Anda di halaman 1dari 6

Kebudayaan Jawa Tengah Lengkap Beserta

Pakaian dan Rumah Adat

By VannisaPosted on May 17, 2018

Kebudayaan Jawa Tengah Yang Perlu di Ketahui Oleh Generasi Bangsa Kebudayaan


Jawa adalah hasil pemikiran dari orang Jawa itu sendiri yang dituangkan menjadi tradisi
untuk selalu terus dipertahankan hingga saat ini. Di Indonesia sendiri banyak sekali
kebudayaan yang menarik untuk diulas, salah satunya yaitu kebudayaan Jawa Tengah.
Jawa Tengah menjadi sebuah provinsi yang terletak di tengah pulau Jawa. Pulau ini
berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Barat untuk sebelah barat. Sebelah selatan
berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Samudera Hindia, sebelah timur
berbatasan dengan Jawa Timur serta Laut Jawa di sebelah utara.

Mempunyai luas wilayah sekitar 32.548 km persegi atau sekitar 25 persen dari luas Pulau
Jawa. Provinsi ini juga meliputi Pulau Nusa Kambangan serta Kepulauan Karimun Jawa
yang berada di Laut Jawa. Dan berikut beberapa ulasan dari perpustakaan.id mengenai
kebudayaan Jawa Tengah yang perlu diketahui.

Kebudayaan Jawa Tengah:


 Suku di Jawa Tengah.
 Bahasa.
 Agama.
 Rumah adat Jawa Tengah.
 Pakaian adat Jawa Tengah.
 Peninggalan Kebudayaan Jawa Tengah.

Suku di Jawa Tengah:


 Jawa.
 Sunda.
 Tionghoa.
 Madura.
 Batak.
 Arab.
 Minangkabau.
 Betawi.
 Melayu.
 Bugis.
 Banjar.

Sebagian besar penduduk Jawa Tengah merupakan suku Jawa. Kebudayaan Jawa Tengah
ini dikenal sebagai pusat budaya dimana terdapat kota Yogyakarta dan Surakarta terdapat
pusat istana kerajaan Jawa yang masih ada hingga kini. Untuk suku minoritasnya juga
cukup signifikan, contohnya saja Tionghoa terutama yang berada di kawasan perkotaan
yang pad aumumnya begerak dibidang jasa dan perdagangan.

Komunitas Tionghoa ini sudah berbaur dengan suku Jawa, sehingga banyak diantara
mereka yang sudah mahir menggunakan bahasa Jawa dengan logat yang sangat kental.
Tidak hanya itu saja, Anda juga akan menjumpai juga komunitas Arab Indonesia. Mirip
dengan etnis Tionghoa, mereka juga bergerak di bidang jasa.

Bahasa:
 Indonesia.
 Jawa.

Walaupun bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi, namun sebagian besar masih
menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa keseharian mereka. Untuk kebudayaan Jawa
Tengah dalam hal bahasa masih menggunakan bahasa Jawa Dialek Solo Jogja yang
dianggap sebagai Bahasa Jawa Standar. Di samping itu terdapat sejumlah dialek Bahasa
Jawa akan tetapi secara umum terdiri dari dua bagian yakni kulonan dan timuran.

Baca juga: Kebudayaan Sumatera Barat

Untuk bahasa kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah tang terdiri dari Dialek
Banyumasan dan Dialek Tegal. Untuk dialek ini mempunyai pengucapan yang cukup
berbeda dengan bahasa jawa Standar. Sementara untuk bahasa timuran dituturkan
dibagian timur Jawa Tengah yang terdiri dari atas dialek Solo dan dialek Semarang.
Sehingga diantara perbatasan kedua dialek tersebut dituturkan bahasa dengan campuran
keduanya. Dan daerah yang mendapat percampuran kedua bahasa dialek tersebut yakni
pada wilayah Pekalongan dan Kedu.

Agama:
 Islam.
 Kristen (Protestan dan Katolik).
 Hindu.
 Buddha.
 Kong Hu Cu.

Persebaran kebudayaan Jawa Tengah dalam agama mayoritas memeluk agama islam dan
mayoritas masih mempertahankan tradisi kejawen yang dikenal dengan abangan. Selain
agama islam, penduduk Jawa Tengah juga menganut agama Protestan, Katolik, Kong Hu
Chu, Budha dan beberapa aliran kepercayaan lain. Penduduk Jawa tengah dikenal dengan
sikap toleransinya yang tinggi. Hal ini bisa dilihat pada daerah Muntilan, Kabupaten
Magelang yang masih banyak dijumpai penganut agama katolik karena daerah tersebut
menjadi pusat pengembangan agama katolik di Jawa.

Joglo
Rumah Adat Jateng (wovgo.com)
Rumah adat Jawa Tengah:
 Joglo atau Tikelan.
 Tajug atau Tarub.
 Limasan.
 Kampung.
 Panggang Pe.
Mempunyai nama rumah adat yang biasa disebut dengan Joglo, bahkan Joglo ini tidak
hanya dipunyai oleh Jawa Tengah saja melainkan juga rumah adat Yogyakarta dan Jawa
Timur. Mmepunyai tiga bagian utama di dalam rumah adat tersebut yaitu pendopo,
pringgitan dan juga omah ndalem. Pendopo merupakan bagian utama yang digunakan
untuk menerima tamu. Untuk bagian pringgitan digunakan sebagai tempat pertunjukan
wayang, meskipun sekarang ini pertunjukan wayang tersebut tidak selalu di ruang
pringgitan. Sedangkan bagian omah ndalem merupakan ruang untuk ruang keluarga.

Jawi
Jangkep Pakaian Adat Jateng
Pakaian adat Jawa Tengah:
 Jawi Jangkep.
 Kebaya.
 Kanigaran.
 Batik.
 Pangsi.
 Surjan dan Beskap.
 Basahan.

kebudayaan Jawa Tengah untuk pakaian adat laki-laki disebut dengan beskap. Sebagai
pelengkap di bagian kepala baisnaya terdapat blangkon atau kuluk. Sementara untuk
bagian bawahnya menggunakan jarik yang diikat dengan menggunakan stagen. Di bagian
belakang juga akan diselipkan senjata tradisional yang bernama keris.

Untuk perempuannya menggunakan kebaya. Bagian bawah menggunakan jarik yang juga
diikat dengan memakai stagen. Umumnya, rambut juga akan ditata dengan cara disanggul
dan dihiasi dengan aksesoris. Beberapa peninggalan kebudayaan Jawa Tengah yang
masih ada hingga kini.

Baca juga: Kebudayaan Aceh

Peninggalan Kebudayaan Jawa Tengah:


 Kesenian wayang
Pada bentuk aslinya yang muncul sebelum kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia
dan mulai berkembang di zaman Hindu Jawa. Pertunjukan wayang menjadi sisa-sisa
acara keagamaan orang-orang Jawa yaitu sisa-sia kepercayaan animisnme dan
dynamisme. Menurut kitab centini yang berisi tentang asal muasal wayang purwa
disebutkan bahwa kesenian satu ini diciptakan oleh Raja jaya baya dari kerajaan
menang atau Kediri.
Kira-kira di abad ke 10 Raja Jayabaya berusaha menciptakan gembaran melalui roh
leluhur dan diterapkan pada daun lontar. Bentuk gambar tersebut ditiru dari relief
cerita Ramayana pada candi penataran Blitar. Cerita Ramayana ini sangat menarik
perhatian mengingat Jayabaya termasuk penyembah Dewa Wisnu yang setia.
Bahkan masyarakatnya menganggap sebagai titisan Batara Wisnu. Dna figure yang
digambarkan oleh pertama kalinya yakni Batara Guru yang merupakan perwujudan
dari Dewa Wisnu.
 Keris
Di kalangan masyarakat Jawa dilambangkan sebagai symbol kejantanan. Bahkan
terkadang ada pula karena disebabkan oleh suatu hal apabila pengantin pria
berhalangan hadir dalam acara temu pengantin maka dapat diwakilkan dengan
sebilah keris.
Keris ini merupakan kebudayaan Jawa Tengah yang menjadi lambing pusaka. Pada
kalender masyarakat jawa mengirabkan pusaka Keraton merupakan kepercayaan
terbesar dihari satu sura. Dikatakan bahwa keris ini menjadi tombak pusaka
unggulan karena terbuat dari unsur basa, besi. Nikel bahkan dicampur dengan unsur
batu meteoroid yang jatuh dari angkasa. Sehingga kekuatan spiritual dari sang maha
pencipta pun dipercaya orang sebagai kekuatan magis yang dapat mempengaruhi
pihak lawan sehingga merasa takutt kepada si pemakai senjata tersebut.
 Ukiran Jepara
Para pengukir jepara ternyata pAndai menyesuaikan diri dengan gaya ukiran baru.
Tak hanya membuat gaya ukiran yang khas Jepara saja, bahkan ukiran lain tidak
kalah menarik. Meskipun beragam, sebaiknya ketika membuat ukiran tidak
melupakan khas khas Jepara yang biasanya disebut dengan ukiran Jepara. Banyak
yang mengatakan bahwa kebudayaan Jawa Tengah ini mengambil bentuk
dedaunan dan daun tersebut disebut dengan wuni. Dan wuni tersebut merupakan
jenis rerumputan liar yang banyak tumbuh di Jepara.
 Kirab Apem SewuK
kebudayaan Jawa Tengah yang merupakan acara ritual syukuran oleh masyarakat
kampong Sewu yang biasanya digelar pada acara bulan Haji. Ritual ini diadakan
guna mengenalkan kampong sewu sebagai sentra produksi apem pada seluruh
masyarakat yang sekaligus dijadikan untuk menghargai para pembuat apem. Tak
hanya itu saja, ritual ini juga sebagai ungkapan syukur terhadap Tuhan karena desa
dan tempat tinggal mereka jau dari bencana.
 Tidhek Siten
Menjadi bagian dari kebudayaan Jawa Tengah yang masih berjalan hingga
sekarang. Upacara ini diadakan untuk para bayi yang baru pertama kali belajar
berjalan. Upacara ini diadakan ketika bayi berusia tujuh bulan dan mulai belajar
duduk dna berjalan ditanah. Dan secara keseluruhan upacara ini diselenggarakan
supaya kelak nantinya dirinya dapat mandiri di masa depan.

Menjadi warga negara khususnya menjadi masyarakat Jawa Tengah tentu harus
mengetahui sejarah, serta kebudayaan Jawa Tengah seperti di atas tadi supaya
kebudayaan tersebut tetap dijalankan dan dilestarikan.

Anda mungkin juga menyukai