Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PROTEKSI GENERATOR (CHPTR 8)

 Generator itu ada 2 jenis, yakni BULK POWER dan DISTRIBUTED


GENERATOR
 BULK POWER itu contohnya seperti PLTU berdaya besar (Suralaya, Cirata,dll).
Bulk power terpasang pada saluran transmisi.
 DISTRIBUED GENERATOR adalah generator yang tersebar di saluran sub
transmisi / distribusi. Contohnya di perusahaan yang punya pembangkit sendiri
seperi krakatau steele. Di krakatau steele sebenarn sudah termasuk kategori BULK
POWER, tapi karena dayanya dipakai sendiri di saluran distribusi mereka makanya
termasuk di DISTRIBUTED GENERATOR. Contoh lainnya lagi itu PLTS atap.
 BPG dan DG punya masalah yang sama yang dibedakan menjadi 2 yakni masalah
internal dan dari luar
 Masalah internalnya ada 2, yakni pertama berasal dari gangguan fasa generator
pada pembangkit. Kalau PLTS gangguan berasal dari inverternya atau dari sistem
kelistrikan internalnya. Kedua, gangguan fasa ke tanah.
 Untuk Gangguan dari dalam/internal, RELAY yang digunakan untuk memproteksi
adalah RELAY DIFFERENTIAL dimana RELAY ini bisa mendeteksi perbedaan
arus yang melewati generator. RELAY DIFFERENTIAL biasa juga dipakai untuk
memproteksi trafo dan motor” listrik.
Gangguan dari luar :
 apabila generatornya mesin berputar seperti PLTU maka gangguannya seperti loss
of prime mover atau hilangnya daya penggerak mula (berasal dari turbin uap kalau
PLTU, berasal dari turbin air kalau PLTA) yang mengakibatkan turbinnya tidak
berputar. RELAY yang dipakai untuk gangguan ini adalah RELAY loss of prime
mover dengan kode (32).
 Gangguan berikutnya adalah overexcitation yang terjadi pada generator sinkron
dimana pada rotornya itu ada eksitasi. Gangguan ini disebabkan beban tiba-tiba
turun jadi harus dideteksi dengan cepat menggunakan RELAY overexcitation
dengan kode (24).]

Relay inadvertent energization (67) atau energisasi yang tidak diinginkan adalah relay
yang mendeteksi gangguan yang terjadi ketika generator yang tidak beputar atau dalam
kondisi istirahat namun CB yang menghubungkan generator dengan grid tiba-tiba close
atau tertutup. Hal ini berarti ada aliran daya dari sistem ke generator. Jadi, Generator itu
energized atau bekerja karena ada supply daya dari sistem. Ketika relay inadvertent
energization bekerja, relay phase overcurrent tidak akan ikut bekerja karena diberikan
delay pada waktu kerjanya.

 Gangguan selanjutnya adalah overvoltage atau tegangan berlebih yang terjadi


karena adanya loss of syncronation akibat putaran generatornya tidak sesuai dengan
frekuensi pada sistem. Frekuensi tegangan yang dihasilkan oleh generator terait
dengan kecepatan rotasi dari generatornya. RELAY yang dipakai adalah (59).[DI
BUKU HAL.239].
Klasifikasi Generator :
 DIRECT CONNECTED dimana ia dari generator masuk ke CB lalu kemudian ke
trafo atau dari generator kemudian trafo lalu CB. Jadi mengguankan CB. Dari
rangkaiannya, trafo dipisahkan oleh 2 buah CB atau ada CB yang memutus antara
generator dengan trafo lalu ada CB yang memutus antara trafo dengan sistem
transmisi.
 UNIT CONNECTED dimana generator ini tidak menggunakan CB jadi dari
generator langsung ke trafo. UC ini biasanya ada pada generator besar atau
generator pendukung beban dasar. Jadi, dari rangkaiannya generator terhubung ke
trafo pemakaiannya sendiri, ke trafo utama lalu terhubung ke CB dari transmisi. UC
juga biasanya ada pada pembangkit yang dipakai sendirijadi CB nya Cuma 1.
 Cara menghitung arus hubung singkat, arus yang lewat pada CT dari sistem
proteksi differential yang ditetapkan pada suatu generator yang terhubung secara
DIRECT CONNECTED.
 Pada proteksi differential, arus dari kedua CT akan dibandingkan. Kalau pada
kondisi normal, arus yang keluar dari CT 1 dan CT2 adalah sama sehingga coil
yang ada di RELAY tidak pick up karena tidak ada arus yang mengalir ke coil
relaynya (I1-I2=0). Akan tetapi apabila terjadi gangguan hubug singkat ke tanah di
ujung statornya, maka sirkulasi arus akan berubah sehingga arus yang masuk ke
CT1 tidak akan sama dengan arus yang keluar dari CT2 sehingga ada selisih yang
menyebabkan adanya arus resultan yang masuk ke dalam coil RELAY sehingga
memerintahkan CB untuk memutus atau generatornya untuk sttop.
 Generator biasanya memiliki belitan hubung wye.

SISTEM PROTEKSI TRAFO (CHPTR 9)

 Proteksi trafo untuk gangguan hubung singkat adalah RELAY differential.


 Dalam mengaplikasikan proteksi differential pada trafo ada beberapa faktor yang
perlu diperhatikan. Pertama, Arus INRUSH atau arus magnetisasi INRUSH. Jadi,
ketika trafo baru dihubungkan dengan generator atau ke sistem, trafo itu Cuma
belitan saja didalamnya. belitan bersifat induktor dan jika induktor dihubungkan ke
beban atau sumber tegangan maka akan ada spark atau percikan listrik. Jadi ketika
induktor dihubungkan ke sumber tegangan maka ia akan bertindak seperti
konduktor biasa akibatnya ketika terjadi pengsaklaran akan muncul arus yang
sangat besar dan hanya berlangsung sesaat. Sehingga proteksi apapun yang
dipasang baik overcurrent atau differential akan energized (beroperasi) atau akan
mengirimkan sinyal trip karena ada arus sesaat yang nilainya besar tadi. Makanya,
diperlukan delay pada sistem proteksi differential.

SISTEM PROTEKSI SALURAN (CHPTR 10)

 Gangguan atau proteksi yang ada pada saluran hanyalah gangguan atau proteksi
hubung singkat saja.
 Ada sembilan teknik yang digunakan untuk memproteksi saluran (transmisi &
distribusi):
 Pertama, Instantaneous overcurren (IT) atau relay yang bekerja berdasarkan berapa
besar arus yang lewat pada relay tersebut. Jadi tidak ada delaynya.
 Kedua, Inverse-time-overcurrent. Semakin besar perubahan arus yang lewat pada
relay tersebut, maka semakin cepat waktu tripnya.
 Ketiga, Directional inverse-time. Bedanya directional dengan non directional (1 dan
2 ditas) adalah directional bisa membedakan arus hubung singkat dari arah mana.
Mis. RELAY directional IT Cuma bisa mendeteksi mendeteksi arus hubung singkat
dari arah kanan maka kalau arah arus hubung singkat dari kiri relay tidak akan
mengirimkan sinyal trip atau tidak bekerja.
 Keempat, Directional distance atau relay jarak intinya memerlukan input arus dari 2
buah trafo instrumen (trafo arus dan trafo tegangan)

Anda mungkin juga menyukai