Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM

PENGUKURAN
ANGKA
PENTING (PAP)
EL3B
TUJUAN PRAKTIKUM

○ MEMPELAJARI KETIDAKPASTIAN, PENGOLAHAN DATA SEDERHANA, DAN BERBAGAI


MACAM PENGUKURAN.
○ MENENTUKAN KETIDAKPASTIAN DALAM PENGUKURAN.
○ MEMAHAMI ATURAN ANGKA PENTING SERTA PENYULISANNYA.
○ DAPAT MENGOPERASIKAN ANGKA PENTING SESUAI ATURAN.
ALAT DAN BAHAN

○ KATROL ○ CYLINDER
○ SPIDOL ○ GELAS BEKER
○ KOIN 500 RUPIAH ○ BALOK
○ NERACA O’HAUSS
○ JANGKA SORONG
DASAR TEORI

SUATU PENGUKURAN PASTILAH SELALU DISERTAI DENGAN TIDAK PASTIAN YANG


MENGIRINGINYA, HAL TERSEBUT DISEBABKAN KARENA ADANYA KESALAHAN PADA
PENGUKURAN. FAKTORNYA BERVARIASI SEBAGAI BERIKUT :
○ Keterbatasan Alat
○ Keterbatasan Pengamat
○ Ketidakpastian Acak
Untuk meminimalisir hal tersebut maka suatu hasil
pengukuran harus dilaporkan dengan ketidakpastiannya.
ANGKA PENTING DAN ATURANNYA

Angka penting (a.p.) adalah digit angka yang memiliki makna dalam membentuk
resolusi (akurasi dan presisi) pengukuran. Angka penting memiliki aturan aturan
sebagai berikut :
○ Semua angka yang bukan nol (1,2,3,4,5,6,7,8,9) merupakan angka penting.
○ Angka nol di antara angka yang bukan nol adalah angka penting
○ Angka-angka nol awalan bukan angka penting.
○ Pada angka yang memiliki nilai (pecahan) desimal, angka nol akhiran adalah angka
penting.
○ Pada angka yang tidak memiliki nilai (pecahan) desimal, angka nol akhiran bisa
merupakan angka penting atau tidak, tergantung informasi tambahan. Bisa berupa
garis bawah.
PENGOLAHAN DATA

No. Nama Benda x ∆x {𝑋 ± ∆𝑋}


1 Diameter gelas beker 4,12 cm 0,01 cm {4,12 ± 0,01} cm

2 Kedalaman gelas 5,48 cm 0,01 cm {5,48± 0,01} cm


beker
3 Diameter cylinder 3,26 cm 0,01 cm {3,26 ± 0,01} cm

4 Massa balok 429,3 gram 0,01 gram {429,3 ± 0,01} gram

Tabel hasil pengamatan


ANALISIS DATA
Kami mendapatkan hasil dari pengukuran diameter, kedalaman, dan massa.
Berdasarkan data pengukuran yang telah kami ambil, kami mendapatkan hasil-hasil
pengukuran dengan bentuk angka desimal. Dimana keseluruhannya merupakan
angka penting. Saat menghitung diameter dan kedalaman kami berhasil
mendapatkan 3 angka penting, dan saat mengukur massa mendapatkan 4 angka
penting.

Lalu ada faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan data. Termasuk faktor
eksternal dan internal.

Selanjutnya dibandingkan dengan kelompok lain, kami rasa perbedaan data tidak
akan jauh, atau bahkan mungkin sama.
KESIMPULAN


1. Angka penting dapat didefinsi dan diidentifikasi berdasar
aturan angka penting yang berlaku.
2. Pengukuran berulang terhadap suatu benda dapat
menyebabkan ketidakpastian.
3. Setiap alat ukur memiliki ketelitian yang terbatas
4. Menggunakan alat ukur dengan ketelitian lebih tinggi lebih
baik.
REFERENSI


https://labfisdas-telu.com/practicum-video
https://labfisdas-telu.com/handout
http://widyaerja.blogspot.com/2014/04/

Anda mungkin juga menyukai