Anda di halaman 1dari 23

Policy Paper

STRATEGI PENINGKATAN
KERJASAMA LINTAS BATAS
(BORDER CROSSING AGREEMENT)
INDONESIA-MALAYSIA
Upaya Mendukung Ketahanan Sosial
Masyarakat PPKT

Disusun oleh:
Sandy Nur Ikfal Raharjo, M.Si (Han)
Drs. Bayu Setiawan, MA
Muhammad Fakhry Ghafur, Lc, M.Ag
Esty Ekawati, M.IP

Pusat Penelitian Politik dan Pusat Penelitian Kependudukan


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Jakarta, 2017
Policy Paper

STRATEGI PENINGKATAN KERJASAMA LINTAS BATAS (BORDER CROSSING AGREEMENT)


INDONESIA-MALAYSIA
Upaya Mendukung Ketahanan Sosial Masyarakat PPKT

ISBN: 978-979-3384-91-7
© P2 Politik LIPI

Disusun oleh:
Sandy Nur Ikfal Raharjo, M.Si (Han)
Drs. Bayu Setiawan, MA
Muhammad Fakhry Ghafur, Lc, M.Ag
Esty Ekawati, M.IP

Desain pra cetak: Prayogo


iv + 16 hlm; 21 x 29,7 cm | Cetakan I, Desember 2017

Diterbitkan oleh:
Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2 Politik LIPI)
Gedung Widya Graha LIPI, Lt. III & XI
Jl. Jend. Gatot Subroto KAV-10, Jakarta 12710 - INDONESIA
Tlp. / fax : 021 - 520 7118 | Website: www.politik.lipi.go.id
Twitter: @PolitikLIPI

dengan

Pusat Penelitian Kependudukan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia


(P2 Kependudukan LIPI)
Gedung Widya Graha LIPI, Lt. X
Jl. Jend. Gatot Subroto KAV-10, Jakarta 12710 - INDONESIA
Tlp. / fax : 021 - 522 1687 | Website: www.kependudukan.lipi.go.id
Twitter: @ppk_lipi
DAFTAR ISI

v A. Pendahuluan ___1
v B. Kebijakan Kerja Sama Lintas Batas (BCA) Indonesia-Malaysia___3
v C. Implementasi Kerja Sama Lintas Batas: Kelebihan dan Kekurangan ___6
v D. Rekomendasi ___9
v E. Daftar Pustaka ___14
Policy Paper
STRATEGI PENINGKATAN KERJASAMA
LINTAS BATAS (BORDER CROSSING AGREEMENT)
INDONESIA - MALAYSIA
Upaya Mendukung Ketahanan Sosial Masyarakat PPKT

A. PENDAHULUAN utara milik Malaysia. Pulau ini juga

S
mempunyai tiga titik dasar untuk garis
ebagai sebuah negara kepulauan
pangkal lurus kepulauan Indonesia,
terbesar di dunia, Indonesia
yaitu TD36, TD36A, dan TD36B.
memiliki wilayah laut yang
berbatasan dengan 10 negara yaitu Sebagai salah satu pulau kecil
India, Malaysia, Singapura, Thailand, terluar, Pulau Sebatik masih memiliki
Vietnam, Filipina, Australia, Timor masalah dalam kondisi ketahanan
Leste, Palau, dan Papua Nugini. sosialnya. Persoalan ketahanan
Kawasan perbatasan sosial tersebut
laut tersebut Sebagai sebuah negara kepulauan dapat dilihat
mencakup 111 dari kondisi
terbesar di dunia, Indonesia memiliki
pulau kecil terluar modal alam,
wilayah laut yang berbatasan dengan 10 fisik, sumber
yang tersebar di 22
provinsi.1 Sebagian negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, daya manusia,
dari pulau-pulau Thailand, Vietnam, Filipina, Australia, ekonomi/
tersebut dihuni oleh Timor Leste, Palau, dan Papua Nugini. keuangan, dan
masyarakat. modal politik.
Jika berkaca pada
Namun sayangnya, kondisi
modal-modal tersebut maka secara
ketahanan sosial masyarakat pulau-
umum ketahanan sosial masyarakat
pulau kecil terluar masih menghadapi
Pulau Sebatik masih rentan.
berbagai tantangan. Salah satunya
adalah Pulau Sebatik yang terletak Untuk modal alam, Pulau Sebatik
di Kabupaten Nunukan, Provinsi memiliki potensi kekayaan terutama
Kalimantan Utara. Pulau ini terletak pertanian-perkebunan dan perikanan.
di ujung utara Indonesia dan terbagi Komoditas yang menjadi andalan
atas dua bagian, sebelah selatan bagi warga adalah pisang, sawit, dan
milik Indonesia, sementara sebelah kelapa yang dijual ke Tawau, Malaysia.
Namun demikian, masyarakat Sebatik
1 Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang menghadapi keterbatasan air bersih.
Penetapan Pulau Pulau Kecil Terluar.

Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia 1
... secara umum PDRB perkapita di ini dipengaruhi oleh terbatasnya sarana-
Nunukan, termasuk Sebatik, cukup besar prasarana pendidikan tingkat menengah
seperti ketersediaan sekolah dan tenaga
yaitu Rp. 93.045.780 perkapita/pertahun pengajar, serta kekurangmampuan
atau Rp 7.753.815 perkapita/perbulan, orang tua untuk menyekolahkan
tetapi mayoritas masyarakat yang bekerja anaknya ke jenjang pendidikan yang
di sektor pertanian (termasuk perikanan) lebih tinggi.
Untuk modal ekonomi dan
hanya Rp 18.705.300 perkapita/pertahun
keuangan, secara umum masyarakat
atau Rp 1.558.775 perkapita/perbulan Sebatik bermata pencaharian sebagai
petani/pekebun, nelayan, dan pedagang.
Namun dalam struktur ekonomi
Mereka mengandalkan air hujan untuk Kabupaten Nunukan, pertanian mulai
memenuhi kebutuhan harian. Padahal, dikalahkan oleh pertambangan sebagai
air adalah kebutuhan dasar bagi sektor yang paling berkontribusi
keberlangsungan hidup masyarakat. terhadap PDRB, yaitu 55,07% pada
Untuk modal fisik, infrastruktur tahun 2014, sementara sektor pertanian
transportasi laut secara umum sudah hanya 20,10%.3 Jadi, walaupun secara
cukup baik. Ada kapal motor yang umum PDRB perkapita di Nunukan,
melayani rute Sebatik ke Tarakan. Ada termasuk Sebatik, cukup besar yaitu
pula kapal-kapal cepat milik warga yang Rp 93.045.780 perkapita/pertahun
melayani rute Sebatik ke Nunukan. atau Rp 7.753.815 perkapita/perbulan,4
Adapun untuk infrastruktur darat, tetapi untuk mayoritas masyarakat yang
sebagian besar jalan sudah beraspal, bekerja di sektor pertanian (termasuk
walaupun di beberapa titik kondisinya perikanan) hanya Rp 18.705.300
memprihatinkan akibat jalan longsor perkapita/pertahun atau Rp 1.558.775
yang belum diperbaiki. Untuk perkapita/perbulan.5 Angka ini lebih
infrastruktur pendidikan dan kesehatan, kecil dari rata-rata kebutuhan hidup
terdapat fasilitas sekolah dari SD sampai layak di Nunukan tahun 2014, yaitu
SMA serta puskesmas dan posyandu di sebesar Rp 2.189.365.6
kecamatan-kecamatan pulau ini. Namun Untuk modal politik, pemerintah
demikian, belum tersedia rumah sakit pusat memberikan perhatian yang
untuk rawat inap. Selama ini, warga besar terhadap Pulau Sebatik. Mereka
yang butuh dirujuk harus menyeberang mengalokasikan anggaran sebesar 1,08
ke Nunukan yang membutuhkan waktu triliun untuk pembangunan di wilayah
dan biaya yang lebih banyak. perbatasan Kabupaten Nunukan pada
Untuk modal sumber daya
3 Badan Pusat Statistik, Nunukan dalam Angka
manusia, warga Sebatik berusia 15 2015, 278.
tahun ke atas yang bekerja paling 4 Badan Pusat Statistik, Nunukan dalam Angka
2015, 289.
banyak hanya lulusan SD (37,52%).2 Hal 5 Badan Pusat Statistik, Nunukan dalam Angka
2 Badan Pusat Statistik, Nunukan dalam Angka 2015, 288.
2015, (Nunukan: BPS Kabupaten Nunukan, 6 Badan Pusat Statistik, Nunukan dalam Angka
2015). 2015, 62.

2 Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia
tahun 2015. Kemudian, mengingat yang menarik adalah adanya pertalian
Sebatik adalah wilayah perbatasan yang keluarga, suku, dan budaya yang relatif
rawan terhadap pelanggaran kedaulatan, kuat antara masyarakat perbatasan
di Sebatik terdapat satuan tugas di sisi Indonesia dengan masyarakat
pengamanan perbatasan (satgas pamtas) perbatasan di sisi Malaysia. Mereka
TNI AD maupun Pos AL. Namun terdiri atas berbagai suku yang berasal
demikian, jumlah personil yang terbatas dari Bugis, Jawa, Tidung, dan Flores.7
dan kurangnya sarana operasi membuat Mereka hidup dalam suasana yang
pengamanan wilayah perbatasan harmonis dan penuh kekeluargaan.
menjadi kurang optimal. Padahal, Selain itu, masyarakat Sebatik sudah
wilayah ini dekat dengan Perairan sejak lama berinteraksi dengan
Tawi-Tawi di Filipina Selatan yang masyarakat Tawau. Kedekatan geografis
merupakan wilayah dan ikatan
konflik separatis dan kekerabatan
rawan perompakan. ... salah satu fakta perbatasan yang menjadi
Selain itu, menarik adalah adanya pertalian pendorong
masyarakat Sebatik interaksi
keluarga, suku, dan budaya yang relatif
juga menghadapi tersebut. Hal ini
tantangan eksternal kuat antara masyarakat perbatasan menunjukkan
yaitu maraknya di sisi Indonesia dengan masyarakat kuatnya modal
penyelundupan perbatasan di sisi Malaysia. sosial di antara
barang terlarang warga perbatasan
(narkoba) dari kedua negara.
Malaysia. Modal tersebut dapat dimanfaatkan
Kondisi di atas menggambarkan untuk meningkatkan ketahanan sosial
kerentanan (vulnerability) masyarakat masyarakat pulau-pulau kecil terluar
pulau-pulau kecil terluar. Dalam rangka perbatasan Indonesia-Malaysia.
mengatasi masalah diatas, pemerintah
Indonesia sendiri mengalami berbagai B. KEBIJAKAN KERJA SAMA
kendala. Pertama, pemerintah tidak LINTAS BATAS (BCA) INDONESIA-
dapat menutup kawasan perbatasan MALAYSIA
dari dunia luar, karena fenomena
Hubungan kekerabatan dan
globalisasi memang sudah menjangkau
perdagangan tradisional masyarakat
kawasan perbatasan Indonesia. Kedua,
Sebatik dan masyarakat Tawau sudah
pemerintah Indonesia juga memiliki
terjalin lama. Mereka melakukan
keterbatasan kemampuan untuk dapat
kunjungan keluarga, upacara
mengatasi semua persoalan di atas
keagamaan, dan perdagangan meskipun
secara mandiri. Kondisi ini menjadi
dipisahkan oleh garis imajiner
dasar bagi perlunya solusi alternatif
kedaulatan negara. Demi melegalkan
untuk meningkatkan ketahanan sosial
masyarakat pulau-pulau kecil terluar. 7 Badan Pusat Statistik, Nunukan dalam Angka
2015, (Nunukan: BPS Kabupaten Nunukan,
Di tengah berbagai persoalan 2015).
di atas, salah satu fakta perbatasan

Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia 3
keperluan lain yang telah disetujui oleh
Berdasarkan perjanjian lintas batas kedua belah pihak.9
(BCA) tahun 1984, aktivitas lintas batas Selain BCA, kedua negara juga
yang dapat dilakukan oleh masyarakat menyepakati Agreement on Border Trade
perbatasan Indonesia-Malaysia adalah between the Government of the Republic
kunjungan keluarga, kegiatan sosial/ of Indonesia and the Government of
Malaysia pada 24 Agustus 1970 di
hiburan, keperluan keagamaan, usaha/ Jakarta, atau yang biasa disebut sebagai
perdagangan. .. Border Trade Agreement (BTA). BTA
ini merujuk pada BCA 1967 dan belum
pernah direvisi hingga tahun 2016.
aktivitas lintas batas tersebut, Indonesia BTA yang disepakati pada tahun 1970
dan Malaysia menyepakati perjanjian merupakan landasan hukum bagi
lintas batas berupa Basic Arrangement pemerintah Indonesia dan Malaysia
on Border Crossing dan Basic untuk mengatur aktivitas perdagangan
Arrangements on Trade and Economic lintas batas di perbatasan kedua negara,
Relations yang ditandatangani oleh termasuk di Sebatik dan Tawau. 10
kedua negara pada tahun 1967.
Seiring dengan perkembangan
wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia,
pada tahun 1984 kedua negara
menandatangani kesepakatan baru
berupa Agreement on Border Crossing
between the Republic of Indonesia and
Malaysia atau yang dikenal dengan
Border Crossing Agreement (BCA).
Pemberlakuan BCA tahun 1984 ini
sekaligus mencabut BCA tahun 1967.
Pada tahun 2006,8 kedua negara
kembali menyepakati BCA baru, tetapi
belum diratifikasi. Dengan demikian,
perjanjian yang berlaku saat ini adalah
BCA tahun 1984.
Berdasarkan perjanjian lintas batas
(BCA) tahun 1984, aktivitas lintas batas
yang dapat dilakukan oleh masyarakat
perbatasan Indonesia-Malaysia adalah 9 Persetujuan mengenai lintas batas antara Republik
kunjungan keluarga, kegiatan sosial/ Indonesia dan Malaysia (BCA) tahun 1984 pasal
hiburan, keperluan keagamaan, usaha/ 2
10 Sei pancang merupakan entry/exit point yang
perdagangan, tugas pemerintah dan terletak di pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan
yang terdaftar dalam persetujuan mengenai lintas
8 Meski saat ini Pemerintah Indonesia belum batas antara Republik Indonesia dan Malaysia
meratifikasi perjanjian tersebut tahun 1984.

4 Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia
Tabel 1. Kerja Sama Lintas Batas Indonesia-Malaysia

Jenis Kerja Sumber Pas Lintas Pos Lintas Komoditas


Dokumen Wilayah Cakupan Aktivitas Nilai Kuota
Sama Batas Batas Barang
Lintas Batas BCA 1984 Indonesia: kunjungan keluarga, Masa
Indonesia- Kecamatan sosial/budaya, Berlaku:
Malaysia perbatasan di perdagangan lintas 2 tahun
Kalbar, Kaltim, batas, tugas
Riau, dan Kepri pemerintahan, dan
Malaysia: distrik tujuan-tujuan lain Masa
dan subdistrik yang disepakati oleh Kunjungan:
perbatasan di Sabah, kedua pihak 14 hari
Sarawak, Malaka,
Johor, Selangor, dan
Negeri Sembilan
Perdagangan BTA 1970 Indonesia: Perdagangan Lintas 46 crossing Via Laut: 600 Indonesia:
Lintas Batas Kabupaten Kubu, Batas points, ringgit/ produk pertanian
Indonesia- Bangko, Rupat, termasuk perahu/perjala dan produk lain,
Malaysia Bengkalis, Bukit Nunukan dan nan kecuali mineral oil
Batu, Merbau, Pulau Sungai dan ores
Rengsang, Kampar, Pancang Via Darat:
bagian wilayah 600 ringgit/
administartif di orang/bulan
Kepri, Pulau
Tambelan, dan
Nunukan.
Malaysia: Johor Malaysia: barang-
Bahru, Batu Pahat, barang konsumsi
Malaka, Pelabuhan kebutuhan sehari-
Swettenham, hari termasuk
Penang, Sematan, peralatan rumah
Kuching, Lundu, tangga dan

Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia
dan Tawau perkakas, yang
dibutuhkan oleh
industri

5
C. IMPLEMENTASI KERJA SAMA Sei Pancang ditutup untuk lalu lintas
LINTAS BATAS: KELEBIHAN DAN orang dan dialihkan ke PLB yang ada
KEKURANGAN di Nunukan. Dengan kata lain, warga
Sebatik yang hendak melintas harus
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
mengurus cap imigrasi di Nunukan
tahun 2016-2017, pelaksanaan kerja
sebelum berangkat ke Tawau. Hal ini
sama lintas batas memberikan dampak
sangat memberatkan warga Sebatik dari
positif pada kondisi ketahanan sosial
segi biaya dan waktu. Pada akhirnya
masyarakat Pulau Sebatik. Dampak
penutupan PLB di Sei Pancang semakin
positif tersebut terlihat dalam enam
memicu aktivitas lintas batas ilegal.
indikator modal ketahanan sosial,
Karena itu, pemerintah perlu mengkaji
yaitu alam, fisik, sumber daya manusia,
ulang dan melakukan revisi terkait
ekonomi dan keuangan, sosial, dan
dengan penutupan PLB di Sei Pancang.
politik.
Ketiga, terkait modal sumber daya
Pertama, dari sisi modal alam,
manusia, kerjasama lintas batas yang
pulau Sebatik dianugerahi sumber
sudah terjalin
daya alam yang
masih terbatas
sangat melimpah,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada bidang
baik berupa hasil
pertanian maupun tahun 2016-2017, pelaksanaan kerja sosial budaya.
Sementara itu,
perkebunan, seperti sama lintas batas memberikan dampak
bidang-bidang
kelapa sawit, kakao, positif pada kondisi ketahanan sosial
yang terkait
dan pisang serta masyarakat Pulau Sebatik. SDM seperti
hasil tangkapan
kesehatan dan
ikan.11 Dalam
pendidikan
pelaksanaan kerja sama lintas batas,
tidak tercantum dalam poin perjanjian.
terjadi peningkatan aktivitas untuk
Meski demikian, fasilitas yang
memanfaatkan modal alam tersebut
disediakan untuk aktivitas lintas batas
secara lebih optimal, seperti menjual
telah memudahkan warga Sebatik untuk
hasil alam tersebut ke Tawau dengan
mengakses sarana kesehatan di Malaysia
harga jual yang lebih tinggi.
yang relatif lebih baik jika dibandingkan
Kedua, dari sisi modal fisik,
dengan yang ada di Sebatik, bahkan
kerjasama lintas batas membuat
di Nunukan. Sehingga dalam kondisi
masyarakat Sebatik mendapatkan
darurat yang membutuhkan rawat inap,
fasilitas layanan Pos Lintas Batas di Sei
banyak warga Sebatik lebih memilih
Pancang untuk dapat melintas ke Tawau
berobat ke fasilitas kesehatan di Tawau
dengan mudah. Sarana ini membantu
dibanding rumah sakit yang ada di
warga untuk melakukan kunjungan
Nunukan yang jaraknya lebih jauh.
sosial maupun perdagangan lintas
Keempat, untuk modal ekonomi
batas. Namun, pada tahun 2011 PLB di
dan keuangan, fasilitas perdagangan
11 Badan Pusat Statistik, Potret Usaha Pertanian Sebatik-Tawau dengan kuota 600
Kabupaten Nunukan Menurut Subsektor,
(Nunukan: Badan Pusat Statistik, Kabupaten RM dimanfaatkan warga Sebatik
Nunukan, 2013).

6 Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia
untuk menjual hasil bumi dan laut ke
Tawau. Uang hasil penjualan tersebut ... dari sisi modal sosial, kerja sama
dibelanjakan untuk membeli kebutuhan lintas batas sudah diterapkan,
pokok sehari-hari, seperti beras, interaksi dan hubungan sosial antara
minyak, biskuit, minuman dan LPG masyarakat Sebatik dan Tawau
dari Tawau. Meski demikian, kuota
600 RM dianggap oleh sebagian warga semakin mudah karena adanya
masih belum mencukupi. Oleh karena fasilitas Pas Lintas Batas (PLB) dan
itu, warga berharap agar nilai kuota pembanguna Pos Lintas Batas.
barang bawaan ditambah menjadi 500
dolar, dengan harapan dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
di Sei Pancang ditutup dan dialihkan
Kelima, dari sisi modal sosial, kerja ke Kabupaten Nunukan, banyak warga
sama lintas batas sudah diterapkan, yang pada akhirnya memilih untuk
interaksi dan hubungan sosial antara melakukan aktivitas lintas batas ilegal.
masyarakat Sebatik dan Tawau semakin Selain itu, warga juga memanfaatkan
mudah karena adanya fasilitas Pas Identity Card (IC) Malaysia milik
Lintas Batas (PLB) dan pembangunan kerabat mereka untuk aktivitas lintas
Pos Lintas Batas. Banyak warga Sebatik, batas. Bahkan, diantara warga ada yang
terutama di Desa Aji Kuning yang mempunyai kewarganegaraan ganda.
melakukan kunjungan kekeluargaan Penutupan ini juga berimbas pada
ke Tawau untuk menghadiri acara semakin berkurangnya jumlah pelintas
pernikahan, kematian, dan upacara batas resmi. Seperti yang terlihat pada
adat lainnya. Setiap tanggal 17 Agustus tabel di bawah, jumlah pelintas batas
juga diselenggarakan pertandingan yang melewati pos Sei Pancang semakin
olah raga seperti bulu tangkis, voli, sedikit yaitu anak buah kapal.
dan sepak bola yang melibatkan warga
dari kedua negara. Namun, sejak PLB

Tabel 2. Pelintas Batas dengan Menggunakan Pas Lintas Batas


melalui Pos Sei Pancang 2010-2014

WNI WNA
Tahun
Berangkat Datang Berangkat Datang
2010 28479 27895 92 97
2011 29107 29107 109 108
2012 32251 30310 106 110
2013 5358 5358 0 0
2014 4948 4948 0 0
Sumber: Kantor Imigrasi II Nunukan. 2016

Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia 7
Keenam, untuk modal politik, Selatan membuat pemerintah ketiga
pelaksanaan kerjasama lintas batas negara bersepakat untuk meningkatkan
antar lembaga politik di kedua negara patroli gabungan lintas batas. Hal
tampaknya belum dapat terwujud ini tentu akan menguntungkan bagi
karena sejumlah kendala. Meski pengamanan perbatasan Sebatik yang
demikian, kedua negara sudah dekat dengan wilayah konflik.
melaksanakan kerjasama politik Dari penjelasan terhadap enam
dan keamanan untuk mewujudkan modal ketahanan sosial di Pulau Sebatik
suasana yang aman dan damai di di atas, kerja sama lintas batas memberi
perbatasan. Adapun untuk mendukung dampak positif bagi ketahanan sosial
terciptanya suasana politik dan masyarakat Sebatik. Akan tetapi, dalam
keamanan yang kondusif di wilayah implementasi tersebut, masih terdapat
Sebatik, pemerintah RI-Malaysia sejumlah persoalan:
melakukan kerjasama untuk menjaga
1) Pertama, terkait dengan BCA,
pertahanan dan keamanan di sepanjang
terjadi penutupan Pos Lintas
wilayah perbatasan.
Batas (PLB)
Adanya kerjasama ini
... masalah pengamanan di Sei Pancang.
pada awalnya dapat
Alasannya,
memberikan legitimasi perbatasan juga belum termasuk
Malaysia
hukum yang kuat bagi dalam bidang yang diakomodasi
mempersoalkan
warga Sebatik untuk
oleh BCA dan BTA. Hal ini semakin sarana
semua aktivitas lintas
batas tradisionalnya membuat kegiatan lintas batas ilegal transportasi
lintas batas
menjadi legal. Namun menjadi sulit dikontrol.
yang tidak
demikian, penutupan
sesuai dengan
PLB di Sebatik atas
standar internasional. Menurut
permintaan pemerintah Malaysia
mereka, kapal yang seharusnya
karena kapal yang digunakan untuk
digunakan untuk kegiatan
aktivitas lintas batas tidak memenuhi
lintas batas antarnegara wajib
standar internasional, membuat
menggunakan material besi.
kegiatan lintas batas ilegal justru
Sedangkan kapal/perahu/speedboat
semakin marak terjadi. Kemudian,
yang beroperasi di Sei Pancang
masalah pengamanan di perbatasan
dan Bandar Tawau menggunakan
juga belum termasuk dalam bidang
material kayu dan fiber. Dampak
yang diakomodasi dalam BCA dan
dari keberatan pihak Malaysia ini
BTA. Akibatnya, kegiatan lintas batas
menyebabkan aktivitas lintas batas
ilegal menjadi lebih sulit dikontrol.
terutama bagi penumpang hanya
Meski demikian, seiring dengan
dapat dilakukan di Pelabuhan
perkembangan keamanan maritim di
Tunontaka, Nunukan. Pelabuhan
perbatasan Indonesia, Malaysia, dan
Sei Pancang hanya untuk lalu lintas
Filipina terkait aksi radikalisme yang
barang, bukan untuk penumpang.
dilakukan ISIS di Marawi, Filipina

8 Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia
Artinya, masyarakat Sebatik yang dengan perbatasan laut, nilai 600
melakukan perdagangan tradisional RM sudah tidak lagi relevan. Hal ini
ke Tawau harus mengurus cap Pas didasarkan pada beberapa alasan
Lintas Batas ke Imigrasi Nunukan. sebagai berikut.
Namun, barang mereka tetap a. Terjadi inflasi yang
dapat diberangkatkan dari Sei menyebabkan kuantitas
Pancang dengan menggunakan barang yang dapat dibeli warga
fasilitas Kartu Identitas Lintas Batas perbatasan dengan uang 600
(KILB).12 ringgit pada tahun sekarang
2) Persoalan kedua yaitu terkait (2017) lebih sedikit dibanding
dengan BTA 1970 pasal 1 mengenai pada tahun 1970-an.
komoditas barang dagangan. Barang b. Produk Domestik Regional
yang bisa diperdagangkan dari Bruto (PDRB) perkapita
Indonesia adalah produk pertanian, penduduk mengalami
sementara yang tidak boleh adalah peningkatan setiap tahunnya.
minyak bumi dan hasil tambang. Tingkat kebutuhan masyarakat
Sedangkan komoditas dari Malaysia juga semakin beragam.
yang diizinkan adalah bahan-bahan c. Penggunaan mata uang Ringgit
kebutuhan pokok dan peralatan Malaysia sebagai standar
penunjang untuk industri lainnya. dalam BTA perlu ditinjau
Padahal, Sebatik juga menjadi ulang. Penggunaan ringgit
penghasil produk perikanan dan tersebut seolah menunjukkan
produk olahan seperti keripik superioritas Malaysia terhadap
pisang, kerupuk ikan dan minyak Indonesia. Padahal, kedudukan
kelapa sawit (CPO). kedua negara dalam perjanjian
3) Persoalan ketiga yakni terkait pasal tersebut setara.
3 BTA 1970 tentang nilai barang
bawaan. Barang yang dibawa oleh
Dari penjelasan di atas, terlihat
pelintas batas via darat tidak boleh
bahwa perjanjian BCA 1967 dan BTA
melebihi 600 Ringgit Malaysia per-
1970 tidak lagi relevan dengan kondisi
orang per-bulan. Sementara untuk
masyarakat perbatasan Sebatik-Tawau.
perdagangan lintas batas laut tidak
Oleh karena itu, perlu dilakukan
boleh melebihi 600 Ringgit Malaysia
peninjauan ulang atas dua perjanjian
per-perahu/per-perjalanan.13 Terkait
tersebut.
12 Kartu Identitas Lintas Batas (KILB) adalah
kartu yang dikeluarkan oleh kantor pabean yang
membawahi pos pemeriksaan lintas batas yang D. REKOMENDASI
diberikan kepada pelintas batas setelah dipenuhi
persyaratan tertentu. Lihat: http://bctemas. Berdasarkan analisis dari peneliti
beacukai.go.id/faq/impor-barang-pelintas-batas/, dan masukan dari masyarakat
pada 31 Mei 2017
13 Lihat: Agreement on Border Trade Between the perbatasan, berikut ini adalah beberapa
Government of the Republic of Indonesia and the rekomendasi yang diusulkan:
Government of Malaysia. Ditetapkan Pada 24
Agustus 1970

Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia 9
1) Sebagai pulau kecil terluar, Sebatik pemerintah Indonesia terhadap
perlu dikembangkan menjadi pemerintah Malaysia. Jika tidak,
wilayah lalu lintas pelayaran, pemerintah harus menyediakan
perniagaan dan perdagangan kapal penumpang yang memenuhi
antarpulau maupun perdagangan standar kedua negara. Hal ini
internasional dengan Negara memerlukan sinergi antara
Malaysia. Untuk perdagangan perjanjian BCA 1967 dan BTA
antarpulau, perlu optimalisasi 1970 dengan Kesepakatan Sosek-
program Tol Laut yang saat ini Malindo. Pembukaan kembali pos
sudah masuk ke Pelabuhan Sei lintas batas tersebut akan dapat
Pancang, Pulau Sebatik. Pengusaha mencegah terjadinya lintas batas
dan masyarakat lokal perlu penduduk secara ilegal.
dihubungkan dengan pengusaha 3) Cakupan kegiatan lintas batas
besar di Jawa (Surabaya) untuk yang dibolehkan dalam BCA perlu
dapat memenuhi kebutuhan diperluas. Selama ini, kegiatan
barang-barang masyarakat Sebatik, yang dibolehkan adalah kunjungan
sekaligus memasarkan hasil keluarga, kegiatan sosial/hiburan,
pertanian, perkebunan, perikanan, keperluan keagamaan, usaha/
dan industri rumah tangga perdagangan, tugas pemerintah dan
warga Sebatik. Untuk jaringan keperluan lain yang telah disetujui
internasional, perlu revitalisasi oleh kedua belah pihak. Kegiatan
jalur pelayaran perdagangan lintas batas yang perlu ditambah
melalui pengembangan pelabuhan adalah keperluan kesehatan
dan kapal angkut barang yang (berobat), pendidikan (sekolah),
memenuhi standar internasional dan pekerjaan yang selama ini
atau yang disepakati kedua negara. sudah dilakukan dan dibutuhkan
Saat ini, jalur pelayaran tersebut oleh warga perbatasan. Untuk
masih melalui Sungai Aji Kuning aktivitas-aktivitas di atas, perlu
dan masih terdapat banyak ada kesepakatan bilateral untuk
perdagangan ilegal. penyetaraan perlakuan khusus
2) Pos Lintas Batas di Sebatik (Sei untuk warga perbatasan.
Pancang) yang ditutup untuk 4) Komoditas barang dalam BTA perlu
lalu lintas penumpang perlu diperluas. Selama ini, komoditas
dibuka kembali. Untuk keperluan perdagangan yang dibolehkan
tersebut, Pos Lintas Batas tersebut dari sisi Indonesia adalah produk
perlu dilengkapi dengan fasilitas pertanian dan produk lain, kecuali
Kepabeanan (Custom), Imigrasi mineral oil dan ores (minyak dan
(Immigration), Karantina bahan/bijih tambang). Komoditas
(Quarantine), dan Keamanan tersebut perlu diperluas menjadi
(Security). Selain itu, penggunaan produk pertanian dan olahannya,
kapal tradisional milik warga produk perikanan dan olahannya,
untuk melakukan lintas batas serta produk industri rumah tangga.
juga perlu diperjuangkan oleh

10 Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia
Adapun komoditas yang perlu 6) Untuk mengurangi ketergantungan
dilarang adalah bahan tambang, barang dari Malaysia, pemerintah
barang bercukai seperti rokok, serta Indonesia perlu menggandeng
makanan dan minuman beralkohol. pihak swasta untuk membangun
5) Nilai kuota perdagangan lintas batas industri di kawasan perbatasan
(treshold value) perlu dinaikkan sesuai dengan potensi lokal yang
dari 600 ringgit menjadi menjadi ada. Pihak swasta yang mau terlibat
500 dolar Amerika Serikat. Hal dapat diberikan insentif, misalnya
ini didasarkan pada Produk pengurangan pajak dan kemudahan
Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk membuka usaha/industri di
Perkapita Kabupaten Nunukan yang wilayah Indonesia yang lain.
mencapai Rp 93.045.780 pertahun 7) Diperlukan suatu lembaga di daerah
atau Rp7.753.815 perbulan (setara yang fokus pada masalah-masalah
dengan sekitar 500 dolar).14 Adapun yang ada di kawasan perbatasan.
pilihan mata uang standar yang Salah satu upaya yang harus
dipakai dalam BTA juga perlu dilakukan adalah merevitalisasi
diubah dari Ringgit Malaysia ke peran Badan Pengelola Perbatasan
Dolar Amerika Serikat karena Daerah (BPPD) di tingkat provinsi
secara politik lebih netral dan nilai maupun kabupaten.
tukarnya lebih stabil.

Matriks usulan Review BCA-BTA Indonesia-Malaysia


Bab dalam Pasal dan Ayat Bunyi Pasal
No Usulan Revisi
Perjanjian
Perjanjian Lintas Batas/ Border Crossing Agreement (BCA) tahun 2006
(belum diratifikasi)
Pasal
Pasal 1I a(a) “Indonesian Border Ditambah Sumatera Utara
Area” means the (Kabupaten Serdang Bedagai) dan
kecamatan/sub- Kalimantan Utara:
districts located at
the specified border “Indonesian Border Area” means
areas in the the kecamatan/sub-districts located
Provinces of at the specified border areas in the
Kalimantan Barat, Provinces of Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan
Riau and Utara, Riau, Kepulauan Riau and
Kepulauan Riau as Sumatera Utara as listed in
listed in Annexure Annexure A of this Agreement”
A of this
Agreement
Annexure C Nunukan dan Malinau masuk ke
Provinsi Kalimantan Utara
Pasal 2 1 c A Border Pass may, Penambahan cakupan tujuan
upon application kegiatan lintas batas untuk
being made on that kesehatan, pendidikan, dan
behalf, be issued to pekerjaan khusus untuk warga
any application who perbatasan
14 Ibid. has met all the
following A Border Pass may, upon
conditions: application being made on that
c. the entry into the behalf, be issued to any application
Policy Paper - Strategi Peningkatan KerjasamaIndonesian (Border Crossing
Lintas BatasBorder who hasAgreement) Indonesia-Malaysia
met all the following 11
Area or Malaysian conditions:
Border Area shall c. the entry into the Indonesian
be for any or more Border Area or Malaysian Border
of the following Area shall be for any or more of the
areas in the the kecamatan/sub-districts located
Provinces of at the specified border areas in the
Kalimantan Barat, Provinces of Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan
Riau and Utara, Riau, Kepulauan Riau and
Kepulauan Riau as Sumatera Utara as listed in
listed in Annexure Annexure A of this Agreement”
A of this
Agreement
Bab dalam Annexure
Pasal danCAyat Bunyi Pasal Nunukan dan Malinau masuk ke
No Usulan Revisi
Perjanjian Provinsi Kalimantan Utara
Perjanjian Lintas
Pasal
Pasal 1 cBatas/
II2 ayat 1 (c) Border
A BorderCrossing
Pass may,Agreement (BCA) tahun
Penambahan cakupan 2006
tujuan
(belum diratifikasi)
upon application kegiatan lintas batas untuk
Pasal 1 a “Indonesian
being made on Border
that Ditambah Sumatera
kesehatan, pendidikan, Utara
dan
Area” means
behalf, be issuedthe to (Kabupaten
pekerjaan Serdang
khusus untukBedagai)
warga dan
kecamatan/sub-
any application who Kalimantan
perbatasan Utara:
districts
has met alllocated
the at
the
following border “Indonesian
specified A Border Pass Border
may, Area”
upon means
areas in
conditions:the the kecamatan/sub-districts
application being made on that located
Provinces
c. the entryofinto the behalf,
at the specified
be issuedborderto anyareas in the
application
KalimantanBorder
Indonesian Barat, Provinces
who has metof Kalimantan
all the followingBarat,
Kalimantan
Area Timur,
or Malaysian Kalimantan Timur, Kalimantan
conditions:
Riau
Border andArea shall Utara, Riau,into
c. the entry Kepulauan Riau and
the Indonesian
Kepulauan Riau
be for any or more as Sumatera
Border Area or MalaysianinBorder
Utara as listed
listed in Annexure
of the following Annexure
Area shall A beofforthisanyAgreement”
or more of the
A of this
purposes : following purposes :
Agreement
i. visiting relatives i. visiting relatives
Annexure C ii. social/culture Nunukan dan Malinau masuk ke
ii. social/culture
iii. border trade Provinsi
iii. borderKalimantan
trade Utara
Pasal 2 1 c A Border
iv. Pass may, Penambahan
government iv. government cakupan
duty tujuan
upon
duty;or application kegiatan lintas batas untuk
v. education
being made
v. any other on that kesehatan,
vi. medicalpendidikan,
treatment dan
behalf, beagreed
purposes issued to pekerjaan
vii. working khusus untuk warga
any application
upon who perbatasan
by the parties; vii. any other purposes agreed upon
has met all the by the parties;
PasalXIV
Pasal 14 2ayat 2 following
This Agreement A Border Pass
Perjanjian may, upon
ini berlaku sampai ada
conditions:
shall be valid for 5 application
perjanjian baru beingataumade on belah
kedua that
c. the entry
(five) years andinto the behalf, be issued
pihak bersepakat untuk to any application
Indonesian
may be renewed Border who has met allperjanjian
menghentikan the followingtersebut
Area or to
subject Malaysian
futher conditions:
Border Area
agreement ofshall
both c. theAgreement
This entry into the shallIndonesian
be not valid if
be for any
Parties. or more
This Border
only Area
there is aornew
Malaysian
agreement Border
on
of the following
Agreement may be Area shall be
the similar for any
subject or or more
both of the
parties
purposes
terminated: by either following purposesit.:
agree to terminate
i. visiting relatives
Party by giving 6 i. visiting relatives
ii. social/culture
(six) months prior ii. social/culture
iii. border
notice of trade iii. border trade
iv. government
terminations to the iv. government duty
duty;or
other Party v. education
Perjanjian Perdagangan Lintas v. any Border
Batas/ other Trade Agreement
vi. medical(BTA) treatmenttahun 1970
1970
Perjanjian Perdagangan Lintas Batas/ Border Trade Agreement (BTA) tahun
Pasal 1 ayat 2 purposes
2. (1) agreed
Goods which vii. working
Komoditas barang perlu diperluas
Pasal I1ayat
Pasal ayat22 2. (1) Goods which Komoditas barang perlu diperluas
upon by the parties; vii. any other purposes agreed upon
are the subject of tidak hanya produk pertanian, tetapi
by the parties;
any border trade juga produk turunan pertanian,
Pasal 14 2 This Agreement Perjanjian ini berlaku sampai ada
shall be - (a) as produk perikanan dan olahannya,
shall be valid for 5 perjanjian baru atau kedua belah
respects Indonesia, serta produk industri rumah tangga
(five) years and pihak bersepakat untuk
agricultural and
may be renewed menghentikan perjanjian tersebut
other products of an “Goods which are the subject of any
subject to futher
Indonesian border border trade shall be: as respects
agreement of both This Agreement shall be not valid if
area; except Indonesia, agricultural products and
Parties. This only there is a new agreement on
mineral, oils and its derivatives, fishery products and
Agreement may be the similar subject or both parties
ores; its derivatives, home industry
terminated by either agree to terminate it.
Party by giving 6
products, and other products which
(six) months prior are
notice of originally produced within the
terminations to the Indonesian border area.
other Party
Negative list from Indonesia:
Perjanjian Perdagangan Lintas Batas/ Border Trade Agreement (BTA) tahun 1970
1. mineral oil and ores
Pasal 1 ayat 2 2. (1) Goods which Komoditas barang perlu diperluas
2. fuel oils (such as diesel,
12 Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia
kerosene and gasoline)
3. fire arms
4. illegal drugs
5. subsidized goods
6. excise goods (such as
Indonesian border border trade shall be: as respects
area; except Indonesia, agricultural products and
mineral, oils and its derivatives, fishery products and
ores; its derivatives, home industry
products, and other products which
are
originally produced within the
Indonesian border area.

Negative list from Indonesia:


1. mineral oil and ores
2. fuel oils (such as diesel,
kerosene and gasoline)
3. fire arms
4. illegal drugs
5. subsidized goods
6. excise goods (such as
cigarette)
7. other prohibited items under
laws applicable in the territory
of Indonesia.
Pasal II2 ayat 33
Pasal The value of goods The value of goods carried or
carried or conveyed conveyed for the purpose of
for the purpose of overland border trade by any person
overland border specified in section 3 of Article I
trade by any person shall not exceed Border areas for
specified in section sea border trade 500 U.S. dollars per
3 of Article I shall month.
not exceed Border
areas for sea border
trade six hundred
Malaysian dollars
(MR600/=) per
month.
PasalIII
Pasal 3 ayat
ayat 22 Sea border trade Sea border trade shall be limited to
shall be limited to the use of a craft a size not
the use of a craft a exceeding twenty cubic meters
size not exceeding gross and registered with the local
twenty cubic meters authorities concerned, and to goods
gross and registered the value of which shall not exceed
with the local 500 U.S. dollars per vessel per trip.
authorities
concerned, and to
goods the value of
which shall not
exceed six hundred
Malaysian dollars
(M$600/=) per
vessel per trip.

Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia 13
E. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan.
Kecamatan Sebatik Utara Dalam
Abu Bakar, Mustafa. Menata Pulau-Pulau
Angka 2015. Nunukan: BPS
Kecil Perbatasan, Jakarta : Kompas
Kabupaten Nunukan, 2015.
Gramedia, 2006.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan.
Adger, W.N. “Migration, Remitances,
Nunukan dalam Angka 2015.
Livelihood Trajectories, and Social
Nunukan: BPS Kabupaten Nunukan,
Resilience.” Ambio 19, no. 3, 2009,
2015.
hlm. 142–51.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan.
Adger, Neil W. “Social and Ecological
Potret Usaha Pertanian Kabupaten
Resilience: Are They Related?”,
Nunukan Menurut SubSektor.
Progress in Human Geography Vol.
Nunukan: BPS Kabupaten Nunukan,
24 No.3, 2000, hlm. 347-364.
2015.
Agreement between the Government of
Bunting, Stuart W. Principles of Sustainable
the Republic of Indonesia and the
Aquaculture Promoting Social,
Government of Malaysia on Border
Economic and Environmental
Crossing, 12 Januari 2006.
Resilience. London and New York:
Agreement on Border Trade between the Routledge, 2013.
Government of the Republic of
Carlson, L., et al. Resilience: Theory and
Indonesia and the Government of the
applications, Argonne: Argonne
Malaysia, 24 Agustus 1970.
National Laboratory, 2012.
Alami, Athiqah Nur, dkk. Pengelolaan
Community & Regional Resilience
Sumber Daya Alam Berbasis Gender
Institute, Definitions of Community
di Kawasan Perbatasan Laut
Resilience: An Analysis (a CARRI
Indonesia, Yogyakarta: Pintal, 2014.
Report). CARRI dan Meridian
Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan. Institute, 2013.
Kecamatan Sebatik Dalam Angka
Food and Agriculture Organization. “Socio-
2015. Nunukan: BPS Kabupaten
Economic & Livelihood Analysis
Nunukan, 2015.
in Investment Planning”, dalam
Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan. FAO Policy Learning Programme:
Kecamatan Sebatik Barat Dalam Module 3 Investment and Resource
Angka 2015. Nunukan: BPS Management, Januari 2008.
Kabupaten Nunukan, 2015.
Guo, Rongxing. Cross-border Resource
Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan. Management: Theory and Practice.
Kecamatan Sebatik Tengah Dalam Amsterdam: Elsevier, 2005.
Angka 2015. Nunukan: BPS
Mita Noveria (ed), Kedaulatan Indonesia di
Kabupaten Nunukan, 2015.
Wilayah Perbatasan Laut: Tinjauan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan. dari Perspektif Sosial. Jakarta: Pusat
Kecamatan Sebatik Timur Dalam Penelitian Kependudukan LIPI,
Angka 2015. Nunukan: BPS 2014.
Kabupaten Nunukan, 2015.

14 Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia
Helman. Perkembangan dan Interaksi Lisnyak, Sergey dan Ilkom Sharipov.
Spasial Wilayah Perbatasan: Studi “Exploring the Formal and
Kasus di Pulau Sebatik. Depok: Informal Institutions as a Key
Tesis UI, 2008. Tool for Enhancing Economic
Järviö, Pekka. Cross-border cooperation- Resilience”, CES Working Papers,
benefiting from Borders. Helsinki: Vol. 7(4), 2015, hlm. 891–900.
Ministry for Foreign Affairs Majale, Mike. “Towards Pro-Poor
Finland, 2011. Regulatory Guidelines for Urban
Keck, Markus dan Patrick Sakdapolrak, Upgrading”, dalam International
“What is Social Resilience? Lessons Workshop on Regulatory Guidelines
Learned and Ways Forward”, for Urban Upgrading, Bourton-On-
Erdkunde Vol. 67 No. 1, 2013, hlm. Dunsmore, 17-18 Mei 2001.
5-19. McLeod, R. “The Impact of Regulations
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. and Procedures on the Livelihoods
Statistik Perikanan Tangkap di and Asset Base of the Urban
Laut menurut Wilayah Pengelolaan Poor: A Financial Perspective”,
Perikanan Negara Republik dalam International Workshop on
Indonesia (WPPNRI) 2005-2013. Regulatory Guidelines for Urban
Jakarta: Direktorat Jenderal Upgrading, Bourton-on-Dunsmore,
Perikanan Tangkap KKP, 2014. 17-18 Mei 2001.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 490/ Peraturan Kepala Badan Nasional Pengelola
KMK.05/1996 tentang Tata Laksana Perbatasan Nomor 2 Tahun 2015
Impor Barang Penumpang, Awak Tentang Rencana Strategis Badan
Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, Nasional Pengelola Perbatasan
Kiriman Pos, dan Kiriman Melalui Tahun 2015-2019.
Jasa Penitipan. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/
Kristoferson, L., P. O’Keefe, and J. PMK.04/2010 tentang Impor Barang
Soussan. “Energy In Small Island yang Dibawa oleh Penumpang, Awak
Economies.” Ambio 14, no. 4–5, Sarana Pengangkut, Pelintas Batas,
1985, hlm. 242–244. dan Barang Kiriman.
Lampiran X Peraturan Pemerintah Nomor Puryanti, Lina and Sarkawi B Husain.
26 tahun 2008 tentang Rencana Tata “A People-State Negotiation in
Ruang Nasional. a Borderland : A Case of the
Indonesia-Malaysia frontier in
Lee, Sangsoo dan Alec Forss. Dispute
Sebatik Island”. Jurnal Wacana, Vol.
Resolution and Cross-border
13 No. 1, April 2011.
Cooperation in Northeast Asia:
Reflections on the Nordic Experience Rudiatin, Endang. Integrasi Ekonomi Lokal
(Asia Paper). Stockholm: Institute di Perbatasan. Disertasi Universitas
for Security and Development Indonesia, Depok, 2012.
Policy, Juni 2011.

Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia 15
Sapirstein, Guy. Social Resilience: The Sousa, Luis De. “Understanding European
Forgotten Element in Disaster Cross-Border Cooperation: A
Reduction, Boston: Organizational Framework for Analysis, Journal
Resilience International, tanpa of European Integration 2012, hlm.
tahun. 1-19.
Setiawan, Bayu, Suko Bandiyono, Sudiyono, Starr, Harvey dan G. Dale Thomas. “The
M. Soekarn. Kompleksitas Nature of Borders and International
Pembangunan dan Strategi Conflict: Revisiting Hypotheses
Pemberdayaan Keluarga di on Territory”, International Studies
Perbatasan Sebatik. Jakarta: New Quarterly, Vol. 49, 2005, hlm. 123-
Elmatera, 2011. 139.
Siregar, Chairil N. “Analisis Potensi Daerah
Pulau-Pulau Terpencil Dalam
Rangka Meningkatkan Ketahanan,
Keamanan Nasional, dan Keutuhan
Wilayah NKRI di Nunukan-
Kalimantan Timur “, Jurnal
Sosioteknologi, Vol. 13 No. 7, 2008,
hlm.345-368.

16 Policy Paper - Strategi Peningkatan Kerjasama Lintas Batas (Border Crossing Agreement) Indonesia-Malaysia

Anda mungkin juga menyukai