Anda di halaman 1dari 12

jurnal.balitbangda.lampungprov.go.

id P-ISSN 2354-5704 | E-ISSN 2622-190X


April 2021

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS


MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG

THE DEVELOPMENT OF COMMUNITY-BASED MARINE TOURISM


IN PASARAN ISLAND, BANDAR LAMPUNG

Nuning Mahmudah Noor1), Deny Sapto Chondro Utomo2), Andrya Yunila Hastuti3),
Ahmad Habibi4) dan Mahrus Ali5)
Program Studi Budidaya Perikanan, Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Lampung
Jl. Sukarno Hatta No. 10, Rajabasa, Bandar Lampung
Surel: nuning@polinela.ac.id
Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1, Gedong Meneng, Bandar Lampung
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung
Jl. Kartini 12-E, Gn. Sari, Kota Bandar Lampung, Lampung 35127
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Jl. Letnan Kolonel H. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, 35131

Dikirim 15 Februari 2021, Direvisi 12 Maret 2021, Disetujui 5 Maret 2021

Abstrak: Pulau Pasaran merupakan penghasil utama ikan teri di Lampung, disamping juga penghasil ikan
budidaya dan kerang hijau. Potensi perikanan tersebut menjadi daya tarik tersendiri terlebih karena lokasi pulau
yang berada di perkotaan (Kota Bandar Lampung). Pulau Pasaran yang hanya seluas 12,5 hektar ini berpotensi
tidak hanya sebagai sentra produksi perikanan, namun juga wisata bahari (minawisata). Konsep minawisata yang
diusung adalah dengan lebih menitikberatkan peran aktif komunitas dan mengakui hak masyarakat lokal dalam
pengelolaan pariwisata di kawasan mereka (community-based marine tourism). Beberapa program telah berhasil
dijalankan dalam rangka mendukung minawisata Pulau Pasaran, diantaranya: perancangan minawisata,
peningkatan sanitasi pulau, penguatan kelembagaan, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan produk
perikanan, dan penguatan promosi. Sehingga Pulau Pasaran menjadi icon baru minawisata yang dapat
menguntungkan bagi Kota Bandar Lampung (PAD) dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
langsung.

Kata kunci: Pulau Pasaran, minawisata, berbasis masyarakat

Abstract: Pasaran Island is not only well-known as a major producer of anchovies in Lampung province, but also
as a mariculture location of some fish and green mussel. The island which only covers 12.5 hectares is located in
urban areas, in Bandar Lampung City, the capital of Lampung province. Pasaran Island has the potential as a
fishery production center and marine tourism (minawisata). The minawisata concept emphasizing the active role
and rights of the local communities in the management of tourism in their area (community-based marine tourism).
Several programs for the development of minawisata on Pasaran island have been successfully implemented,
including: designing minawisata, enhancing sanitation, strengthening institutions, building facilities and
infrastructure, developing fishery products, and strengthening promotions. Pasaran Island would therefore be a
new marine-tourism icon that beneficial to Bandar Lampung City and directly boost the local community's welfare.

Keywords: Pasaran island, mirne tourism, community-based

PENDAHULUAN terdapat cumi dan jenis ikan lain yang


diolah menjadi ikan asin (salted-dryed) (Ali
Pulau Pasaran merupakan sentra et al., 2018).
perikanan di Lampung khususnya produk Tidak hanya ikan teri, potensi Pulau
ikan teri asin. Terdapat beberapa jenis ikan Pasaran sangat beragam diantaranya kerang
teri yang diproduksi di Pulau Pasaran hijau, budidaya kerapu, ikan simba dan
seperti teri nasi, teri jengki, teri nilon, teri kakap putih (Noor, 2015; Putri et al., 2018;
katak dan teri puntiaw di samping juga Noor et al., 2019a), budaya masyarakat

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 9 NO. 1 103


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

yang unik, aktifitas perikanan lain seperti mewujudkan konsep tersebut maka
pembuatan perahu, serta potensi komunitas diperlukan berbagai upaya, pembinaan,
mangrove di dalamnya yang dapat menjadi pengelolaaan, sarana dan prasarana
daya tarik dari Pulau Pasaran. penunjang maupun promosi.
Keunikan lain dari Pulau Pasaran adalah
karena letaknya yang berdekatan dengan Tabel 1. Pengelompokan penduduk
ibu kota provinsi, mudahnya akses terutama
Klasifikasi Pendududuk Jumlah
setelah dibangun jembatan penyeberangan
Pulau Pasaran (jiwa)
sepanjang 200 meter yang menghubungkan
Berdasarkan jenis kelamin
Pulau Pasaran dan Kota Bandar Lampung
• Laki-laki 574
sehingga mudah disinggahi (Ali, 2015).
Secara administratif Pulau Pasaran • Perempuan 597
terletak di Kecamatan Teluk Betung Barat Berdasarkan pekerjaan
dengan luas wilayah sebesar 12,5 hektar ini • TNI -
memiliki penduduk 1.171 jiwa yang terdiri • Nelayan 375
atas 574 orang laki-laki dan 597 orang • PNS 6
perempuan atau 224 kepala keluarga (Tabel • Pengusaha ikan asin 205
1) (Monograf Pulau Pasaran, 2018). • Penjual jasa/ buruh 392
Di satu sisi sektor pariwisata merupakan • Lainnya 310
sektor yang prospektif bagi Kota Bandar Berdasarkan pendidikan
Lampung. Hal ini juga terlihat dari Rencana ▪ Perguruan Tinggi 5
Pembangunan Jangka Menengah Daerah ▪ SMU 116
(RPJMD) Tahun 2016-2021 yang salah ▪ SLTP 234
satunya adalah pengembangan jasa dan ▪ SD 532
perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan ▪ Tidak Sekolah 277
dan pengembangan pariwisata. (Sumber: Data Pulau Pasaran, 2018)
Melihat potensi yang dimiliki Pulau
Pasaran, maka konsep wisata bahari
(minawisata) sangat relevan untuk METODOLOGI
pengembangan Pulau Pasaran. Minawisata
didefinisikan sebagai cabang pariwisata Kajian ini dilakukan di Pulau Pasaran,
yang berfokus pada pemanfaatan potensi Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota
dan keindahan flora, fauna, budaya dan Bandar Lampung di mana pemilihan lokasi
nuansa bahari dalam suatu kawasan tertentu dilakukan secara sengaja (purposive)
(Waryono, 2000). karena memiliki potensi untuk dijadikan
Dengan menjadikan Pulau Pasaran sebagai areal wisata bahari yang dekat
sebagai destinasi wisata bahari akan dengan ibu kota provinsi. Program yang
meningkatkan daya tawar Pulau Pasaran dijalankan meliputi: observasi potensi
dan meningkatkan pendapatan masyarakat pariwisata, focus group discussion (FGD),
lokal. Oleh sebab itu peran masyarakat perencanaan program, pelaksanaan dan
perlu ditingkatkan dalam pengelolaan evaluasi.
wisata ini. Konsep ini dikenal dengan Proses observasi dilakukan melalui
community-based marine tourism yang pengamatan secara langsung dan interview
lebih menitikberatkan peran aktif dari dengan tokoh masyarakat. Proses ini
komunitas masyarakat lokal dalam bertujuan untuk mendapatkan informasi
pengelolaan pariwisata di kawasan mereka. dasar potensi minawisata Pulau Pasaran,
Pengembangan konsep minawisata juga dilakukan penyebaran kuisioner
berbasis masyarakat dapat meningkatkan didukung wawancara mendalam (indepth
kesejahteraan seiring munculnya berbagai interview) dengan ahli (Arikunto, 2002).
usaha dari pembentukan minawisata. Guna

104 VOLUME 9 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

FGD dilakukan untuk menggali 12,5 ha, dan telah berpenghuni sejak tahun
informasi secara luas dengan cara 1970an, dengan penduduk 224 kepala
mengumpulkan data dari stakeholder keluarga atau 1.173 jiwa.
secara bersamaan dalam satu kelompok Fasilitas umum yang ada di Pulau
diskusi. Proses FGD dilakukan dengan Pasaran, diantaranya: jalan kampung yang
tokoh masyarakat Pulau Pasaran, Dinas sudah dipaving selebar 1 meter, pusat
Perikanan dan Bappeda Kota Bandar kesehatan masyarakat, masjid, MCK umum,
Lampung (Gambar 1). FGD ini berupaya gedung pertemuan, gedung koperasi, suplai
merumuskan permasalahan minawisata listrik PLN, dan air PDAM dengan pipa
Pulau Pasaran untuk selanjutnya dicarikan yang tertanam di bawah laut. Penduduk
solusinya. Pulau Pasaran mayoritas bersuku Jawa dan
sisanya suku Bugis (Ali et al., 2015).
Keunikan Pulau Pasaran adalah terletak
pada lokasinya yang menjadikan satu-
satunya pulau berpenduduk di areal
perkotaan di Lampung. Akses ke Pulau
Pasaran dapat ditempuh dengan jalur
Gambar 1. FGD dengan pihak pemerintah penyeberangan laut menggunakan perahu
daerah dan stakeholder jukung atau jalur darat menggunakan
jembatan yang bisa dilewati oleh pejalan
kaki dan motor. Jembatan sepanjang 200
Tahapan perencanaan dilakukan guna meter ini dibangun tahun 2013.
merancang berbagai upaya yang dapat
dilakukan berbagai pihak tekait guna Sektor perikanan menempati urutan
mewujudkan minawisata Pulau Pasaran dan pertama dalam mata pencarian dan kegiatan
mengantisipasi permasalahan yang akan ekonomi masyarakat. Disamping dikenal
timbul. Pelaksanaan program dilakukan sebagai icon pengolahan ikan teri,
dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Pulau Pasaran juga
masyarakat Pulau Pasaran dan stakeholder melakukan aktifitas penangkapan ikan,
serta evaluasi keberhasilan program yang pengolahan cumi, dan ikan lainnya serta
bertujuan memberikan koreksi terhadap aktivitas budidaya kakap putih, ikan simba
program yang dijalankan. dan kerang hijau dengan menggunakan
rakit apung (Tabel 2) (Ali et al., 2015b).
Sumber data dari tulisan ini yaitu data Pulau yang berjarak 6 km dari kota
primer merupakan data dan informasi yang Bandar Lampung ini juga memiliki potensi
diperoleh dari kuisioner, wawancara yang komuditas mangrove seluas 10,8 ha dan
berkenaan dengan penelitian dan data memungkinkan dikembangkan hingga 10
sekunder data yang telah tersusun dalam ha lagi (KKP Kota Bandar Lampung, 2014).
bentuk dokumen-dokumen tertulis, internet, Hal ini menjadikan Pulau Pasaran memiliki
dan jurnal. Seluruh data dan hasil kegiatan potensi sebagai destinasi pariwisata bahari
kemudian dilaporkan secara deskriptif. (minawisata) di perkotaan (Gambar 2).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Pulau Pasaran


Pulau Pasaran merupakan salah satu
pulau di Kota Bandar Lampung yang secara
administratif berada di Kecamatan Teluk
Betung Barat. Berlokasi di sebelah selatan
kota Bandar Lampung, dengan luas wilayah

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 9 NO. 1 105


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

di KJA. Aktifitas lainnya adalah


budidaya dan pemanenan kerang hijau
(Perna viridis) (Noor at al., 2019a;
Noor et al., 2019b; Sulvina et al., 2015
2. Saat ini sudah terbentuk kelompok
pembudidaya sebelas kerang hijau
dengan masing-masing 10 rakit apung.
Bahkan ada yang dibudidaya dengan
sistem polikultur antara kerang dan ikan
(Hidayat et al., 2019). Hasil panen bisa
Gambar 2. Pulau Pasaran, Lampung dibeli secara langsung oleh pengunjung
dengan harga yang relatif lebih murah
dari pada harga di pasar lelang (PPI).
Potensi minawisata Pulau Pasaran
3. Wisata olahraga dan memancing (sport
Minawisata merupakan wisata yang and recreation fishing); wisata ini
berfokus pada pemanfaatan kawasan wisata meliputi penangkapan ikan teri, cumi
produksi perikanan dan kelautan secara dan kepiting bakau. Penangkapan ikan
terintegrasi pada suatu wilayah tertentu teri di Pulau Pasaran dilakukan secara
berupa kekayaan alam yang indah, tradisional baik menggunakan bagan
keragaman flora dan fauna seperti terumbu dan menggunakan perahu.
karang dan berbagai jenis ikan hias Biasanya nelayan berangkat melaut jam
(Waryono, 2000). 15.00 WIB dan merapat jam 07.00 WIB
Beberapa jenis kegiatan minawisata dengan fising ground berada di sekitar
yang saat ini sudah dikembangkan Teluk Lampung. Aktifitas menangkap
diantaranya wisata alam, pemancingan, ikan teri ini unik karena wisatawan
berenang, selancar, berlayar, rekreasi pantai dapat bermalam di bagan ikan (lift net)
dan wisata pesiar. Menurut Inskeep (1991), dan menunggu ikan datang. Tidak
bahwa untuk mengembangkan suatu hanya itu, keunikan lainnya adalah
kawasan wisata terdapat tujuh komponen proses pengolahan ikan teri yang
yang saling berhubungan yaitu: daya tarik dilakukan di atas perahu secara
dan aktifitas wisata, pelayanan wisata, langsung begitu ikan teri ditangkap
infrastruktur, transportasi, pemasaran sehingga kualitasnya masih bagus.
promosi, regulasi, pelestarian lingkungan Proses pemancingan cumi (Loligo
dan sosial ekonomi masyarakat setempat. indiga), namun masih musiman.
Menurut Ali (2015), konsep minawisata Potensi cumi di Perairan Pulau Pasaran
yang potensial dikembangkan di Pulau tergolong tinggi. Aktifitas ini terutama
Pasaran adalah berbasis wisata produk berlangsung saat awal bulan dengan
perikanan dan budidaya perikanan serta menggunakan pancing cumi yang telah
ekowisata mangrove di perkotaan. didesign khusus.
Sementara hasil observasi dan diskusi Sementara penangkapan kepiting bakau
(FGD) dengan masyarakat dan Dinas (Scella serata) dilakukan dengan dua
Perikanan Kota Bandar Lampung telah cara yaitu menggunakan metode
mengidentifikasi potensi minawisata Pulau langsung (galah) yang dilakukan pada
Pasaran, diantaranya sebagai berikut: petang hari ataupun menggunakan
1. Wisata budidaya laut (mariculture); perangkap yang pasang di sekitar
pariwisata ini meliputi manajemen dan mangrove di sekitar Pulau Pasaran.
proses budidaya ikan kakap putih dan 4. Wisata produk perikanan; Pulau
ikan simba di karamba jaring apung Pasaran terkenal sebagai sentra
(KJA) (Noor et al., 2016). Pengunjung pengolah ikan teri dengan produksi
dapat memberi makan ikan dan berfoto sekitar 180 ton/ bulan (DKP Kota

106 VOLUME 9 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

Bandar Lampung, 2014). Saat ini Potensi dan keberagaman minawisata di


terdapat 59 kelompok pengolah ikan Pulau Pasaran yang demikian besar tersebut
teri ini (Ali et al., 2015a). Pengunjung belum dikelola, dipromosikan serta
dapat melihat langsung proses dikembangkan secara optimal. Berdasarkan
perebusan, pengeringan, dan packing hasil analisis SWOT yang dilakukan oleh
produk perikanan. Di samping juga Ali (2015), dipetakan permasalahan dan
dapat berbelanja ikan, cumi, kerang dan rekomendasi program guna mewujudkan
kepiting segar pengunjung juga dapat program minawisata Pulau Pasaran.
berbelanja produk turunan ikan teri Permasalahan utama yang dihadapi adalah:
yakni ikan teri yang dikemas vacum rendahnya sanitasi di Pulau Pasaran,
(teri siger), stick teri, getas teri, kripik minimnya sarana dan fasiltas pendukung,
teri, teri gulung, dan teri wijen yang rendahmya SDM terlatih, serta penyediaan
merupakan produk dari ibu-ibu nelayan informasi pariwisata yang minim.
di Pulau Pasaran (Ali et al., 2018; Oleh sebab itu disusun program guna
Sulistiyanti et al., 2016).
pengembangan Pulau Pasaran sebagai areal
5. Wisata lingkungan dan konservasi; minawisata di Kota Bandar Lampung,
jenis wisata ini dapat berupa: ekowisata diantaranya: perencanaan, peningkatan
mangrove, pendidikan konservasi, sanitasi pulau, penguatan kelembagaan,
praktek menanam bibit mangrove, dan pembangunan sarana dan prasarana,
transplantasi karang. Menurut KKP pengembangan produk ikan, penguatan
Kota Bandar Lampung (2014), promosi dan beberapa program lainnya.
ekosistem mangrove di Pulau Pasaran
terdiri dari Sonnetaria dan Avicennia 1. Perencanaan program
yang terbentang seluas 10,8 ha di bibir Peran pemerintah sangat penting dalam
pantai dengan ketebalan 5-30 meter. pengembangan minawisata. Paket
Komunitas mangrove ini belum kebijakan diperlukan untuk mendorong
dikelola dengan baik sehingga melalui wisata terutama pembangunan infrastruktur
ekowisata akan meningkatkan potensi dan suprastruktur (Amanah dan Utami,
ekologis dan ekonomis mangrove 2006). Beberapa kebijakan yang sejalan
tersebut (Ali, 2015). dengan pengembangan minawisata Pulau
6. Potensi lainnya adalah terumbu karang Pasaran yakni pada tahun 2010 Pulau
terutama di perairan sekitar Pulau Pasaran telah ditetapkan sebagai Kawasan
Mutiara (30 menit dari Pulau Pasaran). Minapolitan oleh Kementerian Kelautan
Hamparan terumbu karangnya berada dan Perikanan (SK Menteri KKP No. 32
pada kedalaman 1-2 meter dan masih Tahun 2010).
dalam kondisi, sehingga cocok untuk
spot snorkeling. Pengamatan lapang Hal tersebut mendasari pembentukan
terdapat 8 genus terumbu karang yang Tim Pelaksana Pembangunan Klaster Ikan
ditemukan, yaitu: Acropora, Fungia, di Pulau Pasaran oleh Wali Kota Bandar
Echinopora, Goniastrea, Montipora, Lampung (SK Wali Kota Bandar Lampung
Pectinia, Pocilopora, dan Porites. Nomor 256/23/HK/2011) dengan
Sementara komunitas lamun (seagrass) mengadopsi pola kerjasama ABG
di perairan Pulau Pasaran dan Pulau (academic-business-government) yang
Mutiara masih padat terutama dari jenis beranggotakan unsur pemerintah daerah,
Enhalus, Thallasia, dan Cymodocea. Bank Indonesia, dan Universitas Lampung.
Selanjutnya pada tahun 2012 Direktorat
Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan (P2HP) KKP membentuk tim
Teknis Pembina Sentra Pengolahan Hasil
Penguatan Minawisata Perikanan Surat Keputusan Dirjen Nomor

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 9 NO. 1 107


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

KEP.76/DJ-P2HP/2012. Kemudian tahun mengangkut sampah dari Pulau Pasaran ke


2014 tim pembinaan masyarakat dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara
Politeknik Negeri Lampung berpartisipasi (TPS).
melalui program Iptekda LIPI untuk Gerakan Jaring Sampah (GJS)
mengembangkan budidaya kerang hijau. dilakukan oleh masyarakat bersama-sama
Selanjutnya pemerintah Kota Bandar dengan Jurusan Perikanan Universitas
Lampung juga telah menyusun detail Lampung. Sampah dikordinir oleh
engineering design (DED) Pulau Pasaran. masyarakat untuk selanjutnya dibung ke
Penyusunan DED ini merupakan upaya TPS. Di samping itu juga diberikan
membuat grand design pembangunan pelatihan sanitasi keluarga dengan
Pulau Pasaran ke depan (Dinas Tata Kota menitikberatkan pada cara hidup sehat,
Bandar Lampung, 2013). Di dalamnya manajemen persampahan, maupun saluran
tercantum berbagai berbagai informasi air (drainase) di lingkungan Pulau Pasaran.
mengenai pembangunan fasiltas, konstruksi, Pembentukan kelompok masyarakat
pengembangan dan lain sebagainya yang sadar lingkungan (MY DARLING) berupaya
dapat menjadi patokan dalam penyusunan
untuk melestarikan kebersihan lingkungan
program di Pulau Pasaran. dengan cara membentuk kelompok
2. Peningkatan sanitasi Pulau Pasaran masyarakat Pulau yang peduli terhadap
kesehatan lingkungan. Sasaran utama
Pulau Pasaran merupakan daerah
adalah pemuda pulau yang diharapkan
dataran rendah yang memiliki ketinggian 0-
melahirkan kegiatan-kegiatan yang dapat
2 meter di atas permukaan laut. Pada tahun
mendukung terciptanya kebersihan
1963 luas pulau tercatat hanya 2,5 hektar
lingkungan Pulua Pasaran.
dengan dominasi tanaman kelapa di
sekeliling pulau, sementara saat ini 3. Penguatan kelembagaan
mencapai 12,5 hektar. Pertambahan luas ini Usaha perikanan di Pulau Pasaran tidak
dikarenakan reklamasi (penimbunan pulau) terbatas pada usaha pengolahan, melainkan
yang dilakukan oleh penduduk pulau untuk juga usaha budidaya (aquaculture) ikan
kepentingan pemukiman dan lahan kakap putih dan kerang hijau menggunakan
penjemuran ikan teri (Bapeda Kota Bandar jaring apung dan usaha penangkapan ikan
Lampung, 2012; Pulau Pasaran, 2018). Hal
ikan dan cumi (Noor, 2015). Usaha
ini menjadikan Pulau Pasaran mudah perikanan tersebut banyak menyerap tenaga
mendapatkan limpahan sampah dari luar kerja baik yang berasal dari luar pulau
karena ketika pasang tertingi sekita 30-40% ataupun penduduk asli Pulau Pasaran.
areal pulau akan terendam air laut.
Tercatat setidaknya 810 orang yang bekerja
Sehingga diperlukan pengelolaan sampah di sektor perikanan (pengolahan) (DKP
agar tidak mencemari lingkungan. Kota Bandar Lampung, 2014).
Beberapa program telah dijalankan Penguatan usaha ikan teri di Pulau
guna menanggulangi limbah dan menjaga Pasaran dimulai sejak tahun 2009 dengan
aspek sanitasi Pulau Pasaran diantaranya dibentuknya klaster pengolahan ikan yang
pemberian peralatan sanitasi warga, diinisiasi oleh Dinas Kelautan dan
gerakan jaring sampah (GJS), pembentukan Perikanan Kota Bandar Lampung bersama
masyarakat sadar lingkungan hingga Bank Indonsia Lampung melalui Program
membangun Bank Sampah. Pemberian Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis
peralatan sanitasi berupa tempat sampah Komuditas Unggulan. Selanjutnya
sebanyak 30 buah yang disebar di seluruh dibentuk Koperasi Nelayan Mitra Karya
areal pulau guna menampung limbah
Bahari guna meningkatkan posisi tawar
sehari-hari, juga kendaraan roda tiga oleh nelayan dan kelompok nelayan setempat
Dinas Tata Kota Bandar Lampung untuk (Noor, 2015).

108 VOLUME 9 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

Penguatan dan pembinaan terhadap Produk ikan teri asal Pulau Pasaran lebih
Koperasi Mitra Karya Bahari dilakukan dikenal sebagai teri medan sehingga
melalui pembinaan pelaporan keuangan keberadaan sentra produksi ikan teri Pulau
dan pelatihan kewirausahaan bagi pengurus Pasaran tidak diketahui oleh masyarakat
koperasi. luas. Maka dari itu digagas pembuatan
produk ikan teri khas Pulau Pasaran dengan
nama Teri Siger (Gambar 3).
Tabel 2. Aktifitas perokonomian perikanan
Pemilihan nama siger didasarakan pada
kebudayaan Lampung yang sudah dikenal
oleh masyarakat luas. Produk didesign
sedemikian rupa dengan menerapkan
teknologi pengemasan vakum yang dapat
memperpanjang masa awet produk ikan teri
menjadi 3 bulan. Keunggulan lainnya dari
segi higienisitas produk yang lebih terjaga
dan terhindar dari kontaminasi kimia dan
biologi serta menjadi media promosi bagi
konsumen (Rosalina dan Prasetyo, 2010;
Ali et al., 2015).

(Sumber: Ali et al., 2015)


4. Pembangunan sarana dan prasarana Gambar 3. Produk teri siger dan promosi
Penyediaan sarana dan prasarana melalui pameran
senantiasa terutama dilakukan oleh Pemasaran dilakukan secara langsung
Pemerintah Kota Bandar Lampung seperti di lokasi pengolahan maupun dengan
pembangunan jembatan penyeberangan mengikutkan dalam pameran dan bazar
dengan lebar 1,5 meter yang bisa dilewati tingkat lokal maupun nasional serta melalui
oleh pejalan kaki dan motor. Jembatan metode daring. Pada akhir tahun 2015 Wali
sepanjang 200 meter menjadi penghubung Kota Bandar Lampung mencanangkan Teri
Pulau Pasaran dengan daratan di Teluk Siger sebagai produk khas dan icon produk
Betung ini dibangun tahun 2013. perikanan Kota Bandar Lampung.
Penyediaan alat transportasi perahu Pengembangan produk lain adalah
sebanyak 2 buah yang dikelola oleh dengan melakukan diversifikasi produk
masyarakat Pulau Pasaran, serta pembuatan ikan teri menjadi produk turunan berupa
pembangunan lapangan pusat kegiatan makanan ringan seperti: teri kriuk, getas teri,
warga seluas 2000 meter persegi dengan keripik teri dan teri gulung. Olahan
cara menimbun pantai di Pulau Pasaran diversifikasi dilakukan guna meningkatkan
yang dimaksudkan untuk memfasilitasi nilai tambah dari teri dan menjadi solusi
kegiatan warga. penanganan ketika produksi melimpah.
Selanjutnya program sepeda wisata Beberapa event promosi yang diikuti
guna memfasilitasi pengunjung berkeliling guna memasarkan teri siger diantaranya:
menikmati keindahan Pulau Pasaran. dikutsertakan dalam pameran dan lomba
5. Pengembangan produk perikanan MTQ tingkat Lampung dan pameran
pembangunan di Kota Bandar Lampung,

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 9 NO. 1 109


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

Dies Natalis Universitas Lampung, menarik minat jurnalis dalam pemberitaan


pameran dalam rangka HUT Kota Bandar dan peningkatan image wisata Pulau
Lampung, Lampung Fair dan lain Pasaran.
sebagainya. Penyelenggaraan Festival Pulau
6. Promosi Pulau Pasaran Pasaran dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan icon pariwisata. Festivalisasi
Program promosi dimaksudkan untuk
kegiatan di Pulau Pasaran dengan tema
memasarkan potensi Pulau Pasaran kepada
“Eksplore Pulau Pasaran” dimaksudkan
wisatawan. Beberapa program yag telah
untuk menarik minat wisatawan dan
dijalankan diantaranya: penguatan public
meningkatkan kesadaran masyarakat Pulau
relation, penguatan image, festival Pulau
Pasaran mengenai pentingnya menjaga
Pasaran (Gambar 4), pencanangan
potensi alam dan lingkungan serta kesiapan
minawisata dan pembangunan informasi
masyarakat dalam menyambut wisatawan.
secara daring serta membangun jejaring
pariwisata. Kegiatan yang dilakukan berupa parade
perahu hias, lomba masak serba ikan,
Penguatan public relation telah
dilakukan dengan mengundang jurnalis lomba karya tulis, lomba fotografi, dan
pengajian akbar. Selanjutnya adalah
(visiting journalist program) dari media
pencanangan minawisata oleh Walikota,
elektronik dan media cetak dan daring ke
Bapeda dan Rektor Universitas Lampung
Pulau Pasaran. Tujuan utama program ini
bersama dengan masyarakat Pulau Pasaran.
adalah menyediakan fasilitas kepada para
kuli tinta untuk mengulas dan meliput Pembangunan informasi secara daring
Pulau Pasaran. dengan membuat website Pulau Pasaran,
yaitu: www.pulaupasaran.com, dan
instagram.explorepulaupasaran. Sehingga
Pulau Pasaran sebagai virtual island yang
mudah diakses (Ali et al., 2015).
Program ini dikembangkan oleh LPPM
Universitas Lampung bekerjasama dengan
Pemerintah Kota Bandar Lampung. Prinsip
Gambar 4. Pencanangan Festival Pulau dari kegiatan ini menyangkut tiga hal: more
Pasaran dan kunjungan Puteri Indonesia digital more personal, more digital more
professional, dan more global. Pemasaran
Bentuk pemberitaan meliputi program secara digital lebih efektif seperti
yang dijalankan atau memang secara penghitungan feedback di media sosial.
khusus media membuat acara atau program
tertentu, seperti: Indonesia Membangun Sedangkan program jejaring pariwisata
(TVRI Lampung), Net TV (Net 12), RTV dilakukan dengan menggandeng kelompok
(Indonesia Banget), PKS TV, beberapa pecinta alam, backpacker, blogger,
traveler di youtube dan instagram maupun komunitas fotografi, agen perjalanan, dan
media nasional seperti Antara, travel- hotel yang memungkinkan penyebaran
detik.com, tempo.com, dan viva.co.id. informasi minawisata Pulau Pasaran
semakin meluas.
Penguatan image Pulau Pasaran sebagai
destinasi minawisata dilakukan dengan
menggerakkan ikon dan duta pariwisata Membangun minawisata berbasis
(Muli-Mekhanai) Kota Bandar Lampung masyarakat
dan Putri Indonesia utusan Propinsi
Lampung untuk berkunjung ke Pulau Minawisata berbasis masyarakat
Pasaran (Gambar 4). Sehingga akan menjadi strategi yang jitu karena di
samping program pariwisata berjalan,

110 VOLUME 9 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

daerah atau masyarakat akan mendapatkan dengan cara melibatkan partisipasi aktif
keuntungan ekonomi dari adanya wisata anggota kelompok sejak awal program.
yang dijalankan. Hanya saja ironisnya Oleh karena itu penguatan kelompok sadar
sebagian besar kawasan minawisata wisata ini perlu dilakukan secara
dikuasai pemodal asing baik areal ataupun berkesinambungan.
manajemen wisatanya. Pada hakikatnya POKDARWIS dapat
melaksanakan berbagai jenis kegiatan
Sebagai contoh terdapat lebih dari 50
yang disesuaikan dengan keadaan dan
pulau di Indonesia yang wisata baharinya
kondisi kelompok. Namun semua jenis
dikelola oleh investor asing baik dalam
kegiatan tersebut diarahkan untuk:
bentuk homestay, restoran hingga rental
alat selam dan surfing, sementara a. Meningkatkan wawasan anggota
pengusaha lokal dan warga pesisir hanya Pokdarwis dalam bidang pariwisata.
bekerja melayani investor asing, seperti b. Meningkatkan keterampilan anggota
pemandu turis, pekerja hotel, atau menjadi dalam mengelola usaha pariwisata
penjual sovenir asongan atau sekedar c. Mendorong masyarakat agar menjadi
menjajakan makanan ringan. tuan rumah yang baik bagi wisatawan.
d. Mendorong masyarakat dalam
Kondisi ini harus dibenahi agar
meningkatkan daya tarik pariwisata
masyarakat sekitar turut dapat merasakan
e. Mengumpulkan, mengolah, memberikan
keuntungan dari adanya minawisata di
informasi kepariwisataan
daerahnya. Pemerintah perlu menyiapkan
masyarakat lokal agar memiliki peran yang Memberikan masukan kepada yang
lebih luas dalam pengelolaan minawisata berwenang untuk meningkatkan
menjadi berbasis masyarakat lokal. pengembangan pariwisata.
Minawisata berbasis masyarakat
menitikberatkan pada peran aktif KESIMPULAN
komunitas. Hal tersebut didasarkan pada Potensi sumberdaya di Pulau Pasaran
kenyataan bahwa masyarakat memiliki untuk dijadikan sebagai areal minawisata
pengetahuan yang lebih tentang alam serta sangat beragam dan dapat meningkatkan
budaya yang menjadi potensi dan nilai jual kesejahteraan masyarakat. Penerapan
sebagai daya tarik wisata di daerahnya. minawisata berbasis masyarakat
Namun minawisata ini tidak lantas (community-based marine tourism)
menjadikan masyarakat menjalankan usaha menjadi penting karena menitikberatkan
minawisata sendiri, melainkan tetap harus peran aktif komunitas masyarakat lokal
melibatkan pihak terkait baik pemerintah, dalam pengelolaan wisata.
dunia usaha dan LSM serta akademik
menjadi suatu kemitraan sesuai peran dan Program yang dilaksanakan berhasil
keahlian masing-masing. menjadikan Pulau Pasaran semakin popular
Dengan pengembangan minawisata dikalangan masyarakat khususnya
berbasis masyarakat akan meningkatkan wisatawan ataupun beckpacker.
manfaat ekonomi dan kesejahteraan Pembangunan minawisata Pulau
masyarakat seiring munculnya berbagai Pasaran sangat bergantung pada kesamaan
usaha dari pembentukan minawisata. presepsi dan kesatuan aksi antara
Program terkait yang telah dilakukan masyarakat, pemerintah dan pihak swasta
adalah dengan menginisiasi pembentukan dalam mendukung terealisasinya wisata
Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) bahari, sehingga Pulau Pasaran menjadi
Pulau Pasaran. Program ini baru tahap icon baru dan komuditas yang
penjajakan. POKDARWIS bermaksud menguntungkan bagi Kota Bandar
melalukan kegiatan melalui pendekatan Lampung (PAD) dan meningkatkan
kelembagaan (institutional approach) kesejahteraan masyarakat secara langsung.

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 9 NO. 1 111


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

UCAPAN TERIMA KASIH Badan Perencanaan Daerah Kota Bandar


Lampung. (2018). Monografi
Kami menyampaikan terima kasih Pulau Pasaran, Bandar Lampung.
kepada LPPM Univeristas Lampung, Bappeda Kota Bandar Lampung.
UPPM Politeknik Negeri Lampung,
Bappeda Kota Bandar Lampung dan Dinas Dinas Tata Kota Bandar Lampung. (2013).
Perikanan dan Kelautan Kota Bandar Gambar rencana DED Pulau
Lampung yang berpartisipasi dalam Pasaran, Bandar Lampung. CV.
pembinaan dan pengembangan minawisata Mega Cipta Perkasa. Lampung
Pulau Pasaran. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bandar
Lampung. (2014). Profil sentra
pengolah hasil perikanan ikan Teri
DAFTAR PUSTAKA Siger Pulau Pasaran. DKP Kota
Ali, M, E. Efendi, N.M. Noor. (2018). Bandar Lampung. Lampung.
Proses pengolahan ikan teri Hidayat, K, H. Yulianto, M. Ali, N.M. Noor,
(Stolephorus sp.) dan pemanfaatan B. Putri. (2019). Performa
limbahnya sebagai bahan baku pertumbuhan bawal bintang
pakan ikan dalam mendukung Trachinotus blochii yang
konsep zero waste. Jurnal dibudidaya dengan sistem
Perikanan. 8(1): 47-54 monokultur dan polikultur bersama
Ali, M. (2015). Potensi pengembangan kerang hijau Perna viridis. Depik,
wisata bahari Pulau Pasaran, Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir
Bandar Lampung. Prosiding dan Perikanan, 8(1): 1-8
Seminar Nasional Swasembada Inskeep. (1991). Tourism planning: An
Pangan, Politeknik Negeri integrated and sustainable
Lampung, 29 April 2015: 568-575 development approach. New York.
Ali, M. H.W. Maharani, S. Hudaidah, H. Van Nostrand Reinhoid.
Fornando. (2015b). Analisis Noor, N.M. (2015). Prospek
kesesuaian lahan di perairan Pulau pengembangan usaha budidaya
Pasaran provinsi Lampung untuk kerang hijau (Perna viridis) di
budidaya kerang hijau (Perna Pulau Pasaran, Bandar Lampung,
viridis). Maspari Journal: Marine Jurnal Aquasains, 3(2): 239-246
Science Research, 7 (2): 57-64
Noor, N.M., A.D. Astuti, E. Efendi. (2016).
Ali, M. L. Santoso, D. Fransiska. (2015a). Performance of green mussel
Pengaruh substitusi tepung ikan (Perna viridis) in monoculture and
dengan tepung kepala ikan teri polyculture system within sea bass
terhadap pertumbuhan ikan nila (Lates calcarifer). Jurnal
(Oreochromis sp.), Jurnal Maspari Aquasains, 4(2): 389-400
Marine Sciences Researsch, 7(1):
63-70 Noor, N.M., H. Nursyam, M.S. Widodo, Y.
Risjani. (2019a). Biological
Amanah, S. dan N. Utami. (2006). Perilaku aspects of green mussels Perna
nelayan dalam pengelolaan wisata viridis cultivated on raft culture in
bahari di kawasan Pantai Lovina, Pasaran coastal waters, Indonesia.
Bulelang, Bali. Jurnal Penyuluhan, AACL Bioflux, 12(2): 448-456
2(2): 83-90.
Noor, N.M., H. Nursyam, M.S. Widodo, Y.
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian: Risjani. (2019b). Identification of
Suatu pendekatan praktek. Jakarta. green mussel from Lampung Bay,
Rineka Cipta. Indonesia by using a

112 VOLUME 9 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

morphological and molecular


approach. Bioscience Research,
16(2): 1395-1404
Pulau Pasaran. (2014). Data kependudukan
Pulau Pasaran. Bandar Lampung.
Sensus Penduduk Pulau Pasaran.
Kota Bandar Lampung.
Putri, B. N.M. Noor, M. Ali. (2018).
Pembinaan usaha budidaya kerang
hijau dan ikan di Pulau Pasaran,
Lampung. Jurnal Sakai Sembayan,
2(1): 30-35
Rosalina, Y., Alnopri dan Prasetyo. (2010).
Desain kemasan untuk
meningkatkan nilai tambah madu
bunga kopi sebagai produk
unggulan daerah. Jurnal
Agroindustri, 2(1): 2088-5369.
Sulistiyanti, S.R. M. Ali, E. Efendi, W.
Winarto. (2016). Pengering lapis
tipis (thin layer drying /TLD) ikan
teri berbasis tenaga surya. JPKM
(Jurnal Pengabdian Masyarakat)
Universitas Negeri Medan, 22(3):
110-113
Sulvina, N.M. Noor, H.W. Maharani, S.
Hudaidah. (2015). Pengaruh
perbedaan jenis tali terhadap
tingkat penempelan benih kerang
hijau (Perna viridis). e-Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Budidaya
Perairan, 4(1): 4(1): 471-478
Waryono, T. 2000. Aspek pengembangan
Desa Wisata Nelayan Kampung Laut
Segara Anakan, Cilacap. Semiloka
Kelautan Menjelang Otonomi Daerah,
Kerjasama Pemda Cilacap dengan
Departemen Perikanan dan Kelautan;
25 Nopember 2000 di LP.
Nusakambangan, Cilacap.

INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN | VOLUME 9 NO. 1 113


[PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI PULAU PASARAN, BANDAR LAMPUNG]
– Nuning Mahmudah Noor, Deny Sapto Chondro Utomo, Andrya Yunila Hastuti, Ahmad Habibi , Mahrus Ali

Halaman Kosong

114 VOLUME 9 NO. 1 | INOVASI PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN

Anda mungkin juga menyukai