Kelompok C
Nama :
1. Hifzil Hanif Al Awwali
2. Iqbal Hanantya Krisnatama
3. Alexandra D. Kakuk
4. Jesica Rosauli Samosir
5. Diana Nur Fitriya
PAP
01 02 03 04
Tujuan Alat Dan Bahan Dasar Teori Pengolahan Data
Tujuan
1. Mempelajari ketidakpastian, pengolahan data sederhana
dan berbagai macam pengukuran
2. Menentukan ketidakpastian dalam proses pengukuran
3. Memahami aturan angka penting dan penggunannya
4. Dapat mengoperaksikan angka penting sesuai aturan
Alat Dan Bahan
1. Neraca O’haus
2. Jangka sorong
3. Spidol
4. Tutup spidol
5. Stopwatch
6. Selotip
7. Correction tape
8. Multi meter
03
Dasar Teori
Ketidakpastian pada pengukuran
Keterbatasan Acak
Seperti tempat yang
kurang kondusif
Mengukur besaran secara tak langsung
48.923 5 1
900,06 5 2
0,0004 1 3
3.000.000 1 5
3.000.000 7 5
Aturan Pembulatan Angka Penting
1. Jika angka pada digit terakhir lebih 3. Angka desimal bulat dibelakang
besar sama dengan 5 maka dilakukan angka penting diubah menjadi nol,
pembulatan keatas. contoh : 12,34 menjadi 12 dan
12,34 menjadi 10
1. Jangka Sorong :
Data yang diproleh
Skala utama = 1,5 cm
Skala nonius = 4 x nst(0,05) = 0,2 mm-> 0,02 cm
Skala utama + skala nonius = 1,52 cm
2. Neraca O’hauss
Operasi Hitung Angka Penting
1 2 3
Penambahan Dan Perkalian Dan Pembagian
Pengurangan Akar Dan Pangkat
Contoh :
Contoh : 1,69 (3 a.p) x 2.09
1. 1,5^3 = 3,375
Contoh : 1,26 ( 3 a.p) + 2,3 (2 (3 a.p ) = 3,5321 ( dibulatkan)
(dibulatkan ) -> ,3,4 ( 2
a.p ) = 3,56 (dibulatkan )
a.p)
-> 3,53 ( 3 a.p ) 2. 625 = 25,0 ( 3 a.p)
-> 3, 6
Pengolahan data
Pengamatan pengukuran jangka sorong
No Nama Benda x
No Nama benda {x
No Nama Benda x
No Nama benda {x
1 Stopwatch {4,14 } g
3 multimeter {237,5 } g
Analisis
Setelah kita melakukan pratikum pengukuran dan angka penting terdapat beberapa
benda, maka kita akan memperoleh data dari hasil pratikum tersebut. Data yang telah kita
dapat menunjukkan hasil dari pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan neraca
O’haus. Ketika melakukan pratikum kita mengalami beberapa kendala seperti alat yang
digunakan kurang spesifik atau keterbatasan alat. Keterbatasan alat menjadi salah satu dasar
teori dalam pengukuran dan angka penting. Begitu pula dengan keterbatasan pratikan,
keterbatasan pratikan terdapat pada pratikan yang sedang melakukan suatu pratikum. Hal-
hal tersebut akan berkaitan dengan hasil perolehan data yang kita ambil.
selain mengukur secara lansung menggunakan alat ukur, pengukuran dapat juga
dilakukan dengan mengukurnya dengan menggunakan besaran lainnya. Hasil suatu
pengukuran dapat dilaporkan dengan menggunakan notasi eksponensial, notasi
eksponensial dapat menonjolkan ketelitian yang tercapai dalam pengukuran.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pengukuran data akan ada ketidakpastian karena
adanya ketidakpastian alat, ketidakpastian pratikan, dan ketidakpastian acak yang dimana
kita tidak bisa memprediksi ketidakpastian itu.untuk menyatakan ketidakpastian dapat
ditulis dalam persamaan {x }.
TERIMA KASIH