0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi di Bali yang bertujuan meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mengurangi kemacetan. Jalan tol sepanjang 95 km ini akan dibangun secara bertahap hingga 2025 dengan anggaran Rp 24,6 triliun dan diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi serta pariwisata di Bali Barat.
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi di Bali yang bertujuan meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mengurangi kemacetan. Jalan tol sepanjang 95 km ini akan dibangun secara bertahap hingga 2025 dengan anggaran Rp 24,6 triliun dan diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi serta pariwisata di Bali Barat.
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi di Bali yang bertujuan meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mengurangi kemacetan. Jalan tol sepanjang 95 km ini akan dibangun secara bertahap hingga 2025 dengan anggaran Rp 24,6 triliun dan diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi serta pariwisata di Bali Barat.
NIM : 2012531014 Perencanan Pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Mengwi-Gilimanuk
Perencanaan pembangunan daerah ialah salah satu proses penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan pada suatu daerah. Dalam merencanakan pembangunan, proses penyusunan tahapan kegiatan melibatkan banyak unsurpemangku kepentingan agar pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang digunakan dapat tersalurkan dengan baik guna meningkatkan kesejahteraan sosial suatu daerah. Perencanaan pembangunan daerah memiliki tujuan guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang dilaksanakan oleh seluruh aparat pembangunan terutama aparat pemerintah yang memiliki tugas untuk mengemban amanat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah juga harus menjamin kegiatan pembangunan dapat berjalan dengan efektif, efisien, tepat sasaran dan berkesinambungan sehingga diperlukan perencanaan pembangunan yang berkualitas agar tujuan yang telah ditetapkan dapat terwujud. Dapat dikatakan pembangunan daerah masuk kedalam bagian pembangunan nasional. Pembangunan ini telah direncanakan, disusun dan dilaksanakan sehingga diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan disuatu daerah harus seimbang agar tidak timbul kesenjangan antar daerah yang disebabkan tidak meratanya fokus pemerintah ke tiap daerah-daerah yang dimilikinya, karena hal tersebut dapat memunculkan potensi konflik dalam bangsa dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perencanaan pembangunan sebagai suatu pengarahan penggunaan sumber- sumber pembangunan (termasuk sumber-sumber ekonomi) yang terbatas adanya, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu berdasarkan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara efektif dan efisien. Hal tersebut dikemukakan oleh Tjokroamidjojo (1984). Perencanaan pembangunan merupakan pengambilan alternatif terbaik dengan sumber daya yang telah tersedia secara tepat. Selain itu menurut Soekartawi, perencanaan pembangunan juga diartikan sebagai suatu proses pemikiran dan penentuan menyeluruh yang sudah dipertimbangkan sedemikian rupa, dibuat secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu pada waktu yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Berdasarkan pengertian- pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan perancanaan pembangunan sebagai proses pemikiran yang mengarahkan sumber-sumber pembangunan secara efektif dan efisien. Selain itu juga mengupayakan berbagai alternatif yang dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang. Alternatif yang telah dipilih ialah alternatif paling baik yang diharapkan mampu mencapai suatu tujuan yang berguna bagi kualitas pembangunan kedepannya. Provinsi Bali saat ini sangat menggencarkan perencanaan pembangunan di setiap kabupaten di Bali. Hal ini dilakukan guna menekan angka kesenjangan sosial yang terjadi di beberapa daerah di Bali. Pemerintah daerah Bali mulai merencanakan untuk membangun beberapa infrastruktur di setiap penjuru di Bali. Mulai dari Bali Utara, Bali Barat, Bali Selatan dan Bali Timur. Infrastruktur – infrastruktur yang akan dibangunin saling berkoneksi guna memberikan kesejahteraan masyarakat Bali. Bali yang masih kental dengan adat istiadat, memercayakan dan berpedoman kepada Sad Kerthi. Pembangunan ini harus menyeimbangkan laut, udara, dan darat sebagai sumber kebahagiaan niskala-sakala.
Dikenal dengan daerah pariwisata yang tinggi, pembangunan infrastruktur di Bali
tidak hanya didorong untuk menaikan pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali, akan tetapi juga harus memiliki konesi dengan kelestarian dan keselamatan lingkungan dengan memerhatikan wilayah yang akan dikembangkan. Berlatar belakang, dengan dibuatnya pembangunan pada suatu daerah akan menyebabkan pertumbuhan – pertumbuhan baru yang menumbuhkan lahirnya pemukiman baru yang akan menjadi penyeimbang pertumbuhan wilayah dan menekan angka kesenjangan antar wilayah.
Perencanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat
mengurangi urbanisasi dan 𝘶𝘳𝘣𝘢𝘯 𝘴𝘱𝘳𝘢𝘸𝘭, peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar, serta peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang pada ahirnya untuk menjaga stabilitas dan kesatuan nasional. Oleh karena itu perencanaan pembangunan daerah perlu berlandaskan pada pendekatan pengembangan wilayah secara rata kepada seluruh sektor yang berpacu pada sebuah rencana yang sinergi serta mengacu kepada aktivitas ekonomi, sosial, keberlanjutan lingkungan hidup, potensi wilayah dan kearifan lokal, dan rencana tata ruang wilayah. Perencanaan pembangunan perlu didukung oleh pemerintah pusat, daerah, masyarakat dan akan melibatkan pihak swasta, hal tersebut disebabkan wilayah yang telah berkembang seperti Ubud akan lebih menarik banyak investor dan turis daripada wilayah yang masih belum berkembang.
Adapun perencanaan pembangunan yang akan dibangun agar meningkatkan
konektivitas antar wilayah di Bali melalui pembangunan jalan dan jalan tol, salah satunya ialah pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dengan panjang sekitar 95 km. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang banyak membangun jalan tol di setiap daerah. Hal ini dilakukan agar pembangunan daerah rata tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pembangunan jalan tol kedua di Bali setelah jalan tol Bali Mandara akan megembangkan wilayah di bagian Bali Barat. Wilayah Bali Barat memiliki tingkat kesenjangan yang cukup tinggi dibanding daerah Bali lainya seperti daerah Badung. Padahal daya tarik wisata di daerah Bali Barat cukup menarik dan menjual untuk didatangi turis asing maupun lokal. Jalan tol Gilimanuk-Mengwi akan dibangun melintasi 3 Kabupaten, 13 Kecamatan dan 58 desa.
Pemerintah Bali merencanakan pembangunan serta pengembangan jalan tol
Gilimanuk-Mengwi merupakan salah satu kebutuhan guna mengurangi titik kemacetan yang terjadi setiap jam padat. Selain itu, akses menuju kota Denpasar dapat ditempuh lebih cepat daripada waktu tempuh sebelumnya yang mencapai 3 – 4 jam. Biasanya kendaraan – kendaraan truk dan angkutan barang banyak beroprasi dan terkadang menyebabkan kemacetan dikarenakan kecelakaan maupun padatnya angkutan barang yang lewat. Sebelum adanya perencanaan pembangunan jalan tol, kemacetan sering sekali terjadi. Daerah jalan Denpasar-Gilimanuk juga rawan kecelakaan, banyak sekali kecelakaan angkutan barang yang mengakibatkan kemacetan parah.
Pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi direncanakan menjadi 3 tahap
pembangunan. Pada tahap awal, pembangunan jalan tol ini akan dibangun dari jalan Pekutatan hingga Soka dengan panjang sekitar 20 km. Hal ini dikarenakan kemacetan sering terjadi kemacetan. Pada tahap kedua pembangunan jalan tol akan dilanjutkan dari Soka ke Mengwi dengan panjang sekitar 19 km dan tahap ketiga baru dari Gilimanuk ke Pekutatan dengan panjang sekitar 53 km. Meskipun rencana titik akhir jalan tol tersebut berada di Mengwi. Gubernur Bali, I Wayan Koster mangatakan bahwa jalan tol ini juga akan dikembangkan lagi pada rencana berikutnya untuk jalur Mengwi – Gianyar hingga akses antar kabupaten bisa ditempuh sesingkat mungkin. Total anggaran pembangunan Jalan Tol Gilimanuk- Mengwi diperkirakan sekitar Rp 24,6 triliun
Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat mengatakan rencana pembangunan
jalan tol ini merupakan prakarsa murni dari pihak swasta sehingga Kementerian PUPR sangat mendorong terlaksananya pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi. Tahapan rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sudah melewati tahapan studi kelayakan dan telah dikeluarkan izin prakarsanya. Pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi akan dimulai pelaksanaannya. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Menteri Pekerja Umum Perumahan Rakyat, Bapak Basuki bersama dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster pada tanggal 10 September 2022. Jalan tol Gilimanuk-Mengwi ditargetkan telah usai pada tahun 2025.
Pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi memiliki dampak positif dalam hal
peningkatan lapangan kerja, investasi, memicu terbitnya destinasi – destinasi wisata baru di daerah Bali Barat serta dapat mengifiesiensikan jarak dan waktu tempuh. Pemerintah telah memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya terkait pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi. Pertumbuhan ekonomi dapat berkembang pesat jika masyarakat dan aparat memanfaatkan pembangunan jalan tol. Dengan perkembangan yang semakin cepat, pemerintah terus harus membuat perencanaan – perencanan pembangunan agar setiap – setiap daerah terus berkembang dan tidak mengalami kemunduran. Pemerintah Bali telah mengembangkan dan memanfaatkan lingkungan di daerah Bali Barat. Pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi hendaknya memerhatikan biaya dan kebutuhan daerah yang dilewati jalan tol ini. Daftar Pustaka
Bibliography Anonim. (n.d.). Renstra Bappeda Pati tahun 2017-2022.Retrieved from file:///C:/Users/user/Downloads/BAB_I_Renstra_Bappeda_2017-2022.pdf Rakyat, K. P. (2020, Agustus 8). Retrieved from https://bpjt.pu.go.id/berita/rencana-pembangunan-jalan-tol-gilimanuk- mengwi-akan-dukung-pengembangan-wilayah-di-bali Rakyat, K. P. (2022, September 11). Dimulai, Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi 96.8 Km. Retrieved from https://pu.go.id/berita/dimulai- pembangunan-jalan-tol-gilimanuk-mengwi-968-km Tataruangadmin. (2022, Juni 14). PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENANDA BALI ERA BARU. Retrieved from taruba.bali: https://tarubali.baliprov.go.id/pembangunan-infrastruktur-penanda-bali-era- baru/