Nim : P21120041
Kelas : A
Pembagunan di sulawesi tengah sudah banyak di rencanakan seperti yang di katakan Gubernur
Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, menyampaikan hak tersebut saat menghadiri Presentasi
Program Pengembangan Insfrastruktur Strategis Sulawesi Tengah, hari, kamis, 23 September 2021,
Gubernur menyampaikan bahwa pemindahan ibu kota negara baru merupakan peluang dan berkah
terbesar untuk Sulawesi Tengah menjadi daerah penyangga ibu kota negara baru strategis, letaknya
sangat strategis dan sumber daya sangat melimpah, pertanian, perkebunan dan peternakan kita
memiliki potensi sangat besar demikian sumber daya alam Sulawesi Tengah dibidang pertambangan
sangat besar. untuk itulah saya dan Gubernur Kalimantan Timur sudah melakukan penandatangan
MOU untuk memenuhi kebutuhan Kalimantan Timur yang dipersiapkan negara sebagai Ibu kota
negara baru, Gubernur menyampaikan bahwa tantangan kita saat ini mempersiapkan infrastruktur
pendukung kesiapan Sulawesi Tengah sebagai daerah penyangga, Gubernur menyampaikan dilain
pihak semua Daerah Kabupaten harus dibangun Infrastruktur yang berkualitas untuk pemerataan
pembangunan, seperti ; Pembangunan Infrastruktur Banggai Bersaudara, Infrastruktur Poso dalam
pengembangan potensi Danau Poso dan Pembangunan Infrastruktur Kabupaten sesuai potensi ini
kata Gubernur.
1. Tambu – Kasimbar dengan panjang 30 KM, dan pelabuhan laut di Tambu dan Kasimbar.
2. Gimpu – Bts Sulawesi Selatan panjang 89 KM.
3. Petobo – Bora – Pandere , 39 8 Km
4. Baladangko – Bts. Sulbar 72 Km.
5. Bangga – Watatu , 183,6 Km , dengan Pelabuhan Watatu.
Pembangunan ruas jalan ini merupakan ruas jalan untuk melancarkan distribusi menuju ibu kota
negara baru.
Dr. Suandi, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah sangat mendukung Prioritas pembangunan
infrastruktur yang dicanangkan Gubernur Sulawesi Tengah, terjadi penghematan dan efesiensi kalau
pembangunannya dapat terselesaikan dengan cepat selanjutnya kita mendapat hasilnya atau
manfaatnya kata Dr. Suandi, dan melihat kondisi fiskal Provinsi saat ini, harus diambil kebijakan
untuk skema pinjaman agar percepatan pembangunan Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura,
pembangunan infrastruktur menyongsong Sulawesi Tengah sebagai daerah penganggah ibu kota
negara baru Sangat Prioritas.
Beliau juga menambahkan bahwa kalau kita berharap APBD berjalan tidak mungkin cepat terealisasi
karena masih ada program prioritas lainnya, juga program pemerataan pembangunan, pendidikan,
kesehatan pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran, kepala Bappeda
menyampaikan untuk menwujudkan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah
harus melalui terobosan strategis seperti yang digagas Gubernur dan Wakil Gubernur.
Pembangunan daerah sangat perlu di lakukan untuk meningkatkan daerah dan membangunan
pertumbuhan ekonomi daerah.
Ada empat tantangan utama pembangunan daerah tertinggal yaitu rendahnya kualitas sumber daya
manusia, tingginya angka kemiskinan, terbatasnya infrastruktur dan aksesibilitas wilayah, dan
banyaknya desa tertinggal.
Kamu harus tahu Squad, bahwa pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah mendorong
percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang selama ini masih belum
berkembang secara optimal. Misalnya, ada sebuah daerah yang sebenarnya sangat potensial untuk
dijadikan objek pariwisata. Nah, infrastruktur daerah tersebutlah yang harus dipercepat
pembangunannya.
Ini bisa dilakukan meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah yang
tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan kegiatan mengirim guru-guru muda (sarjana
pendidikan) untuk mengajari di daerah tertinggal dan terpencil.
Kegiatan ekonomi di pedesaan dan diperkotaan harus ditingkatkan sekaligus terintegrasi. Kenapa?
Ya ini kan untuk memudahkan proses produksi, distribusi, hingga sampai ke tangan masyarakat.
Semakin mudah kegiatan ekonomi antara desa dan kota, maka laju pertumbuhan ekonomi juga akan
semakin membaik.
Balik lagi nih Squad. Supaya pembangunan itu bisa merata harus menengok kembali ke hierarki
perencanaan (RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota) sebagai acuan
koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antarsektor dan antarwilayah.
Kamu pernah melihat kasus busung lapar nggak Squad? Nah, berdasarkan data Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua provinsi yang tingkat gizi buruknya sangat tinggi, yaitu
>30%. Provinsi tersebut adalah adalah NTT diikuti Papua Barat. Data lima tahun yang lalu tersebut
menjadi bahan kajian untuk pemerintah dalam pemerataan kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan
juga jangan dilupakan kebutuhan pokok lainnya yakni sandang dan papan.
Masih sering kita lihat lho Squad, atau mungkin ada di daerah sekitarmu, banyak anak-anak yang
belum menerima pendidikan yang layak. Selain itu, kalau kamu pergi ke suatu daerah yang jauh dari
pusat kota, tentunya pelayanan kesehatannya belum memadai. Bisa kamu bayangkan jika ada
seseorang sakit dan kemudian harus di rujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang ada di kota.
Hmmm...butuh waktu dan semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap orang yang
sakit tersebut ya.
Siapa yang saat lebaran nanti / kemarin pulang kampung? Lalu dari kampung membawa saudara
untuk mencari pekerjaan di kota besar? Nah, itu salah satu bentuk belum meratanya kesempatan
kerja di daerah dan di kota. Bagi orang pedesaan, magnet kota-kota besar masih sangat kuat untuk
mengadu nasib.
agar pembangunan dapat terlaksanan dengan baik di perlukakan upaya pemerintah daerah
melakukan rencana pembangunan yang sesuai dengan daerah masing masing yang di mana harus
memiliki tujuan pembangunan yang jelas,melakukan pemerataan pembangunan dan bermanfaat
bagi masyarakat,agar masyarakat mendukung pembangunan tersebut dan pembangunan dapat
berjalan dengan semestinya.