Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENELITIAN SOSIAL

BUKAN PESONA INDONESIA - Di Balik Bisnis Pariwisata

DisusunOleh
1. Kevin VerrelNurreyhan_151210198
2. AchmadSyamsudduha_151210187
3. VeshiaNindyaRenata_151210187
4. YusniansyahadhityaPutra_151210198

YusniansyahArdhita Putra

BAB 1. PENDAHULUAN

Tahun 2021 sebuah film documentary yang mengungkapkan tentang


sebuah film documentary diPESONA INDONESIA - Di Balik Bisnis
Pariwisataindonesia,hal tersebut menjadi daya tarik peniliti untuk mengetahui
lebih dalam sisi lain dari keindahan pariwisata indonesia kalau kita lihat
pariwisata indonesia menjanjikan pendapatan yang besar dan presiden jokowi juga
awal pemerintahan melirik pariwisata.(2:40)”Jokowi:impact dari turisme itu

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 1
lari nyakemana-mana terutama usaha micro dan usaha
kecil,menengah,cendramata,warung,restoran.semuadapet kalau ini yang
akan kita kembangkan ke depan oleh sebab itu 10 bali baru harus cepet di
rampungkan”pernyataan presiden dalam rapat nya,ini juga mengenai berbagai
kelebihan pulau :

1. Pulau Seribu

Kepulauan Seribu adalah kumpulan pulau-pulau di utara Jakarta. Beberapa


pulau ada yang berpenghuni, sedangkan yang lain adalah pulau-pulau yang hanya
direncanakan untuk keperluan industri perjalanan dan eksplorasi, misalnya tidak
berpenghuni.
1Baca artikel CNN Indonesia "Indonesia Pamer '10 Bali Baru' di Pertemuan IMF-Bank Dunia" selengkapnya di sini:

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181014151703-269-338377/indonesia-pamer-10-bali-baru-di-pertemuan-imf-bank-dunia.

Sebagian Kepulauan Seribuadalah PulauPari yang oleh P2O LIPI dikenal sebagai
Kawasan Konservasi dan Penelitian Terumbu Karang dan saat ini sedang di jadikan
Kawasan Wisata Alam. Para pemancing di Pulau Pari mengalami masalah dengan
pendapatan yang semakin berkurang akibat penangkapan yang berlebihan, sehingga
kawasan industry wisata ini diandalkan untuk menambah penghasilan masyarakat. Pantai
Pasir Perawan merupakan destinasi liburan pantai di PulauPari yang awal nya merupakan
pantai laut yang kaya. Menjelang akhir tahun 2012, masyarakat setempat naik keatas
lempeng dan membersihkan tanah serta mengkondisikan nya sehingga ada akses kepantai
pasir putih sempurna yang saat ini dikenal sebagai Pantai Pasir Perawan.

Pantai Pasir Perawan diawasi secara mandiri oleh penduduk Pulau Pari dengan
bantuan Forum Pesisi rPantai (FORSIR) sebagaia sosiasi wilayah setempat yang
menjunjung tinggi kemajuan objek industry wisata dan bantuan pemerintah penduduk
Pari. Selain di tepilaut, perairan Pulau Parijuga kaya akan keanekaragaman hayati.
Kondisi aset normal yang membantu kegiatan wisata di Pulau Pari menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan. Gerakan wisatawan yang berlaku. Wisatawan di
PulauParitertarikdenganwisatapantaidanwisataberenang. Sebagian perairan PulauPari
yang sering di gunakan untuk berenang adalah Kawasan Konservas iLaut(APL),
keunggulan tenggelam nya dapat diterima dan terletak di kawasan yang aman dengan

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 2
kondisi perairan yang benar-benartenang. Bintang Rama dan wilayah sekitar dermaga.

Situs ini dikenang sebagai zona ekowisata bahari untuk peningkatan industri
perjalanan reguler. Begitu juga dengan daerahnya. Kajian ini ditujukan untuk memastikan
batas penyampaian wilayah Pulau Pari untuk kegiatan wisata pantai dan renang,
mengukur nilai keuangan industri wisata di Pulau Pari dan menambah kawasan industri
perjalanan ke gaji individu.
Hasil perhitungan di daerah eksplorasi menunjukkan bahwa catatan kewajaran
industri perjalanan (IKW) dan batas angkut ruang berada pada kelas yang layak. Nilai
moneter industri perjalanan di Pulau Pari yang dinilai dengan teknik biaya pergerakan
memberikan konsekuensi sebesar 152.627.300.000,00 sen/tahun. Kehadiran kawasan
industri wisata di Pulau Pari juga berkontribusi 70,12 persen terhadap pendapatan
penduduk sekitar.
Besarnya nilai finansial dan komitmen industri perjalanan untuk membayar
kabupaten secara implikasi menunjukkan bahwa keberadaan kawasan industri perjalanan
di Pulau Pari sangat berharga baik untuk wilayah maupun untuk iklim. Dengan demikian,
latihan industri perjalanan di Pulau Pari harus dibuat dengan cara yang layak, dalam hal
apa pun, dengan membatasi batas pengangkutan ruang.
KatalingaGenyas,analisis ekonomi daya dukung pengembangan ekowisata pulau pari kepulauan seribu jakart,anovember.2013.ipb:insitut

teknologi bogor 2013

Guna menunjang semua itu pembangunan infrastuktur di kebut dan investasi di


buka lebar tapi di banyak lokasi masuk nya investor bearti di mulai nya pertandingan
ekonomi antara investor vs warga,(5:00)”Edy mulyono:Kebetulan di pulau pari
hampir di kelilingi bentang panatai yang luas dan ada wisata mangroveada
manggung juga kebetulan di sebelah utara dan ada wiasatasnorkeling di
pulaukebetulan di pulau seribu ini salah satu pulau terbaik di pulau pari.Terumbu
karang masih bagus menurutdatalife yang menyaatkan 30% terumbu karang pulau
seribu paling bagus pulau pari.dan sudah 10 tahun mengelola pariwisata di pulau
pari dan tanpa bantuan pemerintah dengan swadaya nya masyarakat
memanfaatkan wisata yang ada sudah bisa membangun fasilitas umun salah satu

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 3
nya pantai
perawan,Saung,mempercantikpantai,toilet,tranportasi,homestay.Ekonomi juga
terasa oleh penduduk pulau pari karena dampak signifikan terangakat tanpa
perlu kerja sama orang”

Konflik antara korporasi dengan masyarakat dengan masyarakat salah satu nya
adalah ketika korporasi mengeklaim bahwa pulau pari milik mereka,satu sisi
masyarakat yang sudah hidup dan menjadi warisan nenek moyang mencoba
mempertahankan pulau mereka dan mencoba menjelaskan pulau ini bukan punya

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 4
korporasi

masyarakat yang berhak mengelola pulau ini,(8:21)Pemasangan plang di bekkingi


oknum kepolisian dan seorang warga marah karena merasa pulau nya di ambil
paksa

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 5
(9:00)”Sulaiman:Pada saat 2017 warga yang menjadi ketua RW dan di ajak
kerjasama sama PT Bumi Variasi,dan beberapa kali menolak kerjasama akhirnya
dia bilang salah satu pihak perusahaan bearti ada proses hukum yang akan di
jalanin dan saya mendapat 3 somasi Pt variasi dan binaso ternyata lahan ini sudah
terbit sertifikat SHM 253 atas nama pintarsosoedijanto dan nama keluarga nya.

Pengembangan kawasan ekonomi khusus pariwisata yang bersifat masal pada


praktiknya akan mengincar rumah,tanah,atau lawan pertanian milik Warga.

BAB 2. PERUMUSAN MASALAH


Pulau Pari merupakan salah satu dari 1.000 pulau yang sebagian besar
penduduknya berprofesi sebagai pemancing; Untuk penghuni Pari, kawasan perikanan
juga merupakan mata pencaharian perekonomian pulau Pari, dan juga telah mengalami
budidaya alga. penurunan kualitas air dan es membantu penyakit yang menyerang
pertumbuhan hijau di Pulau Pari Beberapa item tidak dapat dikumpulkan dan
menyebabkan kemalangan bagi individu yang mengembangkan pertumbuhan hijau
(Amiluddin NM, 2007),
Di sisi lain, pulau Pari memiliki potensi wisata yang besar. fitur perairan dan pantai
pulau Pari mungkin untuk dijadikan objek wisata. Karena itulah pada tahun 2012
penduduk Pari berinisiatif untuk membuka kawasan Pulau Pari sebagai objek wisata di
Kepulauan Seribu. Sebelumnya, Pulau Pari hanya dimanfaatkan oleh Puslit sebagai
kawasan pemukiman dan sebagai kawasan penelitian dan konservasi terumbu
karang.Oseanografi (P20) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 6
Kemudian dengan adanya rencana pembangunan 10 Bali baru milik Presiden
“Jokowi” Sehingga lahan investor akan semakin luas, yang artinya usaha masyarakat
yang menjadi wisatawan sudah membuka daya tarik zona harus diasumsikan oleh
investor, yang menghasilkan konflik internal dengan kotamadya pulau Pari. Berdasarkan
hal tersebut maka dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:1
"Bagaimana warga dapat mengelola pulaunya sendiri?"
2. Mengapa korporasi mengambil daerah/tempat kekerasan berupa TNI/Polri
dengan bantuan Pemda tanpa ada sosialisasi dari Pemkot?

TUJUAN PENILITIAN
1.Memberikan pemahaman tentang para Mahasiswa dan masyarakat untuk dalam
mengembangkan potensi wilayah pulau mereka dan mampu mengangkat kehidupan
Ekonomi masyarakat

2.Memberikan informasi bagaiamana masyarakat juga harus mempaswadai para


korporasi yang hanya untuk memperkaya diri tanpa ada timbal balik ke masyarakat
dan menggunakan kekuatan aparat secara suka rela maupun lembaga konsitusi

3.untukmemberiacuan dan dorongan dan edukasi memngelola sumber daya yang


ada dan membuat kesejahtraan masyarakat daerah lebih terjamin dengan hasil
daerah sendiri

MANFAAT PENELITIAN
1.Menjelaskan tentang bagaiman sumber daya alam bisa di kelola oleh
massyarakatmenajdi pendapatan yang menguntungkan

2.bisa menjaga adat budaya tanpa harus ketakkutan kehilangan wilayah dengan
iming-iming dari korporasi dengan ancaman hukum

3.menunjukan bagaimana warga di buat untuk mandiri tanpa bantuan pemerintah


dan bisa mengangkat ekonomi warga daerah tanpa merusak ekosistem yanga dan
merubah budaya yang ada tetapi bisa menguntungkan warga sekitar pulau

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 7
Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN
DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 8
II. TINJAUAN PUSTAKA

PARIWISATA
Industri perjalanan adalah segala sesuatu yang menyinggung, untuk pergi
untuk pengalihan, perjalanan, dan hiburan, dilakukan dengan sukarelawan dan
bersifat sementara dan ditegakkan oleh berbagai instansi dan administrasi yang
diberikan oleh daerah, visioner bisnis, pemerintah dan legislatif lingkungan (KBBI
2012, UU N° 10 tahun 2009). Industri perjalanan, dilakukan, secara umum, telah
meningkatkan harapan, agama dan kualitas, budaya, kebebasan dasar, administrasi
penawaran, untuk individu, dan menjamin kombinasi antar daerah.

Menurut Spillane (1991) ada enam jenis industri perjalanan, yaitu industri
perjalanan yang menghargai perjalanan, industri perjalanan olahraga, industri
perjalanan sosial, industri perjalanan, olahraga, dan bisnis industri perjalanan.
pertukaran diskon, dan industri perjalanan untuk keamanan alam. Industri
perjalanan wisata (delightthetravelindustry) adalah jenis industri perjalanan yang
dilakukan oleh orang-orang mulai dari meninggalkan rumah untuk berlibur,
mencari udara bersih baru, menikmati keindahan alam hingga menikmati dongeng
di luar angkasa. , Menghargai hiburan, dll. Industri perjalanan untuk pemulihan
(pembangunan kembali area) adalah semacam industri perjalanan yang dilakukan
oleh individu yang membutuhkan hari libur dari pekerjaan untuk pemulihan, untuk
memulihkan kesehatan fisik dan dunia lain, menyegarkan lelah dan lelah.
Socialthetravelindustry (socialthetravelindustry) adalah semacam industri
perjalanan yang digambarkan oleh sekumpulan inspirasi seperti kerinduan untuk
belajar dalam fokus pengajaran dan eksplorasi untuk mengenal setiap inci, inci,

gaya hidup negara lain, dan sebagainya jenis industri perjalanan untuk
tujuan olahraga (sport thetravelindustry) dengan tujuan akhir permainan dan
dikoordinasikan kepadanya bahwa ia perlu berlatih sendirian. industri perjalanan
untuk pertukaran yang sangat besar (bisnis industri perjalanan) adalah semacam
industri perjalanan yang merupakan komponen unggulan kebebasan yang
dimanfaatkan oleh para pelancong yang memanfaatkan energi yang ada untuk
menjadi Wisatawan untuk hiburan hanya dengan mengunjungi berbagai atraksi,
industri perjalanan untuk asuransi alam adalah semacam industri perjalanan yang
dilakukan dari seseorang dengan tujuan latihan perasaan jaminan alam

KORPORASI
Korporasi sebagai suatu badan hokum hasil ciptaan hokum tentu nya
mempunyai hak dan kewajiban sebagai manahal nya manusia. Tatanan yang di
ciptakan oleh hokum itu baru menjadi kenyataana pabila kepada subjek hokum
diberihak dan dibebanikewajiban.Ketika subjek hokum itu diberi hak maka iapun
secara tidak langsung sudah di bebani oleh kewajiban atau sebaliknya, tidak lah
mungkin ada nya kewajiban bila subjek hokum tidak mempunyai haknya. Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai korporasi sebagai suatu badan hukum, adabaiknya
menyimak beberapa pendapat di bawah ini :
Sudikno Mertokusumo, menjelaskanapa yang dimaksud dengan badan hokum adalah
organisasi atau kelompo kmanusia yang mempunyai tujuan tertentu yang dapat
menyandang hak dan kewajiban.

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 9
Setiawan,menjelaskan rechtspersoon adalah subjek hukum yang memiliki
hak dan kewajiban sendiri,sekalipun bukan manusia pribadi.Ia mewujudkan dirinya
dalam bentuk badan atau organisasi yang terdiri atas sekumpulan pribadi manusia
yang bergabung untuk suatu tujuan tertentu serta memiliki kekayaan tertentu.
Subekti, menjelaskan pada pokok nya badan hukum, adalah suatu badan atau
perkumpulan yang dapat memiliki hak-hak melakukan perbuatan seperti seorang
manusia, serta memiliki kekayaan sendiri, dapat di gugat atau menggugat di depan hakim.
Jadi rechtspersoon artinya orang yang dapat diciptakan oleh hukum.
Rudhi Prasetya, menjelaskan badan hokum adalah sebagai subjek hukum yang
mempunyai harta kekayaan sendiri yang cakap melakukan perbuatan perdata dengan
akibat dari perbuatannyai tuhanya di pertanggung jawab kansekedar terbatas sampai pada
jumlah harta kekayaan yang ada.

Wirjono Prodjodikoro, menyatakan korporasi adalah perkumpulan orang,


dalam korporasi biasanya yang mempunyai kepentingan adalah orang-orang yang
merupakan anggota dari korporasi itu, anggota-anggota mana juga mempunyai
kekkuasaan dalam peraturan korporasi berupa rapat anggota sebagai alat kekuasaan
yang tertinggi dalam peraturan korporasi. Jadi, dari beberapa pendapat diatas dapat
ditarik pengertian secara umum bahwa korporasi sebagai badan hokum merupakan
sekumpulan dari orang-orang yang membentuk suatu organisasi tertentu dengan
tujuan tertentu, memiliki harta kekayaan, serta mempunyai hak dan kewajiban.
Menurut David J. Rachman, ia mengatakan bahwa secara umum korporasi
memiliki lima ciripenting, yaitu :
1. Merupakan subjek hokum buatan yang memiliki kedudukan hukum
khusus.
2. Memiliki jangka waktu hidup yang tidak terbatas.
3. Memper oleh kekuasaan (dari negara) untuk melakukan kegiatan bisnis
tertentu.
4. Dimiliki oleh pemegang saham.
5. Tanggung jawab pemegang saham terhadap kerugian korporasi
Biasanya sebatas saham yang dimilikinya.

Korporasi adalah “badan hokum atau gabungan beberapa perusahaan yang


dikelola dan dijalankan sebagai satu perusahaan besar; kumpulan orang atau
kekayaan yang terorganisasi, baik berupa badan hokum maupun bukan badan
hukum”.Sedangkan dalam Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan
korporasi diartikansebagai :
Suatu kesatuan menurut atau suatu badan susila yang di ciptakan menurut undang-undang
sesuatu negara yang menjalankan suatu usaha atau aktifitas atau kegiatan lainnya yang
sah. Badan ini dapat dibentuk untuk selama-lama atau untuk sesuatu jangka waktu
terbatas, mempunyai nama dan identitas yang dengan nama dan identitas itu dapat di

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 10
tuntut di muka pengadilan, dan berhak akan mengadakan suatu persetujuan menurut
kontrak dan akan melaksanakan semua fungsi lainnya yang seseorang dapat
melaksanakannya menurut undang-undang suatu negara. Pada umum nya suatu
corporation dapat merupakan suatu organisasi pemerintah, setengah pemerintah atau
partikelir.

Penulisan istilah korporasi mulai terlihat pada tahun 1997 dalam UU Psikotropika. Hal
ini di pengaruhi oleh Konsep KUHP (baru) 1991/1992 sebagai iusconstituendum dalam
Pasal 146 yang menyatakan korporasi adalah kumpulan terorganisasi dari orang dana tau
kekayaan, baik merupakan badan hokum atau bukan.Menurut I GedeWidhianaSuarda, ia
mengatakan korporasi dapat di jadikan subjek hokum pidana internasional dengan
alasan :
1. Korporasi dapat dijadikan sarana untuk mencari keuntungan dan
Pada akhirnya di gunakan sebagai sumber dana suatu kejahatan internasional.
Artinya, keuntungan suatu korporasi ditujukan untuk mendanai kejahatan
internasional, seperti terorisme, kejahatan perang, genosida, danse bagainya. Dalam
hal ini, korporasi tersebut pada umum nya berstatus legal serta menjalankan usaha
sebagai mana layaknya korporasi legal padaumumnya. Selain di gunakan sebagai
sarana untuk mendanai kejahatan internasional, korporasi dapat dijadikan sebagai 
tempat atau sarana untuk mencuciuang (money laundering) hasil-hasil kejahatan
internasional, misalnya mencuci uang korupsi, perdagangan narkotika dan
sebagainya. Artinya korporasi dapat di dirikansecara legal serta melakukan kegiatan
dengan legal pula, tetapi itu hanya sebagai kedok untuk mencuci uang dari hasil
tindak pidana internasional yang dilakukannya.

2. Korporasi dapat menjadi pelaku tindak pidana internasional, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sebagai contohnya adalah ketika terjadi pembantaian
etnis (genosida) di Rwanda, ternyata ada beberapa korporasi, baik yang secara
langsung maupun tidak langsung ikut berperan dalam mengobarkan semangat
pembantaian tersebut. Dalam masa pembantaian tersebut beberapa media massa
Rwanda telah ikut mamainkan peran penting “memuluskan” kejahatan yang
dilakukan. Karena itu, wajar apa bila korporasi dapat dijadikan sebagai subjek
hokum pidana internasional.

3. Perkem bangan dalam teori hukum (dan hokum pidana khususnya) telah
menempatkan korporasi sebagai subjek hokum sebagaimana
Manusia atau individu. Hampir semua negara di dunia telah
Menempatkan korporasi juga sebagai subjek hokum dalam sistem hokum
pidananya, termasuk Indonesia. Memang pada awal Kemunculan fenomen
akorporasi sebagai subjek hokum pidana telah Ditentang dan dikritikbanyak
orang. Namun demikiansaatini, keberadaan korporasi sebagai pelaku tindak
pidana atau sebagai subjek hokum pidana sudah tidak terbantahkan lagi.Dari sisi

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 11
praktik penegakan hokum pidana internasional telah menunjukan bahwa suatu
organisasi pernah ditetapkan oleh Mahkamah Internasional (Mahkamah
Nuremberg) sebagai organisasi yang terlarang. Mahkamah Nuremberg telah
menetapkan 6 organisasi yang terlibat dalam PerangDunia II sebagai organisasi
kejahatan dan menbebaskan 2 organisasi dari tuduhan. Dalam konteks ini
keterlibatan suatu organisasi dapat saja mengarah pada suatu korporasi. Apabila
mengacup ada doktrin dalam hokum pidana tentang ruang lingkup korporasi,
yang menetapkan ruang lingkup korporasi dalam artiluas : korporasi adalah
kumpulan baik yang berbadan hokum maupun yang tidak berbadan hukum, maka
suatu organisasi (sekalipun tidak berbadan hukum) dapat saja dikualifikasikan
sebagai suatu korporasi yang terlibat dalam suatu kejahatan internasional.
Oleh karena itu, organisasi atau korporasi tersebut semestinya dapat dijadikan subjek
hokum internasional sekaligus dipidana atas dasarhukum pidana internasional.

EKOWISATA
sebagian besar terbatas pada kontribusi yang dimilikinya.Perusahaan adalah
"elemen atau hubungan yang sah dari beberapa organisasi yang diawasi dan bekerja
sebagai organisasi yang sangat besar; kumpulan individu atau kekayaan yang
terkoordinasi, terlepas dari apakah elemen yang sah atau elemen yang tidak sah".
Dalam EncyclopediaofEconomics, Finance andCommerce, sebuah organisasi
dicirikan sebagai: di bawah hukum suatu negara yang menjalankan bisnis atau
latihan atau mengambil bagian dalam latihan hukum lainnya. Badan ini dapat
dibingkai untuk waktu yang cukup lama atau untuk jangka waktu yang terbatas,
memiliki nama dan kepribadian yang dengannya nama dan karakter tersebut dapat
ditangani di pengadilan, dan memenuhi syarat untuk mencapai pengaturan yang
bergantung pada kesepakatan dan keinginan semua orang lain. melakukan kapasitas
yang dapat dilakukan seseorang di bawah hukum suatu negara. Sebagai aturan
umum, organisasi dapat berupa asosiasi pemerintah, semi-pemerintah atau swasta.

Seperti yang ditunjukkan oleh I Gede Widhiana Suarda, dia mengatakan bahwa
organisasi dapat bergantung pada hukum pidana di seluruh dunia karena alasan
berikut:

1. Kemitraan dapat dimanfaatkan sebagai cara untuk mencari keuntungan dan

akhirnya digunakan sebagai sumber aset untuk kejahatan di seluruh dunia. Artinya,
manfaat kemitraan diharapkan untuk mendanai kesalahan global, seperti perang
psikologis, kekejaman, pembantaian, dll. Untuk situasi ini, perusahaan

sebagian besar memiliki status hukum dan mempertahankan efisiensi perusahaan


yang sah secara keseluruhan.

2. Selain digunakan sebagai cara untuk mendukung pelanggaran di seluruh dunia,


perusahaan juga dapat digunakan sebagai tempat atau bermaksud untuk mencuci

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 12
pengembalian pelanggaran global, misalnya penghindaran pajak dari pencemaran,
penjualan opiat, dll. Ini berarti bahwa organisasi dapat diselesaikan secara sah dan
melakukan latihan secara sah juga, namun itu hanya kedok untuk mencuci uang
dari pengembalian kesalahan global yang mereka lakukan.

3. Kemitraan dapat menjadi penyebab pelanggaran di seluruh dunia, baik secara


langsung maupun tidak langsung. Misalnya, ketika ada pembantaian etnis
(pemusnahan) di Rwanda, ternyata ada beberapa perusahaan, baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang berperan dalam memberi energi pada jiwa
pembantaian.Selama pembantaian, beberapa komunikasi luas Rwandatelah
mengambil bagian penting dalam "merampingkan" kesalahan yangDengan cara ini,
sudah biasa perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai subyek hukum pidana global.

4. Kemajuan dalam hipotesis hukum (dan hukum pidana khususnya)


telah menempatkan perusahaan sebagai subjek yang sah sebagaimanusia atau orang.
Hampir semua negara di planet ini memilikimenempatkan perusahaan sebagai subjek
yang sah dalam kerangka tersebuthukum pidana, termasuk Indonesia. Itu menuju
awalMunculnya keajaiban korporasi sebagai subjek hukum pidana telahditentang dan
diteliti oleh banyak orang. Pokoknya sampai sekarang,keberadaan perusahaan sebagai
pelaku kesalahan atau sebagaisubjek hukum pidana saat ini tidak diragukan lagi.

5. Sejauh
am Kurnianto (2008) juga menemukan bahwa mengembangkan industry dan pari
wisata berkelanjutan yang mempertimbangkan pertimbangan ekonomi, social
budaya dan lingkungan kedalam proses pengambilan keputusan manajemen di
semua komponen industripariwisata.

Karena itu, program harus di jalankan; (1) mengembangkan system pengelolaan


yang berkelanjutan, (2) mengelola dan mengelola sumber dayaalam, (3) mengelola
dan mengelola limbah, (4) merencanakan dan mengelola penggunaan lahan, (5)
mengelola sumber daya alam dan warisan budaya, dan ( 6) Pengembangan system
dan mekanisme keamanan. Beberapa yang dapat di kembangkan untuk kategori
wisata pantai menurut Yulianda 2007 adalah rekreasi pantai, berenang, olahraga,
olahragapantai, berperahu, memancing, wisata bakau, wisata selam, dan wisata
snorkeling.
NilaiEkonomiWisata
Nilai adalah pemahaman yang dibutuhkan seseorang untuk menunjukkan nilai
yang diberikan seseorang untuk sesuatu pada tempat dan waktu tertentu. Sebagai aturan
umum, tidak semua barang dagangan memiliki harga pasar, yaitu tidak dikomunikasikan
dalam satuan keuangan (biaya).

Dengan cara ini, penilaian produk yang tidak memiliki pasar selesai. Barang dagangan ini
adalah produk yang diciptakan oleh aset normal dan iklim, seperti tujuan liburan
(Adrianto, 2006). Penilaian keuangan dari aset karakteristik dan bantuan ekologi sangat
penting. Salah satu administrasi ekologi adalah alam industri perjalanan. Sifat industri
perjalanan adalah gerakan memanfaatkan aset biasa yang tidak hanya memusatkan aset

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 13
normal, tetapi juga memanfaatkan keindahan alamnya. Penilaian keuangan industri
perjalanan harus diselesaikan untuk benar-benar meningkatkan nilai iklim sebagai
koperasi spesialis. mengetahui sejauh mana harga finansial dan memberikan premis
kepada iklim untuk tetap mendukung, iklim memiliki nilai tinggi.

Penilaian keuangan berbasis kecenderungan dibagi menjadi dua wilayah, yaitu


kecenderungan mengkomunikasikan dan kecenderungan langsung dengan menggunakan
metodologi langsung, salah satunya adalah kemampuan membayar. Penilaian moneter
tergantung pada kecenderungan yang tidak terungkap. Prosedur yang digunakan untuk
menilai wisatawan adalah biaya perjalanan 9, yang diperoleh dengan mengetahui contoh
pengeluaran pembeli untuk mengunjungi tempat wisata. Nilai moneter ditentukan dengan
menggunakan kelebihan pembeli, yang dinilai menggunakan strategi pengeluaran
tergantung pada kecenderungan individu. (Freeman III, 2003 dalam Mendes I, Proenca I,
2005).pelatihan, implementasi hukum pidana global telah menunjukkan bahwa asosiasi
telah ditetapkan oleh Mahkamah Internasional (NurembergCourt) sebagai asosiasi yang
dikecualikan. Pengadilan Nuremberg telah menetapkan 6 asosiasi yang terlibat dengan
Perang Dunia II sebagai asosiasi kriminal dan membenarkan 2 asosiasi dakwaan. Dalam
situasi yang unik ini, asosiasi dari sebuah asosiasi mungkin mendorong sebuah
organisasi. Jika mengacu pada ketentuan hukum pidana tentang luasnya persekutuan,
yang menentukan luas perseroan dari segi luas: perseroan adalah gabungan dari unsur-
unsur yang halal dan unsur-unsur yang tidak halal, maka pada saat itu suatu persekutuan
(terlepas dari apakah itu sesuatu selain zat yang sah) dapat dikualifikasikan sebagai
organisasi yang terlibat dengan pelanggaran di seluruh dunia.

Oleh karena itu, asosiasi atau perusahaan harus memiliki pilihan untuk menjadi subjek
hukum dunia sama seperti ditolak berdasarkan hukum pidana global.

PengembanganWisataPesisirBerkelanjutan

Wisata air dapat di bagi menjadi dua bagian (Hall, 2001), yaitu wisata pantai dan
wisata bahari.Wisata pantai meliputi kegiatan pantai dan rekreasi seperti berperahu,
memancing, snorkeling, dan menyelam, sedangkan wisata bahari mengarah pada
air laut, seperti memancing di laut dalam dan kapal.Pengembangan kawasan wisata
merupakan alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan potensi ekonomi
maupun upaya konservasi. Pengembangan kawasan wisata di lakukan melalui
penataan secara terpadu berbagai potensi dan sumber daya alam dan
hayati.Selanjutnya akan di kembangkan model pengelolaan kawasan wisata
berbasis perlindungan lingkungan (Ramly, 2007 dalam Kurnianto, 2008). Gunawan
dkk. (2000) dal

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KerangkaPemikiranTeoritis

KerangkapemikiranteoritisdalampenelitianiniterdiridariteoriIndivual Travel
Cost Method (ITCM) dandayadukungkawasanwisat

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 14
Individual Travel Cost Method (ITCM)

Biaya perjalanan di gunakan untuk menilai manfaat yang diterima dari penggunaan
barang dan jasa lingkungan, terutama dalam menilai fasilitas rekreasi. Biaya perjalanan
ini dapat dipakai sebagai pasar dari suatu lingkungan (Adriantoet al, 2004). Jumlah biaya
perjalanan ini adalah biaya pulang pergi ditambah dengan nilai uang yang di habiskan
untuk perjalanan dari rekreasi tersebut.

Nilai tempat wisata, menyangkut waktu dan biaya yang dikorbankan oleh para wisatawan
dalam menujudkan meninggalkan tempat wisata tersebut. Semakin jauh jarak wisata wan
ketempat wisata,

Akan semakin rendah permintaannya terhadap tempat wisata tersebut. Para wisatawan
yang lebih dekat dengan lokasi wisata tentuakan lebih sering berkunjung ketempat wisata
tersebut dengan adanya biaya yang lebih murah yang tercermin pada biaya perjalanan
yang dikeluarkannya. Dengan begitu, wisatawan yang berasal dari tempat yang jauh
dengan biaya perjalanan yang besarakan mendapatkan surplus konsumen yang rendah,
begitu pun sebaliknya (Igunawati, 2010).

Fungsi permintaan yang dibangun dalamTravel Cost Method (TCM) memerlukan sumsi
dasar agar penilaian tersebut tidak bias. Menurut GrigalunasdanCongar (1995) dalam
Adriantoet al. (2004), pendekatan TCM di dasarkan pada dua asumsi penting, yaitu
pengunjung menempuh perjalanan dengan satu tujuan dan pengunjung tidak mendapat
manfaat tertentu selama perjalanan, kecuali manfaat ketika sampai di lokasi yang dituju.
Pendekatan TCM dalam kaitannya dengan pengelolaan wilayah pesisir dapat digunakan
dalam beberapa konteks kebijakan seperti manfaat ekonomi apa yang dihasilkan dari
pengingkatan kualitas lingkungan dari pembangunan lokasi baru dan seberapa besar
biaya

Biaya perjalanan digunakan untuk menilai manfaat yang diterima dari penggunaan
barang dan jasa lingkungan, terutama dalam menilaifasilitas rekreasi. Biaya perjalanan ini
dapat di pakai sebagai penggantini lai pasar dari suatu lingkungan (Adriantoet al, 2004).
Jumlah biaya perjalanan ini adalah biaya pulang pergi ditambah dengann ilaiuang yang
dihabiskan untuk perjalanan dari rekreasi tersebut.

Nilai tempat wisata, menyangkut waktu dan biaya yang di korbankan oleh para
wisatawan dalam menuju dan meninggalkan tempat wisatat tersebut. Semakin jauh jarak
wisatawan ketem patwisata, akan semakin rendah permintaannya terhadap tempat wisata
tersebut. Para wisatawan yang lebih dekat dengan lokasi wisata tentuakan lebih sering
berkunjung ketempat wisata tersebut dengan adanya biaya yang lebih murah yang
tercermin pada biaya perjalanan yang di keluarkannya. Dengan begitu, wisatawan yang
berasal dari tempat yang jauh dengan biaya perjalanan yang besarakan mendapatkan
surplus konsumen yang rendah, begitu pun sebaliknya (Igunawati, 2010).

Fungsi permintaan yang dibangun dalam Travel Cost Method (TCM) memerlukana sumsi
dasar agar penilaian tersebuttidak bias. Menurut Grigalunas danCongar (1995) dalam
Adriantoet al. (2004), pendekatan TCM di dasarkan pada dua asumsi penting, yaitu
pengunjung menempuh perjalanan dengan dan pengunjung tidak mendapatt manfaat

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 15
tertentu selama perjalanan, kecuali manfaat ketika sampai di lokasi yang dituju.
Pendekatan TCM dalam kaitannya dengan pengelolaan wilayah pesisir dapat di gunakan
dalam beberapa konteks kebijakan seperti manfaat ekonomi apa yang dihasilkan dari
pengingkatan kualitas lingkungan dari pembangunan lokasi baru dan seberapa besar
biaya

Ekonom iyang timbul akibat penutupan sebuah lokasi pantai dari kegiatan pariwisata
akibat berubah nya kualitas lingkungan.

Secara umum ada dua teknik sederhana yang digunakan untuk menentukan nilai ekonomi
berdasarkan TCM (Fauzi, 2006), teknik tersebut adalah:

1. Pendekatansederhanamelaluizonasi
2. PendekatanIndividual Travel Cost Method (ITCM) denganmenggunakan

data sebagianbesardarisurvei.

Penentuan fungsi permintaan untuk kunjungan kesuatu tempat wisata

Dengan pendekatan individual TCM menggunakan teknik ekonometrik. Secara sederhana


fungsi permintaan di atas dapat di tulis sebagai berikut (Fauzi, 2006):

Vij= f( Cij, Tij, Qij, Sij, Mi )

di mana:
Vij : jumlah kunjungan oleh individui ketempat j
Cij:biaya perjalanan yang di keluarkan oleh individui untuk mengunjungi

lokasi j
Tij:biaya waktu yang di perlukan oleh individuI untuk mengunjungi lokasijQij :persepsi
respon den terhadap kualitas lingkungan dari tempat yang dikunjungi
Sij:karakteristik substitusi yang mungkinada di tempat lain Mi:pendapatan individui Nilai
ekonomi wisata di estimasimelaui surplus konsumen

Daya Dukung Kawasan Wisata

Daya dukung kawasan suatu objek wisata merupakan salah satu hal yang
perlu diperhatikan dalam pengembangan objek wisata. Daya dukung kawasan ini
perlu dikembangkan untuk mengurangi dampak-dampak degradasi lingkungan,
sehingga kawasan wisata tersebut dapat tetap terjaga kelestariannya.

Menurut Knudson (1980), hal-hal yang mempengaruhi daya dukung suatu kawasan
rekreasi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Karakteristik sumberdaya alam, seperti geologi dan tanah, topografi,

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 16
vegetasi, hewan, iklim dan air.

2. Karakteristik pengelolaan, seperti kebijakan dan metode pengelolaan.

3. Karakteristik pengunjung, seperti psikologi, peralatan, perilaku sosial dan

pola penggunaan.

Wearing dan Neil (1999) menyatakan bahwa dalam kaitannya dengan

kegiatan wisata, daya dukung lingkungan mempunyai tiga elemen yang harus
diperhatikan, yaitu elemen ekologis yang terkait dengan lingkungan alamiah destinasi
wisata; sosiokultural, terkait dengan dampak wisata terhadap masyarakat dan budayanya;
serta fasilitas yang terkait dengan kebutuhan wisatawan. Batasan daya dukung untuk
jumlah wisatawan merupakan jumlah individu yang dapat didukung oleh satuan luas
sumber daya dan lingkungan dalam keadaan sejahtera. Daya tampung dan pengembangan
fasilitas sebaiknya menperhatikan daya dukung sebagai batas pemanfaatan. Daya dukung
kawasan untuk aktivitas wisata dirumuskan sebagai berikut (Yulianda, 2007):

Kerangka Pemikiran Operasional

Pulau Pari memiliki panorama alam dan bawah laut yang sangat indah. Kondisi perairan
yang bersih dan berpasir putih dengan kemiringan pantai yang landai sangat mendukung
bagi kegiatan wisatas norkling dan wisata pantai. Keberadaan Pantai Pasir Perawan yang
saat ini menjadi Wisata unggulan Pulau Pari merupakan salah satu daya tarik bagi
wisatawan. Hal ini mengakibatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pari
semakin meningkat.

Seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke PulauPari, semakin banyak pula


penawaran jasa wisata ke Pulau Pari. Selain iitu, para penduduk juga turut menawar kan
pelayanan jasa wisata. Berdasarkan hal tersebut, aktivitas wisata di Pulau Pari di duga
memberikan manfaat ekonomi bagi operator wisata dan juga masyarakat, namun
peningkatan jumlah kunjungan ke Pulau Pari dalam jangka panjang juga dapat berpotensi
melebihi daya dukung kawasan di wilayah tersebut.

Kondisi pengelolaan wisata di Pulau Parisaat ini belum menerapkan konsep wisata
berwawasan lingkungan, seperti pengaturan jumlah pengunjung/jumlah trip yang di
sesuaikan dengan daya dukung kawasan. Hal ini perlu menjadi perhatian, mengingat
Pulau Pari yang juga merupakan tempat penelitian dan konservasi terumbukarang. Oleh
karena itu, Pulau Pari harus tetap terjaga kelestariannya.

Lokasi wisata di Pulau Pari dianalisis dengan menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata
(IKW) untuk aktivitas wisata snorkling dan wisata pantai yang kemudian dihitung daya
dukung nya. Berdasarkan aktivitas wisata tersebut kemudian dilakukan estimasinilai
ekonomi wisata menggunakan metode biaya

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 17
perjalanan. Dampak ekonomi dari aktivitas wisata di PulauPari dilihat dari kontri busi
sector pariwisata terhadap penghasilan masyarakat. Dengan menganalisis dari ketiga
aspek tersebut, diharapkan dapat melihatpotensiekowisata di
PulauParidenganpolapengembanganwisata yang baik, sehingga dapat menjadi suatu
masukan bagi pengelola objek wisata di Pulau Pari agar pengembangan wisata di Pulau
Pari dapat berkelanjutan. Diagram alir kerangka pemikiran dapat dilihat pada

Gambar 2

PengembanganKawasanPulauParisebagai Daerah
TujuanWisata (DTW) di KepulauanSeribu, DKI Jakart

PeningkatanJumlahKunjunga

Potensiekono
PotensiWisat mi
a

PotensiOver Carrying
Cappacity
Nilaiekonomi Dampak
wisata wisata
AnalisisIndeksKesesu
aian Wilayah
Kontribusi
SektorPari
DayaDukungKawa wisataterh
santerhadapAktivit adapPengh
TidakSesuai asWisata asilanMas
yarakat

Sesuai

PengembanganWisataPulauPari yang tidakmemlebleihbihdiacyarrdyuiknugng


kawacsapnpdaacintydapatmemberikanmanfaatekonomibagimasyarakatsetempat

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 18
BAB 3
MetodologiPenelitian
Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan alasan pendekatan ini dianggap
tepat untuk mengambarkan partisipasi tokoh masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan pulau pari.Subjek penelitian adalah para took hmasyarakat. Pegambilan
subjek penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yakni yang terdiri dari tokoh
masyarakat, masyarakat, tokoh pemuda desa (berjumlah 3 orang). Teknik pengumpulan
data kepada tokoh masyarakat dilakukan dengan menggunakan: (1) wawancara, (2)
observasi, dan (3) studi dokumentasi, Selanjut nya analisis data dilakukan dengan tiga
langkah yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Reduksi data dilakukan untuk menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak
perlu dan mengorganisasinya, sehingga di temukan data yang sesuai dengan kebutuhan
untuk menemukan pertanyaan atau focus penelitian. Penyajian data dilakukan dengan
mengelompok kan setiap data yang diberikan responden tentang kondisi pembangunan
desa dari sesuai bidang masing-masing serta informasi tentang pembangunan desa
(kondisifisik). Penarikan kesimpulan di ambil dari hasil wawancara observasi, yang
dilakukan peneliti dengan responden sertahasi lwawancara dengan beberapa tokoh
masyarakat dan warga.

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 19
BAB V
GAMBARAN UMUM
Gambaran Umum Pulau Pari
pulau Pari berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun
2001 tentang Pembentukan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah
salah satu pulau di Gugusan Pulau Pari yang terletak di Kelurahan Pulau Pari,
Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Secara astronomis, letak Pulau Pari berada
pada 050 46’ 15”- 050 59’ 30” LS dan 1060 57’ 40” - 1060 34’ 22” BT. Secara
administrasi, Pulau Pari yang memiliki luas wilayah sebesar 41,32 ha ini terdiri
dari 4 RT dan 1 RW, yaitu RW 04.
Berdasarkan Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta, Pulau Pari difungsikan untuk

perumahan, walaupun pengembangan Pulau Pari saat ini lebih mengarah pada
wisata. Hal ini terjadi karena usaha perikanan dan budidaya rumput laut yang
menjadi mata pencaharian utama masyarakat Pulau Pari sudah mengalami
penurunan[ CITATION DIR12 \l 1057 ]

Kondisi Demografi Pulau Pari


Kondisi demografi masyarakat Pulau Pari merupakan persoalan dan
keadaan yang menggambarkan perubahan penduduk Pulau Pari. Komponen-
komponen yang berhubungan dengan perubahan tersebut diantaranya adalah
kelahiran, kematian, dan migrasi, sehingga menghasilkan komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin.
Data statistik Kelurahan Pulau Pari (2013), mencatat jumlah penduduk
Pulau Pari adalah 940 jiwa yang terdiri dari 477 orang laki-laki dan 463 orang
perempuan. Jumlah ini menunjukkan proporsi penduduk berjenis kelamin laki-
laki dan perempuan yang hampir seimbang. Adapun jumlah kepala keluarga (KK)
di Pulau Pari adalah sebanyak 265 KK. Berdasarkan data tersebut, maka
kepadatan penduduk di Pulau Pari adalah sebesar 23 penduduk/hektar. Tabel 8
menunjukkan kondisi demografi Pulau Pari.

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 20
BAB . JADWAL PELAKSANAAN

PELAKSANAAN (Bulanke-)
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persiapan:
mengurus izin,
menentukanrencana
kerjadanpembagian
tugas,
menyusun format
pengumpulandata
2 Pengumpulan
Data
3 Analisis

danpenafsiranData
4 Pengambilan
kesimpulan
5 Diskusitim,
diskusidenganpeer
group,
penyusunanlaporan
6 Seminar
Hasilpenelitian
7 Penggandaan

danpengirimanlapor
an
8 Penyusunanartikelil
miah

DAFTAR PUSTAKA
BUKAN PESONA INDONESIA - Di BalikBisnisPariwisata
https://www.youtube.com/watch?v=aQwCgdqGfQU&t=348s

dinotraveling dengan alamat:


https://dinotraveling.com/pulau-pari-kepulauan-seribu-menyimpan-keindahan-yang-sesungguhnya/

KatalingaGenyas,analisis ekonomi daya dukung pengembangan ekowisata pula


pari kepulauan seribu jakart,anovember.2013.ipb:insitut teknologi bogor
2013
file:///C:/Users/User/Downloads/pari.pdf
Lembaga ilmu pengetahuan indonesia dengan alamat:
http://lipi.go.id/

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 21
Undang-Undang Nomor 13 tahun 2010 tentang Holtikultura Korporasi adalah
kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi, yang berbadan
hukum ataupun tidak berbadan hukum (Pasal 1 angka 25)
Undang-Undang Nomor 08 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak pidana Pencucian uangKorporasi adalah sekumpulan orang
dan/atau kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan hukum
maupun bukan badan hukum (Pasal 1 angka 10)
Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme Korporasi adalah sekumpulan orang dan/atau kekayaan
yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan
hukum (Pasal 1 angka 3)
Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Jo. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 Korporasi adalah
sekumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan
badan hukum maupun bukan badan hukum (Pasal 1 angka 1)
Undang-Undang Nomor 06 tahun 1984 tentang Pos Dilakukan oleh atau atas
nama “badan hukum, perseroan, perserikatan orang lain, atau yayasan”
(Pasal 19 ayat (3))
Undang-Undang Nomor 05 tahun 1984 tentang Perindustrian Korporasi
tidak disebut secara eksplisit, tetapi dalam Pasal 21 ayat (1) Jo. Pasal 1
angka 7 disebut subjek tindak pidana berupa “perusahaan industri”.
Perusahaan industri adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di
bidang usaha industri.
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Hanya
disebutkan setiap orang. Setiap orang adalah orang perseorangan atau
korporasi (Pasal 1 angka 16)

Adrianto L, Fahrudin A, Wahyudin Y. 2004. Modul Pengenalan Konsep dan


Metodologi Valuasi Ekonomi SumberdayaPesisir dan Laut. Bogor (ID):
PKSPL IPB.
Adrianto L. 2006. Pengenalan Konsep dan Metodologi Valuasi Ekonomi
Sumberdaya Pesisir dan Laut. Bogor (ID): PKSPL IPB.
Amiluddin NM. 2007. Kajian Pertumbuahan dan Kandungan Karaginan Rumput
Laut Kappaphycus alvarezii yang Terkena Penyakit Ice Ice di Perairan
Pulau Pari Kepulauan Seribu. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana IPB
Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah. 2012. Badan Informasi
Geospasial
[internet].[diacu 5 Februari 2013]. Tersedia dari:
http://bakohumas.kominfo.go.id/news.php?id=1000.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Kepulauan Seribu dalam Angka 2012. Jakarta
(ID): BPS Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Dahuri R., Rais J, Ginting SP, dan Sitepu MJ. 2004. Pengelolaan
Sumberdaya
Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta (ID): PT. Pradnya
Paramita.
Direktorat Jenderal Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya. 1999. Garis
Besar

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 22
Pedoman Pengembangan Ekowisata Indonesia [internet]. [diacu 5 Februari
2013]. Tersedia dari: http://ekowisata.info/pedoman_ekowisata.html.
Direktorat Jenderal Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman Hayati. 2001.
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Ekowisata [internet]. [diacu 5 Februari
2013]. Tersedia dari: http://ekowisata.info/tujuan_dan_sasaran_ekowisata.
Direktorat Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil. 2012. Direktori Pulau-Pulau
Kecil
Indonesia [internet]. [diacu 18 Mei 2013]. Tersedia dari: http://www.ppk-
kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/370.
Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta (ID):
Gramedia Pustaka Utama.
[FORSIR] Forum Peduli Pesisira. 2013. Data sarana/prasarana wisata di
Pulau
Pari. Hasil wawancara langsung dengan petugas FORSIR tanggal 14 Mei
2013.________________________b. 2013. Data luas/panjang area yang
dimanfaatkan untuk kegiatan wisata di Pulau Pari. Hasil wawancara
langsung dengan petugas FORSIR tanggal 14 Mei 2013.
_______________________________c. 2013. Data kontribusi penghasilan
masyarakat penyedia fasilitas penunjang wisata terhadap lingkungan di
Pulau Pari. Hasil wawancara langsung dengan petugas FORSIR tanggal 14
Mei 2013.
Hall CM. 2001. Trends in ocean and coastal tourism. Ocean and Coastal
Management Vol. 44, Issues 9-10: 601-618.
Igunawati D. 2010. Analisis Permintaan Objek Wisata Tirta Waduk
Cacaban,
Kabupaten Tegal. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
[KBBI] Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2012. Pengertian Pariwisata
[internet].
[diacu 22 Februari 2013]. Tersedia dari: http://kbbi.web.id.
Kelurahan Pulau Pari. 2013. Laporan bulanan Kelurahan Pulau Pari
Kecamatan
Administrasi Kepulauan Seribu. Jakarta (ID): Kelurahan Pulau Pari.
Ketjulan R. 2010. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Bahari
Pulau Hari Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan Provinsi
Sulawesi Tenggara. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana IPB.
Knudson DM. 1980. Outdoor Recreation. London (GB): Mac Millan
Publishing
Co, Inc.
Kurnianto IR. 2008. Pengembangan Ekowisata di Kawasan Waduk
Cacaban,
Kabupaten Tegal. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
Mendes I, Proenca I. 2005. Estimating the Recreation Value of Ecosystems
by
Using A Travel Cost Method Approach. Lisbon (PT): Technical University
of Lisbon.
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta. 2001. Pembentukan Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan,
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Nomor 4.

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 23
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta. 1999. Rencana Tata Ruang
Wilayah
(RTRW) Provinsi DKI Jakarta. Nomor 6.
[PKSPL] Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Kelautan. 2013. Peta Pulau Pari.
Bogor (ID): PKSPL IPB oetanto H. 2002. Strategi Optimasi Pemanfaatan
Sumberdaya dan Teknologi
Tepat Guna Pertanian untuk Meningkatkan Pendapatan Peternak Sapi
Potong. Malang (ID): Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya.
Spillane JJ. 1991. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya.
Yogyakarta
(ID): Kanisius.
Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu.
2013. Perbandingan Kunjungan Wisatawan ke Kepulauan Seribu Tahun
2012 dan 2011. Jakarta (ID): Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu.
Terumbu Karang Jakarta. 2009. Pengamatan Jangka Panjang Terumbu
Karang
Kepulauan Seribu (2003-2007). Jakarta (ID): Yayasan Terumbu Karang
Indonesia.
[TIES] The International Ecotourism Society. 1990. What is Ecotourism
[internet]. [diacu 4Februari 2013]. Tersedia dari:
http://www.ecotourism.org/what-is-ecotourism.
Undang-Undang Republik Indonesia. 2009. Kepariwisataan. Nomor 10.
Wearing S, Neil J. 1999. Ecotourism: Impact, Potential and Possibilities.
Great
Britain (GB): Butterworth and Heinemann.
Wisata Edukasi Bahari. 2011. Wisata Bahari di Indonesia [internet].
[diacu 18
Februari 2013]. Tersedia dari: http://wisata-edukasi-
bahari.com/index.php?option=com_content&view=article&id=111:widuric.
Yulianda F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumber
Daya Pesisir Berbasis Konservasi. Bogor (ID): FPIK IPB.

Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN


DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 24
Kelompok 11, 2021 Penggambaran REALITAS SOSIAL DAN POLITIK, KEUANGAN
DALAM TEKS NARATOR FILMBUKAN PESONA INDONESIA - Di
BalikBisnisPariwisata Page 25

Anda mungkin juga menyukai