PENYAKIT ASMA
LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengkajian di dusun Rajeg Kidul, Tirtoadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta, didapatkan data bahwa kesehatan lingkungan merupakan masalah
yang kurang dipahami oleh sebagian besar masyarakat dan kurang mendapatkan
perhatian. Sebagian masyarakat di dusun Rajeg Kidul memiliki perilaku /
kebiasaan hidup sehat yang masih kurang, belum memiliki SPAL yang memenuhi
syarat kesehatan dan belum memiliki jamban keluarga.
Adanya permintaan penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan
lingkungan merupakan momentum yang sesuai untuk menyampaikan informasi
mengenai penyakit-penyakit akibat lingkungan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, warga dusun Rajeg Kidul
mampu memahami tentang penyakit asma.
1
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 60 menit
diharapkan warga dusun Rajeg Kidul dapat :
a. Memahami pengertian, tanda dan gejala dan penyebab penyakit asma
b. Memahami pertolongan pertama bagi penderita asma
c. Memahami cara pencegahan kekambuhan penyakit asma
METODE
Ceramah dan Tanya jawab
MEDIA
Leaflet
ISI MATERI
1. Pengertian, tanda dan gejala asma
2. Cara pencegahan kekambuhan asma
3. Cara pernafasan yang benar
PEMBAGIAN
2
No Kegiatan Respon peserta waktu
2. Penyampaian materi 15 menit
Menjelaskan pengertian, Mendengarkan dan
penyebab, tanda dan memperhatikan
gejala asma.
Menjelaskan cara
pencegahan kekambuhan
asma
Menjalaskan cara
pernafasan yang benar
3. Penutup 10 menit
Tanya jawab Menyampaikan
pertanyaan
Menyimpulkan hasil Mendengarkan
materi
Mengucapkan salam Menjawab salam
SETTING TEMPAT
Peserta duduk dengan membentuk huruf U.
EVALUASI
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat Bantu / media, pengorganisasian, proses
penyuluhan
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada warga tentang :
Pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab asma
Pencegahan kekambuhan asma
Cara pernafasan yang benar
PENGORGANISASIAN
3
1. Penanggung Jawab : Priyo Prabowo
2. Ketua : Dwi Wulan Minarsih
3. Sekretaris : Widaryati
Zuzun Nazila
4. Moderator : Priyo Prabowo
5. Penyaji : Mekar Dwi Anggreini
6. Observer : Reny Yuli Aspiani
Reni Mareta
Siswoyo
7. Dokumentasi : Ayu Khuzaimah Kurniawati
Wika Rispudyani R.
REFERENSI
Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Widya Medika,
Jakarta
4
Materi Penyuluhan
ASMA
Pengertian
Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan saluran
napas, napas mencuit-cuit atau bengek.. Asma bersifat refersibel. Asma terjadi ketika
bronchi mengalami inflamasi dan hiperresponsif. Penyakit ini menyebabkan
penyempitan pada saluran nafas sehihngga menimbulkan kesulitan bernafas. Asma
adalah penyakit obstruksi saluran peranfasana yang bersifat refersibel dan berbeda
dari obstruksi saluran peranafasan lain seperti pada penyakit empisema maupun
bromnkitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontinyu.
Etiologi
Etiologi asma mungkin merupakan reaksi alergi yang sering terjadi pada pasien
dengan umur kurang dari 30 tahun. Namun, munculnya asma pada pasien dengan
menyebabkan asma antara lain yaitu beberapa bahan iritan seperti debu-debu yang
beterbangan, asap, produk pembersih atau bau. Pemicu tambahan lainnya adalah
udara dingin, infeksi saluran peranfasan atas atau bawah dan stres.
Paofisiologi
Patofiiologi asma diawali dengan reaksi inflamasi pada slauran peranfasan yang
memicu terjadinya perubahan patofisiologi yang berupa bronki menjadi
hiperresponsif dna terjadi bronkospasme. Sehingga mengganggu proses pertukaran
udara dan ventilasi. Kebanyakan pasien berupay mengatasi penyakit asma dengan
baik. Namun begitu, pasien yang mengidap penyakit asma perlu diangani secara
serius karena reaksi asma bisa mengarah pada gagal nafas dan akhirnya menyebabkan
kematian.
5
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala asma meliputi batuk (krok-krok, krek-krek), dispnea, wheezing,
hiperventilasi (salah satu gejala awal), pusing-pusing, kebiruan di mulut dan
sekitarnya, perasaan yang merangsang, skait kepala, nausea, penigkatan nafas pendek,
kecemasan, diaporesis, dan kelelahan, dan gejala meningkat pada malam dan dini
hari. Tingkat keparahan dari serangan asma tergantung pada tingkat obstruksi pada
saluran peranfasan, kadar saturasi oksigen, pembawaan pola pernafasan, perubahan
status mental, dna bagaimana tanggapan penderita terhadap pernafasannya. Tanda-
tanda buruk dari perubahan status mental biasanya meliputi hal-hal berikut : kurang
istirahat yang makin meningkat kemudian diikuti dengan atau gampang
mengantuk.Ketika orang tersebut jatuh akibat kelelahan yang amat sangat, maka
kondisi kritis ini seirng mengarah pada aggal nafas akut. Bebrapa penderita memliki
penurunan reaksi asma yang lambat. Tetapi ada beberapa yang cepat, misalnya dalam
hitungan menit. Oleh karena itu, waktu bukanlah parameter yang etrbaik utnuk
mennetukan apakah perlu memamnggil dokter dulu atau mencari pertolongan darurat
secepat mungkin. Sehingga semua indikator yang disebutkan diatas perlu
mendapatkan perhatian yang semestinya.
6
Otot dinding saluran napas mengerut
Dinding saluran napas membengkak
Saluran napas terisi banyak lendir
Pentalaksanaan
Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan ekstensif
bagi pasien dan keluarganya mengenai penanganan penyakit asma, perubahan
gaya hidup dan terapi pernafasan. Sedangkan terapi obat yang terus dijalani
meliputi bronchodilator, b-adrenergic, pereda sakit, methylxanthines, dan
kortikosteroid.
Latihan pernafasan yaitu bernafas lambat dan berirama dengan cara yang rileks
untuk memperbaiki pertukaran udara.
Caranya :
a. Pernafasan diafragma:
letakan satu tangan diatas perut tepat dibawah iga dan tangan lainnya
pada tengah-tengah dada
Nafaslah dengan lambat dan dalam melalui hidung biarkan perut
mengembang menonjol sebesar mungkin
Hembuslah nafas melalui bibir yang dirapatkan sambil
mengencangkan otot-otot perut
Tekan dengan kuat ke arah dalam dan ke atas pada perut sambil
menghembuskan nafas
Ulangi selama 1 menit, diikuti dengan periode istirahat selama 2
menit
7
Lakukan selama 5 menit, beberapa kali sehari pada saat sebelum
makan dan waktu mau tidur
8
LAPORAN PELAKSANAAN
Pelaksana
1. Penanggung Jawab : Priyo Prabowo
2. Ketua : Dwi Wulan Minarsih
3. Sekretaris : Widaryati
Zuzun Nazila
4. Moderator : Priyo Prabowo
5. Penyaji : Mekar Dwi Anggreini
6. Observer : Reny Yuli Aspiani
Reni Mareta
Siswoyo
7. Dokumentasi : Ayu Khuzaimah Kurniawati
Wika Rispudyani R.
Acara
1. Penyajian materi tentang penyakit asma
2. Diskusi, tanya jawab.
Evaluasi
Kegiatan berjalan dengan lancar, diikuti oleh
Mahasiswa menjawab semua pertanyaan dan warga memperhatikan dengan
penuh antusias.
9
Daftar Hadir
Terlampir
10