Nuning Mahmudah Noor1), Deny Sapto Chondro Utomo2), Andrya Yunila Hastuti3),
Ahmad Habibi4) dan Mahrus Ali5)
Program Studi Budidaya Perikanan, Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Lampung
Jl. Sukarno Hatta No. 10, Rajabasa, Bandar Lampung
Surel: nuning@polinela.ac.id
Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1, Gedong Meneng, Bandar Lampung
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung
Jl. Kartini 12-E, Gn. Sari, Kota Bandar Lampung, Lampung 35127
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Jl. Letnan Kolonel H. Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, 35131
Abstrak: Pulau Pasaran merupakan penghasil utama ikan teri di Lampung, disamping juga penghasil ikan
budidaya dan kerang hijau. Potensi perikanan tersebut menjadi daya tarik tersendiri terlebih karena lokasi pulau
yang berada di perkotaan (Kota Bandar Lampung). Pulau Pasaran yang hanya seluas 12,5 hektar ini berpotensi
tidak hanya sebagai sentra produksi perikanan, namun juga wisata bahari (minawisata). Konsep minawisata yang
diusung adalah dengan lebih menitikberatkan peran aktif komunitas dan mengakui hak masyarakat lokal dalam
pengelolaan pariwisata di kawasan mereka (community-based marine tourism). Beberapa program telah berhasil
dijalankan dalam rangka mendukung minawisata Pulau Pasaran, diantaranya: perancangan minawisata,
peningkatan sanitasi pulau, penguatan kelembagaan, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan produk
perikanan, dan penguatan promosi. Sehingga Pulau Pasaran menjadi icon baru minawisata yang dapat
menguntungkan bagi Kota Bandar Lampung (PAD) dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
langsung.
Abstract: Pasaran Island is not only well-known as a major producer of anchovies in Lampung province, but also
as a mariculture location of some fish and green mussel. The island which only covers 12.5 hectares is located in
urban areas, in Bandar Lampung City, the capital of Lampung province. Pasaran Island has the potential as a
fishery production center and marine tourism (minawisata). The minawisata concept emphasizing the active role
and rights of the local communities in the management of tourism in their area (community-based marine tourism).
Several programs for the development of minawisata on Pasaran island have been successfully implemented,
including: designing minawisata, enhancing sanitation, strengthening institutions, building facilities and
infrastructure, developing fishery products, and strengthening promotions. Pasaran Island would therefore be a
new marine-tourism icon that beneficial to Bandar Lampung City and directly boost the local community's welfare.
yang unik, aktifitas perikanan lain seperti mewujudkan konsep tersebut maka
pembuatan perahu, serta potensi komunitas diperlukan berbagai upaya, pembinaan,
mangrove di dalamnya yang dapat menjadi pengelolaaan, sarana dan prasarana
daya tarik dari Pulau Pasaran. penunjang maupun promosi.
Keunikan lain dari Pulau Pasaran adalah
karena letaknya yang berdekatan dengan Tabel 1. Pengelompokan penduduk
ibu kota provinsi, mudahnya akses terutama
Klasifikasi Pendududuk Jumlah
setelah dibangun jembatan penyeberangan
Pulau Pasaran (jiwa)
sepanjang 200 meter yang menghubungkan
Berdasarkan jenis kelamin
Pulau Pasaran dan Kota Bandar Lampung
• Laki-laki 574
sehingga mudah disinggahi (Ali, 2015).
Secara administratif Pulau Pasaran • Perempuan 597
terletak di Kecamatan Teluk Betung Barat Berdasarkan pekerjaan
dengan luas wilayah sebesar 12,5 hektar ini • TNI -
memiliki penduduk 1.171 jiwa yang terdiri • Nelayan 375
atas 574 orang laki-laki dan 597 orang • PNS 6
perempuan atau 224 kepala keluarga (Tabel • Pengusaha ikan asin 205
1) (Monograf Pulau Pasaran, 2018). • Penjual jasa/ buruh 392
Di satu sisi sektor pariwisata merupakan • Lainnya 310
sektor yang prospektif bagi Kota Bandar Berdasarkan pendidikan
Lampung. Hal ini juga terlihat dari Rencana ▪ Perguruan Tinggi 5
Pembangunan Jangka Menengah Daerah ▪ SMU 116
(RPJMD) Tahun 2016-2021 yang salah ▪ SLTP 234
satunya adalah pengembangan jasa dan ▪ SD 532
perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan ▪ Tidak Sekolah 277
dan pengembangan pariwisata. (Sumber: Data Pulau Pasaran, 2018)
Melihat potensi yang dimiliki Pulau
Pasaran, maka konsep wisata bahari
(minawisata) sangat relevan untuk METODOLOGI
pengembangan Pulau Pasaran. Minawisata
didefinisikan sebagai cabang pariwisata Kajian ini dilakukan di Pulau Pasaran,
yang berfokus pada pemanfaatan potensi Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota
dan keindahan flora, fauna, budaya dan Bandar Lampung di mana pemilihan lokasi
nuansa bahari dalam suatu kawasan tertentu dilakukan secara sengaja (purposive)
(Waryono, 2000). karena memiliki potensi untuk dijadikan
Dengan menjadikan Pulau Pasaran sebagai areal wisata bahari yang dekat
sebagai destinasi wisata bahari akan dengan ibu kota provinsi. Program yang
meningkatkan daya tawar Pulau Pasaran dijalankan meliputi: observasi potensi
dan meningkatkan pendapatan masyarakat pariwisata, focus group discussion (FGD),
lokal. Oleh sebab itu peran masyarakat perencanaan program, pelaksanaan dan
perlu ditingkatkan dalam pengelolaan evaluasi.
wisata ini. Konsep ini dikenal dengan Proses observasi dilakukan melalui
community-based marine tourism yang pengamatan secara langsung dan interview
lebih menitikberatkan peran aktif dari dengan tokoh masyarakat. Proses ini
komunitas masyarakat lokal dalam bertujuan untuk mendapatkan informasi
pengelolaan pariwisata di kawasan mereka. dasar potensi minawisata Pulau Pasaran,
Pengembangan konsep minawisata juga dilakukan penyebaran kuisioner
berbasis masyarakat dapat meningkatkan didukung wawancara mendalam (indepth
kesejahteraan seiring munculnya berbagai interview) dengan ahli (Arikunto, 2002).
usaha dari pembentukan minawisata. Guna
FGD dilakukan untuk menggali 12,5 ha, dan telah berpenghuni sejak tahun
informasi secara luas dengan cara 1970an, dengan penduduk 224 kepala
mengumpulkan data dari stakeholder keluarga atau 1.173 jiwa.
secara bersamaan dalam satu kelompok Fasilitas umum yang ada di Pulau
diskusi. Proses FGD dilakukan dengan Pasaran, diantaranya: jalan kampung yang
tokoh masyarakat Pulau Pasaran, Dinas sudah dipaving selebar 1 meter, pusat
Perikanan dan Bappeda Kota Bandar kesehatan masyarakat, masjid, MCK umum,
Lampung (Gambar 1). FGD ini berupaya gedung pertemuan, gedung koperasi, suplai
merumuskan permasalahan minawisata listrik PLN, dan air PDAM dengan pipa
Pulau Pasaran untuk selanjutnya dicarikan yang tertanam di bawah laut. Penduduk
solusinya. Pulau Pasaran mayoritas bersuku Jawa dan
sisanya suku Bugis (Ali et al., 2015).
Keunikan Pulau Pasaran adalah terletak
pada lokasinya yang menjadikan satu-
satunya pulau berpenduduk di areal
perkotaan di Lampung. Akses ke Pulau
Pasaran dapat ditempuh dengan jalur
Gambar 1. FGD dengan pihak pemerintah penyeberangan laut menggunakan perahu
daerah dan stakeholder jukung atau jalur darat menggunakan
jembatan yang bisa dilewati oleh pejalan
kaki dan motor. Jembatan sepanjang 200
Tahapan perencanaan dilakukan guna meter ini dibangun tahun 2013.
merancang berbagai upaya yang dapat
dilakukan berbagai pihak tekait guna Sektor perikanan menempati urutan
mewujudkan minawisata Pulau Pasaran dan pertama dalam mata pencarian dan kegiatan
mengantisipasi permasalahan yang akan ekonomi masyarakat. Disamping dikenal
timbul. Pelaksanaan program dilakukan sebagai icon pengolahan ikan teri,
dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Pulau Pasaran juga
masyarakat Pulau Pasaran dan stakeholder melakukan aktifitas penangkapan ikan,
serta evaluasi keberhasilan program yang pengolahan cumi, dan ikan lainnya serta
bertujuan memberikan koreksi terhadap aktivitas budidaya kakap putih, ikan simba
program yang dijalankan. dan kerang hijau dengan menggunakan
rakit apung (Tabel 2) (Ali et al., 2015b).
Sumber data dari tulisan ini yaitu data Pulau yang berjarak 6 km dari kota
primer merupakan data dan informasi yang Bandar Lampung ini juga memiliki potensi
diperoleh dari kuisioner, wawancara yang komuditas mangrove seluas 10,8 ha dan
berkenaan dengan penelitian dan data memungkinkan dikembangkan hingga 10
sekunder data yang telah tersusun dalam ha lagi (KKP Kota Bandar Lampung, 2014).
bentuk dokumen-dokumen tertulis, internet, Hal ini menjadikan Pulau Pasaran memiliki
dan jurnal. Seluruh data dan hasil kegiatan potensi sebagai destinasi pariwisata bahari
kemudian dilaporkan secara deskriptif. (minawisata) di perkotaan (Gambar 2).
Penguatan dan pembinaan terhadap Produk ikan teri asal Pulau Pasaran lebih
Koperasi Mitra Karya Bahari dilakukan dikenal sebagai teri medan sehingga
melalui pembinaan pelaporan keuangan keberadaan sentra produksi ikan teri Pulau
dan pelatihan kewirausahaan bagi pengurus Pasaran tidak diketahui oleh masyarakat
koperasi. luas. Maka dari itu digagas pembuatan
produk ikan teri khas Pulau Pasaran dengan
nama Teri Siger (Gambar 3).
Tabel 2. Aktifitas perokonomian perikanan
Pemilihan nama siger didasarakan pada
kebudayaan Lampung yang sudah dikenal
oleh masyarakat luas. Produk didesign
sedemikian rupa dengan menerapkan
teknologi pengemasan vakum yang dapat
memperpanjang masa awet produk ikan teri
menjadi 3 bulan. Keunggulan lainnya dari
segi higienisitas produk yang lebih terjaga
dan terhindar dari kontaminasi kimia dan
biologi serta menjadi media promosi bagi
konsumen (Rosalina dan Prasetyo, 2010;
Ali et al., 2015).
daerah atau masyarakat akan mendapatkan dengan cara melibatkan partisipasi aktif
keuntungan ekonomi dari adanya wisata anggota kelompok sejak awal program.
yang dijalankan. Hanya saja ironisnya Oleh karena itu penguatan kelompok sadar
sebagian besar kawasan minawisata wisata ini perlu dilakukan secara
dikuasai pemodal asing baik areal ataupun berkesinambungan.
manajemen wisatanya. Pada hakikatnya POKDARWIS dapat
melaksanakan berbagai jenis kegiatan
Sebagai contoh terdapat lebih dari 50
yang disesuaikan dengan keadaan dan
pulau di Indonesia yang wisata baharinya
kondisi kelompok. Namun semua jenis
dikelola oleh investor asing baik dalam
kegiatan tersebut diarahkan untuk:
bentuk homestay, restoran hingga rental
alat selam dan surfing, sementara a. Meningkatkan wawasan anggota
pengusaha lokal dan warga pesisir hanya Pokdarwis dalam bidang pariwisata.
bekerja melayani investor asing, seperti b. Meningkatkan keterampilan anggota
pemandu turis, pekerja hotel, atau menjadi dalam mengelola usaha pariwisata
penjual sovenir asongan atau sekedar c. Mendorong masyarakat agar menjadi
menjajakan makanan ringan. tuan rumah yang baik bagi wisatawan.
d. Mendorong masyarakat dalam
Kondisi ini harus dibenahi agar
meningkatkan daya tarik pariwisata
masyarakat sekitar turut dapat merasakan
e. Mengumpulkan, mengolah, memberikan
keuntungan dari adanya minawisata di
informasi kepariwisataan
daerahnya. Pemerintah perlu menyiapkan
masyarakat lokal agar memiliki peran yang Memberikan masukan kepada yang
lebih luas dalam pengelolaan minawisata berwenang untuk meningkatkan
menjadi berbasis masyarakat lokal. pengembangan pariwisata.
Minawisata berbasis masyarakat
menitikberatkan pada peran aktif KESIMPULAN
komunitas. Hal tersebut didasarkan pada Potensi sumberdaya di Pulau Pasaran
kenyataan bahwa masyarakat memiliki untuk dijadikan sebagai areal minawisata
pengetahuan yang lebih tentang alam serta sangat beragam dan dapat meningkatkan
budaya yang menjadi potensi dan nilai jual kesejahteraan masyarakat. Penerapan
sebagai daya tarik wisata di daerahnya. minawisata berbasis masyarakat
Namun minawisata ini tidak lantas (community-based marine tourism)
menjadikan masyarakat menjalankan usaha menjadi penting karena menitikberatkan
minawisata sendiri, melainkan tetap harus peran aktif komunitas masyarakat lokal
melibatkan pihak terkait baik pemerintah, dalam pengelolaan wisata.
dunia usaha dan LSM serta akademik
menjadi suatu kemitraan sesuai peran dan Program yang dilaksanakan berhasil
keahlian masing-masing. menjadikan Pulau Pasaran semakin popular
Dengan pengembangan minawisata dikalangan masyarakat khususnya
berbasis masyarakat akan meningkatkan wisatawan ataupun beckpacker.
manfaat ekonomi dan kesejahteraan Pembangunan minawisata Pulau
masyarakat seiring munculnya berbagai Pasaran sangat bergantung pada kesamaan
usaha dari pembentukan minawisata. presepsi dan kesatuan aksi antara
Program terkait yang telah dilakukan masyarakat, pemerintah dan pihak swasta
adalah dengan menginisiasi pembentukan dalam mendukung terealisasinya wisata
Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) bahari, sehingga Pulau Pasaran menjadi
Pulau Pasaran. Program ini baru tahap icon baru dan komuditas yang
penjajakan. POKDARWIS bermaksud menguntungkan bagi Kota Bandar
melalukan kegiatan melalui pendekatan Lampung (PAD) dan meningkatkan
kelembagaan (institutional approach) kesejahteraan masyarakat secara langsung.
Halaman Kosong