Anda di halaman 1dari 35

Program Pasca Sarjana UNS

Untuk Klas X Semester 1

Oleh : Suka Rahmadi


NIM : S 810907031
Standar Kompetensi
• Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya

Kompetensi Dasar
• Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

Indikator
• Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan
beberapa jenis alat ukur
• Mengukur besaran panjang, massa dan waktu dengan
mempertimbangkan ketelitian dan ketepatan
• Mengidentifikasi jumlah angka penting dari suatu hasil pengukuran.
• Melakukan operasi hitung suatu angka penting
A. Pengukuran
Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan sesuatu
dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai
patokan. Dalam pengukuran terdapat dua factor utama
yaitu pembanding dan standar ( patokan ) atau
membandingkan besaran yang diukur dengan besaran
sejenis yang dipakai sebagai satuan.
Apabila Anda mengukur panjang tiang bendera di
sekolah menggunakan mistar 1 m dan ternyata 10 kali
panjang meteran , maka dapat dikatakan tiang bendera
di sekolah 10 meter. Disini satuan meter sudah
diperjanjikan terlebih dahulu.
1.Mengukur Besaran Panjang
Kita mengenal berbagai macam alat ukur panjang ,
misalnya mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup.
Penggunaan alat ukur panjang disesuaikan dengan
benda yang akan diukur.
Beberapa alat ukur panjang dapat dilihat pada
gambar berikut :

(a)
(b)

(c) (d)
Gambar beberapa jenis alat ukur panjang
Mistar atau penggaris mempunyai skala terkecil 1 mm
dengan batas ketelitian 0,5 mm , yaitu setengah dari
skala terkecil alat ukur .

Untuk mengukur panjang 10 cm sampai 0,1 mm dapat


digunakan jangka sorong. Alat ukur ini mempunyai 2
skala, yaitu skala induk ( utama ) yang ada pada
rahang tetap dan skala nonius ( skala vernier ) pada
rahang geser yang memiliki 10 bagian skala dari
panjang skala induk 9 mm
10 9
sehingga ketelitiannya = mm - mm =
10 10
1 mm = 0,1 mm atau 0,01 cm
10
2 cm 3 cm

0 10

Gambar di atas memperlihatkan kedudukan skala


nonius terhadap skala induk. Skala induk menunjukkan
anggka 2,4 cm lebih. Lebihnya dapat diketahui dengan
memperlihatkan skala nonius yang berimpit dengan
skala induk, yaitu angka 5. Angka 5 dikalikan dengan
ketelitian dengan kelitian jangka sorong 5 X 0,01 cm =
0,05 cm. Jadi, panjang benda yang ditunjukkan jangka
sorong pada gambar di atas 2,4 cm + 0,05 cm =
2,45 cm
Untuk mengukur panjang sampai 0,01 mm
digunakan alat mikrometer sekrup. Bagian
terpenting dari alat ini adalah poros berskala mm dan
selubung luar yang dapat berputar yang terdiri atas 50
bagian skala. Jika selubung diputar 1 kali putaran
maka selubung akan maju atau mundur 0,5 mm.
0,5
1 skala selubung = mm = 0,01 mm
50
Angka 0,01 mm merupakan ketelitian dari mikrometer
sekrup.

Skala
yang
terukur

Gambar Mikrometer sekrup di atas diketahui bacaan skala


pada poros 7 mm lebih. Lebihnya data dibaca pada skala
selubung yang segaris dengan garis mendatar skala poros,
yaitu 40 atau 40 X 0,01 mm = 0,40 mm
Jadi, hasil pengukuran micrometer sekrup 7 mm+ 0,40 mm
= 7,40 mm
1.Mengukur Massa
Pengukuran massa banyak dilakukan dengan
menggunakan neraca atau timbangan yang bekerja
atas dasar prinsip tuas atau pemanfaatan sifat
elastisitas / pegas. Banyak sekali jenis-jenis
timbangan ada yang sederhana tetapi ada juga yang
digital atau elektrik. Beberapa jenis neraca di bawah
ini :
Jenis neraca yang umum digunakan di
laboratorium, antara lain neraca emas. Pada neraca
emas ini benda yang hendak ditentukan massanya
diseimbangkan dengan sejumlah massa yang
hendak dibaca, disebut batu timbangan. Apabila
sudah seimbang maka massa benda sama dengan
massa batu timbangan tersebut.
Jenis neraca lain adalah neraca lengan
dengan beban geser. Neraca ini memiliki beberapa
lengan berbeban yang dapat digeser disebut
neraca Ohauss . Neraca Ohauss ada yang
memiliki 3 lengan ada juga 4 lengan . Pada tiap
lengan terdapat skala yang langsung
menyatakan massa benda yang diukur pada waktu
lengan batang seimbang dengan beban.
Misalnya pada neraca Ohauss 3 lengan, beban
geser menunjukkan berturut-turut 100 g, 20 g
dan 3 g , maka massa beban itu = 100 +
20 + 3 = 125 gram .
Keuntungan neraca jenis ini adalah
selama kita menimbang tidak ada batu
timbangan yang lepas, jadi kemungkinan
hilangnya batu timbangan lebih kecil dan
penimbangan berlangsung lebih cepat.
Mengukur Waktu
Alat pengukur yang biasa digunakan adalah jam
atau stopwatch. Kebanyakan alat pengukur waktu
bekerja secara mekanik dengan gerak ayunan rodanya
dipengaruhi oeh gaya pegas spiral. Saat ini telah
berkembang pengaturan waktu dengan menggunakan
getaran kristal kuarsa yang jauh lebih teliti dibanding
pegas spiral

Sekarang telah bermunculan


jam atau stopwatch digital yang
lebih mudah, lebih cepat, dan lebih
teliti, karena nilai waktu langsung
bias dibaca dalam angka, tidak
dengan skala., misal pada HP dan
jam digital lainnya.
Hasil pengkuran jangka sorong yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini adalah ....

A. 1,7 cm D. 1,78 cm
B 1,78 cm E. 2,95 cm
C. 1,7 mm

Jawab :
angka yang ditunjukkan adalah angka 1 lebih 6 strip,
garis yang lurus antara skala nonius dengan skala
induk adalah garis yang ke delapan pada skala
nonius, hasil bacaan 1,78 cm.
Hasil pengkuran mikrometer sekrup yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini adalah ....
A. 5,37 cm
B 5,87 cm
C. 5,37 mm
D. 5,87 mm
E. 6,37 mm

Jawab :
angka yang ditunjukkan adalah angka 5 lebih 1 strip,
garis yang lurus antara skala nonius dengan skala
induk adalah 37 pada skala nonius, hasil bacaan
5,37 mm.
B. Angka Penting
Misal hasil pengukuran dengan menggunakan
mistar berskala mm diperoleh 71,75 cm. Tiga dari
empat angka yaitu 71,7 disebut anggka pasti ,
sedangkan 5 angka taksiran. Jadi Angka penting
yaitu angka hasil pengukuran yang terdiri angka
pasti dan angka taksiran.
Ada beberapa aturan penulisan angka penting ;
1. Semua angka selain angka nol adalah angka
penting.
Contoh : 12,67 cm mengandung 4 angka penting

2. Angka nol yang terletak diantara angka bukan


nol termasuk angka penting.
Contoh : 40,07 m mengandung 4 angka penting.
3.Angka nol yang terletak pada deretan akhir
dari bilangan decimal adalah angka penting
Contoh : 25,50 kg mengandung 4 angka penting
4.Angka nol yang terletak di sebelah kiri dan
kanan koma decimal , bukan angka penting
Contoh : 0,090 mengandung 2 angka penting.
3 5.Ordo = 10 pangkat ( penulisan ilmiah ) bukan
angka penting
Contoh : 1800 ditulis 18.10 3 ( 2 angka penting )
1800 ditulis 18,0 3. 10 ( 3 angka
penting ) ditulis 18,00.10
1800 3 ( 4 angka
penting )
Operasional Angka penting
a. Penjumlahan dan pengurangan
23,6 g ( 6 angka taksiran )
24,07 g ( 7 angka taksiran )
________ +
47,67 Hasil 47,7 karena hanya boleh mengandung

satu angka taksiran


b. Perkalian dan pembagian ;
0,6283 cm ( 4 angka penting )
2,2 ( 2 angka penting )
_____ X
1,38226 cm ( hasil 1,4 atau 2 angka penting )
c. Hasil pemangkatan angka penting , hanya boleh
memiliki angka penting sebanyak angka yang
dipangkatkan .
Contoh : ( 2,5 )2 = 6,25 jawabnya 6,3 (2angka penting )

d. Hasil penarikan akar angka penting ; hanya


boleh memiliki angka penting sebanyak angka
penting yang ditarik akarnya.
Contoh : = 35 , jawabannya 35,00 ( 4 angka
1255
penting )
1. Banyaknya angka penting pada bilangan 22,03
adalah ... .
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e.6
Jawab : C , lihat ketentuan nomor 2 tentang aturan
penulisan angka penting (hal 9)

2. Hasil operasi 15,761 - 3,42 jika menggunakan


aturan angka penting adalah ….
a. 12,341 b. 12,34 c. 12,3 d. 12 e. 12,0
Jawab : B, lihat ketentuan a) tentang aturan operasi
angka penting (hal 10)
3. Hasil operasi 23 ,3 x 1,4 jika menggunakan aturan
angka penting adalah ….
a. 30 b. 33 c. 32,0 d. 32,62 e. 32,62

Jawab : B,
lihat ketentuan b) tentang aturan operasi
angka penting (hal 10)
4.Hasil jika menggunakan aturan angka
penting 589
adalah ….
a. 24,2693 b. 24,269 c. 24,26 d. 24,3 e. 24

Jawab : D,
lihat ketentuan d) tentang aturan operasi angka
penting (hal 10)
Pilihlah jawaban yang paling tepat
Dengan cara meng “klik” pada pilihan
A, B, C, D atau E

Hasil pengukuran mistar yang ditunjukkan pada


gambar di bawah ini adalah ....

11 12 13 14

A. 13,5 cm Pilihan anda tepat,


Pilihan
karena anda belum
panjang yang
B 13,55 cm
benar,
diukur karena
melebihi 13,5
C. 13,5 mm panjang yang 13,5
cm (diantara diukur
dan
melebihi
13,6 cm),13,5
jadi cm
hasil
D. 13,55 mm (diantara 13,5 dan
pengukurannya
13,6
adalahcm)
13,55 cm
E. 14 cm
Pilihlah jawaban yang paling tepat
Dengan cara meng “klik” pada pilihan
A, B, C, D atau E
Hasil pengukuran jangka sorong yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini adalah ....

A. 7,14 cm Pilihan anda tepat,


belumbenar,
karena
B 7,1 cm karenainduk
skala skalapada
induk
jangka
pada
jangka sorong
sorong menunjuk menunjuk
6,7 6,7
C. 6,74 cm sedangkan skala nonius pada
skala 0,04 sehingga yang
D. 6,7 cm
terukur 6,74 cm.
E. 6,52 cm
Pilihlah jawaban yang paling tepat
Dengan cara meng “klik” pada pilihan
A, B, C, D atau E
Hasil pengukuran mikrometer sekrup yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini adalah ....

A. 5,90 cm Pilihan
Pilihan anda
anda tepat,
belum karena
benar,
B 5,40 cm skala
karenainduk pada
skala mikrometer
induk pada
sekrup menunjuk
mikrometer 5 sedangkan
sekrup menunjuk
C. 5,90 mm skala nonius pada
5 sedangkan skalaskala 40
nonius
D. 5,40 mm sehingga
pada skalayang
40 terukur
sehingga5,40
yang
mm.
terukur 5,40 mm.
E. 4,50 mm
Pilihlah jawaban yang paling tepat
Dengan cara meng “klik” pada pilihan
A, B, C, D atau E

Banyaknya angka penting pada bilangan 20,107


adalah ...
A. 5 angka penting
B. 4 angka penting Pilihan anda belum
tepat, tepat,
karenakarena
tidak
sesuaisesuai ketentuan
ketentuan bahwabahwa
semua
C. 3 angka penting
semua angka adalah
angka adalah pentingpenting
kecuali
D. 2 angka penting kecuali
nol.Untuknol.Untuk
angka nolangka
yangnol yang
terletak diantara angka bukan nol
E. 1 angka penting adalah angka
nol adalah penting.
angka jadijadi
penting. pada
bilangan tersebut
pada bilangan ada lima
tersebut adaangka
lima
penting
angka penting
Pilihlah jawaban yang paling tepat
Dengan cara meng “klik” pada pilihan
A, B, C, D atau E

Hasil operasi angka penting 3,134 x 2,1 adalah ...


A. 6,5814
B 6,581
C. 6,58 Pilihan anda belum
Pilihan anda tepat, karena
D. 6,5 tepat, karena tidak
sesuai ketentuan aturan
sesuai
operasi ketentuan aturan
angka penting
E. 6,6
operasi angka penting
Pilih satu jawaban yang paling benar
1. Ketelitian pengukuran jangka sorong dan mikrometer
sekrup berturut-turut adalah ….
A. 0,01 mm dan 0,001 mm
B. 0,0001 mm dan 0,01 mm
C. 0,01 mm dan 0,005 mm
D. 0,01 cm dan 0,001 cm
E. 0,0001 cm dan 0,01 cm

2. Pengukuran panjang benda diperoleh 0,07060 m.


Banyaknya angka penting dari hasil pengukuran …
A. dua
B. tiga

C. empat
D. lima
E. enam
3. Hasil pengukuran kayu panjang 1,50 m dan lebar
1,20 m. Maka luas berdasarkan angka penting ....
A. 1,8012 m 2
B. 1,801 m 2
C. 1,800 m 2
D. 1,80 m2
E. 1,8 m 2

4. Hasil penjumlahan 33,13 cm dan 421,4 cm, jika ditulis


dengan aturan angka penting…
A. 460,0 cm
B. 455,0 cm
C. 454,530 cm
D. 454,53 cm
E. 454,5 cm
5. Pengukuran garis tengah lingkaran 14,44 cm. Jika
 = 3,14 , maka luas lingkaran sesuai angka penting
…. cm
A. 45,3
2

B. 163,7
C. 164
D. 654,7
E. 655
6. Hasil pengukuran massa benda 100 gram . Menurut
penulisan angka penting massa enam benda yang
sama….
A. 0,6 kg
B. 0,60 kg
C. 0,600 kg
D. 6,00 kg
E. 60,0 kg
7. Untuk mengukur panjang benda 0,1 mm lebih
tepat menggunakan alat ukur…
A. mistar skala cm
B. mistar skala mm
C. jangka sorong
D. micrometer skrup
E. pita pengukur

8. Hasil pengukuran dari jangka sorong yang


diperlihatkan berikut ini adalah ….
A. 6,4 mm
B. 6,7 mm
C. 6,78 mm
D. 67 mm
E. 67,8 mm
9. Hasil pengukuran dari mikrometer sekrup yang
diperlihatkan berikut ini adalah ….

A.2,57 cm
B.2,47 cm
C.2,07 cm
D.2,07 mm
E.2,57 mm
10. Hasil pengukuran dari mikrometer sekrup yang
diperlihatkan pada gambar berikut ini adalah….

A. 5, 85 cm
B. 5, 35 cm
C. 5, 85 mm
D. 5, 35 mm
E. 6, 35 cm
Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Rumus untuk mengetahui tingkat penguasaan


materi :
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat penguasaan : ------------------------------------------- x 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :


90 % - 100 % = baik sekali
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
0 % - 69 % = kurang
Untuk mencocokan Kunci jawaban evaluasi,
Klik halaman berikutnya.
Kunci jawaban Evaluasi
1. D 6. C
2. C 7. D
3. D 8. E
4. E 9. E
5. E 10.B
Daftar Pustaka

Bob Foster, Dr,Ir,MM; 2004 ; Terpadu FISIKA SMA

1A Untuk Klas X; Jakarta ; Erlangga


Depdiknas ; 2006 ; Silabus Fisika StAndar Isi KTSP ;
Jakarta ; Dirjen Dikdasmen.
Edi Istiyono, Drs, M.Si; 2006 ; FISIKA Kelas X
semester 1 Untuk SMA dan MA ; Klaten ; Intan

Pariwara.
Efrison Umar, M.Si, 2004 ; Fisika dan Kecakapan
Hidup Untuk SMA Kelas 1A, Jakarta ; Ganeca
Hilman Setiawan ; 2004 ; FISIKA Untuk SMA dan MA
Exact.
Kelas 1A ; Jakarta ; Piranti Darma Kalokatama.
Marthen Kanginan, Ir, MSc. ; 2004 ; FISIKA Untuk
SMA Kelas X Semester 1 ; Jakarta ; Erlangga.
Produksi : Teknologi Pendidikan
Program Pasca Sarjana
UNS Surakarta 2008

Tidak

Ya Keluar

Anda mungkin juga menyukai