Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK
MODUL I

Kelompok : 4F
Kelas :F
Program Studi : S1-Teknik Elektro
Tgl Praktikum : 23 September 2020
Tgl Presentasi : 07 Oktober 2020
Nama Asisten : Diwita Augustine

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO


INSTITUT TEKNOLOGI -PLN
JAKARTA
2020
4F
MODUL I

HUKUM OHM, HUKUM KIRCHOFF ARUS DAN HUKUM KIRCHOFF


TEGANGAN

1.1. TUJUAN

1. Memahami secara visual teori-teori dasar dalam rangkaian listrik arus searah,
khususnya yang berkaitan dengan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff.
2. Memahami hubungan antara tegangan dan arus listrik dalam rangkaian listrik arus
searah secara mendalam.

1.2. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1. 1 Unit PC.
2. Software NI Multisim.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
TEORI MODUL

1.2.1. Tegangan Listrik

Tegangan listrik diantara dua titik adalah energi yang diperlukan (kerja yang
dilakukan) untuk menggerakkan satu unit muatan negatif (elektron) dari titik yang
berpotensial lebih rendah (lebih negatif) ke titik yang berpotensial lebih tinggi (lebih
positif), atau sama dengan energi yang dilepaskan pada saat satu unit muatan bergerak
dari potensial yang lebih tinggi ke potensial lebih rendah. Secara matematis, tegangan
listrik dirumuskan sebagai berikut :
W
V=
q
Ket :

V = Tegangan Listrik (Volt)

W = Energi Listrik (Joule)

q = Muatan Listrik (Coulomb)

1.2.2. Arus Listrik

Arus listrik adalah besarnya muatan listrik yang mengalir melalui sebuah titik
dalam satu satuan waktu. Arus sebesar 1 Ampere adalah sama dengan aliran 1 Coulomb
muatan per 1 detik. Dalam kenyataan fisiknya, aliran arus adalah partikel pembawa
muatan (elektron) yang bergerak dari potensial lebih rendah (lebih negatif) ke potensial
lebih tinggi (lebih positif). Dalam perjanjian/kesepakatan internasional, arus didefinisikan
dan dianggap mengalir dari arah yang berlawanan (mengalir dari potensial lebih positif
ke potensial negatif). Secara matematis, arus listrik dirumuskan sebagai berikut :
q
I=
t
Ket :
I = Arus Listrik (Ampere)
q = Muatan Listrik
(Coulomb) t = Waktu (detik)

1.2.3. Resistansi dan Resistor


Bila suatu beda potensial diberikan kepada suatu material, maka terjadi usaha
untuk mengalirkan muatan melalui material tersebut. Setiap material mempunyai
Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika
Intitut Teknologi-PLN
4F
kemampuan melawan/menghambat aliran muatan yang disebut dengan resistansi.
Material dengan resistansi kecil disebut sebagai konduktor/penghantar arus,
sedangkan material dengan resistansi besar disebut sebagai isolator. Ada suatu jenis
material yang resistansinya bisa diubah dengan cara tertentu, yang disebut sebagai
semikonduktor.
Suatu benda yang dibuat dari material dengan komposisi tertentu dapat
menghasilkan suatu nilai resistansi tertentu. Benda ini disebut sebagai resistor/tahanan.
Bahan yang digunakan biasanya dari jenis material yang mempunyai sifat menghantar
yang buruk.
Fungsi utama dari tahanan adalah sebagai pembatas tegangan atau arus, serta
fungsi- fungsi lain yang lebih spesifik yang dikembangkan dari sifat-sifat dasar tahanan.
Misalnya bila digabung dengan kapasitor menghasilkan suatu konstanta waktu tertentu,
untuk membagi tegangan, pengukuran tegangan dan arus, dll.

1.2.4. Hukum Ohm


Bunyi Hukum Ohm adalah :
“Suatu hambatan pada suatu rangkaian tertutup apabila diberi tegangan maka
akan timbul arus listrik pada rangkaian tersebut.”.

V R

Gambar 20. Rangkaian Dasar Hukum Ohm V = I.R

Ket :
V = Tegangan Listrik
(Volt) I= Arus Listrik
(Ampere)
R = Resistansi (Ω)

Secara matematis, persamaan di atas adalah linier, artinya dengan nilai V dan R yang

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
tertentu akan didapatkan suatu nilai I tertentu juga.

1.2.5. Hukum Kirchoff


Hukum Kirchoff untuk Arus (Hukum I Kirchoff) berbunyi :
“Jumlah arus yang masuk ke dalam suatu titik pada suatu rangkaian sama dengan
jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.” (Berlaku Hukum Kekekalan Muatan).
Dari hukum ini terkandung suatu pengertian bahwa pada suatu rangkaian (tanpa
percabangan) besarnya arus adalah sama, sehingga :

Gambar 21. Rangkaian Dasar Hukum I Kirchoff

∑Imasuk =
∑Ikeluar I1
= I 2 + I3

Sedangkan Hukum Kirchoff untuk Tegangan (Hukum II Kirchoff) adalah sebagai


berikut :
“Jumlah beda tegangan pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan nol.”

Gambar 22. Rangkaian Dasar Hukum II Kirchoff

∑V = 0
V = VAB + VBC + VCD

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
Teori Tambahan

Hukum Ohm,Hukum Kirchoff Arus dan Hukum Kirfchoff Tegangan

Hukum Ohm - Hukum dasar Elektronika yang wajib dipelajari dan dimengerti oleh setiap Enginer
Elektronika ataupun yang hobi dalam dunia Elektronik adalah Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang
menyatakan hubungan antara Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm
dalam bahasa Inggris disebut dengan “Ohm’s Laws”. Pada tahun 1825 Hukum Ohm diperkenalkan
pertama kali oleh seorang fisikawan asal asal Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854).
Kemudian pada tahun 1827 Ia mempublikasikan Hukum Ohm pada sebuah Paper yang berjudul “The
Galvanic Circuit Investigated Mathematically”.

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah
penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda
penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap
besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu
berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.

V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V)
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A)
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω)

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
Hukum Arus Kirchoff

Hukum kirchoff tentang arus biasa disebut KCL (Kirchoff Current Law) berikut bunyi hukum arus
kirchoff redaksi penulis

“ Jumlah arus yang mengalir masuk ke sebuah node ( titik percabangan ) akan sama dengan
jumlah arus yang keluar dari node tersebut.”

Hukum Tegangan Kirchoff

Hukum kirchoff tentang tegangan biasa disebut KVL (Kirchoff Voltage Law) berikut bunyi hukum
tegangan kirchoff redaksi penulis

“ Jumlah tegangan tiap komponen pada sebuah loop sama dengan nol”

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
Contoh penggunaan KCL dan KVL pada analisis rangkaian listrik :

https://www.elektroupdate.com/2018/12/hukum-ohm-pengertian-teori-dan-rumus-ohm.html

https://soldien.wordpress.com/electronics/hukum-kirchoff-tegangan-dan-arus-listrik/

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
1.3. LANGKAH PERCOBAAN

1.5.1. Hubungan Arus dan Tegangan


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 23. Percobaan Hubungan Arus dan Tegangan

2. Atur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE seperti pada berikut ini.


Maximum Value : 10 V
Minimum Value : 0
V Increment :
10%
3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
4. Atur Tegangan Sumber (Vs) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser slider ke
kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 23 digunakan tombol ‘A’).
5. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan Sumber (Vs)
dan catat pada Data Pengamatan.
6. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
7. Ulangi Langkah 3 - 6 untuk nilai Resistor (R) yang berbeda (Lihat pada Data Pengamatan).

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
1.5.2 Hukum Kirchoff untuk Arus
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 24. Percobaan Hukum Kirchoff untuk Arus

2. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.


3. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data Pengamatan.
4. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

1.5.3 Hukum Kirchoff untuk Tegangan


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 25. Percobaan Hukum Kirchoff untuk Tegangan

2. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.


3. Amati nilai tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data Pengamatan.
4. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
A. DATA PENGAMATAN

1.6.1. Hubungan Arus dan Tegangan


Vs R I Vs R I
(Volt) (Ω) (mA) (Volt) (Ω) (mA)
1 6.667 mA 1 4.545 mA
2 13.333 mA 2 9.091 mA
3 20mA 3 13.636 mA
4 26.667 mA 4 18.182 mA
5 33.333 mA 5 22.727 mA
150 220
6 40 mA 6 27.273 mA
7 46.667 mA 7 31.818 mA
8 53.333 mA 8 36.364 mA
9 60 mA 9 40.909 mA
10 66.667 mA 10 45.455 mA

1.6.2. Hukum Kirchoff untuk Arus


Vs R1 R2 R3 I1 I2 I3
(Volt) (Ω) (Ω) (Ω) (mA) (mA) (mA)
5 75 125 175 33.803 19.718 14.085

1.6.3. Hukum Kirchoff untuk Tegangan


Vs R1 R2 R3 V1 V2 V3
(Volt) (Ω) (Ω) (Ω) (Volt) (Volt) (Volt)
5 100 150 200 1.111 V 1.667 2.222

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
B. RANGKAIAN PERCOBAAN (Beserta hasil Alat Ukur)

1.percobaan ke 1

2.percobaan ke 2

3.percobaan ke 3

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
1.7 TUGAS AKHIR

1. Dari percobaan Hubungan Arus dan Tegangan untuk masing-masing harga R yang telah
ditentukan, hitunglah arus yang mengalir pada rangkaian!
Jawab:
Hubungan Arus dan Tegangan

R=150Ω

V
Rumus I=
R

1v
-. I1: =6.667 mA
150 Ω
2v
-. I2: =13.333mA
150 Ω
3v
-. I3: =20 mA
150 Ω

4v
-. I4: =26.667 mA
150 Ω

5v
-. I5: =33.333mA
150 Ω

6v
-. I6: =40 mA
150 Ω
7v
-. I7: =46.667 mA
150 Ω
8v
-. I8: =53.333mA
150 Ω
9v
-. I9: =60 mA
150 Ω
10 v
-. I10: =66.667 mA
150 Ω

R= 220 Ω

V
Rumus I=
R
1v
-. I1: =4.545 mA
220 Ω

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
2v
-. I2: =9.091 mA
220 Ω
3v
-. I3: =13.636 mA
220 Ω
4v
-. I4: =18.182mA
220 Ω
5v
-. I5: =22.727 mA
220 Ω
6v
-. I6: =27.273 mA
220 Ω
7v
-. I7: =31.818 mA
220 Ω
8v
-. I8: =36.364 mA
220 Ω
9v
-. I9: =40.909 mA
220 Ω
10 v
-. I10: =45.455 mA
220 Ω

2. Berapakah Kesalahan Relatif arus untuk masing-masing harga hambatan R dari percobaan
Hubungan Arus dan Tegangan tersebut?
Jawab:
 KR dari R = 150Ω

- Ipercobaan =6.667 mA
Iperhitungan =6.667 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
6.667 mA −6.667 mA
KR=| |x 100 %
6.667 mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 13.333mA
Iperhitungan =13.333 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
13.333 mA−13.333mA
KR=| |x 100 %
13.333 mA
Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika
Intitut Teknologi-PLN
4F
KR = 0%

- Ipercobaan = 20 mA
Iperhitungan = 20mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
20 mA −20 mA
KR=| |x 100 %
20 mA
KR = 0%

- Ipercobaan =26.667 mA
Iperhitungan = 26.667mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
26.667 mA −26.667 mA
KR=| |x 100 %
26.667 mA
KR = 0%

- Ipercobaan =33.333 mA
Iperhitungan = 33.333 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
33.333 mA −33.333mA
KR=| |x 100 %
33.333 mA
KR = 0%

- Ipercobaan =40 mA
Iperhitungan =40 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
40 mA−40 mA
KR=| |x 100 %
40 mA
KR = 0%

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
- Ipercobaan = 46.667 mA
Iperhitungan = 46.667mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
46.667 mA−46.667 mA
KR=| |x 100 %
46.667 mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 53.333 mA
Iperhitungan = 53.333 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
53.333 mA−53.333mA
KR=| |x 100 %
53.333 mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 60 mA
Iperhitungan = 60 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
60 mA −60 mA
KR=| |x 100 %
60 mA
KR = 0%

- Ipercobaan =66.667 mA
Iperhitungan = 66.667mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
66.667 mA −66.667 mA
KR=| |x 100 %
66.667 mA
KR = 0%

 KR dari R = 220Ω
- Ipercobaan = 4.545mA
Iperhitungan = 4.545 mA

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
4.545 mA−4.545mA
KR=| |x 100 %
4.545mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 9.091 mA
Iperhitungan = 9.091mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
9.091 mA −9.091 mA
KR=| |x 100 %
9.091 mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 13.636 mA
Iperhitungan = 13.636 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
13.636 mA −13.636 mA
KR=| |x 100 %
13.636 mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 18.182 mA
Iperhitungan = 18.182 mA
Ipercobaan−Iperhitungan
KR=| Iperhitungan |x 100 %

18.182 mA−18.182 mA
KR=| |x 100 %
18.182mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 22.727 mA
Iperhitungan = 22.727mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
22.727 mA −22.727 mA
KR=| |x 100 %
22.727 mA

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
KR = 0%

- Ipercobaan = 27.273 mA
Iperhitungan = 27.273 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
27.273 mA −27.273 mA
KR=| |x 100 %
27.273 mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 31.818 mA
Iperhitungan = 31.818 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
31.818 mA −31.818 mA
KR=| |x 100 %
31.818 mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 36.364 mA
Iperhitungan = 36.364mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
36.364 mA −36.364 mA
KR=| |x 100 %
36.364 mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 40.909 mA
Iperhitungan = 40.909 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
40.909mA −40.909 mA
KR=| |x 100 %
40.909mA
KR = 0%

- Ipercobaan = 45.455 mA
Iperhitungan = 45.455 mA

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
45.455mA −45.455 mA
KR=| |x 100 %
45.455mA
KR = 0%

3. Dari percobaan Hukum Kirchoff untuk Arus hitunglah arus yang mengalir pada masing-
masing harga hambatan R!
Jawab:

Hukum Kircoff untuk Arus

5v
-. I1= 125 Ωx175 Ω = 0.033 mA
75Ω+
125 Ω+175 Ω

Vp
-. I2=
R2
Vp= I1xRp

R 2 xR 3
I1 x
R 2+ R 3 Ω

125Ωx 175 Ω
0.033 mA x Vp= 2.406 V
125 Ω+175Ω

2.406V
I2= = 0.019 mA
125Ω

2.406V
-. I3= = 0.013 mA
175Ω

4. Berapakah Kesalahan Relatif arus untuk masing-masing harga hambatan R dari percobaan
Hukum Kirchoff untuk Arus tersebut?
Jawab:

 KR dari I1

- Ipercobaan = 0.033 mA
Iperhitungan = 0.033 mA

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
0.033 mA −0.033 mA
KR=| |x 100 %
0.033 mA
KR = 0%

 KR dari I2
- Ipercobaan = 0.019 mA
IPerhitungan = 0.019mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
0.019 mA −0.019 mA
KR=| |x 100 %
0.019 mA
KR = 0%

 KR dari I3
- Ipercobaan = 0.013 mA
Iperhitungan = 0.013 mA

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
0.013 mA −0.013 mA
KR=| |x 100 %
0.013 mA
KR = 0%

5. Dari percobaan Hukum Kirchoff untuk Tegangan hitunglah tegangan pada masing-masing
harga hambatan R!
Jawab:

Vs
I total=
Rs

5V
= 0,011 A
450 Ω

V1= I total x R1
= 0,011A x 100Ω

= 1.1 V

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
V2= I total x R2
= 0,011A x 150Ω

= 1.65 V

V3= I total x R3
= 0,011A x 200Ω
= 2.2 V

6. Berapakah Kesalahan Relatif tegangan untuk masing-masing harga hambatan R dari


percobaan Hukum Kirchoff untuk Tegangan tersebut?
Jawab:

 KR dari V1

- Vpercobaan = 1.1 V
Vperhitungan = 1.1 V

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
1.1 V −1.16 V
KR=| |x 100 %
1.1V
KR = 0%
 KR dari V2
- Ipercobaan = 1.65 V
Iperhitungan = 1.65 V

KR= |1.651.65V
V −1.65 V
|x 100 %
KR = 0%

 KR dari V3
- Ipercobaan = 2.2V
Iperhitungan = 2.2 V

KR=| Ipercobaan−Iperhitungan
Iperhitungan |x 100 %
2.2 V −2.2 V
KR=| |x 100 %
2.2V
KR = 0%

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F

ANALISA (Andi Muhammad Irsal_20191172)

Pada praktikum pertama ini tanggal 23 september 2020 yang berjudul Hukum Ohm,Hukum
Kirchoff Arus Dan Hukum Kirchoff Tegangan.Yang mana praktikum ini bertujuan untuk mempelajari
memahami secara visual teori-teori dasar dalam rangkaian listrik arus searah,khususnya yang berkaitan
dengan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff,dan memahami hubungan antara tegangan dan arus listrik
dalam rangkaian arus searah secara mendalam.Adapun alat dan perlengkapan yang dibutuhkan pada
praktikum modul 1 ini hanya dua saja,yang pertama 1 unit Pc dan dan Software NI Multisim.Software
NI Mulsitim berfungsi untuk mencari nilai dari rangkaian yang kita cari untuk mencari langkah
percobaan untuk hubungan arus dan tegangan,Hukum Kirchoff untuk arus,Hukum kirchoff untuk
tegangan.

Listrik adalah semua hal yang berhubungan dengan elektron bebas.listrik tebagi menjadi
dua,yaitu statis dan dinamis.Listrik statis adalah elektron bebas diam dimana menghasilkan medan
magnet,sedangkan listrik dinamis adalah aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik yang
dapat menghasilkan energi listrik.Klarifikasi bahan berdasarkan kemampuan hantar arus listrik dibagi
menjadi 3,yaitu konduktor,semikonduktor dan isolator.Bahan konduktor merupakan bahan yang dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik,Bahan semikonduktor merupakan bahan yang bersifat diatas
isolator dan dibawah konduktor tergantung dari pita energi,semikonduktor memiliki energi gap

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F
1(eV)yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi,sedangkan
isolator merupakan bahan yang tidak menghantarkan arus listrik dengan baik.

Rangkain listrik adalah ilmu yang mempelajari analisa rangkain tentang komponan listrik
seperti resistor,kapasitor dan induktor yang saling berhubungan.Komponen listrik terbagi menjdi 2
yaitu komponen aktif dan komponen pasif,adapun komponen aktif yaitu komponen yang memerlukan
tegangan tertentu agar dapat bekerja (contoh:diode,transistor,thyristor,scr) adapaun komponen pasif
yaitu komponen yang tidak memerlukan tegangan tertentu agar dapat bekerja
(contoh:resistor,induktor,kapasitor).

Syarat arus listrik adalah rangkaian tertutup,ada tegangan dan ada penghantar.Pembacaan
resistor karbon dan metal film,gelang 1 ketika 4 gelang maka digit pertama di 5 selang maka digit
pertama dan 6 gelang tetap masih digit pertama,jika gelang 2 maka digit kedua dan 5 gelang masih
digit kedua dan 6 gelang juga masih digit pertama,akan tetapi di ke gelang ke 4 5 6 itu sudah ada
faktor pengali toleransi.Pembacaan nya adalah dari yang paing rapat,dia seperti akan memuai di
tempat yang panas.Kemudian pembacaan resistor keramik,angka paling awal (diikuti huruf W)sebagai
parameter daya.angka ditengah sebagai nilai resistansi (diikuti simbol Ω.

Hukum ohm adalah kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada
ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian.Untuk menghitung besar
voltase menggunakan rumus: ( V=IxR ) dan untuk menghitung kuat arus listrik ,rumus diatas dipakai
kembali sehingga(I=V/R).dan untuk hambatan juga dapat ditulis sebagai (R=V/I).

Dan setelah perjelasan modul, kemudia kelompok 1&2,3&4 masuk ke shiff masing-masing dan
dikelompok 3&4 ada kak Diwita yang ngejelasin tentang materi modul,dan juga cara membuat
rangkaian di NI multisim,kemudian melempar beberapa pertanyaan, kemudian setelah itu dijelaskan
tentang tugas akhir modul 1.Dan setelah pembagian tugas akhir maka berakhirlah praktikum pada hari
ini tanggal 23 septrmber 2020.

KESIMPULAN

* Listrik adalah semua hal yang berhubungan dengan elektron bebas

* Rangkain listrik adalah ilmu yang mempelajari analisa rangkain tentang komponan listrik seperti
resistor,kapasitor dan induktor yang saling berhubungan.

* Hukum ohm adalah kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-
ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN
4F

PEMBAGIAAN TUGAS KELOMPOK

1. Andi Muhammad Irsal 201911072 (kerja sendiri)

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Intitut Teknologi-PLN

Anda mungkin juga menyukai