Anda di halaman 1dari 8

Makalah Budaya

Tanjung Jabung Timur

Dosen Pengampu :
Drs. Rasimin, M.Pd.
Affan Yusra, S.Pd., M.Pd
Zubaidah, M.Pd., Kons.
Muhammad Zulfikar, M.Pd.

Di susun oleh Kelompok


Randy Aryanto A1E122003
Marsyah Julianti A1E122014
Ryan Pratam Putra A1E122019

Progam Studi Bimbingan dan Konseling


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah budaya Tanjung Jabung Timur

Makalah budaya ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah budaya Tanjung Jabung timur ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jambi 17 April 2023

Kelompok
A. Sejarah Tanjung Jabung Timur
Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi
Jambi, Indonesia. Kabupaten ini didirikan pada tanggal 29 September 2008 berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008.

Sebelumnya, daerah ini merupakan bagian dari Kabupaten Tanjung Jabung yang lebih
besar. Namun, karena perkembangan wilayah dan kebutuhan pelayanan publik yang lebih
baik, maka dibentuklah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Pada awalnya, kabupaten ini
terdiri dari 13 kecamatan, yaitu Mendahara, Geragai, Tungkal Ilir, Tungkal Ulu, Betara,
Dendang, Muara Sabak Timur, Muara Sabak Barat, Rantau Rasau, Sadu, Nipah Panjang,
Tebing Tinggi, dan Batang Asai.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki luas wilayah sekitar 10.893,34 km² dan
jumlah penduduk sekitar 464.292 jiwa (2020). Perekonomian kabupaten ini didominasi oleh
sektor pertanian dan perkebunan, terutama kelapa sawit dan karet. Selain itu, kabupaten ini
juga memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, seperti wisata alam dan budaya yang khas.

B. Semboyan Tanjung Jabung timur

Semboyan daerah Tanjung Jabung Timur yaitu "Sepucuk Nipah Serumpun Nibung"
memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat daerah tersebut. Semboyan tersebut
mengandung arti bahwa meskipun di antara masyarakat Tanjung Jabung Timur terdapat
perbedaan, baik perbedaan suku, agama, maupun budaya, namun mereka tetap satu dalam
tujuan dan cita-cita untuk membangun daerah tersebut."Sepucuk Nipah" melambangkan
rakyat Tanjung Jabung Timur yang hidup dan tumbuh bersama di atas tanah yang subur.
Nipah adalah tumbuhan yang dapat tumbuh subur di sekitar daerah pantai dan sungai,
sedangkan "serumpun nibung" melambangkan keberagaman masyarakat Tanjung Jabung
Timur yang tetap bersatu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.Makna dari semboyan
tersebut adalah mengajarkan kepada masyarakat Tanjung Jabung Timur untuk saling
menghormati dan bekerja sama satu sama lain, menghargai perbedaan yang ada, serta tetap
bersatu dalam membangun daerah. Semboyan tersebut menjadi motivasi dan pedoman dalam
menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk mewujudkan
kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Tanjung Jabung Timur.

C. Bahasa Asli Tanjung Jabung Timur

Bahasa daerah yang umum digunakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah
Bahasa Melayu Jambi. Bahasa ini memiliki banyak persamaan dengan bahasa Melayu yang
digunakan di daerah lain di Sumatera dan juga Malaysia. Namun, ada juga beberapa variasi
dalam dialek dan kosakata tergantung pada daerahnya. Selain Bahasa Melayu Jambi, terdapat
pula bahasa-bahasa daerah lain yang masih digunakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
seperti bahasa Tebo, bahasa Kerinci, dan bahasa Minangkabau.

D. Ras , Suku, dan Agama


Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, terdapat beberapa ras, suku, dan agama yang
diakui dan dihormati. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Ras: Mayoritas penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah orang Melayu Jambi,
namun terdapat juga penduduk dari berbagai ras seperti Jawa, Minangkabau, Bugis, dan lain-
lain.

Suku: Selain suku Melayu Jambi, terdapat pula suku-suku lain seperti suku Jawa, suku
Minangkabau, suku Kerinci, suku Palembang, suku Batak, dan suku lainnya.Agama:
Mayoritas penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur menganut agama Islam. Selain itu,
terdapat juga agama-agama lain seperti Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha.

Perlu diingat bahwa di Indonesia, toleransi dan keragaman budaya serta agama
dihormati dan dijunjung tinggi sebagai prinsip dasar kehidupan bersama.

E. Tingkat Kependidikan

Tingkat kependidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih tergolong rendah jika
dibandingkan dengan kabupaten/kota di daerah lain di Indonesia. Namun, pemerintah dan
masyarakat setempat terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas
pendidikan di daerah ini.

Berikut adalah data tingkat kependidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur


berdasarkan sensus penduduk tahun 2020:

• Jumlah penduduk usia 7 tahun ke atas: 558.204 orang

• Jumlah penduduk yang belum pernah sekolah: 36.744 orang (6,6% dari total penduduk usia
7 tahun ke atas)

• Jumlah penduduk yang hanya tamat SD: 191.860 orang (34,4% dari total penduduk usia 7
tahun ke atas)

• Jumlah penduduk yang tamat SMP: 149.909 orang (26,9% dari total penduduk usia 7 tahun
ke atas)

• Jumlah penduduk yang tamat SMA/SMK: 124.086 orang (22,2% dari total penduduk usia 7
tahun ke atas)

• Jumlah penduduk yang tamat perguruan tinggi: 19.907 orang (3,6% dari total penduduk usia
7 tahun ke atas)

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa masih terdapat sebagian besar penduduk yang
hanya tamat SD atau bahkan belum pernah sekolah. Namun, terdapat pula sebagian penduduk
yang telah menempuh pendidikan tinggi. Harapannya, melalui upaya yang terus dilakukan,
tingkat pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat terus meningkat.

F. Adat Istiadat
Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, terdapat beberapa adat istiadat yang masih dijaga
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Beberapa adat istiadat tersebut antara lain:

Adat Penghulu Tuo: Adat ini merupakan sistem kepemimpinan tradisional yang
dipimpin oleh seorang penghulu tuo yang ditunjuk oleh masyarakat setempat. Penghulu tuo
memiliki tugas untuk memimpin, menjaga, dan memelihara adat dan tradisi yang ada di
masyarakat.

Adat Pernikahan: Pernikahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih diatur oleh
adat dan tradisi yang kental. Ada beberapa prosesi adat dalam pernikahan seperti prosesi
siraman, akad nikah, dan prosesi hantaran.

Adat Upacara Adat: Upacara adat seperti upacara adat lahir, upacara adat kematian, dan
upacara adat pengucapan syukur masih dijalankan secara konsisten dan dihormati oleh
masyarakat.

Adat Musik dan Tarian: Musik dan tarian tradisional seperti tarian payung, tari lenggang
nyai, tari bedaya, dan musik tradisional seperti gambus dan gendang melayu masih dijaga dan
diwariskan oleh masyarakat.

Adat Gotong Royong: Semangat gotong royong masih sangat kuat di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Masyarakat masih sering melakukan gotong royong dalam
membangun infrastruktur, membantu tetangga, dan dalam berbagai kegiatan lainnya.

Itulah beberapa contoh adat istiadat yang masih dijaga dan diwariskan oleh masyarakat
Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Tentunya masih banyak adat istiadat lainnya yang belum
disebutkan di sini.

G. Adat Pernikahan

Adat pernikahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur biasanya mengacu pada tradisi
Melayu Jambi. Berikut adalah beberapa adat pernikahan yang umum di daerah tersebut:

Adat Menerima Mas Kawin: Mas Kawin adalah hadiah atau mahar yang diberikan
oleh pihak laki-laki kepada keluarga perempuan sebagai tanda keseriusan dan penghargaan.
Besarnya Mas Kawin biasanya disepakati oleh kedua belah pihak sebelum pernikahan. Pada
saat penerimaan Mas Kawin, adatnya diiringi dengan upacara adat seperti pembacaan doa,
memasak nasi kuning, dan memotong nasi tumpeng.

Adat Mencari Air Suci: Upacara ini dilakukan pada malam sebelum pernikahan, di
mana keluarga mempelai laki-laki bersama-sama mencari air suci yang nantinya akan
digunakan untuk membersihkan diri sebelum akad nikah.

Adat Bersanding: Pada hari pernikahan, biasanya diadakan upacara bersanding di mana
mempelai laki-laki dan perempuan akan duduk bersanding di pelaminan sambil diselingi
dengan acara adat seperti tari-tarian, musik tradisional, dan pembacaan doa.
Adat Siraman: Setelah upacara bersanding, biasanya dilanjutkan dengan adat Siraman,
yaitu pihak keluarga mempelai memandikan kedua mempelai dengan air dan bunga sebagai
simbol membersihkan diri dan melangkah kehidupan yang baru.

Adat Makan Bersama: Setelah akad nikah selesai, biasanya diadakan acara makan
bersama keluarga besar, sanak saudara, dan tetangga sebagai tanda syukur dan perayaan.

Perlu diingat bahwa adat pernikahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat
bervariasi tergantung pada daerah dan kelompok masyarakat tertentu. Namun, prinsip
dasarnya sama yaitu upacara adat dan syukuran diadakan sebagai tanda kebersamaan dan
penghormatan pada keluarga dan tamu undangan.

H. Makanan Khas Daerah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak di Provinsi Jambi, Indonesia. Beberapa


makanan khas daerah kabupaten Tanjung Jabung Timur antara lain:

• Gulai Patin: Gulai Patin adalah hidangan khas Jambi yang terbuat dari ikan patin yang
dimasak dengan bumbu gulai yang kaya akan rempah-rempah.

• Tempoyak: Tempoyak adalah bumbu masakan tradisional yang terbuat dari daging buah
durian yang difermentasikan. Biasanya digunakan sebagai bahan pelengkap hidangan gulai.

• Pempek: Pempek adalah makanan khas Palembang yang juga banyak ditemukan di Tanjung
Jabung Timur. Terbuat dari ikan yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung sagu, lalu
digoreng dan disajikan dengan saus cuka.

• Sate Buntel: Sate Buntel adalah sate khas Jambi yang terbuat dari daging sapi yang dibalut
dengan lemak dan dimasak dengan bumbu khas Jambi.

• Sambal Lado Mudo: Sambal Lado Mudo adalah sambal khas Jambi yang terbuat dari cabe
hijau yang diulek dengan bawang merah, tomat, dan garam.

• Kueh Putu: Kueh Putu adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung ketan yang dicampur
dengan gula merah dan diletakkan di dalam bambu, lalu dikukus hingga matang.

• Es Kacang Merah: Es Kacang Merah adalah minuman khas Jambi yang terbuat dari kacang
merah yang direbus dan dicampur dengan es serut, sirup, dan susu kental manis.

Itulah beberapa makanan khas daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang bisa
dicoba jika berkunjung ke sana.

I. Oleh-Oleh Khas Daerah

Beberapa oleh-oleh khas Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang bisa dijadikan sebagai buah
tangan adalah:
• Keripik Ampang Kacang Mede: Keripik Ampang Kacang Mede terbuat dari kacang mede
yang diolah dengan cara digoreng kering dan ditambahkan bumbu rempah-rempah sehingga
menjadi keripik yang renyah dan lezat.

• Madu Asli Tanjung Jabung Timur: Kabupaten Tanjung Jabung Timur terkenal dengan
produksi madu yang berkualitas tinggi. Madu asli Tanjung Jabung Timur bisa dijadikan
sebagai oleh-oleh yang sehat dan bergizi.

• Kopi Tanjung Jabung Timur: Kopi Tanjung Jabung Timur juga terkenal dengan kualitasnya
yang baik dan memiliki rasa yang khas. Oleh-oleh kopi Tanjung Jabung Timur bisa menjadi
pilihan bagi para pecinta kopi.

• Baju Melayu: Baju Melayu adalah pakaian tradisional Melayu yang banyak dikenakan oleh
masyarakat di Tanjung Jabung Timur. Baju Melayu ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas
daerah untuk keluarga atau teman

• Kerajinan Tangan: Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga terkenal dengan kerajinan tangan
yang terbuat dari kayu dan rotan seperti tas, tempat pensil, hiasan dinding, dan lain
sebagainya.

Itulah beberapa oleh-oleh khas Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang bisa menjadi
pilihan saat berkunjung ke sana.

J. Hasil Bumi

Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah,
sehingga banyak hasil bumi yang dapat dihasilkan di daerah tersebut. Beberapa hasil bumi
yang paling banyak terdapat di daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur antara lain:

• Kelapa Sawit: Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan daerah penghasil kelapa sawit
terbesar di Provinsi Jambi. Banyak perkebunan kelapa sawit di daerah ini yang menghasilkan
minyak sawit dan produk turunannya seperti margarin, sabun, dan biodiesel.

• Karet: Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga merupakan daerah penghasil karet yang
cukup besar di Provinsi Jambi. Banyak petani di daerah ini yang mengolah getah karet
menjadi produk karet seperti sarung tangan, sepatu, dan ban.

• Kopi: Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki potensi yang baik untuk budidaya kopi.
Kopi yang dihasilkan di daerah ini memiliki rasa yang khas dan berkualitas.

• Singkong: Singkong merupakan salah satu hasil bumi yang banyak dihasilkan di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Singkong tersebut biasanya diolah menjadi makanan ringan seperti
keripik singkong, tapioka, dan lain-lain.

• Padi: Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga memiliki potensi yang baik untuk budidaya
padi. Banyak petani di daerah ini yang menghasilkan beras berkualitas tinggi yang dijual ke
berbagai daerah di Indonesia.
Itulah beberapa hasil bumi yang paling banyak terdapat di daerah Kabupaten Tanjung
Jabung Timur.

Anda mungkin juga menyukai