Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

KELENJAR ENDOKRIN

DISUSUN OLEH

NAMA : GUSTIYO PERMATA PUTRA

NIM : P07120419001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN SARJANA TERAPAN PROGRAM PROFESI NERS

2021
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Sistem Endokrin

Sistem
endokrin
adalah
suatu
sistem
yang
bekerja
dengan

perantaraan zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.


Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim
hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam
jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan sel kelenjar
menempel pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya disebut hormon.
Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki efek
regulatorik spesifik terhadap aktivitas organ tertentu, yang disekresi oleh kelenjar
endokrin, diangkut oleh darah ke jaringan sasaran untuk mengetahui/mengubah
kegiatan alat/jaringan sasaran. Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar
endokrin dan bekerja sama dengan sistem saraf, mempunyai pranan penting
dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Kelenjar endokrin
mengeluarkan suatu zat disebut hormon.
Hormon yaitu penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus
ke dalam aliran darah dan selanjutnya di bawa sel-sel tanggap (responsive cells)
tempat terjadinya khasiat itu (menurut Starling). kekhusussan yang dikaitkan
dengan hormmon adalah bahwa hormon adalah zat kimia organic yang
mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya diberikan dalam jumlah yang sanagt
sedikit. Hormon yang dihasilakan langsung disekresikan ke dalam pembuluh
darah, dan disalurkan langsung ke tempat yang membutuhkan. Setibanya di
tempat organ tujuan, hormon melakukan kegiatan spesifik mengatur proses
metabolisme dari organ tujuan.
2. 2. Jenis-jenis Kelenjar dalam Sistem Endokrin

2. 2.
1.

Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland
merupakan kelenjar yang menghasilkan banyak hormon yang
masing masing memiliki fungsi utama untuk mengatur satu sama
lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1, 3 cm dengan
bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3
macam, yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars intermedia dan
hipofisis posterior.

Adapun hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis


berserta fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Hormon Pertumbuhan – Hormon pertumbuhan untuk mengatur


pertumbuhan & perkembangan manusia dari bayi sampai dewasa,
apabila kekurangan hormon maka akan kerdil sedangkan apabila
kelebihan akan menyebabkan gigantisme.
b. Hormon Tirotropin – Hormon yang mengatur pertumbuhan dan
perkembangan dari kelenjar tiroid agar tidak terserang penyakit
gondok.
c. Hormon Adrenocorticotropic – Hormon ini bertugas untuk
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan dari kulit ginjal serta
merangsang aktivitas kelenjar adrenal.
d. Hormon Prolaktin (Lactogenic) – Berfungsi untuk membantu
wanita pada proses kelahiran dan juga sekresi susu.
e. Hormon MSH – Bertugas untuk memberikan pengaruh pada
warna kulit pada mahkluk hidup, kelebihan hormon ini dapat
menyebabkan kulit hitam.
f. Hormon ADH – Bertugas untuk meningkatkan tekanan darah
dalam tubuh serta menurunkan volume urine tubuh.
2. 2. 2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di


bagian leher depan, tepatnya berada dibawah jakun dan terdapat 2
lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar ini dibuat dari folikel
jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif diakumulasi oleh
kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu, apabila seseorang
mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama dan
tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan pembesaran pada
kelenjar gondok hingga 15x lipat dari normal.

Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin dan


triiodontironim. Dimana kedua hormon ini memiliki fungsi yang
sama yaitu untuk mengatur metabolisme, perkembangan,
pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan tetapi terdapat 1
hormon yang terdapat pada kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin.
Kalsitonin ini memiliki fungsi untuk menurunkan kadar kalsium
dalam darah tubuh, caranya adalah dengan mempercepat proses
absorpsi kalsium yang terdapat pada tulang.

2. 2. 3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di belakang
kelenjar tiroid dengan jumlah 4 buah. Adapun fungsi kelenjar ini
adalah:

a. Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion


kalsium yang terdapat pada cairan ekstraseluler dengan
mengabsorpsi kalsium dari dalam usus
b. Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
c. Untuk mengatur metabolisme fosfor
d. Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat
menurunkan kadar kalsium dalam darah

Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini, maka


akan menyebabkan terserang penyakit tetanus dan apabila seseorang
kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan terjadinya
pengendapan kapur pada ginjal.

2. 2. 4. Kelenjar Adrenalin ( Kelenjar Suprarenalis )


Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal
dengan bentuknya menyerupai bola. Pada masing masing ginjal
manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana nantinya kelenjar
tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu korteks atau
bagian luar dan medula atau bagian tengah. Adapun hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mineralokortikoid – Bertugas untuk mengontrol jalannya


metabolisme ion anorganik
b. Glukokortikoid – Bertugas untuk mengontrol proses metabolimse
glukosa ( baca : Metabolisme Karbohidrat )
c. Adrenalin & Noradrenalin – Bertugas dalam vasokontriksi arteri,
mengontrol pembuluh darah pada otak dan otot, merespon gerak
peristaltik, mengatur kadar gula darah dan ikut merubah glikogen
menjadi glukosa dalam hati.

Cara kerja kelenjar adrenalin

Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan


memberikan efek pada hipotalamus untuk mengaktifkan medula
adrenal dengan impuls saraf, kemudian korteks adrenal dengan
sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas sebagai respon
jangka pendek dari stress dengan cara mensekresi hormon
katekolamin. Kemudian korteks adrenal akan mengontrol respon
dari medulla adrenal, dimana respon tersebut berlangsung lebih lama
dibandingkan respon medulla adrenal.

2. 2. 5. Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran


penting dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan
di dalam mediastinum, tepatnya disekitar trakea. Kelenjar ini
biasanya dapat membesar seiring dengan berjalannya proses
pubertas, akan tetapi akan mengecil kembali ketika dewasa. Timus
juga menghasilkan hormon pertumbuhan yang akan berfungsi
hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak
akan berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus adalah:

a. Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup.


b. Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin.
c. Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas sebagai
perangsang limfosit tubuh.

2. 2. 6. Kelenjar Pinealis

Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat


pusat otak kita. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang bernama
melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung dari seberapa
lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang hari, kelenjar ini
akan menghasilkan sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari
akan menghasilkan banyak.

Fungsi kelenjar pinealis

Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin


memiliki fungsi sebagai antioksidan tubuh yang efektif untuk
memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari serangan
radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan
pengaruh pada siklus pada seseorang, maksudnya disini adalah
siklus dari bangun hingga tidur lagi atau kebiasaan makan
pada seseorang.

2. 2. 7. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk


menghasilkan insulin yang bertugas untuk mengatur tingkat
glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan
insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi rentan
terserang penyakit diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas ternyata
terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi masing masing, sel tersebut
adalah :

a. Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta


meningkatkan glukagon, selain itu juga dapat menurunkan kadar
glukosa tubuh.
b. Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu
juga dapat menurunkan glukagon dan meningkatkan glukosa.
c. Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui
secara pasti fungsi tugasnya.

2. 2. 8. Kelenjar Gonad ( Kelenjar Kelamin )


Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad
merupakan kelenjar yang bertanggung jawab atas pertumbuhan pada
manusia. Secara umum, kelenjar ini menghasilkan beberapa hormon
yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki dan perempuan. Pada laki
laki, kelenjar ini menghasilkan hormon testosteron, sedangkan pada
perempuan menghasilkan hormon progresteron dan estrogen.

Fungsi kelenjar kelamin

Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk


menjaga metabolisme pria, selain itu juga memiliki pengaruh besar
sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan mempengaruhi masa
pubertas pada pria. Sedangkan fungsi hormon progresteron
utamanya adalah untuk mematangkan sel induk wanita,
mempertahankan status kehamilan dan meningkatkan fungsi kelenjar
tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri pada
payudara, memberikan karakteristik secara generatif pada wanita,
untuk meningkatkan anabolisme protein tubuh dan membantu dalam
pembentukan tulang.

2. 3 Fungsi dari Kelenjar Endokrin

2. 3. 1 Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan


berbagai macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke
darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.

2. 3. 2 Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol


aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan
maksimal.
2. 3. 3 Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk
merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan
ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.

2. 3. 4 Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi


pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi
maksimal.

2. 3. 5 Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk


mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta
bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan
pada usus halus.

2. 3. 6 Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi


fungsi metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral,
air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar optimal.

2. 4 Cara Kerja Sistem Endokrin

Ketika bagian penting dari tubuh manusia, kelenjar sistem endokrin


mengontrol pelepasan hormon. Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk
memproduksi hormon yang membantu mengontrol fungsi tubuh yang
diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol keseluruhan proses vital akan
terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu struktur yang
paling rumit dalam tubuh manusia.

Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk mensekresi hormon jenis


tertentu yang digunakan dalam berbagai kapasitas seluruh tubuh. Hormon ini
digunakan untuk segala sesuatu dari pertumbuhan dan pengembangan sampai
mengatur fungsi metabolisme tubuh. Kelenjar dari sistem endokrin juga
dapat menderita dari berbagai gangguan yang mempengaruhi beragam
jaringan dan sinyal ke seluruh tubuh.
2. 5 Kelainan pada Sistem Endokrin

2. 5. 1 Gangguan pertumbuhan, seseorang yang kelebihan hormon


pertumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada
anak-anak kelebihan hormon pertumbuhan disebut gigantisme dan
pada orang dewasa disebut ackromegali. Sebaliknya, bila anak-anak
mengalami kekurangan hormon, ia akan mengalami kekerdilan.

2. 5. 2 Hyperprolactinemia, sekresi prolaktin yang berlebihan. Hal ini bisa


menyebabkan produksi/keluarnya air susu ibu (galactoorhea)
meski tidak mengandung atau tidak menstruasi (amemorrhea).

2. 5. 3 Kegagalan fungsi gonad (hypogonadisme,) akibat kekurangan sekresi


Hormon Peluteinan (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH).
Keadaan ini biasanya sering dialami pria, yakni berupa kegagalan
menghasilkan jumlah sperma yang normal.

2. 5. 4 Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari


kelenjar tiroid yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini
akan menyebabkan badan meningkatkan keadaan metabolik yang
naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan banyak sistem dalam tubuh
mengembangkan fungsi yang tidak normal.

Hypothyroidisme adalah kondisi di mana hormon tiroid kurang


disekresi dari kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal ini akan
melambatkan proses-proses dalam tubuh dan mungkin
mengakibatkan kepenatan, denyut jantung lemah, kulit menjadi
kering, berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak,
penyakit ini menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan telatnya
masa balig.

2. 5. 5 Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering kita


dijumpai. Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama terjadi
apabila pankreas gagal menghasilkan insulin yang mencukupi.
Sementara, jenis kedua terjadi akibat badan tidak mampu merespon
insulin dengan normal. Penyakit kencing manis ini bisa
menyebabkan gagal ginjal, neuropathy dan kerusakan saraf,
kebutaan, amputasi kaki, sakit jantung, serta stroke.

2. 5. 6 Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi


bila struktur tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti
retak atau patah. Banyak faktor penyebabnya, termasuk kekurangan
hormon estrogen pada masa menopaus wanita, atau kekurangan
hormon tetosteron pada laki-laki seiring bertambhnya usia.

2. 5. 7 Sindrom Ovari Polisistik, PholycysticOvary Syndrome (PCOS) adalah


penyakit endokrin yang menyerang lebih kurang 5% jumlah wanita.
Wanita yang mengalami PCOS ini menghasilkan jumlah hormon seks
lelaki (endogren) yang berlebihan. Hal ini bisa menghalangi proses
ovulasi dan menyebabkan ketidaksuburan. Para penderita PCOS
mungkin mengalami gangguan menstruasi atau malah tidak
menstruasi, tidak subur, rambut yang tumbuh berlebihan. Penyakit ini
bisa mengakibatkan gangguan kesehatan jangka panjang pada wanita.

2. 5. 8 Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen,


testosteron, dan progesteron semakin berkurang dan akhirnya sama
sekali berhenti produksi. Kekurangan estrogen menyebabkan badan
terasa panas, berpeluh, emosi tidak stabil, murung, vagina kering,
urin terganggu, hilang konsentrasi, dsb. Ada banyak risiko jangka
panjang yang bisa terjadi seperti penyakit kardiovaskular meningkat,
kegemukan, perubahan tingkat kolesterol, risiko osteoporosis
meningkat, penyakit Alzhiemer, dsb.
2. 5. 9 Diabetes insipidus, penyakit diakibatkan oleh kekurangan hormon
antidiuresis. Masalah ini timbul akibat rusaknya tangkai pituitari
atau kelenjar pituitari posterior. Penderita yang mengidap diabetes
insipidus ini selalu merasa dahaga dan sering kencing.

2. 5. 10 Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison, yakni akibat


rusaknya fungsi korteks adrenal dan secara langsung mengakibatkan
kekurangan pengeluaran/sekresi hormon kortikosteroid adrenal.
Gejala-gejalanya antara lain: badan lemah, penat,
kekurangan/turunnya berat badan, murung, lesu, muntah-muntah,
anoreksia, dan hiperpigmentasi.
patofisiologi dan pathway

Ganguan auto imun inflamasi Gangguan hormone


tiroid berlebihan

Penyakit grave tiroiditis

Stimulasi abnormal kelenjar tiroid

Hipertiroidisme

tirotoksikosis

1.Iritabel gejala 8. eksoptaimos


2.Palpitasi 9. penurunan BB
3.Gelisah progresif
4.Terus khawatir 10. peningkatan selera
5.Nadi cepat (90-160 dan konsumsi makan
x/mnt 11. kelemahan otot
6.Tidak tahan panas abnormal
7.flushing 12. amenorea
13. konstipasi/ diare
14. hipertropi dan
gagal jantung
Tanda dan gejala gangguan sitem endokrin

1. Haus atau lapar yang berlebih


2. Kelelahan
3. Sering buang air kecil
4. Mual dan muntah
5. Kenaikan atau penuruanan berat badan yang tidak disertai alasan
6. Perubahn pada penglihatan

Etiologi
Mellitus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau sebagian besar fari sel-
sel beta dari pulau pulau lengerhans pada pancreas yang berfungsi menghasilkan
insulin, akibatnya terjadi kekurangan insulin. Disamping itu diabetes mellitus juga
dapat terjadi karna gangguan terhadap fungsi insulin dalam memasukan glukosa
kedalam sel. Gangguan dapat terjadi karna kegemukan atau sebab lain yang belum
diketahui
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan

Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan keseimbangan inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu sama
lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.
Sistem endokrin memiliki fungsi untuk membatu mensekresikan hormon-hormon
yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan
perkembangan, dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
3. 2 Saran

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan,


baik karena faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat
beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Pearce. Evelyn C, 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia

Syaifuddin, 2011, Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk


keperawatan & kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC

Coad. Jane, Dunstall. Melvyn, 2006, Anatomi dan Fisologi untuk Bidan , Jakarta :
EGC

http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-dan-Fungsi-Sistem-Endokrin-Pada-
Manusia-adalah.html

http://kliksma.com/2015/04/fungsi-sistem-endokrin-pada-manusia.html

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia

https://www.academia.edu/24486012/ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_ENDOKRI
N

Anda mungkin juga menyukai