Anda di halaman 1dari 12

DANNY BUANA

201711005

1. TEORI

1.1 Motor induksi 3 fasa


Motor induksi merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Dari berbagai motor listrik yang ada, motor induksi
merupakan jenis motor arus bolak-balik yang paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan
motor induksi memiliki konstruksi yang kuat dan karakteristik kerja yang baik.

Separarately

Gambar 1. Klasifikasi motor listrik

Beberapa kelebihan dari motor induksi adalah :


1. Bentuknya sederhana, dengan konstruksi yang cukup kuat.
2. Biayanya murah dan dapat diandalkan.
3. Efisiensinya tinggi dan pada keadaan normal tidak memerlukan sikat, sehingga rugi-rugi
gesekan (losis) dapat dikurangi.
4. Perawatan yang minimum.

Namun disamping itu, motor ini tetap memiliki kelemahan, di antaranya adalah :
1. Pengaturan kecepatannya berpengaruh pada efisiensinya.
2. Kecepatan akan berkurang jika bebannya bertambah.
3. Kopel mulanya lebih rendah daripada mesin arus searah paralel.

Disebut motor induksi, karena motor ini bekerja dengan adanya arus yang terinduksi
sebagai akibat dari adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan magnet
berputar yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi ini terdiri dari dua jenis, yaitu motor
induksi dengan rotor belitan dan motor induksi rotor sangkar

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

1.2 Prinsi Kerja


Motor induksi bekerja sebagai berikut : listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan
medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor
menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang
menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja
pada kecepatan sinkron namun pada kecepatan dasar yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan
antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya slip/geseran yang meningkat dengan
meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat
dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan motor cincin geser/slip
ring motor.

1.3 Jenis motor induksi 3 fasa


Ada dua jenis motor induksi motor induksi tiga fasa berdasarkan rotornya
yaitu:
1. Motor induksi 3 fasa sangkar tupai ( squirrel-cage motor).
2. Motor induksi tiga fasa rotor belitan ( wound-rotor motor ).

Kedua motor ini bekerja pada prinsip yang sama dan mempunyai konstruksi stator yang sama
tetapi berbeda dalam konstruksi rotor.

1.4 Motor Induksi Tiga Fasa Sangkar Tupai (Squirrelcage Motor)


Penampang motor sangkar tupai memiliki konstruksi yang sederhana. Inti stator pada
motor sangkar tupai tiga phasa terbuat dari lapisan-lapisan plat baja beralur yang didukung
dalam rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau plat baja yang dipabrikasi. Lilitan-lilitan
kumparan stator diletakkan dalam alur stator yang terpisah 120 derajat listrik. Lilitan fasa ini
dapat tersambung dalam hubungan delta ( Δ ) ataupun bintang ( Υ ). Rotor jenis rotor sangkar
ditunjukkan pada gambar 2. di bawah ini.

Gambar 2 Rotor sangkar

Batang rotor dan cincin ujung motor sangkar tupai yang lebih kecil adalah coran tembaga
atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor. Dalam motor yang lebih besar, batang
rotor tidak dicor melainkan dibenamkan ke dalam alur rotor dan kemudian dilas dengan kuat

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

ke cincin ujung. Batang rotor motor sangkar tupai tidak selalu ditempatkan paralel terhadap
poros motor tetapi kerapkali dimiringkan. Hal ini akan menghasilkan torsi yang lebih
seragam dan juga mengurangi derau dengung magnetik sewaktu motor sedang berputar. Pada
ujung cincin penutup dilekatkan sirip yang berfungsi sebagai pendingin. Rotor jenis rotor
sangkar standar tidak terisolasi, karena batangan membawa arus yang besar pada tegangan
rendah. Motor induksi dengan rotor sangkar ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

Gambar 3. Konstruksi motor induksi rotor sangkar

1.5 Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Wound-Rotor Motor)


Motor rotor belitan ( motor cincin slip ) berbeda dengan motor sangkar tupai dalam hal
konstruksi rotornya. Seperti namanya, rotor dililit dengan lilitan terisolasi serupa dengan
lilitan stator. Lilitan fasa rotor dihubungkan secara Υ dan masing – masing fasa ujung terbuka
yang dikeluarkan ke cincin slip yang terpasang pada poros rotor. Konstruksi motor tiga fasa
rotor belitan ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Gambar 4. (a) Rotor belitan (b) Konstruksi motor induksi tiga phasa dengan rotor belitan

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

1.6 Putaran Motor Induksi

Gambar 5. Putaran Motor Induksi

Motor induksi memiliki dua arah putaran motor, yaitu putaran searah jarum jam (kanan)
dan putaran berlawanan jarum jam (kekiri) dilihat dari poros motor. Putaran motor induksi
tergantung jumlah kutubnya, motor induksi berkutub dua memiliki putaran poros sekitar
2.950 Rpm, yang berkutub empat memiliki putaran poros mendekati 1450 Rpm.
Untuk membalik arah putaran motor induksi 3 fasa adalah dengan membalik salah satu
polaritas tegangan yang masuk ke motor. coba perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 6. Forward dan reverse pada motor induksi

Pada gambar diatas terlihat kalau motor akan berputar ke kanan (forward) jika terminal
belitan/winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung
dengan V dan T terhubung dengan W. Dan motor akan berputar ke arah sebaliknya (reverse)
jika terminal winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S
terhubung dengan W dan T terhubung dengan V. Dengan kata lain tegangan RST dibalik
menjadi RTS. Membalik dengan polaritas yang lain juga bisa, seperti R dengan S, atau R
dengan T.
Untuk mengubah atau membalik polaritas tegangan RST itu biasanya digunakan
rangkaian pengendali mekanik dan magnetik yaitu rangkaian kontaktor. Dan sebagai

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

pengaman motor dipasang juga pelindung motor (thermal overload). Perhatikan gambar
diagram utama/daya forward reverse berikut ini.

Gambar 7. Rangkaian daya forward reverse. K1 ON(forward), K2 ON(reverse)

Gambar diatas menunjukkan bahwa motor akan berputar ke kanan(forward), jika K1


bekerja. Saat kontaktor 1 bekerja, tegangan RST akan masuk ke motor secara berurutan. Dan
gambar diatas juga menjelaskan kalau motor akan berputar ke kiri(reverse), jika
K2(kontaktor 2) bekerja. Saat K2 bekerja maka polaritas tegangan RST yang masuk kemotor
akan dibalik menjadi TSR.(lihat gambar diatas).dan yang terjadi adalah motor akan berputar
ke kiri.
Untuk mengatur atau mengendalikan kedua kontaktor tersebut diperlukan rangkaian
kontrol forward reverse. Dan dibawah ini adalah diagram rangkaian kontrol forward reverse.
Perhatikan gambar berikut, dan pahami bagaimana cara kerjanya.

Gambar 8. Rangkaian kontrol forward reverse

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

Tegangan kerja koil kontaktor pada gambar rangkaian kontrol diatas adalah 220VAC.
Sehingga gambar diatas mendapatkan catu daya fasa(R) dan nol(N). Namun biasanya juga
digunakan kontaktor dengan koil kerja 380VAC, jadi harus diberi catu daya dengan tegangan
line(fasa-fasa). Tegangan line disini berarti R-S,R-T atau S-T. Pemberian tegangan ini
sebenarnya tergantung dari koil kontaktornya karena bisa juga tegangan kerja koil itu
100V,200V dan sebagainya.
Pada gambar diatas terlihat bahwa arus listrik akan mengalir dan mengaktifkan K1 jika
tombol ON1 ditekan. Meskipun ON1 dilepas K1 akan tetap aktif, hal ini dikarenakan ada
interlock dari kontak bantu NO(K1) yang dipasang pararel dengan ON1. Sehingga arus listrik
tetap mengalir ke koil kontaktor lewat kontak bantu NO(K1) tersebut. Saat K1 aktif hal ini
berarti motor berputar ke kanan(forward). Dari gambar diatas juga terlihat adanya kontak
bantu NC(K1) yang dipasang secara seri dengan koil K2, dan sebaliknya kontak bantu
NC(K2) yang dipasang seri denga koil K1. Kontak bantu NC disini berfungsi sebagai
interlock pengaman. Misalnya, jika ON1 ditekan dan K1 aktif (motor berputar forward),
meskipun ON2 ditekan maka arus listrik tidak akan mengalir ke koil K2, karena NC(K1)
tersebut telah membuka. Dan untuk membalik putaran(reverse), maka harus ditekan tombol
OFF terlebih dahulu, sehingga K1 off dan tombol ON2 sekarang bisa ditekan untuk
mengaktifkan koil K2. Sehingga motor bisa berputar ke kiri(reverse). Begitu juga untuk
mengembalikan putaran motor ke forward.
Aplikasi praktis untuk membuka dan menutup pintu garasi dengan motor induksi dapat
memanfaatkan kaidah putaran kanan dan kiri ini, dengan melengkapi dengan sensor cahaya
atau saklar manual motor dapat dihidupkan untuk membuka dan menutup pintu garasi.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

ANALISA

Modul mesin induksi percobaan 2-1 membahasan tentang hubungan dan kontrol putar pada motor
induksi. Motor induksi yang digunakan pada percobaan ini adalah motor induksi 3 fasa.dan adapun alat-
alat yang digunakan pada modul ini diantaranya motor induksi 3 fasa, panel percobaan motor induksi,
catu daya, pengerem torsi, dan pengatur torsi. Motor induksi adalah salah satu jenis dari motor listrik
yang bekerja berdasarkan induksi elektro magnetik. Prinsip kerja motor induksi dengan memanfaatkan
induksi elektromagnetik yang terjadi ketika sisi diam pada moto yaitu strator yang berisikan lilitan kawat
diberikan tegangan ac maka akan timbul arah fluks dari arah fluks itulah timbul medan magnet lalu pada
sisi yang bergerak pada motor yaitu sisi rotor akan menginduksi perputaran fluks pada sisi stator
sehingga motor bergerak. Bagian-bagian motor induksi yaitu ada strator, strator adalah bagian yang diam
yang terdiri dari lilitan kawat pada motor induksi, lalu ada rotor yaitu sisi yang bergerak pada motor
induksi.sebenarnya jenis-jenis motor diantaranya motor AC dan DC. Motot yang digunakan pada
percobaan ini adalah motor AC bertipe sangkar tupai/burung karna memiliki bentuk seperti sangkar.
Konstruksi motor induksi tipe sangkar yaitu berisi batangan-batangan yang terhubung singkat dengan
inti besi dan berbentuk seperti ruas-ruas. Lalu alat yang digunakan ada perangkat pengereman torsi yang
terhubung ke rotor pada motor untuk memberikan efek pengereman .lalu ada perangkat pengatur torsi
pada motor yaitu untuk memberikan ketentuan rotasi motor agak tidak terlalu besar. Lalu pada alat yang
sudah dijelaskan tadi dirangkai dengan jumper dan dihubungkan ke catu daya dan dihubungkan ke panel
percobaan ini. Panel terdiri dari banyak skali tool percobaan tetapi yang digunakan adalah panel
percobaan tentang arah dan kontrolnya. Pada panel untuk percobaan terdapat kendali skala untuk
menentukan arah putar motor apakah dia forward atau reverse. Setelah semua rangkaian terhubung dari
panel dan motor maka hal yang pertama dilakukan adalah mengecek apakah semuanya sudah sesuai
dengan prosedur pada pemasangan jika sudah maka selanjutnya adalah menghidupkan tegangan catu
daya, langkah yang harus dilakukan untuk melakukan percobaan yaitu menghidupkan pengerem torsi
lalu menghidupkan pengatur torsi, lalu menghidupkan catu daya dan saklar on pada panel, setelah itu
percobaan pertama untuk melihat bagaimana perputaran arah motor jika diarahkan ke arah forward pada
rotor. Dari percobaan pertama hasil yang didapatkan jika mengatur ke arah forward maka arah yang
akan dituju oleh perputaran motor yaitu searah dengan jarum jam. Setelah mesin dimatikan maka
pengereman torsi akan bekerja. Disini pengereman torsi berfungsi untuk memberinkan gaya awal untuk
perputaran pada rotor pada motor yang berat. Tanpa daya jika kita memutar rotor dengan tangan maka
akan terasa berat, dan pengereman torsi berfungsi untuk mengerm perputaran rotor saat setelah
dimatikan. Lalu untuk percobaan kedua melihat bagaimana perputaran arah ketika kita mengatur pada
panel ke arah rev atau reverse maka perputaran yang dihasilkan oleh rotor akan berlawanan searah jarum
jam. Dalam prosesnya dalam melakukan kontrol pengaturan arah motor dengan membalikan kabel fasa
yang terhubung kepada motor sehingga jika salah salah satu fasa dibalik dalam pemasangannya yaitu

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

dengan memasang kabel fasa terbalik. Dari percobaan tadi didapatkan hasil bahwa perputaran fasa dan
cara mengontrolnya yaitu berkaitan dengan kabel fasa yang terpasang dengan motor. Pada motor induksi
3 fasa memiliki kekurangan yaitu sebenarnya untuk memutar rotor sangat berat sehingga jika dilakukan
dengan memberikan arus membutuhkan arus yang besar diawal untuk menggerakan motor tetapi setelah
motor bergerak untuk waktu yang selanjutnya maka arus akan stabil. Motor induksi atau yang disebut
dengan motor asinkron dikatakan asinkron karna mesin tidak akan pernah berputar secara sinkron karna
motor ini bekerja berdasarkan adanya perbedaan antara perputaran medan stator dan perputaran rotor.
Dan juga di sebabkan oleh slip yang meningkat dengan meningkatnya beban. Lalu pada prinsipnya
motor induksi pada saat awal mulai menyala membutuhkan arus yang tinggi dan torsi yang rendah, lalu
ketika 80% mencapai kecepatan penuh torsi berada pada tingkat tertinggi dan arus mulai turun, lalu pada
kecepatan penuh atau kecepatan sinkron, arus torsi dan strator akan turun ke nol. Sebenarnya pada
percobaan ini hanya membahas tentang arah putaran ketika forward dia searah dengan jarum jam dan
ketika motor di reverse maka perputarannya akan berlawanan arah jarum jam dan cara mengontrolnya
dengan membalikan salah satu kabel fasanya.lalu bagaimana pengaruhnya jika suatu motor yang semulai
berputar forward tiba-tiba peputarannya di reverse. Maka motor membutuhkan torsi yang tinggi untuk
memutar motornya. Pengaplikasian motor induksi 3 fasa dengan reverse dan forward yaitu
pengaplikasian pada lift.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

KESIMPULAN

1. Dalam pengoperasiannya motor induksi 3 fasa membutuhkan tegangan AC


2. Jika motor induksi diberikan forward maka arah perputarannya akan searah jarum jam,
sedangkan jika diberi reverse maka perputarannya akan berlawanan arah jarum jam.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

TUGAS AKHIR

1. Benar atau tidak pada saat pengujian rasio trafo, trafo harus dalam keadaan bebas tegangan?
Jelaskan!
2. Apa yang dapat anda simpulkan setelah melakukan percobaan turn ratio test pada trafo?
3. Buatlah grafik V2 terhadap V3 berdasarkan tabel pengamatan yang diperoleh,jelaskan grafik
yang anda peroleh

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

TUGAS AKHIR

1. Apa perbedaan antara forward bias dan reverse bias?


2. Jelaskan cara mengubah arah putaran motor induksi tiga fasa!
3. Jelaskan apa pengaruhnya bila motor induksi tiga fasa berputar pada arah reverse!
4. Sebutkan dan jelaskan contoh penggunaan motor induksi dengan arah putar reverse!
5. Bagaimana pengaruhnya jika suatu motor induksi yang semula berputar forward tiba tiba arah
putarannya di atur reverse?

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
DANNY BUANA
201711005

TUGAS AKHIR

1. Bagaimana pengaruh metode pengasutan wye-delta (Y/∆) terhadap motor induksi tiga fasa rotor
sangkar tupai yang telah anda praktikumkan?
2. Apa yang terjadi apabila motor induksi tiga fasa dengan daya diatas 5 HP tidak menggunakan
metode pengasutasn wye-delta (Y/∆)?
3. Bagaimana proses pengasutan wye delta dari start hingga ke proses running?
4. Buat grafik arus terhadap tegangan untuk hubungan wye dan delta (starting dan running) dan
jelaskan grafik tersebut dengan detail berdasarkan data pengamatan yang anda dapatkan!
5. Bagaimana pengaruh faktor daya pada starting dan running wye delta?
6. Jelaskan hubungan antara arus, tegangan, dan faktor daya pada starting dan running wye delta!

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN

Anda mungkin juga menyukai