Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:

3.1.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebeagai berikut:

1. Kawat tembaga, berfungsi untuk menguji tingkat kekerasan batuan atau mineral

Gambar 3. 1 Kawat Tembaga

2. Kaca, berfungsi untuk mengukur tingkat kekerasan material.


Gambar 3. 2 Kaca
3. Paku, berfungsi untuk mengukur tingkat kekerasan mineral.

Gambar 3. 3 Paku

4. Kikir baja, berfungsi untuk mengukur tingkat kekerasan mineral.

Gambar 3. 4 Kikir Baja


5. Lup geologi, digunakan di lapangan untuk melihat komposisi mineral yang ukurannya

sangat kecil, sehingga sulit untuk dilihat dengan mata.

6. Magnet U, digunakan untuk mengetahui sifat kemaknetan mineral atau batuan

Gambar 3. 5 Magnet U

7. Penggaris, untuk mengukur panjang bebatuan/mineral yang sedang diobservasi.


Gambar 3.7 Penggaris

8. Alat tulis dan pensil warna, untuk pencatatan data-data dan sketsa mineral yang didapat

ketika praktikum.

Gambar 3. 6 Alat tulis dan pensil warna

9. Buku ‘Rock and Minerals’, sebagai buku panduan dan referensi untuk pencarian jenis-jenis

batuan dalam praktikum.


Gambar 3. 7 Buku Rock and Minerals

10. Pembanding, sebagai alat ukur untuk dokumentasi.

Gambar 3. 10 Pembanding

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:

1. HCl, untuk direaksikan pada mineral.

Gambar 3. 11 HCl 0,5 Mol

2. Tissue, sebagai pembersih cairan HCl pada sampel.

Gambar 3. 12 Tissue
3. Lembar deskripsi mineral 15 lembar, sebagai tempat mencatat data-data dari sifat fisik
mineral ketika melakukan praktikum.

Gambar 3. 13 Lembar Deskripsi Mineral

4. Sampel mineral, sampel yang akan diamati.

Gambar 3. 14 Sampel Mineral

Anda mungkin juga menyukai