Anda di halaman 1dari 8

SYNCHRONOUS MOOTOR – CONNECTING AND MOTOR DIRECTION

CONTROL
Andi Atma Dwi Zakiyah1
(Institut Teknologi PLN)
andi2011073@itpln.ac.id

ABSTRACT
If a synchronous motor is to be used as a synchronous generator, it must be driven by a prime mover at
synchronous speed and the rotor winding must be excited through a DC power supply. In operating a
synchronous motor as a synchronous generator, a synchronous motor does not have a field gain or self-
excitation, so a regulated DC voltage power supply is needed to meet the needs of the rotor field excitation. The
amplifier or self-excitation is used to produce field excitation on a synchronous motor so that it can operate as a
synchronous generator. The DC power supply circuit can be a circuit that is separate from the generator or a
circuit that is not separate, in this case the output voltage of the generator is rectified and used as a field
excitation power supply.

Keywords: synchronous machine, connecting, direction control

ABSTRAK
Suatu motor sinkron bila hendak digunakan sebagai generator sinkron, maka motor tersebut harus digerakkan
oleh suatu penggerak mula pada kecepatan sinkron dan belitan rotornya harus dieksitasi melalui suatu catu
daya DC. Dalam mengoperasikan motor sinkron sebagai generator sinkron adalah motor sinkron tidak
memiliki penguatan medan atau eksitasi sendiri (self excitation), sehingga dibutuhkan catu daya tegangan DC
yang dapat diatur untuk kebutuhan eksitasi medan rotor. Penguat atau eksitasi sendiri digunakan untuk
menghasilkan eksitasi medan pada motor sinkron agar dapat beroperasi sebagai generator sinkron. Rangkaian
catu daya DC dapat berupa rangkaian yang terpisah dari generator ataupun rangkaian yang tidak terpisah
dalam hal ini tegangan keluaran (output) generator disearahkan dan digunakan sebagai catu daya eksitasi
medan.

Kata kunci: mesin sinkron, connecting, direction control


1. PENDAHULUAN
Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak
dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi pada sumber tegangan tiga phasa yang
dihubungkan dengan kumparan jangkar di stator. Selain mendapat suplai tegangan tiga fasa, motor sinkron
juga mendapat arus eksitasi/arus medan dari sumber arus searah (DC) pada kumparan medan di rotornya.
Perubahan beban pada motor sinkron tidak mempengaruhi kecepatan putar motor karena ketika motor
bekerja, rotor akan selalu terikat atau terkopel secara magnetis dengan medan putar dan dipaksa untuk
berputar dengan kecepatan sinkronnya sehinga motor sinkron biasanya digunakan pada sistem operasi yang
membutuhkan kecepatan konstan dengan beban yang berubah-ubah. Keuntungan lain dari motor sinkron
adalah dapat digunakan untuk memperbaiki faktor daya sistem karena karakteristiknya pada saat eksitasi
lebih. Stator akan menarik arus yang bersifat kapasitif dari jala-jala dan sehingga motor bekerja pada faktor
daya leading. Hal ini akan dapat memperbaiki faktor daya pada sistem. 2.2. Konstruksi Motor Sinkron Tiga
Fasa Konstruksi motor sinkron pada prinsipnya adalah sama dengan generator sinkron. Kalaupun ada
perbedaan secara fisik yaitu adanya kumparan peredam (Damper Winding) yang ditanamkan pada muka
kutub rotor yang berfungsi untuk start awal pada motor sinkron. Secara umum, konstruksi dari sebuah motor
sinkron terdiri dari : 1. Stator adalah bagian dari motor yang diam 2. Rotor adalah bagian dari motor yang
berputar 3. Celah udara adalah ruang antara stator dan rotor.

Jenis Motor Sinkron

Tergantung pada metode magnetisasi rotor, ada dua jenis motor sinkronsinkron :

 Non-excited.
 Direct current Excited

Motor Non-excited

Pada motor ini, rotor dimagnetisasi oleh medan stator eksternal. Rotor berisi medan magnet
konstan. Baja dengan retensi tinggi seperti baja kobalt digunakan untuk membuat rotor. Ini
diklasifikasikan sebagai magnet permanen,reluctance, dan motor histeresis.

 Pada motor sinkron magnet permanen, magnet permanen digunakan bersama dengan
baja untuk desain rotor. Mereka memiliki medan magnet konstan dalam rotor, sehingga belitan
induksi tidak dapat digunakan untuk starting. Digunakan sebagai motor elevator tanpa roda
gigi.
 Pada motor reluctance, rotor terbuat dari baja yang diproyeksikan dengan tiang yang
didatarkan. Untuk meminimalkan riak torsi, kutub rotor lebih kecil dari kutub stator. Berisi
Sangkar Tupai Berliku untuk memberikan torsi awal ke rotor. Digunakan dalam aplikasi
instrumentasi.
 Motor histeresis adalah motor yang bisa starting dengan sendirinya. Di sini rotor adalah
silinder halus yang terbuat dari baja kobalt keras yang memiliki daya koersif tinggi secara
magnetis. Motor ini mahal dan digunakan di mana kecepatan konstan yang tepat diperlukan.
Umumnya digunakan sebagai servomotors.
Motor Direct current Excited

Di sini rotor menggunakan arus DC yang dipasok langsung melalui slip ring. Induksi AC dan
penyearah juga digunakan. Ini biasanya berukuran besar seperti lebih besar dari 1 HP dll.

Aplikasi Motor Sinkron

Biasanya, motor sinkron digunakan untuk aplikasi di mana dibutuhkan kecepatan yang tepat
dan konstan. Aplikasi daya rendah dari motor ini termasuk mesin positioning. Ini juga
diterapkan dalam aktuator robot. Pabrik bola, jam, pemutar DVD juga memanfaatkan motor
sinkron. Selain itu motor ini juga digunakan sebagai servomotors dan mesin timing.

Motor-motor ini tersedia dalam kisaran ukuran kecil hingga kisaran ukuran industri daya
tinggi. Sementara digunakan dalam ukuran industri daya tinggi, motor ini melakukan dua
fungsi penting. Salah satunya adalah sebagai cara yang efisien untuk mengubah energi AC
menjadi energi mekanik dan yang lainnya untuk mengubah faktor daya.

Motor Sinkron Jenis Aplikasi

Dalam sistem kelistrikan,motor sinkron digunakan baik dalam industri, pembangkit listrik atau
kebutuhan domestik, motor dan generator telah menjadi hal yang umum. Dengan permintaan
akan energi tinggi yang efisien dan sistem konsumsi daya yang lebih sedikit, penemuan model
baru dari perangkat listrik ini terlihat. Faktor perhitungan dasar untuk operasi yang dapat
diandalkan motor dan generator adalah faktor Daya. Ini adalah rasio daya yang diberikan
terhadap daya yang diperlukan. Biasanya, total daya yang dikonsumsi di industri dan pabrik
dihitung berdasarkan faktor daya. Jadi, faktor daya harus selalu dijaga persatuan. Tetapi karena
meningkatnya daya reaktif dalam perangkat ini faktor daya berkurang. Untuk mempertahankan
faktor daya pada kesatuan banyak metode yang dapat di lakukan. dengan metode Konsep motor
sinkron adalah salah satunya.

Apa itu Motor Sinkron?

Definisi motor sinkron menyatakan bahwa "Motor AC di mana pada kondisi tunak, rotasi poros
sinkron dengan frekuensi arus yang diterapkan". Motor sinkron berfungsi sebagai motor AC
tetapi di sini jumlah rotasi yang dibuat oleh poros sama dengan kelipatan bilangan bulat dari
frekuensi arus yang diterapkan.

Motor sinkron tidak bergantung pada arus induksi untuk bekerja. Pada motor ini, tidak seperti
motor induksi, elektromagnet AC multifasa hadir pada stator, yang menghasilkan medan
magnet berputar. Di sini rotor adalah magnet permanen yang disinkronkan dengan medan
magnet yang berputar dan berputar secara sinkron dengan frekuensi arus yang diterapkan
padanya.

Desain Motor Sinkron

Stator dan rotor adalah komponen utama motor sinkron. Di sini pembungkus stator memiliki
pelat pembungkus yang terpasang dengan keybars dan tulang rusuk melingkar. Pijakan, Rangka
dudukan digunakan untuk mendukung alat berat. Untuk merangsang belitan medan dengan arus
DC, gunakan cincin selip dan kuas.

Rotor silinder dan bulat digunakan untuk aplikasi 6 tiang. Rotor tiang menonjol digunakan
ketika jumlah yang lebih besar dari tiang diperlukan. Konstruksi motor sinkron dan alternator
sinkron serupa.

Metode Motor Sinkron

Momen inersia rotor menghentikan motor sinkron berukuran besar dari self-starting. Karena
inersia rotor ini, rotor tidak dapat disinkronkan dengan medan magnet stator pada saat daya
diterapkan. Jadi beberapa mekanisme tambahan diperlukan untuk membantu rotor
disinkronkan.

Induksi berliku termasuk dalam motor besar yang menghasilkan torsi yang cukup yang
diperlukan untuk akselerasi. Untuk motor yang sangat besar, untuk mempercepat mesin
diturunkan, motor HP digunakan. Mengubah frekuensi arus stator, motor yang dioperasikan
secara elektronik dapat berakselerasi bahkan dari kecepatan nol.

Untuk motor yang sangat kecil, ketika momen Inersia rotor dan beban mekanis yang diinginkan
kecil, mereka dapat mulai tanpa beban awal.
Bahan-bahan yang digunakan

Jumlah Nama Alat Kode Alat

1 Three-phase Salient Pole Synchronous Machine EM-3330-3A


1 Three-phase Power Supply Module EM-3310-1B

1 Synchronous Machine Exciter EM-3310-1C


1 Three-pole Current Limit Protection Switch Module EM-3310-2A

1 Reversing Switch Module EM-3310-2C


1 Digital DCA Meter EM-3310-3A

1 Digital DCV Meter EM-3310-3B

1 Laboratory Table EM-3380-1A

1 Experimental Frame EM-3380-2B

atau Experimental Frame EM-3380-2A

1 Connecting Leads Holde EM-3390-1A

1 Connecting Leads Set EM-3390-3A

1 Safety Bridging Plugs Set EM-3390-4A

Teknik pengumpulan data

 Melakukan perancang pada alat.


 Dan mengambil data dengan memperhatikan arah puta

Tabel 3-1-1 Hasil pengamatan arah putar Motor Sinkron rotor menonjol tiga fasa.
Posisi Forward Posisi Reverse
2. HASIL DAN PEMBAHASAN

Motor sinkron merupakan alat listrik dinamis yang mengkonversi energi listrik menjadi energi
mekanik dengan kecepatan statornya sama dengan kecepatan rotornya. Untuk motor sinkron sama
saja dengan motor pada umumnya namun dikatakan sinkron akibat karena kecepatan putaran dari
rotor dan RMS atau rotating magnetic fields nya tidak terdapat selip atau perbedaan
kecepatanUntuk motor sinkron itu biasanya digunakan untuk memutar atau menggerakkan mesin-
mesin sabar dan mesin yang ada pada industri yang diharapkan memiliki perputaran yang tetap.
Mesin sinkron memiliki konstruksi yang sama dengan motor sinkron maupun generator sinkron
namun yang menjadikan perbedaannya hanyalah prinsip dari kerja masing-masing benda tersebut .
Adapun kontruksi dari motor sinkron yaitu, stator, rotor, terminal box, drive shaft, air gap
komutator, dan brush.

Kemudian Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu yang pertama, three-phase salient pole
synchronous machine sebagai motor sinkron tiga fasa rotor kutub menonjol. Kemudian, ada three-
phase power supply module yang dimana berfungsi sebagai power suplay tiga fasa. Kemudian ,
terdapat synchronous machine exciter berfungsi sebagai pemberi eksitasi. Kemudian terdapat, three-
pole current limit protection switch module berfungsi untuk membatasi arus. Kemudian terdapat
reversing switch module berfungsi untuk mengubah salah 2 fasa pada mesin sinkron sehingga dapat
mengatur arah putar dari putar putaran motor tersebut. Kemudian terdapat digital DCA meter
berfungsi untuk membaca arus. Kemudian terdapat digital DCV meter berfungsi untuk membaca
tegangan. Kemudian terdapat laboratory table yang dibamana sebagai meja penyimpanan alat.
Kemudian terdapat experimental frame atau experimental frame connecting leads holder. Kemudian
terdapat connecting leads set berfungsi sebagai penghubung komponen satu dengan komponen lain.
Dan, kemudian terdapat safety bridging plugs set. Pada modul ini banyak membahas materi
mengenai motor mesin sinkron. Mesin sinkron itu merupakan alat yang mengkonversi energi dan
kecepatan statornya sama dengan kecepatan rotornya. Kemudian pada mesin sinkron ini terbagi atas
dua jenis yaitu motor sinkron dan generator sinkron. Namun pada modul ini hanya membahas
mengenai motor sinkron.

Adapun hukum-hukum yang terdapat pada motor sinkron yaitu, hukum oersted, hukum
maxwell, hukum faraday, hukum lenz dan hukum Lorentz. Hukum oerster berbunyi apabila suatu
penghantar konduktor dialiri arus listrik maka akan timbul medan magnet. Kmudian hukum maxwel
itu timbulnya fluks, dan akan menentukan arah fluks. Kemudian hukum faraday yang dimana
timbulnya GGL (gaya gerak listrik) induksi. Kemudian hukum lenz yaitu GGL induksi (gaya gerak
listrik induksi) melawan GGL sumber (gaya gerak listrik sumber). Kemudian yang terakhir terdapat
hukum Lorentz berbunyi ketika suatu konduktor atau benda yang dialiri arus listrik dan
mempengaruhi medan magnet dan juga terdapat GGL (gaya gerak listrik) yang timbul, sehingga
motor dapat berputar. Eksitasi berfungsi untuk penguatan medan magnet. Kemudian Adapun cara
untuk mencapai keadaan sinkron pada motor sinkron yaitu dengan cara penambahan eksitasi untuk
penguatan medan magnet.

Kemudian pada modul ini terdapat dua arah putar rotor yaitu ada reverse bias dan ada forward
bias. Reverse biar itu merupakan arahnya tidak searah dengan arah jarum jam. Sedangkan, forward
bias merupakan arahnya searah dengan arah jarum jam. Kemudian, cara merubah arah putar motor
yaitu dengan cara mengubah salah dua fasanya, contohnya yaitu dari RST ke TSR diputar tidak
searah jarum jam (revers bias), kemudian dari TSR ke TRS diputar searah jarum jam (forward bias),
kemudiam dari TRS ke STR diputar searah jarum jam (forward bias), begitupun seterusnya.
Kemudian, jenis jenis rotor berdasarkan bentuknya yaitu terdapat rotor sepatu, rotor menonjol, dan
rotor silinder. Namun pada modul ini jenis rotor yang digunakan yaitu rotor menonjol.

3. KESIMPULAN DAN SARAN


Adapun kesimpulan yang bisa diambil yaitu, pada motor sinkron ini memiliki dua arah putar yaitu reverse
bias dan forward bias, yang dimana reverse bias merupakan arahnya berlawanan dengan arah jarum jam.
Sedangkan, forward bias merupakan arahnya searah dengan arah jarum jam.

4. UCAPAN TERIMAKASIH
Pembuatan jurnal ini dilaksanakan dengan baik berkat bantuan asisten laboratorium mesin-mesin listrik yang
telah memberikan ilmu dan memperbolehkan untuk uji coba dalam merangkai alat.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Manik, D.N 2012. Motor Sinkron
[2] Nizbah, F 2013. Pengertian dan Prinsip Kerja Motor Sinkron
[3] Ajif, Motor sinkron Penjelasan Komponen Dan Jenis Jenis Motor sinkron, 2020.

Anda mungkin juga menyukai