Anda di halaman 1dari 19

PENGUKURAN

FISIKA SMA KELAS X


Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, perserta didik dapat:


• Menjelaskan perbedaan pengukuran dan mengukur
• Menjelaskan macam-macam alat ukur
• Menjelaskan prinsip penggunaan jangka sorong untuk mengukur panjang
• Menjelaskan prinsip penggunaan micrometer sekrup untuk mengukur
panjang.
• Melaporkan hasil pengukuran dan ketidakpastian dalam penggunaan alat
ukur
• Menjelaskan notasi ilmiah dan aturan angka penting dalam pengukuran
• Mengaplikasikan notasi ilmiah dan aturan angka penting dalam
perhitungan.
2
Pengukuran dapat diartikan sebagai Mengukur adalah kegiatan
penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas membandingkan suatu besaran dengan
suatu benda terhadap standar ukuran atau besaran standar.
satuan ukur.
Jenis Alat Ukur Nama alat ukur
Alat ukur panjang Mistar, Jangka Sorong,
Mikrometer sekrup
Alat ukur massa Neraca lengan, Neraca Ohaus,
Neraca digital
Alat ukur waktu Stopwatch

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


Jangka Sorong FUNGSI :

 Untuk mengukur tinggi


suatu benda yang
bertingkat.
 Untuk mengukur ketebalan
suatu benda. Benda yang
diukur bisa berbentuk
bulat, kubus, bujur
sangkar, balok, persegi,
dan masih banyak lagi.
 Untuk mengukur inner ring
atau bagian dalam suatu
benda.
 Untuk mengukur outer ring
atau bagian luar benda.
 Mengukur kedalaman
benda

5
Jangka Sorong
NST (Nilai Skala Terkecil) Jika jumlah skala ninius adalah 10 maka nilai terkecil skala tersebu
adalah 1 mm/10 = 0,1 mm
NST = Nilai terkecil di skala Jika jumlah skala ninius adalah 20 maka nilai terkecil skala tersebu
utama/jumlah skala nonius) adalah 1 mm/20 = 0,05 mm
Jika jumlah skala ninius adalah 50 maka nilai terkecil skala tersebu
adalah 1 mm/50 = 0,02 mm

Cara membaca ;

Xo = Skala Utama (Nilai pada skala utama sebelum nol


dari skala nonius) + (Garis ke berapa yg berimpit pada
skala nonis dengan skala utama x NST)
Skala Nonius
Atau;

Xo = Skala utama (Nilai pada skala utama sebelum nol


dari skala nonius) + (Nilai skala nonius yang berimpit
dengan skala utama / banyak skala nonius)
6
Jangka Sorong
CONTOH; Pengukuran dari gambar di samping

Xo = 11 mm + (13 x 0,05 mm) = 11 mm + 0,65 mm =


11,65 mm

Atau

Xo = 11 mm + (6,5/10 mm) = 11 mm + 0,65 mm =11,65


mm

Skala Nonius
Pelaporan Hasil Pengukuran

; = ½ NST ; = Ketidakpastian

Maka,

mm

7
Mikrometer Sekrup
FUNGSI:

 Untuk mengukur ketebalan suatu benda


yang sangat tipis seperti misal, lempeng
baja, aluminium bahkan kertas sekalipun

 Untuk dapat mengukur diameter


luar suatu benda yang sangat kecil seperti
misal, diameter bantalan dari peluru, kabel,
kawat dan lain sebagainya

 Untuk mengukur garis tengah dari lubang


pada suatu benda yang cukup kecil.

 Untuk mengukur kedalaman suatu lubang


yang cukup kecil seperti lubang pada pipa
dan lain sebagainya.
8
Mikrometer Sekrup
NST (Nilai Skala Terkecil)
NST = Nilai terkecil di skala utama/nilai
skala putar)

Cara membaca ;

Xo = Skala Utama + (Skala putar yg berimpit dengan


skala utama x NST)

Xo = 4 mm + ( 30 x 0,01 mm) = 4 + 0,3 = 4,3 mm

Pelaporan Hasil Pengukuran

mm

9
Notasi Ilmiah
.

Notasi ilmiah adalah cara penulisan nomor yang


mengakomodasi nilai-nilai terlalu besar atau kecil untuk dengan
mudah ditulis dalam notasi desimal standar.
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai :
a, …..  x 10n
Keterangan :
a adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9
n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat
10n menunjukkan orde
ATURAN ANGKA PENTING DALAM PENGUKURAN

Angka penting adalah bilangan yang


diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri
dari angka-angka penting yang sudah pasti
(terbaca pada alat ukur) dan satu angka
terakhir yang ditafsir atau diragukan.
Sedangkan angka eksak/pasti adalah
angka yang sudah pasti (tidak diragukan
nilainya), yang diperoleh dari kegiatan
membilang (menghitung).
Aturan Angka Penting
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 6,89
ml memiliki 3 angka penting. 78,99 m memiliki 4 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol merupakan angka
penting. Contoh : 1208 m memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5
angka penting. 7000,2003 ( 8 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di
belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 23,50000 (7
angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan
tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh :
3500000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah
angka tidak penting. Contoh : 0,0000352 (3 angka penting).
.
7. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol
pada deretan ahkir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol
tersebut angka penting atau bukan.
Contoh :
8900 ditulis dalam bentuk notasi ilmiah
8,9 x 103 memiliki 2 angka penting.
Jika 8900 ditulis 8,90 x 103 memiliki 3 angka penting.
Aturan Pembulatan

Pembulatan Bilangan Penting.


Bilangan dibulatkan sampai mengandung sejumlah angka penting yang diinginkan
dengan menghilangkan satu atau lebih angka di sebelah kanan tanda koma desimal.
Bila angka itu lebih besar daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan
harus dinaikkan 1.
Contoh: 34,46 dibulatkan menjadi 34,5
Bila angka itu lebih kecil daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan
tidak berubah.
Contoh: 34,64 dibulatkan menjadi 34,6
Bila angka itu tepat 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harus dinaikkan 1
jika angka itu tadinya angka ganjil, dan tidak berubah jika angka terakhir yang
dipertahankan itu tadinya angka genap.
Contoh: 34,75 dibulatkan menjadi 34,8 34,65 dibulatkan menjadi 34,6
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan

Apabila anda melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan,


maka hasilnya hanya boleh mengandung satu angka taksiran
(catatan : angka tafsiran adalah angka terakhir dari suatu angka
penting).
Contoh :
Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g (jumlahkan seperti
biasa, selanjutnya bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat satu
angka taksiran)
Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1
Aturan Perkalian dan Pembagian

Pada operasi perkalian atau pembagian, hasil yang diperoleh hanya


boleh memiliki jumlah angka penting sebanyak bilangan yang angka
pentingnya paling sedikit.
Contoh :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 1,64 x 2,2 cm
(petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau pembagian dengan
cara biasa. Kemudian bulatkan hasilnya hinga memiliki angka penting
sebanyak salah satu bilangan yang memiliki angka penting paling
sedikit)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 18
THANK YOU!
Do You Have Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai