“ELEKTRODA PENTANAHAN”
DISUSUN OLEH :
1. Ferdian Reyna Yahya 1415031053
2. Fitra Purnama Adi 1415031055
3. Bangkit Gigih 1415031029
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang pentanahan.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.2 Tujuan.............................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah...........................................................................................5
1.4 Manfaat...........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................7
2.1 Fungsi Pentanahan..........................................................................................7
2.2 Model Elektroda Pentanahan..........................................................................8
2.2.1 Elektroda Pentanahan..............................................................................9
BAB III PENUTUP...................................................................................................13
3.1 Hasil Pengujian Elektroda.............................................................................13
1. BAB I
PENDAHULUAN
Sambaran petir merupakan salah satu penyebab gangguan yang cukup banyak terjadi
dalam sistem tenaga listrik dan paling sering mengenai saluran transmisi. Sambaran
petir ini merupakan sumber arus impuls berfrekuensi tinggi yang dampaknya akan
sangat fatal apabila mengenai peralatan listrik. Oleh karena itulah diperlukan suatu
sistem perlindungan yang baik sehingga dampak buruk yang diakibatkan oleh
sambaran petir tersebut dapat dikurangi dan dihilangkan. Sistem perlindungan pada
saluran transmisi dan gedung bertingkat dilakukan dengan pembuangan arus petir ke
tanah melalui sistem pentanahan. Sistem pentanahan yang umumnya digunakan
berupa elektroda batang tunggal yang ditanam ke dalam tanah
Apabila terjadi gangguan hubung singkat, arus gangguan mengalir melalui peralatan-
peralatan yang terbuat dari bahan metal dan mengalir juga ke tanah di sekitar lokasi
gangguan, akibatnya timbul gradien tegangan antar peralatan dengan peralatan,
peralatan dengan tanah, dan antara permukaan tanah itu sendiri. Besar gradien
tegangan tergantung dari jenis tanah dan tahanan jenis tanah. Oleh karena itu, untuk
membatasi gradien tegangan digunakan elektroda pentanahan.
1.2 Tujuan
Fungsi grounding :
Grounding dalam sistem instalasi listrik berungsi untuk mengurangi atau menghindari
bahaya yang disebabkan oleh tegangan tinggi.misalnya bahaya petir dengan tegangan
tinggi
Penstabil tegangan
Grounding juga berfungs untuk mengatasi arus yang berlebih, karena sistem
grounding ini menyediakan level keselamatan baik kerusakan peralatan atau manusia
Sistem grounding berfungsi sebagai sarana mengalirkan arus petir yang menyebar ke
segala arah ke dalam tanah. Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem
pentanahan adalah tidak timbulnya bahaya tegangan step dan tegangan sentuh.
Kriteria yang dituju dalam pembuatan sistem pentanahan adalah bukannya rendahnya
harga tahanan tanah akan tetapi dapat dihindarinya bahaya seperti tersebut di depan.
Selain itu, kondisi tanah yang bagus untuk grounding adalah tanah yang basah.
Grounding untuk menyalurkan arus listrik imbas dari peralatan elektronik yang anda
lindungi dapat dibuat dengan cara membor tanah di tepi kantor anda sampai
kedalaman ditemukannya air. Masukanlah pipa ledeng ke dalam lubang tersebut.
Dalam mengerjakan pemboran tanah mintalah bantuan kepada tukang pembuat sumur
bor yang memiliki perangkat bor tanah yang lengkap.Pasanglah kabel tembaga
khusus ground, dengan dibagian ujungnya dipasang terlebih dahulu batang tembaga
sepanjang kurang lebih 1 - 1,5 meter.
Masukan batang tembaga kedalam lubang sampai dasar lubang. Sisa kabel tembaga
yang masih tampak di bagian ujung lubang di permukaan tanah segera dihubungkan
dengan kabel ground yang berasal dari ruang kerja anda. Agar ujung kabel ground t
ersebut tidak goyang ada baiknya ujung lubang ground tersebut ditutup dengan
semen, sehingga hanya tampak ujung kabel tembaga saja diatasnya.
Peralatan gardu induk sebaiknya dipasang pembumian grid dengan penghantar yang
besar berguna untuk memperkecil tahanan pembumian dan batasan tegangan diantara
peralatan dan permukaan tanah pada nilai yang diijinkan. Pembumian grid merupakan
salah satu sistem pembumian yang banyak digunakan pada gardu induk karena
mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan sistem pembumian lainnya. Beberapa
keuntungan tersebut antara lain gradien tegangan pada sistem pembumian grid akan
lebih rata serta tahanan pentanahan yang lebih kecil. Sistem pembumian grid
dilakukan dengan cara menanamkan batang-batang elektroda pada kedalaman
tertentu. Batang-batang elektroda tersebut terhubung satu dengan yang lainnya
menggunakan konduktor, sehingga membentuk beberapa buah mesh. Distribusi
tegangan tergantung pada jarak elektroda paralel, makin besar jarak elektroda maka
pendistribusian tegangannya makin tidak rata dan makin dekat jarak elektroda paralel
maka pendistribusiantegangannya semakin merata.
1. Elektroda batang
2. Elektroda pelat
3. Elektroda pita
Elektroda –elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun multiple dan juga
secara gabungan dari ketiga jenis.
Elektroda Batang
Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang ditanam vertikal di dalam
tanah. Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galvanised steel. Perlu
diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari galvanic couple yang
dapat menyebabkan korosi. Pemasangan elektroda dilakukan dengan cara
dimasukkan tegak lurus ke dalam tanah dan panjangnya disesuaikan dengan tahanan
pentanahan yang diperlukan. Jenis elektroda batang seperti terlihat pada gambar 2.2 :
Elektroda Pelat
Bentuk elektroda pelat biasanya empat persegi panjang yang terbuat dari tembaga,
timah atau pelat baja yang ditanam di dalam tanah. Cara penanaman biasanya secara
vertikal, sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya tidak berbeda jauh
dengan vertikal. Penanaman secara vertikal adalah lebih praktis dan ekonomis. Jenis
elektroda pelat seperti terlihat pada gambar 2.3 :
Gambar 2.3 Elektroda Pelat
Elektroda Pita
Elektroda jenis ini terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau juga kawat BBC yang
di tanam di dalam tanah secara horisontal sedalam ± 2 feet. Elektroda pita ini bisa
dipasang p ada struktur tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan
dan pada daerah yang tidak mengalami kekeringan. Hal ini cocok untuk daerah-
daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah makin tinggi dengan
kedalaman. Jenis elektroda pita seperti terlihat pada gambar 2.4 :
Gambar 3.8 Hasil Simulasi Model Pembumian pada Gedung pada EMTp
Gambar 3.9 Skematik Pemasangan Elektroda pada Gedung