Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 7

Penyusunan RPJMN

Saat ini pemerintah sedang bersiap menjaring ide untuk penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dari hasil
berbagai pertemuan tersebut, pemerintah melihat masalah yang cukup menyita
perhatian, yakni masalah konektivitas dan aksesibilitas. Hal ini berkaitan dengan
keinginan masyarakat akan hubungan yang lebih baik antara jejaring transportasi
dan tempat orang tinggal dan bekerja, serta akan memudahkan orang untuk
mengakses pasar dan layanan, dan mengurangi biaya transportasi barang.

Jika bisa terealisasi, ini tentu akan meningkatkan produktivitas dan daya saing di
dalam wilayah dan secara nasional. Karena besar dan luasnya Indonesia, upaya
pemerintah memperbaiki jejaring transportasi dan konektivitas ini tentu
membutuhkan investasi yang besar dan pendekatan yang terkoordinasi.

Karena menyadari pentingnya upaya untuk memperkecil kesenjangan


antarwilayah, pemerintah tengah menyiapkan dan menyusun berbagai kebijakan
sebagai upaya konkret untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dapat
berkontribusi memperlebar kesenjangan antarwilayah.

Salah satu upaya yang serius dilakukan pemerintah ialah pembangunan pusat-pusat
pertumbuhan regional khususnya di luar Jawa. Langkah ini merupakan strategi
penting untuk mengatasi disparitas regional. Apalagi, pemerintah telah
mengembangkan berbagai jenis pusat pertumbuhan, antara lain kawasan ekonomi
khusus (KEK), kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB),
kawasan industri (KI), dan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).

Nah, program pertumbuhan regional ini yang akan kembali dimaksimalkan


pemerintah agar memberikan hasil yang diharapkan, terutama dalam menciptakan
pembangunan regional yang lebih merata.

Kebijakan strategi lain terkait dengan konektivitas ialah dengan memanfaatkan


teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Jika bisa terimplementasikan dengan
baik, kebijakan ini akan memberikan efek domino pada keberhasilan kebijakan
lain, misalnya, memperbaiki dan meningkatkan sistem logistik nasional dan praktik
ekonomi digital serta meningkatkan layanan dasar dan publik berbasis digital atau
internet ke seluruh wilayah.

Pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada upaya mempercepat


pembangunan daerah tertinggal dan desa. Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia,
terdapat 122 kabupaten yang termasuk kategori daerah tertinggal. Sebagian besar
daerah tertinggal tersebut berada di wilayah timur Indonesia. Semua program

This study source was downloaded by 100000869506862 from CourseHero.com on 11-16-2023 22:00:38 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/59523434/Diskusi-7docx/
prioritas tersebut menjadi agenda utama pemerintah dalam mengatasi masalah
kesenjangan antarwilayah, termasuk mempercepat pembangunan Papua dan Papua
Barat.

Keseluruhan permasalahan kesenjangan antarwilayah yang telah dibahas


menunjukkan permasalahan ini bersifat kompleks, multidimensi, dan multisektoral
sehingga tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang pendek. Hal ini
mengimplikasikan upaya untuk mengatasi permasalahan kesenjangan antarwilayah
memerlukan komitmen dan konsistensi yang bersifat jangka panjang dari seluruh
pemangku kepentingan, yaitu pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, dan
masyarakat.

Menurut anda, apakah penyebab kesenjangan pembangunan di daerah, terutama di


luar Pulau Jawa, dan kebijakan seperti apa yang akan anda ambil apabila anda
berada di pemerintahan?

Persebaran penduduk yang terpusat di pulau Jawa, serta terkosentrasinya perekonomian


indonesia di wilayah Indonesia barat, terutama pulau Jawa. Menjadi penghalang bagi
Indonesia dalam pemerataan pembangunan seluruh wilayah Indonesia. kesenjangan
pembangunan di daerah menyebab peningkatan kesenjangan itu dapat terligat dari ketidak
samaan kesempatan, ketidaksamaan dalam pekerjaan, terkonsentrasinya aset pada kelompok
kaya, dan rendahnya resiliensi yang terjadi di daerah

Penyebab kesenjangan pembangunan di daerah, terutama di luar Pulau Jawa

1. Indonesia adalah negara kepulauan

sebagai negara kepulauan. Tentunya negara Indonesia berbeda dengan negara-negara daratan
yang berada di benua seperti amerika serikat. Dengan luas wilayah yang terpencar-pencar,
tentunya inilah penghalang terbesar dalam pemerataan pembangunan di indonesia
membutuhkan jalur laut, udara, serta darat untuk membuka setiap keterisolasiannya. Akan
tetapi, jalur laut dan udara adalah langkah yang paling penting untuk membuka keterisolasian
setiap wilayah pulau-pulau yang ada di Indonesia. Membangun jalur laut dan udara tidak
semudah membangun jalur darat, karena tidak semua masyarakat bisa menggunakan
transportasi ini. Sehingga bergantung banyak pada fasilitas transportasi publik. Sedangkan
jalur darat. Kita hanya cukup menggunakan kendaraan pribadi yang dijual massal hingga saat
ini. Sehingga dibutuhkan jalur laut dan udara yang kuat untuk membuka keterisolasian setiap
wilayah pulau-pulau di indonesia.

Luas lautan yang lebih luas dari luas daratan

Selain menjadi keberkahan bagi pemasukan devisa negara indonesia dengan hasil lautnya.
Lautan juga menjadi penghalang dalam pemerataan pembangunan antar wilayah pulau, serta
keterhubungan antara pulau satu dengan yang lainnya. Dengan total luas wilayah 5 juta km2.
1.9 jt km2 luas daratan, dan 3.1 juta km2 lautan. Tentunya dapat dikatakan indonesia adalah
negara maritim, alias negara lautan. Karena luas wilayah lautan yang lebih besar dari luas
daratan. Sebagai contoh. Jika kita dari pulau jawa menuju pulau Papua, transportasi yang
paling mungkin kita gunakan adalah transportasi udara serta laut. Sebagai contoh, dalam

This study source was downloaded by 100000869506862 from CourseHero.com on 11-16-2023 22:00:38 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/59523434/Diskusi-7docx/
pendistribusian barang dari Pulau Kalimantan ke pulau papua, transportasi yang paling
mungkin adalah jalur laut dan udara. Karena luasnya wilayah lautan antara kalimantan dan
papua. sehingga itulah yang menjadi salah satu penyebab mahalnya harga barang-barang di
indonesia timur, serta wilayah-wilayah kepulauan terpencil di Indonesia.

Sistem pembangunan dan sistem ekonomi yang sentralistik

Sejak era orde baru. Tak bisa dipungkuri, meskipun Indonesia mengalami kemajuan
pembangunan. Akan tetapi pembangunan Infrastruktur terpusat di Indonesia bagian barat atau
pulau Jawa. Semua aktivitas pembangunan ekonomi maupun infrastruktur dilakukan di Pulau
jawa. Hingga saat ini. Perekonomian Indonesia masih terpusat di Pulau jawa.

Perekonomian Pulau Jawa saat ini berkontribusi sebesar 57 persen dari perekonomian
nasional. Dengan luas wilayah hanya 7 persen dari keseluruhan wilayah daratan Indonesia,
tentu angka itu sangat besar dan menunjukkan peran pulau jawa dalam pertumbuhan ekonomi
nasional maupun perekonomian nasional masih sangat mendominasi. Sebagai contoh. Pulau
sumatera memberikan kontribusi pada perekonomian nasional sebesar 21 persen, Sulawesi 6
persen, Kalimantan 8 persen, maluku dan papua 4 persen, serta bali dan nusa tenggara 3
persen dari perekonomian nasional.

Dominasi Pulau jawa dalam pertumbuhan ekonomi dan perekonimian nasional masih sangat
terasa hingga saat ini. Meskipun semenjak adanya otonomi daerah, perlahan-lahan sedikit
demi sedikit dominasi itu diperkecil. Akan tetapi kembali ke masalah tadi, kemajuan
infrastruktur pulau Jawa yang jauh lebih maju dari pulau-pulau lainnya adalah suatu
hambatan dalam proses pertumbuhan ekonomi luar jawa.

kebijakan seperti apa yang akan diambil apabila berada di pemerintahan?

1. Pemindahan Ibukota Ke luar Pulau Jawa. Ini adalah isu yang menguat akhir-akhir ini.
Pemindahan Ibukota politik Indonesia ke wilayah luar pulau Jawa bisa menjadi salah satu
solusi atas ketimpangan pembangunan infrastruktur yang terjadi selama ini. Dengan adanya
pemindahan pusat administrasi politik Indonesia yang saat ini kemungkina besar akan berada
di Pulau Kalimantan. Tentunya dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah-daerah luar
Jawa. Karena dengan pusat politik berada di luar jawa, tentunya pemerintah akan lebih fokus
dalam memacu perekonomian luar jawa, karena letak kalimantan yang berada di tengah-
tengah indonesia.

2. Membangun pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa. Secara di atas kertas. Memang pada
saat ini kontribusi perekonomian Indonesia masih didominasi pulau jawa. Indonesia sendiri
memiliki 5 pulau utama yang memiliki luas wilayah terbesar dibandingkan pulau-pulau
lainnya. sebagai negara kepulauan yang tentunya keterhubungan antar wilayah Indonesia
yang dipisahkan oleh wilayah laut, adalah suatu hambatan besar terhadap pembagunan antar
wilayah. Setiap pulau-pulau utama di indonesia, harus mempunya pusat-pusat ekonomi baru
untuk menopang wilayah-wilayah sekitarnya. Jadi artinya, disetiap pulau utama harus
memiliki wilayah kota industri yang dapat menopang wilayah sekitarnya. Sebagai contoh.
Seandainya di pulau Papua, Kalimantan, atau pun Sulawesi. Di bangun kota Industri besar
sekelas Jakarta, Surabaya, Bandung, maupun Bekasi. Pasti bukan tidak mungkin
perekonomian ke tiga pulau tersebut yang masih bergerak dengan lamban, akan terpacu untuk
berkembang seperti kota-kota di pulau Jawa. Sehingga dengan kemajuan ekonomi yang

This study source was downloaded by 100000869506862 from CourseHero.com on 11-16-2023 22:00:38 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/59523434/Diskusi-7docx/
terjadi, maka pembangunan infrastruktur setiap wilayah dengan adanya pusat-pusat industri
tersebut pun akan ikut terpacu.

3. Memperkuat peran pemerintahan daerah. Semenjak era orde baru, dikarenakan sistem
pemerintahan yang sentralistik. Wewenang kepala daerah hanya berfungsi sebagai
kepanjangan tangan dari Pemerintahan Pusat. Akan tetapi semenjak adanya era reformasi,
dengan dikeluarkannya uu pemerintahan daerah. Peran pemerintah daerah diperkuat dengan
sistem otonomi daerah. Tentunya dengan memperkuat otonomi daerah, maka peran
pemerintah daerah dalam membangun wilayahnya akan semakin kuat. Memperbesar
Perimbangan dana bagi hasil antara pemrintah pusat dan daerah, adalah solusi agar
pemerintah daerah mampu membangun perekonomian daerahnya dengan lebih baik. Serta
dapat memanfaatkan kekayaan daerahnya secara maksimal untuk pembangunan
perekonomian daerah. Peran pemerintah daerah diperkuat dengan sistem otonomi daerah.
Tentunya dengan memperkuat otonomi daerah, maka peran pemerintah daerah dalam
membangun wilayahnya akan semakin kuat. Memperbesar Perimbangan dana bagi hasil
antara pemrintah pusat dan daerah, adalah solusi agar pemerintah daerah mampu membangun
perekonomian daerahnya dengan lebih baik. Serta dapat memanfaatkan kekayaan daerahnya
secara maksimal untuk pembangunan perekonomian daerah.

Referensi

https://medium.com/@akhmad.ferdian729/kesenjangan-ekonomi-sosial-659e9a62ffd2
https://www.kompasiana.com/dendy166/596368a6feb66a4cc2533de2/penyebab-timpangnya-
pembangunan-ekonomi-dan-infrastruktur-antar-wilayah-di-indonesia

This study source was downloaded by 100000869506862 from CourseHero.com on 11-16-2023 22:00:38 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/59523434/Diskusi-7docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai