Anda di halaman 1dari 6

\

3.1 Tujuan

Adapun tujuan percobaan Pengaman Sistem Tenaga Listrik dengan modul ELCB
(EARTH LEAKAGE CICUIT BREAKER) antara lain :

1. Menganalisis dan mengetahui tahanan tubuh manusia yang dapat


mempengaruhi  besarnya sensitivitas arus bocor dan waktu pemutusan pada
sistem pengaman ELCB.

2. Menganalisis pengaruh variasi tahanan jenis tanah pada grounding terhadap


besarnya sensitivitas arus bocor dan waktu pemutusan pada sistem pengaman
ELCB.

3.2 Tijuan Pustaka

Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang saling


berhubungan serta terkoordinasi untuk memenuhi sejumlah tujuan tertentu.
Instalasi listrik terdiri atas sistem penerangan, sistem pengoperasian, sistem
pengkabelan, sistem pembumian dan sistem lain yang yang dibutuhkan. Instalasi
listrik dapat berupa sebuah instalasi yang sederhana yang hanya terdiri atas satu
titik dan bisa juga berupa satu instalasi listrik yang rumit dan kompleks. (A.
Budiman, 2017).

Sistem pembumian merupakan bagian dari sebuah instalasi listrik yang dirancang
sedemikian rupa untuk menghubungkan bagian konduktif terbuka (BKT) dari
peralatan-peralatan listrik yang dipakai dengan bumi sebagi referensi tegangan
nol, pembuatan sistem pembumian ini bertujuan untuk melindungi manusia dari
bahaya arus kejut listrik apabila menyentuh bagian konduktif terbuka yang
bertegangan. Bagian konduktif ini bisa bertegangan apabila instalasi listrik
mengalami kegagalan isolasi sehingga kawat phasa terhubung dengan bagian
konduktif tertentu (A. Fathudin, S. M. Tua, and H. Gunawan, 2017).

Sistem pembumian memegang peranan yang sangat penting dalam instalasi listrik.
Sistem pembumian pada instalasi listrik ada dua macam yaitu pembumian sistem
\

dan pembumian peralatan. Pembumian sisten adalah pembumian titik netral trafo
distribusi yang dihubung bintang, sedangkan pembumian peralatan adalah
pembumian bagian peralatan listrik (BKT) yang pada keadaan normal tidak dialiri
arus, tetapi bila terjagi gangguan atau kegagalan isolasi maka bagian tersebut
dialiri arus. Sistem pembumian pada instalasi listrik bertujuan untuk membatasi
tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian-
bagian ini dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua kondisi
operasi, baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan atau kegagalan isolasi
Sistem pembumian digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau
sirkit listrik dengan bumi. Bagian-bagian yang dihubungkan dengan bumi adalah
titik netral dari transformator atau titik netral dari generator, hal ini diperlukan
dalam kaitan dengan keperluan proteksi khususnya yang menyangkut gangguan
hubung tanah. Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar
listrik) dan dengan mudah bisa disentuh manusia. Hal ini perlu agar potensial dari
logam yang mudah disentuh manusia selalu sama dengan potensial tanah (bumi)
tempat manusia berpijak sehingga tidak berbahaya bagi manusia yang
menyentuhnya (A. Budiman, 2017).

ELCB merupakan proteksi yang peka terhadap arus bocor dan dapat memutuskan
rangkaian pada penghantar fasa dan netralnya secara otomatis dengan waktu kerja
tertentu. Di dalam ELCB terdapat transformator arus dengan inti berbentuk cincin
dan kumparannya terbubung seri dengan beban yang dilindungi. (F. D. Sukardi, A.
Zain, and A. Muliawan, 2019).

3.3 Waktu dan Lokasi

Praktikum Pengaman Sistem Tenaga Listrik dengan modul ELCB (EARTH


LEAKAGE CICUIT BREAKER bertempat di Fakultas Teknik Universitas
Mulawarman di Laboratorium Elektro Lanjut lantai dua ruangan tool roam pada
pukul 13.00 WITA sampai dengan 16.00 WITA hari Selasa tanggal 5 April 2023

3.4 Tahapan Praktikum

1. Dibuat rangkaian alat sebagai berikut


\

Pengukuran kebocoran arus dapat digunakan dengan menggunakan alat


ELCB Tester. Penjelasan tentang bagian-bagian dari ELCB tester dapat dilihat
pada Gambar 8. Adapun tahapan yang dilakukan saat menggunakan alat tersebut
sebagai berikut: (kyoritsu).
1. Pastikan ELCB dalam keadaan menyala (switch on). Sambungkan kabel
pengukuran ELCB tester ke stop kontak yang diproteksi oleh ELCB.
2. Pastikan indikator LED pemeriksaan kabel P-E dan P-N menyala dan LED
kabel yang salah tidak menyala. Jika tidak, lepaskan kembali dan periksa
kabel untuk kemungkinan yang salah.
3. Tekan tombol IΔn untuk menyetel sensitivitas arus ke nilai yang sesuai
dengan ELCB yang terpasang (30 mA). Atur nilai UL ke 50 V dan
0o/180o ke nilai 0o.
4. Selanjutnya atur Function Switch sesuai dengan kebutuhan tes yang
diinginkan.
5. Setelah selesai mengatur, kemudian tekan Test Button untuk mendapatkan
hasil pengukurannya.
\

Cara lain untuk pengukuran arus bocor dapat menggunakan clamp meter. Berikut
merupakan cara menggunakan clamp meter untuk mengukur arus bocor.
1. Memutar switch pada clamp meter ke arah A (ampere)
2. Mengalungkan clamp meter pada kabel grounding pada rangkaian. Lalu
lihat nilai arus bocor yang dihasilkan pada display clamp meter

Pengukuran waktu trip pada ELCB menggunakan Osiloskop. Penjelasan


pengukuran waktu trip dapat dilihat sebagai berikut:
1. Nyalakan osiloskop.
2. Mengkalibrasi osiloskop dengan pasang probe ke channel yang akan
dikalibrasi, lalu kaitkan probe ke pin/kaitan kalibrasi pada osiloskop.
3. Pada switch TIME/DIV diputar ke 5 ms dan switch VOLT/DIV diputar ke
5 ms
4. Atur gelombang untuk center pada bagian tengah layar dengan memutar
skala VOLT/DIV
5. Pasangkan probe pada rangkaian yang akan diukur. Selanjutnya tekan
tombol push button pada rangkaian sehingga ELCB akan mengalami trip.
6. Lihatlah perubahan tegangan yang terjadi pada layar osiloskop. Hitunglah
waktu yang dibutuhkan ELCB yang mengalami trip.

3.5 Lembar Pengamatan

Tabel Hasil pengukuran pengaruh beban terhadap waktu trip pada ELCB
NO Tahanan pada tubuh manusia (Ω) Waktu trip (s)
1 1000 Ω

20

Tabel Hasil Pengukuran arus yang bocor tanah (melalui tubuh manusia)
NO Tahanan pada tubuh manusia (Ω) Arus (mA)
1 1000 Ω

20
\

Tabel Hasil perhitungan tegangan sentuh


Hasil Pengukuran
N
Beban Waktu Trip Arus pada tubuh Tegangan Sentuh
O
(Rk) (t) (Ik) (Es)
1 1000 Ω

20 100.000 Ω
\

Daftar Pustaka

A. Budiman, (2017). “Analisa Tahanan Pembumian Peralatan Gedung


Laboratorium Teknik Universitas Borneo Tarakan Yang Menggunakan
Elektrode Pasak Tunggal Panjang 2 Meter,” J. Penelit. Enj., vol. 21, no. 1, pp.
75–80.
A. Fathudin, S. M. Tua, and H. Gunawan, (2017). “Evaluasi Sistem Penangkal
Petir Di GedungRadiometalurgi,” J. Hasil-Hasil Penelit. EBN, vol. 2, no. 1,
pp. 247–258.
F. D. Sukardi, A. Zain, and A. Muliawan, (2019). “Prototipe Pengaman Peralatan
Instalasi Listrik dan Tegangan Sentuh Bagi Manusia dengan ELCB ( Earth
Leakege Circuit Breaker ),” J. Teknol. Elekterika, vol. 16, no. 2, pp. 56-62

Anda mungkin juga menyukai