMPN 285 Jakarta (Pulau Untung Jawa)
5. SMPN 288 Jakarta (Pulau Lancang)
6. SMPN Satu Atap 01 (Pulau Pari)
7. SMPN Satu Atap 02 (Pulau Sabira)

Setiap sekolah mendapat kuota data sebesar 20 GB/bulan selama 1 tahun (total 240
GB) serta satu unit router XL Home berkecepatan tinggi yang dapat diakses hingga 32
siswa. Selain itu PT. XL Axiata juga memberikan pembekalan kepada siswa dan guru
berupa pelatihan kepemimipinan agar komunikasi efektif dalam belajar dan bagaimana
bergaul secara positif di sosial media.

5
B. Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan
Walau sarana dan prasarana pendidikan telah memadai, masih banyak masyarakat
yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi. Penduduk di Pulau Tidung hanya
menggantungkan hidupnya dari sektor perikanan dari pariwisata. Terlebih ketika masa
pandemi Covid-19 yang mematikan sektor pariwisata dan harga jual di sektor perikanan
anjlok. Sehingga masyarakat Pulau Tidung Besar terkendala masalah ekonomi yang
mengakibatkan tingginya angka putus sekolah.

Berikut ini adalah data tingkat pendidikan masyarakat Pulau Tidung Besar yang
diambil dari BPS :

Tidak Tamat Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Perguruan


SD Tinggi
3.892 561 260 167 277

Selain permasalahan ekonomi, pendidikan orang tua juga sangat mempengaruhi


suksesnya pendidikan anak. didikan anak. Dalam kehidupan bermasyarakat, lingkungan
tempat tinggal seseorang itu akan membawa pengaruh terhadap pola tingkah laku, cara
berfikir, dan pandangan serta kebiasaan seseorang terhadap sesuatu. Khususnya dalam
pandangan orang tua terhadap pendidikan anak, karena dengan pendidikan orang tua yang
cukup maka akan membantu memotivasi, dan memberikan dorongan terhadap pendidikan
anak. Tingkat pendidikan di Pulau Tidung Besar dinyatakan rendah karena sebagian besar
dari mereka rata-rata hanya tamat SD bahkan masih ada yang buta aksara karena tidak
bersekolah.

Banyak diantara anaka-anak mereka yang tidak melanjutkan sekolah terutama anak
laki-lakinya. Alasan mereka ini karena anak laki-laki kelak menjadi pemimpin rumah
tangga, sehingga harus sepandai mungkin mencari uang untuk menafkahi keluarga.
Namun hal ini tidak hanya terbatas pada anak-anak nelayan yang tidak mampu saja
melainkan anak- anak nelayan yang mampu juga banyak yang tidak melanjutkan sekolah,
entah karena orang tua yang tidak mau membiayai atau anaknya sendiri yang malas karena
sudah terbiasa memegang uang, sehingga mereka lupa dengan tujuan utamanya yaitu
menuntut ilmu atau sekolah. Adapun alasan lain yang berpengaruh yakni disebabkan anak
mereka terbawa- bawa oleh teman sebaya yang tidak sekolah atau putus sekolah dan juga
banyak terdapatnya anak putus sekolah disekitar tempat tinggal mereka.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sarana dan prasarana pendidikan di Pulau Tidung Besar sudah memadai. Pemprov
DKI Jakarta terus meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dengan
memberikan kapal khusus pelajar dan program internet di sekolah agar masyarakat di
Pulau Tidung Besar dapat mengenyam pendidikan, paling tidak lulus SMA atau sederajat.
Namun kurangnya sosialisasi akan pentingnya pendidikan, masih banyak penduduk yang
putus sekolah dan tidak mau sekolah. Hal tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi dan
faktor lingkungan, sehingga pemerintah harus mencari solusi seperti membebaskan biaya
sekolah dan prasarananya seperti seragam dan alat tulis bagi penduduk miskin. Diharapkan
dengan sosialisasi dan pembebasan biaya sekolah masyarakat Pulau Tidung Besar mau
melanjutkan pendidikan hingga lulus SMA Sederajat.

B. Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, silahkan disampaikan kepada saya.

Apabila terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam makalah ini, mohon


dimaafkan dan dimakluminya, karena manusia bukan makhluk yang sempurna. Terima
kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani, Rehulina. 2014. Pengembangan Kawasan Wisata Air di Pulau Tidung, Kepulauan
Seribu. Jurnal Desain Konstruksi, Vol. 13 No. 2. Depok: Universitas Gunadarma

Aryanto, Deni. 2017. “Tidak Ada Lagi Alasan Telat Sampai Sekolah”.
https://mediaindonesia.com/megapolitan/107348/tidak-ada-lagi-alasan-telat-sampai-
sekolah. (Diakses pada Senin, 21 Maret 2022).

BPS. 2020. Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Dalam Angka Tahun 2020. Jakarta

BPS. 2021. Kepulauan Seribu Dalam Angka Tahun 2021. Jakarta

Dwijayanto, Andy. 2018. “XL Axiata Sediakan Internet Cepat Untuk Sembilan Sekolah di
Kepulauan Seribu”. https://industri.kontan.co.id/news/xl-axiata-sediakan-internet-cepat-
untuk-sembilan-sekolah-di-kepulauan-seribu. (Diakses pada Senin, 21 Maret 2022).

Ernawati, Kiki. 2015. Analisis Daya Dukung Pariwisata Sebagai Dasar Penentuan Tata
Ruang Wisata di Pulau Tidung Besar Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Provinsi
DKI Jakarta. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Fauzannabri, Renno, dkk. 2019. Status Terumbu Karang di Perairan Pulau Tidung Kepulauan
Seribu Jakarta Berbasis Analisis Underwater Photo Transect. Jurnal Ilmiah Platax,
Vol. 9 No. 2. Manado: Universitas Sam Ratulangi

Khrisnamurti, dkk. 2016. Dampak Pariwisata Terhadap Lingkungan di Pulau Tidung


Kepulauan Seribu. Jurnal Kajian Vol. 21 No. 3 Hal. 257-273. Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta

Usman, Akbar Muhammad. 2018. Problematika Pendidikan Anak Nelayan Berbasis Gender
di Pulau Pari, Kabupaten Pulau Seribu, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan,
Provinsi DKI Jakarta. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai