1 Tujuan Praktikum
1. Menganalisis aliran daya menggunakan ETAP
2. Menganalisis aliran daya menggunakan metode Newton Raphson
Sistem pembumian merupakan bagian dari sebuah instalasi listrik yang dirancang sedemikian
rupa untuk menghubungkan bagian konduktif terbuka (BKT) dari peralatan-peralatan listrik
yang dipakai dengan bumi sebagi referensi tegangan nol, pembuatan sistem pembumian ini
bertujuan untuk melindungi manusia dari bahaya arus kejut listrik apabila menyentuh bagian
konduktif terbuka yang bertegangan. Bagian konduktif ini bisa bertegangan apabila instalasi
listrik mengalami kegagalan isolasi sehingga kawat phasa terhubung dengan bagian konduktif
tertentu (A. Fathudin, S. M. Tua, and H. Gunawan, 2017).
Sistem pembumian memegang peranan yang sangat penting dalam instalasi listrik. Sistem
pembumian pada instalasi listrik ada dua macam yaitu pembumian sistem dan pembumian
peralatan. Pembumian sisten adalah pembumian titik netral trafo distribusi yang dihubung
bintang, sedangkan pembumian peralatan adalah pembumian bagian peralatan listrik (BKT)
yang pada keadaan normal tidak dialiri arus, tetapi bila terjagi gangguan atau kegagalan isolasi
maka bagian tersebut dialiri arus. Sistem pembumian pada instalasi listrik bertujuan untuk
membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian-
bagian ini dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua kondisi operasi,
baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan atau kegagalan isolasi Sistem pembumian
digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau sirkit listrik dengan bumi. Bagian-
bagian yang dihubungkan dengan bumi adalah titik netral dari transformator atau titik netral
dari generator, hal ini diperlukan dalam kaitan dengan keperluan proteksi khususnya yang
menyangkut gangguan hubung tanah. Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam
(menghantar listrik) dan dengan mudah bisa disentuh manusia. Hal ini perlu agar potensial
dari logam yang mudah disentuh manusia selalu sama dengan potensial tanah (bumi) tempat
manusia berpijak sehingga tidak berbahaya bagi manusia yang menyentuhnya (A. Budiman,
2017).
ELCB merupakan proteksi yang peka terhadap arus bocor dan dapat memutuskan rangkaian
pada penghantar fasa dan netralnya secara otomatis dengan waktu kerja tertentu. Di dalam
ELCB terdapat transformator arus dengan inti berbentuk cincin dan kumparannya terbubung
seri dengan beban yang dilindungi. (F. D. Sukardi, A. Zain, and A. Muliawan, 2019).
Aplikasi metode Newton Raphson untuk pengaturan aliran beban atau aliran daya listrik pada
sistem tenaga listrik, membutuhkan perangkat lunak. Untuk sistem tenaga listrik yang kecil,
maka studi aliran daya dahulu dibuat dengan bantuan penganalisa jaringan (network analyzers
). Alat ini dibangun sebagai model miniatur sistem tenaga dengan resistansi, reaktansi,
kapasitansi, autotransformer, transformer, beban, dan generator. Menggunakan generator yang
beroperasi pada frekuensi yang jauh lebih tinggi dari 50Hz, dan untuk membatasi ukuran
komponen. Fenomena tegangan flashover yang disebabkan oleh pengotoran isolator
merupakan frekuensi terbesar diantara setiap jenis permasalahan polusi dibidang kelistrikan.
Polutan yang menempel pada permukaan isolator dapat bersifat larut dalam air (soluble
contaminant) yang umumnya merupakan senyawasenyawa garam alkali dan polutan yang
tidak dapat larut (non-soluble contaminant) merupakan senyawa kimia kompleks yang banyak
dihasilkan oleh polusi industri, debu gunung berapi, asap kendaraan bermotor, dan lain -lain.
Beban diwakili oleh impedansi konstan. Meter disediakan di papan panel untuk mengukur
voltase, arus, dan daya. Solusi aliran beban diperoleh langsung dari dari hasil pengukuran
Dengan munculnya komputer digital modern yang memiliki penyimpanan memori yang besar
berkecepatan tinggi, mode studi aliran beban telah berubah dari simulasi analog ke digital.
Banyak Algoritma dikembangkan untuk solusi aliran daya menggunakan perangkat lunak.
Beberapa metode yang umum digunakan untuk studi aliran beban disamping metode Newton-
Raphson, adalah Gauss-Seidel dan Fast Decoupled. Pada tulisan ini dibahas implementasi
metode Newton-Raphson untuk telaah aliran beban menggunkan perangkat lunak Etap.(Abdul
Hafid,2019)
Studi aliran beban sangat dibutuhkan karena merupakan proses analisa dasar yang digunakan
untuk menentukan nilai berbagai parameter pada jaringan. Hasil analisa aliran beban yang
akan menggambarkan karakteristik keadaan jaringan tersebut dapat digunakan sebagai dasar
untuk proses analisa-analisa perhitungan lainya seperti analisis harmonik dan analisis
gangguan pada jaringan. Oleh karena itu diperlukan data masukan yang akurat dan proses 3
perhitungan/analisa aliran beban yang teliti untuk mendapatkan hasil yang valid, sehingga
tidak menimbulkan kesalahan pada perhitungan/analisa berikutnya.Persoalannya adalah
proses analisa aliran beban ini cukup kompleks dan tidak mudah. Secara matematis
perhitungan aliran beban dapat dilakukan dengan mencari solusi atas seperangkat persamaan
linier simultan banyak perubahan (multivariable simultaneous linear equations). (Muksin
Aksin Jaelani, 2008:28).
NO Nama Variabel
1 Busbar
2 Generator
3 Beban/Load
Berikut adalah data rancangan pada praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik dengan
modul Analisis Metode Aliran Daya Menggunakan ETAP Dengan Metode Newton
Raphson
3.7.1 Data Rancangan Simulasi Aliran Daya 4 Bus IEEE
Tabel 3.2 Perancangan Busbar
Tegangan Beban
Busbar
Magnitude Sudut Fasa MW Mvar
1 12.470 kV 0.0 0.0 0.0
Branch Connection
Saluran
R X Z Y
1-2 7.46 15.27 16.99 0.0004074
2-3 16.66 99.99 101.37 0.0
3-4 83.74 171.53 190.88 0.0000567
Kabel/Saluran
Saluran
Size Panjang R X Y
Branch Connection
Saluran
R X Z Y
4-1 0.01 5.76 5.76 0.0
2-7 0.01 6.25 6.25 0.0
3-9 0.01 5.86 5.86 0.0
5-4 1.00 8.50 8.56 17.5998300
6-4 1.70 9.20 9.36 15.8012300
7-5 3.20 16.10 16.41 30.6026500
9-6 3.90 17.00 17.44 35.7974300
9-8 1.19 10.08 10.15 20.9007900
8-7 0.85 7.20 7.25 14.9019300
Kabel/Saluran
Saluran
Size Panjang R X Y
Rating
Transformator Tegangan Tegangan
MVA %Z1 X1/R1
Primer Sekunder
T1 100.000 230.000 kV 16.500 kV 5.76 1000.00
T2 100.000 18.000 kV 230.000 kV 6.25 1000.00
T3 100.000 13.800 kV 230.000 kV 5.86 1000.00
Berikut adalah gambar rancangan yang terdapat pada praktikum Analisis Sistem Tenaga
Listrik dengan modul Analisis Metode Aliran Daya Menggunakan ETAP Dengan Metode
Newton Raphson
Gambar 3.1 Single Line Diagram
Aliran Daya
Bus MW MVAR
1 5.967 4.124
2 0 0
3 0 0
4 -5.400 -2.625
Rugi-Rugi Daya
Saluran MW MVAR
1-2 0.0392 0.0799.
2-1 -0.0392 -0.0799
2 0.0485 -0.4426
3 0.3529 -0.3762
4 -0.4406 -0.9025
Branch Connection
Saluran
R X Z Y
4-1 0.01 5.76 5.76 0.000
2-7 0.01 6.25 6.25 0.000
Kabel/Saluran
Saluran
Size Panjang R X Y
Line1 1000 5.290000 44.965400 0.0003327
Line2 1000 8.993000 48.668000 0.0002987
Line3 1000 16.928000 85.169000 0.0005785
Aliran Daya
Saluran
MW MVAR Amp %PF
1-4 71337 26.963 2565.9 93.5
2-7 163.000 6.562 5104.8 99.9
3-9 85.000 -10.885 3497.7 -99.2
4-5 40.716 22.829 114.2 87.2
4-6 30.618 1.037 75.0 99.9
4-1 -71.334 -23.866 184.1 94.8
5-4 -40.460 -38.642 141.1 72.3
5-7 -84.301 -11.253 214.4 99.1
6-4 -30.453 -16.556 85.9 87.9
6-9 -59.487 -13.424 151.2 97.5
7-5 86.600 -8.450 212.9 -99.5
7-8 76.384 -0.819 186.9 100.0
7-2 -162.984 9.269 399.5 -99.8
8-9 -24.066 -24.295 84.5 70.9
8-7 -75.909 -10.683 189.4 99.0
9-6 60.842 -18,099 154.4 -95.8
9-8 24.154 3.117 59.2 99.2
9-3 -84.996 14.981 209.9 -98.5
Aliran Daya
Bus
MW MVAR
1 71.337 26.963
2 163.000 6.562
3 85.000 -10.885
4 -0.54 0.000
5 -124.761 -49.895
6 -89.94 -29.98
7 0.000 0.000
8 99.975 -78.782
9 0.000 -0.01
Rugi-Rugi Daya
Saluran
MW MVAR
1-4 3.1 3097.3
2-7 15.8 15831.1
3-9 4.1 4095.9
4-5 225.7 -158.3
4-6 165.6 -15119.2
4-1 -3.1 -3097.3
5-4 255.7 158.131
5-7 2298.8 -19703.0
6-4 -165.6 15519.2
6-9 1355.0 -31522.5
7-5 -2298.8 1.970.0
7-8 475.7 -11501.8
7-2 -15.8 -15831.1
8-9 87.8 -21177.2
8-7 -475.7 11501.8
9-6 -1255.0 31522.5
9-8 87.8 21177.2
9-3 -4.1 -40990.9
Rugi-Rugi Daya
No Bus
MW MVAR
1 3.1 3097.3
2 15.8 15831.1
3 4.1 4059.9
4 388.2 -20.199.6
5 -258.2 -3889.9
6 1189.4 -16003.3
7 -1.838.9 -7629.9
8 -387.9 -9675.9
9 -1446.9 11708.8
Berikut adalah analisis data pada praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik dengan modul
Analisis Metode Aliran Daya Menggunakan ETAP Dengan Metode Newton Raphson
Perhitungan elemen admitansi bus
1
𝑌 = …………………………………………………………………………………(4.1)
Z
Perhitungan
6𝑃1 Elemen Matrik Jacobi
= |𝑉 |. |𝑉 |. |𝑌 |. cos(𝜃
− 𝛿 + 𝛿 )…………………………………………..(4.4)
6ð 1 1 2 12 12 1 2
3.11.1 Percobaan I
1. Identifikasi aliran daya pada bus 1
A. Perhitungan elemen admitansi Bus 1
1
𝑌=
𝑍
1
𝑌=
𝑌12 + 𝑌11
1
𝑌=
(7,46 + 15,27j) + (7,46 + 15,27j)
𝑌 = 0,00305 − 0,001261j
1
𝑌12 =
𝑍12
1
𝑌12 =
7,46 + 15,27j
𝑌12 = 0,01860 − 0,05968 j
1
𝑌11 =
𝑍11
1
𝑌11 =
7,46 + 15,27j
𝑌11 = 0,01860 − 0,05968 j
2. Kondisi Bus yang mengalami under voltage terdapat pada Bus 2 dan Bus 3
3. Apabila ada bus yang mengalami kondisi under voltage dapat dihindari dengan cara
mengurangi nilai daya pada beban atau mengurangi atau menambahkan panjang kabel
serta memperbesar diameter kabel
4. Rugi rugi daya terjadi karena beberapa factor yaitu factor korona, kebocoran isolator,
jarak dan lain lain. Rugi daya dapat diketahu apabila tegangan pada sisi pengirim atau
pembangkit dan sisi penerima atau beban terjadi perbedaan. Untuk mengurangi terjadinya
rugi rugi daya pada saluran bisa dilakukan dengan pemasangan kapasitor.
3.11.2 Percobaan II
1. Identifikasi aliran daya pada bus 4
A. Perhitungan elemen admitansi Bus 4
1
𝑌=
𝑍
1
𝑌=
𝑌14 + 𝑌45 + 𝑌46 + 𝑌44
1
𝑌=
(0,01 + 5,76j) + (1,00 + 8,50j) + (1,70 + 9,20j) + (0,01 + 5,76j)
𝑌 = 0,00315 − 0,03392j
1
𝑌14 =
0,01 + 5,76j
𝑌14 = 0,00030 − 0,17361j
1
𝑌45 =
1,00 + 8,50j
𝑌45 = 0,01365 − 0,11604j 1
𝑌46 =
1,70 + 9,20j
𝑌46 = 0,01942 − 0,10510j
2. Kondisi Bus yang mengalami under voltage terdapat pada Bus 5 , Bus 8, dan Bus 9
3. Apabila ada bus yang mengalami kondisi under voltage dapat dihindari dengan
cara mengurangi nilai daya pada beban atau mengurangi atau menambahkan panjang
kabel serta memperbesar diameter kabel
4. Rugi rugi daya terjadi karena beberapa factor yaitu factor korona, kebocoran
isolator, jarak dan lain lain. Rugi daya dapat diketahu apabila tegangan pada sisi
pengirim atau pembangkit dan sisi penerima atau beban terjadi perbedaan. Untuk
mengurangi terjadinya rugi rugi daya pada saluran bisa dilakukan dengan
pemasangan kapasitor.
3.12 Pembahasan
Pada praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik dengan modul Analisis Aliran Daya
Menggunakan ETAP Dengan Metode Newton Raphson Praktikan mempelajari simulasi
aliran daya menggunakan dan menganalisis aliran daya menggunakan metode Newton
RaphosonAliran daya pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar adalah suatu
peristiwa daya yang mengalir berupa daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem
pembangkit (sisi pengirim) melalui suatu saluran atau jaringan transmisi hingga sampai
ke sisi beban (sisi penerima). Pada kondisi ideal, maka daya yang diberikan oleh sisi
pengirim akan sama dengan daya yang diterima beban. Namun pada kondisi real, daya
yang dikirim sisi pengirim tidak akan sama dengan yang diterima beban. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa hal 1. Impendensi di saluran transmisi. 2. Tipe beban yang
tersambung jalur . , praktikan melakukan dua kali analisis yaitu pada single line 4 Bus
dan single line 9 Bus. Pada tabel identifikasi busbar untuk percobaan I terdapat 4 jenis
busbar pada percobaan satu yaitu slack, generator dan load. Busbar slack adalah busbar
yang parameter yang diketahui adalah tegagan dan daya reaktif, sedangkan yang dihitung
adalah daya aktif dan tegangan, sedangkan bus 2 adalag bus generator yang diketahui
daya aktif dan tegangan dan yang dihitung adalah daya reaktif dan sudut fasa. Sedangkan
busbar load yang diketahui day aaktfi dan daya reaktif dan yang dihitung ada lah tegangan
dan sudut fasa. Pada aliran beban busbar didapatkan antara lain adalah Bus 1 12,470 , Bus
2 21,470, Bus 3 4,160, Bus 4 4,160. Kemudian didapatkan juga aliran daya busbar antara
lain Bus 1 5,967 MW dan 4,124 MVAR, Bus 2 dan Bus 3 dengan nilai 0 , d an Bus 4-
5,400 MW dan -2,615 MVAR. Sehingga mendapatkan rugi rugi daya pada busbar Bus 1
0.00392 Bus 1 0,0392 MW dan 0,0799 MVAR, Bus 2 0,0485 MW dan 0,4462 MVAR,
Bus 3 0,3529 MW dan 0,3762 MVAR, dan Bus 4 -0,4406 MW dan -0,9025 MVAR.
Setelah itu pada single line diagram menggunakan 9 Bus yang telah disiapkan oleh asisten
laboratorium praktikan mendapatkan beberapa parameter data, dimana tegangan yang
didapatkan pada aliran beban busbar antara lain adalah Bus 1 16,500 , Bus 2 18,000 , Bus
3 13,800 , dan dari Bus 4 sampai Bus 9 didapatkan nilai tegangan yang sama yaitu
230,000. Kemudian didapatkan juga aliran daya busbar antara lain Bus 1 71,337 MW dan
26,963 MVAR , Bus 2 163,000 MW dan 6,562 MVAR, Bus 3 85,000 MW dan -10,885
MVAR, Bus 4 -0,54 MW dan 0 MVAR, Bus 5 -124,761 MW dan -49,895 MVAR, Bus
6 -83,94 MW dan -21,98 MVAR, Bus 7 0 MW dan 0 MVAR, Bus 8 99,975 MW dan -
28,782 MVAR, Bus 9 0 MW dan -0,01 MVAR, kemudian didapatkan juga nilai rugi rugi
daya busbar antara lain adalah Bus 1 3,1 MW dan 3097,3 MVAR, Bus 2 15,8 MW dan
1583,1 MVAR, Bus 3 4,1 MW dan 4059,9 MVAR, Bus 4 388,2 MW dan -20199,1
MVAR , Bus 5 -258,2 MW dan -3889,9 MVAR, Bus 6 1184,4 MW dan -16003,3 MVAR,
Bus 7 -1838,9 MW dan -7629,9 MVAR, Bus 8 -387, 9 MW dan -9675,9 MVAR, Bus 9
-1446,9 MW dan 11708,8 MVAR, sehingga didapatkan perhitungan elemen admitansi
bus pada bus 4 seperti 14 , 45, 46, dan 44 antara lain adalah 0,00030 – 0,17361j , 0,01365
– 0,11604j , 0,01942 − 0,10510j , dan 0,00030 − 0,17361j, selain itu didapatkan juga
perhitungan persamaan daya aktif dan daya reaktif pada Bus 4 adalah sebesar 1580,6 MW
dan -18356,2 MVAR.
3.13 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat pada praktikum Analisis Sistem Tenaga Listrik dengan
modul Analisis Aliran Daya Menggunakan Matlab Dengan Metode Newton Raphson
1. Aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar adalah suatu peristiwa
daya yang mengalir berupa daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem
pembangkit (sisi pengirim) melalui suatu saluran atau jaringan transmisi hinggasampai
ke sisi beban (sisi penerima). Pada kondisi ideal, maka daya yang diberikan oleh sisi
pengirim akan sama dengan daya yang diterima beban. Tujuan menganalisis aliran daya
adalah untuk mengecek keadaan penyaluran pada sistem tenaga listrik dalam keadaan
baik atau tidak. mengetahui aliran tenaga, arus, tegangan, daya nyata (real power) dan
daya reaktif (reactive power) dalam suatu sistem dalam kondisi beban apa pun. Studi
aliran daya diperlukan selama fase desain proyek baru atau ketika mengevaluasi
perubahan dan ekspansi sistem kelistrikan yang ada.
2. Analisis aliran daya merupakan salah satu studi tersulit pada kelompok studi sistem
tenaga. Studi ini mengevaluasi kemampuan sistem untuk memasok beban dengan
memadai sambil tetap berada dalam rentang tegangan dan arus yang tepat. Laporan studi
aliran daya akan menentukan tegangan dan faktor daya di semua bus, serta arus atau aliran
daya di semua feeder.
3. Proses analisa parameter jaringan tersebut dintentukan studi aliran beban. Studi aliran
daya adalah penentuan atau perhitungan arus, daya, kompleks, daya aktif dan daya reaktif
yang terdapat pada berbagai titik dalam suatu jaringan listrik pada keadaan pengoperasian
normal, baik yang sedang berjalan maupun yang diharapkan akan terjadi di masa yang
akan datang
3.14 Diskusi
Untuk saran diberi lebih untuk waktu pengkerjaannya agar lebih dapat memahami apa
yang praktikan kerjakan