Anda di halaman 1dari 18

HomeBudaya IndonesiaProvinsi Papua Barat

Kebudayaan Provinsi Papua Barat


 0  Unknown  Kamis, 09 November 2017  Edit this post

Kebudayaan Provinsi Papua Barat P apua merupakan kepulauan yang berada di Indonesia
Timur, kepulauan papua terbagi menjadi dua Provinsi...

 Mengenal Tarian Zapin Melayu Riau


 Tari Makan Sirih: Tari Tradisional Provinsi Riau untuk Menyambut Tamu
 Joget Lambak, Tarian Khas Provinsi Riau

Kebudayaan Provinsi Papua Barat

P apua merupakan kepulauan yang berada di Indonesia Timur, kepulauan papua

terbagi menjadi dua Provinsi yakni Papua dan Papua Barat.  Papua Barat adalah
sebuah provinsi Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Papua dan ibukotanya
adalah Manokwari.
Kepulauan Papua ditempati berbagai macam suku, setiap suku memiliki adat istiadat
yang berbeda-beda. Kebudayaan papua sangat beragam dan sampai sekarang
kebudayaan tersebut masih dilestarikan oleh masyarakat setempat , khususnya di
Papua Barat memiliki berbagai macam kebudayaannya yaitu seni tradisional, pakaian
tradisional, suku, senjata tradisional dan budaya perlamaran atau perkawinan.

1. Rumah Adat Papua Barat

R umah adat Papua Barat didirikan oleh suku Arfak, yaitu suku utama di Papua

Barat. Rumah adat ini disebut juga Mod Aki Aksa (Lgkojei) yang artinya rumah kaki
seribu. Rumah adat Papua yaitu Honai juga terdapat pada Papua Barat, akan tetapi
penduduk di Papua Barat lebih mengandalkan hasil laut dibandingkan bertani, sehingga
penduduknya mendirikan rumah adat mereka berupa rumah panggung yang identik
sebagai kehidupan nelayan. Rumah adat ini terdapat di Manokwari namun saat ini
jumlahnya semakin berkurang, terutama di kampung-kampung yang tersebar di
pinggiran pedalaman di bagian tengah pegunungan Arfak. 

Rumah adat Papua Barat ini terdiri dari satu lantai yang terbuat dari kayu dan atapnya
dibuat dari dedaunan sagu atau jerami dan lantainya disokong oleh tiang – tiang pilar-
pilar penyokong. Biasanya rumah ini tertutup tanpa ada jendela dan hanya memiliki
pintu depan dan pintu belakang. Untuk menuju pintu masuk harus menggunakan
tangga kayu yang sederhana. 

R umah adat Papua Barat disebut rumah kaki seribu karena memiliki keunikan

tersendiri yaitu jumlah tiang atau pilar penyangga atau penyokong rumah yang sangat
banyak. Tiang penyokong ini berada di seluruh ruang di bawah rumah. Tiang-tiang ini
terbuat dari kayu yang kokoh dengan tinggi yang beranekaragam, baik tinggi maupun
pendek. Rumah yang mendekati pedalaman, tiang-tiangnya semakin tinggi hingga
kadang setinggi empat meter. Menurut adat dan kepercayaan masyarakat disana, tiang
– tiang ini diukir serta dilengkapi patung nenek moyang sebagai penahan kekuatan
jahat ilmu hitam dan untuk melindungi diri dari musuh dan ancaman orang-orang yang
berniat jahat. 
2. Pakaian Adat

N ama pakaian adat Papua Barat adalah pakaian adat Ewer. Pakaian ini murni

terbuat dari bahan alami yaitu jerami yang dikeringkan. Dengan kemajuan dan
pengaruh modernisasi, pakaian adat ini kemudian dilengkapi dengan kain untuk
atasannya. Berikut ini gambar dari pakaian adat Ewer khas masyarakat Papua Barat.
A. Pakaian Adat Wanita  
S aat ini, bahan alam berupa jerami atau serat kering hanya digunakan sebagai

bawahan rok untuk para perempuan. Rok tersebut dibuat dengan mengambil serat-
serat tumbuhan dan merangkainya menggunakan tali di bagian atasnya. Rok ini dibuat
dengan 2 lapisan, lapisan dalam sebatas lutut, dan lapisan luarnya lebih pendek. Untuk
menguatkan ikatan rok, digunakan ikat pinggang yang terbuat dari kulit kayu yang diukir
sedemikian rupa. Biasanya motif ukiran tersebut tidaklah rumit, yaitu motif kotak dengan
susunan yang geometris.

Sebagai atasan, digunakan baju kurung yang terbuat dari bahan kain beludru dengan
pernik rumbai bulu di bagian tepi lengan, leher, atau pinggangnya. Baju atasan ini
sebetulnya adalah pengaruh dari budaya luar dan biasanya hanya digunakan untuk
masyarakat Papua Barat yang berdomisili di sekitar kota Manokwari.

Selain baju dan rok, pakaian adat Papua Barat untuk wanita juga dilengkapi dengan
beragam aksesoris seperti gelang, kalung, dan penutup kepala. Gelang dan kalung
biasanya dibuat dari biji-bijian keras yang dirangkai menggunakan seutas benang,
sementara penutup kepalanya dibuat dari bulu burung kasuari.
B. Pakaian Adat Pria

U ntuk para pria, pakaian adat Papua Barat yang dikenakan pada zaman dahulu

sangatlah berbeda dengan pakaian adat yang dikenakan dan diperkenalkan saat ini.
Dulu, pria secara umum hanya menggunakan rok rumbai yang cara dan bahan
pembuatannya sama dengan rok yang dipakai kaum wanita. Pemakaian rok rumbai
oleh para pria tidak dilengkapi dengan atasan sehingga mereka hanya akan
bertelanjang dada.

Saat ini, pakaian adat Ewer untuk pria terbuat dari kain beludru dengan model yang
lebih sopan. Celana pendek sebatas lutut lengkap dengan kain penutup yang menjuntai
di bagian depan digunakan sebagai bawahan, sementara untuk atasan digunakan baju
rompi yang dibuat dengan kain dan model yang sama. Setiap tepi potongan baju ewer
pria, baik untuk celana, rompi, maupun kain penutup biasanya dihiasi dengan batas
kain berwarna terang.
Selain itu, para pria adat Papua Barat juga mengenakan beberapa aksesoris lainnya
untuk menunjang penampilan. Kalung dan penutup kepala, serta perlengkapan perang
berupa perisai, tombak, sumpit, dan panah adalah beberapa yang biasanya harus ada.

3. Tari daerah 
A.Tari Perang
T ari perang merupakan salah satu tarian tradisional Papua. Dimana tarian ini

memiliki makna jiwa kepahlawanan masyarakat Papua.Karena tarian ini menunjukan


jiwa seseorang yang gagah perkasa. Maka biasanya ditarikan oleh laki-laki dengan
pakaian adat tradisional beserta perlengkapan perang.
Sejarah singkatnya, diambil dari kisah zaman dulu yang sering terjadi peperangan antar
suku Sentani dan suku-suku lainnya.

Kemudian para leluhur membuat tarian ini dengan tujuan memberikan semangat para
pasukan Papua. Dan seiring zaman, peperanganpun sudah ditiadakan, namun tarian ini
masih tetap dibudidayakan.
Sekarang, tarian ini hanya simbolik untuk menghargai para leluhur saja yang telah mati-
matian melindungi daerah Papua. Biasanya tarian ini ditarikan oleh 7 orang ataupun
lebih. Musik yang digunakan dalam tarian ini adalah kerang, tifa dan gendang.
Tariannya pun cukup energik dan menampilkan beberapa gerakan perang, antara lain
memanah, loncat, mengintip musuh, dan lain-lain.

B. Tarian Yospan

T ari Yospan merupakan tarian yang berasal dari Papua Barat , tarian ini

merupakan penggabungan dua tarian tradisional yaitu Yosim tarian yang berasal dari
teluk  Sairei(Serul, Waropen) dan Pancar tarian yang berasal dari Biak ,Numfor dan
Manokwari.
Awal gerakan tarian ini yaitu sekitar tahun 1960-an terjadi konflik antara Belanda dan
Indonesia. Pada waktu itu, banyak pesawat-pesawat MIG Rusia terbang memutar di
langit tepatnya di atas bandara Biak yang saat itu Frans Kaisepo melakukan gerakan
aerobatik sehingga gerakan tarian penuh semangat, dinamik, menarik dan juga
kelincahan kaki. Gerakan ini dilakukan dengan cara berjalan sambil menari yang diiringi
oleh musik pengiring yang memainkan lagu Papua dengan menggunakan alat musik
ukulele, gitar ,tifa dan bas bersenar 3. Gerakak tarian ini yaitu pancar, gale-
gale,jef,pacul tiga dan sebagainya , biasanya tarian ini dilakukan oleh 2 grup. Dan
sekarang ini tarian ini mulai diperkenalkan ke seluruh dunia, dikalangan muda mudi
juga banyak mengetahui dan dapat melakukan tarian ini .

C.  Tarian Suanggi


T arian Suanggi ini masih asing telinga orang, tarian ini juga berasal dari Papua

Barat. Tarian ini merupakan bentuk ekspresi yang sangat kental masyarakat di Papua,
tarian suanggi ini mengkisahkan atau bercerita ada seorang suami yang ditinggal mati
oleh istrinya dan suami tersebut korban dari angi-angi (jejadian).

Pada umumnya tarian tradisonal Papua ini menggambarkan masyarakat setempat, dan
tarian ini membuat rasa lelah pun hilang  berubah menjadi semangat yang berkobar .
Itulah beberapa tarian-tarian tradisional yang berasal dari Papua Barat , tarian-tarian ini 
masih dilestarikan oleh masyarakat setempat dan banyak juga event yang ada unsur
tarian tradisional ini. Masyarakat Papua tidak pernah lupa akan budaya tarian ini, jika
kalian mengunjungi Papua Barat kalian pasti akan melihat salah satu dari tarian yang
diatas.

4. Senjata Tradisional
1.Busur dan Panah
B usur dan Panah adalah merupakan salah satu senjata utama khas suku-suku

yang ada di Papua. Senjata tradisional busur dan panah ini digunakan untuk berburu
dan berperang. Busur tersebut dibuat dari bambu atau kayu, sedangkan tali Busur
terbuat dari rotan. Anak panahnya terbuat dari bambu, kayu atau tulang kangguru.

Karena bahan-bahan busur dan panah yang terbuat dari alam, maka diperlukan
keahlian khusus untuk menggunakan senjata tradisional tersebut.
2. Tombak
T ombak merupakan salah satu senjata tradisional suku yang ada di Papua dan

Papua Barat. Senjata tombak ini sering digunakan dalam berburu. Tombak suku adat di
papua dibuat dari bahan alam seperti kayu dan batu. Setiap suku memiliki bentuk
tombak yang berbeda, diantaranya ada yang memiliki 1 mata tombak dan juga 2 mata
tombak

3. Pisau Belati
S elain busur, panah dan tombak, masyarakat suku adat di Papua memiliki

senjata tradisional pisau belati yang terbuat dari tulang burung kasuari atau terbuat dari
bambu. Pisau ini bisa dibuat dari tulang kaki burung kasuari atau bambu dengan ujung
yang meruncing, sedangkan gagangnya dihiasi oleh bulu burung kasuari.

Senjata tradisional dari Papua dan Papua Barat yang dibuat dari tulang burung kasuari
ini dipergunakan sebagai alat bantu dalam berburu dan mengambil hasil hutan.

4. Kapak Batu
K apak batu adalah senjata tradisional suku adat di Papua dan Papua Barat.

Kapak batu ini Terbuat dari batu alam yang dihaluskan dan dibentuk mata kampak,
diberi bingkai anyaman dari pilinan serat kayu hutan dan anggrek hutan, dipergunakan
untuk keperluan memotong, mencungkil dan menggal.

5. Suku
J ika dilihat dari karakteristik budaya, mata pencaharian dan pola kehidupannya,

penduduk asli Papua itu dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu Papua
pegunungan atau pedalaman, dataran tinggi dan Papua dataran rendah dan pesisir.
Pola kepercayaan agama tradisional masyarakat Papua menyatu dan menyerap ke
segala aspek kehidupan, mereka memiliki suatu pandangan dunia yang integral yang
erat kaitannya satu sama lain antar dunia yang material dan spiritual, yang sekuler dan
sacral dan keduannya berfungsi bersama-sama.

Kelompok suku asli di Papua baik itu di Propinsi Papua dan Papua Barat terdiri dari 25
suku, dengan bahasa yang masing-masing berbeda. Suku-suku tersebut antara lain:

1. Arfak                         
2. Ansus
3. Amungme
4. Asmat
5. Ayamaru
6. Bauzi
7. Biak
8. Dani
9. Empur
10. Enggros
11. Fuyu
12. Hatam
13. Iha
14. Korowai
15. Mandobo/Wambon
16. Mee
17. Meyakh, mendiami Kota Manokwari
18. Moskona, mendiami daerah Merdei
19. Muyu
20. Nafri
21. Sentani, mendiami sekitar danau Sentani
22. Souk
23. Tobati
24. Waropen
25. Wamesa

6. Lagu Daerah
 Apuse
 E Mambo Simbo
 Sajojo
 Yamko Rambe Yamko

Anda baru saja membaca artikel dengan judul  Kebudayaan


Provinsi Papua Barat, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai