Hasil pengukuran diameter bola butiran logam dengan menggunakan mikrometer sekrup
adalah 2,75 mm. Gambar yang sesuai dengan hasil pengukuran tersebut adalah .
MATERI PENGUKURAN
JANGKA SORONG
1. Panjang yang terukur adalah dari skala 0 skala tetap sampai skala 0 skala nonius.
2. Tentukan hasil pengukuran yang terbaca pada skala tetap. Pada skala tetap jarak
satu skala ke skala yang berdekatan menyatakan panjang 1 mm.
3. Tentukan hasil pengukuran yang terbaca pada skala nonius. Untuk menentukan hasil
pada skala nonius ini, cari terlebih dahulu skala nonius yang berimpit dengan skala
tetap. Skala yang nonius yang berimpit menunjukkan batas dari pembacaan skala
nonius. Pada skala nonius jarak skala ke skala yang berdekatan menyatakan panjang
0,1 mm.
4. Jumlahkan hasil pengukuran skala tetap dengan hasil pengukuran skala nonius.
MIKROMETER SEKRUP
Skala tetap.
Skala tetap terdiri dari 2 skala yaitu skala atas dan skala bawah. Pada skala atas, jarak
satu skala ke skala yang berdekatan menunjukkan panjang 1 mm. Sedangkan skala
bawah menunjukkan setengah dari dua skala berdekatan skala atas.
Skala nonius
Pada skala nonius, jarak satu skala ke skala yang berdekatan menunjukkan panjang 0,01
mm.
INGAT!
Perhitungan skala nonius dari bawah ke atas.
Langkah-langkah membaca hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup:
NERACA OHAUSS
Gambar di atas menunjukkan salah satu contoh neraca Ohauss yang memiliki tiga lengan
yaitu lengan depan, lengan tengah, dan lengan belakang.
1. Jarak satu skala ke skala yang berdekatan pada lengan depan menunjukkan massa
0,1 gram.
2. Jarak satu skala ke skala yang berdekatan pada lengan tengah menunjukkan
massa 100 gram.
3. Jarak satu skala ke skala yang berdekatan pada lengan belakang menunjukkan
massa 10 gram.
Untuk menghitung hasil pengukuran:
Keterangan:
Mp = massa pengukuran (gram)
MLD = massa lengan depan (gram)
MLT = massa lengan tengah (gram)
MLB = massa lengan belakang (gram)
ANGKA PENTING
Angka penting adalah angka hasil pengukuran. Semua angka bukan nol adalah angka
penting. Angka nol merupakan angka penting:
1. Jika bilangannya berupa desimal (ada tanda koma), angka nol disebelah kanan angka
bukan nol yang pertama adalah angka penting.
2. Jika bilangannya tanpa ada tanda koma, angka nol disebelah kanan angka bukan nol
yang pertama adalah bukan angka penting.
Nomor 1
Untuk mengukur tebal suatu balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar.
Nomor 2
Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Hasil pengukuran tampak
seperti gambar.
Nomor 2
Gambar dibawah merupakan hasil bacaan pengukuran diameter silinder logam dengan
mikrometer sekrup.
Nomor 3
Sebuah mikrometer digunakan untuk mengukur tebal suatu benda, skalanya ditunjukkan
seperti gambar berikut.
Nomor 2
Dari hasil pengukuran plat tipis panjang 15,35 cm dan lebar 8,24 cm. Maka luas plat
tersebut adalah...
A.126 cm2 .126,5 cm2 C.126,48 cm2 D.126,484 cm2
E.126,4840 cm2
Nomor 3
Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk empat persegi panjang
adalah 15,35 m dan 12,5 m. Luas tanah menurut aturan angka penting adalah.....
A.191,875 m2 B.191,88 m2 C.191,87 m2 D.191,9 m2 E.192 m2
Nomor 1
Perhatikan gambar pengukuran panjang balok dibawah ini.
Nomor 2
Gambar berikut menunjukkan hasil pembacaan skala pengukuran diameter bola kecil
menggunakan mikrometer sekrup.
Nomor 3
Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 12,61 m dan 5,2 m. Menurut
aturan angka penting, luas lantai tersebut adalah...
A.65 m2 B.65,5 m2 C.65,572 m2 D.65,6 m2 E.66 m2
Nomor 4
Dari hasil pengkuran plat seng panjangnya 1,5 m dan lebarnya 1,20 m. Luas plat seng
menurut aturan penulisan angka penting adalah...
A.1,8012 m2 B.1,801 m2 C.1,800 m2 D.1,80 m2 E.1,8 m2
Nomor 5
Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm. Keliling
lingkarannya dituliskan menurut aturan angka penting adalah....( = 3.14)
A.267 cm B.26,7 cm C.2,67 cm D.0,267 cm E.0,0267
cm