Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK

150/30 KV MENUJU BUSBAR AH DAN AJ


DI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK
DI SUSUN OLEH :
BUDIYANTO (3332130279)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON BANTEN
2016

LATAR BELAKANG
Tenaga listrik di masa kini merupakan sesuatu yang
sangat dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat banyak
dan ketersedianya dalam jumlah yang cukup, menjadi
syarat bagi suatu masyarakat yang memiliki taraf
kehidupan yang baik dalam perkembangan industri yang
maju. Berhasil atau tidaknya suatu proses produksi
sebuah industri salah satu faktor utamanya ditentukan
oleh sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik.

INTERKONEKSI DENGAN PLN


Tujuan dari interkoneksi ini adalah untuk ekspor maupun
impor daya listrik dari PT. KDL ke PT. PLN maupun sebaliknya,
hal ini dikarenakan tingginya permintaan daya listrik dari
perusahaan yang berada di kawasan industri Krakatau Steel
maupun konsumen pada umumnya.

PENYALURAN TENAGA LISTRIK


Sistem penyaluran tenaga listrik 150/30 kV di PT. Krakatau
Daya Listrik
(KDL) diusahakan selalu stabil meskipun
saluran transmisi ataupun peralatan tegangan tinggi sedang
dalam perbaikan, perawatan ataupun adanya gangguan
seperti arus hubung singkat.

REL (BUSBAR)
Susunan rel yang terdapat pada PT. KDL adalah susunan rel
ganda dengan satu pemutus tenaga (switchgear). Dengan
susunan seperti ini sebagian instalasi dapat dihubungkan
paralel atau terpisah dengan cara menutup atau membuka
kopel, sehingga fleksibilitas operasi akan bertambah terutama
sewaktu menghadapi gangguan yang terjadi dalam sistem.

Susunan ini terdiri dari 2 busbar, yaitu busbar I (I A dan I B)


serta busbar II (II A dan II B). Masing-masing busbar tersebut
menerima tegangan sebesar 150 kV dari trafo AT (Tegangan
yang dibangkitkan sebesar 10.5 kV lalu dinaikkan menjadi 150
kV). Kemudian, disalurkan menuju beban melalui saluran
transmisi.

SALURAN TRANSMISI
Saluran Udara

(overhead lines )

Saluran Bawah Tanah (Underground Cable


)
Sekitar 80 % saluran transmisi di PT. KDL adalah bawah
tanah dengan cara menaruh kabel jenis sistem terusan
tertutup dan jenis penyaluran tenaga listriknya ialah sistem
ring, karena selain kurang estetika, biaya pembangunan yang
mahal serta tepat untuk kawasan industri, di kawasan industri
tidak ada perumahan penduduk sehingga memudahkan dalam
perbaikan maupun perawatan kabel transmisi dan distribusi
serta tidak akan mengganggu kenyamanan masyarakat.

TUNEL

SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK 150/30 KV


SISTEM RING

PEMUTUS TENAGA ( PMT )


Pemutus tenaga adalah sakelar yang secara sadar dapat
dipergunakan untuk menghubung atau memutuskan lingkaran
arus/ daya listrik sesuai dengan arus/daya hubung yang tertera
pada data pemutus tenaga tersebut. Ini menyangkut pemasukan
dan pemutusan dalam keadaan normal dan terganggu ( hubung
singkat maupun hubung tanah ). Yang dimaksud secara sadar
disini ialah pengoperasian yang dilakukan oleh petugas, pemutus
dengan relais atau melalui pengendalian secara otomatis seperti
pada pemutus sementara.

PMT PADA SALURAN TRANSMISI


1. ACB (Air Circuit Breaker)
2. OCB (Oil Circuit Breaker)
3. VCB (Vacuum Circuit Breaker)
4. SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)

KONDUKTOR (KABEL)
Ada dua jenis kabel yang digunakan untuk saluran transmisi
150/30 kV di PT. KDL yaitu :

1. Kabel basah
2. Kabel kering

1. Kabel basah
Kabel ini berisolasi minyak yang terletak di tengah
tembaga, minyak ini selain sebagai isolator juga berfungsi
sebagai pendingin kabel itu sendiri.
2. Kabel kering
Kabel ini tidak berisi minyak bertekanan, isolasi berasal dari
teflon, karet dan plastik. Jenis kabel ini banyak digunakan,
karena selain murah juga mudah dalam penyambungannya
dan praktis tidak ada biaya perawatan.

TRANSFORMATOR
Trafo adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya.

KLASIFIKASI TRAFO
A. Berdasarkan Level Tegangan
1. Trafo Tegangan Tinggi (Trafo 500/150kV, 150/70kV)
2. Trafo Tegangan Menengah (Trafo 150/30kV, 150/20kV)
3. Trafo Tegangan Rendah (Trafo 20kV/380V, 6kV/380V)
B. Berdasarkan fungsi/pemakaian
1. Trafo Pembangkitan. Trafo step up yang membangkitkan tegangan dari
generator ke Gardu Induk untuk ditransmisikan ke pemakaian
2. Trafo Gardu Induk. Trafo step down untuk pemakaian pabrik/industri
3. Trafo Distribusi. Trafo step down untuk pemakaian perumahan dan
infrastruktur

TRAFO 150/30 KV
Tujuan kerja trafo paralel :
1. Agar beban yang dipikul
sebanding dengan kemampuan
kVA masing-masing
transformator, hingga tidak terjadi
pembebanan lebih dan
pemanasan lebih.
2. Untuk mengimbangi adanya
perubahan beban dan menjaga
agar pelayanan tetap kontinu jika
terjadi kerusakan trafo.

SYARAT KERJA TRAFO PARALEL


Kerja trafo paralel :
1. Perbandingan tegangan harus sama
2. Polaritas trafo harus sama
3. Tegangan impedansi saat keadaan beban penuh harus sama
4. Perbandingan reaktansi terhadap tahanan sebaiknya sama

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai