Anda di halaman 1dari 11

Jawa Tengah

Project
Anggota
Nathania Christin

K. Avery Daniel

Vinsen Reta
Mutiara
Table of contents
01 02 03 04
Presentase Presentase
Infografis Agama di Jawa Suku di Jawa Ras di Jawa
Jateng tengah tengah tengah

05 06
Nilai - nilai Stereotipe
Budaya di Negatif di Jawa
Jawa Tengah Tengah
Infografis
Kondisi Geografis
Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis,
Provinsi Jawa Tengah terletak antara 50°40’ - 8°30’ Lintang Selatan dan antara 108°30’ - 111°30’ Bujur Timur.

Jawa Tengah telah dipimpin oleh 13 (tiga belas) Kepala Pemerintahan. Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 29
Kabupaten dan 6 Kota, 573 Kecamatan yang meliputi 7.809 Desa dan 769 Kelurahan. Kabupaten Cilacap
merupakan Kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan luas wilayah 213.851 hektar. Dengan Kota Semarang sebagai
Ibukota.
Provinsi ini berbatasan dengan
Laut Jawa : utara
Samudera Hindia dan D. I. Yogyakarta: selatan
Provinsi Jawa Barat : barat
Provinsi Jawa Timur : timur.

Luas wilayah Jawa Tengah tercatat sebesar 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas Pulau Jawa dan 1,70 persen
dari luas Indonesia.
Kota terluas di Jawa Tengah adalah Kota Semarang dengan luas 37.367 hektar (1,15 persen dari luas
Jawa Tengah). Kota tersempit di Provinsi Jawa Tengah adalah Kota Magelang dengan luas 1812 hektar
(0,06 persen dari luas Jawa Tengah).

Bendera dan Lambang Jawa Tengah


Ciri Khas Jawa Tengah
Rumah khas jateng : Rumah Joglo Tari khas : Gunung di Jateng :
Tari Gamblong Gunung Lawu
Tari Solo Gunung Slamet
Tari Gambang Gunung Merbabu
Tari Semarang Gunung Sikunur
Tari Lengger Lanang
Tari Banyumas

Pakaian Khas : Beskap dan Kebaya


Lagu Khas : Tempat Populer :
Suwe Ora Jamu Candi Borubudur, Magelang
Gundul Gundul Pacul Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara
Cublak Cublak Suweng Lawang Sewu, Semarang
Presentase Agama
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) mencatat, jumlah penduduk Jawa Tengah sebesar 37,23 juta jiwa. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 36,21 juta jiwa (97,26%) beragama Islam.

Penduduk Jawa Tengah yang beragama Kristen berjumlah 595,96 ribu jiwa (1,6%). Sebanyak 349,3 ribu
(0,94%) penduduk Jawa Tengah memeluk agama Katolik.

Kemudian, 51,84 ribu (0,14%) penduduk Jawa Tengah beragama Buddha. Sebanyak 14,67 ribu (0,04%)
penduduk di provinsi tersebut beragama Hindu.

Ada pula 1,39 ribu (0,00%) penduduk Jawa Tengah yang beragama Konghucu. Sedangkan, penduduk
Jawa Tengah yang menganut aliran kepercayaan sebanyak 6,35 ribu jiwa (0,02%).
Presentase Suku
1. Jawa 31.560.859 (97,73%)
2. Sunda 451.271 (1,40%)
3. Tionghoa 139.878 (0,43%)
4. Batak 24.357 (0,07%)
5. Madura 12.920 (0,04%)
6. Lampung 11.677 (0,03%)
7. Betawi 9.519 (0,03%)
8. Melayu 9.044 (0,03%)
9. Minangkabau 8.595 (0,03%)
10. Warga Asing 14.920 (0,04%)
11. Suku Lainnya 52.132 (0,16%)
Ras di Jawa Tengah
Di Jawa Tengah, terdapat suku : Jawa Tengah memiliki mayoritas ras
1. Suku Jawa Mongoloid, ciri - ciri ras mongoloid yaitu :
2. Suku Osing Memiliki warna kulit gelap, umumnya
3. Suku Tengger adalah sawo matang.
4. Suku Samin Memiliki warna mata yang gelap, yaitu
hitam.
5. Suku Sunda
Memiliki warna rambut gelap, seperti
6. Suku Betawi
hitam.
7. Suku Baduy Memiliki hidung dan bibir yang
8. Suku Bawean cenderung tebal.
9. Suku Madura Memiliki tinggi badan rata-rata sekitar
10. Suku Banten 150 hingga 165 cm.
DLL
Stereotipe Negatif
1. Di daerah Dieng Wonosobo, bagi anak anak 2. Menghanyutkan hasil panen dan hewan
yang memiliki rambut ikal gumbal biasanya sembelihan ke lautan dengan menggunakan
dianggap mirip dengan "butu ijo" sehingga harus perahu Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa
diadakan upacara ruwatan. syukur pada Sang Pencipta akan hasil laut
yang telah diberikan kepada para nelayan.
Pandangan dari kelompok kami terhadap
terhadap hal tersebut yaitu, setiap orang memiliki Pandangan dari kelompok kami terhadap
jenis rambut yang berbeda. Seperti lurus, tradisi ini adalah hasil panen dan hewan
bergelomabng, keriting, ikal. Dan hal tersebut lebih baik digunakan untuk diberikan ke
tidak akan merugikan negara kita malah orang yang kurang mampu, untuk fungsinya
memperkaya ras Indonesia. jadi, menurut sebagai bersyukur kepada Sang Pencipta.
kelompok kami anak yang berambut ikal gumbal Kita dapat beribadah sesuai dengan agama
tidak harus mengikuti upacara ruwatan. masing masing.

disclaimer : kami tetap menghormati dan menghargai tradisi di Jawa Tengah :)


THANK YOU FOR
YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai