Anda di halaman 1dari 10

SUPERPOSISI

GETARAN
HARMONIK
MODUL SGH TEGAK LURUS
I. TUJUAN
Memahami superposisi getaran harmonik yang saling tegak lurus melalui osiloskop.
II. ALAT DAN BAHAN
• Osiloskop GOS - 622 ( Dual trace ; 20 mHz ).
• Generator audio ( 10 kHz ; 2 Vpp ).
• Kabel probe.
III. DASAR TEORI
Superposisi getaran harmonik adalah penjumlahan dua atau lebih getaran
harmonik yang dapat melintasi ruang yang sama tanpa adanya keterkaitan antara
gelombang-gelombang. Faktor yang mempengaruhinya antara lain Amplitudo dan
beda fase.
Superposisi 2 Getaran Harmonik yang Tegak Lurus Jika terdapat 2 getaran
harmonik dengan arah getar yang saling tegak lurus, misalkan sebagai berikut :
Getaran harmonik 1: 𝑥(𝑡) = 𝐴1 𝑆𝑖𝑛 (2𝜋𝑓1𝑡 + 𝛼1 )
Getaran harmonik 2: 𝑦(𝑡) = 𝐴2 𝑆𝑖𝑛 (2𝜋𝑓2𝑡 + 𝛼2 )
Getaran harmonik resultannya jika diplot dalam dua sumbu yang saling tegak lurus
akan diperoleh gambar Lissajous ( li-sa-ju ).
VI. PENGOLAHAN DATA

1:1 1:2

1:3 2:3
V. ANALISIS
• Yang mempengaruhi gambar lissajous sendiri adalah amplitudo, frekuensi, dan
beda fasa.
• Bentuk lissajous dapat menyerupai elips, garis, atau lingkaran.
• Ada dua faktor yang mempengaruhi praktikum.
• Perbedaan data adalah hal yang lumrah
VI. KESIMPULAN
1. Yang mempengaruhi gambar lissajous sendiri adalah amplitudo, frekuensi, dan
beda fasa.
2. Jika resultan dari getaran harmonik di plot dalam dua sumbu tegak lurus, akan
membentuk lissajous.
3. f1/f2 yang sederhana dapat membentuk lissajous yang mudah diamati.
VII. REFERENSI
Modul TE 2020 IND.pdf
https://luthfianiar.wordpress.com/2015/11/25/superposisi-getaran-harmonik/

Anda mungkin juga menyukai