Anda di halaman 1dari 17

METODA PELAKSANAAN

PAKET PEKERJAAN :

PENATAAN PAGAR KANTOR KPPN WAMENA

TAHUN ANGGARAN 2019


1. RU ANG LINGKUP PEKERJ AAN

I NFO RMA S I D A T A P RO Y E K
Paket pekerjaan Penataan Pagar Kantor KPPN Wamena, merupakan kegiatan
pembangunan pagar untuk menunjang kegiatan di Kantor KPPN Wamena. Luas
lahan untuk pembangunan ini, sesuai dengan area yang akan dikerjakan yang
terdiri dari berupa Bangunan Fisik Pagar beserta fungsionalnya.

Pendanaan proyek ini adalah dengan APBN Tahun anggaran 2019.


Pekerjaan fisik dalam paket perkerjaan ini terdiri dari :
1. Pekerjaan Bangunan Penunjang
Pekerjaan Bangunan Penunjang adalah pekerjaan penunjang fungsi bangunan.
Pekerjaan ini meliputi ;
a) Pembuatan Bangunan Sementara

2. Pekerjaan Kontruksi Gedung


Pekerjaan kontruksi bangunan terdiri dari ;
a) Pembangunan Pagar

Pelaksanaan proyek adalah 120 (Seratus Dua puluh) hari kalender. Faktor kesulitan
yang diperkirakan dapat terjadi adalah ;

a) Menyiapkan tenaga kerja yang banyak untuk keperluaan penyelesaian


pekerjaan memerlukan waktu 1 – 2 minggu
b) Waktu masuk musim penghujan periode pelaksanaan proyek

L ING K UP P E L A K S A NA A N P E K E RJ A A N
Pelaksanaan kegiatan proyek akan mencakup aktifitas seperti dibawah ini ;

PEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN
a) Pengukuran Awal dan Akhir
b) Penentuan lay-out site plan dan pembuatan jalan akses
c) Mobilisasi dan Demobilisasi
d) Pengadaan sarana penunjang ; air, Listrik, komunikasi
e) Pembuatan Direksi Keet
f) Pembuatan Kantor Lapangan
g) Pembuatan Barak Pekerja
h) Pembuatan Gudang Material
i) Papan Nama Proyek
j) Keselamatan Kerja / P3K dan Kemanan

PEKERJAAN KONSTRUKSI
a) Pekerjaan Beton Bertulang
b) Pekerjaan Pasangan & Plasteran
c) Pekerjaan Pagar Besi Hollow
d) Pekerjaan Pemasangan Dinding Keramik dan Batu Alam
e) Pekerjaan Pengecetan
f) Pekerjaan Finishing

PEKERJAAN AKHIR
a) Testing dan Sertifikasi untuk beberapa bagian pekerjaan
b) Pembongkaran Fasilitas Project dan Pembersihan Akhir
c) Serah terima dan Dokumentasi proyek
2. MET ODA PEL AKS AN AAN

Metoda Pelaksanaan menentukan dari keberhasilan sebuah proyek diharapkan


dengan adanya metoda baku pelaksanaan pekerjaan dapat menghasilkan proyek
yang memuaskan sesuai dengan tuntutan proyek dan menjaga jadwal pelaksanan
serta pengelolaan pembiayaan proyek.

Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master
schedule akan diperinci kembali menjadi Skejul yang terbagi menjadi beberapa
bagian pekerjaan sesuai dengan term kontrak dan dirinci menjadi Skejul Harian,
Mingguan dan Bulanan.

Jadwal atau kegiatan pekerjaan utama yang menjadi kegiatan khusus (misalnya
pek. struktur dll) diperlakukan sebagai milestone yang memerlukan persetujuan
konsultan pengawas kapan akan ditetapkan di dalam jadwal sehingga penjadwalan
akan terkendali secara simultan pekerjaan yang menjadi kritikal path / work. Perlu
dijaga Kritikal Path khusus pekerjaan utama saja.

Kritikal poin lainnya yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah koordinasi
yang sinergi antara user dan konsultan pengawas dan kontraktor perihal jadwal
pelaksanaan mengingat terbatasnya waktu pekerjaan harus parallel, detail gambar
yang belum lengkap perlunya pemahaman yang cepat dan pengambil keputusan
bila terjadi penafsiran yang berbeda dalam membaca term kontrak ataupun gambar
bestek. Hal tersebut untuk menghindari kesalahan yang menyebabkan bangunan
tidak berfungsi dengan maksimal atau terjadinya bongkar pasang pekerjaan. MC 0
yang menjadi tolak ukur pelaksanaan akan menjadi acuan bila terjadinya CCO.

P E K E RJ A A N P E RS IA P A N
Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek, dalam
tahap persiapan sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan proyek
selanjutnya dikarenakan dalam proses persiapan ini menunjukan kesiapan dan
kemampuan suatu perusahaan dalam pengelolaan proyek.

Tahapan persiapan terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi hal-hal dibawah ini.

L A ND S URV E Y O R ( P E NG U K URA N & P E ME T A A N )


Mengingat bahwa proyek ini merupakan rekondisi khususnya di pekerjaan pondasi
yang merupakan daya dukung suatu bangunan perlu akurasi dalam pengukuran
dan kecermatan dalam menentukan koordinat dan elevasi menjadi patokan dalam
keberhasilan pembangunan proyek ini, bila terjadi perbedaan antara gambar dan
pelaksanaan di lapangan maka akan segera didiskusikan dengan pengawas
lapangan dan user untuk diambil keputusan yang tepat.

P E NG A DA A N DA N MO B IL IS A S I .
Tahap awal untuk proyek dapat terlaksana tentunya elemen-elemen pelaksanaan
harus diadakan dan siap untuk bekerja. Tahapan ini termasuk dengan serah terima
lapangan dengan pemilik pekerjaan, perijinan dan mobilisasi sumber daya. Di
tahapan ini jadwal mobilisasi sudah harus fix dan menjadi pegangan pelaksana
proyek.

Penyusunan Sumber Daya Manusia (SDM) / Organisasi Project adalah point


interest dalam pekerjaan ini menyangkut strategi eksekusi dan planning yang akan
dituangkan kedalam Skejul Lapangan dengan mengacu kepada Skejul Master
sehingga milestone dan critical path pekerjaan sudah terencana dan bisa
diminimalisir kesalahan yang akan terjadi baik dari segi biaya ataupun jadwal/waktu
pelaksanaan.
Akses mobilisasi material yang dibutuhkan perlu strategi jelas dan keputusan yang
tepat, dalam pelaksanaan ini yaitu mengingat kondisi waktu yang sangat terbatas
pekerjaan di atas yaitu dengan waktu 120 Hari kalender, hal ini perlu perhatian
yang serius kapan harus mulai ditentukan mobilitasnya sehingga tiba di site sesuai
dengan skejul yang telah direncanakan (lihat dalam sub penjelasan masing-masing
pekerjaan dalam metode kerja ini)

Aspek tahapan ini sangat berpengaruh terhadap kesinambungan pekerjaan


kedepannya karena menunjukan kesiapan dari semua unsur yang terkait seperti
Owner, Konsultan Pengawas dan Kontraktor.

P RO J E CT S IT E P L A N &F A S IL IT A S P E NUNJ A NG O P E RA S IO NA L
Fasilitas yang akan diadakan sebagai sarana penunjang operasional akan
mencakup dan tidak terbatas pada hal dibawah ini :

1. Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya tercapai efisiensi
dari segi waktu perlu dibuatkan sarana pemondokan atau barak. Perhitungan
dengan kuantitas yang akan berlangsung di lokasi pekerjaan diperlukan
barak/direksi keet pekerja dengan ukuran minimum 4 m x 6 m untuk kapasitas
maksimum 10 personel/tenaga. Sementara untuk key personnel disediakan
sarana akomodasi sekitar lokasi selain menghemat tenaga dan waktu juga
efisien dalam budget perusahaan sementara kantor perwakilan / representative
berada disekitar lokasi sebagai Korespodensi site dengan pusat.

2. Kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan dan site office dan meeting
koordinasi yang rutin setiap minggu ataupun setiap bulannya. Direksi keet
diperlukan dengan luasan minimum 9 m2 ditunjang dengan sarana kursi dan
meja dan buku tamu sebagai korespendensi di lapangan dalam menunjang
kegiatan sehari-hari.

3. Fasilitas penyimpanan material dan workshop adalah penunjang project untuk


mengamankan peralatan kerja dari cuaca maka workshop minimum keperluan
gudang sekitar 16 M2 dengan lahan untuk material curah ditempatkan sekitar
bangunan yang tidak mengganggu akses mobilitas itu sendiri selain itu gudang /
workshop harus dibuat sedemikian rupa tidak terganggu oleh cuaca dan aman
terhadap bahaya-bahaya lainnya yang akan terjadi. Persiapan terpal harus
terencana mengingat akan memasuki musim penghujan nantinya.

4. Sarana Air bersih dan drainase serta penerangan kerja diperlukan untuk
mengantisipasi pekerjaan malam bila diperlukan dan penerangan keseharian
yang diperlukan.

5. Keamanan sangat diperlukan mengingat lahan yang luas dan terbuka akan
memudahkan hal-hal yang tidak terduga bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan
pihak berwenang dan warga setempat sangat dibutuhkan

6. Administrasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan


bulanan.

P E K E RJ A A N P E MB E RS IHA N L A HA N / P E K E RJ A A N J A L A N M A S UK
Pembersihan lahan tidak semata-mata menghilangkan ganguan-gangguan fisik
areal seperti akar pohon atau batu-batu besar atau bangunan lama saja tetapi lebih
mendalam lagi adalah tanah jelek ( humus )./ gambut

Secara teknis tanah jelek/gambut harus dibuang keluar karena akan mempengaruhi
daya dukung tanah untuk pondasi. Maka perlu penanganan khusus dalam
pembersihan area bangunan yaitu dengan membuang tanah yang jelek sampai
kedalaman 10 - 15 cm.
Pembersihan area site tidak terjadi hanya di awal pekerjaan saja tetapi secara
berkala dan menjadi kegiatan rutinitas proyek itu sendiri

Perlunya penataan lokasi untuk tempat pembuangan sementara baik puing atau
sampah sangat diperlukan dimana rutinitas atau kegiatan proyek tidak terganggu
oleh penumpukan-penumpukan yang tidak beraturan .

P E MB E NT UK A N K O ND IS I L A HA N
Pembentukan kondisi lahan / Elevasi Bangunan perlu disepakati di awal project
karena pertimbangan lokasi perencanaan yang sudah ada sehingga bangunan tidak
tinggi sebelah atau tidak sinkon serta tidak terjadi jalan lebih tinggi dari bangunan.

P E K E RJ A A N U NDE R S T RUCT U RE
Dalam mengerjakan pekerjaan ini system pelaksanaan/urutan pekerjaan sama
dimana urutan pekerjaan terdiri dari:

a) Pelaksanaan Pengecoran Poer beton

Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan


tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk
semua pondasi & kolom pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat
waktu, dimana pengecoran dimulai dari pondasi 1 dan dilanjut kepondasi
berikutnya.
Penuangan spesi beton ke pondasi beton dengan menggunakan talang cor / atau
mengunakan pump concrate dan dalam pelaksanaan ini kami menngunakan beton
jadi

Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur


beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.
2. Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan pengambilan
benda uji dan test slump. Jika tidak memenuhi syarat maka adukan beton ditolak.
3. Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang
penjangkaran, diameter tulangan, beton decking dan “kaki ayam” yang harus
sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup
kokoh menahan beban.
4. Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran
dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
5. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan
baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
6. Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement
mutu material harus mencapak karateristik 150 kg/cm2

b) Pondasi biasa

Pondasi adalah struktur yang berfungsi sebagai penahan seluruh beban yang ada
dalam bangunan itu (dasar suatu bangunan)
Pondasi biasanya berpenampang trapesium dan berada diantara permukaan tanah
Di dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi untuk memudahkan di pelaksanaan di
lapangan pekerjaan dilaksanakan setelah tanah yang digali telah selesai

Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi dilaksanakan setelah 60% dari pekerjaan galian


selesai.
Berdasarkan pengalaman akan ada beberapa kendala yang dihadapi saat
pekerjaan pondasi yaitu :
1. Tanah yang tidak keras pada tempat pondasi sehingga bisa jatuh kembali
kedalam lubang galian.
2. Terdapat beberapa material yang tidak bisa dipindah saat digali dengan alat
manual seperti pohon dan batu-batu besar.

c)Sloof

Sloof beton bertulang adalah struktur yang berfungsi sebagi penyebar/pembagi


beban merata yang diteruskan ke pondasi. Selain berfungsi sebagai
penyebar/pembagi beban di atasnya juga sebagai pengaku antara kolom dengan
kolom atau sebagai rigid frame.
Sloof biasanya berpenampang segi empat dan berada diantara permukaan tanah
tergantung dari perencana menempatkan sloof sebagai rigid frame atau flexible
frame.
Di dalam pelaksanaan pekerjaan sloof untuk memudahkan di pelaksanaan di
lapangan pekerjaan dilaksanakan setelah sebagian tanah urug dikerjakan dan
simultan dengan pekerjaan pondasi.

Pelaksanaan Pekerjaan Sloof dilaksanakan setelah 60% dari pekerjaan


Pondasi(pekerjaan pembesian) baik plat atau pun batu gunung selesai.

Berdasarkan pengalaman akan ada beberapa kendala yang dihadapi saat


pekerjaan sloof yaitu :
1) Pertemuan antara kolom dan sloof perlu diperhatikan join dan penulangannya
sesuai dengan gambar atau atas arahan direksi lapangan.
2) Stek kolom praktis perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan perlunya
pemahaman terhadap pelaksanaan sehingga stek kolom praktis pada posisi
yang tepat.

P E K E RJ A A N U P P E R S T URCT URE
Pekerjaan upper structure / Struktur bagian atas adalah pekerjaan struktur yang
terdiri dari kesatuan utuh rangka pagar.
Rangka pagar atau sering disebut frame terdiri dari kolom
mekanisme kerja Frame / Rangka pagar adalah Beban yang langsung memikul
beban-beban di atasnya (beban mati atau beban hidup) akan diteruskan ke Kolom
menjadi beban axial.
Kolom selain menerima beban axial juga menahan beban lateral yang di Indonesia
diperhitungkan adalah beban gempa dan dalam proyek ini rangka pagar yang
dikerjakan memakai beton bertulang dimana beton yang digunakan memakai besi
polos (Ø-12).

Dalam pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dari bangunan bawah menuju


bangunan atas. Pekerjaan dilaksanakan tahap per tahap sampai mencapai yang
diinginkan.

Pekerjaan ini dibagi dua bagian :


a. Struktur Utama
b. Struktur Penunjang
a. Struktur Utama
Pembangunan Pagar ini terdiri dari satu bangunan utama, pekerjaan harus diawasi
dengan seksama dan diawasi oleh supervisor professional yang memahami
pelaksanaan dan memiliki kecakapan didalam pelaksanaan didampingi oleh
surveyor untuk memastikan kelurusan baik vertical atau horizontal, dan memastikan
lokasi bangunan..

Yang termasuk dalam struktur utama dalam proyek ini :

1. Kolom Utama

Kolom merupakan struktur yang menahan beban axial dan lateral sangat diperlukan
sekali ketelitian dan presisinya.
Bekisting kolom memakai tripleks 5 mm supaya dihasilkan presisi dan kehalusan
permukaan kolom terjaga, karena sebagian besar akan terekspos baik dari segi
struktur dan arsitektur kolom akan tercapai maksud dan tujuannya.
Sifat kolom yang rumit didalam struktur perlu diperhatikan adalah proses fabrikasi
mulai dari bekisting pembesian dan pengecoran.
Bekisting harus kuat dan kokoh, pengecekan vertikal dalam pelaksanaan
pemasangan bekisting perlu dilaksanakan dari dua arah, untuk menghindarkan
terjadinya puntiran.
Didalam pembesian yang perlu diperhatikan adalah sambungan dan tekukan atau
sambungan oleh para pelaksana lapangan tidak kurang dari 1 m.
Tipe sambungan bisa di bengkokan ke arah balok. Besi tidak boleh menempel pada
bekisting atau selimut beton minimal 2 cm.
Pengecoran kolom memakai cor manual dengan campuran beton 1Pc : 2Ps : 3Kr.
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan bila memakai system manual perlu
diperhatikan job mix secara kasat mata memang semen diperbanyak, tetapi selain
semen sebagai pembentukan kualitas beton juga campuran air perlu diperhatikan,
karena volume air yang berlebihan dalam pelaksanaan dapat beresiko menurunkan
kuat tekan beton, bleeding, shrinkage. Pengecoran kolom perlu diperhatikan adalah
pemberhentian / stop cor, stop cor dilaksanakan di ¾ tinggi kolom. Hal ini menjaga
instabilitas dalam pekerjaan dimana momen kolom pada ketinggian ¾ h ini adalah
0. Sambungan beton lama dan beton baru perlu memakai cairan semen atau bahan
lainnya/adimix yang telah direkomendasikan oleh direksi lapangan.
Pembukaan bekisting perlu ketelitian supaya bisa digunakan untuk pekerjaan
berikutnya dan bila terjadi beton keropos segera ditutup dengan plaster 1:2 dengan
sebelumnya diberi perekat semen atau atas arahan dari direksi lapangan.

2. Sloof

Beton Utama Struktur atau selanjutnya disebut Sloof dengan ukuran 20X20 dengan
posisi duduk diatas kepala pondasi.

 Formwork atau Bekisting


Bekisting Sloof diusahakan terbuat dari tripleks 5 mm, maksimal pemakaian adalah
2 x pemakaian, sehingga bila sudah melebihi 2 x perlu persetujuan dari direksi.
Saat pembuatan sloof yang lain, yang perlu diperhatikan adalah lubang jendela di
sloof perlu dibuatkan atas arahan direksi supaya memudahkan saat pembersihan
untuk pelaksanaan pengecoran.
 Pembesian
Dalam pelaksanaan pembesian yang perlu diperhatikan karena ada beberapa
ukuran dan jenis besi, maka jara-jarak menjadi titik acuan.
Pembesian sloof tidak boleh menyentuh bekisting dimana selimut beton minimal 2
cm perlu beton decking. Besi yang digunakan adalah besi polos U-12, Setiap
pengiriman perlu dilampirkan mill certificate sebagai control pertama bahwa material
yang terkirim sesuai dengan bestek.
Bila diragukan terhadap mill certificate bisa dibuktikan dengan test besi di
laboratorium sesuai dengan peraturan teknis yang berlaku dimana setiap 10.000 kg
di buat 1 sampling test.

 Pengecoran
Pengecoran menggunakan beton campuran 1 : 2 : 3 dan dibantu dengan alat bantu
untuk menjangkau area yang jauh seperti kereta sorong / angklung dan gerobak
 Kontrol
Curring Beton atau penyiraman beton perlu dilakukan selama 7 hari berturut-turut
pagi dan sore untuk menjaga kelembaban beton supaya tidak ekstrim dalam
penyusutan yang menyebabkan retak rambut ataupun kebocoran-kebocoran
lainnya. Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan dikonsultasikan dengan
direksi lapangan untuk mendapatkan arahan yang efektif dan efisien.
Pembongkaran bekisting dilakukan bertahap setelah 2 hari bekisting-bekisting
vertical bisa di copot, Umur 21 hari baru keseluruhan bisa di buka.

P E K E RJ A A N FINISHING A RS IT E K T URA L
Pekerjaan Finishing Arsitektural adalah pekerjaan – pekerjaan yang berkaitan
dengan kelengkapanan bangunan juga segi estetika yang perlu diperhatikan.
Pekerjaan finishing arsitektural dikerjakan setelah pekerjaan struktur selesai.

Yang termasuk pekerjaan arsitektural :


 Pekerjaan Pasangan Dinding & Plasteran
 Pekerjaan Pasangan Dinding Keramik
 Pekerjaan Pagar Besi Holo dan Teralis

1. Pekerjaan Pasangan Dinding & Plasteran

Pasangan dinding adalah gabungan dua pekerjaan yaitu pasangan bata dan
plasteran, pasangan dinding sebagai cover bangunan menjadi pekerjaan yang
esensial. Presisi dan kelurusan dari pemasangan dinding sangat diperlukan,

 Pasangan Bata
Dalam proyek ini pasangan bata yang digunakan adalah pasangan ½ batu dengan
adukan 1 pc : 4 ps
Penetapan campuran 1 : 4 bisa dengan cara perbandingan volume atau atas
arahan dari direksi lapangan.

Kontrol :
Pemasangan bata untuk mendapatkan kelurusan horizontal diperlukan benang
sebagai acuannya dan tidak boleh melebihi dari 10 bata posisi benang acuan harus
dipindah dan seterusnya. Pemasangan bata dari bawah ke atas.
Sambungan bata bila tidak selesai dalam satu hari tidak boleh tegak lurus tetapi
membentuk sudut kemiringan 45°.
 Pekerjaan Plasteran
Pekerjaan plasteran merupakan pembungkus dari pekerjaan bata. Ketebalan dalam
plasteran perlu diperhatikan, terkadang ada beberapa area bata yang cekung
sehingga pemasangan menjadi tebal. Ketebalan rata-rata 1,5 cm ~ 3 cm dengan
adukan 1pc : 3ps untuk plasteran kolom, dan 1 pc : 4 ps untuk area lainnya
Sistem pelaksanaan plasteran dari atas ke bawah dengan dibuat kepalaan untuk
mendapatkan kelurusan bidang yang akan diplaster. Sebelum diaplikasikan bata
terlebih dahulu disiran oleh air untuk mendapatkan kelembaban bata sehingga
plasteran akan menyatu baik dengan bata.
Kontrol :
Bila ditemukan ketebalan yang melebihi dari 3 cm pemasangan diperlukan kawat
ayam/ kawat locket atau atas persetujuan dari konsultan pengawas.
Sebelum ditutup dengan plasteran pastikan pipa-pipa conduit atau pipa-pipa lainnya
telah terpasang, hal ini untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang sehingga hasil
plasteran tidak memuaskan.
Tenaga yang plaster perlu yang mempunyai pengalaman dan teknis yang baik
supaya menghindari dinding bergelombang dan retak rambut.

2. Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding keramik

 Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan sparing ME sudah


terpasang.
 Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24 jam.
 Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
 Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang rata dan
garis siar/nat yang lurus.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
 Pasangan dinding keramik untuk kepalaan pada tanda star awal pemasangan
dengan perekat menggunakan acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan dinding
keramik lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
 Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar
mendapatkan permukaan yang rata.
 Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan
pasangan keramik mudah pecah.
 Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass.
 Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu
baru dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.

3. Pekerjaan Pagar Besi Holo dan Teralis


Pekerjaan Pagar Besi Holo dan Teralis adalah pekerjaan arsitektural dimana
kontraktor akan menggunakan las sebagai alat penyambung dan menggunakan
burinda dan amplas untuk menghaluskan permukaan yang masih kasar dan model
sesuai dengan gambar yang telah dibuat oleh konsultan perencana.

Pelaksanaan Pekerjaan – Pekerjaan Plesteran Dinding ini dimulai setelah struktur


Utama mencapai 75% pekerjaan simultan ke pekerjaan berikutnya.
Yang termasuk dalam lingkup ini :
- Relief kolom
- Ornamen exterior
3. M AN AJEMEN MUT U

Penyusunan Rencana Mutu Kerja merupakan standar CV. PAPUA RAYA dalam
melaksanakan setiap kontrak kerja. Aplikasinya mengacu pada standar instruksi
kerja yang sudah disetujui oleh management.

K E B IJ A K A N D A N S A S A RA N

DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN PENATAAN PAGAR KANTOR KPPN


WAMENA, MANAJEMEN MUTU GUNA MEMENUHI TARGET DAN TEPAT WAKTU AKAN
MELAKUKAN DAN MENERAPKAN YAITU KEBIJAKAN MUTU DAN SASARAN MUTU .

1 Kebijakan Mutu, bertekad memenuhi kepuasan pemilik proyek ( owner ) dengan


menerapkan system Manajemen Mutu secara konsisten.

2 Sasaran Mutu, melaksanakan Proyek secara tepat waktu dengan mutu produksi
sesuai spesifikasi teknis.

O RG A NIS A S I P RO Y E K
Untuk mencapai target Managemen Mutu, Perusahaan sebagai pelaksana
dilapangan akan mengikuti prosedur dan instruksi standar berdasarkan Struktur
Organisasi Proyek yang sudah ditetapkan. Petugas pengawasan yang
bertanggungjawab yang ditunjuk Pemimpin Proyek / Kepala Satuan Kerja atau
yang sebagai Pejabat Pembuat Komitmen

Pelaksanaan proyek Perusahaan akan menyiapkan team yang dituang dalam


struktur organisasi, dan merupakan penanggungjawab pekerjaan sedang
dilaksanakan sesuai dengan tugas serta tanggung jawabnya. Pemilihan key personil
proyek mengacu pada prosedur baku untuk memastikan kompetensi di bidang
masing masing.

Site Manager, sebagai penanggung jawab proyek secara keseluruhan yang


dilaksanakan, Memimpin dan mengendalikan proyek agar efisien dan efektif
mencapai hasil yang optimal. Membuat strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan
dengan pengendalian mutu proyek.

Quality Engineer / Tenaga Ahli K3, Tenaga ahli yang bertanggung jawab
membuat perhitungan/ estimate anggaran proyek dan membuat laporan
pelaksanaan sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan. Membuat laporan
harian, mingguan dan bulan pada masing-masing bangunan, serta rencana kerja
setiap harinya yang akan dikerjakan. Mengontrol dan mengatur pemakaian material,
alat dan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan, mengontrol kegiatan lapangan,
memberikan analisa rencana mutu kontrak. Membuat justifikasi yang menyangkut
pekerjaan di proyek serta mengaplikasi analisa semua pehitungan/estimasi
anggaran proyek. Team yang akan membantu dalam menyiapkan Rencana Mutu
Kontrak .

Pelaksana / Logistik, Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan dan mengontrol


terhadap penggunaan material, tenaga kerja sehinga pekerjaan dapat berjalan
dengan baik

Adm & Keuangan, membantu membuat laporan yang bersipat administrasi ,


membuat laporan keuangan serta mengatur dan melakukan pembayaran.

P E NG E NDA L IA N M UT U P RO Y E K
Seluruh Key personil yang terlibat di poek adalah Gugus tugas pengendalian mutu,
sehingga secara otomatis prosedur kendali mutu yang ditetapkan perusahaan
menjadi tanggung jawabnya.
Proyek star up meting sudah harus dilakukan selambatnya 2 minggu sebelum
dimulainya proyek. Hal yang dibahas adalah :

Pengangkatan key personil penanggung jawab proyek.


Pembahasan detail scope kontrak
Strategi eksekusi yang mencakup : Kontruksi & Procurement
Prosedur Kendali Mutu di Lapangan

Hasil akhir dari startup meeting adalah detail RENCANA PELAKSANAAN PROYEK,
yang mencakup :

Contract master and detailed scheduled


procurement and construction schedule.
Material control List.
Project Cost estimate and cash flow.
Spesifikasi Teknis
Jadwal serta Prosedur Tes dan Inspeksi
Satgas kerja awal yang harus segera berjalan

K O NT RO L M A T E RIA L

I NS P E K S I P E NE RI MA A N D I L A P A NG A N
Inspeksi Penerimaan di Lapangan untuk peralatan dan material harus dilakukan
oleh Material Controller yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku
agar bisa menjamin bahwa item-item yang diterima telah sesuai dengan
persyaratan dari perintah pembelian (PO) untuk point-point berikut :

- Identifikasi dengan catatan pengiriman


- Kondisi Packing
- Tampilan
- Kuantitas

Kerusakan yang ditemukan pada saat inspeksi penerimaan di lapangan harus


dilaporkan oleh Material Controller kepada Koordinator Kendali Mutu Lapangan.
Koordinator Kendali Mutu Lapangan harus mengkonfirmasikan kondisi kerusakan
tersebut dan melaporkannya ke Enjinir lapangan serta mengambil langkah langkah
lanjutan seperlunya.

P E NY IMP A NA N D A N P E RA W A T A N P E RA L A T A N D A N M A T E RIA L D I L A P A NG A N
Peralatan dan Material yang sudah lolos pemeriksaan harus disimpan sesuai
dengan spesifikasi dan/ atau instruksi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
kerusakan .Tempat penyimpanan harus diklasifikasikan menjadi gudang dan tempat
terbuka berdasarkan kategori, tipe dan ukuran.Peralatan dan material yang diterima
harus dicatat pada lembaran pengontrolan material. Status dari tempat
penyimpanan harus di cek oleh Warehouseman dengan cara pengecekan fisik
secara periodik, stocktaking, dll.

P E NG E L UA RA N P E RA L A T A N DA N M A T E RIA L
Pengeluaran peralatan dan material haruslah dilaksanakan berdasarkan permintaan
tertulis yang telah disetujui oleh pengawas yang berwewenang. Pengeluaran
peralatan dan material harus disaksikan oleh Warehouseman.

K O NT RO L P A DA P RO S E S K O NT RUK S I
Pengendalian mutu di lapangan merupakan langkah langkah yang dilakukan untuk
menjaga mutu dan kualitas proyek.
P RO S E D UR K E RJ A

Detil prosedur kerja untuk setiap kategori pekerjaan utama dan/ atau item pekerjaan
harus mengacu pada standar baku perusahaan. Prosedur standard yang
digunakan adalah sesuai dengan standar CV. PAPUA RAYA

TES D A N INS P E K S I
Jadwal inspeksi dan Tes sudah di definisikan dalam rencana detil pelaksanaan
proyek. Dimana tercamtum jenis material , metoda pengujian, dan kapan dilakukan.
Pengujian metoda langsung dilapangan harus di saksian oleh konsultan pengawas.

P E NG UJ IA N S T A NDA R L A B O T A RIU M
Pengujian mutu untuk produk/material yang memerlukan pengujian oleh pihak ke –
3 untuk memastikan telah sesuai dengan spesifikasi kontrak dan standard baku
yang berlaku. Pihak ke 3 yang melakukan pengujian adalah yang ditunjuk atau
disetujui oleh pemilik pekerjaan. Pembuktian dari pengujian adalah sertifkat yang
sah sesuai ketentuan yang berlaku.

K O NT RO L D O K UME N
Dokumen proyek merupakan instrumen kontrol dan menjadi alat pembuktian
progres proyek ke pemilik pekerjaan. Seluruh dokumen pengujian dan persetujuan
menjadi bagian dari dokumentasi proyek, yang pada saat tertentu harus diserahkan
pada pemilik proyek.

4. KESEL AM AT AN KE AM AN AN KESEH AT AN D AN LINGKUNG AN

Komitment Management CV. PAPUA RAYA untuk penerapan program kesehatan


keselamatan kerja dan lingkungan hidup dalam setiap aktivitas perusahaan secara
nyata dan terukur sesuai dengan pernyataan Komitment dan kebijaksanaan
perusahaan.

Kebijakan CV. PAPUA RAYA dalam menetapkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai
dalam rangka menciptakan dorongan serta acuan yang kuat bagi terwujudnya LK3
yang diharapkan adalah bertujuan :

Menyelesaikan proyek tanpa adanya korban kecelakaan.


Menyelesaikan proyek tanpa ada kerusakan atau kehilangan harta benda.
Menyelesaikan proyek tanpa berdampak buruk kepada lingkungan sekitarnya
Memastikan seluruh pekerja mendapatkan fasilitas yang memadai bagi
kesehatan maupun keselamatannya.
Memastikan bahwa setiap pekerja memiliki kemampuan yang memadai sesuai
dengan penugasannya.
Menerapkan komunikasi yang terintegrasi mulai dari tingkat bawah hingga
tingkat atas.
Mendorong cara-cara yang mengarah kepada unjuk kerja yang menyeluruh
termasuk aspek keselamatan.
Menciptakan perilaku yang positif terhadap keselamatan dan kesehatan serta
meningkatkan kesadaran yang tinggi di semua tingkatan organisasi.

P RO G RA M K E S E L A MA T A N

Tidak ada satu orangpun menginginkan dirinya terluka. Sebagian besar terjadinya
kecelakaan adalah diakibatkan karena kesalahan manusia terutama dalam
memahami mengenai bahaya yang ada disekitarnya. Kesalahan-kesalahan tersebut
antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut :

Tidak adanya pengarahan/petunjuk. Setiap pekerja yang melaksanakan


pekerjaan tanpa mengetahui jelas apa yang harus dilakukannya akan
mendorong kreatifitas pekerja untuk membuat arahan sendiri yang mungkin
dapat menyesatkan.
Pengabaian bahaya, kurangnya budaya membaca prosedur, mematuhi
peraturan, tidak mendengarkan pengarahan yang diberikan, dapat menciptakan
keadaan -keadaan tidak aman dalam bekerja.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas sebagai faktor penyebab yang


mengarahkan kepada tindakan dan keadaan tidak aman dimana pada gilirannya
dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Hal yang perlu dilakukan guna
mengatasinya adalah mengendalikan perilaku pekerja. Berikut ini adalah tiga
langkah dasar yang ditujukan untuk melakukan tindakan aman yang diperlukan bagi
pencegahan kecelakaan. :

B E RS IK AP WAS P AD A DA N ME L IH AT J AUH K E DE P A N
P E RS IAP KA N D IR I D AL A M ME NG H AD A P I S E G AL A K E MUNG K INA N
L AKU KA N T IND AK AN DE NG A N BE R HA T I - HA T I

Berikut ini adalah program-program yang termasuk dalam program keselamatan


yang direncanakan untuk diterapkan dalam proyek ini.

A L A T P E L INDU NG D IR I DA N P E L IN DU NG K E S E L A MA T A N
Memastikan dan menjamin tenaga kerjanya bekerja dalam kondisi aman dari
bahaya kerja. Untuk keperluan tersebut akan menyediakan alat pelindung diri (PPE)
bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan. PPE yang disediakan
harus memenuhi standar kualitas yang diperlukan. PERUSAHAAN akan
menyediakan pengaman pada peralatan / instalasi atau tempat yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja.

P E RL IN DU NG A N T E RHA DA P K E B A K A R A N
Melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Untuk
menunjang upaya ini akan menyediakan peralatan pencegah dan penanggulangan
kebakaran sesuai dengan potensi bahaya kebakaran pada lokasi kerja tersebut.

P E MIL I HA N S UMB E R D A Y A
Sumber daya merupakan elemen penting dalam sistem proyek. Sumber daya yang
baik merupakan bahan dasar yang baik bagi berlangsungnya suatu sistem. Yang
pada akhirnya akan menghasilkan produk yang baik. Itulah sebabnya pemilihan
sumber daya harus dilaksanakan secara seksama. Tiga sumber daya yang harus
dipertimbangkan, yaitu tenaga kerja, Peralatan dan material. Tenaga kerja yang
baik harus memenuhi persyaratan pekerjaan baik ketrampilan, pengetahuan, fisik
maupun mental. Peralatan dan material juga harus memenuhi persyaratan
keselamatan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini akan melakukan pemilihan
sumberdaya secara bersungguh-sungguh sebagai upaya mencapai penyelesaian
proyek sesuai dengan sasaran.

M A T E RIA L
Setiap bahan kimia yang disediakan baik dalam bentuk padat maupun cair harus
memiliki Material Safety Data Sheet (MSDS). MSDS harus disimpan ditempat yang
mudah ditemukan dan dibuatkan salinannya, serta dikumpulkan dan disimpan
dalam filing tersendiri.

S IS T E M M A NA J E ME N B A HA Y A
Pada dasarnya sistem manajemen bahaya terdiri dari 4 aktifitas sebagai berikut:

Identifikasi bahaya
Analisa resiko dan penetapan sistem pengendalian bahaya, untuk menilai
probabilitas kejadian serta besarnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian
dan atas dasar probabilitas dan akibat ini ditetapkan sistem pengendalian
bahaya yang diperlukan.
Penerapan sistem pengendalian bahaya
Evaluasi, untuk menilai keefektifan sistem pengendalian yang telah ditetapkan

Melalui sistem ini semua bahaya proyek termasuk pekerjaan perancah, peralatan
operasi, perkakas kerja, lalu lintas, penanganan material berbahaya, pengelasan
dan pemotongan, pekerjaan listrik, bekerja di ruang tertutup, dan lain-lain
diharapkan dapat teridentifikasi, dianalisa dan dikendalikan.

M A NA J E ME N I NS IDE N
Semua insiden akan di selidiki dan dianalisa untuk merumuskan tindak perbaikan
yang diperlukan untuk mencegah terulangnya kembali suatu kejadian. Setiap
insiden harus didokumentasikan secara lengkap termasuk dengan dengan hasil
investigasi, besar kerugian dan tindakan perbaikan (corrective action). Hal ini
dilakukan untuk digunakan sebagai dasar menganalisa kecenderungan serta
peningkatan program keselamatan.

T A NG G A P K E A DA A N D A R UR A T
Kebijakan tanggap keadaan darurat diperlukan untuk menyediakan perlindungan
terbaik bagi pekerja dalam keadaan darurat. Adapun kebijakan tanggap darurat
didasarkan pada urutan prioritas sebagai berikut:

Penyelamatan nyawa manusia


Perlindungan masyarakat sekitar dan lingkungan.
Penyelamatan harta benda

Menindaklanjuti kebijakan ini maka sasaran tanggap darurat adalah mempersiapkan


sistem yang terdiri dari seluruh pekerja, tim tanggap darurat, dan fasilitas
pendukung agar dapat menanggapi keadaan darurat dengan baik.

P RO G RA M K E S E HA T A N
Aktifitas proyek juga mengandung bahaya yang dapat mengakibatkan penyakit
pada pekerja. Perusahaan akan mengupayakan tidak ada satupun karyawan yang
menderita penyakit akibat kerja. Berikut adalah program-program yang
direncanakan untuk dilaksanakan guna mencegah akibat dari adanya bahaya-
bahayan kesehatan dalam pekerjaan.

P E ME RIK S A A N K E S E HA T A N A W A L
PERUSAHAAN akan senantiasa berupaya mempekerjakan orang yang memiliki
kesehatan memadai sesuai dengan pekerjaan yang hendak di bebankan
kepadanya. Untuk keperluan tersebut setiap pekerja disyaratkan untuk
memeriksakan kesehatannya kepada pemeriksa kesehatan yang kompeten
sebelum diterima bekerja. Adapun pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi test
fisik dan tes darah. Hasil pemeriksaan tersebut akan diperiksa kembali oleh ahli
medis PERUSAHAAN untuk memastikan kebenarannya. Hasil pemeriksaan ini
kemudian didokumentasikan dan disimpan di Klinik P3K sebagai acuan untuk
melihat sejarah kesehatan pekerja.

P E L A Y A NA N K E S E HA T A N
Pelayanan kesehatan di lapangan meliputi, pertolongan kepada korban terluka atau
penderita penyakit di lokasi, mengirimkannya ke pelayanan tingkat lanjut bila
diperlukan termasuk medical evacuation, menyediakan pelayanan tingkat P3K,
melakukan pemeriksaan berkala sesuai peraturan yang berlaku.
Berikut ini adalah fasilitas kesehatan yang disediakan di lapangan dan dijalankan di
bawah penanganan langsung oleh proyek di lapangan :

Klinik P3K

Kotak P3K

P E NCE G A HA N P E NY A K IT M E N UL A R
Untuk mencegah terjadinya penularan dari penyakit menular, PERUSAHAAN akan
menerapkan secara aktif program-program berikut:

Pelatihan dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan.


Pengendalian serangga dan tikus

P RO G RA M L ING K UNG A N

P E NG E NDA L IA N P E RIL A K U P E K E RJ A
Pelatihan dan pengarahan kepada pekerja agar mereka mengerti kebijakan serta
sasaran perlindungan lingkungan dan termotivasi untuk melakukan tindakan sesuai
pengertian yang didapatkannya tersebut. Mempromosikan perlindungan terhadap
lingkungan melalui kampanye dan pemasangan rambu-rambu pengingat yang dapat
membantu pekerja agar senantiasa berpartisipasi dalam pencapaian sasaran
lingkungan.

M E NJ A G A L ING K U NG A N DA L A M K E S E I MB A NG A N
Aktivitas konstruksi pada umumnya mengganggu keseimbangan lingkungan.
Pembangunan berskala besar dapat berdampak serius kepada lingkungan.
Lingkungan dapat menjadi rusak bila tidak dilakukan upaya-upaya perlindungan
yang memadai. Berikut ini adalah upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka
melindungi lingkungan dari kerusakan :

Pencegahan tanah longsor


Melindungi sumber air dan mengatur agar alirannya tidak terganggu
Perlindungan kepada Flora dan Fauna.
Pengendalian polusi udara dan kebisingan
Pengendalian debu
Pengaturan kembali tanah setelah selesai konstruksi
P E NG A T URA N L IMB A H
Penerapan sistem pengaturan limbah yang baik diperlukan untuk mencegah
terjadinya polusi terhadap lingkungan sebagai akibat dari adanya kegiatan
konstruksi.

Limbah Keterangan

Semen Kelebihan semen di batch plant

Puing-puing beton dan kayu Bekas membobok tembok atau


membongkar bekisting

Drum bekas atau kaleng bekas Dihasilkan dari kegiatan pengecatan

Sampah makanan Dari kantin, dapur kantor

Bahan Isolasi pipa atau pelapis Pekerjaan isolasi atau refractory


pipa

Sampah kertas Berasal dari kantor

Saringan oli dan oli bekas perawatan kendaraan atau alat berat

Sisa Cat Pekerjaan pengecatan

Pestisida Pengendalian hama atau tikus

Pasir sand blast Pekerjaan Sand blasting

Potongan besi Pekerjaan fabrikasi besi baik pipa /


struktur.

Air kotor Berasal dari toilet

Cairan Thinner Pekerjaan pengecatan

Ban bekas perawatan kendaraan atau alat berat

Tabel. Cara Penanggulangan limbah-limbah tersebut ditangani sebagai berikut.

Kumpulkan limbah sebelum dikirimkan ke tempat pembuangan akhir atau ke


tempat pengolahan limbah.
Perintah pembuangan dilakukan oleh pejabat yang berwenang dikeluarkan.
Laksanakan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir atau
pengolahan limbah sesuai perintah.
Penanganan ditempat pembuangan akhir / pengolahan limbah oleh orang yang
mampu melakukannya.
Lakukan pencatatan untuk limbah B3.

Perusahaan akan menyiapakan tempat pembuangan limbah sesuai aturan yang


berlaku.
5. PENUTUP

Metode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung


RMK yang diharapkan dapat menunjukan pemahaman dan kemampuan personel
sebagai pelaksana pekerjaan dimaksud di atas.

P E NG E S A HA N

Jayapura, 02 Agustus 2019


CV. PAPUA RAYA

YOHANA AWI
D irektr is

Anda mungkin juga menyukai