Anda di halaman 1dari 7

1.

Jelaskanlah keuntungan dan kerugian antara transmisi DC dan AC

Keuntungan Transmisi DC:

• Kehilangan daya yang lebih sedikit:


Transmisi DC memiliki kehilangan daya yang lebih sedikit dibandingkan dengan
transmisi AC. Hal ini terjadi karena arus DC memiliki resistansi yang lebih rendah dan
tidak mengalami fenomena hambatan kapasitif dan induktif.
• Lebih efisien dalam jarak jauh:
Transmisi DC lebih efisien dalam jarak yang lebih jauh daripada transmisi AC. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa dalam transmisi AC, energi seringkali hilang karena efek
kapasitif dan induktif.
• Mudah dikontrol:
Transmisi DC mudah dikontrol dan dimanipulasi, sehingga dapat diatur secara lebih
efektif untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari sistem listrik yang terhubung.

Kerugian Transmisi DC:

• Biaya yang lebih tinggi:


Transmisi DC membutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk diimplementasikan
dibandingkan dengan transmisi AC.
• Masalah isolasi:
Transmisi DC membutuhkan isolasi yang lebih baik karena tegangan yang diperlukan
untuk mentransmisikan daya lebih tinggi daripada transmisi AC. Hal ini membuat
transmisi DC lebih sulit dan mahal untuk diimplementasikan di lingkungan yang sulit
seperti dalam lingkungan laut atau lingkungan yang berbahaya.

Keuntungan Transmisi AC:

• Biaya yang lebih murah:


Transmisi AC lebih murah untuk diimplementasikan dibandingkan dengan transmisi DC
karena tidak memerlukan komponen konversi tegangan yang mahal.
• Mudah untuk diatur
transmisi AC mudah untuk diatur dan diatur untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari
sistem listrik yang terhubung.

Kerugian Transmisi AC:

• Kehilangan daya yang lebih tinggi: Transmisi AC memiliki kehilangan daya yang lebih
besar dibandingkan dengan transmisi DC karena efek kapasitif dan induktif pada kabel
listrik.
• Tidak efisien dalam jarak jauh: Transmisi AC kurang efisien dalam jarak yang lebih jauh
dibandingkan dengan transmisi DC karena energi sering hilang karena efek kapasitif dan
induktif pada kabel listrik.
• Sulit untuk dikontrol: Transmisi AC sulit untuk dikontrol dan dimanipulasi dengan cara
yang sama seperti transmisi DC. Hal ini menyebabkan beberapa masalah dalam
mengatur distribusi daya listrik.
2. Jelaskan konsep "Gas Insulated Switchgear (GIS) & Gas Insulated Transmission Line (GIL)".

Gas Insulated Switchgear (GIS) dan Gas Insulated Transmission Line (GIL) adalah dua teknologi
dalam sistem transmisi listrik yang menggunakan gas sebagai media isolasi dan pendingin.

GIS adalah switchgear yang mengelilingi komponen yang diperlukan dalam sebuah sistem
switchgear, seperti isolator, pemutus sirkuit, transformator, dan pengukur. Gas yang digunakan
biasanya adalah sulfur hexafluoride (SF6) atau gas lain yang serupa. GIS dapat digunakan untuk
tegangan yang lebih tinggi dan memungkinkan operasi yang lebih aman dan handal karena tingkat
isolasi yang lebih tinggi.

GIL adalah sistem transmisi listrik yang juga menggunakan gas sebagai media isolasi dan
pendingin, namun dengan menggunakan konstruksi pipa logam untuk mengirimkan daya listrik.
Hal ini membuat GIL memiliki daya tahan terhadap tegangan yang sangat tinggi dan memberikan
keuntungan dalam hal kapasitas transmisi, hilangnya daya, dan efisiensi.

Persamaan keduanya adalah penggunaan gas sebagai media isolasi dan pendingin serta
memberikan keuntungan dalam hal ukuran yang lebih kecil dan lebih efisien dibandingkan
dengan teknologi konvensional. Namun, perbedaannya terletak pada aplikasi di mana GIS
digunakan untuk switchgear dan GIL digunakan untuk sistem transmisi. Selain itu, konstruksi GIL
lebih kompleks daripada GIS karena menggunakan pipa logam sebagai penghantar listrik.
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis saluran transmisi yang ada di Indonesia beserta contoh
daerah yang menggunakannya
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT): merupakan jenis saluran transmisi listrik yang paling
banyak digunakan di Indonesia. SUTT digunakan untuk mengirimkan listrik dalam jumlah
besar dari pembangkit listrik menuju ke pusat-pusat beban seperti kota atau industri.
Contoh daerah yang menggunakan SUTT adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi Cibinong-
Tambun di Jawa Barat.

Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM): merupakan jenis saluran transmisi listrik yang
digunakan untuk menghubungkan sub-stasi dengan pelanggan. SUTM umumnya digunakan
di daerah perumahan atau kawasan industri kecil. Contoh daerah yang menggunakan SUTM
adalah Saluran Udara Tegangan Menengah Purbalingga di Jawa Tengah.

Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT): merupakan jenis saluran transmisi listrik yang
menggunakan kabel untuk mengirimkan daya listrik dengan tegangan tinggi. SKTT umumnya
digunakan di daerah yang memiliki pembatasan ruang seperti kota-kota besar. Contoh
daerah yang menggunakan SKTT adalah PLTU Cilacap yang menggunakan Saluran Kabel
Tegangan Tinggi untuk menghubungkan pembangkit listrik dengan pusat-pusat beban.

Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM): merupakan jenis saluran transmisi listrik yang
menggunakan kabel untuk mengirimkan daya listrik dengan tegangan menengah. SKTM
digunakan di daerah perumahan atau kawasan industri kecil yang memiliki kepadatan
populasi yang tinggi. Contoh daerah yang menggunakan SKTM adalah Saluran Kabel
Tegangan Menengah Depok di Jawa Barat.
4. Jelaskan pertimbangan penggunaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Saluran Kabel
Tegangan Tinggi!

Namun, terdapat beberapa perbedaan antara saluran transmisi 150 kV dan 500 kV, yaitu:

Tegangan listrik: Saluran transmisi 150 kV memiliki tegangan listrik maksimum 150 kV,
sedangkan saluran transmisi 500 kV memiliki tegangan listrik maksimum 500 kV. Oleh karena itu,
saluran transmisi 500 kV dapat mengirimkan daya listrik dalam jumlah yang lebih besar daripada
saluran transmisi 150 kV.

Jarak pengiriman: Karena saluran transmisi 500 kV dapat mengirimkan daya listrik dalam
jumlah yang lebih besar, maka jarak pengiriman daya listrik yang dapat dicapai oleh saluran
transmisi 500 kV juga lebih jauh daripada saluran transmisi 150 kV. Saluran transmisi 500 kV dapat
mengirimkan daya listrik hingga ribuan kilometer, sedangkan saluran transmisi 150 kV hanya dapat
mengirimkan daya listrik hingga beberapa ratus kilometer.

Biaya: Biaya pembangunan dan pemeliharaan saluran transmisi 500 kV lebih tinggi daripada
saluran transmisi 150 kV karena saluran transmisi 500 kV membutuhkan peralatan dan infrastruktur
yang lebih besar dan kompleks. Oleh karena itu, saluran transmisi 150 kV lebih ekonomis untuk
digunakan di daerah yang memiliki kebutuhan daya listrik yang lebih kecil dan jarak pengiriman yang
lebih pendek.

Kapasitas: Saluran transmisi 500 kV memiliki kapasitas yang lebih besar daripada saluran
transmisi 150 kV. Saluran transmisi 500 kV dapat mengirimkan daya listrik dalam jumlah yang lebih
besar dan dapat menangani beban listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi 150 kV.

Persamaan antara saluran transmisi 150 kV dan 500 kV yang ada di Indonesia adalah
keduanya digunakan untuk mengirimkan daya listrik dalam jumlah besar dari pembangkit listrik
menuju ke pusat-pusat beban seperti kota atau industri. Keduanya juga digunakan untuk
menghubungkan sub-stasi dengan pelanggan.

5. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) adalah dua
jenis infrastruktur transmisi daya listrik yang umum digunakan untuk mengirimkan daya
listrik dalam jumlah besar dari pembangkit listrik ke pusat-pusat beban seperti kota atau
industri.

Pertimbangan penggunaan SUTT dan SKTT meliputi:

Jarak Pengiriman: Jika jarak pengiriman daya listrik cukup jauh, seperti di antara pulau-pulau
yang terpisah, maka SKTT menjadi lebih disukai karena memiliki daya hantar yang lebih baik dan
minim kebocoran daya. Namun jika jarak pengiriman lebih pendek, seperti di dalam satu kota atau
antara kota-kota kecil, SUTT lebih disukai karena biayanya lebih rendah.

Biaya: SUTT biasanya lebih ekonomis dalam hal biaya pembangunan dan pemeliharaan
karena biaya instalasi, konstruksi dan operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan SKTT.
Namun, SUTT membutuhkan hak tanah yang luas dan akan mempengaruhi pemandangan
lingkungan, yang dapat memicu masalah sosial dengan masyarakat yang terkena dampak langsung.

Keandalan: SKTT dapat menyediakan daya listrik yang lebih andal karena terlindungi dari
faktor lingkungan seperti angin, hujan, dan petir. Namun, SUTT memiliki kemampuan untuk
menangani beban listrik yang berubah-ubah secara dinamis dan memiliki kemampuan pendinginan
yang lebih baik, sehingga dapat digunakan untuk pengiriman daya listrik yang lebih besar dalam
jangka waktu yang lebih lama.

Ketersediaan: Pada beberapa wilayah yang terpencil atau dalam kondisi yang sulit dijangkau,
penggunaan SUTT lebih disukai karena infrastruktur yang lebih mudah dibangun dan dipelihara
daripada SKTT.

Faktor Lingkungan: SKTT memerlukan hak tanah yang lebih kecil dibandingkan SUTT,
sehingga dapat mengurangi dampak pada lingkungan. Selain itu, SKTT tidak akan mengganggu
keindahan alam dan pemandangan lingkungan, yang menjadi pertimbangan penting bagi daerah
yang memerlukan pariwisata sebagai sumber pendapatan.

Dalam memilih antara SUTT dan SKTT, perlu diperhatikan berbagai faktor di atas, sehingga
dapat memastikan penggunaan yang efisien dan efektif dalam mengirimkan daya listrik.

Anda mungkin juga menyukai