MEKANIKA FLUIDA
GESEKAN ALIRAN MELALUI PIPA
DISUSUN OLEH
PANGERAN APRIYONO SUBIRTO
NIM.31512A0060
Co’Ass Praktikum
HERUNADI SYAHPUTRA
NIM.31412A0046
Mengetahui,
Dosen Pengampuh
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan dari
matakuliah “MEKANIKA FLUIDA”.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
Sampul Depan
Halaman Pengesahan................................................................................................. i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum................................................................................................. 1
BAB V. PEMBAHASAN........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
Selain dari percobaan Newton, percobaan Mekanika Fluida juga mengacu pada persamaan
Bernaulli dimana percobaan Mekanika Fluida merupakan perkembangan dari percobaan
Newton. Setiap aliran melalui pipa atau aliran fluida atau saluran terbuka melalui sekeliling
suatu objek akan senantiasa menimbulkan hambatan disebabkan gesekan antara fluida dan
permukaan didalam pipa, alat saluran terbuka atau objek yang bersentuhan dengan aliran
fluida. Gesekan ini menimbulkan kerugian energi mekanis yang menyebabkan penurunan
tekanan resultan dari hambatan viskos ( Viskos Drug ) dan aliran turbulen.
Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari karakteristik aliran laminar dan aliran
turbulen yang melalui pipa kapiler.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Gesekan aliran merupakan hambatan berupa gesekan dalam pipa fluida yang
mengakibatkan berkurangnya laju aliran dan penurunan tekanan. Besarnya hambatan aliran
karena gesekan sangat tergantung dari kekasaran dinding pipa. Dari hasil bebagai percobaan
diketahui bahwa makin kasar dinding pipa makin besar terjadinya penurunan atau kehilangan
tekanan aliran (Sihombing, 2010). Gesekan antara aliran fluida dengan permukaan sudut-
sudut dinding pompa menyebabkan sebagian energy yang diangkut oleh aliran air hilang
untuk mengatasi gesekan-gesekan tersebut. (Soekardi, 2015).
c. Aliran transisi.
Kondisi aliran peralihan dari aliran laminer menjadi aliran turbulen atau
sebaliknya. Aliran transisi adalah rejim yang terjadi antara aliran laminar dan aliran
turbulen. Jadi aliran transisi adalah proses diantara terjadinya aliran laminar ke aliran
turbulen. Aliran transisi memiliki bilangan Re antara 2300 – 4000 (Ilhami, 2011).
Bilangan Reynolds merupakan suatu parameter similaritas aliran yang menjelaskan gaya-
gaya yang bekerja pada sebuah benda bergerak relative terhadap fluida yang melingkupinya.
Bilangan ini berbanding lurus dengan ukuran benda maupun kerapatan dan kecepatan relative
fluida tersebut, dan berbanding terbalik dengan viskositas fluida (Wright, 2006).
Menurut Wibishana (2009) bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia terhadap
viskos yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran
tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentifikasikan jenis aliran yang berbeda. Rumus
bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:
V x d pipa x p air
ℜ=
μ
Menurut Reynolds, ada tiga factor yang mempengaruhi keadaan aliran yaitu kekentalan
zat cair, rapat massa zat cair, dan diameter pipa. Viskositas Fluida Fluida adalah benda yang
dapat mengalami perubahan bentuk secara terus menerus karena gaya gesek yang bekerja
terhadapnya. Sifat yang erat hubungannya dengan definisi ini adalah viskositas.
Harga viskositas fluida mungkin dipengaruhi oleh besar dan lama aksi gaya yang bekerja
terhadapnya.Viskositas fluida juga dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur. Densitas Fluida,
disamping viskositas, sifat fluida yang penting lainnya adalah densitas (masa persatuan
volume). Seperti viskositas, karakteristik gas dan cairan dalam sifat densitas ini bebeda satu
dengan lainnya. Densitas gas sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperaturnya, karena itu
gas juga disebut fluida termampatkan (compressible fluid). Hubungan antara densitas dengan
tekanan dan temperatur gas banyak dibahas dalam bidang termodinamika, misalnya Hukum
Gas Ideal dan persamaan Van Der Waals. Densitas cairan sedikit sekali dipengaruhi oleh
tekanan dan temperatur, karena itu cairan disebut juga fluida tak termampatkan
(incompressible fluid). Bedasarkan sifat kemampatan ini, aliran fluida dibagi menjadi dua,
yaitu aliran fluida termampatkan dan tak termampatkan. Seringkali bila perubahan temperatur
dan tekanan relatif kecil, permasalahan aliran gas diselesaikan dengan cara untuk fluida tak
termampatkan.
Neraca massa, fluida dinamik adalah fluida bergerak. Umunya fluida bergerak dari satu
tempat ke tempat yang lain dengan suatu alat mekanik seperti pompa atau blower, oleh
perbedaan gravitasi, atau dengan tekanan, dan mengalir melalui sistem perpipaan atau alat
proses (Welty, 2006).
Transisi dari aliran laminar ke turbulen sering terjadi sangat tiba-tiba. Pola aliran yang
stabil pada laju rendah dapat tiba-tiba menjadi tidak stabil ketika mencapai laju kritis.
Ketidakteraturan dalam pola aliran dapat disebabkan oleh kekasaran dinding pipa, perbedaan
densitas fluida, dan masih banyak factor lain. Pada laju aliran rendah, gangguan tidak terlalu
berpengaruh; pola aliran stabil dan cenderung tetap pada keadaan laminar. Tetapi ketika laju
kritis dicapai, pola aliran menjadi tidak stabil. Gangguan tidak lagi dianggap tidak
berpengaruh, tetapi bertambah sampai merusak seluruh pola aliran laminar (Young, 2007).
BAB III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan pada hari, Kamis 27 Juli 2017 pada pukul 15.00 sampai selesai.
Bertempat di Laboratorium Perbengkelan, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Mataram.
Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah satu set alat ukur bilangan renold,
pompa air, gelas ukur, penampung air, stopwatch, suntikan. Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah zat pewarna dan air.
Ket : mencari debit (Q), untuk dapat menghitung kecepatan aliran (V)
1. Bukaan keran ¼ :
volume air(m3 )
Q=
waktu(s)
550.666
¿
2,373
¿ 232.054
2. Bukaan keran ½ :
3
volume air(m )
Q=
waktu(s)
373.333
¿
2,233
¿ 167.188
470.333
¿
2,573
¿ 182.795
1. Bukaan keran ¼
debit ( Q )
V=
luas ( A )
232.054
¿
0,0001226562
= 1,891
2. Bukaan keran ½
debit ( Q )
V=
luas ( A )
167.188
¿
0,0001226562
= 1,363
debit ( Q )
V=
luas ( A )
182.795
¿
0,0001226562
= 1,490
1. Bukaan keran ¼
V x d pipa x p air
ℜ=
π
= 23,590
2. Bukaan keran ½
V x d pipa x p air
ℜ=
π
= 17,003
V x d pipa x p air
ℜ=
π
= 18,587
BAB V. PEMBAHASAN
Hambatan berupa gesekan dalam pipa fluida yang mengakibatkan berkurangnya laju
aliran dan penurunan tekanan disebut sebagai gesekan aliran. Besarnya hambatan aliran
karena gesekan sangat tergantung dari kekasaran dinding pipa.
Pada praktikum kali ini yang dilakukan ialah pertama-tama siapkan terlebih dahulu
peralatan yang akan dipergunakan untuk praktikum. Kemudian alirkan air kedalam pipa
1 1
horizontal kemudian diberi suntikan zat pewarna. Keran diatur dengan bukaan dan 1
4, 2
(bukaan penuh), amati kecepatan pergerakan tinta dalam pipa. Setelah itu lakukan percobaan
untuk aliran laminer, transisi dan turbulen. Setiap masing-masing perlakuan diulang sebanyak
tiga kali ulangan dan dihitung bilangan renold untuk setiap aliran.
Pada prose perhitungan untuk mencari data pengamatan, terlebih dahulu harus mencari
debit-nya, yang dimana diperoleh hasil, untuk bukaan keran ¼ 232.054 , bukaan keran ½
167.188 dan untuk bukaan penuh 182.795 . Setelah hasil debit sudah ditemukan,
barulah disini kita bisa mencari berapa kecepatan alirannya (V) yang diperoleh hasil sbb,
1,891, 1,490 dan 1,363. Selanjutnya kita mencari berapa bilangan reynolds (Re) dengan
rumus yang sudah ditetapkan, dari hasil perhitungan bilangan reynolds ini diperoleh hasil,
untuk bukaan keran ¼ (23,590), untuk bukaan keran ½ (17,003) dan untuk bukaan penuh
(18,587). Untuk mengetahui berapa jenis aliran turbulennya, disini kita harus mencari rata-
rata dari bilangan reynolds nya terlebih dahulu, rata-rata yang didapatkan ialah 19726.
BAB VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum diperoleh kesimpulan bahwa jenis aliran yang terjadi adalah aliran
turbulen. Karena memiliki nilai bilangan Reynolds rata-rata sebesar 19726 yang merupakan
kondisi aliran normal, turbulen untuk Re > 2500.
6.2 Saran
Dalam praktikum diharapkan praktikan lebih jeli dan teliti dalam proses penghitungan
waktu. Selain itu, factor alat dan bahan juga berpengaruh dalam pelaksanaan praktikum.
Kesalahan sedikit dalam pengoperasian dapat berpengaruh terhadap hasil akhir praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Ilhami, Dhiniah Nur, dkk. 2011. Laporan Praktikum Pendukung Proses Aliran Fluida.
Bandung: Politeknik Negeri Bandung
Sihombing, Risma. 2010. Aliran Fluida dalam Pipa. Palembang: Universitas Sriwijaya
Sumantri, Agus, dkk. 2012. Praktikum Dasar Teknik Kimia Aliran Fluida. Yogyakarta:
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Soekardi, Chandrasa. 2015. Termodinamika Dasar Mesin Konversi Energi. Yogyakarta: CV.
ANDI OFFSET
Welty,Jame R., dkk. 2006. Dasar-Dasar Fenomena Transport Edisi Keempat. Jakarta:
Erlangga
Wibhisana, Himawan, dkk. 2009. Pengaruh Variasi Bilangan Reynold terhadap Distribusi
Tegangan pada Riser Akibat Arus Laut. Malang: Universitas Brawijaya