Anda di halaman 1dari 243

Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Pengadaan

Pekerjaan Konstruksi

-Metode e- Pemilihan Langsung


dengan Pascakualifikasi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara
2018
DOKUMEN PENGADAAN

Nomor: 06.01/91.02/ULP.01.KP2-BLT/2018

Tanggal: 09 Februari 2018

untuk

Pengadaan

Pekerjaan Penataan Ruang Pelayanan Jasa Terpadu, Program


Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM, Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara,
Output Layanan Penelitian dan Pengembangan, Komponen
Revitalisasi Laboratorium dan Sarana Litbang Mineral dan Batubara,
Sub Komponen Penataan ruang pelayanan jasa terpadu
(020.11.04.1912. 050.051.E.533121),
Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan Batubara,
Tahun Anggaran 2018

Pokja Konstruksi
ULP Badan Litbang ESDM Bandung

Tahun Anggaran 2018


2

BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan
turunannya.

B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:

- Pekerjaan : seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan


Konstruksi pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan
wujud fisik lainnya;

- HPS : Harga Perkiraan Sendiri;

- HEA : Harga Evaluasi Akhir;

- Kemitraan/Kerja : kerja sama usaha antar penyedia yang masing-


Sama Operasi (KSO) masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan
tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
tertulis;

- LDP : Lembar Data Pemilihan;

- LDK : Lembar Data Kualifikasi;

- Pokja ULP : Kelompok Kerja ULP yang berfungsi untuk


melaksanakan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

- PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang


bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa;

- SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

- SP : Surat Perintah Mulai Kerja

- TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri

- PHO : Serah Terima Pertama Pekerjaan/Provisional Hand


Over

- FHO : Penyerahan Akhir Pekerjaan setelah Masa


Pemeliharaan berakhir/Final Hand Over

- LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit


kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan
sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara
elektronik.

- Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara


Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di
server LPSE yang dapat diakses melalui website
LPSE;
3

- Form Isian Elektronik : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi


komponen isian yang dapat diinput oleh pengguna
aplikasi;

- Form Isian Elektronik : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang
Data Kualifikasi digunakan penyedia barang/jasa untuk menginputkan
dan mengirian data kualifikasi

- E-Lelang : Proses pemilihan langsung dengan tahapan sesuai


Perpres 54/2010 beserta perubahannya dan aturan
turunannya. Semua istilah “pelelangan” pada
dokumen ini merujuk pada pengertian “e-lelang”.

C. Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan


sebagaimana tercantum dalam LDP.

D. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk
badan usaha atau kemitraan/KSO serta perorangan.

E. Pokja ULP mengumuan pelaksanaan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi


melalui website Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, papan pengumuman
resmi untuk masyarakat dan Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE.
4

BAB II. PENGUMUMAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI

Pengumuman pelelangan tercantum dalam pada aplikasi SPSE


5

BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM

1. Lingkup Pekerjaan 1.1. Pokja ULP mengumuan kepada para peserta untuk
menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan
konstruksi sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.2. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana


tercantum dalam LDP.

1.3. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk


menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat
umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai
spesifikasi teknis dan harga sesuai kontrak.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan yang tercantum
dalam LDP.

3. Peserta Pemilihan 3.1. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh
Langsung semua peserta yang berbentuk badan usaha
(perusahaan/koperasi), kemitraan/KSO atau peserta
perorangan yang memenuhi kualifikasi.

3.2. Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan


kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan nasional
maupun asing maka peserta harus memiliki Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat persentase
kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut.

3.3. Peserta Kemitraan/KSO dilarang untuk mengubah


Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi.

4. Larangan Korupsi, 4.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Kolusi, dan berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan
Nepotisme (KKN), tidak melakukan tindakan sebagai berikut :
Persekongkolan
a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam
serta Penipuan
bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan
peserta yang bertentangan dengan Dokumen
Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-
undangan;

b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain


untuk mengatur hasil Pelelangan, sehingga
mengurangi / menghambat / memperkecil /
meniadakan persaingan yang sehat dan/atau
merugikan pihak lain, dan/atau

c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen


dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan
ini.

4.2. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana


dimaksud pada angka 4.1 dikenakan sanksi sebagai
berikut:
6

a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses


Pelelangan atau pembatalan penetapan pemenang;

b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;

c. gugatan secara perdata; dan/atau

d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.

4.3. Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP kepada


PA/KPA.

5. Larangan 5.1. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan


Pertentangan perannya, menghindari dan mencegah pertentangan
Kepentingan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

5.2. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada


angka 5.1 antara lain meliputi:

a. dalam suatu badan usaha, anggota direksi atau


dewan komisaris merangkap sebagai anggota direksi
atau dewan komisaris pada badan usaha lainnya
yang menjadi peserta pada Pelelangan yang sama;

b. dalam Pekerjaan Konstruksi, konsultan


perencana/pengawas bertindak sebagai pelaksana
Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam
pelaksanaan Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;

c. konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai


Konsultan Perencana dan/atau Konsultan Pengawas;

d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau


anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti
Pengadaan dan bersaing dengan perusahaan
lainnya, merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau
pejabat yang berwenang menetapkan pemenang
Pelelangan;

e. PA, KPA, PPK, anggota Pokja ULP dan/atau pejabat


lain yang berwenang, baik langsung maupun tidak
langsung mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta;

f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang


dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung
oleh pihak yang sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh
perseratus) pemegang saham dan/atau salah satu
pengurusnya sama.

5.3. Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti


diluar tanggungan K/L/D/I.

6. Pendayagunaan 6.1. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran


Produksi Dalam yang mengutamakan material/bahan produksi dalam
Negeri negeri dan tenaga kerja Indonesia serta Pekerjaan
Konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia.

6.2. Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dimungkinkan


menggunakan bahan baku, tenaga ahli, dan perangkat
7

lunak yang berasal dari luar negeri (impor) dengan


ketentuan:

a. pemilahan atau pembagian komponen harus benar-


benar mencerminkan bagian atau komponen yang
telah dapat diproduksi di dalam negeri dan bagian
atau komponen yang masih harus diimpor;

b. komponen berupa bahan baku belum diproduksi di


dalam negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan baku
yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan;

c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan


lainnya sedapat mungkin dilakukan di dalam negeri;

d. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan


yang ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi,
angkutan, ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan;

e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-


mata untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang
belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun
berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan
secara terencana untuk semaksimal mungkin
terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli
asing tersebut ke tenaga Indonesia; dan

f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang


diimpor yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis,
jumlah dan harga yang dilampirkan pada Dokumen
Penawaran.

6.3. Pengadaan barang/jasa impor dimungkinkan dalam hal:

a. barang/jasa tersebut belum dapat diproduksi/


dihasilkan di dalam negeri;

b. spesifikasi teknis barang yang diproduksi dan/atau


kualifikasi teknis tenaga ahli dalam negeri belum
memenuhi persyaratan; dan/atau

c. volume produksi dalam negeri tidak mampu


memenuhi kebutuhan.

6.4. Atas penggunaan produksi dalam negeri, penawaran


peserta diberikan preferensi harga, untuk pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam LDP yang diwajibkan
menggunakan produksi dalam negeri.

7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota
Tiap Peserta kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk
satu paket pekerjaan.

B. DOKUMEN PENGADAAN

8. Isi Dokumen 8.1. Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pemilihan dan
Pengadaan Dokumen Kualifikasi.

8.2. Dokumen Pemilihan terdiri dari:

a. Umum;
8

b. Pengumuman;

c. Instruksi Kepada Peserta;

d. Lembar Data Pemilihan;

e. Bentuk Surat Perjanjian, Syarat-Syarat Khusus


Kontrak, Syarat-Syarat Umum Kontrak;

f. Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar;

g. Daftar Kuantitas dan Harga;

h. Tata Cara Evaluasi Penawaran;

i. Bentuk Dokumen Penawaran:

1) Surat Penawaran;

2) Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi


(KSO);

3) Dokumen Penawaran Teknis;

4) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN;

j. Bentuk Dokumen Lain :

1) Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa


(SPPBJ);

2) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);

3) Jaminan Pelaksanaan;

4) Jaminan Uang Muka;

5) Jaminan Pemeliharaan.

8.3. Dokumen Kualifikasi meliputi :

a. Lembar Data Kualifikasi;

b. Pakta Integritas;

c. Isian Data Kualifikasi;

d. Petunjuk Pengisian Data Kualifikasi;

e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi;

8.4. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi


Dokumen Pengadaan ini. Kelalaian menyampaikan
Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini
sepenuhnya merupakan risiko peserta.

9. Bahasa Dokumen Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis


Pengadaan dalam proses Pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.

10. Pemberian 10.1. Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui


Penjelasan aplikasi SPSE sesuai jadwal dalam aplikasi SPSE.
9

10.2. Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian


penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.

10.3. Apabila diperlukan Pokja ULP dapat memberikan


informasi yang dianggap penting terkait dengan dokumen
pengadaan.

10.4. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP melalui tim atau


tenaga ahli pemberi penjelasan teknis yang ditunjuk dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan
peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan
ditanggun oleh peserta.

10.5. Pokja ULP menjawab setiap pertanyaan yang masuk,


kecuali untuk substansi pertanyaan yang telah dijawab.

10.6. Apabila diperlukan Pokja ULP pada saat berlangsungnya


pemberian penjelasan dapat menambah waktu batas akhir
tahapan tersebut sesuai dengan kebutuhan.

10.7. Dalam hal waktu tahap penjelasan telah berakhir, perserta


tidak dapat mengajukan pertanyaan namun Pokja ULP
masih mempunyai tambahan waktu untuk menjawab
pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal.

10.8. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan


penjelasan (ulang).

10.9. Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan


dalam aplikasi SPSE merupakan Berita Acara Pemberian
Penjelasan (BAPP).

10.10. Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat


Berita Acara Pemberian Penjelasan Lanjutan dan
diunggah melalui aplikasi SPSE.

11. Perubahan 11.1. Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
Pengadaan ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian
tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.

11.2. Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, KAK,


gambar dan/atau nilai total HPS, harus mendapatkan
persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pemilihan.

11.3. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut


tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan,
maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap
tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen
Pemilihan awal.

11.4. Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir


waktu pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat
menetapkan Adendum Dokumen Pengadaan,
berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi
substansi Dokumen Pengadaan.

11.5. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
10

11.6. Pokja ULP mengumuan Adendum Dokumen Pemilihan


dengan cara mengunggah (upload) file adendum
dokumen Pemilihan melalui aplikasi SPSE paling lambat 2
(dua) hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
Apabila Pokja ULP akan mengunggah (upload) file
Adendum Dokumen Pemilihan kurang dari 2 (dua) hari
sebelum batas akhir pemasukan penawaran, maka Pokja
ULP wajib mengundurkan batas akhir pemasukan
penawaran.

11.7. Peserta dapat mengunduh (download) Adendum


Dokumen Pemilihan yang diunggah (upload) Pokja ULP
pada aplikasi SPSE (apabila ada).

12. Tambahan Waktu Apabila adendum dokumen pengadaan mengakibatkan


Pemasukan kebutuhan penambahan waktu penyiapan dokumen penawaran
Dokumen maka Pokja ULP memperpanjang batas akhir pemasukan
Penawaran penawaran.

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

13. Biaya dalam 13.1. Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran.
Penawaran
13.2. Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun
yang ditanggung oleh peserta.

14. Bahasa Penawaran 14.1. Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan


Bahasa Indonesia.

14.2. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen


Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau
bahasa asing.

14.3. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai


penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi
perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

15. Dokumen Dokumen Penawaran, meliputi :


Penawaran
a. surat penawaran yang didalamnya mencantuan;

1) tanggal;

2) masa berlaku penawaran; dan

3) total harga penawaran;

b. daftar kuantitas dan harga;

c. surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila


peserta berbentuk Kemitraan/KSO);

d. dokumen penawaran teknis :

1) metode pelaksanaan;

2) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan


sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan (PHO);
11

3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan serta


surat dukungan peralatan untuk peralatan yang disewa;

4) spesifikasi teknis (bahan/barang tertentu apabila ada);

5) daftar personil inti;

e. formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila memenuhi


syarat untuk diberikan preferensi harga);

f. Data kualifikasi;

16. Harga Penawaran 16.1. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan
huruf.

16.2. Untuk kontrak lump sum, peserta mencantuan harga


satuan untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

16.3. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea,


retribusi, dan pungutan lain yang sah serta jamsostek yang
harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
Pekerjaan Konstruksi ini diperhitungkan dalam total harga
penawaran.

17. Mata Uang 17.1. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata
Penawaran dan uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
Cara Pembayaran
17.2. Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan
sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP
dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/ Khusus
Kontrak.

18. Masa Berlaku 18.1. Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana tercantum
Penawaran dan dalam LDP.
Jangka Waktu
Pelaksanaan 18.2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP.

19. Pengisian Data 19.1. Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta Integritas
Kualifikasi dan mengisi form isian elektronik data kualifikasi dalam
aplikasi SPSE.

19.2. Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah


disetujui dan ditandatangani oleh peserta pengadaan,
kecuali untuk peserta yang melakukan Kemitraan/ Kerja
Sama Operasi (KSO) Pakta Integritas dan Data Kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili
Kemitraan/KSO.

20. Pakta Integritas 20.1. Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN), serta
akan mengikuti proses pengadaan secara bersih,
transparan, dan profesional.

20.2. Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu


paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka peserta
telah menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk
penyedia barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO), badan usaha yang ditunjuk mewakili
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) wajib
12

menyampaikan pakta integritas melalui fasilitas unggahan


lainnya pada form isian elektronik data kualifikasi di
aplikasi SPSE.

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

21. Penyampulan dan 21.1. File penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari
Penandaan 1 (satu) file penawaran yang telah disandikan/ dienkripsi
Sampul yang terdiri dari:
Penawaran
a. Penawaran administrasi;

b. Penawaran teknis;

c. Penawaran harga; dan

21.2. File penawaran disandikan/dienkripsi dengan Aplikasi


Pengaman Dokumen (APENDO).

21.3. Peserta mengirian file penawaran yang telah


disandikan/dienkripsi melalui aplikasi SPSE.

21.4. Data kualifikasi diinput dan dikirim, melalui form isian


elektronik data kualifikasi pada SPSE.

22. Pemasukan/ 22.1. Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada


Penyampaian Pokja ULP dengan ketentuan:
Dokumen
Penawaran a. Data kualifikasi disampaikan melalui form isian
elektronik kualifikasi yang tersedia pada aplikasi
SPSE.

b. Jika form isian elektronik kualifikasi yang tersedia


pada aplikasi SPSE belum mengakomodir data
kualifikasi yang disyaratkan Pokja ULP, maka data
kualifikasi tersebut diunggah (upload) pada fasilitas
pengunggahan lain yang tersedia pada aplikasi
SPSE.

c. Dengan mengirim data kualifikasi secara elektronik,


peserta menyetujui pernyataan sebagai berikut:

1) yang bersangkutan dan manajemennya tidak


dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;

2) yang bersangkutan berikut pengurus badan


usaha tidak masuk dalam daftar hitam;

3) perorangan yang bertindak untuk dan atas nama


badan usaha tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana;

4) data kualifikasi yang diisikan benar, dan jika


dikemudian hari ditemukan bahwa data/
dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan, maka direktur utama/ pimpinan
perusahaan, atau kepala cabang, atau pejabat
yang menurut perjanjian kerja sama berhak
mewakili badan usaha yang bekerja sama dan
badan usaha yang diwakili bersedia dikenakan
sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam
daftar hitam, gugatan secara perdata,dan/atau
13

pelaporan secara pidana kepada pihak


berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.

5) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan


sebagai pegawai K/L/D/I atau pimpinan dan
pengurus badan usaha sebagai pegawai K/L/D/I
yang sedang mengambil cuti diluar tanggungan
K/L/D/I.

6) pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi


yang tercantum dalam dokumen pengadaan

d. Untuk penyedia barang/jasa yang berbentuk


konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama lain,
pemasukan kualifikasi dilakukan oleh badan usaha
yang ditunjuk mewakili konsorsium/ kemitraan/bentuk
kerjasama lain.

e. Peserta dapat mengirim data kualifikasi secara


berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. Data kualifikasi yang dikirm
terakhir akan menggantikan data kualifikasi yang
telah terkirim sebelumnya.

f. Untuk metode 1 (satu) file (sampul) :

1) Dokumen penawaran disampaikan melalui fitur


penyampaian penawaran pada aplikasi SPSE
atau Apendo/Spamkodok.

2) Setelah File penawaran administrasi, teknis dan


harga dienkripsi menggunakan Apendo/
Spamkodok.

3) peserta mengunggah (upload) file penawaran


administrasi, teknis dan harga yang telah
terenkripsi (*.rhs) melalui aplikasi SPSE sesuai
jadwal yang ditetapkan.

4) Peserta dapat mengunggah file penawaran


secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. File
penawaran terakhir akan menggantikan file
penawaran yang telah terkirim sebelumnya.

22.2. Surat/Form penawaran dan/atau surat/form lain sebagai


bagian dari dokumen penawaran yang diunggah (upload)
ke dalam aplikasi SPSE dianggap sah sebagai dokumen
elektronik dan telah ditandatangani secara elektronik oleh
pemimpin/ direktur perusahaan atau kepala cabang
perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik atau pejabat yang
menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak
mewakili perusahaan yang bekerjasama.

23. Batas Akhir Waktu 23.1. Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui
Pemasukan aplikasi SPSE kepada Pokja ULP paling lambat pada
Penawaran waktu yang ditentukan oleh Pokja ULP.
14

23.2. Pokja ULP tidak diperkenankan mengubah waktu batas


akhir pemasukan penawaran kecuali:

a. keadaan kahar;

b. terjadi gangguan teknis; atau

c. tidak ada peserta yang memasukkan penawaran


setelah batas akhir pemasukan penawaran.

23.3. Dalam hal Pokja ULP mengubah waktu batas akhir


pemasukan penawaran maka harus menginputkan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan pada aplikasi SPSE.

23.4. Dalam hal setelah batas akhir pemasukan penawaran


tidak ada peserta yang memasukkan penawaran, Pokja
ULP dapat memperpanjang batas akhir jadwal
pemasukkan penawaran.

23.5. Pepanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada


angka 23.4 dilakukan pada hari yang sama dengan batas
akhir pemasukan penawaran.

24. Penawaran Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang dikirian
Terlambat setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran kirim.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

25. Pembukaan 25.1. Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP


Penawaran mengunduh (download) dan melakukan dekripsi file
penawaran dengan menggunakan Apendo/ Spamkodok
sesuai waktu yang telah ditetapkan.

25.2. Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka


(didekripsi), Pokja ULP menyampaikan file penawaran
tersebut kepada LPSE untuk mendapat keterangan bahwa
file yang bersangkutan tidak dapat dibuka dan bila
dianggap perlu LPSE dapat menyampaikan file
penawaran tersebut kepada LKPP.

25.3. Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP, apabila


file penawaran tidak dapat dibuka/didekripsi maka Pokja
ULP dapat menetapkan bahwa file penawaran tersebut
tidak memenuhi syarat sebagai penawaran dan penyedia
barang/jasa yang mengirim file penawaran tersebut
dianggap tidak memasukkan penawaran. Apabila dapat
dibuka, maka Pokja ULP akan melanjutkan proses atas
penawaran yang bersangkutan.

25.4. File yang dianggap sebagai penawaran adalah dokumen


penawaran yang berhasil dibuka dan dapat dievaluasi
yang sekurang-kurangnya memuat:
harga penawaran, daftar kuantitas dan harga, jangka
waktu penawaran, dan deskripsi/spesifikasi barang/jasa
yang ditawarkan.

25.5. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga)


peserta maka Pokja ULP tetap melanjutkan proses
pemilihan dengan melakukan klarifikasi dan negosiasi
teknis dan harga kepada peserta yang memasukkan
penawaran.
15

26. Evaluasi 26.1. Dokumen penawaran dengan 1 (satu) file (sampul) Sistem
Penawaran Gugur :

a. Sebelum evaluasi harga, dilakukan koreksi aritmatik


dengan ketentuan:

1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum


dalam daftar kuantitas dan harga (apabila ada)
disesuaikan dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan;

2) jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam


daftar kuantitas dan harga (apabila ada)
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan;

3) hasil koreksi aritmatik tidak boleh mengubah nilai


total harga penawaran

b. Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP


menyusun urutan dari penawaran terendah.

c. Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan


oleh Pokja ULP untuk mendapatkan 3 (tiga)
penawaran yang memenuhi syarat yang dimulai
dengan penawaran terendah setelah koreksi
aritmatik.

d. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari


3 (tiga) penawar yang menawar harga kurang dari
HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi penawaran.

e. Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang


meliputi:

1) evaluasi administrasi;

2) evaluasi teknis;

3) evaluasi harga; dan

4) evaluasi kualifikasi.

26.2. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai


berikut:

a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi,


mengganti, dan/atau mengubah kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan ini;

b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah,


mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran;

c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran


yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan
spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
16

d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau


penawaran bersyarat adalah:

1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan ini yang


mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau

2) penawaran dari peserta dengan persyaratan


tambahan yang akan menimbulkan persaingan
usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara
peserta yang memenuhi syarat.

e. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran


dengan alasan:

1) ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan


dan/atau pembukaan penawaran; dan/atau

2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya


kesalahan pengetikan, penyebutan sebagian
nama atau keterangan, surat penawaran tidak
berkop perusahaan.

f. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan


intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;

g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya


persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/ persekongkolan) antara
peserta, ULP dan/atau PPK, dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka:

1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang


dan peserta lain yang terlibat dimasukkan ke
dalam Daftar Hitam;

2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan


menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat;
dan

3) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana


dimaksud pada angka 2), maka pelelangan
dinyatakan gagal.

26.3. Evaluasi Administrasi:

a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan


terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian
kualifikasi;

b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan


administrasi, apabila:

1) syarat-syarat substansial yang diminta


berdasarkan Dokumen Pemilihan ini
dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk peserta yang
tidak menyampaikan formulir TKDN, maka
penawarannya tidak digugurkan dan nilai TKDN
nya dianggap 0 (nol))

2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai


berikut:
17

a) jangka waktu berlakunya surat penawaran


tidak kurang dari waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP; dan

b) bertanggal.

3) Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap


hal-hal yang kurang jelas dan meragukan;

c. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang


tidak memenuhi persyaratan administrasi maka pokja
ULP melakukan evaluasi administrasi terhadap
penawar terendah berikutnya (apabila ada);

d. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang


memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi
tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan

e. apabila tidak ada peserta yang memenuhi


persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal.

26.4. Evaluasi Teknis:


Dokumen penawaran dengan 1 (satu) file (sampul) Sistem
Gugur;

a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang


memenuhi persyaratan administrasi;

b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan


yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam LDP;

c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur


dengan ketentuan:

1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal


yang harus dipenuhi dengan membandingkan
pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP;

2) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan


teknis apabila:

a) metode pelaksanaan pekerjaan yang


ditawarkan menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan;

b) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan


sampai dengan serah terima pertama
Pekerjaan (PHO) yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang ditetapkan
dalam LDP;

c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah


peralatan minimal yang disediakan sesuai
dengan yang ditetapkan dalam LDP;

d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan


yang ditetapkan dalam Bab XIII Spesifikasi
Teknis dan Gambar;

e) personil inti yang akan ditempatkan secara


penuh sesuai dengan persyaratan yang
18

ditetapkan dalam LDP serta posisinya


dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan;

f) bagian pekerjaan yang akan


disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam LDP;

d. Pokja ULP (apabila diperlukan) dapat meminta uji


mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu
sebagaimana tercantum dalam LDP;

e. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang


kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP melakukan
klarifikasi dengan peserta. Dalam klarifikasi peserta
tidak diperkenankan mengubah substansi
penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;

f. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis


dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;

g. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah


koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
persyartan teknis maka Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi terhadap penawaran terendah berikutnya
(apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi;

h. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang


lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan
dengan evaluasi harga;

i. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis


maka pelelangan dinyatakan gagal; dan

j. Terhadap peserta yang dinyatakan lulus evaluasi


teknis dilanjutkan untuk dilakukan evaluasi kualifikasi.

26.5. Evaluasi Harga

a. unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal


yang pokok atau penting, dengan ketentuan:

1) apabila ada perbedaan antara penulisan nilai


harga penawaran antara angka dan huruf maka
nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf;

2) apabila penawaran dalam angka tertulis dengan


jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, maka
nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka;
atau

3) apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak


jelas, maka penawaran dinyatakan gugur.

b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan


ketentuan sebagai berikut:

1) dilakukan klarifikasi terhadap hasil koreksi


aritmatik, apabila ada koreksi/perubahan;
19

2) klarifikasi dalam hal penawaran komponen


dalam negeri berbeda dibandingkan dengan
perkiraan Pokja ULP dan/atau Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam
Negeri;

3) klarifikasi kewajaran harga apabila harga


penawaran dibawah 80% (delapan puluh
perseratus) HPS dengan ketentuan:

a) apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai


pemenang lelang, harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi
5% (lima perseratus) dari nilai total HPS;

b) apabila peserta yang bersangkutan tidak


bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka penawarannya
digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar
Hitam; dan

c) Hasil klarifikasi dituangkan dalam Berita


Acara yang ditandatangani oleh Pokja ULP
dengan Penyedia.

c. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan


produksi dalam negeri dengan ketentuan:

1) rumus penghitungan sebagai berikut:

 1 
HEA =   × HP
 1 + KP 

HEA = Harga Evaluasi Akhir.

KP = Koefisien Preferensi (Tingkat


Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali Preferensi tertinggi Barang/
Jasa).

HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran


yang memenuhi persyaratan lelang
dan telah dievaluasi).

2) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran


dengan HEA yang sama, penawar dengan TKDN
terbesar adalah sebagai pemenang;

3) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah


Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh
Pokja ULP untuk keperluan perhitungan HEA
guna menetapkan peringkat pemenang
pelelangan.

d. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah


koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi evaluasi
harga maka Pokja ULP dapat melakukan evaluasi
terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada)
dimulai dari evaluasi administrasi;
20

e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang


lulus evaluasi harga, maka evaluasi tetap dilanjutkan
dengan evaluasi kualifikasi; dan

f. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi harga


maka pelelangan dinyatakan gagal.

26.6. Apabila dalam evaluasi ditemukan indikasi persaingan


usaha tidak sehat dan/atau indikasi adanya pengaturan
bersama (kolusi/persekongkolan) antar peserta, maka
peserta yang terindikasi bersekongkol digugurkan.

26.7. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar


akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama (kolusi/ persekongkolan),
maka pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang
terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.

26.8. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki


harga penawaran yang sama, maka Pokja ULP memilih
peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar
dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan.

26.9. Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai


calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada), dimulai dari penawaran harga atau
penawaran harga terkoreksi yang terendah.

27. Klarifikasi dan 27.1. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan dalam
Negosiasi Teknis hal peserta yang memasukkan penawaran kurang dari 3
dan Harga (tiga).

27.2. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan


bersamaan dengan evaluasi.

27.3. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan


dengan ketentuan :

a. dilakukan terhadap 2 (dua) peserta (jika ada) secara


terpisah untuk mendapatkan harga yang wajar serta
dapat dipertanggungjawabkan;

b. klarifikasi dan negosiasi teknis dilakukan terhadap


pekerjaan yang menggunakan Kontrak Lumpsum;

c. untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Lump


Sum, penawaran yang melebihi nilai HPS dinyatakan
gugur.

27.4. Dalam hal seluruh peserta tidak menyepakati klarifikasi


dan negosiasi teknis dan harga maka pelelangan
dinyatakan gagal.

28. Evaluasi 28.1. Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang


Kualifikasi lelang serta calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada).

28.2. Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan


menggunakan metode sistem gugur.
21

28.3. Pakta integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta


sebelum pemasukan penawaran (untuk peserta yang
melakukan kemitraan/ KSO)

28.4. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan


ketentuan dalam Bab IX Dokumen Pengadaan ini.

28.5. Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi


apabila:

a. Untuk peserta yang melakukan Kemitraan/Kerja


Sama Operasi (KSO) formulir kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili
Kemitraan/KSO; atau

b. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan


perundang-undangan, kecuali peserta perorangan;

c. perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya


tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut
dan tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya;

d. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan


usahanya atau peserta perorangan tidak masuk
dalam Daftar Hitam;

e. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban


perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahunan);

f. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai


Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
bagi Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun;

g. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang


sesuai untuk usaha Mikro, Usaha Kecil serta koperasi
kecil serta kemampuan pada sub bidang pekerjaan
yang sesuai untuk usaha non-kecil;

h. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari


bank pemerintah/swasta untuk mengikuti Pengadaan
paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai
paket. Dalam hal kemitraan yang menyampaikan
surat dukungan keuangan hanya lead firm.

i. memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP)


sebagai berikut :
SKP = KP – P
KP = nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan
untuk Usaha Kecil, Nilai Kemampuan Paket
ditentuakn sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan

j. dalam hal peserta akan melakukan Kemitraan/KSO:

1) peserta wajib mempunyai perjanjian


Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat
22

persentase Kemitraan/KSO dan perusahaan


yang mewakili Kemitraan/KSO tersebut; dan

2) untuk perusahaan yang melakukan


Kemitraan/KSO, evaluasi persyaratan pada
huruf a. sampai dengan huruf g. dilakukan untuk
setiap perusahaan yang melakukan
Kemitraan/KSO

28.6. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas


maka dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak
boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.

28.7. Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah


merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak
dapat dilengkapi.

28.8. Apabila tidak ada yang lulus evaluasi kualifikasi,


pelelangan dinyatakan gagal.

29. Pembuktian 29.1. Pembuktian kualifikasi terhadap calon pemenang serta


Kualifikasi calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

29.2. Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar aplikasi SPSE


(offline).

29.3. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat


dokumen asli atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak
yang berwenang, dan meminta dokumennya.

29.4. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi


kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

29.5. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan


data, peserta digugurkan, badan usaha atau peserta
perorangan dimasukkan dalam Daftar Hitam, serta
dilaporkan kepada Kepolisian atas perbuatan pemalsuan
tersebut.

29.6. Pokja ULP tidak perlu meminta seluruh dokumen


kualifikasi apabila penyedia barang/jasa sudah pernah
melaksanakan pekerjaan yang sejenis, sama
kompleksitasnya pada instansi yang bersangkutan.

29.7. Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian


kualifikasi, pelelangan dinyatakan gagal.

29.8. Apabila calon pemenang, calon pemenang cadangan 1


dan/atau calon pemenang cadangan 2 yang tidak hadir
dalam pembuktian kualifikasi dengan alasan yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan
diri, maka:

a. dibatalkan sebagai calon pemenang; dan

b. dimasukan dalam daftar hitam.

29.9. Apabila calon pemenang, calon pemenang cadangan 1


dan/atau calon pemenang cadangan 2 mengundurkan diri
dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
maka:

a. dibatalkan sebagai calon pemenang; dan


23

b. dimasukan dalam daftar hitam.

30. Berita Acara Hasil Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Pelelangan Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat:

a. Nama seluruh peserta;

b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi dari


masing-masing peserta;

c. Metode evaluasi yang digunakan;

d. Unsur-unsur yang dievaluasi;

e. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal


pelaksanaan pelelangan;

f. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap


tahapan evaluasi;

g. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan

h. Pernyataan bahwa pelelangan gagal apabila tidak ada


penawaran yang memenuhi syarat.

F. PENETAPAN PEMENANG

31. Penetapan 31.1. Pokja ULP melakukan penetapan pemenang melalui


Pemenang aplikasi SPSE setelah melalui pembahasan internal
anggota Pokja ULP. Pokja ULP dapat menetapkan
pemenang lebih dari 1 (satu) penyedia sesuai ketentuan
yang terdapat dalam pada informasi paket dalam aplikasi
SPSE.

31.2. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan


pemenang dan akan mengakibatkan Surat Penawaran
habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi
kepada calon pemenang, calon pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada) untuk memperpanjang masa berlaku
surat penawaran secara tertulis sampai dengan perkiraan
jadwal penandatanganan kontrak.

31.3. Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2


(apabila ada) yang tidak bersedia memperpanjang masa
berlaku surat penawaran dianggap mengundurkan diri dan
tidak dikenakan sanksi.

32. Pengumuman Pokja ULP mengumuan pemenang dan pemenang cadangan 1


Pemenang dan 2 (apabila ada) melalui aplikasi SPSE, di website
sebagaimana tercantum dalam LDP.

33. Sanggahan 33.1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat


menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui
aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada Pokja
ULP dalam waktu yang telah ditetapkan dengan disertai
bukti terjadinya penyimpangan dan dapat ditembuskan
secara offline (di luar aplikasi SPSE) kepada PPK,
PA/KPA dan APIP sebagaimana tercantum dalam LDP.

33.2. Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi


penyimpangan prosedur meliputi:
24

a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur


yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
beserta perubahan dan aturan turunannya serta yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya


persaingan usaha yang sehat; dan/atau

c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau


pejabat yang berwenang lainnya.

33.3. Pokja ULP wajib memberikan jawaban secara elektronik


atas semua sanggahan paling lambat 3 (tiga) hari kalender
setelah menerima surat sanggahan.

33.4. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP


menyatakan pelelangan gagal.

33.5. Sanggahan dianggap sebagai pengaduan, dalam hal:

a. sanggahan disampaikan tidak melalui aplikasi SPSE


(offline);

b. sanggahan ditujukan kepada bukan kepada Pokja


ULP; atau

c. sanggahan disampaikan diluar masa sanggah.

33.6. Sanggahan yang dianggap sebagai pengaduan tetap


harus ditindaklanjuti.

G. PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN

34. Penunjukan 34.1. Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan
Penyedia (BAHP) kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala
Barang/Jasa ULP sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).

34.2. PPK menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan peserta


pada formulir isian kualifikasi masih berlaku, dengan
ketentuan:

a. tidak ada sanggahan dari peserta;

b. sanggahan terbukti tidak benar; atau

c. masa sanggah berakhir.

d. usulan anggaran disetujui oleh Menteri Keuangan cq.


Direktorat Jenderal Anggaran

e. apabila usulan anggaran tidak disetujui oleh Menteri


Keuangan cq. Direktorat Jenderal Anggaran maka
pelelangan ini dengan sendirinya batal dan pihak calon
penyedia barang/jasa tidak dapat menuntut ganti rugi

f. apabila usulan anggaran terdapat pengurangan oleh


Menteri Keuangan cq. Direktorat Jenderal Anggaran
dan jumlah harga penawaran dari peserta lelang
melampaui pagu anggaran yang ditetapkan maka hasil
pelelangan ini akan dilakukan negosiasi harga
25

terhadap calon Penyedia Barang/Jasa urutan


Pertama, apabila urutan Pertama tidak bersedia untuk
dinegosiasi, maka negosiasi dilakukan kepada calon
Penyedia Barang/Jasa urutan Kedua dan apabila
urutan Kedua juga tidak bersedia untuk dinegosiasi
maka negosiasi akan dilanjutkan kepada urutan
selanjutnya sampai dengan dihasilkan penyedia
barang/jasa yang sanggup untuk melaksanakan
pekerjaan

g. apabila semua peserta lelang yang lulus/memenuhi


syarat tidak bersedia dilakukan negosiasi maka
pelelangan ini dianggap gagal dan selanjutnya akan
dilakukan pelelangan ulang

34.3. PPK menginputkan data SPPBJ dan mengunggah hasil


pemindaian SPPBJ yang telah diterbitkan pada aplikasi
SPSE dan mengirian SPPBJ tersebut melalui aplikasi
SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk.

34.4. Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan


tersebut, dengan ketentuan:

a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri


dengan alasan yang dapat diterima secara obyektif
oleh Pokja ULP dan masa penawarannya masih
berlaku, yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi;

b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri


dengan alasan yang tidak dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja ULP dan masa penawarannya
masih berlaku, maka yang bersangkutan dimasukkan
dalam Daftar Hitam; atau

c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk


karena masa penawarannya sudah tidak berlaku,
maka peserta yang bersangkutan tidak dikenakan
sanksi.

34.5. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri,


maka penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada
pemenang cadangan sesuai dengan urutan peringkat,
selama masa surat penawaran pemenang cadangan
masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

34.6. Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan


diri, maka pelelangan dinyatakan gagal oleh PA/KPA
setelah mendapat laporan dari PPK.

34.7. SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 4 (empat) hari kerja


setelah pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak
ada sanggahan atau 2 (dua) hari kerja setelah semua
sanggahan dijawab.

34.8. Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus


menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.

34.9. Penandatanganan kontrak paling lambat 14 (Empat belas)


Hari Kerja setelah diterbitkannya SPPBJ;

34.10. SPPBJ ditembuskan kepada unit pengawasan internal.


26

34.11. Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena


tidak sependapat atas penetapan pemenang, maka
diberitahukan kepada PA/KPA untuk diputuskan dengan
ketentuan:

a. apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, dilakukan


evaluasi ulang atau pelelangan dinyatakan gagal;
atau

b. apabila PA/KPA sependapat dengan Kelompok Kerja


ULP, PA/KPA memutuskan penetapan pemenang
oleh Kelompok Kerja ULP bersifat final, dan PA/KPA
memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ.

34.12. PPK menginputkan data kontrak dan mengunggah hasil


pemindaian dokumen kontrak yang telah ditandatangani
pada aplikasi SPSE.

35. BAHP, Berita 35.1. Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau Berita Acara
Acara Lainnya, tambahan lainnya segala hal terkait proses pemilihan
dan Kerahasiaan penyedia secara elektronik yang tidak dapat diakomodir
Proses atau difasilitasi aplikasi SPSE

35.2. Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud


pada angka 35.1 diunggah (upload) oleh Pokja ULP
menggunakan menu upload informasi lainnya pada
aplikasi SPSE.

35.3. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara


Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP bersifat rahasia
sampai dengan saat pengumuman pemenang.

H. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL

36. Pelelangan Gagal 36.1. Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:

a. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;

b. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi


terjadi persaingan tidak sehat;

c. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti terjadi


persaingan tidak sehat;

d. seluruh harga penawaran terkoreksi lebih tinggi dari


HPS;

e. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen


Penawaran atas pelaksanaan pelelangan yang tidak
sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahannya dan aturan
turunannya serta Dokumen Pengadaan ternyata
benar;

f. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen


Penawaran atas kesalahan substansi Dokumen
Pengadaan ternyata benar; atau

g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1


dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja
27

tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian


kualifikasi.

36.2. PA/KPA menyatakan Pelelangan gagal, apabila:

a. PA/KPA sebagaimana tercantum dalam LDP


sependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan
tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 beserta perubahan dan aturan
turunannya;

b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang


melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK ternyata benar;

c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat


dalam pelaksanaan Pelelangan dinyatakan benar
oleh pihak berwenang;

d. sanggahan dari peserta yang memasukan Dokumen


Penawaran atas kesalahan prosedur yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/Jasa
ternyata benar;

e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan


Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan
aturan turunannya;

f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau


menyimpang dari Dokumen Pengadaan;

g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1


dan 2 mengundurkan diri; atau

h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan


Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan
aturan turunannya.

36.3. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan


pelelangan gagal, apabila pengaduan masyarakat atas
terjadinya KKN yang melibatkan KPA, ternyata benar

36.4. Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja ULP


memberitahukan kepada seluruh peserta.

37. Tindak Lanjut 37.1. Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal,


Pelelangan Gagal PA/KPA, PPK dan/atau Kelompok Kerja ULP melakukan
evaluasi penyebab terjadinya pelelangan gagal, antara
lain:

a. kemungkinan terjadinya persekongkolan;

b. adanya persyaratan yang diskriminatif;

c. spesifikasi teknis terlalu tinggi;

d. spesifikasi mengarah pada satu merek/produk


tertentu, kecuali suku cadang;

e. nilai total HPS pengadaan terlalu rendah;


28

f. nilai dan/atau ruang lingkup pekerjaan terlalu


luas/besar; dan/atau

g. kecurangan dalam pengumuman.

37.2. Kelompok Kerja ULP berdasarkan hasil evaluasi


menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan:

a. evaluasi ulang;

b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;

c. pelelangan ulang; atau

d. penghentian proses pelelangan.

37.3. Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya


pelelangan gagal, mengharuskan adanya perubahan
Dokumen Pengadaan, maka dilakukan pelelangan ulang
dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen
Pengadaan.

37.4. Kelompok Kerja ULP menindaklanjuti pelelangan gagal


dengan ketentuan sebagai berikut:

a. melakukan pelelangan ulang, apabila :

1) semua penawaran di atas HPS; dan/atau

2) pelaksanaan pelelangan melanggar Peraturan


Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta perubahan
dan aturan turunannya.

b. apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan


tidak sehat, maka dilakukan evaluasi ulang atau
pengumuman ulang untuk mengundang peserta baru
selain peserta yang telah memasukkan penawaran.
Peserta yang terlibat terjadinya persaingan tidak
sehat, dikenakan sanksi dimasukkan dalam Daftar
Hitam;

c. apabila pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan


ketentuan dalam Dokumen Pengadaan, maka
dilakukan pelelangan ulang;

d. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi


penawaran, maka dilakukan penyampaian ulang
Dokumen Penawaran atau pelelangan ulang;

e. apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan


ketentuan dalam Dokumen Pengadaan atau
sanggahan dari peserta yang memasukan Dokumen
Penawaran atas kesalahan evaluasi penawaran
ternyata benar, maka dilakukan evaluasi ulang;

f. apabila Sanggahan dari peserta yang memasukan


Dokumen Penawaran atas kesalahan substansi
Dokumen Pengadaan ternyata benar, maka setelah
memperbaiki Dokumen Pengadaan, dilakukan
pelelangan ulang dengan mengumuan kembali dan
mengundang peserta baru selain peserta lama yang
telah masuk dalam daftar peserta;
29

g. apabila calon pemenang dan calon pemenang


cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan evaluasi, tidak
hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi
dengan alasan yang tidak dapat diterima, maka
Kelompok Kerja ULP:

1) mengundang ulang semua peserta yang


tercantum dalam daftar peserta kecuali peserta
yang tidak hadir tersebut, untuk mengajukan
penawaran ulang secara lengkap (administrasi,
teknis, dan harga) dan/atau melakukan
pelelangan ulang untuk mengundang peserta
baru;

2) memberikan sanksi kepada peserta yang tidak


hadir tersebut berupa dimasukkan dalam Daftar
Hitam.

h. apabila pelelangan gagal karena pengaduan


masyarakat atas terjadinya KKN dari calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 ternyata
benar, diatur ketentuan sebagai berikut:

1) apabila PA, KPA, PPK, dan Kelompok Kerja ULP


tidak terlibat KKN, maka Kelompok Kerja ULP :

a) mengundang ulang semua peserta yang


tercantum dalam daftar peserta yang tidak
terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap (administrasi, teknis
dan harga); dan/atau

b) melakukan pelelangan ulang untuk


mengundang peserta baru.

2) apabila PA, KPA, PPK dan/atau Kelompok Kerja


ULP terlibat KKN, maka dilakukan penggantian
pejabat dan/atau Kelompok Kerja ULP yang
terlibat KKN, kemudian Kelompok Kerja ULP
pengganti:

a) mengundang ulang semua peserta yang


tercantum dalam daftar peserta yang tidak
terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap (administrasi, teknis
dan harga); dan/atau

b) melakukan pelelangan ulang untuk


mengundang peserta baru.

3) dalam hal Kelompok Kerja ULP menemukan


indikasi kuat adanya persekongkolan diantara
para peserta, maka Kelompok Kerja ULP :

a) meneliti kewajaran penawaran dengan cara


memeriksa koefisien dan harga satuan
dasar upah, bahan dan alat serta
membandingkan dengan harga satuan
pekerjaan sejenis terdekat;

b) memeriksa dokumentasi yang mendukung


adanya persekongkolan; dan
30

c) menghentikan proses pelelangan, apabila


hasil penelitian dan pemeriksaan mengarah
kepada terjadinya persekongkolan.

4) peserta yang terindikasi bersekongkol dikenakan


sanksi digugurkan dalam proses pelelangan;

5) peserta yang terbukti bersekongkol dikenakan


sanksi:

a) dimasukkan dalam daftar hitam; dan

b) pidana sesuai ketentuan peraturan


perundang-undangan.

6) PA, KPA, PPK dan/atau Kelompok Kerja ULP


yang terlibat KKN/persekongkolan, dikenakan
sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

i. apabila pelelangan gagal karena pengaduan


masyarakat atas terjadinya pelanggaran prosedur
ternyata benar, maka dilakukan penggantian pejabat
dan/atau Kelompok Kerja ULP yang terlibat,
kemudian:

1) Kelompok Kerja ULP pengganti mengundang


ulang semua peserta untuk mengajukan
penawaran ulang secara lengkap (administrasi,
teknis, dan harga); dan

2) PA, KPA, PPK, dan/atau anggota Kelompok


Kerja ULP yang terlibat, dikenakan sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

j. pelelangan gagal karena calon pemenang dan calon


pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri,
dilakukan pelelangan ulang dengan cara sebagai
berikut:

1) mengundang peserta yang memenuhi syarat


untuk menyampaikan penawaran harga yang
baru, apabila yang memenuhi syarat sama
dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak
termasuk yang mengundurkan diri); atau

2) mengundang peserta lama dan mengumuan


kembali untuk mendapatkan peserta baru yang
memenuhi syarat supaya mengajukan
penawaran, apabila yang memenuhi syarat
kurang dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang
mengundurkan diri); dan

3) memberikan sanksi kepada peserta yang


mengundurkan diri berupa dimasukkan dalam
Daftar Hitam.

k. Apabila dalam pelelangan ulang pesertanya kurang


dari 3 (tiga), maka:

1) proses pelelangan dilanjutkan dengan


melakukan negosiasi harga, dalam hal peserta
31

yang memasukan penawaran hanya 2 (dua);


atau

2) proses pelelangan dilanjutkan seperti proses


Penunjukan Langsung, dalam hal peserta yang
memasukan penawaran hanya 1 (satu).

l. Dalam hal Pelelangan ulang gagal, maka Kelompok


Kerja ULP dapat melakukan Penunjukan Langsung
berdasarkan persetujuan PA, dengan tetap
memperhatikan prinsip efisisensi, efektivitas, dan
akuntabilitas, dengan ketentuan:

1) hasil pekerjaan tidak dapat ditunda;

2) menyangkut kepentingan/keselamatan
masyarakat; dan

3) tidak cukup waktu untuk melakukan proses


Pelelangan dan pelaksanaan pekerjaan.

m. Apabila pelelangan ulang mengalami kegagalan dan


tidak memenuhi kriteria yang dimaksud pada huruf l
untuk dilakukan Penunjukan Langsung:

1) anggaran dikembalikan ke negara dalam hal


waktu sudah tidak mencukupi;

2) dapat dilakukan pelelangan kembali dengan


terlebih dahulu melakukan pengkajian ulang
penyebab pelelangan ulang gagal apabila waktu
masih mencukupi; atau

3) PA/KPA mengusulkan perubahan alokasi


dananya (revisi anggaran) untuk pekerjaan lain.

n. PA/KPA, PPK dan/atau ULP dilarang memberikan


ganti rugi kepada peserta pelelangan apabila
penawarannya ditolak/digugurkan/pelelangan
dinyatakan gagal.

I. JAMINAN PELAKSANAAN

38. Jaminan 38.1. Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia setelah


Pelaksanaan diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan
Kontrak.

38.2. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia


setelah:

a. penyerahan seluruh pekerjaan;

b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima


perseratus) dari nilai Kontrak; atau

c. pembayaran termin terakhir/bulan terakhir/sekaligus


telah dikurangi uang retensi sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak (apabila diperlukan).

38.3. Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai


berikut:
32

a. diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk bank


perkreditan rakyat), perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship) yang sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau lembaga
yang berwenang;

b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal


penandatanganan Kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak
(PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP;

c. nama Penyedia sama dengan nama yang tercantum


dalam surat Jaminan Pelaksanaan;

d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari


nilai jaminan yang ditetapkan;

e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantuan dalam


angka dan huruf;

f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan


sama dengan nama PPK yang menandatangan
kontrak;

g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket


pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;

h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa


syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam
jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK
diterima oleh penerbit Jaminan;

i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO


ditulis atas nama Kemitraan/KSO atau masing-
masing anggota Kemitraan/KSO (apabila masing-
masing mengajukan Jaminan Pelaksanaan secara
terpisah); dan

j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak


penjamin.

38.4. PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara tertulis


substansi dan keabsahan/ keaslian Jaminan Pelaksanaan
kepada penerbit jaminan.

38.5. Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan


Jaminan Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan
untuk menandatangani Kontrak.

38.6. Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Jaminan


Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

J. PENANDATANGANAN KONTRAK

39. Penandatanganan 39.1. Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib memeriksa


Kontrak apakah pernyataan dalam Formulir Isian Kualifikasi masih
berlaku. Apabila salah satu pernyataan tersebut tidak
terpenuhi, maka penandatanganan kontrak tidak dapat
dilakukan.
33

39.2. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah Penyedia


menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan:

a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran


atau penawaran terkoreksi diatas 80% (delapan puluh
perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai penawaran atau penawaran
terkoreksi; atau

b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran


atau penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai total HPS; dan

c. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal


penandatanganan Kontrak sampai serah terima
pertama Pekerjaan Konstruksi.

39.3. PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah


substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan
penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat waktu
pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan melewati
batas tahun anggaran.

39.4. Dalam hal kontrak tahun tunggal perubahan waktu


pelaksanaan pekerjaan melewati batas tahun anggaran,
penandatanganan kontrak dilakukan setelah mendapat
persetujuan kontrak tahun jamak.

39.5. PPK dan Penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak


meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf
serta membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen
Kontrak.

39.6. Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen


Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan maksud apabila
terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan
bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:

a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);

b. pokok perjanjian, syarat-syarat khusus kontrak,


syarat-syarat umum kontrak;

c. surat penawaran, beserta penawaran harga;

d. spesifikasi teknis;

e. gambar-gambar;

f. daftar kuantitas; dan

g. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ,


BAHP.

39.7. Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan,


yaitu:

a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:


34

1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai


pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia;
dan

2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi


materai pada bagian yang ditandatangani oleh
PPK;

b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai,


apabila diperlukan.

39.8. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas


nama penyedia adalah direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang disebutkan namanya
dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah
didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

39.9. Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan


perusahaan/pengurus koperasi atau yang namanya tidak
disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, dapat
menandatangani Kontrak, sepanjang pihak tersebut
adalah pengurus/karyawan perusahaan/karyawan
koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah
dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus atau
pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran
Dasar untuk menandatangani Kontrak.
35

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. LINGKUP PEKERJAAN : 1. Pokja Konstruksi ULP Badan Litbang ESDM


Bandung pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara
2. Alamat Pokja Konstruksi ULP Jalan Jenderal
Sudirman No. 623 Bandung – 40211
3. Website : http://www.tekmira.esdm.go.id
4. Website LPSE : http://eproc.esdm.go.id
5. Nama paket pekerjaan : Penataan Ruang
Pelayanan Jasa Terpadu, Program Penelitian dan
Pengembangan Kementerian ESDM, Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral
dan Batubara, Output Layanan Penelitian dan
Pengembangan, Komponen Revitalisasi
Laboratorium dan Sarana Litbang Mineral dan
Batubara, Sub Komponen Penataan ruang
pelayanan jasa terpadu (020.11.04.1912.
050.051.E.533121).
6. Uraian singkat pekerjaan : Penataan Ruang
Pelayanan Jasa Terpadu.
7. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan: 90
(Sembilan puluh) hari kalender.
B. SUMBER DANA : Pekerjaan ini dibiayai dari DIPA Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara,
Tahun Anggaran 2018.

C. JADWAL TAHAPAN : Sebagaimana tercantum dalam aplikasi SPSE


PEMILIHAN

D. PENINJAUAN LAPANGAN Peninjauan lapangan akan dilaksanakan pada:


[apabila diperlukan] Hari : _______________________
Tanggal : _______________________
Waktu : ___________s.d _________
Tempat : _______________________

E. MATA UANG : 1. Mata uang yang digunakan Rupiah


PENAWARAN DAN CARA
2. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran
PEMBAYARAN
sesuai prestasi/termijn/sekaligus.

F. MASA BERLAKUNYA Masa berlaku penawaran selama 90 (Sembilan puluh) hari


PENAWARAN kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.

G. JADWAL PEMASUKAN Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


DOKUMEN PENAWARAN

H. BATAS AKHIR WAKTU Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


PEMASUKAN
PENAWARAN

I. PEMBUKAAN Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


PENAWARAN
36

: 1. Daftar Personil Inti/tenaga ahli/teknis/terampil


J. DOKUMEN PENAWARAN
minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan:
a. Site Manajer S1 Desain Interior memiliki SKA di
lengkapi dengan bukti sertifikasi keahlian (SKA
Ahli Desain Interior Madya atau lebih
sebagai nilai tambah), dengan pengalaman
kerja sebagai manajer proyek minimum 8 (
delapan) tahun; Foto Copy Ijasah; Foto Copy
KTP; Foto Copy NPWP; pernyataan
Kesanggupan dan Bekerja Penuh (Fulltime)
pada perusahaan; Daftar Riwayat hidup.
b. Tukang Kayu / Carpenter (Termasuk Kayu
Bangunan) 1 Orang bersertifikat pelatihan/
keterampilan dengan minimal pengalaman 3
Tahun; dilengkapi dengan bukti sertifikasi
keahlian (SKT), dan masih berlaku.
c. Logistik minimal (SLTA Sederajat) dengan
pengalaman kerja lapangan minimum 3 (Tiga)
tahun.
d. Tenaga Administrasi (SLTA Sederajat)
dilengkapi dengan pengalaman kerja lapangan
minimum 3 (tiga) tahun.
2. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan:
a. Scafolding 6 set
b. Pick Up 1 unit
c. Compressor 1 PK 1 unit

3. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan ---

4. Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk:


a. Bahan tidak ada
b. Alat tidak ada
K. SANGGAHAN, : 1. Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.
PENGADUAN
2. Tembusan sanggahan dapat disampaikan di luar
aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada:
a. PPK Kegiatan Penunjang Penelitian dan
Pengembangan Pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara
b. KPA Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan Batubara
c. Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral.
3. Pengaduan disampaikan di luar aplikasi SPSE
(offline) ditujukan Inspektorat Jenderal
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
L. JAMINAN PELAKSANAAN : 1. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan dihitung
berdasarkan jangka waktu pelaksanaan ditambah
masa denda 50 (Lima puluh) hari kalender, dan
ditambah 14 (empat belas) hari kalender setelah
masa denda sejak penandatanganan kontrak.
2. Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK
Kegiatan Penunjang Penelitian dan
37

Pengembangan Pada Pusat Penelitian dan


Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara .
3. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
pada Kas Negara.
M. JAMINAN UANG MUKA : 1. Nilai Jaminan Uang Muka setinggi-tingginya 30%
untuk Usaha Kecil dari nilai kontrak
2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada PPK
Kegiatan Penunjang Penelitian dan
Pengembangan Pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara

3. Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan


pada Kas Negara (apabila ada).

N. JAMINAN : 1. Masa berlaku jaminan pemeliharaan sejak


PEMELIHARAAN penandatanganan Berita Acara Serah Terima
Pertama (Provisional Hand Over/PHO) Hasil
Pekerjaan sampai dengan Serah Terima Kedua
(Final Hand Over/FHO)

2. Jaminan Pemeliharaan ditujukan kepada PPK


Kegiatan Penunjang Penelitian dan
Pengembangan Pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara.

3. Jaminan Pemeliharaan dicairkan dan disetorkan


pada Kas Negara.
38

BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

A. Lingkup Kualifikasi : Nama : Pokja Konstruksi ULP Badan Litbang ESDM


Bandung pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman No. 623, Bandung -
40211
Website : http://www.tekmira.esdm.go.id
Website LPSE : http://eproc.esdm.go.id
Nama paket pekerjaan: Penataan Ruang Pelayanan
Jasa Terpadu, Program Penelitian dan Pengembangan
Kementerian ESDM, Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara,
Output Layanan Penelitian dan Pengembangan,
Komponen Revitalisasi Laboratorium dan Sarana
Litbang Mineral dan Batubara, Sub Komponen
Penataan ruang pelayanan jasa terpadu
(020.11.04.1912.050.051.E.533121).

B. Persyaratan Kualifikasi : 1) Peserta Kualifikasi yang berbadan usaha harus


memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dan
Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Klasifikasi
Bangunan Gedung, Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana
Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya
(BG009) Kualifikasi Kecil yang masih berlaku;

2) memiliki pengalaman pada bidang Bangunan


Gedung;

3) memiliki S1 Desain Interior memiliki SKA di lengkapi


dengan bukti sertifikasi keahlian (SKA Ahli Desain
Interior Madya atau lebih sebagai nilai tambah),
dengan pengalaman kerja sebagai manajer proyek
minimum 8 ( delapan) tahun; Foto Copy Ijasah;
Foto Copy KTP; Foto Copy NPWP; pernyataan
Kesanggupan dan Bekerja Penuh (Fulltime) pada
perusahaan; Daftar Riwayat hidup, sebagai Site
Manajer.

4) memiliki Tenaga Teknis/Terampil dengan kualifikasi


kemampuan :
a. Tukang Kayu / Carpenter (Termasuk Kayu
Bangunan) 1 Orang bersertifikat pelatihan/
keterampilan dengan minimal pengalaman 3
Tahun; dilengkapi dengan bukti sertifikasi
keahlian (SKT), dan masih berlaku.

b. Logistik minimal (SLTA Sederajat) dengan


pengalaman kerja lapangan minimum 3 (Tiga)
tahun.
39

c. Tenaga Administrasi (SLTA Sederajat)


dilengkapi dengan pengalaman kerja lapangan
minimum 3 (tiga) tahun.

5) memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari


bank pemerintah/swasta sebesar Rp.
57.990.500,00 (Lima puluh tujuh juta sembilan ratus
sembilan puluh ribu lima ratus rupiah);

6) memiliki kemampuan untuk menyediakan


fasilitas/peralatan/perlengkapan melaksanakan
Pekerjaan ini melaksanakan Pekerjaan ini, yaitu:
a. Scafolding 6 set

b. Mobil Pick Up 1 unit

c. Compressor 1 PK 1 unit

7) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis


bahwa badan usaha yang bersangkutan dan
manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak bangkrut, dan tidak sedang
dihentikan kegiatan usahanya;

8) salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha


tidak masuk dalam daftar hitam;

9) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban


perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan)
Tahun 2016;

10) mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP) = 5 KP


40

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

A. LATAR BELAKANG Pusat Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Mineral Dan


Batubara (TEKMIRA) mempunyai peranan penting dalam
menyelenggarakan Pelayanan, untuk meningkatkan kinerja
pelayanan dan kinerja Pegawai TEKMIRA pada umumnya
dan Pimpinan TEKMIRA khususnya maka dibutuhkan sarana
dan prasarana yang mendukung demi kelancaran terhadap
proses pelayanan terhadap masyarakat. Oleh sebab itu
kebutuhan akan Ruang Pelayanan sangat diperlukan demi
menunjang kinerja pemerintah dalam pelayanan terutama
pelayanan terhadap masyarakat. Dari latar belakang tersebut
maka perlu adanya penyelenggaraan kegiatan Penataan
Ruang Pelayanan Terpadu.
Adapun seluruh prosesnya terdiri dari kegiatan pengendalian
dan pelaksanaan, yang meliputi tahap persiapan,
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta tahap
pemanfaatan. Untuk mencapai Kriteria teknik konstruksi
secara kwalitas yang disesuaikan dengan pembiayaan yang
ada diperlukan adanya kerjasama menyeluruh dalam proses
Penyelenggaraan Penataan Ruang Pelayanan Terpadu
diantaranya bersama Konsultan Perencana dan Pihak
Penyedia pelaksana. Adapun Kerangka Acuan Kerja ini dibuat
sebagai pedoman bagi Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pelaksana pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga dapat tercapai kinerja yang tinggi dengan hasil
sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan, serta
memberikan manfaat bagi masyarakat.

B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud :


Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan pedoman yang
berisikan persyaratan dalam pelaksanaan pekerjaan
Penataan Ruang Pelayanan Terpadu yang antara lain
memuat masukan (input), spesifikasi Teknis dan keluaran
(output) yang harus dipenuhi, dan diperhatikan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

2. Tujuan :
Penyedia Jasa dapat melaksanakan tugas dan tanggung
kewajiban serta tanggung jawabnya dengan baik sesuai
dengan spesifikasi barang dan jasa yang diinginkan.

C. TARGET/SASARAN Target / sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan pengadaan


konstruksi adalah hasil Penataan Ruang Pelayanan Terpadu
tentunya bermanfaat bagi para penentu kebijakan diantaranya
bagi : Instansi/ Dinas.
Pekerjaan Umum; dan Masyarakat. Dengan mengacu pada
Standar perencanaan (SNI) yang berlaku, diharapkan hasil
pelaksanaan bangunan yang baik mutu, volume maupun tepat
waktu.

D. NAMA ORGANISASI Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


PENGADAAN BARANG
41

Satker : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral


dan Batubara

PPK Kegiatan Penunjang Penelitian dan Pengembangan Pada


Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara

E. SUMBER DANA DAN APBN – RM Anggaran 2018


PERKIRAAN BIAYA
Rp 579.905.000,-

F. JANGKA WAKTU Sebagaimana tercantum dalam LDP


PELAKSANAAN
PEKERJAAN

G. TENAGA AHLI Sebagaimana tercantum dalam LDP

H. SPESIFIKASI TEKNIS Sebagaimana tercantum dalam BAB XIII Spesifikasi Teknis dan
PEKERJAAN Gambar
KONSTRUKSI
42

BAB VII. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO)


(UNTUK 1 (SATU) FILE)
CONTOH

[KOP SURAT BADAN USAHA]

Nomor : _______, __ _______ 2018


Lampiran :

Kepada Yth.:
Pokja ULP Konstruksi pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara
Jalan Jenderal Sudirman No. 623,
Bandung - 40211

Perihal : Penawaran Pekerjaan Penataan Ruang Pelayanan Jasa Terpadu.

Sehubungan dengan pengumuman Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi dan


Dokumen Pengadaan nomor: _________________ tanggal ______________ dan setelah kami
pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta
adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan
Penataan Ruang Pelayanan Jasa Terpadu, Program Penelitian dan Pengembangan
Kementerian ESDM, Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara,
Output Layanan Penelitian dan Pengembangan, Komponen Revitalisasi Laboratorium dan
Sarana Litbang Mineral dan Batubara, Sub Komponen Penataan ruang pelayanan jasa terpadu
(020.11.04.1912. 050.051.E.533121), Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara, Tahun Anggaran 2018, sebesar Rp_______________
(__________________________)

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama ____ (________________) hari kalender.
Penawaran ini berlaku selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal surat
penawaran ini.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan :
1. Daftar Kuantitas dan Harga;
2. [Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila ada];
3. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan;
c. Daftar Personil Inti;
d. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan;
e. Spesifikasi teknis;
4. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
5. Dokumen kualifikasi;
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
43

B. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA PER ORANGAN (UNTUK 1 (SATU) FILE)

CONTOH
Nomor : _______, __ _______ 2015
Lampiran :

Kepada Yth.:
Pokja ULP Konstruksi pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara
Jalan Jenderal Sudirman No. 623,
Bandung - 40211

Perihal : Penawaran Pekerjaan Penataan Ruang Pelayanan Jasa Terpadu.

Sehubungan dengan pengumuman Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi dan


Dokumen Pengadaan nomor: _________________ tanggal ______________ dan setelah kami
pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta
adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan
Penataan Ruang Pelayanan Jasa Terpadu, Program Penelitian dan Pengembangan
Kementerian ESDM, Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara,
Output Layanan Penelitian dan Pengembangan, Komponen Revitalisasi Laboratorium dan
Sarana Litbang Mineral dan Batubara, Sub Komponen Penataan ruang pelayanan jasa terpadu
(020.11.04.1912. 050.051.E.533121), Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara, Tahun Anggaran 2018, sebesar Rp_______________
(__________________________)

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama ____ (________________) hari kalender.
Penawaran ini berlaku selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal surat
penawaran ini.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan :
1. Daftar Kuantitas dan Harga;
2. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan;
c. Daftar Personil Inti;
d. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan;
e. Spesifikasi teknis;
3. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
4. Data kualifikasi;
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
44

C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/ CONTOH


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ______________________________ yang


pembukaan penawarannya akan dilakukan di _______________________ pada tanggal
__________________________ 20____, maka kami :
______________________________________ (nama peserta 1);
______________________________________ (nama peserta 2);
______________________________________ (nama peserta 3);
____________________________________________________dst

bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam
bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).
Kami menyetujui dan memutuskan bahwa :
1. Secara bersama-sama :
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah
__________________
b. Menunjuk ____________________________ [nama peserta 1] sebagai perusahaan
utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas
nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:
_______________ [nama peserta 1] sebesar _____% (__________persen)
_______________ [nama peserta 2] sebesar _____% (__________persen)
_______________ [nama peserta 3] sebesar _____% (__________persen)
__________________________________________________dst
3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing
tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari
kemitraan/KSO.
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara tertulis dari
masing-masing anggota kemitraan/KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota kemitraan/KSO
akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian
ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar
peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.
6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan kepada
_________________________ [nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur
utama/direktur pelaksana _________________________ [nama peserta 1] berdasarkan
persetujuan tertulis dari seluruh anggota kemitraan/KSO.
7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
45

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda tangan


di________________ pada hari__________ tanggal_____________________ bulan
_____________, tahun________________________________________

Peserta 1 Peserta 2 Peserta 3

(_______________) (_______________) (_______________)

dst

(_______________)

Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerjasama Operasi ini harus dibuat diatas kertas segel/bermeterai.
46

D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantuan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat dicantuan
dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. metode pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian


pekerjaan];
2. jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (PHO) [tidak melampaui batas waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP];
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sebagaimana tercantum dalam
LDP];
jumlah peralatan minimal disertai surat dukungan dari rental/sewa peralatan untuk peralatan
yang disewa
4. spesifikasi teknis;
material pabrikan dilengkapi dengan brosur;
5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP, serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan];
6. Hal-hal lain yang dipersyaratkan :
a. Surat dukungan material (apabila ada material pabrikan);
b. Upah tenaga kerja menggunakan standar UMR Provinsi/U kabupaten/kota lokasi
kegiatan pekerjaan tahun 2016;
c. Personil inti Ijazahnya mencantuan Nomor Seri dan Sertifikat Keahlian (SKA)/Sertifikat
Keterampilan (SKT),
47

E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM


NEGERI (TKDN)

FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI


(TKDN)

Nilai Gabungan Barang/Jasa


TKDN
(Rp)
Uraian Pekerjaan Total
Barang/ Gabu-
DN LN Ribu % Jasa ngan
Rp KDN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

BARANG

I. Material Langsung (Bahan (1A) (1B) (1C) (1D) (1E) (1F)


baku)

II. Peralatan (Barang jadi) (2A) (2B) (2C) (2D) (2E) (2F)

A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D) (3E) (3F)

JASA

III. Manajemen Proyek dan (4A) (4B) (4C) (4D) (4E) (4F)
Perekayasaan

IV. Alat Kerja / Fasilitas Kerja (5A) (5B) (5C) (5D) (5E) (5F)

V. Konstruksi dan Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6D) (6E) (6F)

VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D) (7E) (7F)

B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D) (8E) (8F)

C. TOTAL Biaya (A + B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E) (9F)

Formulasi perhitungan :

Nilai Barang Total (3C) - Nilai Barang Luar Negeri


= (3B)
% TKDN (Gabungan Barang dan Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
Jasa)
Nilai Jasa Total(8C) - Nilai Jasa Luar Negeri (8B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[tanda tangan]

[nama wakil sah badan usaha/pemimpin kemitraan (KSO)/perorangan]


48

F. BENTUK PAKTA INTEGRITAS


Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta telah
menyetujui dan menandatangani pakta integritas
49

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : __________[nama wakil sah badan usaha]

No.Identitas : ___________ [diisi nomor KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________

Bertindak untuk dan : PT/CV/Firma/Koperasi____________________ [pilih


atas nama yang sesuai dan cantuan nama]

2. Nama : __________[nama wakil sah badan usaha]

No.Identitas : ___________ [diisi nomor KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________

Bertindak untuk dan : PT/CV/Firma/Koperasi____________________ [pilih


atas nama yang sesuai dan cantuan nama]

3. ...[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);


2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat
secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20_____[tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],

[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

..... dan seterusnya, sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO

[cantuan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan]


50

G. DATA ISIAN KUALIFIKASI


Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form Isian
Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
51

[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK KEMITRAAN/KSO]

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________[nama wakil sah jika badan usaha]

Jabatan : __________[diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi _______________________


untuk dan atas [pilih yang sesuai dan cantuan nama badan usaha]
nama

Alamat : __________

Telepon/Fax : __________

Email : __________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama perusahaan/koperasi/kemitraan/KSO


berdasarkan __________ [akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta
pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/D/I yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I”];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak
yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam
Daftar Hitam;
7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1. Nama Badan Usaha : __________

2. Status :
Pusat Cabang

Alamat Kantor Pusat : __________

No. Telepon : __________


3.
No. Fax : __________

E-Mail : __________
52

Alamat Kantor Cabang : __________

No. Telepon : __________


4.
No. Fax : __________

E-Mail : __________

B. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi


a. Nomor : __________
b. Tanggal : __________
c. Nama Notaris : __________
d.Nomor Pengesahan Kementerian
Hukum dan HAM. (untuk yang
berbentuk PT)
2. Akta/Anggaran Dasar Perubahan
Terakhir
a. Nomor : __________
b. Tanggal : __________
c. Nama Notaris : __________

C. Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan Usaha

D. Izin Usaha

1. No. Surat Izin Usaha : _______Tanggal ______


________
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________
53

E. Izin Lainnya [apabila dipersyaratkan]

1. No. Surat Izin ____________ : _______Tanggal ______


2. Masa berlaku izin : __________
3. Instansi pemberi izin : __________

F. Data Keuangan

3. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. Identitas Alamat Persentase

4. Pajak

__________
:
a. Nomor Pokok Wajib Pajak

b. Bukti laporan Pajak Tahun : No.______tanggal _______


terakhir

G. Data Personalia (Tenaga ahli/teknis/terampil badan usaha)

Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah

1 2 3 4 5 6 7 8
54

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan

Kapasita
Mer Kondis Lokasi Status
Jenis s atau Tahun
Jumla k i Kepemilikan
No. Fasilitas/Peralatan output pembuata Sekaran
h dan / Dukungan
/ Perlengkapan pada n (%) g
tipe Sewa
saat ini

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I. Data Pengalaman Perusahaan

(nilai paket tertinggi pengalaman sesuai sub bidang yang dipersyaratkan dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir)

PPK/ Pejabat Tanggal Selesai


Pembuat Kontrak Pekerjaan
Nama Komitmen Berdasarkan
Sub Ringkasan
No. Paket Lokasi
Bidang Lingkup
Pekerjaan Alamat/ No/ BA Serah
Pekerjaan Pekerjaan Nama Nilai Kontrak
Telepon Tanggal Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

J. Data Pengalaman Perusahaan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir (untuk perusahaan
yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru berdiri kurang dari
3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini).

PPK/ Pejabat Tanggal Selesai


Pembuat Kontrak Pekerjaan
Nama
Komitmen Berdasarkan
No. Paket Ringkasan Lokasi
Pekerjaan Lingkup
Alamat/ No/ BA Serah
Pekerjaan Nama Nilai Kontrak
Telepon Tanggal Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
55

K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan

PPK/ Pejabat
Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Komitmen
Bidang/
No. Paket Lokasi
Sub Kontrak Prestasi
Pekerjaan Alamat/ No/
Bidang Nama Nilai (Rencana) Kerja
Pekerjaan Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L. Modal Kerja
Surat dukungan keuangan dari Bank:
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan
ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi
berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

[tempat], [tanggal] [bulan] 20 _____ [tahun]

PT/CV/Firma/Koperasi
____________________[pilih yang sesuai dan cantuan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-


tanda tangan]

(nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan dalam badan usaha]
56

BAB VIII. PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI

I. Petunjuk Pengisian Untuk Peserta Bukan Kemitraan/KSO mengikuti petunjuk dan


penggunaan aplikasi SPSE (User Guide);

II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing–masing anggota kemitraan/KSO
wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing–masing kualifikasi badan usahanya
dengan petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
B. Landasan Hukum Pendirian Usaha
1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta pendirian
perusahaan/anggaran dasar koperasi, serta untuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas diisi nomor pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama Notaris penerbit Akta Perubahan Terakhir
badan usaha, apabila ada. Khusus untuk Perseroan Terbatas, jika terdapat
perubahan nama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, pada Pembuktian
Kualifikasi peserta diminta menunjukkan asli dan memberikan salinan Bukti
Pemberitahuan dari Notaris selaku Kuasa Direksi yang telah diajukan melalui
Sisminbakum atas Akta Perubahan Terakhir.
C. Pengurus Badan Usaha
Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan dalam badan usaha
D. Ijin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).
Untuk persyaratan perijinan bagi Penyedia asing disesuaikan dengan praktek bisnis
internasional dan/atau ketentuan negara asal Penyedia.
Tabel Ijin Usaha :
1. Diisi dengan jenis surat ijin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat ijin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat ijin usaha.
4. Diisi dengan kualifikasi usaha
5. Diisi dengan klasifikasi usaha
E. Ijin Lainnya [apabila dipersyaratkan]
1. Diisi dengan jenis surat ijin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku ijin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat ijin.
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/persero, dan
persentase kepemilikan saham/persero.
57

2. Pajak
A. Diisi dengan NPWP badan usaha
B. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa
SPT Tahunan.
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 (dua),
dikecualikan untuk penyedia asing (khusus untuk International Competitive
Bidding)].
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama
pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat
Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga
ahli/teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini, merk
dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan
status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/ dukungan sewa) dari masing-masing
fasilitas/peralatan/perlengkapan yang diperlukan. Bukti status kepemilikan harus dapat
ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
I. Data Pengalaman Perusahaan
Diisi dengan nama paket pekerjaan, sub bidang pekerjaan yang dipersyaratkan,
ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan
alamat/telepon dari PPK/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak,
tanggal selesai paket pekerjaan berdasarkan kontrak, dan tanggal Berita Acara Serah
Terima Pertama (PHO), untuk masing-masing paket pekerjaan selama 10 (sepuluh)
tahun terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung Kemampuan Dasar (KD) pada
paket pekerjaan usaha non kecil.
J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir
Diisi dengan nama paket pekerjaan, ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari PPK/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan
berdasarkan kontrak, dan tanggal Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO), untuk
perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru berdiri
kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini.
K. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan
Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/sub bidang pekerjaan dan lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari PPK/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, serta persentase progres menurut kontrak,
dan prestasi kerja terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung Sisa Kemampuan
Paket (SKP).
L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai paket
(HPS).

Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota kemitraan/KSO
wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya.
58

BAB IX. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. data kualifikasi untuk peserta yang melakukan kemitraan/Kerja Sama Operasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
berhak mewakili Kemitraan/KSO;
2. memiliki ijin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
3. perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi
yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan atau peserta perorangan tidak sedang
dalam menjalani sanksi pidana;
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan
tidak masuk dalam Daftar Hitam;
5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT
Tahunan).
6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi
kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, usaha
Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk
usaha non-kecil;
8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
9. menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;
10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk
mengikuti pengadaan Pekerjaan Konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai total paket (HPS);
11. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO :
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat
persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO
tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 10 dilakukan untuk
setiap perusahaan yang melakukan kemitraan/KSO.
12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis
dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang sesuai dalam 10
(sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang
mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak dan status
peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan sekarang
(present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:

NPs = Nilai pekerjaan sekarang


59

Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila ada) saat serah
terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah terima pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila belum ada,
dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan indeks bulan-bulan
sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan komponen terbesar dari
pekerjaan;
13. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan:
a. SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
Untuk usaha kecil:
KP = 5
Untuk usaha non kecil:
KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan
selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua
perusahaan yang bermitra/KSO;

B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta dalam
Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum pada aplikasi SPSE
dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta
diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP dapat meminta
peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah
substansi Data Kualifikasi yang telah dikirian melalui aplikasi SPSE.
E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data kualifikasi yang kurang tidak
dapat dilengkapi.
60

BAB X. BENTUK KONTRAK

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
Jalan Jenderal Sudirman Nomor 623, Bandung, Telepon 022-6030483

SURAT PERJANJIAN

UNTUK MELAKSANAKAN
PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI
________________
PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
TAHUN ANGGARAN 2018

Nomor: __________

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun
____________, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

I. Nama : ____________________
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) __________, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Barang Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara No. _____________ tanggal __ _________ _____.
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 623 Bandung - 40211.
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PPK.

[Untuk penyedia perseorangan, maka:]

II. Nama : ________________

yang berkedudukan di __________ [alamat penyedia], berdasarkan identitas No. _________


[No. KTP/SIM/ Paspor Penyedia], selanjurnya disebut “Penyedia”]

[Untuk penyedia badan usaha non KSO, maka:]

II. Nama : ___________________


Jabatan : Direktur Utama / Direktur PT. / CV. ______________, (N.P.W.P.:
__.___.___._-___.___) berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas /
Komanditer “PT. / CV. _______” dari Notaris ”_________, ___”, No. __
tanggal __ ______ ___ dan Akta _______________ “_________” dari
Notaris “_________,___”, No. ___ tanggal __ _______.
Alamat : _______ _______ ______ ______ ______ ______ ______ _____
____________.
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. / CV. _________, yang selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut Penyedia.
61

[Untuk penyedia KSO/Kemitraan, maka::]


[Kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut:

1. _________________________[nama Penyedia 1];

2. _________________________[nama Penyedia 2];

_____________dst

yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung renteng atas
semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk __________ [nama
anggota kemitraan/KSO yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia wakil kemitraan/KSO],
berdasarkan surat Perjanjian kemitraan/KSO No. ___________ tanggal ___________ (selanjutnya
disebut “Penyedia”).”]

MENGINGAT BAHWA :
(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”);
(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
1. “total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebesar Rp______________ (_________________ rupiah),” yang dibebankan pada
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan Batubara, Tahun Anggaran 2018, No. __________ tanggal __
__________ 2016
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini:

a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);


b. pokok perjanjian, syarat-syarat khusus Kontrak, syarat-syarat umum Kontrak;
c. surat penawaran harga berikut daftar kuantitas dan harga;
d. spesifikasi teknis;
e. gambar-gambar; dan
f. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
62

yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan tanggal
mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Pusat Penelitian Untuk dan atas nama Penyedia/Kemitraan
dan Pengembangan Teknologi Mineral (KSO) ______________
dan Batubara, PPK Kegiaran
__________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
ini untuk Penyedia maka rekatkan untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]
63

BAB XI. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini


harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut:

1.1. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang


berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud fisik lainnya.

1.2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah


Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah atau
Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/
APBD;

1.3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA


adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan
APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD;

1.4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK


adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.

1.5. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/


pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas
memeriksa dan menerima hasil pekerjaan;

1.6. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern


pada institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah
aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.

1.7. Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan


yang menyediakan Pekerjaan Konstruksi.

1.8. Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian


kerja dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.9. Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja sama


usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis.

1.10. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah


jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang
diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban penyedia.

1.11. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut


Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan
penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak
64

(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta


dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.

1.12. Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam


Kontrak.

1.13. Hari adalah hari kalender.

1.14. Direksi lapangan adalah tim pendukung yang


dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau
lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak
untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.15. Direksi teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/


ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.

1.16. Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran)


adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.

1.17. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan


perkiraan biaya pekerjaan yang ditetapkan oleh PPK,
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja ULP
untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya.

1.18. Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara


langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu
konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;

1.19. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis


pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;

1.20. Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang


layak, realistik dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan
yang sistimatis berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar;

1.21. Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang


menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan
yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.

1.22. Personil inti adalah orang yang akan ditempatkan secara


penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

1.23. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian


pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

1.24. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini


terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir.
65

1.25. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia


yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SP), yang
diterbitkan oleh PPK.

1.26. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal


penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam
Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan
oleh PPK.

1.27. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang


ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak
tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan.

1.28. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang


tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana
disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan
sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia.

1.29. Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang


setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan
terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik
secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi
teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau
keselamatan umum.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan


Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1. Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia. (kecuali
Hukum dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
Bahasa Indonesia dan bahasa nasional pemberi pinjaman/
hibah tersebut dan/atau bahasa Inggris).

3.2. Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di


Indonesia. (kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum
yang berlaku di negara pemberi pinjaman/hibah (tergantung
kesepakatan antara Pemerintah dan negara pemberi
pinjaman/hibah)).

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para


Korupsi, Kolusi, pihak dilarang untuk :
dan Nepotisme
a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
(KKN),
memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa
Persekongkolan
apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk
serta Penipuan
mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut
dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;

b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk


mengatur hasil pelelangan, sehingga mengurangi/
menghambat/memperkecil/meniadakan persaiangan
yang sehat dan/atau merugikan pihak lain; dan/atau

c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar


dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan
untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.
66

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan


(termasukemua anggota Kemitraan/KSO apabila berbentuk
Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya (jika ada) tidak akan
melakukan tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan


larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif sebagai berikut :

a. pemutusan Kontrak;

b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan


sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;

c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan

d. dimasukkan daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK


kepada PA/KPA.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Asal Material/ 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang


Bahan terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen
impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan


diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang,
tumbuh, atau diproduksi.

5.3 Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur,


pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaannya
dilakukan di Indonesia (produksi dalam negeri).

5.4 Jika dalam material/bahan digunakan komponen berupa


barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal
dari dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor
harus sesuai dengan besaran TKDN dalam formulir
rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi
harga) yang merupakan bagian dari penawaran penyedia.

6. Korespondensi 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau


faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum
dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika
telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para
Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat
tercatat, e-mail, dan/atau faksimili ditujukan ke alamat yang
tercantum dalam SSKK.
7. Wakil sah para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya
dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam
SSKK. Khusus untuk penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh
diwakilkan.
67

8. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan


berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.
9. Pengalihan 9.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
dan/atau pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
Subkontrak (merger), konsolidasi, pemisahan, maupun akibat lainnya.

9.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia lain dengan


mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.

9.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian pekerjaan


dan dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

9.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan apabila


pekerjaan tersebut sejak awal di dalam Dokumen Pengadaan
dan dalam Kontrak diijinkan untuk disubkontrakkan.

9.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan


kepada Penyedia spesialis.

9.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan setelah


persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap bertanggung
jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

9.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan


Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.

10. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa
Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran
ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak
yang melakukan pengabaian.

11. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh


Mandiri terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka.

12. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang
disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap
PPK berdasarkan Kontrak.

13. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak
penemuan yang berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai
nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang
menurut peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

14. Jadwal 14.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan
Pelaksanaan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang
Pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.

14.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang


ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak
tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SP.
68

14.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang


ditentukan dalam SSKK.

14.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan
adendum kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

15. Penyerahan 15.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi


Lokasi Kerja kerja kepada penyedia sebelum SP diterbitkan. Penyerahan
dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan
lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan penyerahan
dituangkan dalam berita acara penyerahan lokasi kerja.

15.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-


hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum
Kontrak.

15.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari


lokasi kerja maka PPK dapat dianggap telah menunda
pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian
lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai
Peristiwa Kompensasi.

16. Surat Perintah 16.1 PPK menerbitkan SP selambat-lambatnya 14 (empat belas)


Mulai Kerja (SP) hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.

16.2 Dalam SP dicantuan saat paling lambat dimulainya


pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

17. Program Mutu 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu
pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui
oleh PPK.

17.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:

a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;

b. organisasi kerja penyedia;

c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;

d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;

e. prosedur instruksi kerja; dan

f. pelaksana kerja.

17.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi


pekerjaan.

17.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu


jika terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.

17.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan


perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya
terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan
69

terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu


harus mendapatkan persetujuan PPK.

17.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah


kewajiban kontraktual penyedia.

18. Rapat Persiapan 18.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan
Pelaksanaan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat
Kontrak persiapan pelaksanaan kontrak.

18.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim


Teknis dan/atau Tim Pendukung.

18.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat


persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:

a. Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling sedikit


berisi :

1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan


dilaksanakan;

2) organisasi kerja Penyedia;

3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;

4) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;

5) prosedur instruksi kerja;

6) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi


peralatan dan personil; dan

7) penyusunan rencana dan pelaksanaan


pemeriksaan lokasi pekerjaan.

b. program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi


pekerjaan.

18.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam


Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang
ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

19. Mobilisasi 19.1 Penyedia melakukan mobilisasi paling lambat harus sudah
Peralatan, mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
Fasilitas dan diterbitkan SP.
Personil
19.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:

a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang


diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;

b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung


laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya;
dan/atau

c. mendatangkan personil-personil.

19.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara


bertahap sesuai dengan kebutuhan.
70

20. Pengawasan 20.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika


Pelaksanaan dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan
Pekerjaan yang berasal dari personil PPK atau manajemen
kosntruksi/konsultan pengawas. Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

20.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan


selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum
dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai
Wakil Sah PPK.

21. Persetujuan 21.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil
Pengawas Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus
Pekerjaan mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.

21.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih


dahulu adanya Hasil Pekerjaan Sementara maka penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar
usulan Hasil Pekerjaan Sementara tersebut untuk disetujui
oleh Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya
persetujuan Pengawas Pekerjaan, penyedia bertanggung
jawab secara penuh atas rancangan Hasil Pekerjaan
Sementara.

22. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah


Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas
Pekerjaan dalam Kontrak ini.

23. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK
Kerja dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya
dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

24. Pemeriksaan 24.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak,
Bersama PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan
pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan
untuk setiap rencana mata pembayaran.

24.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk


Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

24.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.


Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan
perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam
adendum Kontrak.

24.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil


dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan
Kontrak maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan
dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu
yang disepakati bersama.

25. Waktu 25.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia


Penyelesaian berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada
Pekerjaan Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan
selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang
ditetapkan dalam SP.

25.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian


bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi
71

atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka


penyedia dikenakan denda.

25.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh


Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban
pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan
jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang.

25.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 26 ini


adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

26. Perpanjangan 26.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


Waktu pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara
tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan
melalui adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut
mengubah Masa Kontrak.

26.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus


telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk
berapa lama, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
setelah penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia lalai
untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau
tidak dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan
maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk memperpanjang Tanggal Penyelesaian.

27. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis penyedia
Pengawas untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan
Pekerjaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

28. Rapat 28.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat


Pemantauan menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu
sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat
pemantauan diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa
pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

28.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya
diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri
rapat.

28.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,


Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat
atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua
pihak yang menghadiri rapat.

29. Peringatan Dini 29.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini


mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi
tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan,
menaikkan Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap Nilai
Kontrak dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini
harus sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.
72

29.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan


Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi
dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.2 Penyelesaian Kontrak

30. Serah Terima 30.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan pekerjaan.

30.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK meminta


kepada PA/KPA untuk menugaskan Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian
teknis khusus dapat dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli untuk
membantu tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

30.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan


penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

30.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah


seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.

30.5 Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh penyedia sesuai


dengan ketentuan dalam kontrak bukan akibat Keadaan
Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka
Penyedia dikenakan denda keterlambatan.

30.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima


perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak.

30.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa


pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.

30.8 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan


permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
akhir pekerjaan.

30.9 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia


melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

30.10 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak
menggunakan uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan
Pemeliharaan.

30.11 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur konstruksi


bangunan ditetapkan dalam SSKK.
73

31. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.

32. Pedoman 32.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK


Pengoperasian tentang pedoman pengoperasian dan perawatan sesuai
dan Perawatan dengan SSKK.

32.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian


dan perawatan, PPK berhak menahan uang retensi atau
Jaminan Pemeliharaan.

B.3 Perubahan Kontrak

33. Perubahan 33.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
Kontrak
33.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh
para pihak, meliputi:

a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang


dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga
mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;

b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya


perubahan pekerjaan; dan/atau

c. perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan


pekerjaan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan,
dan/atau penyesuaian harga.

33.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 33.2


tidak dapat dilakukan untuk kontrak lump sum dan kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan pada bagian lump
sum.

33.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
atas usul PPK.

34. Perubahan 34.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Lingkup atau Kotrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pekerjaan bagian harga satuan, apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan
dalam Kontrak, maka:

a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan


kontrak yang meliputi antara lain :

1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan


yang tercantum dalam kontrak;

2) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;

3) mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan


sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan;
dan/atau

4) melaksanakan pekerjaan tambah yang belum


tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan.
74

b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan


tersedianya anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai kontrak awal.

c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga


satuan timpang maka harga satuan timpang tersebut
berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam
dokumen pengadaan. Untuk kuantitas pekerjaan
tambahan digunakan harga satuan berdasarkan hasil
negosiasi.

d. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara


tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.

e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara


sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.

34.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak lump sum dan


kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada bagian
lump sum, tidak dapat dilakukan perubahan kontrak.

35. Perubahan 35.1 perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK
Jadwal atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal
Pelaksanaan sebagai berikut:
Pekerjaan
a. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;

b. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau

c. keadaan kahar.

35.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang paling


kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar.

35.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas


kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis
yang diajukan oleh penyedia.

35.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan


Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.

35.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan


dalam adendum kontrak.

B.4 Keadaan Kahar

36. Keadaan Kahar 36.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

36.2 Yang termasuk Keadaan Kahar antara lain:

a. bencana alam;

b. bencana non alam;


75

c. bencana sosial;

d. pemogokan;

e. kebakaran;

f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan


melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
menteri teknis terkait.

36.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan
pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

36.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan


disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

36.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk


pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar
harus diperpanjang paling kurang sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

36.6 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar


yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.

36.7 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan


dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir
dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa
Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin
maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian.
Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum
Kontrak.

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

37. Penghentian 37.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan


Kontrak sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

37.2 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara


tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian
pekerjaan.

37.3 Penghentian kontrak karena kedaan kahar dapat bersifat:

a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau

b. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak


memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan.

37.4 Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap


mempertimbangkan efektifitas tahun anggaran.
76

37.5 Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai


dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang
telah dicapai dan diterima PPK.

38. Pemutusan 38.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau
Kontrak pihak Penyedia.

38.2 PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila


Penyedia tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan
dalam kontrak.

38.3 Penyedia dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila


PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam
kontrak.

38.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat


belas) hari setelah PPK/penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis
kepada penyedia/PPK.

39. Pemutusan 39.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak
PPK melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah
terjadinya hal-hal sebagai berikut:

a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai


dengan batas akhir pelaksanaan pekerjaan dan
kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi
batas berakhirnya kontrak;

b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan


mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh)
hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;

c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan


sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan;

d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan


kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;

e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak


memulai pelaksanaan pekerjaan;

f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh


delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan;

g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;

h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki


Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh
PPK;

i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan


Pelaksanaan;
77

j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk


menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan
perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari;

k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau


pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan
oleh instansi yang berwenang; dan/atau

l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan


KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi
yang berwenang.

39.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan


Penyedia:

a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket di atas


Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah));

b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau


Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila ada);

c. Penyedia membayar denda keterlambatan (apabila


sebelumnya penyedia diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan pekerjaan);

d. penyedia membayar denda sebesar kerugian yang


diderita PPK sebagaimana yang tercantum dalam SSKK;
dan

e. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan

39.3 PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian


prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai
dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
dengan denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi
hak milik PPK.

40. Pemutusan 40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan
Penyedia Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila
PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak.

40.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar


kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan
tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan
denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila
ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan
kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Keterlambatan 41.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai


Pelaksanaan jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara
Pekerjaan dan tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
Kontrak Kritis
41.2 kontrak dinyatakan kritis apabila:
78

a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70%


dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih
besar 10% dari rencana;

b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100%


dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih
besar 5% dari rencana;

c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak,


realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari
rencana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

41.3 Penanganan kontrak kritis

a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1 dan


penanganan Kontrak pada pasal kritis 42.2 penanganan
Kontrak Kritis dilakukan dengan Rapat Pembuktikan
(show cause meeting/SCM)

1) pada saat Kontrak dinyatakan kritis, konsultan


pengawas menerbitkan surat peringatan kepada
Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan SCM.

2) dalam SCM PPK, konsultan pengawas, pengelola


teknis dan penyedia membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
I

3) apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama,


maka dilaksanakan SCM II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu
(uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM II.

4) apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap kedua,


maka diselenggarakan SCM III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu
(uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM III.

5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus


menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia atas
keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.

b. dalam hal setelah diberikan SCM III dan Penyedia tidak


mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah
ditetapkan, PPK melakukan rapat bersama atasan PPK
sebelum tahun anggaran berakhir, dengan ketentuan:

1) PPK dapat memberikan kesempatan untuk


menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50 (lima
puluh) hari kalender dengan ketentuan:

a) penyedia secara teknis mampu menyelesaikan


sisa pekerjaan paling lama 50 (lima puluh) hari
kalender; dan

b) penyedia dikenakan denda keterlambatan


sesuai dengan SSKK apabila pemberian
79

kesempatan melampaui masa pelaksanaan


pekerjaan dalam kontrak.

2) PPK dapat langsung memutuskan Kontrak secara


sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; atau

3) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan


pekerjaan. Pihak lain tersebut selanjutnya dapat
menggunakan bahan/peralatan, Dokumen Pihak
Penyedia dan dokumen desain lainnya yang dibuat
oleh atau atas nama penyedia. Seluruh biaya yang
timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pihak lain
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia
berdasarkan kontrak awal.

42. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
Kontrak akibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran
lainnya persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

43. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara


yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat
kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya
oleh PPK tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua
peninggalan tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah
mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

44. Hak dan 44.1 Penyedia memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban
Penyedia a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam
kontrak;

b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana


dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik


kepada PPK;

d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai


dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;

e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara


cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan
yang dirinci dalam kontrak;

f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan


untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal


penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak; dan
80

h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk


melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan penyedia.

44.2 Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak langsung


melakukan kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan
kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang
merupakan tugas penyedia.

45. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan


Dokumen dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Kontrak dan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
Informasi dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

46. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari
Kekayaan pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

47. Penanggungan 47.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,


dan Risiko dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya
terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja
sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan akhir:

a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda


penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil;

b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;

c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera


tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

47.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal


penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua
risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan
dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan
atau kelalaian PPK.

47.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam angka 47 ini.

47.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau


Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama
Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan
harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan
tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

48. Perlindungan 48.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri
Tenaga Kerja untuk mengikutsertakan Personilnya pada program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

48.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan


Personilnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja.
81

Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta


Personilnya dianggap telah membaca dan memahami
peraturan keselamatan kerja tersebut.

48.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan


kepada setiap Personilnya (termasuk Personil Subpenyedia,
jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan
memadai.

48.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan


kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia akan
melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang
timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam
waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

49. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang


Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar
tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.
50.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu
50. Tindakan
persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-
Penyedia yang
tindakan berikut:
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
atau Pengawas
Pekerjaan
b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum dalam
Lampiran A SSKK;

c. mengubah atau memutakhirkan program mutu;

d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.


50.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu
persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan
tindakan-tindakan berikut:

a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka 21.


SSUK;

b. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;

c. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

51. Laporan Hasil 51.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan


Pekerjaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan
yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.

51.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan
di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan
laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.

51.3 Laporan harian berisi:

a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi


pekerjaan;

b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;


82

c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;

d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;

e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa


alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan; dan

f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan


pelaksanaan.

51.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan


diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

51.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan


berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

51.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan


dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

51.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat


foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi
pekerjaan.

52. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan


Dokumen dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh
penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik
PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir
Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen
dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK.
Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan
piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan
dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur
dalam SSKK.

53. Kerjasama 53.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur
Antara Penyedia dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
dan Sub
Penyedia 53.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan
yang disubkontrakkan tersebut.

53.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu


kepada Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

54. Usaha Mikro, 54.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro, Usaha
Usaha Kecil dan Kecil dan koperasi kecil, antara lain dengan
Koperasi Kecil mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.

54.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia terpilih


tetap bertanggungjawab penuh atas keseluruhan pekerjaan
tersebut.

54.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan


yang bukan pekerjaan utama.

54.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetapan


di atas.

54.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka penyedia


dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.
83

55. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi
kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak lainnya
yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK
dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi kerja.

56. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja
dan Kesehatan semua pihak di lokasi kerja.
Kerja

57. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa


Denda Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan
Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual penyedia.

58. Jaminan 58.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK sebelum


dilakukan penandatanganan kontrak dengan besar:

a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau

b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan


Sendiri (HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari 80%
(delapan puluh perseratus) HPS.

58.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak


tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

58.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti
dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

58.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus
perseratus) dari besarnya uang muka.

58.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara


proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

58.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang sejak


tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan
tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

58.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

58.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling


lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa
pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik
sesuai dengan ketentuan kontrak.

58.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak


tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO).
84

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

59. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :


Kewajiban PPK
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh penyedia;

b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai


pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia;

c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum


dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia;

d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang


dibutuhkan oleh pihak penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

e. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);

f. membayar uang muka (apabila diberikan);

g. memberikan instruksi sesuai jadwal;

h. membayar ganti rugi karena kesalahan yang dilakukan PPK;


dan

i. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada PA/KPA


(apabila ada).

60. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.

61. Peristiwa 61.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia


Kompensasi dalam hal sebagai berikut:

a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi


pelaksanaan pekerjaan;

b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;

c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi


dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;

d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal


dalam kontrak;

e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk


melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;

f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan


pekerjaan;

g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu


yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan
oleh PPK;

h. ketentuan lain dalam SSKK.


85

61.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran


tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan
maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

61.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data


penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat
Peristiwa Kompensasi.

61.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat diberikan


jika berdasarkan data penunjang dapat dibuktikan terjadi
gangguan penyelesaian pekerjaan akibat peristiwa
kompensasi.

61.5 Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi dan penyedia


telah diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan maka
penyedia tidak berhak meminta ganti rugi.

61.6 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan waktu
Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui
adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa Kontrak.

61.7 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan


waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai
untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau
mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

62. Personil Inti 62.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus
dan/atau sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan
62.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

62.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia dengan


mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK
dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja
personil inti yang diusulkan beserta alasan penggantian.

62.4 PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian


personil inti dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.

62.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:

a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan


dengan baik;

b. berkelakuan tidak baik; atau

c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;

maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti


dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja
dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.
86

62.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu


dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari
personil inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.

62.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan


pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

63. Harga Kontrak 63.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.

63.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban


pajak dan biaya overhead serta jamsostek yang meliputi juga
biaya keselamatan dan kesehatan kerja.

64. Pembayaran 64.1 Uang muka

a. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi


peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain;

b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar


setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka
senilai uang muka yang diterima;

c. dalam hal PPK menyediakan uang muka maka Penyedia


harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak;

d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran


(SPP) kepada Pajabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
huruf c, paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Jaminan
Uang Muka diterima;

e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum,


perusahaan penjaminan, atau Perusahaan Asuransi
Umum yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan
(suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau
lembaga yang berwenang;

f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan


berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus perseratus).

64.2 Prestasi pekerjaan

a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati


dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:

1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan


kemajuan hasil pekerjaan;
87

2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan,


sistem termin/berangsur-angsur sesuai prestasi
progres atau pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;

3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah


terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan yang
menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan sebagaimana diatur dalam SSKK;

4) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka,


denda (apabila ada), pajak dan uang retensi; dan

5) untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak,


permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh subpenyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.

b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan


selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan;

c. PPK dalam kurun waktu 5 (lima) hari kerja setelah


pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus
sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM);

d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan


angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi
perselisihan.

64.3 Denda dan ganti rugi

a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan


kepada penyedia;

b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan


kepada PPK karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;

c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas


keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah:

1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian


kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila
kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat
dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan
sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima
oleh PPK;

2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila


bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi;

3) pilihan denda pada angka 1) atau 2) ditetapkan


dalam SSKK.
88

d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas


keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari
nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut
ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan
kompensasi;

e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan


dalam pembayaran prestasi pekerjaan;

f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan


dalam adendum kontrak;

g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh


PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.

65. Hari Kerja 65.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran ditandatangani
oleh masing-masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.

65.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga


kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

65.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus dilampirkan.

66. Perhitungan 66.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan


Akhir setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan
berita acara penyerahan awal telah ditandatangani oleh
kedua belah Pihak.

66.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh
tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP
untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh Pengawas
Pekerjaan.

67. Penangguhan 67.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran


Pembayaran prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan
setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

67.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia


tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-
alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia
diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu
tertentu.

67.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan


proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

67.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran


akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda kepada penyedia.

G. PENGAWASAN MUTU
89

68. Pengawasan dan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila
diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

69. Penilaian 69.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Pekerjaan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
Sementara oleh
PPK 69.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan
kemajuan fisik pekerjaan.

70. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap
Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK
atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu. Penyedia
bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.

71. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk
melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam
Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan
adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung
biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu
maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

72. Perbaikan Cacat 72.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera setelah
ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab
atas cacat mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.

72.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia


berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

72.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka


waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK
melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh
penggantian biaya dengan memotong pembayaran atas
tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika ada) atau uang
retensi atau pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau jika
tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan
sebagai utang penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

72.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap


keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan mendaftarhitaan
penyedia.

73. Kegagalan 73.1 Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan


Konstruksi dan pekerjaan maka PPK, pengawas pekerjaan dan/atau
Kegagalan Penyedia bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi
Bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing.

73.2 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK


berupa bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung
90

sejak tanggal penandatanganan berita acara penyerahan


akhir bertanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai
dengan kesalahan masing-masing selama umur konstruksi
yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10
(sepuluh) tahun.

73.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,


dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya
terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.

73.4 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara


semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan
pelaksanaan ini selama umur konstruksi yang tercantum
dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

74. Penyelesaian 74.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh


Perselisihan menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul
dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan
ini.

74.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak


dalam Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah,
arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

75. Itikad Baik 75.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

75.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur


tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

75.3 apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan,


maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi
keadaan tersebut.

75.4 Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk


bertindak dengan itikad baik sehubungan dengan hak-hak
Pihak lain, dan mengambil semua langkah yang diperlukan
untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.
91

BAB XII. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK :


Nama : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman No. 623, Bandung – 40211
Telepon : 022-6030483
Website : http://www.tekmira.esdm.go.id
Email : PPK-KP2 / KP2 @tekmira.esdm.go.id
Faksimili : 022-6003373 (Up. PPK KP3)

Penyedia :
Nama : __________
Alamat : __________
Telepon : __________
Email : __________
Faksimili : __________

B. Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut :


Pihak
Untuk PPK : _____________

Untuk Penyedia : __________

Pengawas Pekerjaan ________ sebagai wakil sah PPK (apabila


ada)

C. Tanggal Berlaku Kontrak mulai berlaku terhitung sejak ditandatangani s/d serah
Kontrak terima kedua (final hand over)

D. Jadwal Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama :


Pelaksanaan 90 ( sembilan puluh ) hari kalender
Pekerjaan

E. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama: 6 (enam) bulan


Pemeliharaan

F. Umur Konstruksi Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi: 10 (sepuluh)


tahun sejak tanggal penanda-tanganan Berita Acara penyerahan
akhir.

G. Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan


Pengoperasian perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal
dan Perawatan penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.

H. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK
Tagihan untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 5 (Lima) hari kerja
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang
tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.

I. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara


Jaminan
92

J. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK


Penyedia yang adalah: “tidak ada”
Mensyaratkan
Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan
Persetujuan PPK
Pengawas Pekerjaan adalah: “tidak ada”
atau Pengawas
Pekerjaan

K. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan


Dokumen piranti lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan
pembatasan sebagai berikut: __________

L. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa :


a. Listrik
b. Air

M. Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari DIPA


Pembiayaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara, Tahun Anggaran 2018.

N. Pembayaran Uang Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka.


Muka
Uang muka diberikan setinggi-tingginya 30% (Tiga puluh per
seratus) dari Nilai Kontrak

O. Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara : Termin/


Prestasi Pekerjaan Angsuran sesuai prestasi/Sekaligus.

Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan


ketentuan sebagai berikut : telah menyelesaikan pekerjaan minimal
50% (Lima puluh perseratus).

Pembayaran atas peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian


dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan sebagaimana
dimaksud pada SSUK angka 64.2.a senilai:___% (______ per
seratus) dari nilai peralatan dan/atau bahan

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan


pembayaran prestasi pekerjaan : permohonan pembayaran termin
yang dilengkapi dengan berita acara kemajuan pekerjaan yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis, berikut
Kwitansi bermeterai Rp 6.000,00, Faktur Pajak dan SSP.

P. [Penyesuaian 1. [Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang dikeluarkan


Harga] oleh _________ [BPS/Instansi Teknis Lainnya]

2. Indeks yang dipergunakan adalah indeks _______


(perdagangan, industri, impor, dll) sebesar_______

3. Koefisien tetap adalah sebesar____________

4. Koefisien komponen kontrak adalah sebesar__________]

Q. Peristiwa Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai pemberian


Kompensasi peristiwa kompensasi adalah: ________ (apabila ada)

R. Denda dan ganti 1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK
rugi memutuskan kontrak secara sepihak adalah:
__________________

2. Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh


PPK yang dibayarkan oleh penyedia dalam jangka waktu :
________________ hari sejak tanggal pemutusan kontrak
93

[Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh


PPK dibayarkan oleh penyedia dengan cara: dipotong dari
tagihan/penyedia menyetorkan ke kas negara/daerah]

3. Besarnya denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan


sebesar [1/1000 (satu perseribu) dari ______________
[dari nilai kontrak/bagian kontrak yang terlambat]

4. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dengan cara :


________________

5. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dalam jangka waktu :


________________

S. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak


dikenakan sanksi :_________
a. dilakukan pemutusan kontrak; atau
b. membayar 2 (dua) kali lipat selisih harga didalam kontrak
dengan harga yang dibayarkan kepada subPihak Penyedia.
(dipilih salah satu)

T. Penyelesaian Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak


Perselisihan dapat diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sebagai Pemutus
Sengketa.
“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan diselesaikan
dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)
menurut peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan
prosedur arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua belah
pihak yang bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama dan
terakhir. Para Pihak setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga)
orang. Masing-masing Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan
kedua arbitrator yang ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih
arbitrator ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan arbitrator.”
94

Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak


Personil Inti dan Peralatan

- Personil Inti yang ditugaskan: [cantuan nama, uraian detil tanggung jawab kerja, minimum
kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantuan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]
- Peralatan yang digunakan: [cantuan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk
pelaksanaan pekerjaan]
95

BAB XIII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Lihat Lampiran BAB XIII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Keterangan

Spesifikasi Teknis dan Gambar yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
seperti terlampir
96

BAB XIV. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan Untuk Kontrak Lump Sum

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),
Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan


sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan, personil,
bahan-bahan, perawatan, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantuan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas
dicantuan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantuan harga untuk suatu pekerjaan
maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada
maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang
terkait.

6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume pekerjaan sesuai dengan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
97

BAB XV. BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

Nomor : Bandung, __ ________ 2015


Lampiran :

Kepada Yth.
______________
di
_________

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan _________


________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor : __________ tanggal __ _________
2015 perihal Penawaran Pekerjaan ______________, Program Penelitian dan Pengembangan
Kementerian ESDM, Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Output
_____________, Sub Output __________ ________ (020.11.04.1912.___.___.______), Pada Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Tahun Anggaran 2018, dengan nilai
penawaran sebesar Rp ___.___.____,00 (___________________ rupiah) atau sebesar __,__% terhadap
Harga Perkiraan Sendiri (HPS), kami nyatakan diterima/disetujui.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara diharuskan untuk
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan senilai 5% x HPS sebesar
Rp ___.___.____,00 = Rp __.___.____,00 (_________ rupiah) / 5% x Rp ___.___.___,00 (Nilai Kontrak)
= Rp ___.____.___,00 (________ rupiah) dengan jangka waktu Jaminan Pelaksanaan selama ___
(_______ puluh) hari Kalender sejak diterbitkannya Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat
Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara
untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya.

Satuan Kerja __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
NIP: __________

Tembusan Yth. :

1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]


2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP ]
......... dst
98

B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SP)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SP)


Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:


__________[nama Pejabat Pembuat Komitmen]
__________[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
__________[alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama


ini memerintahkan:
__________[nama Penyedia]
__________[alamat Penyedia]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________
selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut :

1. Macam pekerjaan :

2. Tanggal mulai kerja :

3. Syarat-syarat pekerjaan : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian : selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun


dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal
__________

5. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/


penyelesaian pekerjaan Penyedia akan dikenakan
Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu)
dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak
sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak.

Menerima dan menyetujui : Bandung, __ ________ 2018


Pada Tanggal __ _______ 2018
Untuk dan atas nama __________[nama Untuk dan atas nama __________
Penyedia] Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan] [tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan [nama lengkap]


usaha/(kemitraan/KSO) NIP: __________
[jabatan]
99

B. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN DARI BANK

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________________________________ dalam jabatan


selaku _______________________________________________________ dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama ______________[nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN,

dengan ini menyatakan akan membayar kepada :

Nama : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Penunjang Penelitian dan


Pengembangan Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman No. 623, Bandung - 40211

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ___________________________________________________________)
dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan _________________
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. ________________
tanggal _________________, apabila:

Nama : ________________________________________ [nama penyedia]


Alamat : ________________________________________________________

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN


ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik
dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal


________________________________ s/d ____________________.

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari penerima jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
100

4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang


diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang yang dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

5. tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
_____________.

Dikeluarkan di : _________
Pada tanggal : ___________

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan [Bank]
untuk mengkonfirmasi Materai Rp. 6.000,-
Garansi ini ke _____[bank]

____________
[Nama dan Jabatan]
101

JAMINAN PELAKSANAAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN
Nomor Jaminan: ____________________ Nilai: _____________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________[nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_____________________[nama penebit jaminan], _____________ [alamat], sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Penunjang Penelitian dan
Pengembangan, Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara, Jalan Jenderal Sudirman No. 623, Bandung - 40211 sebagai Pemilik pekerjaan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
______(terbilang_______________).

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana
TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan
__________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________ tanggal
________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan ______________
yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________

4. Jaminan ini berlaku apabila :


a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

dikeluarkan di _________________
Untuk keyakinan, pemegang pada tanggal ___________________
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke TERJAMIN PENJAMIN
_________[penerbit jaminan]
Materai Rp. 6.000,-
__________________ __________________
Nama dan Jabatan Nama dan Jabatan
102

JAMINAN UANG MUKA DARI BANK

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________________________________ dalam jabatan


selaku _______________________________________________________ dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama ______________[nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN,

dengan ini menyatakan akan membayar kepada :

Nama : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Penunjang Penelitian dan


Pengembangan Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman No. 623, Bandung - 40211

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ___________________________________________________________) dalam
bentuk garansi bank, sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan _________ berdasarkan
Kontrak No. _________ tanggal _______, apabila:
Nama : ________________________________________ [nama penyedia]
Alamat : ________________________________________________________
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, yang dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam melakukan
pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang diterimanya,
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ___________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (uncoditional) setelah menerima tuntutan
pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima
Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
103

5. tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.


6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _________
Pada tanggal : ___________

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan [Bank]
untuk mengkonfirmasi Materai Rp. 6.000,-
Garansi ini ke _____[bank]

____________
[Nama dan Jabatan]
104

JAMINAN UANG MUKA DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA


Nomor Jaminan: ____________________ Nilai: _____________
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________[nama], _____________
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_____________________[nama penebit jaminan], _____________ [alamat], sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Penunjang Penelitian dan
Pengembangan Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara, Jalan Jenderal Sudirman No. 623, Bandung – 40211 sebagai Pemilik Pekerjaan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ______
(terbilang_______________).
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _____________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _________ tanggal ________ dari PENERIMA
JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila :
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (unconditional) setelah menerima tuntutan
pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

dikeluarkan di _________________
Untuk keyakinan, pemegang pada tanggal ___________________
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
TERJAMIN PENJAMIN
_________[penerbit jaminan]
Materai Rp. 6.000,-

__________________ __________________
Nama dan Jabatan Nama dan Jabatan
105

JAMINAN PEMELIHARAAN DARI BANK

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________________________________ dalam jabatan


selaku _______________________________________________________ dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama ______________[nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN,

dengan ini menyatakan akan membayar kepada :

Nama : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Penunjang Penelitian dan


Pengembangan Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman No. 623, Bandung - 40211

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ___________________________________________________________) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan, atas pekerjaan ________ berdasarkan
Kontrak No. ____________ tanggal _________, apabila:
Nama : ________________________________________ [nama penyedia]
Alamat : ________________________________________________________
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa :
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ___________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
106

5. tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.


6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _________
Pada tanggal : ___________

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan [Bank]
untuk mengkonfirmasi Materai Rp. 6.000,-
Garansi ini ke _____[bank]

____________
[Nama dan Jabatan]
107

JAMINAN PEMELIHARAAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN
Nomor Jaminan: ____________________ Nilai: _____________
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________[nama], _____________
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_____________________[nama penebit jaminan], _____________ [alamat], sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Penunjang Penelitian dan
Pengembangan Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara, Jalan Jenderal Sudirman No. 623, Bandung – 40211 sebagai Pemilik Pekerjaan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ______
(terbilang_______________).
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan ____________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Kontrak No. ____________ tanggal __________ dari PENERIMA
JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal _________
4. Jaminan ini berlaku apabila :
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

dikeluarkan di _________________
Untuk keyakinan, pemegang pada tanggal ___________________
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
TERJAMIN PENJAMIN
_________[penerbit jaminan]
Materai Rp. 6.000,-

__________________ __________________
Nama dan Jabatan Nama dan Jabatan
108

LAMPIRAN BAB XIII


SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A. SYARAT – SYARAT UMUM DAN


TEKNIS PEKERJAAN

B. BILL of QUANTITY

C. GAMBAR TEKNIK
109

A. SYARAT – SYARAT UMUM DAN TEKNIS


PEKERJAAN
110

BAB I
KETENTUAN UMUM & TEKNIS TATA LAKSANA DI
LAPANGAN (PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN)
Pasal 1
PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Lingkup Pekerjaan.


Nama pekerjaan untuk proyek ini adalah Pekerjaan Penataan Ruang Pelayanan Terpadu,
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara yang berlokasi
di Jalan Jenderal Sudirman No. 623 Bandung, dengan lingkup pekerjaan yang mencakup
antara lain serta tidak terbatas pada:
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Struktur
c. Pekerjaan Interior Melekat
d. Pekerjaan Pengecatan
e. Pekerjaan Elektrikal
f. Pekerjaan Saluran Telepon
g. Pekerjaan Jaringan Lan
h. Pekerjaan Lantai
i. Pekerjaan Lain – lain
Pekerjaan - pekerjaan tersebut di atas harus dilaksanakan oleh Pihak Penyedia meliputi
bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja dan Dokumen Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini.
1.2. Memulai Kerja
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Surat Perjanjian (Kontrak) dan Surat Perintah
Mulai Kerja (SP) ditandatangani, pihak Penyedia Jasa (Pihak Penyedia) harus sudah
memulai melaksanakan kegiatan pekerjaan fisik dilokasi kerja.

1.3. Mobilisasi
Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal seperti berikut:
Transport peralatan konstruksi (constructional plant) yang berdasarkan daftar alat-alat
konstruksi yang diajukan dalam penawaran, dari tempat pembongkarannya ke lokasi di
mana alat itu akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini, dengan selalu disertai ijin
Konsultan Pengawas.

1.4. Lokasi Area Bekerja.

Pihak Penyedia tidak diperbolehkan menyimpan bahan material/sarana alat bekerja


disembarang tempat dan harus ada ijin dari konsultan pengawas.

Pasal 2
TENAGA AHLI DAN SARANA KERJA
2.1 Kuasa Pihak Penyedia di Lapangan
111

2.1.1. Di lapangan pekerjaan, Pihak Penyedia 'wajib' menempatkan seorang Site Manager yang
cakap dan ahli untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat
kuasa penuh dari Pihak Penyedia, berpendidikan Sarjana Desain Interior (S1) dengan
pengalaman dan berkecimpung pada pekerjaan khusus utk interior minimum 8 (delapan) tahun
dan pernah/ berpengalaman melaksanakan pekerjaan interior gedung.
2.1.2. Dengan adanya Site Manager, tidak berarti bahwa Pihak Penyedia lepas tanggung
jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
2.1.3. Pihak Penyedia wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan Konsultan Pengawas, nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan
persetujuan.
2.1.4. Bila dikemudian hari, menurut pendapat Tim Teknis dan Konsultan Pengawas bahwa
Site Manager dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan,
maka akan diberitahukan kepada Pihak Penyedia secara tertulis untuk mengganti Site
Manager.

2.2. Tenaga Kerja


Tenaga Kerja yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan
yang akan dilaksanakan.

2.3. Peralatan Bekerja


Menyediakan alat-alat bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, serta peralatan-peralatan lain
yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

2.4. Bahan-bahan Bangunan


Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada waktunya.

Pasal 3
RENCANA KERJA
3.1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Pihak Penyedia harus membuat
Program Mutu.
3.2. Program Mutu disusun/dibuat paling sedikit berisi :
- Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksakanan;
- Organisasi Kerja Penyedia;
- Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (S-Curve) ;
- Prosedur Pelaksanaan pekerjaan;
- Prosedur Instruksi Kerja
- Pelaksan Kerja.

3.3. Program Mutu tersebut akan dibahas pada saat PCM (Pre construction meeting).

3.4. Program Mutu dapat direvisi pada saat pelaksanaan pekerjaan, sesuai kondisi lokasi
pekerjaan setelah didiskusikan dengan konsultan pengawas dan PPK.

3.5. Konsultan Pengawas program mutu yang disusun Pihak Penyedia Jasa berdasarkan
Rencana Kerja tersebut.
112

Pasal 4
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN PEKERJA
4.1. Pihak Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup
di tempat pekerjaan untuk para pekerja.

4.2. Keselamatan Pekerja berupa BPJS Ketenaga Kerjaan, sesuai dengan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 44 Tahun 2015.

4.3. Pihak Penyedia berkewajiban menyediakan kotak P3K ditempat pekerjaan.

4.4. Pihak Penyedia wajib untuk menyediakan peralatan keselamatan kerja bagi semua
pekerjanya, sebelum memulai pekerjaannya agar dikonsultansikan dahulu dengan
konsultan pengawas

4.5. Segala resiko kecelakaan akibat kesalahan prosedur pekerjaan adalah tanggung jawab
Pihak Penyedia.

4.6. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Pihak
Penyedia bertanggung-jawab atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan
peralatan teknis serta bagian konstruksi yang diserahkan PPK, dalam hal terjadinya
kerusakan-kerusakan, maka Pihak Penyedia harus bertanggung jawab untuk
memperbaikinya.

Pasal 5
PERSYARATAN DAN STANDARISASI

5.1. Persyaratan Pelaksanaan


Untuk menghindari klaim dari 'User'/Proyek dikemudian hari maka Pihak Penyedia harus
betul-betul 'memperhatikan' pelaksanaan pekerjaan struktur dengan memperhitungkan
'ukuran jadi (finished arsitektur)'. Pihak Penyedia wajib melaksanakan semua pekerjaan
dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan
bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
dan atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas/Perencana/Tim Teknis dan
PPK.
Peralatan pendukung senantiasa tersedia di proyek, minimal adalah :
1 (Satu) kamera.
1 unit laptop/komputer
1 (Satu) alat ukur panjang (meteran)

5.2. Standard Yang Dipergunakan


Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Standard Nasional Indonesia,
Standard Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan
pekerjaan antara lain :
PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia.
NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
NI-8 : Peraturan Semen Portland Indonesia
113

NI-10 : Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan


PUIL-1977 : Peraturan Umum Instalasi Listrik
PPBI-1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia
SII : Standard Industri Indonesia. SK SNI T-15-1991-03
(PBI - 1991) : Peraturan beton bertulang Indonesia.

Serta :
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1981.
Peraturan Perburuhan di Indonesia dan peraturan tentang keselamatan tenaga kerja yang
dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang penanggulangan bahaya
kebakaran.
Jika tidak terdapat di dalam Peraturan/Standard tersebut di atas, maka berlaku
Peraturan/Standard Internasional ataupun dari negara asal produsen
bahan/material/komponen yang bersangkutan.
Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini :
Dokumen Lelang yang sudah disahkan oleh PPK (Gambar Kerja, RKS, BQ, B.A.
Aanwijzing) dan Surat Perjanjian (Kontrak).
Shop Drawing yang dibuat oleh Pihak Penyedia dan sudah disetujui/disahkan oleh
Konsultan Pengawas dan PPK .

Pasal 6
PENJELASAN RKS & GAMBAR
6.1. Pihak Calon Penyedia wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantuan dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) yang dituangkan dalam Addendum Dokumen Lelang.

6.2. Bila ada ketidak sesuaian antara Gambar dengan BoQ, maka yang dijadikan acuan adalah
Gambar.

6.3. Ukuran
6.3.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja dan Gambar
Pelengkap meliputi :
As - as
Luar - luar
Dalam - dalam
6.3.2. Ukuran-ukuran gambar yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam mm (mili
meter).
6.3.3. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah ukuran jadi
dalam keadaan selesai ("finished").
6.3.4. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Pihak Penyedia wajib melaporkan secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran
mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
114

6.3.5. Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga akan ditentukan
oleh Konsultan Pengawas dan didiskusikan dengan Konsultan Perencana kemudian
disahkan oleh PPK.
Pihak Penyedia tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengawas, Perencana
dan PPK, segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Pihak Penyedia baik dari
segi biaya maupun waktu.

6.4. Perbedaan Gambar


6.4.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam skala, maka gambar yang
mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat/berlaku.
6.4.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil/Struktur, maka Pihak
Penyedia wajib melaporkannya kepada Konsultan Pengawas yang akan
memutuskannya setelah berkonsultasi dengan Perencana dan PPK
6.4.3. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Elektrikal/Listrik dan
Mekanikal, maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam
gambar kerja Arsitektur.

6.5. Istilah
Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing keahlian pada tahap
pembangunan ini adalah sebagai berikut :
6.5.1. AR : Arsitektur,
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan bangunan
secara menyeluruh dari semua kaidah-kaidah arsitektur yang ada, baik teknis maupun
estetika
6.5.2. EL : Elektrikal.
Yang berkaitan dengan sistim Penyediaan Daya Listrik dan Penerangan.

6.6. Shop Drawing


Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat oleh
Pihak Penyedia berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan lapangan. Pihak Penyedia wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang diminta
oleh Konsultan Pengawas.

6.7. Perubahan, Penambahan, Pengurangan Pekerjaan dan Pembuatan "As-built Drawing"


6.7.1. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan
pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak.
6.7.2. Setelah Pekerjaan selesai dan diserah-terimakan, Pihak Penyedia berkewajiban
membuat gambar- gambar yang memuat seluruh perubahan, dan sesuai dengan
kenyataan yang telah dikerjakan/dibangun oleh Pihak Penyedia (As-Built Drawing).

Pasal 7
PEMBERSIHAN AREA TEMPAT KERJA DARI SISA
PEKERJAAN BONGKARAN
7.1. Pekerjaan ini mencakup :
115

7.1.1. Pembersihan dan atau buangan dari sisa hasil pembongkaran paket pekerjaan sebelumnya.

7.1.2. Pembuangan lapisan tanah permukaan, dan pembuangan serta puing-puing di dalam
daerah kerja, kecuali benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang
harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan pasal-pasal yang lain dari spesifikasi ini.
Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan/penjagaan tumbuhan dan benda-benda yang
berada di area kerja/existing harus tetap berada pada kondisi semula, dan apabila terjadi
kerusakan atau hilang maka pihak penyedia jasa harus menganti.

7.1.3. Konsultan Pengawas akan membuatkan Berita Acara daftar barang-barang yang
ada dan menentukan semua pohon, semak, tumbuhan dan benda-benda lain yang harus
tetap berada di tempatnya. Pihak Penyedia harus menjaga semua jenis benda yang telah
ditentukan harus tetap di tempatnya setelah pekerjaan selsai.

Pasal 8
KETENTUAN PENGUKURAN KONDISI TAPAK
PENENTUAN PEIL DAN PATOK UKUR

8.1. Pekerjaan Pengukuran Kondisi Tapak

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pihak Penyedia diwajibkan melakukan pengukuran


kondisi "existing" tapak terhadap posisi rencana bangunan. Hasil pengukuran harus
diserahkan kepada Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Tim Teknis/PPK
8.2. Patok Ukur

Pihak Penyedia harus membuat patok-patok untuk membentuk garis-garis sesuai


dengan gambar, dan harus memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas sebelum
memulai pekerjaan. Bila dianggap perlu, Konsultan Pengawas dapat merevisi garis-
garis / kemiringan dan meminta Pihak Penyedia untuk membetulkan patok- patok.

Pasal 9
KETENTUAN & SYARAT-SYARAT BAHAN
9.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini maupun
dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun
syarat- syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam Standard
Nasional Indonesia (SNI), Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI th.1982) dan
Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat
bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia. Seluruh barang material yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya, harus dalam
kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.

9.2. Merk Pembuatan Bahan/Material & Komponen Jadi.


9.2.1. Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini, pencantuman semua merk pembuatan atau
merk dagang dalam RKS ini, Gambar-Gambar, BQ serta Risalah hanya dimaksudkan
sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai sesuatu yang
mengikat. Setiap keterangan mengenai peralatan, material, barang atau proses, dalam
bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog harus dianggap sebagai rujukan
standard atau kualitas, dan tidak boleh ditafsirkan sebagai upaya membatasi persaingan
116

maupun usaha kolaborasi; dan Pihak Penyedia dengan sendirinya berupaya


menggunakan peralatan, material, barang atau proses, yang atas penilaian Konsultan
Pengawas, Perencana dan PPK, setara dengan keterangan tersebut.
Apabila spesifikasi bahan/material dan komponen jadi yang diterangkan tersebut tidak
ada dipasaran, maka Perencana akan menentukan produk/merk lain yang
memenuhi/setara standard kualitas bahan tersebut dengan mengikuti peraturan
persyaratan bahan bangunan yang berlaku.

9.2.2. Pihak Penyedia diperkenankan mengajukan untuk mengganti produk/merk selain


yang telah dicantuan tersebut kepada Konsultan Pengawas dan PPK serta diketahui oleh
Perencana, dengan produk/merk lain yang memenuhi/setara/sesuai standard kualitas
yang dimaksudkan dalam keterangan tersebut. Penggunaan bahan produk/merk lain
yang setara dengan apa yang dipersyaratkan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas,
PPK dan Perencana secara tertulis.

9.3. Pihak Penyedia/Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh- contoh semua
bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut kepada Konsultan Pengawas,
PPK dan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis sebelum semua
bahan-bahan tersebut didatangkan/dipakai.

9.4. Penyimpanan Material


Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang
bersangkutan, dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.
Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga kualitas dan kesesuaiannya
untuk pekerjaan. Material harus diletakkan di atas permukaan yang bersih, keras dan bila
diminta, harus ditutupi.

9.5. Pemeriksaan Bahan-Bahan.

9.5.1. Bahan-bahan yang didatangkan/dipekerjakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang


telah disetujui Konsultan Pengawas seperti yang diatur dalam butir-butir di atas.

Pasal 10
KETENTUAN PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
10.1. Pemeriksaan Pekerjaan
Konsultan Pengawas , PPK atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya, setiap waktu
dapat memasuki tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-tempat dimana
pekerjaan sedang dikerjakan / dipersiapkan atau di mana bahan / barang dibuat. Pihak
Penyedia harus memberi fasilitas dan membantu untuk memasuki tempat-tempat
tersebut.

10.2. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Pihak Penyedia, tetapi karena
bahan / material ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh
Konsultan Pengawas dan PPK harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas
biaya Pihak Penyedia dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas dan PPK.
Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapatkan
persetujuan konsultan pengawas dan Pihak Penyedia harus memberikan kesempatan
sepenuhnya kepada konsultan pengawas untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang
akan ditutup dan tidak terlihat.

10.3. Bagian pekerjaan yang dibongkar sebagian atau seluruhnya tersebut wajib diperbaiki atau
diganti oleh Pihak Penyedia, segala biaya yang timbul tidak dapat di "klaim" sebagai biaya
pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.
117

10.4. Kemajuan Pekerjaan


10.4.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh Pihak
Penyedia demikian pula metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan
sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.
10.4.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut
penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada
waktu yang telah ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka pengawas harus
memberikan petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna
melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang
telah ditentukan.

10.5. Perintah Untuk Pelaksanaan (Foreman)


Bila Pihak Penyedia atau petugas lapangannya tidak berada di tempat kerja di mana
Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk atau perintah, maka
petunjuk atau perintah itu harus dituruti dan dilaksanakan oleh semua petugas Pelaksana
atau petugas yang ditunjuk oleh Pihak Penyedia untuk menangani pekerjaan itu.

Pasal 11
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekerjaan, baik teknis maupun
Administratif.

11.2. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Pihak Penyedia/Pihak Penyedia harus
memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.

11.3. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan laporan bulanan secara
rutin.

11.4. Laporan-laporan tersebut diatas, harus diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk bahan
monitoring.

Pasal 12
KETENTUAN SUPLIER & SUB-PIHAK PENYEDIA
12.1. Jika Pihak Penyedia menunjuk supplier dan atau Pihak Penyedia Bawahan (Sub-Pihak
Penyedia) didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka Pihak Penyedia
'wajib' memberitahukan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.

12.2. Pihak Penyedia wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Konsultan
Pengawas dengan Pihak Penyedia Bawahan atau Supplier bahan.
12.3. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas di Lapangan untuk pekerjaan
khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus
sesuai instruksi pabrik.
118

BAB II
SPESIPIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.

1.1. Pekerjaan Pembongkaran


1.1.1. Pekerjaan Pembongkaran.
a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus
memberitahukan kepada PPK dan Konsultan Pengawas dan pihak terkait (Pengelola
Gedung) guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.
1.1.2. Pemeriksaan Tempat Kerja.
Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala
akibatyang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran.Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan
pemeriksaankondisi lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas dan PPK.
1.1.3. Pengamanan/pemutusan Jalur-jalur Instalasi.
Amankan jalur-jalur air, listrik, Air Conditioning (AC) atau instalasi lain dengan
menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas,
Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
1.1.4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan aman.
Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara dan getaran yang
mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan yang
tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya.
c. Segala kerusakan yang terkadi menjadi Tanggung jawab pelaksana pembongkaran/
kontraktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan
(proyek).
e. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll.) dan dapat
digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada PPK dengan diketahui oleh
Konsultan Pengawas dengan disertai daftar/list item barang-barang tersebut.

1.2. Pekerjaan Pengamanan.


1.2.1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang kantor/peralatan dilokasi
proyek, maka Pihak Penyedia wajib mengamankan/melindungi barang-barang tersebut
119

dari akibat pekerjaan bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik
lembaran atau karton kardus atau material lain yang disetujui Konsultan Pengawas.
1.2.2. Pemasangan alat Bantu Scalfholding, bekisting atau tangga harus dipasang secara hati-
hati.
1.2.3. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel partisi
pembatas setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diizinkan/disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

1.3. Pemindahan Barang-barang.


Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan oleh PPK dan
Konsultan Pengawas.

1.4. Marking.
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan persepsi
ukuran- ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan
ukuransebenarnya di lokasi, perlu dilakukan marking oleh Pihak Penyedia untuk
penentuan ukuran – ukuran yang akan dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya di
lokasi proyek. Hasil marking tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Pasal 2
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
2.1. Pekerjaan Galian
a. Pekerjaan Galian untuk pondasi Plat beton dan kolom pedestal.
b. Galian tanah harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai tanah yang
dianggap cukup menahan beban bangunan. Apabila diperlukan untuk mendapatkan
daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk.
c. Jika galian melampaui batas kedalaman, Pihak Penyedia harus menimbun kembali dan
dipadatkan sampai kepadatan maksimum.
d. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ke tempat
yang direncanakan, atau tempat sementara yang disetujui Direksi.
e. Muka tanah dimana bangunan akan berdiri di atasnya harus dibentuk dengan rata dan
baik, sesuai dengan garis ketinggian atau kedalaman menurut gambar rencana.
f. Harga satuan yang tercantum penawaran harus sudah mencangkup semua biaya;
pekerja-pekerja, pembersihan, penimbunan / pemadatan dan pembuangan hasil
galian.

2.2. Pekerjaan Urugan Pasir


Urugan pasir dilaksanakan pada bawah lantai seperti ditunjukkan pada gambar. Lapisan
pasir urug, harus dipadatkan dengan cara di timbris setelah terlebih dahulu disiram air
secara merata, sehingga urugan pasir tersebut benar-benar padat Urugan pasir bawah
lantai ini dengan ketebalan 5 cm.
120

Pasal 3
PEKERJAAN BETON
3.1. Lingkup Pekerjaan meliputi :
a. Beton Poor Plat.
b. Beton Pondasi/pedestal.
c. Beton Sloop.
d. Plat Lantai Beton

3.2. Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada :
a. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SKSNI T-15-1991-03
b. PUBB NI-3 tahun 1970, NI-8 tahun 1964
c. PBI NI-2 tahun 1971 terutama mengenai :
1. Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton ( PBI 1971 NI-2, Bagian II Bab
3 Pasal 3.1 sampai dengan Pasal 3.9).
2. Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971 NI-2, Bagian II Bab 4-5-6
seluruh pasal).
3. Syarat-syarat pekerjaan tulangan (PBI 1971 NI-2, Bagian IV Bab 8 seluruh pasal).

3.3. Persyaratan Beton :


a. Untuk Beton Bertulang/Struktur seperti Kolom, Balok,Plat Lantai dan pedestal
digunakan mutu Beton K. 225.
b. Untuk beton bertulang yang bersifat praktis, seperti kolom praktis, balok lintel dll,
campuran beton yang digunakan adalah K-175 atau campuran 1PC : 2 PS : 3 KR.
c. Untuk beton tidak bertulang, adukan dibuat dengan campuran : 1PC : 3PS : 5KR,
seperti untuk neut kusen, rabat beton, lantai kerja dan lain-lain sesuai dengan gambar
kerja.

3.4. Persyaratan Bahan


a. Semen Portland / PC
Semen Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut peraturan Semen Portland
Indonesia 1972 (NI-8) atau British Standard No. 12 tahun 1965 Semen harus sampai
di tempat kerja dalam kondisi yang baik serta dalam kantong asli dari Pabrik. Merek
PC dianjurkan produksi dalam negeri seperti, Tiga Roda, atau yang setaraf
dipersyaratkan satu merek PC yang disetujui Konsultan Pengawas untuk seluruh
pekerjaan. Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air, cukup ventilasi di
atas lantai setingi 30 cm dari atas tanah. Penyimpanan harus berurutan dan terpisah
menurut pengiriman. Kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis.
b. Pasir
1) Semua pasir yang akan dipakai harus pasir alam tidak di perkenankan memakai
pasir laut.
2) Pasir harus halus bersih dan bebas dari tanah liat, mika dan substansi lain yang
merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5 %.
3) Pihak Penyedia harus menyerahkan contoh pada Konsultan Pengawas sebagai
bahan pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan, contoh seberat 15 kg dari pasir
121

alam yang diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum
diperlukan.
4) Timbunan pasir alam harus dibersihkan semua dari tumbuh-tumbuhan, kotoran
dan bahanbahan lain yang tidak dapat dipakai harus disingkirkan. Bahan harus
diayak dan dicuci sebagaimana diperlukan untuk mengahasilkan
c. Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
Agregat dapat dipakai agragat alami ata buatan memenuhipersyaratan PBI 1971
(NI-2) pasal 3.3, 3.4, dan 3.5 Agragat tidak boleh mengandung bahan yang dapat
merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap karat. Untuk itu Pihak Penyedia
harus mengajukan contoh yang memenuhi syarat dari berbagai sumber terlebih
dahulu.
d. Air
Air untuk campuran dan pemeliharaan beton spesui/mortar dan speci injeksi harus dari
aiar yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton. Air tersebut
harus memenuhi syarat-syarat menurut PBI 1971 (NI-2) pasal3.6.
e. Baja tulangan
1) Baja tulangan yang dipakai adalah mutu baja U-32 (Ulir) untuk baja diameter lebih
besar dan sama dengan 16mm serta mutu baja U-24 untuk baja diameter lebih kecil
atau sama dengan 12mm, sesuai dengan PBI 1971. JIS SR 24 British Standard
No. 785. 1938 atau ASTM Designation A-15.
2) Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dengan gambar kerja, penggantian
dengan diameter lain harus dengan persetujuan tertulis dari direksi. Segala biaya
yang diakibatkan oleh penggantian tulangan terhadap gambar sejauh Gambar
Kerja adalah Pihak Penyedia.
3) Semua baja tulangan harus disimpan pada tempat yang bebas lembab disesuaikan
diameter serta asal pembelian.
4) Semua baja tulangan harus dilindungi terhadap semua macam kotoran dan lemak
serta sejauh mungkin terhadap karat.

3.5. Persyaratan teknis


a. Komposisi campuran beton
Beton dibentuk dari semen portland/PC, pasir, kerikil, batu pecah, air seperti yang
ditentukan ; semuanya dicampur dalam perbandingan yang sesuai dan diolah sebaik-
baiknya sehingga sampai didapat kekentalan yang tepat.
1) Untuk mengetahui karakteristik dari beton tersebut, harus memenuhi syarat mutu
beton menurut PBI 1971, disertai sertifikat hasil pengujian laboratorium pengujian
beton dilaksanakan 4 (empat) kali tahapan.
2) Ukuran maksimum dari agregat kasar dalam beton tidak boleh melampaui ukuran
yang ditetapkan dalam persyaratan bahan beton dan harus memperhitungkan
celah lubang antar tulang agar tidak terjadi rongga-rongga beton.
3) Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai
pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama
berjalannya pekerjaan demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton
yang dihasilkan. Perbandingan campuran dan faktor air semen yan tepat akan
ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai kekedapan,
keawetan, dan kekuatan yang dikehendaki. Faktor air semen dari beton tidak
terhitung air yang dihisap oleh agregat dan tidak boleh melebihi 0,55 (dari
beratnya). Pengujian beton akan dilakukan oleh Pihak Penyedia dan
122

perbandingan-perbandingan campuran harus diubah jika perlu untuk tujuan-tujuan


seperti di atas dan Pihak Penyedia tidak berhak claim atas perubahan-perubahan
yang demikian.

Pasal 4
PEKERJAAN DINDING PARTISI

5.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding partisi gypsum pada bagian dinding,
termasuk pemasangan rangka sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

5.2. Persyaratan Bahan


4.3.1. Rangka :
Rangka vertikal dari Canal C Galvanis 75 x 75 cm, tebal pelat galvanis minimal 30 mm.
Rangka horizontal atas dan bawah dari bahan yang sama.
4.3.2. Penutup partisi :
Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik produk JAYA Board atau produk lain yang
setara, dengan ketebalan = 9 mm.
4.3.3. Bahan penutup sambungan partisi : Compound atau bahan plester ex UB400 atau
produk lain yg setara. Paper tape yang berpori/berlubang dan bergaris tengah.
4.3.4. Bahan finishing dengan Cat Interior
4.3.5. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana dan PPK.

5.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


4.3.1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pihak Penyedia diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan dimensi), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar. Juga terlebih dahulu harus memeriksa untuk dikoordinasikan dengan
pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan partisi gypsum, diantaranya adalah :
- Pekerjaan Instalasi pada dinding
- Pekerjaan kusen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan
ini.
4.3.2. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik,
bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau
cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4.3.3. Sebelum pemasangan metal runner, dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas
bidanglantai sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh
KonsultanPengawas dan Perencana.
4.3.4. Modul rangka vertikal Canal C Galvanis adalah setiap berjarak per as = 60 cm.
4.3.5. Rangka besi hollow dan metal runner harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali bila
dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
123

4.3.6. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
Gypsum board dipasang dengan sekrup khusus, dengan menggunakan alat bor listrik
dan setiap pemasangan masing-masing sekrup sejajar minimal berjarak 300 mm.
4.3.7. Kepala sekrup yang terlihat diberi compund agar tertutup dan diamplas.
4.3.8. Sambungan partisi gypsum board diberi compound dengan sebelumnya diberi paper
tape khusus gypsum. Setelah compound kering, diamplas sampai rata dan garis
sambungan setiap unit gypsum board hilang.
4.3.9. Bagian sudut partisi gypsum board yang tidak terlindung oleh material lain, diberi
cornerbead dan dicompound dan diamplas dengan baik.
4.3.10. Setelah panel gypsum board terpasang, bidang permukaan partisi harus rata, lurus dan
siku, dan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat bergelombang dan sambungan.
Kecuali bila dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring atau
melengkung sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
4.3.11. Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi gypsum, dilakukan dengan
menggunakan waterpas khusus, dan diperiksa bersama-sama Konsultan Pengawas.

Pasal 5
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA ALUMUNIUM
5.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, daun pintu
dan jendela dengan bahan-bahan dari Aluminium, termasuk menyediakan bahan, tenaga
dan peralatan untuk pekerjaan ini, meliputi seluruh pekerjaan kusen, pintu dan jendela.

5.2. Bahan
5.2.1 Bahan yang dipakai untuk kusen dan daun jendela secara umum adalah
menggunakan alumunium, produk dalam negeri sekelas Alexindo.
a. Karet sealer atau sealent harus sesuai ukuran dan bentuknya dengan pintu,
jendela dan kaca dengan menggunakan karet sealer atau sealant yang
berkualitas baik
b. Seluruh kelengkapan perapat/penutup celah/penahan benturan harus terpasang
sesuai rekomendasi produsen alumunium
5.2.2. Bahan untuk kusen Aluminium dan teknis pemasangan harus sesuai persyaratan
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat.
5.2.3. Untuk warna kusen dan pintu alumunium adalah warna putih dan Pihak Penyedia
harus mengkonfirmasi kepada Konsultan Pengawas dan PPK, hal ini diperlukan jika
dirasa perlunya perubahan warna pada kusen dan pintu alumunium tersebut
5.2.4. Semua pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela aluminium
harus dilakukan oleh pabrik penghasil dari bahan yang dipergunakan dengan
memperoleh persetujuan pengawas lapangan.
a. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa
kelapangan/ halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar
mencapai tahap pemasangan kusen, pintu dan jendela.
b. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
124

c. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus
dan rata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang
mempengaruhi permukaan.
d. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari
goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
e. Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan brosur
serta persyaratan teknis yang benar.
f. Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan
sifatnya harus diberi “sealent”.
g. Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam galvanized
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air.
h. Semua alumunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus tetap
dilindungi dengan “Lacquer Film”.
i. Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila kusen;
alumunium telah terpasang maka kusen tersebut harus tetap terlindungi oleh
Lacquer Film atau plastic tape agar kusen tetap terjamin kebersihannya.
j. Sebelum memulai pelaksanaan, Pihak Penyedia diwajibkan meneliti gambar dan
kondisi lapangan serta membuat gambar Shop Drawing.
k. Tipe Pintu/Jendela dan dinding partisi yang terpasang harus sesuai Daftar tipe
yang tertera dalam Gambar dengan memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk Profil,
Material, Detail Arah Bukaan dan lain-lain, dengan petunjuk sbb :

GAMBAR URAIAN

* Denah Lokasi, jenis bukaan, Engsel-Engsel

* Daftar Jenis Ukuran jendela dan pintu,


kaca dan handle

* Shop Drawing Detail Tipe/jenis ukuran, lokasi dan kedudukan


kusen dan pintu

l. Setiap bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti
yang tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak
cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan ketidak telitian
Pihak Penyedia dalam Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak
memuaskan akan ditolak dan harus diganti hingga disetujui Pengawas Lapangan.
Perbaikan, Perubahan dan Penggantian harus dilaksanakan atas biaya Pihak
Penyedia dan tidak dapat di claim sebagai pekerjaan tambah, maupun
penambahan waktu.

m. Perubahan bahan/material karena alasan tertentu harus diajukan kepada


Konsultan Pengawas dan PPK untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.

n. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera
dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.

5.3. Pengukuran Hasil Kerja.


Pengukuran hasil kerja dapat dilakukan dengan unit untuk pekerjaan kusen pintu, jendela,
daun pintu, daun jendela, yang telah selesai dikerjakan dengan dimensi, kedudukan,
bentuk, yang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini, serta dapat diterima
oleh Pengawas, hasil ini dapat dinilai sebagai kemajuan pekerjaan.
125

Pihak Penyedia wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan Gambar , BoQ dan
RKS, jika terjadi kesalahan dalam menghitung volume, dalam hal ini Pihak Penyedia tidak
dibenarkan mengajukan Claim.

Pasal 6
PEKERJAAN KACA
6.1. Keterangan
Pekerjaan kaca meliputi pengisian bidang-bidang kusen (kaca mati), daun pintu dan
jendela. Contoh kaca yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas
paling lambat 2 (dua) minggu sebelum dipasang.

6.2. Bahan
Kaca polos Asahi 5 mm pada jendela alumunium, untuk pintu utama dan wall treatment
dinding menggunakan kaca tempered 12 mm frameless (tanpa rangka) bahan kaca harus
utuh dan jernih, tidak boleh bergelombang, berbintik-bintik atau cacat lainnya.

6.3. Pelaksanaan
a. Semua jenis kaca yang dipasang pada kusen Alumunium harus diberi list kaca yang
kuat dan merapat dengan bahan list karet atau sealent yang bermutu baik.
b. Semua kaca yang telah terpasang harus dijaga agar tidak terganggu dan dikotori
akibat pekerjaan lain yang masih dilaksanakan. Kaca yang pecah atau retak atau
tergores harus diganti. Semua kaca terpasang harus dibersihkan sebaik-baiknya
dengan hati-hati.
c. Kaca harus dipotong menurut ukuran/kebutuhan sesuai Gambar Rencana.
d. Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukan kedalam jalur kusen yang sebelumnya telah diberi dempul kaca.
e. Daun-daun kaca tersebut harus dipasang dengan kokoh menggunakan lat/lis yang
kokoh.
f. Untuk kaca tempered terlebih dahulu harus diukur dilapangan agar didapat ukuran
yang benar-benar pas.
g. Setelah kaca-kaca terpasang harus tidak boleh menimbulkan bunyi bila kena getaran.
h. Setelah selesai dipasang kaca harus dibersihkan dan yang retak-retak, pecah atau
kena goresan-goresan harus segera diganti dengan yang baru.
i. Untuk kaca memakai sandblast.
126

Pasal 7
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
7.1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi : pengadaan dan pemasangan semua bahan perlengkapan pintu
dan jendela seperti : Kunci, Engsel, Sloot dan hardware lainnya yang dipergunakan di
dalam pekerjaan ini :
- Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela.
- Pekerjaan perlengkapan pintu rangka alumunium
- Dan lain-lain seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja

7.2. Persyaratan Bahan.


a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Buku Spesifikasi ini.
b. Pihak Penyedia wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
c. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.
d. Bahan
1. Body kunci Cylinder sekualitas Dekson
2. Lever handle sekualitas Dekson
3. Engsel Pintu sekualitas Dekson
4. Flush Bolt sekualitas Dekson
5. Door Closer sekualitas Dekson
6. Engsel jendela casement sekualitas Dekson
7. Rambucis sekualitas Dekson

7.3. Persyaratan Teknis


Seluruh perangkat perlengkapan : pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik sebelum
dan sesudah pemasangan. untuk itu, harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.

7.4. Persyaratan Pelaksanaan


Pemasangan kunci dan alat gantungan agar dipisahkan menurut jenis kebutuhan, fungsi
dan kedudukan sesuai dengan Gambar Rencana dan spesifikasi ini dan mendapat
persetujuan dari Pengawas.
Sebelum dilakukan pemasangan, Pihak Penyedia harus mengajukan terlebih dahulu
contoh dari bahan yang akan dipasang tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas.
Pemasangan harus rapih sehingga pintu-pintu, jendela-jendela dan lain-lainnya dapat
ditutup dan di buka dengan mudah/lancar tanpa menimbulkan suara.
Sekrup-sekrup yang dipakai dalam pemasangan harus cocok dengan barang besi yang
dipasang. Tidak diperbolehkan memukul sekrup pada barang-barang besi,
pengokohan/pemasangan sekrup harus dengan cara memutar.
Sekrup yang rusak pada waktu dipasang harus diganti dengan sekrup yang baru.
Semua kunci-kunci, pegangan-pegangan, engsel-engsel dan lainnya harus terpasang
dengan baik, persis dan tidak ada cacat.
127

Semua bagian-bagian yang rusak akibat pemasangan harus segera diganti.

Pasal 8
PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
8.1. Lingkup pekerjaan :
a. Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelayanan yang
diperlukan untuk melaksanakan dan membuat konstruksi baja.
b. Pabrikasi dan pemasangan konstruksi baja untuk kolom, balok, kuda-kuda, penyokong
(support) dan sebagainya, sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.

8.2. Persyaratan bahan :


a. Semua baja struktur yang digunakan harus mempunyai mutu sesuai dengan ASTM-A-
36 dengan 1600 kg/cm2 dan kualitas ST-36.
b. Semua baja yang digunakan harus sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar
kerja, baik bentuk, ukuran dan ketebalannya serta harus bebas karat, cacat karena
tumbukan, tekuk dan puntir.
c. Baut mur dan ring harus dari baut hitam dengan jenis ST-37 (Fe-360) dengan tegangan
leleh minimum 2400 kg/cm2 dan ukuran baut yang dipakai harus sesuai dengan
gambar.
d. Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari "American Welding Society" (AWS
D1.0-69 : Code for Welding in Building Construction). Las yang digunakan harus
dengan las listrik.
e. Sebelum pekerjaan pabrikasi dimulai, Pihak Penyedia harus memberikan contoh
bahan terlebih dahulu kepada Pengawas untuk persetujuan.

8.3. Persiapan dan Pabrikasi :


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan baja, Pihak Penyedia harus mengajukan gambar
kerja (shop drawing) untuk disetujui oleh Pengawas.
b. Pelaksanaan harus dilakukan di tempat yang terlindung dari pengaruh cuaca dan
banjir. Apabila pekerjaan baja dilaksanakan dengan fabrikasi di workshop di luar lokasi
Konsultan Pengawas dan PPK berhak mengecek dan mengunjungi workshop
tersebut.
c. Sebelum dilakukan pekerjaan pembuatan rangka baja, seluruh material baja yang
akan digunakan sudah harus tersedia di lapangan dan mendapat persetujuan dari
Pengawas lapangan.
d. Material baja yang berada di lokasi/workshop, harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi kontak langsung antara baja dengan tanah, dan penumpukan
harus diberikan tumpuan yang kuat untuk menahan beban tumpukan.

8.4. Baut, mur dan ring :


a. Sebelum pelaksanaan, bidang kontak pada sambungan harus bersih dari karat, debu,
minyak, atau lapisan lain.
b. Bila permukaan kepala bolt atau mur membentuk kemiringan dengan baja antara 1/20
atau lebih, maka harus mendapat persetujuan dari Pengawas.
c. Pengencangan dilakukan dengan memutar mur, hanya bila tidak bisa dihindari kepala
bolt boleh diputar dengan persetujuan Pengawas.
128

d. Baut pada sambungan yang dikombinasikan dengan las harus dikencangkan terlebih
dahulu sebelum pengelasan dilaksanakan.
e. Setelah selesai pemasangan dan pengencangan, baut harus dicheck kembali
sehingga pada saat pengoperasian tidak ada pergerakan baut yang dapat
mengakibatkan baut longgar.

8.5. Persyaratan pelaksanaan :


a. Ukuran, bentuk dan panjang pengelasan tidak boleh kurang atau lebih dari yang
ditentukan dalam gambar tanpa persetujuan Pengawas dan setiap lapis tahapan
pengelasan harus dibersihkan dari kerak las.
b. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan izin dan
ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan
sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menahan beban
mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
c. Pelaksanaan pengelasan harus dilakukan di tempat beratap dengan menggunakan las
busur listrik. Batang las yang digunakan harus dari bahan yang sama dengan bahan
yang akan dilas dan baja harus bebas dari cacat-cacat, minyak dan kotoran-kotoran
lainnya yang akan mengurangi kualitas sambungan las.
d. Permukaan yang akan dilas harus rata dan harus dijamin tidak akan terjadi
pembengkokan/pemuntiran pada bahan yang dilas selama pengelasan dan
permukaan yang dilas bebas dari kotoran, minyak, material lepas dan lain-lain.
e. Permukaan yang akan disambung harus rata satu sama lain, digurinda dahulu
sebelum dilakukan penyambungan dan tidak boleh bergeser selama pengelasan
dilakukan.
f. Bagian las yang cacat harus dihilangkan tanpa merusak base metal. Penambahan las
untuk mengganti yang dibuang harus dilakukan dengan menggunakan elektroda
dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan elektroda yang digunakan untuk
pengelasan utama dan tidak boleh berdiameter lebih dari 4 mm. Cacat base metal atau
las lemah harus dibetulkan dengan membuang dan mengganti seluruh las.
g. Pengelasan di atas harus dilaksanakan pada saat konstruksi telah dalam keadaan
diam dan bebas dari beban.
h. Sebelum pemasangan (erection), konstruksi baja harus dipasang sementara (montase
percobaan) untuk diperiksa oleh Pengawas.

8.6. Pengecatan :
Pekerjaan pengecatan baja harus mendapat persetujuan dari Pengawas.
a. Cat dasar adalah cat zinkchromate buatan Danapaints dan pengecatan dilakukan satu
kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak
boleh di cat.
b. Pengecatan menggunakan cat zinchromate acrylic/cat besi dan dilakukan pada
permukaan yang sudah bersih dari segala macam kotoran, karat dan di tempat yang
terlindung dari pengaruh cuaca.
c. Di bagian bawah dari base plate harus di grout dengan bahan setara "Sika Grout"
dengan tebal minimum 2 cm.
d. Setelah pekerjaan cat selesai, seluruh bidang merupakan bidang yang utuh, rata dan
bidang yang telah dicat dijaga terhadap kotoran.
129

Pasal 9
PEKERJAAN INTERIOR MELEKAT
9.1. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan yang dimaksud meliputi pengaadaan dan pembuatan barang – barang
interior yang melekat kepada bangunan dengan bahan – bahan sesuai dengan
Gambar, BoQ dan RKS
- Pekerjaan pembuatan barang interior ini 80 % (delapan puluh) persen dilaksanakan di
workshop Pihak Penyedia, 20% ( dua puluh ) persen dilaksanakan pada saat
pemasangan dan setting di lokasi pekerjaan

9.2. Persyaratan Bahan


Jenis, ukuran, warna dan motif sesuai petunjuk Gambar serta buku RKS ini dan yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan PPK. Segala contoh yang telah disetujui oleh PPK
harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas. Semua bahan yang terpasang sesuai
contoh yang telah disetujui. Pemasangan HPL harus rapih tanpa ada gelembubg dan
bahan harus bersih dari sisa – sisa bekas Lem.
a. MULTIPLEKS
Pemakaian : Pada interior melekat dan wall treatment
Produk : Sekelas Palm dan BBCC
Ukuran : 9 mm, 12 mm dan 15 mm ( sesuai Gambar dan BoQ)

b. HPL
Pemakaian : Pelapis Interior dan Wall treatment
Produk : Haveel
Tipe : 9585YS
Warna : Enzi Pear Kayu

c. GRANITE
Pemakaian : Top Table ( bagian penampang atas ) meja receptionist
Produk : SNI
Tipe : Ditentukan kemudian
Warna : Hitam Mutiara
Motif : Ditentukan kemudian
130

d. ACRYLIC
Pemakaian : Interior Melekat area Display
Produk : SNI
Ukuran : 3 mm dan 6 mm

e. KASO
Pemakaian : Rangka Kursi / Sofa
Produk : SNI
Tipe : Kayu borneo
Ukuran : 5/7

f. BUSA KURSI
Pemakaian : Kursi / Sofa
Produk : SNI

g. SANDBLAST
Pemakaian : Kaca dan Papan Tulis
Produk : SNI

h. AKSESORIS
Pemakaian : Sesuai gambar, BoQ dan RKS
Produk : SNI
Tipe : Sesuai gambar, BoQ dan RKS

9.3. Persyaratan Pelaksanaan


a. Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk Gambar, Uraian dan Persyaratan
Pekerjaan, spesifikasi Pabrik serta petunjuk Konsultan Pengawas.
b. Persiapkan peralatan yang diperlukan, seperti alas plastik, tangga, cutter, pensil,
penggaris dan meteran, benang dengan pemberat, lem HPL, bak untuk adukan lem (2
buah), spons, kuas lem, roller, amplas, dan kape untuk meratakan.
c. Persiapkan 2 buah adukan lem yang tidak sama jenis kekentalannya. Lem pertama,
lem untuk bagian tengah HPL, lem dengan kekentalan sedang untuk adukkannya. Lem
kedua untuk bagian sambungan, merupakan lem yang kental untuk daerah
sambungan.
d. Pengukuran yang akan dilapisi HPL. Sesuaikan dengan ukuran dari HPL, dengan
melebihkan sisi bahan 1 sampai 1,5 sentimeter untuk bagian sambungan.
e. Potong-potong HPL menjadi panel-panel sesuai ukuran. Pemasangan HPL harus
sesuai dengan petunjuk pemasangan pada keterangan yang ada di setiap kemasan.
f. Sebelum memasang HPL, posisi pemasangan harus ditandai terlebih dulu dengan
pensil dan harus lurus serta rapi.
g. Pemasangan lem HPL pada furniture dilakukan dengan merata menggunakan roller.
131

h. Untuk sambungan HPL menggunakan lem yang lebih kental, permukaannya harus
diratakan dengan penggaris khusus dan kelebihan lem harus diserap dengan spons
khusus.

Pasal 10
PEKERJAAN LABURAN DAN PENGECATAN
10.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi :
1) Pekerjaan pengecatan dinding
2) Pekerjaan pengecatan lain seperti tercantum dalam Gambar

10.2. Persyaratan Umum


a. Seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam Standard dan normalisasi
di Indonesia dan atau sesuai dengan Spesifikasi pabrik pembuat.
b. Pihak Penyedia harus memberi jaminan minimal selama 1 (satu) tahun terhitung dari
waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan cacat, warna
yang berubah dan kerusakan cat lainnya yang disebabkan kesalahan dari proses
Fabrikasi Cat.

10.3. Persyaratan Bahan


a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam. Produk Cat :
- Cat dinding dan beton exterior digunakan sekualitas ICI Interior
b. Bahan didatangkan langsung dari pabrik.
Tiba di lokasi harus masih tersegel baik dalam kemasannya dan tidak cacat, serta
disetujui Konsultan Pengawas

10.4. Persyaratan Teknis


a. Peralatan seperti: Kuas, Roller, Sikat kawat, Kape, dan sebagainya; harus tersedia
dari kualitas baik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
b. Semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan
cat dasar untuk komponen bahan metal, harus dilakukan sebelum komponen tersebut
terpasang.

10.5. Persyaratan Pelaksanaan


a. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas harus diulang dan diganti.
Pihak Penyedia harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat
finish yang kurang menutupi atau lepas, sebagaimana ditunjukkan oleh Konsultan
Pengawas. Biaya untuk hal ini ditanggung Pihak Penyedia, tidak dapat di "claim"
sebagai pekerjaan tambah.
b. Pekerjaan Pengecatan Dinding dan Plafond
1) Sebelum pelaksanaan pengecatan seluruh permukaan harus dibersihkan dari
debu, lemak, kotoran atau noda lain, bekas cat yang terkelupas dan dalam kondisi
kering.
2) Untuk meratakan permukaan dinding atau beton digunakan plamur tembok
sampai rata, kemudian dihaluskan dengan hampelas dan dibersihkan dari debu.
132

Dan Khusus untuk pengecatan dinding bagian luar untuk meratakannya tanpa
menggunakan plamur, cukup dengan menghaluskan dengan amplas saja.
3) Pengecatan dilakukan berulang-ulang sampai 3 (tiga) lapisan. Pengecatan
lapisan pertama dan lapisan berikutnya harus diberi jarak waktu selama 24 jam
agar cat cukup kering dan meresap pada bidang pengecatan.
4) Hasil pengecatan yang belang dan tidak rata harus diperbaiki dan diulang
kembali.

Pasal 11
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
11.1 Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Elektrikal
a. Umum
Syarat-syarat instalasi Elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas /
menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku Syarat-syarat Administrasi. Dalam
hal ini Buku Syarat-syarat Administratif saling melengkapi dengan Syarat- syarat
Umum Teknis Elektrikal.
Instalasi Penerangan dan Stop Kontak menggunakan kabel NYM 3 x 2.5 mm2 +
conduit dia. 20 mm sekualitas supreme, kabelindo, voksel, lampu armature sekualitas
artolite, elcolite, philips dengan componen Osram, Philips.
b. Persyaratan Pelaksanaan
1) Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai
dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di
Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan dari BPJS Ketenagakerjaan
2) Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan
telah ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang
berwenang dalam hal ini, bila tidak ada petuniuk dari Konsultan Pengawas.
3) Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam instalasi
Elektrikal, untuk dapat dipertanggung jawabkan.
4) Tenaga ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Pihak Penyedia sehingga dapat
berdiskusi dengan Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
5) Pihak Penyedia diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah
persyaratan operasionil. Testing harus dilaksanakan di hadapan Konsultan
Pengawas.
6) Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah
tanggungjawab Pihak Penyedia dan Pihak Penyedia harus mengganti /
memperbaiki hal tersebut diatas.
7) Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian adalah tanggung jawab
Pihak Penyedia.
8) Semua syarat-syarat penerimaan bahan, peralatan, cara-cara pemasangan
kualitas pekerjaan dan lain-lain, untuk sistim instalasi Elektrikal ini harus sesuai
dengan standar-standar sebagai berikut :
1) Persyaratan Umum Instalasi Listrik th. 2000
2) Peraturan yang telah ditentukan PLN lainnya.
3) Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Peraturan DKI No. 3 tahun 1975.
133

4) Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja &


Transmigrasi No. 59/DP/198
Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Elektrikal ini selain dari
persyaratan-persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh menyimpang dari
persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
9) Pekerjaan dianggap selesai apabila
(1) Telah mendapat surat pernyataan bahwa instalasi baik dan dilakukan test
commisioning dari Konsultan Pengawas.
(2) Semua persoalan mengenai kontrak dengan PPK telah dipenuhi, sehingga
PPK dapat membenarkannya.
(3) Seluruh instalasi terpasang telah ditest, bersama-sama dengan Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan PPK dengan hasil baik, sesuai dengan
spesifikasi teknis.
10) Pengawasan Instalasi
(1) Shop Drawing.
Sebelum nelaksanakan pekerjaan, Pihak Penyedia harus rnembuat gambar
kerja / shop drawing. Gambar kerja tersebut haruslah gambar yang telah
dikoordinasikan dengan semua disiplin pekerjaan pada proyek ini dan
disesuaikan dengan koordinasi lapangan yang ada. Pekerjaan baru dapat
dimulai bila gambar kerja telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas
(2) Pihak Penyedia harus memberikan contoh semua bahan yang akan
digunakannya kepada Konsultan Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk
dimintakan persetujuannya secara tertulis untuk dapat dipasang.
(3) Pihak Penyedia harus membuat jadwal / skedul waktu pelaksanaan, skedul
tenaga kerja, skedul pengadaan peralatan dan net-work planning yang terinci
untuk setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi atau pihak lain yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.
(4) Pihak Penyedia harus mendapakan
- Laporan Kegiatan pekerjaan harian.
- Laporan prestasi pekerjaan dan pengadaan material mingguan.
- Laporan prestasi pekerjaan bulanan beserta foto-foto dokumentasi.
(5) Untuk setiap tahap pekerjaan sistem Elektrikal yang telah selesai dikerjakan,
Pihak Penyedia harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak Konsultan
Manajemen Konstruksi atau pihak yang ditunjuk yang menerangkan bahwa
setiap pekerjaan sistem Elektrikal telah selesai dikerjakan sesuai dengan
persyaratan yang ada.
Tahap-tahap pekerjaan sistem ini ditentukan kemudian, berdasarkan pada
jadwal perincian waktu yang diserahkan oleh Pihak Penyedia.
(6) Di dalam setiap pelaksanaan pengujian dan trial-run pekerjaan sistim
Elektrikal ini harus dihadiri pihak Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana,
ahli atau pihak-pihak lain yang ditunjuk. Untuk ini harus dibuatkan berita
acaranya bersama pemegang merk peralatan yang diuji dan dari Pihak
Penyedia yang bersangkutan peralatan unutk pengujian harus berkualitas
baik dan sudah tertera.
134

(7) Semua biaya pada waktu pengetesan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Pihak Penyedia.
11) Bahan
1) Apabila ada tanda-tanda serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang
disebutkan di dalam gambar-gambar dan spesifikasirlya, maka nilai evaluasi
penawaran Pihak Penyedia tersebut akan dikurangi dan Pihak Penyedia tetap
harus mengantinya sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
2) Semua Pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar
tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus diperbaiki dan
diubah sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang telah disepakati bersama,
atas tanggungan biaya Pihak Penyedia.
3) Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan
baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Pihak Penyedia
harus menjaga kebersihan serta melindungi semua bahan-bahan yang
digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang.
4) Bilamana ternyata dipakai/digunakan bahan/peralatan sama, bekas
dipergunakan bercacat atau rusak, Pihak Penyedia harus menggantinya
dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan
spesifikasi dan gambar, atas biaya tanggungan Pihak Penyedia.
5) Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site
sebelum contoh bahan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Semua bahan
yang telah masuk di site dan menyimpang dari ketentuan dalam spesifikasi,
contoh ataupun brosur yang telah disejutui, maka bahan / peralatan tersebut
harus dikeluarkan dari site dalam waktu 3 x 24 jam sejak diketahuinya
penyimpangan itu oleh Konsultan Pengawas
12) Lingkup Pekerjaan
(1) Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi
- Instalasi Penerangan kabel NYM 3 x 2.5 mm2 + conduit 20
- Instalasi Stop Kontak kabel NYM 3 x 2.5 mm2 + conduit 20
- Instalasi AC Floor Standing
- Lampu TL 2 x 36 W, type Recssed Mounted, ALML Grille
- TL 18 W type TKO
- Down Light PL 18 w dia. 15 cm
- Down Light PL 2 x 18 w type D 138 Chotac 8 watt dia. 15 cm
- PL 11 w + Fitting Plafond
- Saklar Tunggal dan Ganda
- Saklar 5 Gang
- Stop Kontak
- Panel LP/PP lengkap MCB dan Grounding
- Penyambungan ke Panel Existing NYY 4 x 16 mm2
(2) Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang ada.
(3) Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas,
Pihak Penyedia dapat menanyakan lebih lanjut kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi, Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.
135

(4) Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Pihak Penyedia harus
bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.
Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi Elektrikal
harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan spesifikasi
teknik, serta adendum lainnya.
Bila ada spesifikasi ini terdapat klausul-klausul / butir-butir yang ditulis /
disebutkan kembali, hal ini bukan berarti klausalnya dihilangkan, akan tetapi
malah mempertegas spesifikasinya.

11.2 Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Listrik


a. Umum
Syarat-syarat Khusus Teknis yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Pihak Penyedia dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun diluar
bangunan gedung. Dalam hal ini Syarat-syarat Teknis Umum Pekerjaan Elektrikal
adalah bagian dari Syarat-syarat Khusus Teknis ini.
b. Gambar-gambar
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang
di dalamnya dicantuan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi
tertentu.Iainnya. pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan
dengan kondisi lapangan. Gambar-gambar arsitektur, struktur, elektrikal dan kontrak
lainnya haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara
keseluruhan.
Pihak Penyedia harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan
memeriksanya kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus
disampaikan kepada Konsultan Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.

11.3 Ketentuan-ketentuan Instalasi


a. Peralatan Instalasi Tegangan Rendah
Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop kontak), saklar,
kontak-kontak tarik (pull box), cabinet / penel daya, kebel, alai-alai bantu dan semua
peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang memuaskan
dari sistern instalasi daya tegangan rendah 220 / 380 V dan penerangan.
b. Saklar dan Stop Kontak.
1) Cara Pemasangan.
Saklar pada umumnya dipasang rata terhadap permukaan tembok, kecuali
ditentukan lain pada gambar. Saklar-saklar tersebut harus di pasang doos (kotak)
yang sesuai. Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan.
Stop kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian
110 cm atau 30 cm dari permukaan lantai yang sudah selesai sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.
2) Jumlah Kutub.
Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan pentanahan)
dengan ranting minimum 10 A / 220 V. Cara pemasangan harus disesuaikan
dengan peraturan PUIL dan diberi saluran pentanahan.
c. Kabel-Kabel
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi kabel
tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang-barang
136

lain yang diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan pemasangan serta


operasi dari semua sistem dan peralatan.
1) Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600 V)
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL, IEC,
VDE, SPLN dan L untuk pengganguan sebagai kabel instalasi dan peralatan
(mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti disyaratkan atau dianjurkan oleh
pebrik pembuatnya.
2) Instalasi Kabel Penerangan dan Stop Kontak.
Kabel-kabel listrik untuk penerangan dan stop kontak untuk extension dan daya
harus diadakan dan dipasang lengkap, mulai dari sambungan panel daya ke
sakiar dan titik cahaya serta stop kontak, sebagaimana ditunjukkan di dalam
gambar. Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop
kontak harus dari jenis NYM dan diletakkan di dalam PVC high-impact heavy
gauge. Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm2, kecuali
tercatat lain.
Untuk LP/PP A ke KWH Meter PLN menggunakan kabel NYY 4x 25 mm2 dan
untuk LP/PP-A ke LP/PP-B menggunakan kabel NYY 4 x 10 mm2 dengan NYA 6
mm2
3) Splice/ Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun sambungan-
sambungan di dalam pipa konduit.
Sambungan atau pencabangan harus dilakukan didalam kotak-kotak cabang
atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar dan stop kontak.
Sambungan pada kabel harus di buat secara mekanis dan harus kuat secara
elaktris dengan solderless connector jenis tekan, jenis compression atau
soldered. Dalam membuat pencabangan atau sambungan, konektor harus
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan balk sedemikian rupa, sehingga
semua konduktor tersambung dan tidak ada konduktor telanjang yang kelihatan
dan tidak bisa lepas oleh getaran.
d. Peralatan Penerangan
1. Umum
Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories, peralatan
serta alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap dan sempurna dari
semua peralatan penerangan. Fixture harus seperti yang disyaratkan dan ditunjuk
pada gambar-gambar.
2. Kualitas dan Pengerjaan
Semua rnaterial dan accessories, balk yang disebut secara maupun khusus harus
dari kualitas terbaik.
Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armature setara dengan standar
komersil yang utama. Armatur harus sesuai dengan gambar dan skedul, atau
seperti yang disyaratkan di sini.
3. Jenis armature
a. Lampu-lampu Flourescent LED
Lampu LED harus dengan warna standar warm white (kuning).
Perlengkapan lain seperti starter, ballast, pemegang lampu harus memenuhi
standar PLN / SII / L.
137

b. Lampu LED kabel


Lampu LED Kabel yang dipasangkan di tempat - tempat tertentu sesuai
dengan Gambar.
4. Pemasangan
a. Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang
yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui Konsultan
Manajemen Konstruksi.
b. Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan yang
perlu agar di peroleh hasil pemasangan yang baik.
c. Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa, sehingga
betulbetul lurus.
d. Armature yang dipasang merata terhadap permukaan (surface mounted) tidak
boleh mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian fixture dan permukaan-
perrnukaan di sebelahnya. Setiap badan (rumah) lampu harus ditanahkan
(grounded). Pada waktu diselesaikannya pemasangan armature penerangan,
peralatan tersebut harus slap untuk bekerja dengan balk dan berada dalarn
kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat / kekurangan.
e. Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya harus
menyala secara lengkap.
12 Pengujian / Penyetelan Peralatan dan Sistem
a. Pekerjaan ini meliputi ketentuan-ketentuan dasar untuk mengadakan pengujian
(testing)penyetelan serta commissioning dari seluruh peralatan listrik yang dipasang.
b. Semua tersting, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan kontrol yang
tergabung dalam pekerjaan renovasi sistem listrik ini serta penyediaan semua
instrumentasi dan tenaga kerja harus dilaksanakan oleh Pihak Penyedia. Pihak
Penyedia harus menempatkan seorang ahli listrik yang berkompeten dan
berpengalaman untuk melaksanakan pengujian dan commisioning.
c. Pengujian-pengujian yang harus dilaksanakan oleh Pihak Penyedia di bawah
pengawasan Konsultan Pengawas antara lain :
1) pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang, baik perbagian (section)
maupun keseluruhan (overall)
2) pengujian pentanahan panel
3) penyetelan semua peralatan pengaman (overcurrent dan overload) dan mencatat
data setelah yang dilakukan.
4) semua instalasi Iistrik yang baru harus mendapat pengesahan dari PLN atau
badan resmi yang ditunjuk Konsultan Pengawas
d. Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah diuraikan
di atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan berita acara
pengujiannya.
138

Pasal 12
PEKERJAAN TELEPON
12.1. Umum
Syarat-syarat teknis pekerjaan telepon yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang
dilaksanakan oleh Pihak Penyedia dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Elektrikal
adalah bagian dari Syarat-syaratTeknis ini.

12.2. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan instalasi telepon ini meliputi :
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta
bekerjanya semua sistem komunikasi di seluruh bangunan pada tempat- tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau Spesifikasi ini.Tercakup dalam lingkup
pekerjaan sistem komunikasi ini meliputi:
1) Kabel telepon dan konduit.
2) Outlet telepon
3) Testing commisioning
b. Menyelesaikan seluruh perijinan yang diperlukan sehingga dapat menjamin
kelancaran pekerjaan hingga dilakukan serah terima pekerjaan.
c. Melaksanakan pengujian terhadap instalasi sesuai dengan standar PT. TELKOM
dengan disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi yang akan menyatakan
bahwa instalasi berfungsi dengan baik dan dapat terima.
d. Melaksanakan pemeliharaan sistem (garansi) sekurang-kurangnya selama 12 (dua
belas) bulan, termasuk penyediaan suku cadangnya.
e. Standar/Rujukan
1) PUIL
2) Standar Industri Indonesia (SII) Standar Nasional Indonesia (SNI).
3) Verband Deutscher Electrotechniker (VDE)

Pasal 13
PEKERJAAN LANTAI
13.1. Lingkup Pekerjaan ini meliputi ;
a. Lantai Parquet setara kendo
b. Plint lantai Parquet dan lain-lain seperti tercantum dalam gambar Kerja.

13.2. Persyaratan Bahan


Pihak Penyedia wajib mengajukan contoh bahan lengkap dengan spesifikasi bahan
kepada Konsultan Pengawas dan PPK untuk dapat disetujui sebelum pemesanan barang.

13.3. Persyaratan Pelaksanaan


a. Sebelum pemasangan Parquet harus terlebih dulu dipasang hamparan busa elastis,
pemasangan parquet harus sesuai dengan gambar kerja.
139

b. Pola pemasangan dan awal pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja atau
dimintakan kepada konsultan perencana, dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.

Pasal 14
PEKERJAAN LAIN-LAIN
14.1. Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dan Pihak Penyedia, bila diperlukan
akan dibicarakan bersama Konsultan Perencana.

14.2. Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, Pihak Penyedia diwajibkan pula
mengadakan pengurusan-pengurusan administrasi / ijin ijin.

14.3. Sebelum penyerahan pertama, Pihak Penyedia wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna, dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman
harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna disingkirkan dari proyek.

14.4. Sebelum Penyerahan Pertama, Pihak Penyedia wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna, dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih di pel, halaman
harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
Pekerjaan pemberesan halaman ini harus dilaksanakan berdasarkan petunjuk dari
Konsultan pengawas.

14.5. Meskipun telah ada Pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan gambar kerja dan bestek menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu Pelaksana
harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

14.6. Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam
Rapat Penjelasan (Aanwijzing).

Pasal 15
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini,
akan ditentukan kemudian pada Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan akan dimuat
dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.
140

B. BILL of QUANTITY
REKAPITULASI
BILL OF QUANTITY (BoQ)

PERENCANAAN PENATAAN RUANG PELAYANAN TERPADU, PROGRAM PENELITAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN
ESDM, KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, OUTPUT LAYANAN
INTERNAL (OVERHEAD), KOMPONEN GEDUNG DAN BANGUNAN (020.11.04.1912.951.008.A.533121), PADA PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, TAHUN 2017

JUMLAH HARGA
No URAIAN PEKERJAAN
Rp.

I PEKERJAAN PERSIAPAN

II PEKERJAAN PELAPORAN

III PEKERJAAN STRUKTUR

IV PKERJAAN INTERIOR MELEKAT

V PEKERJAAN PENGECATAN

VI PEKERJAAN ELEKTRIKAL

VII PEKERJAAN SALURAN TELEPON

VIII PEKERJAAN JARINGAN LAN

IX PEKERJAAN LANTAI

X PEKERJAAN TATA UDARA

XI PEKERJAAN LAIN - LAIN

JUMLAH TOTAL

PPN 10 %

TOTAL

DIBULATKAN

Terbilang :

Bandung, 2017
Penawar
PT/CV........................

____________________
BILL OF QUANTITY (BoQ)

PERENCANAAN PENATAAN RUANG PELAYANAN TERPADU, PROGRAM PENELITAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN ESDM, KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, OUTPUT LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD), KOMPONEN GEDUNG DAN BANGUNAN (020.11.04.1912.951.008.A.533121), PADA PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, TAHUN 2017

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


No URAIAN PEKERJAAN VOL SAT
Rp. Rp.
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan 1,00 ls
2 Bongkaran (Pembongkaran seluruh bidang yang tidak dipakai) 1,00 ls
3 Pembuagan Bongkaran Keluar Site 1,00 ls
4 Pembersihan Plafond dan Kusen 1,00 ls
JUMLAH I
II PEKERJAAN PELAPORAN
1 Administrasi dan Dokumentasi 1,00 ls
2 As Built Drawing 1,00 ls
JUMLAH I
III PEKERJAAN STRUKTUR
A PEKERJAAN DINDING RUANG TUNGGU
1 Pek. Mengurug Pasir Urug t=5cm 0,16 m³
2 Pek. Lantai Kerja t=5cm 0,16 m³
3 Pas. Pondasi Plat Beton 0,59 m³
4 Pek. Kolom Pedestal 30/30 0,36 m³
5 Pek. Sloof 15/20 0,20 m³
6 Pek. Base Plat t=10 mm 28,26 kg
7 Pas. Baut angkur dia. 14 24,00 bh
JUMLAH A
B PEKERJAAN DINDING RUANG STAFF
1 Pek. Partisi Double Gypsum Rangka Kanal C Galvanis 75/75 mm 11,28 m²
JUMLAH B
C PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELARUANG TUNGGU
1 Pek. Kusen Alumunium 4" Ruang Tunggu 24,60 m
2 Pek. Pintu Kaca Frameless Ruang Tunggu, 12 mm + Acc 1,00 unit
4 Pek. Pintu Kaca Swing Ruang Staff + Acc ( engsel , sekrup ) 2,00 unit
5 Pek. Handle Pintu P1 2,00 unit
6 Pek. Sandblast 20,00 m²
7 Pek. Kaca Polos 5 mm 9,60 m²
8 Pek. Kunci Pintu 2 Slaag 1,00 unit
9 Pek. ACP Selimut Kolom WF 5,76 m²
JUMLAH C
D PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA RUANG KONSULTASI
1 Pek. Kusen Alumunium 4" Ruang Tunggu Konsultasi 27,80 m
4 Pek. Pintu Kaca Slide Ruang Konsultasi + Acc ( Rell, sekrup) 1,00 unit
5 Pek. Handle Pintu P1 1,00 unit
6 Pek. Sandblast 16,00 m²
7 Pek. Kaca Polos 5 mm 13,20 m²
8 Pek. Kunci Pintu 2 Slaag 1,00 unit
JUMLAH D
E PEKERJAAN KUSEN PINTU TOILET
1 Pek. Kusen Alumunium 4" 6,40 m
4 Pek. Pintu Kaca Swing + Acc (engsel, sekrup) 2,00 unit
5 Pek. Handle Pintu P1 2,00 unit
6 Pek. Sandblast Pintu Toilet, Ruang Security dan Ruang Multimedia 20,00 m²
7 Pek. Kaca Polos 5 mm 4,40 m²
8 Pek. Kunci Pintu 2 Slaag 2,00 unit
JUMLAH D
E PEKERJAAN BAJA
1 Pek. Kolom Baja IWF 150.75.5.7 123,20 kg
2 Pek. Balok Baja IWF 150.75.5.7 107,10 kg
3 Pas. Stifner 12,00 kg
4 Pas. Baut HTB 48,00 bh
5 Pek. Besi Kanal C Dudukan AC 63,00 kg
JUMLAH E
JUMLAH III
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
No URAIAN PEKERJAAN VOL SAT
Rp. Rp.
IV PKERJAAN INTERIOR MELEKAT
A MEJA DAN RAK RESEPSIONIS
1 Pas. Multiplek 15 mm 123,55 m²
2 Pas. HPL 148,26 m²
3 Pas. Kaca Polos 5 mm 2,01 m²
4 Pas. Kaca Tempered 12 mm 2,25 m²
5 Pas. Top Table Granite Hitam t=5 cm 2,25 m2

B BACKDROP DAN RAK


1 Pas. Multiplek 15mm 129,13 m²
2 Pas. HPL 154,96 m²
3 Pas. Acrylic t=6 mm 10,45 m²
Pas. Banner Acrylic t = 6 mm " PUSAT PELAYANAN TEKMIRA" + LOGO
4 1,00 unit
ESDM

C MEJA KERJA DAN RAK TYPE 1


1 Pas. Multiplek 15mm 107,52 m²
2 Pas. HPL 129,02 m²
3 Pas. Kaca Polos 5mm 1,92 m²
4 Pas. Aksesoris Credenza ( rell, kunci, handle ) 4,00 set

D LEMARI RAK PENYIMPANAN TYPE 1


1 Pas. Multiplek 15mm 62,44 m²
2 Pas. HPL 74,93 m²
3 Pas. Handle Pintu Lemari 8,00 bh
4 Pas. Kunci Lemari 8,00 unit

E KURSI/BANGKU RUANG TUNGGU


1 Pas. Multiplek 15mm 58,70 m²
2 Pas. HPL 70,44 m²
3 Pas. Kaso 5/7 4,75 m2
4 Pas. Busa Kursi t=5cm + Kain Pembungkus Semi Kulit (Oscar ) 2,50 m2

F PAPAN TULIS
1 Pas. Multiplek 15mm 68,88 m²
2 Pas. HPL 82,66 m²
3 Pas. Kaca 5 mm 3,00 m²
4 Pas. Sandblast 3,00 m²

G MEJA KERJA TYPE 2


1 Pas. Multiplek 15mm 35,16 m²
2 Pas. HPL 42,19 m²

H RAK DISPLAY TYPE 1


1 Pas. Multiplek 15mm 31,12 m²
2 Pas. HPL 37,34 m²

I RAK DISPLAY TYPE 2


1 Pas. Multiplek 15mm 72,00 m²
2 Pas. HPL 86,40 m²
3 Pas. Acrylic Double t=3mm + Acc 10,25 m²
4 Pas. Banner Teks Acrylic 5,00 unit

J WALLTREATMENT TYPE 1
1 Pas. Kaca Tempered 12 mm 7,50 m²
2 Pas. Multiplek 12 mm 24,75 m²
3 Pas. HPL 29,70 m²
4 Pas. Perkuatan Siku Untuk Kaca 8,00 unit
5 Pas. Multi 15 mm pembungkus Kanal C 3,00 m²
6 Pas. HPL pembunkus Kanal C 3,60 m²
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
No URAIAN PEKERJAAN VOL SAT
Rp. Rp.
K LEMARI RAK PENYIMPANAN DAN BACKDROP TYPE 1
1 Pas. Multiplek 15mm 79,81 m²
2 Pas. HPL 95,77 m²
3 Pas. Tarikan Pintu Lemari 16,00 bh
4 Pas. Kunci Lemari 16,00 unit

L PENUTUP BESI DUDUKAN AC


1 Pas. Multiplek 15mm 7,70 m²
2 Pas. HPL 9,24 m²

M AKLIRIK DISPLAY GAMBAR


1 Pas. Acrylic Double t=3mm + Acc 5,60 m2

JUMLAH IV
V PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pek. Pengecatan Dinding Interior ICI 48,00 m2
JUMLAH V
VI PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1 Pek. Instalasi Titik Penerangan , Kabel NYM 3x2.5mm + conduit 12,00 titik
2 Pek. Instalasi Titik Stop Kontak , Kabel NYM 3x2.5mm + conduit 2,00 titik
3 Pek. Instalasi Titik Kabel Antena TV Coaxial 5C 2V 3,00 titik
3 Pek. Stop Kontak 12,00 bh
4 Pek. Saklar Tunggal 5,00 bh
5 Pek. Terminal Stop Kontak 3 Lubang 4,00 bh
6 Pek. Lampu Neon LED 10 watt p = 60 cm 74,00 bh
7 Pek. Lampu Neon LED Flex (Kabel) 40,00 m
8 Pek. TV Spliter Antena 4 way 1,00 bh
9 Pek. Intalasi Titik Kabel HDMI 10 m 1,00 titik
10 Pek. Panel PP - 1 1,00 unit
11 Pek. Penyambungan Daya Listrik ke Instalasi terdekat 1,00 ls
JUMLAH VI
VII PEKERJAAN SALURAN TELEPON
1 Pas. Outlet telepon 4,00 Bh
2 Pek. Instalasi telepon + kabel ITC 2x0.6 mm 4,00 titik
3 Pas. Terminal box telepon 1,00 Ls
4 Alat dan Material Bantu 1,00 Ls
5 Testing & Commissioning 1,00 Ls
JUMLAH VII

VIII PEKERJAAN JARINGAN LAN


1 Pas. Outlet Data RJ 45 8,00 Bh
2 Pas. Switch Hub 16 Port gigabit 1,00 bh
3 Pek. Instalasi kabel data termasuk kabel ex UTP Cat 6, konduit, 8,00 Titik
T.does socket, klem dan accessories
4 Material dan Peralatan bantu 1,00 Ls
5 Test & Commissioning 1,00 Ls
JUMLAH VIII
IX PEKERJAAN LANTAI
1 Pek. Lantai Parquet 104,33 m2
2 Pek. Plint Lantai Parquet 42,00 m
JUMLAH IX
X PEKERJAAN TATA UDARA
1 Pas. AC Split 1,5 PK 3,00 unit
2 Pas. Pipa Refrigerant 5/8" + 1-3/8" (tebal isolasi 3/8") 20,00 M1
3 Pas. Pipa Drain 1-1/4" + Insulasi tebal 3/8" 20,00 M1
4 Pas. Instalasi Power AC 3x2,5 mm 2,00 Titik
JUMLAH X
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
No URAIAN PEKERJAAN VOL SAT
Rp. Rp.
XI PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Pas. Pintu Toilet Alimunium Solid 2,00 unit
2 Pas. Cermin Toilet, (List lapis dengan HPL) 2,63 m2
JUMLAH XI
JUMLAH TOTAL
PPN 10 %
TOTAL
DIBULATKAN

Bandung, 2017
DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN NON STANDAR
PERENCANAAN PENATAAN RUANG PELAYANAN TERPADU, PROGRAM PENELITAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN
ESDM, KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, OUTPUT LAYANAN INTERNAL
(OVERHEAD), KOMPONEN GEDUNG DAN BANGUNAN (020.11.04.1912.951.008.A.533121), PADA PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, TAHUN 2017

HARGA JUMLAH JUMLAH


U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

1 PEMASANGAN 1 M' KUSEN ALUMINIUM (SNI 2013 A.4.2.1.11)


A. TENAGA :
Pekerja 0,0430 OH
Tukang Khusus Aluminium 0,0430 OH
Kepala tukang 0,0043 OH
Mandor 0,0021 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Profil alluminium 4" 1,1000 m
Skrup fixer 2,0000 bh
Sealant 0,0600 tube
Jumlah Harga Bahan
C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 10%
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

2 PEMASANGAN 1 M2 PINTU KACA RANGKA ALUMINIUM (SNI 2013 A.4.2.1.13)


A. TENAGA :
Pekerja 0,0850 OH
Tukang Khusus Aluminium 0,0850 OH
Kepala tukang 0,0090 OH
Mandor 0,0050 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Pintu aluminium 4,4000 m
Profil kaca 4,5000 m
Sealant 0,2700 tube
Jumlah Harga Bahan
C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

3 PEMASANGAN 1 UNIT JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM


A. TENAGA :
Pekerja 0,2500 OH
Tukang Khusus Aluminium 0,1000 OH
Kepala tukang 0,0100 OH
Mandor 0,0010 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
HARGA JUMLAH JUMLAH
U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

B. BAHAN :
Kusen aluminium 6,6000 m
Sealant 0,2700 tube
Kaca 5 mm 2,4000 m2
Jumlah Harga Bahan
C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

4 PEMASANGAN 1 UNIT JENDELA KACA TEMPERED FRAMELESS


A. TENAGA :
Pekerja 0,2500 OH
Tukang Kaca 0,1000 OH
Kepala tukang 0,0100 OH
Mandor 0,0100 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Kaca Frameless 4,3200 m2
Engsel Tanam Dorma BTS 84 2,0000 bh
Pull Handle Dorma 2,0000 psg
Jumlah Harga Bahan
C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

5 Pembuatan 1 m2 daun pintu plywood rangkap, rangka kayu kelas II tertutup (lebar sampai 90 cm)
A. TENAGA :
Pekerja 0,7000 Org
Tukang kayu 2,1000 Org
Kepala tukang kayu 0,2100 Org
Mandor 0,0350 Org
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Papan kayu 0,0250 m3
Paku 1 cm – 2,5 cm 0,0300 kg
Lem kayu 0,5000 kg
Plywood tebal 4 mm uk. 90x220 cm 1,0000 lbr
Jumlah Harga Bahan
C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

6 PEMASANGAN 1 M2 KACA POLOS TEBAL 5 MM (SNI 2013 A.4.6.2.20)


A. TENAGA :
HARGA JUMLAH JUMLAH
U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

Pekerja 0,0150 OH
Tukang kayu 0,1500 OH
Kepala tukang 0,0150 OH
Mandor 0,0080 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Kaca polos 5 mm 1,1000 m2
Sealant 0,0700 tube

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

7 PEMASANGAN 1 PSG PULL HANDLE (SNI 2013 A.4.6.2.2)


A. TENAGA :
Pekerja 0,0100 OH
Tukang kayu 0,5000 OH
Kepala tukang 0,0500 OH
Mandor 0,0030 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Pull Handle 1,0000 psg

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )
HARGA JUMLAH JUMLAH
U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

8 PEMASANGAN 1 PSG LEVER HANDLE (SNI 2013 A.4.6.2.2)


A. TENAGA :
Pekerja 0,0100 OH
Tukang kayu 0,5000 OH
Kepala tukang 0,0500 OH
Mandor 0,0030 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Lever Handle 1,0000 psg

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

9 PEMASANGAN 1 BH CYLINDER LOCK (SNI 2013 A.4.6.2.4)


A. TENAGA :
Pekerja 0,0100 OH
Tukang kayu 0,5000 OH
Kepala tukang 0,0500 OH
Mandor 0,0030 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Cylinder Lock 1,0000 bh
Jumlah Harga Upah
C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

10 PEMASANGAN 1 BH ENGSEL PINTU KUPU-KUPU 4" (PINTU ALUMINIUM/KAYU) (SNI 2013 A.4.6.2.5)
A. TENAGA :
Pekerja 0,0150 OH
Tukang kayu 0,1500 OH
Kepala tukang 0,0150 OH
Mandor 0,0008 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Engsel pintu kupu-kupu 4" 1,0000 bh
Jumlah Harga Upah
C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )
HARGA JUMLAH JUMLAH
U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

11 PEMASANGAN 1 BH ENGSEL PINTU TANAM (ESPANGNOLET PINTU ALUMINIUM/KAYU) (SNI 2013 A.4.6.2.8)
A. TENAGA :
Pekerja 0,0150 OH
Tukang kayu 0,1500 OH
Kepala tukang 0,0150 OH
Mandor 0,0008 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Espangnolet 1,0000 bh
Jumlah Harga Upah
C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

12 PEMASANGAN 1 PSG ENGSEL JENDELA CASTMENT (SNI 2013 A.4.6.2.7)


A. TENAGA :
Pekerja 0,1000 OH
Tukang kayu 0,2000 OH
Kepala tukang 0,0200 OH
Mandor 0,0005 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Engsel jendela castment 1,0000 bh
Jumlah Harga Upah
C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

13 PEMASANGAN 1 BH RAMBUNCIS (SNI 2013 A.4.6.2.8)


A. TENAGA :
Pekerja 0,0150 OH
Tukang kayu 0,1500 OH
Kepala tukang 0,0150 OH
Mandor 0,0080 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Rambuncis 1,0000 bh

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )
HARGA JUMLAH JUMLAH
U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

14 PEMASANGAN 1 M2 PARTISI DOUBLE GYPSUM RANGKA KANAL C GALVANIS 75/75 MM


A. TENAGA :
Pekerja 0,4000 OH
Tukang kayu 0,2000 OH
Kepala tukang 0,0200 OH
Mandor 0,0200 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Gypsum 9 mm ex. Knauf 0,7500 m2
Skrup Gypsum 0,2500 kg
Galvanis Kanal C 75 /75 mm 6,0000 m

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

15 PEMASANGAN 1 M2 MULTPLEKS 18 MM
A. TENAGA :
Pekerja 0,2500 OH
Tukang kayu 0,2000 OH
Kepala tukang 0,0200 OH
Mandor 0,0200 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Multipleks 18 mm 0,3500 m2
Lem Kayu 0,5000 kg
Skrup 0,3000 kg

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )
HARGA JUMLAH JUMLAH
U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

16 PEMASANGAN 1 M2 MULTPLEKS 15 MM
A. TENAGA :
Pekerja 0,2500 OH
Tukang kayu 0,2000 OH
Kepala tukang 0,0200 OH
Mandor 0,0200 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Multipleks 15 mm 0,3500 m2
Lem Kayu 0,5000 kg
Skrup 0,3000 kg

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

17 PEMASANGAN 1 M2 MULTPLEKS 12 MM
A. TENAGA :
Pekerja 0,2500 OH
Tukang kayu 0,2000 OH
Kepala tukang 0,0200 OH
Mandor 0,0200 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Multipleks 15 mm 0,3500 m2
Lem Kayu 0,5000 kg
Skrup 0,3000 kg

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )
HARGA JUMLAH JUMLAH
U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

18 PEMASANGAN 1 M2 TRIPLEKS 6 MM
A. TENAGA :
Pekerja 0,2500 OH
Tukang kayu 0,2000 OH
Kepala tukang 0,0200 OH
Mandor 0,0200 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Tripleks 6 mm 0,3500 m2
Lem Kayu 0,5000 kg
Skrup 0,3000 kg

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

19 PEMASANGAN 1 M2 MULTPLEKS 9 MM + RANGKA HOLLOW 1x40.40.2mm


A. TENAGA :
Pekerja 0,5000 OH
Tukang kayu 0,5000 OH
Kepala tukang 0,0300 OH
Mandor 0,0250 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Multipleks 9 mm 0,3500 m2
Lem Kayu 0,5000 kg
Skrup 0,3000 kg
Hollow 4x4 4,0000 m
Aksesoris (perkuatan las, dll) 1,0000 ls

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )
HARGA JUMLAH JUMLAH
U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

20 PEMASANGAN 1 M2 MULTPLEKS 9 MM DROP CEILING


A. TENAGA :
Pekerja 0,5000 OH
Tukang kayu 0,5000 OH
Kepala tukang 0,0300 OH
Mandor 0,0250 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Multipleks 9 mm 0,3500 m2
Lem Kayu 0,5000 kg
Skrup 0,3000 kg

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

21 PEMASANGAN 1 M2 HPL
A. TENAGA :
Pekerja 0,3000 OH
Tukang kayu 0,2000 OH
Kepala tukang 0,0200 OH
Mandor 0,0200 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
HPL 0,3500 m2
Lem Fox 0,5000 kg

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )
HARGA JUMLAH JUMLAH
U R A I A N VOLUME
NO SATUAN HARGA BAHAN & UPAH
Bahan dan Upah Jumlah Satuan (Rp.) (Rp.) (Rp.)
A B C D E F G

22 PEMASANGAN 1 M2 KACA TEMPERED 12 mm


A. TENAGA :
Pekerja 0,5000 OH
Tukang kayu 0,5000 OH
Kepala tukang 0,0500 OH
Mandor 0,0500 OH
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B. BAHAN :
Kaca Tempered 12 mm 1,0000 m2
Silent 2,0000 m

Jumlah Harga Upah


C. PERALATAN :

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C )
E. Overhead + Profit (10%) 0,1000
F. Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )

23 Pemasangan 1 m2 Rangka KaSo 5/7


A TENAGA KERJA
1 Pekerja 0,1000 OH - -
2 Tukang 0,0100 OH - -
3 Kepala tukang 0,0010 OH - -
4 Mandor 0,0010 OH - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kaso 5x7 0,0500 m3 - -
2 Paku 5 dan 10 0,1000 kg -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) - -
E Overhead + Profit (10%) 10% - -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) - -
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN STANDAR

PERENCANAAN PENATAAN RUANG PELAYANAN TERPADU, PROGRAM PENELITAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN ESDM, KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, OUTPUT
LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD), KOMPONEN GEDUNG DAN BANGUNAN (020.11.04.1912.951.008.A.533121), PADA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, TAHUN 2017

Harga Satuan Jumlah


NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
1 Pengukuran dan pemasangan 1 m’ Bouwplank (SNI 2013 A.2.2.1.4)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,1000 - -
2 Tukang OH 0,1000 - -
3 Kepala Tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0050 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu 5/7 m3 0,0120 - -
2 Paku biasa 2” – 5” kg 0,0200 - -
3 Kayu papan 3/20 m3 0,0070 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

2 Pembuatan 1 m2 kantor sementara lantai plesteran (SNI 2013 A.2.2.1.5)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 2,0000 - -
2 Tukang Kayu OH 2,0000 - -
3 Tukang Batu OH 1,0000 - -
4 Kepala Tukang OH 0,3000 - -
5 Mandor OH 0,0500 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Dolken kayu 8-10/400 cm btg 1,2500 - -
2 Kayu m3 0,1800 - -
3 Paku biasa kg 0,0800 - -
4 Besi strip kg 1,1000 - -
5 Semen portland kg 35,0000 - -
6 Pasir pasang m3 0,1500 - -
7 Pasir beton m3 0,1000 - -
8 Koral beton m3 0,1500 - -
9 Bata merah bh 30,0000 - -
10 Seng plat lbr 0,2500
11 Jendela Nako bh 0,2000
12 Kaca polos m2 0,0800
13 Kunci tanam bh 0,1500
14 Plywood 4 mm lbr 0,0600 - -
Jumlah Harga Bahan -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

3 Pembersihan 1 m2 lapangan dan perataan (SNI 2013 A.2.2.1.9)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,1000 - -
2 Mandor OH 0,0500 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN

Jumlah Harga Bahan


C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

4 Pembuatan 1 m2 steger/perancah dari bambu (SNI 2013 A.2.2.1.10)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 1,0000 - -
2 Tukang Kayu OH 2,0000 - -
3 Kepala Tukang OH 0,2000 - -
4 Mandor OH 0,0500 - -

Jumlah Harga Tenaga Kerja -


B BAHAN
1 Bambu diameter 6-8/600 cm btg 1,2500 -
2 Tali ijuk m3 0,1860 -

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

5 Pembongkaran 1 m3 dinding tembok bata (SNI 2013 A.2.2.1.14)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 2,0000 - -
2 Mandor OH 0,0900 - -

Jumlah Harga Tenaga Kerja -


B BAHAN

Jumlah Harga Bahan -


Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

6 Pembongkaran 1 M2 Bongkaran Partisi Kaca


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,2500 - -
2 Mandor OH 0,0250 - -

Jumlah Harga Tenaga Kerja -


B BAHAN

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

7 Pembongkaran 1 M2 Bongkaran Kusen (tidak dipakai lagi)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,5000 - -
2 Mandor OH 0,2500 - -

Jumlah Harga Tenaga Kerja -


B BAHAN

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

8 Pembongkaran 1 m3 Membongkar Lantai Keramik (tidak dipakai lagi)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0500 - -
2 Mandor OH 0,0100 - -

Jumlah Harga Tenaga Kerja -


B BAHAN

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

9 Pembongkaran 1 m2 Plafond
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,1250 - -
2 Mandor OH 0,0050 - -

Jumlah Harga Tenaga Kerja -


B BAHAN

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

10 Pembongkaran 1 m2 Plafond (tidak dipakai lagi)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,1250 - -
2 Mandor OH 0,0050 - -

Jumlah Harga Tenaga Kerja -


B BAHAN

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

A.2.3.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN TANAH


11 Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam 1 m (SNI 2013 A.2.3.1.1)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,7500 - -
2 Mandor OH 0,0250 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
Jumlah Harga Bahan
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

12 Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam 2 m (SNI 2013 A.2.3.1.2)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,9000 - -
2 Mandor OH 0,0450 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
B BAHAN
Jumlah Harga Bahan
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

13 Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam 3 m (SNI 2013 A.2.3.1.3)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 1,0500 - -
2 Mandor OH 0,0670 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
Jumlah Harga Bahan
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

14 Pengurugan 1 m3 dengan tanah merah (SNI 2013 A.2.3.1.11)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,3000 - -
2 Mandor OH 0,0100 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
Tanah Merah M3 1,2000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

A.2.3.1.9. Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah


Pengurugan kembali 1 m3 galian dihitung dari 1/3 kali dari koefisien pekerjaan galian

15 Pemadatan tanah 1 m3 tanah ( per 20 cm) (SNI 2013 A.2.3.1.10)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,5000 - -
2 Mandor OH 0,0500 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)

16 Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug (SNI 2013 A.2.3.1.11)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,3000 - -
2 Mandor OH 0,0100 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Pasir urug m3 1,2000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

17 Pengurugan 1 m3 sirtu padat (SNI 2013 A.2.3.1.14)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,2500 - -
2 Mandor OH 0,0250 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Sirtu m3 1,2000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

A.3.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PONDASI


18 Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 3PP (SNI 2013 A.3.2.1.1)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 1,5000 - -
2 Tukang OH 0,7500 - -
3 Kepala tukang OH 0,0750 - -
4 Mandor OH 0,0750 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Batu belah m3 1,2000 - -
2 Semen portland kg 202,0000 - -
3 Pasir pasang m3 0,4850 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

19 Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 5PP (SNI 2013 A.3.2.1.3)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 1,5000 - -
2 Tukang OH 0,7500 - -
3 Kepala tukang OH 0,0750 - -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
4 Mandor OH 0,0750 - -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Batu belah m3 1,2000 - -
2 Semen portland kg 136,0000 - -
3 Pasir pasang m3 0,5440 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

20 Pemasangan 1 m3 batu kosong (anstamping) (SNI 2013 A.3.2.1.9)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,7800 - -
2 Tukang OH 0,3900 - -
3 Kepala tukang OH 0,0390 - -
4 Mandor OH 0,0390 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Batu belah m3 1,2000 - -
2 Pasir urug m3 0,4320 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

A.4.1.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON


21 Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (3-6) cm, w/c = 0.87 (SNI 2013 A.4.1.1.4)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 1,2000 - -
2 Tukang OH 0,2000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0200 - -
4 Mandor OH 0,0600 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Semen portland kg 230,0000 - -
2 Pasir beton m3 0,6379 - -
3 Kerikil max. 30 m m3 0,7607 - -
4 Air m3 200,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
22 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 +2) cm, w/c = 0,66 (SNI 2013 A.4.1.1.5)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 1,6500 - -
2 Tukang OH 0,2750 - -
3 Kepala tukang OH 0,0280 - -
4 Mandor OH 0,0830 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Semen portland kg 326,0000 - -
2 Pasir beton m3 0,5429 - -
3 Kerikil max. 30 m m3 0,7622 - -
4 Air m3 215,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

23 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 +2) cm, w/c = 0,56 (SNI 2013 A.4.1.1.8)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 1,6500 - -
2 Tukang OH 0,2750 - -
3 Kepala tukang OH 0,0280 - -
4 Mandor OH 0,0830 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Semen portland kg 384,0000 - -
2 Pasir beton m3 0,4943 - -
3 Kerikil max. 30 m m3 0,7696 - -
4 Air m3 215,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

24 Pembesian 1 kg dengan besi polos atau besi ulir (SNI 2013 A.4.1.1.17)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0070 - -
2 Tukang OH 0,0070 - -
3 Kepala tukang OH 0,0007 - -
4 Mandor OH 0,0004 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Besi beton polos/ulir kg 1,0500 - -
2 Kawat beton kg 0,0150 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)

25 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi (SNI A.4.1.1.20)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,5200 - -
2 Tukang OH 0,2600 - -
3 Kepala tukang OH 0,0260 - -
4 Mandor OH 0,0260 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu kelas III m3 0,0400 - -
2 Paku 5-10 cm kg 0,3000 - -
3 Minyak bekisting ltr 0,1000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

26 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk sloof (SNI 2013 A.4.1.1.21)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,5200 - -
2 Tukang OH 0,2600 - -
3 Kepala tukang OH 0,0260 - -
4 Mandor OH 0,0260 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu kelas III m3 0,0450 - -
2 Paku 5-10 cm kg 0,3000 - -
3 Minyak bekisting ltr 0,1000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
27 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom (SNI 2013 A.4.1.1.22)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,6600 - -
2 Tukang OH 0,3300 - -
3 Kepala tukang OH 0,0330 - -
4 Mandor OH 0,0330 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu kelas III m3 0,0400 - -
2 Paku 5-10 cm kg 0,4000 - -
3 Minyak bekisting ltr 0,2000 - -
4 Balok kayu kelas II m3 0,0150 - -
5 Plywood tebal 9 mm lbr 0,3500 - -
6 Dolken kayu dia. 8-10cm –panjang 4 m btg 2,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

28 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok (SNI 2013 A.4.1.1.23)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,6600 - -
2 Tukang OH 0,3300 - -
3 Kepala tukang OH 0,0330 - -
4 Mandor OH 0,0330 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu kelas III m3 0,0400 - -
2 Paku 5-10 cm kg 0,4000 - -
3 Minyak bekisting ltr 0,2000 - -
4 Balok kayu kelas II m3 0,0180 - -
5 Plywood tebal 9 mm lbr 0,3500 - -
6 Dolken kayu dia. 8-10cm –panjang 4 m btg 2,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
29 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk lantai (SNI 2013 A.4.1.1.24)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,6600 - -
2 Tukang OH 0,3300 - -
3 Kepala tukang OH 0,0330 - -
4 Mandor OH 0,0330 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu kelas III m3 0,0400 - -
2 Paku 5-10 cm kg 0,4000 - -
3 Minyak bekisting ltr 0,2000 - -
4 Balok kayu kelas II m3 0,0150 - -
5 Plywood tebal 9 mm lbr 0,3500 - -
6 Dolken kayu dia. 8-10cm –panjang 4 m btg 6,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

30 Pemasangan 1 m2 bekisting untuk tangga (SNI 2013 A.4.1.1.26)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,6600 - -
2 Tukang OH 0,3300 - -
3 Kepala tukang OH 0,0330 - -
4 Mandor OH 0,0330 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu kelas III m3 0,0300 - -
2 Paku 5-10 cm kg 0,4000 - -
3 Minyak bekisting ltr 0,1500 - -
4 Balok kayu kelas II m3 0,0150 - -
5 Plywood tebal 9 mm lbr 0,3500 - -
6 Dolken kayu dia. 8-10cm –panjang 4 m btg 2,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
31 1 M3 PEKERJAAN PONDASI BORE PILE DIA. 40 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 250,0000 - -

Jumlah Harga -

32 1 M3 PEKERJAAN PONDASI PELAT BETON UK. 100x100x15 CM


1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 240,5550 - -
3 Bekisting m2 1,8333 - -
Jumlah Harga -
33 1 M3 PEKERJAAN PONDASI PELAT BETON UK. 100x100x20 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 327,6000 - -
3 Bekisting m2 1,8333 - -
Jumlah Harga -
34 1 M3 PEKERJAAN SLOOF BETON 20x30 CM (S1)
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 290,2271 - -
3 Bekisting m2 10,0000 - -
Jumlah Harga -
35 1 M3 PEKERJAAN SLOOF BETON 15x25 CM (S2)
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 158,4727 - -
3 Bekisting m2 13,3333 - -
Jumlah Harga -
36 1 M3 PEKERJAAN KOLOM BETON STUMP 25x25 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 205,4182 - -
3 Bekisting m2 4,8980 - -
Jumlah Harga -
37 1 M3 PEKERJAAN KOLOM BETON KOMPOSIT 35x35 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 7,0939 - -
3 Bekisting m2 9,7959 - -
Jumlah Harga -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
38 1 M3 PEKERJAAN KOLOM BETON 15x30 CM (K2)
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 192,6603 - -
3 Bekisting m2 10,0000 - -
Jumlah Harga -
39 1 M3 PEKERJAAN KOLOM BETON 15x25 CM (K3)
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 168,6423 - -
3 Bekisting m2 4,4444 - -
Jumlah Harga -
40 1 M3 PEKERJAAN KOLOM BETON 25x25 CM (K4)
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 133,7097 - -
3 Bekisting m2 8,0000 - -
Jumlah Harga -
41 1 M3 PEKERJAAN KOLOM BETON PRAKTIS 15x15 CM (KP)
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 265,7067 - -
3 Bekisting m2 6,6667 - -
Jumlah Harga -
42 1 M3 PEKERJAAN BALOK LINTEL BETON 13x15 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 186,7115 - -
3 Bekisting m2 7,6923 - -
Jumlah Harga -
43 1 M3 PEKERJAAN BALOK BETON 15x30 CM (B1)
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 222,5310 - -
3 Bekisting m2 16,6667 - -
Jumlah Harga -
44 1 M3 PEKERJAAN RINGBALOK BETON 15x20 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 189,1167 - -
3 Bekisting 2x pakai m2 6,6667 - -
Jumlah Harga -
45 1 M3 PEKERJAAN PLAT BETON TEBAL 12 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 96,5556 - -
3 Bekisting m2 8,3333 - -
Jumlah Harga -
46 1 M3 PEKERJAAN RINGBALOK BETON 20x30 CM B2
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 185,0000 - -
3 Bekisting m2 13,3300 - -
Jumlah Harga -
47 1 M3 PEKERJAAN SLOOF BETON 15x20 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 158,1667 - -
3 Bekisting 2x pakai m2 6,6667 - -
Jumlah Harga -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
48 1 M3 PEKERJAAN KOLOM BETON 15x20 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 158,1667 - -
3 Bekisting 2x pakai m2 11,6667 - -
Jumlah Harga -
49 1 M3 PEKERJAAN RINGBALOK BETON 15x20 CM
1 Cor beton K-250 m3 1,0000 - -
2 Besi beton kg 158,1667 - -
3 Bekisting 2x pakai m2 6,6667 - -
Jumlah Harga -

A.4.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM


50 Pemasangan 1 m’ talang datar/ jurai seng bjls 28 lebar 90 cm (SNI 2013 A.4.2.1.18)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,2000 - -
2 Tukang OH 0,2000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0200 - -
4 Mandor OH 0,0010 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Seng plat m 1,0500 - -
2 Paku 1 cm - 2,5 cm kg 0,0150 - -
3 Papan kayu kelas III m3 0,0190 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
53 Pemasangan 1 kg rangka kuda-kuda baja WF (SNI 2013 A.4.2.1.2)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0600 - -
2 Tukang OH 0,0600 - -
3 Kepala tukang OH 0,0060 - -
4 Mandor OH 0,0030 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Baja WF kg 1,1500 - -

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

54 Pemasangan 1 kg rangka baja Canal CNP (SNI 2013 A.4.2.1.2)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0600 - -
2 Tukang OH 0,0600 - -
3 Kepala tukang OH 0,0060 - -
4 Mandor OH 0,0030 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Baja CNP kg 1,1500 - -

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
A.4.4.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PASANGAN DINDING
57 Pemasangan 1m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1/2 batu campuran 1SP : 3PP (SNI 2013 A.4.4.1.8)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,3000 - -
2 Tukang OH 0,1000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0150 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Bata merah bh 70,0000 - -
2 Semen Portlan kg 14,3700 - -
3 Pasir Pasang m3 0,0400 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

58 Pemasangan 1m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1/2 batu campuran 1SP : 5PP (SNI 2013 A.4.4.1.10)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,3000 - -
2 Tukang OH 0,1000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0150 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Bata merah bh 70,0000 - -
2 Semen Portlan kg 9,6800 - -
3 Pasir Pasang m3 0,0450 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

A.4.4.2 HARGA SATUAN PEKERJAAN PLESTERAN


59 Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 3PP tebal 15 mm (SNI 2013 A.4.4.2.3)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,2000 - -
2 Tukang OH 0,1500 - -
3 Kepala tukang OH 0,0150 - -
4 Mandor OH 0,0150 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Semen Portlan kg 7,7760 - -
2 Pasir Pasang m3 0,0230 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

60 Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 5PP tebal 15 mm (SNI 2013 A.4.4.2.5)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,2000 - -
2 Tukang OH 0,1500 - -
3 Kepala tukang OH 0,0150 - -
4 Mandor OH 0,0150 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Semen Portlan kg 5,1840 - -
2 Pasir Pasang m3 0,0260 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

61 Pemasangan 1 m2 plesteran ciprat 1SP : 2PP (SNI 2013 A.4.4.2.23)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,2000 - -
2 Tukang OH 0,1000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0150 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Semen Portlan kg 4,3200 - -
2 Pasir Pasang m3 0,0060 - -
Jumlah Harga Bahan -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

62 Pemasangan 1 m2 acian (SNI 2013 A.4.4.2.27)


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,1000 - -
2 Tukang OH 0,1000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0100 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Semen Portlan kg 3,2500 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

A.4.7.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN PENGECATAN


A.4.5.2. HARGA SATUAN PEKERJAAN PENUTUP ATAP
#REF! Pemasangan 1 m2 Rangka KaSo 5/7 60 x 60 cm /segmen
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,1000 - -
2 Tukang OH 0,1000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0050 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kaso 5x7 m3 0,0140 - -
2 Paku 5 dan 10 kg 0,2500 -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

86 Pengecatan 1 m2 bidang kayu baru (1 lapis plamuur, 1 lapis cat dasar, 3 lapis cat penutup) (SNI 2013 A.4.7.1.5)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0700 - -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
2 Tukang OH 0,1050 - -
3 Kepala tukang OH 0,0040 - -
4 Mandor OH 0,0030 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Cat menie kg 0,2000 - -
2 Plamuur kg 0,1500 - -
3 Cat dasar kg 0,1700 - -
4 Cat penutup kg 0,3500 - -
5 Kuas bh 0,0100 - -
6 Pengencer kg 0,0300 - -
7 Ampelas lbr 0,2000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

87 Pengecatan 1 m2 tembok eksterior ( 1lapis plamuur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup) (SNI 2013 A.4.7.1.10)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0200 - -
2 Tukang OH 0,0630 - -
3 Kepala tukang OH 0,0063 - -
4 Mandor OH 0,0030 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Plamuur kg 0,1000 - -
2 Cat dasar kg 0,1000 - -
3 Cat penutup kg 0,2600 - -
4 Rol Cat bh 0,1000 - -

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

88 Pengecatan 1 m2 tembok interior ( 1lapis plamuur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat penutup) (SNI 2013 A.4.7.1.10)
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0200 - -
2 Tukang OH 0,0630 - -
3 Kepala tukang OH 0,0063 - -
4 Mandor OH 0,0030 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Plamuur kg 0,1000 - -
2 Cat dasar kg 0,1000 - -
3 Cat penutup kg 0,2600 - -
4 Rol Cat bh 0,1000 - -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)

Jumlah Harga Bahan -


C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
89 Pemasangan 1 titik Instalasi Penerangan
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,2000 - -
2 Tukang OH 0,4000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0400 - -
4 Mandor OH 0,0040 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kabel NYM 3 X 2,5 m1 10,3050 - -
2 Solatif Kabel roll 0,3330 - -
3 Pipa Kabel btg 1,5000 - -
4 T- Dus bh 1,0000 - -
5 Inbow - dus bh 1,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
90 Pemasangan 1 titik Instalasi Stop Kontak
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,2000 - -
2 Tukang OH 0,4000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0400 - -
4 Mandor OH 0,0040 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kabel NYM 3 X 2,5 m1 15,0000 - -
2 Solatif Kabel roll 0,3330 - -
3 Pipa Kabel btg 1,5000 - -
4 T- Dus bh 1,0000 - -
5 Inbow - dus bh 1,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

91 Pemasangan 1 bh Lampu TBS 569 T5-2x28 watt Recessed Mounted


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,1000 - -
2 Tukang OH 0,2000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0200 - -
4 Mandor OH 0,0020 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Lampu TL 2x18 watt TKI bh 1,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

92 Pemasangan 1 bh Lampu downlight LED 10 watt


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,1000 - -
2 Tukang OH 0,2000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0200 - -
4 Mandor OH 0,0020 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Lampu downlight LED 10 watt bh 1,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

93 Pemasangan 1 bh Stop Kontak


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0500 - -
2 Tukang OH 0,1000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0250 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Stop kontak bh 1,0000 -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

94 Pemasangan 1 bh Saklar tunggal


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0500 - -
2 Tukang OH 0,1000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0250 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Saklar tunggal bh 1,0000 -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
95 Pemasangan 1 bh Saklar ganda
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0500 - -
2 Tukang OH 0,1000 - -
3 Kepala tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0020 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Saklar ganda bh 1,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN

Jumlah Harga Peralatan -


D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

96 Mengerjakan 1 m' saluran grefel beton 1/2 30 cm + pasangan


1 Galian Tanah m3 0,1500 - -
2 Grefel Beton Ø 30 cm m' 1,0000 - -
3 Pas. Bata + Plesteran 1:3 m2 1,0000 - -
4 Upah Kerja ls 0,1500 - -
Jumlah Total -
Harga Satuan Jumlah
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
(Rp.) (Rp.)
a b c d e f = (dxe)
97 Memasang 1 m² Lantai Parquet
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,1000 - -
2 Tukang Kayu OH 0,1500 - -
3 Kepala Tukang OH 0,0150 - -
4 Mandor OH 0,0050 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Parquet m2 1,0500 -
2 Lem m3 0,6000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
1 sewa peralatan m3 1,0000 -
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

98 Memasang 1 m Plint Lantai Kayu 10 cm


A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0500 - -
2 Tukang Kayu OH 0,1000 - -
3 Kepala Tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0050 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 List Profil Kamper Samarinda + Finishing Plitur m3 0,0100 - -
2 Lem m3 0,6000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
1 sewa peralatan m3 1,0000 -
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -

99 Memasang 1 m Cermin
A TENAGA KERJA
1 Pekerja OH 0,0500 - -
2 Tukang Kayu OH 0,1000 - -
3 Kepala Tukang OH 0,0100 - -
4 Mandor OH 0,0050 - -
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Cermin m2 1,0500 -
2 List m2 0,8500 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
1 sewa peralatan m3 1,0000 -
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan & Peralatan ( A + B + C ) -
E Overhead + Profit (10%) 10% -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E )
DAFTAR HARGA BAHAN

PERENCANAAN PENATAAN RUANG PELAYANAN TERPADU, PROGRAM PENELITAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN ESDM, KEGIATAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, OUTPUT LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD), KOMPONEN GEDUNG
DAN BANGUNAN (020.11.04.1912.951.008.A.533121), PADA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA,
TAHUN 2017

No NAMA BAHAN SATUAN HARGA SATUAN

A B C D

A BAHAN DASAR ALAM


1 P a s i r dan Tanah
Pasir pasang m3 Rp.
Pasir beton I m3 Rp.
Pasir urug m3 Rp.
Sirtu m3 Rp.
Tanah merah m3 Rp.
2 Batu kali / gunung m3 Rp.
3 Kerikil/split 2/3+3/4 rata2 m3 Rp.
4 Bata merah bh Rp.
5 PC abu (Semen) ex. TIGA RODA kg Rp.
6 PC warna ex. MITSUBISHI kg Rp.
7 Papan, Balok Kayu
Papan kayu Kamper Samarinda oven m3 Rp.
Balok kayu kamper Samarinda oven m3 Rp.
Papan kayu lokal m3 Rp.
Balok kayu lokal m3 Rp.
Papan Albasiah m3 Rp.
Kaso Albasiah m3 Rp.
Kayu Dolken dia. 8-10 cm btg Rp.
8 List profil 3 cm borneo m1 Rp.
9 Floor Hardener 5 kg/m2 Sinto Froop kg Rp.
10 Beton Ready Mix K-250 m3 Rp.
11 Paving block tbl. 8 cm, K-225 m2 Rp.
12 Kanstin paving block 8x15x40 cm bh Rp.
13 Air ltr Rp.

B BAHAN BESI, ALUMUNIUM & BETON


1 Besi beton polos & ulir kg Rp.
2 Baja WF, H-Beam kg Rp.
3 Baja Canal C kg Rp.
4 Canal C Galvanis 75/100 mm m Rp.
4 Plat seng BJLS 28 lebar 90 cm m' Rp.
5 Besi Siku kg Rp.
6 Kawat beton kg Rp.
No NAMA BAHAN SATUAN HARGA SATUAN

A B C D

7 Paku kaso kg Rp.


8 Paku reng, list, triplek dll kg Rp.
9 Hollow 4/4 m1 Rp.
10 Hollow 2/4 m1 Rp.
11 Profil Kusen Aluminium anodize brown 4" ex. Alexindo m1 Rp.
12 Profil Pintu Aluminium m1 Rp.
13 Profil Jendela Aluminium m1 Rp.
14 Profil kaca Aluminium m1 Rp.
15 List Profil Aluminium U m1 Rp.
16 Sealent with backing rod tube Rp.
17 Sealent m' Rp.
18 Skrup / Fixer bh Rp.
19 Minyak bekisting ltr Rp.
20 Kuda-kuda & rangka atap baja ringan zinc alume m2 Rp.
21 Rangka atap baja ringan zinc alume m2 Rp.
22 Plat Besi Strip 5 mm kg Rp

C BAHAN SANITAIR DAN LANTAI :


1 Keramik dan Granit
2 Lantai Keramik 40x40 cm setara Platinum m2 Rp.
3 Lantai Keramik unpolished 20x20 cm m2 Rp.
4 Lantai Keramik unpolished 15x50 cm ex. Roman m2 Rp.
5 Lantai Parquet m2 Rp
6 Dinding Keramik Polished 20x50 cm m2 Rp.
7 Plint keramik 10x40 cm bh Rp.
8 Batu tempel andesit 30x30 cm m2 Rp.
9 Pipa PVC dia. 1/2" btg Rp.
10 Pipa PVC dia. 3/4" btg Rp.
11 Pipa PVC dia. 1" btg Rp.
12 Pipa PVC dia. 2,5" btg Rp.
13 Pipa PVC dia. 3" btg Rp.
14 Pipa PVC dia. 4" btg Rp.
15 Pipa PVC dia. 5" btg Rp.
16 Kloset Duduk Type CW660NJ Lkp. Assesories ex. Toto bh Rp.
17 Wastafel Meja Type lkp. Assesories ex. Toto bh Rp.
18 Urinoir type Muslim U-57 bh Rp.
19 Jet washer type TX403SBNW ex. Toto bh Rp.
20 Soap Holder type TX2AV1B ex. Toto bh Rp.
21 Paper holder type AW 360 J ex. Toto bh Rp.
22 Kran tembok type T23BQ13N ex. Toto bh Rp.
23 Floor Drain type TX1BN ex. Toto bh Rp.
24 Bak mandi fibreglass bh Rp.
No NAMA BAHAN SATUAN HARGA SATUAN

A B C D

D BAHAN KACA
1 Kaca Polos 3 mm m2 Rp.
2 Kaca Polos 5 mm m2 Rp.
3 Kaca Rayban 5 mm m2 Rp.
4 Cermin tebal 6 mm m2 Rp.
5 Kaca tempered 8 mm m2 Rp.
6 Kaca tempered 10 mm m2 Rp.
7 Kaca tempered 12 mm m2 Rp.

E BAHAN FINISHING/CAT
1 Cat tembok interior ex. Vinilex kg Rp.
2 Cat tembok Interior ex. ICI Dulux kg Rp.
3 Cat tembok exterior weather coat ex. Mowilex kg Rp.
4 Alkali resisting primer (cat dasar) kg Rp.
5 Cat kayu ex. Seiv kg Rp.
6 Cat besi ex. Seiv kg Rp.
7 Minyak cat Thinner lt Rp.
8 Residu/Solignum kg Rp.
9 Dempul kayu cap kucing kg Rp.
10 Meni kayu/besi kg Rp.
11 Plamuur tembok lt Rp.
12 Pelumas bekisting lt Rp.
13 Bonding epoxy kg Rp.
14 Cat dasar epoxy (under coat) kg Rp.
15 Cat Epoxy kg Rp.

F KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG


1 Cylinder & Mortise Lock bh Rp.
2 Lock case bh Rp.
3 Pull handle tinggi 20 cm stainless steel psg Rp.
4 Lever Handle (Pintu aluminium/kayu) psg Rp.
5 Cylinder Lock knobset bh Rp.
6 Floor hinges bh Rp.
7 Patch Fiting (atas / bawah) bh Rp.
8 Kunci Kaca bh Rp.
9 Engsel pintu kupu-kupu 4" ex. SES bh Rp.
10 Engsel Pintu Besi bh Rp.
11 Engsel jendela kupu-kupu 3" ex. SES bh Rp.
12 Espangnolet psg Rp.
13 Rambuncis bh Rp.
14 Engsel jendela castment psg Rp.

G PENUTUP ATAP
1 Genteng metal roof setara Prima Roof m2 Rp.
2 Nok Metal Roof m' Rp.
3 Paku genteng kg Rp.
4 Roofmesh m2 Rp.
No NAMA BAHAN SATUAN HARGA SATUAN

A B C D

5 Glasswool m2 Rp.
6 Aluminium foile single side m2 Rp.
7 Skrup Gypsum kg Rp.
8 Genteng Glazure ex. Morando bh Rp.
9 Bubung Genteng Glazure bh Rp.

H BUIS & PIPA


1 Paving blok natural 8 cm m2 Rp.
2 Grass block m2 Rp.
3 Gravel U-30 cm m' Rp.

I KAYU LAPIS & BAHAN PLAFOND


1 Tripleks 3 mm uk. 120x240 cm lb Rp.
2 Tripleks 4 mm uk. 120x240 cm lb Rp.
3 Tripleks 6 mm uk. 120x240 cm lb Rp.
4 Plywood 9 mm uk. 120x240 cm lb Rp.
5 Plywood 12 mm uk. 120x240 cm lb Rp.
6 Plywood 15 mm uk. 120x240 cm lb Rp.
7 Plywood 18 mm uk. 120x240 cm lb Rp.
8 Teakwood 4 mm uk. 120x240 cm lb Rp.
9 Gypsum Board 9 mm ex. Knauff lb Rp.
10 Calsiboard tbl 3,5 mm ex. Gresik lb Rp.
11 List Profil gypsum m1 Rp.
12 HPL (High Preasure Laminate) m2 Rp.

J ELEKTRIKAL
1 Kabel NYM 3 X 2,5 mm m1 Rp.
2 Solatif Kabel roll Rp.
3 Pipa Kabel btg Rp.
4 T- Dus bh Rp.
5 Inbow - dus bh Rp.
6 Lampu TL 2x18 watt TKI bh Rp.
7 Lampu downlight LED 10 watt bh Rp.
8 Stop kontak bh Rp.
9 Saklar tunggal bh Rp.
10 Saklar ganda bh Rp.
11

K LAIN-LAIN
1 Ampelas lb Rp.
2 Kwas 1,2 - 3" bh Rp.
3 Rol cat bh Rp.
4 Lem kayu Fox kg Rp.
5 Solar ltr Rp.
6 Minyak Pelumas ltr Rp.
7 Engsel Tanam Dorma BTS 84 unit Rp
Pull Handle Dorma psg
DAFTAR HARGA UPAH

PERENCANAAN PENATAAN RUANG PELAYANAN TERPADU, PROGRAM PENELITAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN ESDM,
KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, OUTPUT LAYANAN INTERNAL
(OVERHEAD), KOMPONEN GEDUNG DAN BANGUNAN (020.11.04.1912.951.008.A.533121), PADA PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN TEHNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA, TAHUN 2017

No TENAGA KERJA SATUAN HARGA SATUAN

A B C D

1 Pekerja / hari Rp
2 Tukang batu / hari Rp
3 Tukang Kayu / hari Rp
4 Tukang Cat/Politur / hari Rp
5 Tukang Besi beton / hari Rp
6 Tukang Besi profil / hari Rp
7 Tukang Las / hari Rp
8 Kepala Tukang / hari Rp
9 Mandor / hari Rp
10 Penjaga malam / hari Rp
C. Gambar Teknik
TEKMIRA
PERENCANAAN PENATAAN RUANG PELAYANAN TERPADU
Program Ruang :
 Ruang Receptionist / Penerimaan Data
 Ruang Tunggu
 Ruang Karyawan
 Raung Informasi
 Ruang Diskusi dan Konsultasi
Program Ruang :
 Ruang Receptionist / Penerimaan Data
 Ruang Tunggu
 Ruang Karyawan
 Raung Informasi
 Ruang Diskusi dan Konsultasi
KONSEP :
 INTERIOR BERTEMA MODERN MINIMALIS
 PEMILIHAAN WARNA SOFT UNTUK MEMAKSIMALKAN
CAHAYA
 PEMBUATAN MEJA RECEPTIONIST YANG TERBUKA
AGAR MENJAGA KESAN LUAS
TAMPAK DEPAN
TAMPAK RUANG TUNGGU
TAMPAK RACK DISPLAY
TAMPAK RUANG KARYAWAN
TAMPAK RUANG MEDIA INFORMASI
TAMPAK RUANG KONSULTASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai